LATAR BELAKANG BIMBINGAN DAN KONSELING A. Latar Belakang Psikolo Psikologis gis Latar belakang prikologis dalam BK memberikan pemahaman tentang tingkah lak indi!id "ang mena#adi sasaran $klien%& 'al ini sangat penting karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah lak klien( "ait tingkah lak "ang perl dibah ata dikembangkan ntk mengatasi masalah "ang dihadapi. dihadapi. )ntk keperlan bimbingan dan konseling se#mlah daerah ka#ian dalam bidang psikologi perl dikasai( "ait tentang* +&
Moti, dan moti!asi Moti!asi mengandng tiga kompo komponen nen pokok( "ait menggerakan( mengarahkan( dan menopang tingkah lak mansia& a%
Menggerakan berarti menimblkan kekatan pada indi!id( memimpin seseorang ntk bertindak dengan -ara tertent& Misaln"a kekatan kekatan dalam hal ingatan( respon.r respon.respon espon e,ekti,( dan ke-enderngan mendapat kan kesenangan&
b%
Mengarahkan ata men"alrkan tingkah lak& Dengan demikian ia men"ediakan sat orientasi t#an& Tingkah lak indi!id diarahkan terhadap sesat&
-%
)ntk men#aga ata menopang tingkah lak( lingkngan sekitar hars mengatkan intensitas dan arah dorongan / dorongan dan kekatan / kekatan indi!id&
0&
1emba2aan dasar dan lingkngan 1emba2aan adalah sat konsep "ang diper-a"ai3dikemkakan oleh orang.orang "ang memper-a"ai adan"a potensi dasar mansia "ang akan berkembang sendiri ata berkem berkembang bang dengan berinteraksi dengan lingkngan& Ada pla istilah lain "ang biasa diidentikkan dengan pemba2aan( "akni istilah ketrnan dan bakat& Sebenarn"a ketiga istilah tersebt tidaklah persis sama pengertiann"a& 1emba2aan ialah selrh kemngkin kemngkinan an ata kesang kesanggpan gpan $potensi%
"ang terdapat pada sat indi!id dan "ang selama masa perkembangan benar.benar dapat di2#dkan $direalisasikan%& 1emba2aan tersebt berpa si,at( -iri( dan kesanggpan "ang biasa bersi,at 4sik ata bisa #ga "ang bersi,at psikis $ke#i2aan%& 5arna rambt( bentk mata( dan kemampan ber#alan adalah -ontoh si,at( -iri( dan kesanggpan "ang bersi,at 4sik& Sedangkan si,at malas( lekas marah( dan kemampan memahami sesat dengan -epat adalah si,at.si,at psikis "ang mngkin berasal dari pemba2aan& 1emba2aan "ang berma-am.ma-am it tidak berdiri sendiri.sendiri( "ang sat terlepas dari "ang lain& Selrh pemba2aan "ang terdapat dalam diri seseorang merpakan keselrhan "ang erat hbngann"a sat sama lain6 "ang sat menentkan( mempengarhi( mengatkan ata melemahkan "ang lain& Mansia tidak dilahirkan dengan memba2a si,at.si,at pemba2aan "ang masing.masing berdiri sendiri. sendiri( tetapi merpakan strktr pemba2aan& Strktr pemba2aan it menentkan apakah "ang mngkin ter#adi pada seseorang& lingkngan adalah segala sesat "ang mempengarhi perkembangan diri mansia( "akni orang.orang lain $indi!id ata mas"arakat%( binatang( alam( kebda"aan( agama( adat. istiadat( iklim& Seorang ahli psikolog Amerika( membagi lingkngan men#adi 7 bagian sebagai berikt* a&
Lingkngan alam ata lar $eksternal or ph"si-al en!ironment%( ialah segala sesat "ang ada dalam dnia ini( selain mansia&
b&
Lingkngan dalam $internal en!ironment%( ialah segala sesat "ang telah mask ke dalam diri kita( "ang dapat mempengarhi pertmbhan 4sik kita( misaln"a makanan "ang telah diserap pemblh.pemblh darah dalam tbh&
-&
Lingkngan sosial( ialah sema orang ata mansia lain "ang mempengarhi kita&
7&
1erkembangan indi!id
1erkembangan dapat diartikan sebagai perbahan "ang dialami indi!id men# kede2asaan baik 4sik mapn psikis dan berlangsng se-ara ters meners selama sikls kehidpan& 8&
Bela#ar( balikan dan pengatan Berdasarkan teori bela#ar "ang dikemkakan Thorndike dengan teorin"a 9La2 o, e:e-t; dalam hal ini sis2a akan lebih bersemangat bela#ar apabila mengetahi dan mendapat hasil "ang baik& 'asil "ang baik akan men#adikan balikan "ang men"enangkan dan berpengarh baik pada saha bela#ar selan#tn"a& Sedangkan dorongan bela#ar it menrt Skinner tidak dengan pengatan "ang men"enangkan( tetapi #ga "ang tidak men"enangkan& Sis2a "ang bela#ar snggh.snggh dan mendapatkan nilai "ang baik dalam langan( nilai "ang baik it mendorong sis2a ntk bela#ar lebih giat lagi $pengatan positi,%& Sebalikn"a( sis2a "ang mendapatkan nilai "ang #elek pada 2akt langan akan merasa takt tidak naik kelas( sehingga mendorongn"a ntk bela#ar lebih giat lagi& Nilai "ang #elek dan takt tidak naik kelas bias #ga mendorong sis2a ntk bela#ar lebih giat lagi $pengatan negati,%&
<&
Kepribadian=+> Kepribadian menrt Allport "ait kepribadian adalah sat organisasi "ang dinamis dari sistem psiko4sik indi!id "ang menentkan tingkah lak dan pikiran indi!id se-ara khas&=0>
B. Latar Belakang Sosial Budaya Latar belakang sosial bda"a merpakan landasan "ang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebda"aan sebagai ,aktor "ang mempengarhi terhadap perilak indi!id& Seorang indi!id pada dasarn"a merpakan prodk lingkngan sosial.bda"a dimana ia hidp& Se#ak lahirn"a( ia sdah dididik dan dibela#arkan ntk mengembangkan pola.pola perilak se#alan dengan tnttan sosial bda"a "ang ada di sekitarn"a& Kegagalan dalam memenhi tnttan sosial bda"a dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkngann"a& Lingkngan sosial bda"a "ang melatar belakangi dan
melingkpi indi!id berbeda.beda sehingga men"ebabkan perbedaan pla dalam proses pembentkan perilak dan kepribadian indi!id "ang bersangktan& Apabila perbedaan dalam sosial bda"a ini tidak 9di#embatani;( maka tidak mstahil akan timbl kon?ik internal mapn eksternal( "ang pada akhirn"a dapat menghambat terhadap proses perkembangan pribadi dan perilak indi!id "ang besangktan dalam kehidpan pribadi mapn sosialn"a& Dalam proses konseling akan ter#adi komnikasi interpersonal antara konselor dengan klien( "ang mngkin antara konselor dan klien memiliki latar sosial dan bda"a "ang berbeda& 1ederson dalam 1ra"itno mengemkakan lima ma-am smber hambatan "ang mngkin timbl dalam komnikasi sosial dan pen"esain diri antar bda"a( "ait * +&
perbedaan bahasa
0&
komnikasi non.!erbal
7&
stereotipe
8&
ke-enderngan menilai
<&
ke-emasan&=7>
Krangn"a pengasaan bahasa "ang dignakan oleh pihak.pihak "ang berkomnikasi dapat menimblkan kesalahpahaman& Bahasa non. !erbal pn sering kali memiliki makna "ang berbeda.beda( dan bahkan mngkin bertolak belakang& Stereotipe -enderng men"amaratakan si,at. si,at indi!id ata golongan tertent berdasarkan prasangka sb"ekti, $so-ial pre#di-e% "ang biasan"a tidak tepat&=8> 1enilaian terhadap orang lain disamping dapat menghasilkan penilaian positi, tetapi tidak sedikit pla menimblkan reaksi.reaksi negati,& Ke-emasan mn-l ketika seorang indi!id memaski lingkngan bda"a lain "ang nsr.nsrn"a dirasakan asing& Ke-emasan "ang berlebihan dalam kaitann"a dengan sasana antar bda"a dapat men# ke -ltre sho-k( "ang men"ebabkan dia tidak tah sama sekali apa( dimana dan kapan hars berbat sesat& Agar komniskasi sosial antara konselor dengan klien dapat ter#alin harmonis( maka kelima hambatan komnikasi tersebt perl diantisipasi&=<>
Terkait dengan la"anan bimbingan dan konseling di Indonesia( Moh& Sr"a mengatakan tentang tren bimbingan dan konseling mltikltral( bah2a bimbingan dan konseling dengan pendekatan mltikltral sangat tepat ntk lingkngan berbda"a plral seperti Indonesia& Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan latar belakang berlandaskan semangat bhinneka tnggal ika( "ait kesamaan di atas keragaman& La"anan bimbingan dan konseling hendakn"a lebih berpangkal pada nilai. nilai bda"a bangsa "ang se-ara n"ata mamp me2#dkan kehidpan "ang harmoni dalam kondisi plralistik&=@>
C. Latar Belakang Agama Dalam landasan agama( bimbingan dan konseling diperlkan penekanan pada 7 hal pokok* +&
Ke"akinan bah2a mnsia dan selrh alam adalah mahlk Than
0&
Sikap "ang mendorong perkembangan dan perikehidpan mansia ber#alan kearah dan sesai dengan kaidah.kaidah agama
7&
)pa"a "ang memngkinkan berkembang dan diman,aatkann"a se-ara optimal sasana dan perangkat bda"a serta kemas"arakatan "ang sesai dengan kaidah.kaidah agama ntk membentk perkembangan dan peme-ahan masalah indi!id ! Latar belakang agama berkenaan dengan *
+&
Mansia sebagai Mahlk Than Mansia adalah mahlk Than "ang memiliki sisi.sisi kemansiaan& Sisi. sisi kemansiaan tersebt tdiak boleh dibiarkan agar tidak mengarah pada hal.hal negati,& 1erl adan"a bimbingan "ang akan mengarahkan sisi.sisi kemansiaan tersebt pada hal.hal positi,&
0&
Sikap Keberagamaan Agama "ang men"eimbangkan antara kehidpan dnia dan akhirat men#adi isi dari sikap keberagamaan& Sikap keberagamaan tersebt pertama di,okskan pada agama it sendiri( agama hars dipandang sebagai pedoman penting dalam hidp( nilai.nilain"a hars diresapi dan diamalkan& Keda( men"ikapi peningkatan iptek sebagai pa"a lan#t dari pen"eimbang kehidpan dnia dan akhirat&
7&
1eranan Agama 1eman,aatan nsr.nsr agama hendakn"a dilakkan se-ara 2a#ar( tidak dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang "ang bebas dan berhak mengambil keptsan sendiri sehingga agama dapat berperan positi, dalam konseling "ang dilakkan agama sebagai pedoman hidp ia memiliki ,ngsi*
8&
Memelihara 4trah
<&
Memelihara #i2a
@&
Memelihara akal
&
Memelihara ketrnan ! aktor agama dalam bimbingan dan konseling "ang lainn"a adalah*
+&
Indi!id sebagai makhlk Than $4trah sebagai khali,ah dan hamba( homo religis%
0& Tantangan terhadap dimensi spiritalitas indi!id $dekadensi moral( bda"a( hedonistik( pen"akit.pen"akit hati( dll% 7&
1engarh agama terhadap kesehatan mental&=>
D. Latar Belakang Pendidikan Sesai dengan kebi#aksanaan pemerintah( pendidikan diartikan sebagai sat saha sadar ntk mengembangkan kepribadian "ang berlangsng di sekolah mapn di lar sekolah dan berlangsng semr hidp& Sedangkan t#an pendidikan sebagaimana dikemkakan dalam GB'N adalah* 9)ntk meningkatkan ketaC2aan terhadap Than ang Maha Esa( ke-erdasan( keterampilan( mempertinggi bdi pekerti( memperkat kepribadian( mempertebal semangat kebangsaan dan -inta tanah air( agar dapat menmbhkan mansia.mansia pembangnan "ang dapat membangn dirin"a sendiri serta bersama.sama bertanggng #a2ab atas pembangnan bangsa;& Dan pengertian dan t#an di atas( #elas bah2a "ang men#adi tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dan setiap anak didik sebagai pribadi & Dengan demikian setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada ter-apain"a pribadi.pribadi "ang berkembang optimal sesai dengan potensi masing.masing&
)ntk men# ter-apain"a pribadi "ang berkembang( maka kegiatan pendidikan hendakn"a bersi,at men"elrh "ang tidak han"a berpa kegiatan instrksional $penga#aran%( akan tetapi melipti kegiatan "ang men#amin bah2a setiap anak didik se-ara pribadi mendapat la"anan sehingga akhirn"a dapat berkembang se-ara optimal& Kegiatan pendidikan "ang diinginkan seperti tersebt di atas( adalah kegiatan pendidikan "ang ditandai dengan pengadministrasian "ang baik( kriklm beserta proses bela#ar menga#ar "ang memadai( dan la"anan pribadi kepada anak didik melali bimbingan&=> Dalam hbngan inilah bimbingan mempn"ai peranan "ang amat penting dalam pendidikan( "ait membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal& Dengan demikian maka hasil pendidikan sesngghn"a akan ter-ermin pada pribadi anak didik "ang berkembang baik se-ara akademik( psikologis( mapn sosial& F Kala kita men"imak ken"ataan "ang dihadapi dnia pendidikan di Indonesia pada mmn"a( masih terdapat ke-enderngan bah2a pendidikan belm sepenhn"a dapat membant perkembangan kepribadian anak didik se-ara optimal& Se-ara akademis masih nampak ge#ala bah2a anak didik belm men-apai prestasi bela#ar se-ara optimal& 'al ini nampak antara lain dalam ge#ala.ge#ala* pts sekolah( tinggal kelas( lambat bela#ar( berprestasi rendah( kekrang. per-a"aan mas"arakat terhadap basil pendidikan( dan sebagain"a& Se-ara psikologis masih ban"ak adan"a ge#ala.ge#ala perkembangan kepribadian "ang krang matang( krang per-a"a pada diri sendiri( ke-emasan( pts asa( bersikap santai( krang responsi,( ketergantngan( pribadi "ang tidak seimbang( dan sebagain"a& Demikian #ga se-ara sosial ada ke-enderngan anak didik belm memiliki kemampan pen"esaian sosial se-ara memadai& AKTA* F 1endidikan belm sepenhn"a dapat membant perkembangan kepribadian anak didik se-ara optimal& F Se-ara akademis masih nampak ge#ala bah2a anak didik belm men-apai prestasi bela#ar se-ara optimal pla&
F Se-ara psikologis masih ban"ak adan"a ge#ala.ge#ala perkembangan kepribadian "ang krang matang( krang per-a"a pada diri sendiri( ke-emasan( pts asa( bersikap santai( krang responsi,( ketergantngan( pribadi "ang tidak seimbang( dan sebagain"a Ada tiga hal pokok "ang men#adi latar belakang perln"a bimbingan dilihat dan segi pendidikan& F Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai sat saha sadar dalam mengembangkan kepribadian& 'al ini mengandng implikasi bah2a proses pendidikan menntt adan"a pendekatan "ang lebih las dari pada sekedar penga#aran& 1endekatan "ang dimaksd adalah pendekatan pribadi melali la"anan bimbingan dan konseling& F Kedua, pendidikan senantiasa berkembang se-ara dinamis dan karenan"a selal ter#adi perbahan perbahan dan pen"esaian dalam komponen.komponenn"a& Menghadapi perkembangan ini para sis2a sebagai sb#ek didik memerlkan bantan dalam pen"esaian diri melali la"anan bimbingan& F Ketiga pada hakikatn"a gr mempn"ai peranan "ang tidak han"a sebagai penga#ar(tetapi lebih las dari it( "ait sebagai pendidik& Sebagai pendidik( maka guru seyogyanya dapat menggunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya& 1endekatan pribadi ini di2#dkan melali la"anan bimbingan& )raian di atas( men#elaskan bah2a perln"a la"anan bimbingan di sekolah adalah berlatarbelakangkan tiga aspek& Pertama adalah aspek lingkungan, khususnya lingkungan. sosial kultural ( "ang se-ara langsng atapn tidak langsng mempengarhi indi!id sis2a sebagai sb#ek didik( dan sekolah sebagai lembaga pendidikan& Sebagai akibat dari lingkngan pengarh sosial.kltral ini( maka indi!id memerlkan adan"a bantan dalam perkembangann"a( dan sekolahpn memerlkan pendekatan khss& Bantan dan pendekatan "ang diperlkan adalah la"anan bimbingan dan konseling&
F Aspek yang kedua adalah lembaganya itu sendiri yaitu pendidikan "ang mempn"ai tanggng #a2ab ntk mengembangkan kepribadian sb#ek didik& 1endidikan "ang baik adalah pendidikan "ang dilaksanakan se-ara tntas baik dalam proses kegiatann"a mapn tindak dan para pelaksana n"a "ait gr sebagai pendidik& )ntk menntaskan pendidikan( diperl kan adan"a la"anan bimbingan dan konseling& F Aspek ketiga adalah yang menyangkut segi subjek didik sebagai pribadi yang unik ( dinamik dan berkembang( memerlkan pendekatan dan bantan "ang khss melali la"anan bimbingan dan konseling& Dengan demikian dapat dikatakan bah2a aspek lingkngan $sosial kltral% pendidikan( dan sis2a $psikologis% merpakan latar belakang perln"a la"anan bimbingan dan konseling di sekolah& F 1erln"a la"anan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitann"a dengan beberapa aspek "ang men#adi latar belakangn"a( "ait aspek sosial.kltral( pedagogis( dan psikologis& Latar belakang sosial.kltral berhbngan dengan masalah perkembangan sosial "ang #ga erat kaitann"a dengan perkembangan kebda"aan khssn"a ilm pengetahan dan teknologi& 1erkembangan tersebt mempengarhi sekolah sebagai lembaga pendidikan dan #ga mempengarhi sis2a sebagai indi!id& Latar belakang pedagogis berhbngan dengan masalah hakikat pendidikan sebagai saha mengembangkan kepribadian( dinamika dan perkembangan kepribadian( dan hakikat peranan gr sebagai pendidik& 'al it berkaitan erat dengan perln"a la"anan pribadi para sis2a dalam pa"a men-apai perkembangan optimal& F Latar belakang psikologis( berhbngan dengan hakikat sis2a sebagai pribadi "ang nik( dinamik dan berkembang( dalam pa"a men-apai per2#dan diri& Se-ara psikologis setiap sis2a memerlkan adan"a la"anan "ang bertitik tolak dari kondisi kenikan masing.masing& F Ketiga hal di atas( menntt adan"a la"anan bimbingan dan konseling sebagai salah sat nsr dalam keselrhan pendidikan di sekolah&
Latar belang pendidikan "ang lainn"a adalah sebagai berikt* Demokratisasi "ang men"ebabkan perkembangan pendidikan "ang bersi,at meninggi( melas( dan mendalam&
+&
meninggi* bertambahn"a kesempatan dan kemngkinan ntk men-apai tingkat pendidikan "ang lebih tinggi( "ang merpakan kebthan pilihan #en#ang pendidikan "ang tepat&
0&
Melas* pembagian sekolah dalam berbagai #rsan khss dan sekolah ke#ran( "ang merpakan kebthan pilihan #rsan dan bidang stdi "ang tepat&
7&
Mendalam* berkembangn"a rang lingkp dan keragaman serta pertmbhan tingkat kermitan tiap bidang stdi( "ang merpakan pengembangan kemampan( sikap dan minat serta perhatian indi!idal&=>
. Latar Belakang Perkembangan !P"K Bimbingan dan konseling merpakan ilm "ang bersi,at mltire,erensial( artin"a ilm dengan r#kan berbagai ilm "ang lain& Misaln"a ilm statistik dan e!alasi memberikan pemahaman dan tehnik. tehnik& 1engkran dan e!alasi karakteristik indi!id6 biologi memberikan pemahaman tentang kehidpan ke#asmanian indi!id& 'al it sangat penting bagi teori dan praktek bimbingan dan konseling& Se#alan dengan perkembangan teknologi( khssn"a teknologi in,ormasi berbasis kompter( se#ak tahn +H.an peranan kompter telah ban"ak dikembangkan dalam bimbingan dan konseling& Bidang "ang telah ban"ak meman,aatkan #asa kompter ialah bimbingan karier dan bimbingan dan konseling pendidikan& 'al ini bah2a se#alan dengan perkembangan teknologi kompter interaksi antara konselor dengan indi!id "ang dila"anin"a $klien% tidak han"a dilakkan melali hbngan tatap mka tetapi dapat #ga dilakkan melali hbngan se-ara !irtal $ma"a% melali internet( dalam bentk 9-"ber -onseling;& Dikemkakan pla( bah2a perkembangan dalam bidang teknologi komnikasi menntt
kesiapan dan adaptasi konselor dalam pengasaan teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling& Dengan teknologi #aringan tersebt tidak han"a mata kliah ata bidang stdi sa#a "ang bisa meman,aatkan teknologi tinggi ini( melainkan hampir sebagian besar proses bela#ar menga#ar termask BK $Bimbingan Konseling% ata Bimbingan Karier sdah bisa meman,aatkan teknologi tinggi ini& Seperti kita ketahi bah2a saat ini BK belm dikatakan materi( sehingga tidak sema sekolah di Indonesia memberikan #am "ang -kp ntk materi BK ini( karena berbagai alasan& Dengan demikian apakah dengan tidak tersedian"a 2akt "ang -kp peran Gr BK akan berhasil Siapapn pasti akan men#a2ab tidak& Dengan argmen apapn #ika 2akt "ang tersedia tidak -kp ata tidak sesai seperti "ang diharapkan( maka #angan harap apa "ang disampaikan bisa mengenai sasarann"a& Oleh karena it peranan teknolgi bisa men#a2ab kekrangan 2akt tersebt&=+H> Salah sat tantangan gr BK "ait dihadapi pilihan "ang ters berbah $o!er -hoise%& 1ara sis2a sekarang lebih dahs"at lagi menerima pengarh global& Kondisi ini menntt gr BK tak boleh ketingalan I1TEK& In,ormasi dnia ker#a( -ara bela#ar dan menghadapi masalah sosial hars mamp diakses gr BK le2at berbagai -ara& Sekolah atapn lembaga 2a#ib men"iapkan SDM -alon gr BK agar kompetensin"a rele!an dengan kebthan mas"arakat& Gr BK hars bisa men"elesaikan masalah di sekolah dan #ga berperan di mas"arakat mapn meme-ahkan masalah kelarga& Gr BK di sekolah hars berkreasi mengatasi tantangan masa depan anak.anak "ang makin kompleks& Gr BK men#adi pendamping sis2a gna membangn potensi( memoti!asi bela#ar serta men-airkan ,aktor penghalang kema#an sis2a& Terkait sasaran la"anan makin kompleks( diperlkan pela"anan BK "ang pro,esional& Salah sat s"arat peker#aan pro,esional it adan"a komitmen menerapkan keahlian& Lembaga atapn sekolah hars selal
men"iapkan gr BK "ang adapti, dengan perbahan iptek sehingga teori "ang dipela#ari rele!an dengan tgas BK&=++> Dengan teknologi khssn"a #aringan kompter baik Intranet mapn Internet proses bela#ar menga#ar( proses interaksi antara konselor dan klien bisa dilakkan kapan sa#a dan dimana sa#a tanpa dibatasi rang dan 2akt& Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam dnia pendidikan khssn"a Bimbingan dan Konseling sangat dibthkan ntk mendapatkan hasil "ang sesai dan maksimal& Terlepas dari it sema apakah seorang konselor dalam hal ini Gr BK $Bimbingan dan Konseling% sdah siap dengan teknologi ini Jika sdah siap maka kapan lagi kala tidak dimlai dari sekarang( karena ban"ak sarana( bahan dan sebagain"a "ang bisa kita dapatkan melali dnia ma"a tersebt&
=+> 1ra"itno& Erman Amti( Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling $Jakarta* Rineka ipta( 0HH8%( 'al& +H =0>
http*33tres-ent&2ordpress&-om3-ategor"3psikologi.kepribadian3
=7> 1ra"itno
dan Erman Amti( Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling $Jakarta * Rineka ipta( 0HH@% h& 70 =8> Gerlald
ore"&Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi $Ter#&
E& Kos2ara%( Bandng * Re4ka( 0HH7 h& +7< =<>www.landasanBK.htm =@> S"ams s, dan A& Nrishan Jntika( Landasan Bimbingan dan Konseling, $Bandng * Rema#a Rosdakar"a( 0HH@% h& <
=> So,2an(
S 5illis 1ro, Dr& Konseling Indi!id Teori dan 1raktek(
0HH( hal 7 =>5&S( 5inkel( Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan( $Jakarta * 1T Grasindo(++% h&++0
Sejarah bimbingan dan konseling di Amerika dan Indonesia
1.
Sejarah bimbingan konseling di Amerika Bimbingan dan Konseling sebagai profesi pertama kali lahir
di Amerika pada awal abad XX, yaitu ketika Frank erson membuka klinik di Boston untuk memberi pengarahan kepada para pemuda untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai. ada tahun 1!"# an bidang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, bukan hanya dalam bidang pekerjaan tetapi merambah pada bidang pendidikan. $ari segi wilayah geografis, bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas hanya di Amerika, tetapi berkembangan menjalar ke %ropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Australia. &ahun 1!'#(1!)# bimbingan dan Konseling masuk ke dalam kurikulum Sekolah *enengah di negeri(negeri yang mengambil sistem pendidikan Barat. *un+ulnya Bimbingan dan Konseling di Afmerika pada awal abad XX merupakan tuntunan logis dari dinamika masyarakat Amerika ketika itu. Sebagaimana diketahui bahwa pandangan hidup masyarakat Amerika dan Barat pada umumnya bersumber dari budayanya yang sekuler dan liberal. leh karena itu filosofi dari B imbingan Konseling di sana juga tak terlepas dari faham sekuler dan liberal. *eskipun konsepsi Bimbingan dan Konseling di Barat dilahirkan oleh para ahli yang tak diragukan kapasitasnya, tetapi konsep(konsep yang boleh jadi +o+ok untuk masyarakat Barat tidak otomatis dapat diterapkan pada masyarakat lain, masyarakat -slam misalnya. Kesulitan menerapkan prinsip( prinsip Bimbingan dan Konseling Barat di lingkungan msyarakat -slam disebabkan oleh falsafah hidup yang berbeda. ayanan bimbingan di Amerika Serikat mulai diberikan oleh /esse B. $a0is pada sekitar tahun 1)!)(1!#'. Beliau bekerja sebagai konselor sekolah menengah di $etroit. $alam waktu sepuluh tahun, ia membantu mengatasi masalah(masalah pendidikan, moral, dan jabatan siswa. ada tahun 1!#), Frank arsons mendirikan Vocational Bureau untuk membantu para remaja memilih pekerjaan yang +o+ok bagi
mereka. &ahun 1!1#, illiam 2ealy mendirikan Juvenile Psychopathic Institut di 3hi+ago. &ahun 1!11, 4ni0ersitas 2ar0ard memberikan kuliah bidang bimbingan jabatan dengan dosennya *eyer Blomfield. &ahun 1!15, 6rand 7apids, *i+higan mendirikan lembaga bimbingan dalam sistem sekolahnya.
erkembangan bimbingan dan konseling di Amerika Serikat sangat pesat pada awal tahun 1!"#. 2al ini ditandai dengan berdirinya A6A 8 American Personal and Guidance Association 9 pada tahun 1!"5. Selanjutnya, pada bulan
/uli 1!): A6A mengubah namnya menjadi AA3$ 8 American Association for Counseling and Development 9. Kemudian, satu organisasi lainnya bergabung
pula dengan AA3$, yaitu Militery Education 8*%3A9. $engan demikian, pada saat ini AA3$ merupakan organisasi profesional bagi para konselor di Amerika Serikat, dengan 1; di0isi 8organisasi khusus 9 yang tergabung di dalmnya. $i samping itu, pada setiap negara bagian atau wilayah tertentu terdapat sema+am +abang dari masing(masing organisasi tersebut. Sebagai suatu organisasi profesi, AA3$ ataupun organisasi(organisasi di0isinya mengeluarkan jurnal(jurnal se+ara berkala. /urnal(jurnal tersebut di antarnya 819Journal of Counseling and Development 859 Journal of College !tudent Personnel 8:9Counselor Education and !upervision < dan 8;9 "he Career Development #uarterly.
5.
Sejarah bimbingan konseling di -ndonesia erkembangan layanan bimbingan di -ndonesia berbeda dengan di Amerika./ika di Amerika dimulai usaha perorangan dan pihak swasta,kemudian berangsur(angsur menjadi usaha pemerintah. Sedangkan -ndonesia perkembangannya dimulai dengan kegiatan di sekolah dan usaha(usaha pemerintah. *engenai penggunaan istilah 6uidan+e dan 3ounseling di -ndonesia ada yang yang tetap menggunakan istiah bahasa asing sehingga sering disingkat =63>, Bimbingan dan enyuluhan dengan singkatan =B>dan Bimbingan dan konseling dengan singkatan =BK>. $an dipergunakan di -K- ?6?AKA7&A adalah Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan konseling se+ara formal dibi+arakan oleh para ahli baru pada tahun 1!@#. &etapi di ?ogyakarta pada tahun 1!"), $rs.&ohari musnamar, dosen ikip ?ogyakarta telah mempelopori pelaksanaan BK di sekolah untuk pertama kali di S*A &eladan ?ogyakarta. Sedang pada tahun 1!@# di adakan konferensi FK- seluruh -ndonesia di *alang, memutuskan bahwa bimbingan dan konseling dimasukan dalam FK-. $an pada tahun 1!@1 mulai diadakan layanan bimbingan dan konseling diseluruh S*A &eladan di -ndonesia, sejak itu lah BK di -ndonesia dimulai.
ada kurikulum 1!'" untuk sekolah umum, dan kurikulum 1!'@ untuk sekolah kejuruan di+antumkan se+ara tegas bahwa layanan bimbingan dan konseling harus dilaksanakan pada tiap(tiap sekolah. erkembangan mengenai bimbingan dan konseling disekolah di -ndonesia sangat dirasakan perlu dan pentingnya ada pembimbing khusus 8profesional9 yang mengenai bimbingan dan konseling di sekolah. erumusan dan pen+antuman resmi di dalam ren+ana pelajaran S*A disusul dengan berbagai pengembangan layanan bimbingan dan konseling disekolah, seperti rapat kerja, penataran dan lokakarya. un+ak dari usaha ini adalah didirikannnya jurusan bimbingan dan penyuluhan di Fakultas Keguruan dan -lmu endidikan8-K-9 negeri. Salah satu yang membuka jurusan Bimbingan dan enyuluhan adalah -K- Bandung pada tahun 1!@: yang sekarang dikenal dengan nama 4-. 4saha mewujudkan sistem sekolah pembangunan dilaksanakan melalui proyek pembaharuan pendidikan, yang diberi nama royek erintis Sekolah embangunan 8S9 yang diuji +oba didelapan -K-, menghasilkan dua naskah penting dalam sejarah perkembangan layanan bimbingan di -ndonesia yaitu a.
ola dasar ren+ana dan pengembangan program bimbingan dan penyuluhan melalui proyek(proyek perintis sekolah pembangunan.
b.
edoma operasional pelayanan bimbingan pada proyek(proyek perintis sekolah pembangunan. Berdasarkan penelaahan yang +ukup kritis terhadap perjalanan historis gerakan bimbingan dan konseling di -ndonesia, rayitno 85##:9 mengemukakan bahwa peridesasi perkembangan gerakan bimbingan dan koneling di -ndonesia melalui lima periode yaitu 19
wa+ana dan engenalan 8sebelum 1!@# sampai 1!'#(an9
ada perioode ini pembi+araan tentang bimbingan dan konseling telah dimulai, terutama oleh para pendidik yang telah mempelajari diluar negeri dengan dibukanya juruan bimbingan dan penyuluhan di 4- Bandung pada tahun 1!@:. embukaan jurusan ini menandai dimulainya periode kedua yang se+ara tidak langsung memperkenalkan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat, akademik, dan pendidikan. Kesuksesan periode ini ditandai dengan diluluskannya sejumlah sarjana B dan semakin dipahami dan dirasakan kebutuhan akan pelayanan tersebut. 59
emasyarakatan 81!'# sampai 1!!#(an9
ada periode ini diberlakukan kurikulum 1!'" untuk sekolah dasar sampai sekolah menengah tingkat atas dengan mengintregasikan layanan B untuk siswa. ada tahun ini terbentuk organisasi profesi B dengan nama -B- 8-katan etugas Bimbingan -ndonesia9. ada periode ketiga ini ditandai dengan berlakunya kurikulum 1!); yang difokuskan pada bimbingan karir. ada periode ini mun+ul beberapa masalah seperti berkembangnya pemahaman yang keliru yaitu mengidentikan bimbingan karir 8BK9 dengan B sehingga mun+ul istilah BBK, keran+uan dalam mengimplementasikan SK *enpa no 5@ tahun 1!)! terhadap penyelenggaraan bimbingan di sekolah yang menyatakan bahwa semua guru dapat diserahi tugas melaksanakan pelayanan B yang mengakibatkan pelayanan B menjadi kabur baik pemahaman maupun mengimplementasikannya. :9
Konsolidasi 81!!#(5###9
ada periode ini -B- berusaha keras untuk mengubah kebijakan bahwa pelayanan B itu dapat dilaksanakan oleh semua guru yang ditandai dengan 19diubahnya se+ara resmi kata penyuluhan menjadi konseling i stilah yang dipakai sekarang adalah bimbingan dan konseling =BK> 59pelayanan BK disekolah hanya dilaksanakan oleh guru pembimbing yang se+ra khusus ditugasi untuk itu :9mulai diselenggarakan penataran 8nasional dan daerah9 untuk guru( guru pembimbing ;9mulai adanya formasi untuk mengangkat menjadi guru pembimbing "9pola pelayanan BK disekolah dikemas =BK ola 1'> @9dalam bidang pengawasan sekolah dibentuk bidang pengawasan BK '9dikembangkannya sejumlah panduan pelayanan BK disekolah yang lebih operasional oleh -B-
;9
epas andas
Semula diharapkan periode konsolidasi akan dapat men+apai hasil(hasil yang memadai, sehingga mun+ul tahun 5##1 profesi BK di -ndonesia sudah dapat di tinggal landas. Camun kenyataannya masih ada permasalahan yang belum terkonsolidasi yang berkenaan dengan S$* yaitu mengenai untrained, undertrained, dan un+omitted para pelaksana pelayanan. Camun pada tahun( tahun selanjutnya ada perkembangan menuju era lepas landas yaitu 19penggantian nama organisasi profesi dari -B- menjadi ABK-C 59ahirnya undang(undang no. 5# tahun 5##: tentang sistem pendidikan nasional yang didalamnya termuat ketentuan bahwa konselor termasuk salah satu tenaga pendidik 8bab - pasal 1 ayat :9kerja sama pengurus besar ABK-C dengan dikti depdiknas tentang standarisasi profesi konseling ;9Kerja sama ABK-C dengan direktorat dalam merumuskan kompetensi guru pembimbing 8konselor9 S* sekaligus memberikan pelatihan bagi mereka. enataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK *enpan Co. );1!!: tentang /abatan Fungsional 6uru dan Angka Kreditnya. $alam asal : disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, e0aluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya, pada tahun 5##1 terjadi perubahan nama organisasi -katan etugas Bimbingan -ndonesia 8-B-9 menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling -ndonesia 8ABK-C9. emun+ulan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat pengakuan dan keper+ayaan publik.