LAPORAN PENDAHULUAN INTRA CEREBRAL HEMATOMA (ICH)
A. PENG PENGER ERT TIAN IAN Perdarahan Perdarahan intracerebral intracerebral adalah perdarahan perdarahan yang terjadi pada jaringan jaringan otak biasanya akibat robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. Secara klinis ditandai dengan adanya penurunan kesadaran yang kadangkadang disertai lateralisasi! pada pemeriksaan "T Scan Scan didapa didapatka tkan n adany adanyaa daerah daerah hiperd hiperdens ens yang yang indikas indikasii dilaku dilakukan kan operasi operasi jika jika Single Single!! #iameter lebih dari $ cm! Peri%er! Adanya pergeseran garis tengah! Secara klinis hematom tersebut tersebut dapat menyebabka menyebabkan n gangguan gangguan neurologis neurologis&laterali &lateralisasi. sasi. Perdarahan Perdarahan dalam meninges meninges atau ruang potensial yang terkait! termasuk hematoma epidural! subdural hematoma! dan perdarahan subarachnoid! ditutupi secara sec ara rinci dalam da lam artikel lainnya. la innya. perdarahan intraserebral 'I"() 'I"() dan dan perp perpan anjan janga gan n paren parenki kim m perd perdara araha han n ke dalam dalam *ent *entri rikel kel 'yai 'yaitu tu!! perd perdar araha ahan n intra*entrikular
+I,(-)
yang
rinci
di
sini.
perasi yang dilakukan biasanya adalah e*akuasi hematom disertai dekompresi dari tulang kepala. /aktor%aktor yang menentukan prognosenya hampir sama dengan %aktor%aktor yang menentukan prognose perdarahan subdural. 'Paula! 0112) Intra "erebral (ematom adalah perdarahan kedalam substansi otak .(emorragi ini biasanya terjadi dimana tekanan mendesak kepala sampai daerah kecil dapat terjadi pada luka tembak !cidera tumpul. 'Suharyanto! 0112) Intra secerebral hematom adalah pendarahan dalam jaringan otak itu sendiri. (al ini dapat timbul timbul pada pada cidera cidera kepala kepala tertutu tertutup p yang yang berat berat atau atau cidera cidera kepala kepala terbuka terbuka .intras .intrasereb erebral ral hematom dapat timbul pada penderita stroke hemorgik akibat melebarnya pembuluh nadi. Perdarahan intraserebral menyumbang 34$5 dari semua stroke dan hasil dari spektrum yang luas dari gangguan. gangguan. perdarahan perdarahan intraserebral intraserebral lebih cenderung cenderung mengakibatkan mengakibatkan kematian atau kecacatan utama dari stroke iskemik atau perdarahan subarachnoid. perdarahan intraserebral dan dan edem edemaa yang yang meny menyert ertain ainya ya dapa dapatt meng mengga gang nggu gu atau atau komp kompres res jarin jaringa gan n otak otak yang yang berdekatan! menyebabkan dis%ungsi neurologis. perpindahan besar parenkim otak dapat menyebabka menyebabkan n peninggian peninggian tekanan intrakranial intrakranial 'I"P) dan sindrom sindrom herniasi herniasi %atal '"or6in! '"or6in! 0112)
7. ETI8GI
(ipertensi merupakan penyebab terbanyak. /aktor etiologi yang lain adalah aneurisma kriptogenik! diskrasia darah! penyakit darah seperti hemo%ilia! leukemia! trombositopenia! pemakaian anti koagulan dalam jangka lama! mal%ormasi arterio*enosa dan mal%ormasi mikro angiomatosa dalam otak! tumor otak 'primer dan metastase) yang tumbuh cepat! amiloidosis serebro*askuler dan eklamsia 'jarang). Etiologi dari Intra "erebral (ematom menurut Suyono '0144) adalah 9 a. :ecelakaan yang menyebabkan trauma kepala b. /raktur depresi tulang tengkorak c. Gerak akselerasi dan deselerasi tibatiba d. "edera penetrasi peluru e. ;atuh %. :ecelakaan kendaraan bermotor g. (ipertensi h.
". PAT/ISI8GI Perdarahan intraserebral ini dapat disebabkan oleh karena ruptur arteria serebri yang dapat dipermudah dengan adanya hipertensi. :eluarnya darah dari pembuluh darah didalam otak berakibat pada jaringan disekitarnya atau didekatnya! sehingga jaringan yang ada disekitarnya akan bergeser dan tertekan. #arah yang keluar dari pembuluh darah sangat mengiritasi otak! sehingga mengakibatkan *osospasme pada arteri disekitar perdarahan! spasme ini dapat menyebar keseluruh hemis%er otak dan lingkaran 6illisi! perdarahan aneorismaaneorisma ini merupakan lekukanlekukan berdinding tipis yang menonjol pada arteri pada tempat yang lemah.
atau
*ena
obstruksi
out%lo6
'trombosis
*ena
misalnya!
otak).
#alam keadaan %isiologis pada orang de6asa jumlah darah yang mengalir ke otak =3 ml&menit per 411 gr jaringan otak. 7ila aliran darah ke otak turun menjadi 43 ml&menit per 411 gr jaringan otak akan menjadi penghentian akti%itas listrik pada neuron tetapi struktur sel masih baik! sehingga gejala ini masih re*esibel. ksigen sangat dibutuhkan oleh otak sedangkan 0 diperoleh dari darah! otak sendiri hampir tidak ada cadangan 0 dengan demikian otak sangat tergantung pada keadaan aliran darah setiap saat. 7ila suplay 0 terputus 341 detik akan terjadi gangguan %ungsi otak! bila lebih lama dari >3 menit akan tejadi jelas&lesi yang tidak putih lagi 'ire*ersibel) dan kemudian kematian. Nonpenetrating dan trauma tembus kranial juga menjadi penyebab umum dari hemorrhage.Patients intraserebral yang mengalami trauma kepala tumpul dan kemudian menerima 6ar%arin atau clopidogrel dianggap pada peningkatan risiko untuk perdarahan intrakranial traumatik.
Perdarahan dapat meninggikan tekanan intrakranial dan menyebabkan ischemi didaerah lain yang tidak perdarahan! sehingga dapat berakibat mengurangnya aliran darah ke otak baik secara umum maupun lokal. Timbulnya penyakit ini sangat cepat dan konstan dapat berlangsung beberapa menit! jam bahkan beberapa hari. '"or6in! 0112)
Hipertensi (Arteriosklerosi s)
Pecahnya pembuluh darah
Terjadi perembesan darah ke Parenchym
$skemia jaringan
#edema
Peningkatan tekanan
Penurunan Kesadaran
Tekanan meningkat
yeri kepala !untah, Tachicardia,"ilatasi pupil "iplopia,
Penglihatan kabur, Visus menurun Gangguan sensori dan motorik
#.
:esadaran mungkin akan segera hilang! atau bertahap seiring dengan membesarnya hematom.
0.
Pola pernapasaan dapat secara progresi% menjadi abnormal.
$.
Respon pupil mungkin lenyap atau menjadi abnormal.
?.
#apat timbul muntahmuntah akibat peningkatan tekanan intra cranium.
=.
Perubahan perilaku kogniti% dan perubahan %isik pada berbicara dan gerakan motorik dapat timbul segera atau secara lambat.
>.
Nyeri kepala dapat muncul segera atau bertahap seiring dengan peningkatan tekanan intra kranium.
E. Penatalaksanaan
Pendarahan intracerebral lebih mungkin menjadi %atal dibandingkan stroke ischemic. Pendarahan tersebut biasanya besar dan catastrophic! khususnya pada orang yang mengalami tekanan darah tinggi yang kronis. 8ebih dari setengah orang yang mengalami pendarahan besar meninggal dalam beberapa hari.
pada
pendarahan
intracerebral
berbeda
dari
stroke
ischemic.
Anticoagulant 'seperti heparin dan 6ar%arin)! obatobatan trombolitik! dan obatobatan antiplatelet 'seperti aspirin) tidak diberikan karena membuat pendarahan makin buruk. ;ika orang yang menggunakan antikoagulan mengalami stroke yang mengeluarkan darah! mereka bisa memerlukan pengobatan yang membantu penggumpalan darah seperti 9 4.
,itamin :! biasanya diberikan secara in%use
0.
Trans%usi atau platelet
$.
Trans%usi darah yang telah mempunyai sel darah dan pengangkatan platelet 'plasma segar yang dibekukan)
?.
Pemberian in%us pada produk sintetis yang serupa pada protein di dalam darah yang membantu darah untuk menggumpal '%aktor penggumpalan)
=.
perasi untuk mengangkat penumpukan darah dan menghilangkan tekanan di dalam tengkorak! bahkan jika hal itu bisa menyelamatkan hidup! jarang dilakukan karena operasi itu sendiri bisa merusak otak.
"or6in '0111) menyebutkan penatalaksanaan untuk Intra "erebral (ematom adalah sebagai berikut 9 4.
bser*asi dan tirah baring terlalu lama
0.
$.
?.
@ntuk cedera terbuka diperlukan antibiotiok
=.
>.
Pemeriksaan 8aboratorium seperti 9 "TScan! Thora %oto! dan laboratorium lainnya yang menunjang.
II.
Konsep Asuhan Keperawatan A. Pen!a"#an Pengkajian merupakan tahap a6al dan landasan proses kepera6atan untuk mengenal
masalah klien! agar dapat memberi arah kepada tindakan kepera6atan. Tahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan! yaitu pengumpulan data! pengelompokkan data dan perumusan diagnosis kepera6atan. a. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan in%ormasi tentang status kesehatan klien yang menyeluruh mengenai %isik! psikologis! sosial budaya! spiritual! kogniti%! tingkat perkembangan! status ekonomi! kemampuan %ungsi dan gaya hidup klien 4.
Identitas klien
0.
nomor register! diagnose medis. :eluhan utama 7iasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan! bicara pelo! dan tidak dapat berkomunikasi.
$. Ri6ayat cedera! meliputi 6aktu mengalami cedera 'hari! tanggal! jam)! lokasi&tempat mengalami cedera. ?.
7. Past Medical History 'ri6ayat penyakit sebelumnya)9 Apakah pasien menderita penyakit tertentu sebelum menngalami cedera! apakah penyakit tersebut menjadi penyebab terjadinya cederaB 8.
Last Oral Intake 'makan terakhir)9 :apan 6aktu makan terakhir sebelum cederaB (al ini untuk memonitor muntahan dan untuk mempermudah mempersiapkan bila harus dilakukan tindakan lebih lanjut&operasi.
9.
Event
Leading
Injry
'peristi6a
sebelum&a6al
cedera)9
Apakah
pasienmengalami sesuatu hal sebelum cedera! bagaimana hal itu bisa terjadiB !". Polapola %ungsi kesehatan a.
Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
b.
Pola nutrisi dan metabolisme
c.
Pola eliminasi
d.
Pola akti*itas dan latihan
e.
Pola tidur dan istirahat
%.
Pola hubungan dan peran
g.
Pola persepsi dan konsep diri
h.
Pola sensori dan kogniti%
i.
Pola reproduksi seksual
j.
Pola penanggulangan stress
k.
Pola tata nilai dan kepercayaan
3. Pemeriksaan %isik a.
:eadaan umum :esadaran 9 umumnya mengelami penurunan kesadaran Suara bicara 9 kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti! kadang tidak bisa bicara Tandatanda *ital 9 tekanan darah meningkat! denyut nadi ber*ariasi
b.
Pemeriksaan integumen
:ulit 9 jika klien kekurangan 0 kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. #i samping itu perlu juga dikaji tandatanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien ",A 7leeding harus bed rest 0$ minggu
c.
d.
:uku 9 perlu dilihat adanya clubbing %inger! cyanosis
Rambut 9 umumnya tidak ada kelainan
Pemeriksaan kepala dan leher
:epala 9 bentuk normocephalik
8eher 9 kaku kuduk jarang terjadi 'Satyanegara! 4223)
Pemeriksaan dada Pada perna%asan kadang didapatkan suara na%as terdengar ronchi! 6heeCing ataupun suara na%as tambahan! perna%asan tidak teratur akibat penurunan re%leks batuk dan menelan.
e. Pemeriksaan abdomen #idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama! dan kadang terdapat kembung. %. Pemeriksaan inguinal! genetalia! anus :adang terdapat incontinensia atau retensio urine g.
Pemeriksaan ekstremitas Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
h.
Pemeriksaan neurologi Pemeriksaan ner*us cranialis Pemeriksaan motorik Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan re%le
2.
Pemeriksaan penunjang a.
Pemeriksaan radiologi 4. "T scan "T scan mudah menunjukkan perdarahan akut sebagai intensitas sinyal hyperdense 'lihat gambar di ba6ah). perdarahan multi%okal di %rontal! temporal!
atau
tiang
oksipital
menyarankan
etiologi
trauma.
perdarahan intrakranial. "T scan hak %rontal perdarahan intraserebral rumit
trombolisis
dari
stroke
iskemik.
Pasien dengan trauma ringan tumpul kepala dan preinjury antikoagulan atau penggunaan antiplatelet berada pada peningkatan risiko perdarahan intrakranial dan harus menjalani mendesak dan liberal "T scan. +>,olume hematoma dalam sentimeter kubik dapat didekati dengan persamaan dimodi%ikasi ellipsoid9 'A 7 ") & 0! di mana A! 7! dan " merupakan dimensi linear terpanjang dalam sentimeter dari hematoma di setiap
pesa6at
orthogonal.
edema Perihematomal dan perpindahan jaringan dengan herniasi juga dapat
dihargai.
Sebaliknya iodinasi dapat disuntikkan untuk meningkatkan hasil skrining untuk
tumor
yang
mendasari
atau
mal%ormasi
*askuler.
"T angiography Dtempat tandaD dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan hematoma intraserebral. 0.
di
sekitar
hematoma
'lihat
Tabel
4
di
ba6ah).
T4 dan T0 urutan kon*ensional tidak sangat sensiti% terhadap perdarahan dalam beberapa jam pertama! tapi gradien yang lebih baru mem%okuskan kembali urutan gema muncul untuk dapat mendeteksi perdarahan intraserebral andal dalam 40 jam pertama onset 'lihat gambar berikut).
perdarahan intrakranial. "airandilemahkan in*ersireco*ery! T0! dan gradient gema
arterio*enous
mal%ormation
tepat.
perdarahan intrakranial. "airandilemahkan in*ersireco*ery! T0! dan gradient gema
karena
penyakit
sel
sabit.
A,
rongga
aliran
berdekatan
dengan
hematoma.
Sebaliknya paramagnetik dapat disuntikkan untuk meningkatkan hasil skrining untuk tumor yang mendasari atau mal%ormasi *askuler. urutan gradient echo dapat mengungkapkan beberapa %okus dari hypointensity disebabkan deposisi hemosiderin dari microbleeds otak diam sebelumnya. Sebuah distribusi multilobar dari hypointense %okus pada gradien pencitraan gema dapat memberikan bukti yang mendukung angiopati amiloid serebral! sementara beberapa %okus yang mendalam mungkin
menyarankan
arteriopati
hipertensi
yang
mendasari.
Studi
dengan
stroke
akut!
mudah
mengidenti%ikasi
perdarahan
intrakranial. Teknik permeabilitas! termasuk penggunaan sumber data per%usi pencitraan! dapat digunakan untuk mendeteksi derangements darahotak yang mendahului trans%ormasi hemoragik setelah trombolisis. +3
*ena
serebral.
This
'I,() associated 6ith a ca*ernous angioma.
Table 4.
Time
Hemoglobin
T1
T2
Hyperacute
% &' hours #yhemoglobin (intracellular)
$so or hypo Hyper
Acute
*+ days
"eoyhemoglobin (intracellular)
$so or hypo Hypo
arly subacute -+ days
!ethemoglobin
Hyper
Hypo
.ate subacute
-/ days
!ethemoglobin (etracellular)
Hyper
Hyper
0hronic
-' days
Hemosiderin (etracellular)
$so or hypo Hypo
"T angiogra%i memungkinkan pemutaran kapal besar dan menengah untuk A,
dan
arteriopathies
lainnya.
dan
arteriopathies
lainnya.
kateter angiography kon*ensional de%initi% menilai besar! menengah! dan cukup besar kapal
kecil
untuk
A,
*askulitis!
dan
arteriopathies
lainnya.
Pertimbangkan kateter angiography untuk pasien muda! pasien dengan perdarahan! pasien tanpa ri6ayat hipertensi! dan pasien tanpa penyebab yang jelas dari perdarahan yang merupakan calon bedah. Angiogra%i dapat ditangguhkan untuk pasien yang lebih tua dengan dugaan perdarahan intraserebral hipertensi dan pasien yang tidak memiliki kelainan
struktur
pada
"T
scan
atau
aktu angiography tergantung pada status klinis dan pertimbangan bedah sara%. Tes
lainnya
E:G sering mengidenti%ikasi disritmia otak yang disebabkan atau cedera jantung.
b. Pemeriksaan laboratorium (itung darah lengkap '"7") dengan trombosit9 Pantau adanya in%eksi dan menilai hematokrit dan trombosit untuk mengidenti%ikasi risiko perdarahan dan
komplikasi. aktu Prothrombin 'PT) & diakti%kan 6aktu parsial tromboplastin 'aPTT)9
osmotik. Toksikologi layar dan alkohol serum tingkat jika penggunaan narkoba atau konsumsi alkohol yang berlebihan diduga9
perdarahan intraserebral. Skrining untuk hematologi! in%eksi! dan etiologi *askulitis pada pasien tertentu9 pengujian Selekti% untuk penyebab yang lebih jarang dari perdarahan intraserebral. B. D#anosa Keperawatan
4.
Gangguan mobilisasi %isik b.d kondisi yang melemah
0.
Gangguan intoleransi akti*itas b.d kelemahan tonus otot
$.
Gangguan nyaman nyeri b.d peningkatan tekanan intrakranial 'TI:)
?.
Gangguan de%isit pera6atan diri b.d kelemahan otot.
C. Inter$ens# Keperawatan
#iagnosa Gangguan
Tujuan dan :riteria (asil Tujuan 9 setelah dilakukan
Inter*ensi 4. bser*asi
Rasional 4. Inspeksi
mobilisasi %isik b.d
tindakan kepera6atan selama
kondisi
kondisi a6al
kondisi yang
6aktu ?F0? jam pasien
%isik klien
pasien
melemah
diharapkan dapat melakukan
0. Rencanakan
0.
mibilisasi %isik secara optimal.
proses latihan
porsi latihan
:riteria hasil9
yang e%isien
untuk menunjang
Tonus otot bertambah
bila perlu
kesembuhan
kolaborasikan
pasien
pasi% menjadi akti%
dengan
%isioterapi
Tidak mengeram kesakitan da
untuk
lam proses latihan
menambah
$.
proses latihan
kenyamanan
$. Atur posisi senyaman
?.
mungkin
tindakan
?.
kepera6atan
pasien R<
=.
pasi% dan akti%
tindakan yang
=. 7iarkan
sudah dilakukan
pasien mempraktikan kembali yang sudah diajarkan tapi
>.
dengan
proses latihan
penga6asan
kepera6atan
pera6at >. 7ila sudah bisa menyangga
.
tubuh ajarkan
semangat untuk
berjalan tapi
menambah
dengan
latihan.
dammpingan pera6at . 7erikan dukungan dalam setiap tindakan yang sudah Gangguan
Tujuan 9 setelah dilakukan
dilakukan. 4. bser*asi
intoleransi akti*itas
tindakan kepera6atan dalam
kondisi
4. Inspeksi kondisi a6al
b.d kelemahan
6aktu >F0? jam diharapkan
%isik klien
pasien
tonus otot
pasien dapt terpenuhi akti*itas
0. Rencanakan
0.
sehari hari dengan normal
proses latihan
porsi latihan
:riteria hasil 9
yang e%isien
untuk menunjang
Terjadi peningkatan
bila perlu
kesembuhan
kolaborasikan
pasien
tonus otot Pasien
dengan
dapat melakukan akti*itas s
%isioterapi
ehari hari dengan mandiri
untuk
Tidak terasa sakit
menambah
$.
bila melakukan latihan
proses latihan
kenyamanan
$. Atur posisi senyaman
?.
mungkin
tindakan
?.
kepera6atan
pasien R<
=.
pasi% dan akti%
tindakan yang
=. 7iarkan
sudah dilakukan
pasien mempraktikan kembali yang sudah diajarkan tapi
>.
dengan
proses latihan
penga6asan
kepera6atan
pera6at >. 7ila sudah bisa menyangga
.
tubuh ajarkan
semangat untuk
berjalan tapi
menambah
dengan
latihan.
dammpingan pera6at
. 7erikan dukungan dalam setiap tindakan yang sudah Gangguanrasa nya
Tujuan 9 setelah dilakukan
dilakukan. 4. bser*asi
man Nyeri b.d
tindakan kepera6atan dalam
secara
nyeri a6al dari
peningkatan
6aktu $F0? jam diharapkan
subjekti* skal
pasien
tekanan intrakranial
rasa nyeri yang dirasak pasien
nyeri yang
'TI:)
dapat berkurang atau bahkan
dirasakan
0.
hilang
pasien
asa nyaman
:riteria (asil 9
0. 7eri posisi
$.
ajah tidak mengurung dan
yang nyaman
terapi pera6atan
menahan kesakitan
$. Ajari
Skala nyeri turun
metode
Pasien
relaksasi
tidak memegangi bagian
seperti
yang sakit
distraksi!
?.
na%as dalam!
adakah kelainan
dan bila emosi
dari pemeriksaan
4. Inspeksi skala
ajarkan imajinasi
=.
terpimpin
mempercepat
?. Anjurkan
kesembuhan
pasien untuk
pasien
melakukan
>.
pemeriksaan
in%ormasi secara
"TScan
lengkap
=. :olaborasik an dengan pihak medis untuk terapi
. monitoring
obat
perkembangan
>. 7erikan (E
setelah dilakukan
tentang
tindakan
pentingnya
kepera6atan
ambulansi saat emergensi . bser*asi penurunan skala nyeri yang dirasakan #e%isit pera6atan
Tujuan 9 setelah dilakukan
4. bser*asi
4. bse*asi
diri b.d kelemahan
tindakan kepera6atan dalam
kondisi a6al
kondisi a6al dari
otot
6aktu 4F0? jam diharapkan
pasien
pasien
pasien terpenuhi dalam
terutama %isik
pera6atan dirinya secara
dan
optimal
kebersihan
0.
:riteria (asil 9
0. Siapkan alat
alat dari suatu
.ajah tidak lesu
untuk
bagian tindakan
:ulit tidak saling melengket
melakukan P(
kepera6atan
7adan menjadi harum
$.
tindakan
u maksud dan
kepera6atan
tujuan
?.
tindakan yang
pri*asi pasien
dilakukan
=.
?.
tindakan
gorden
kepera6atan >.
=.
tindakan yang
P( sambil
sudah dilakukan
mengajari
.
keluarga
memberikan
>. bser*asi
in%ormasi secara
tindakan yang
jelas.
dilakukan . 7eri (E pentingnya pera6atan diri
D. E$a%uas#
4.
Tidak terjadi gangguan mobilisasi %isik
0.
Tidak terjadi gangguan intoleransi akti*itas
$.
Tidak terjadi gangguan nyaman nyeri
?.
Tidak terjadi gangguan de%isit pera6atan diri.