EKSPERIMEN SENYAWA BERBAHAYA PADA ROKOK
Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
Petunjuk Belajar
1. Sebelum memulai eksperimen eksperimen perhatikan video mengenai Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan yang disajikan oleh Guru 2. Siswa membuktikan adanya senyawa-senyawa berbahaya yang terdapat pada roko dengan melakukan ekperimen 3. Siswa memperhatikan langkah kerja yang diberikan oleh guru dengan teliti dan melakukan langkah-langkahnya secara berurutan 4. Waktu kegiatan praktikum selama 15 menit 5. Siswa memperhatikan dengan seksama arahan dari Guru 6. Siswa yang masih belum memahami langkah kerja dari eksperimen ini, bisa langsung bertanya kepada Guru.
EKSPERIMEN SENYAWA BERBAHAYA PADA ROKOK
Rumusan Masalah
Setelah melihat video yang ditayangkan, kemukakan rumusan masalah Anda!
1. Apakah merokok secara berkala berbahaya tubuh? 2. Senyawa apa saja yang terkandung di dalam rokok? 3. Bahaya apa yang ditimbulkan dari senyawa berbahaya tersebut? 4. Penyakit apa saja yang ditimbulkan dari konsumsi rokok secara berkala?
Hipotesis
1. Mengonsumsi rokok secara berkala akan berdampak buruk bagi kesehatan 2. Di dalam rokok terdapat senyawa tar dan nikotin 3. Menyebabkan kanker dan ketagihan 4. Kanker tenggorokan, kanker paru-paru dan hipertensi
KEGIATAN EKSPERIMEN
Judul Tujuan
: Eksperimen senyawa berbahaya pada rokok : Siswa mampu mengidentifikasi senyawa berbahaya yang terdapat pada rokok Siswa mengetahui pengaruh ada tidaknya filter terhadap kadar senyawa berbahaya pada rokok Siswa mengetahui dampak merokok terhadap diri sendiri, masyarakat dan lingkungan
Alat dan Bahan
− 1 batang rokok berfilter − 1 batang rokok tanpa filter − 2 botol air mineral ukuran 600 ml
- Korek api - Tissue - Karet
Cara Kerja 1. Lubangi kedua tutup botol untuk meletakkan rokok diatasnya 2. Masukkan pangkal rokok (berfilter dan tanpa filter) pada masing-masing tut up botol 3. Nyalakan rokok yang sudah tertancap pada tutup botol air mineral 4. Tekan dan lepaskan botol air mineral agar asap rokok dapat masuk ke dalam botol 5. Lakukan hal tersebut sampai batang rokok habis dan banyak asap yang terkumpul di dalam botol 6. Ambil sisa putung rokok pada tutup botol dan tutup lubang tersebut dengan tissue dan ikat dengan karet 7. Kemudian amati apa yang terjadi
Contoh eksperimen yang sama
HASIL EKSPERIMEN
Variabel Kontrol : Volume botol dibuat sama (volume paru-paru manusia dibuat sama), jumlah rokok yang digunakan sama (jumlah rokok yang dihisap manusia). Variabel Bebas: Merk rokok, ada tidaknya filter pada rokok, kandugan tar dan nikotin yang berbeda Variabel Terikat : Senyawa tar, nikotin dan CO yang terkandung dalam rokok
TABEL PENGAMATAN
Botol
Merk
A (tanpa filter)
Alami
B (filter)
Grendel
Kadar senyawa
44, 30 mg Tar 2,9 mg Nikotin 33 mg Tar 2,0 mg Nikotin
Tissue Gas CO Sebelum
Putih bersih Putih bersih
Sesudah
Noda coklat Sangat banyak pekat Noda coklat Banyak
Analisis Data
Pada rokok tanpa filter terdapat kadar senyawa Tar sebanyak 44, 30 mg dan senyawa Nikotin sebanyak 2,9 mg yang dibuktikan dengan noda coklat yang terdapat pada tissue lebih pekat dan gas CO yang dihasilkan sangat banyak Pada rokok berfilter terdapat kadar senyawa Tar sebanyak 33 mg dan senyawa Nikotin sebanyak 2,9 mg yang dibuktikan dengan noda coklat pada tissue dan gas CO yang dihasilkan banyak Sehingga rokok tanpa filter lebih berbahaya dibandingkan dengan rokok berfilter
DISKUSI
1.
Noda yang tedapat pada tissue mengindikasikan terdapat senyawa apa?
2.
Apa saja senyawa yang terkandung dalam rokok? Bagaimana dampaknya pada tubuh?
3.
Apa saja penyakit yang ditimbulkan dari mengonsumsi rokok secara terus menerus?
Jawaban
1. Senyawa nikotin dan tar yang terkandung dalam rokok 2. Terdapat banyak sekali senyawa berbahaya yang terkandung di dalam rokok salahsatunya yaitu tar, nikotin dan gas CO. -
Nikotin dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) sehingga dapat membuat seseorang menjadi perokok tetap. nikotin memperlambat kerja jantung, memperlambat kerja paru-paru, dan bahkan mengganggu kerja syaraf simpatik. membuat penglihatan menjadi kabur, dan meningkatkan produksi
-
asam lambung Gas monoksida (CO) menyebabkan berkurangnya kemampuan darah mengikat O2 dari paru-paru sehingga menyebabkan sesak napas, pingsan, dan kematian.
-
Tar mengganggu kerja paru-paru sehingga terbentuk flek atau noda pada paruparu yang akhirnya dapat menyebabkan kanker paru -paru.
3. Stroke, kanker pada lidah, tenggorokan, bibir, dan pita suara, kanker paru-paru,
bronkitis, pneumonia, dan emfisema.