I.
SIAPA PELAKU FRAUD?
Fraud dapat dilakukan oleh siapa saja, meskipun pelaku fraud adalah orang yang dapat dipercaya. dipercaya. Kemungkina Kemungkinan n besar suatu fraud terjadi terjadi ketika ketika lingkunga lingkungan n pekerjaan pekerjaan integritasny integritasnyaa lemah, pengendaliann pengendaliannya ya tidak kuat, kehilangan kehilangan akuntabilitas, akuntabilitas, atau mendapat mendapat tekanan tekanan yang besar, maka tidak dapat dipungkiri dipungkiri seseorang akan melakukan ketidakjujuran. Pelaku kecurangan dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu manajemen dan karyawan/pegawai. Pihak manajemen melakukan kecurangan biasanya untuk kepentingan perusahaan, contoh kecurangan yang dilakukan oleh manajemen yaitu salah saji yang timbul karena karena kecura kecuranga ngan n pelapo pelaporan ran keuang keuangan an (misstatements arising arising from from fraudulent fraudulent financial financial reporting ). ). edangkan karyawan/pegawai melakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan indi!idu, misalnya salah saji yang berupa penyalahgunaan akti!a ( misstatements arising from misappropriation of assets). assets ). Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan karena dorongan dan ekspektasi terhada terhadap p presta prestasi si kerja kerja manaje manajemen men.. alah alah saji yang yang timbul timbul karena karena kecura kecuranga ngan n terhad terhadap ap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan istilah irregularities (ketidakberesan). "entuk kecura kecuranga ngan n seperti seperti ini seringk seringkali ali dinama dinamakan kan kecura kecuranga ngan n manajem manajemen en (managemen managementt fraud ), ), misalnya berupa # manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional ( intentional omissions) omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan. Kecurangan penyalahgunaan akti!a biasanya disebut kecurangan karyawan ( employee fraud ). ). alah alah saji yang yang berasal berasal dari dari penyal penyalahg ahguna unaan an akti!a akti!a melipu meliputi ti pengge penggelap lapan an akti!a akti!a perusahaan yang mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip$ prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penggelapan akti!a umumnya dilakukan oleh karyawan yang menghadapi masalah keuangan dan dilakukan karena melihat adanya peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta pembenaran terhadap tindakan tersebut. %ontoh dari dari kecura kecuranga ngan n karyaw karyawan an (employee fraud ) meng mengac acu u pada pada awy awyer erss yang yang telah telah dialih dialih bahasakan oleh &min 'idjaja, 'idjaja, ada bentuk kecurangan karyawan, antara lain # a)
*encur *encurii barang barang daganga dagangan, n, peralat peralatan, an, persed persediaan iaan,, dan barang barang perleng perlengkap kapan an lainnya lainnya
b)
*engambil sejumlah uang kas dari mesin kasir
c)
+idak idak menca mencatat tat penj penjual ualan an baran barang g dan dan meng mengant antong ongii uangn uangnya ya
d)
*encip *enciptak takan an kelebih kelebihan an dana kas kas dan registe registerr dengan dengan melakuka melakukan n kurang kurang pencata pencatatan tan
e)
Pemb Pembeb eban anan an berl berleb ebih ihan an pada pada akun akun$ak $akun un penge pengelu luar aran an atau atau meng menggu guna naka kan n uang uang muka untuk kepentingan pribadi
II.
f)
*emu *emuta tarr pen penag agih ihan an atas atas rek reken enin ing g pel pelan angg ggan an
g)
*embia *embiayak yakan an rekeni rekening ng pelang pelanggan gan dan mencur mencurii uang uangnya nya
h)
*engel *engeluar uarkan kan kred kredit it untuk untuk klai klaim m dan penge pengemba mbalian lian oleh oleh pela pelangg nggan an palsu palsu
i)
+idak idak member memberika ikan n setoran setoran haria harian n ke bank, bank, atau meny menyeto etorka rkan n sebagi sebagian an dari dari uang uang saja saja
SIAPA KORBAN FRAUD?
*engacu pada &lbrecht, dan -imbelman (#), berdasarkan pihak yang menjadi korban, fraud korban, fraud dikelompokkan dikelompokkan menjadi# . Fraud yang mengakibatkan mengakibatkan perusahaan perusahaan atau organisasi organisasi menjadi menjadi korban. korban. 0alam kategori ini, fraud ini, fraud dibagi dibagi kembali menjadi kelompok 1 kelompok yang lebih spesifik2 a. Peng Pengge gela lapa pan n oleh oleh kary karyaw awan an 1 pela pelaku ku fraud merupakan merupakan anggota atau karyawan dari perusahaan atau organisasi. 0alam fraud jenis jenis ini, pelaku mengambil aset perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengambilan aset secara langsung dilakukan dengan cara mengambil uang tunai, perlengkapan, peralatan serta aset 1 aset lain lain perusa perusahaa haan, n, sedangk sedangkan an kecura kecurang ngan an secara secara tidak tidak langsu langsung ng dilaku dilakukan kan dengan dengan menerima sogokan atau komisi dari pihak ketiga. b. Fraud yang yang meli meliba batk tkan an pema pemaso sok k 1 pela pelaku ku fraud adal adalah ah pema pemaso sok k dari dari suat suatu u perusahaan atau organisasi. Fraud organisasi. Fraud ini ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu yang dilakukan dilakukan sendiri dan fraud yang yang melibatkan pihak lain. Pada fraud Pada fraud yang yang melibatkan pihak lain, biasanya pelaku bekerja sama dengan bagian pembelian pembelian suatu perusahaan. c. Fraud yang yang meli meliba batk tkan an pela pelang ngga gan n 1 pela pelaku ku fraud adalah adalah pelang pelanggan gan dari suatu suatu perusahaan atau organisasi. Pelanggan yang melakukan kecurangan biasanya tidak membayar untuk barang yang dibeli, atau menipu perusahaan atau organisasi untuk memberikan mereka (pelaku) barang yang tidak seharusnya mereka miliki. . Fraud yang yang dilaku dilakukan kan oleh manajeme manajemen n 1 korban korban dari fraud jenis ini adalah pemegang saham dan pemberi pinjaman dari suatu organisasi atau perusahaan. Fraud perusahaan. Fraud yang yang dilakukan oleh manajemen juga sering disebut sebagai kecurangan pelaporan keuangan. *anajemen 3.
melakukan fraud melakukan fraud ini ini dengan memanipulasi laporan keuangan perusahaan. Penipu Penipuan an in!est in!estasi asi dan peni penipua puan n pelangg pelanggan an lainny lainnyaa 1 korban korban dalam dalam fraud jenis jenis ini adalah pihak 1 pihak yang kurang berhati 1 hati atau kurang pengetahuan. Para pelaku fraud jenis jenis
.
ini umumnya menjual in!estasi palsu ke korban. Kecu Kecura rang ngan an lai lain n 1 lai lain n 1 kor korba ban n dari dari fraud fraud jenis jenis ini tidak memiliki batasan golongan.
alah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Fraud adalah kurangnya jejak audit. 4rganisasi berusaha keras untuk membuat dokumen yang akan memberikan jejak audit sehingga transaksi dapat direkonstruksi dan dipahami. "anyak penipuan, bagaimanapun, melibatkan pembayaran tunai atau manipulasi record yang tidak dapat diikuti. Pelaku penipuan pintar memahami
bahwa
penipuan mereka
harus
disembunyikan.
*ereka
juga
tahu
bahwa
penyembunyian tersebut biasanya harus melibatkan manipulasi catatan keuangan. Ketika dihadapkan dengan keputusan tentang pencatatan keuangan untuk memanipulasi pelaku hampir selalu memanipulasi laporan laba rugi, karena mereka memahami bahwa jejak audit akan cepat terhapus . Pelaku kecurangan memerlukan suatu cara untuk membenarkan (merasionalisasi) atas tindakan yang mereka lakukan agar dapat diterima. Pelaku merasionalisasikan tindakannya dua alasan, yaitu # () ia tidak yakin bahwa apa yang telah ia lakukan adalah melanggar hukum (ilegal), meskipun ia mengakui bahwa tindakan tersebut tidak etis, dan () ia yakin bahwa ia akan mendapatkan uang pengganti dari sumber lain dan sehingga dapat membayar kembali atas uang yang telah ia gelapkan. 0alam benak pikirannya, ia hanya meminjam dan meskipun cara yang mereka lakukan adalah tidak etis, ia akan membayar kembali utang tersebut. etelah semua itu, hampir semua orang akan ikut$ikutan melakukan hal serupa. 0alam hal terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh manajemen, sebagai contoh, tekanan (pressure) mungkin kebutuhan untuk membuat bahwa laba perusahaan kelihatan lebih baik untuk mendapatkan pinjaman yang lebih besar, kesempatan (opportunity) mungkin karena adanya kelemahan komite audit, dan sebagainya.
&uditor dapat mengembangkan suatu daftar pertanyaan untuk mendeteksi kemungkinan adanya akti!itas kecurangan. Pendekatan dengan menggunakan kuesioner yang dapat digunakan untuk membantu auditor menemukan moti!asi untuk melakukan kecurangan. "eberapa Kantor &kuntan Publik telah mengembangkan suatu checklist yang bermanfaat untuk menemukan kecurangan selama kegiatan audit. Pertanyaan$pertanyaan yang digunakan dalam checklist meliputi # . &pakah pihak eksekutif memiliki utang pribadi yang tidak biasa dalam jumlah besar5 . &pakah pihak eksekutif memiliki kebiasan untuk berjudi5 3. &pakah pihak eksekutif terlibat dalam penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang5 3
. &pakah ada pihak eksekutif yang memiliki kepribadian yang tidak etis5 6. &pakah ada pihak eksekutif yang memiliki masalah kejiwaan/mental yang tidak stabil5 7. &pakah perusahaan termasuk kelompok industri dalam kondisi ekonomi yang tidak baik5 8. &pakah perusahaan menggunakan beberapa jenis bank yang berbeda yang dirahasiakan5 9. &pakah ada pihak eksekutif yang memiliki hubungan dekat dengan pemasok5 . &pakah perusahaan memiliki pengalaman dalam perputaran yang cepat terhadap karyawan kunci, baik yang keluar sendiri atau dikeluarkan5 . &pakah terdapat satu atau dua orang yang mendominasi keputusan perusahaan5
2.4 6 BIDANG YANG BERESIKO TINGGI TERKENA FRAUD
&da 7 bidang yang beresiko tinggi untuk terkena fraud / kecurangan , yaitu # 1.
Purchasing and payroll. Fraud dalam purchasing biasanya dilakukan dengan cara # a. Kickback atau suap diberikan kepada pihak yang mengurus pembelian sebagai imbalan atas diberikannya kontrak kepada supplier. b. :n!oice palsu yang dibuat sendiri oleh pihak yang mengurus pembelian, kemudian ditagihkan ke perusahaan dan dibayar. c. *anipulasi data supplier misalnya nomor rekening pembayaran ke supplier diubah ke rekening orang lain.
. ales and in!entory Fraud dalam jenis ini misalnya# a. Pencurian in!entory baik yang sedang disimpan atau dalam pengiriman b. +ransaksi penjualan dengan sengaja tidak dicatat atau dikurangi pencatatannya dan uang yang diterima atas penjualan tersebut masuk ke kantong pribadi c. *engurangi atau menghapuskan jumlah utang konsumen atas barang yang sudah dijual secara kredit d. *encatat transaksi penjualan palsu untuk mendapatkan komisi atau bonus terkait dengan penjualan e. *emberikan diskon berlebihan kepada konsumen 3. %ash and check.
Kas merupakan aset yang paling sensitif terhadap fraud karena kas kelihatan secara fisik dan relatif lebih mudah dipindah tangankan dibandingkan aset perusahaan yang lain. Fraud atas cek biasanya terjadi ketika terdapat kelemahan dalam proses rekonsiliasi bank. . Physical security. Kelemahan dalam physical security dapat menimbulkan asset misa propriation. 6. ;ak kekayaan intelektual (;&K:) dan kerahasiaan informasi. :ni terkait dengan fraud dalam pembajakan dan pencurian informasi penting milik perusahaan. 7. :nformation +echnology. :+ fraud meliputi hacking, mail$bombing, spamming, domain name hijacking, ser!er takeo!ers, denial of ser!ice, internet money laundering, electronic ea!esdropping, electronic !andalism and terrorrism.
F. Bagian – bagian Risik K!"#$angan S%!si&ik .
=
manipulasi dan pencurian. 0an contoh dari kecurangan tersebut seperti #
ang paling penting pendapatan hampir selalu merupakan akun terbesar dalam laporan laba rugi, sehingga suatu salah saji yang hanya berupa presentasi penjualan yang kecil tetap dapat berpengaruh besar terhadap laba. &lasan lain pendapatan merupakan akun yang rentan terhadapa manipulasi adalah kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat untuk mengakui pendapatan dalam berbagai situasi. i. Pendapatan fiktif. bentuk kecurangan yang paling fatal melibatkan penciptaan pendapatan$pendapatan fiktif, banyak kasus yang telah terungkap dengan cara menciptakan pendapatan$pendapatan fiktif. umumnya pelaku mengetahui atau memahami pihak$pihak yang melakukan pengisihan arsip dokumen untuk menciptakan kebijakan$kebijakan fiktif. ii. Pengakuan pendapatan yang premature. ;al ini merupakan pencatatan pendapatan yang bukan seharusnya di tempatnya. *issal, penpatan yang seharusnya di catat diperiode mendatang tetapi oleh pelaku sudah dicatat pada periode berjalan. iii. *anipulasi penyesuaian$penyesuaian pendapatan. Penyesuaian pendapatan yang paling umum melibatkan retur penjualan dan pengurangan harga. ebuah perusahaan dapat menyembunyikan retur penjualan dari auditornya untuk melebihsajikan penjualan bersih dan laba. ?ika barang yang dikembalikan dihitung sebagai bagian dari persediaan fisik, maka retur barang 6
tersebut dapat meningkatkan laba yang dilaporkan. 0alam kasus ini, peningkatan dalam suatu asset diakui melalui perhitungan fisik persediaan, namun pengurangan terhadap saldo akun piutang dagang yang terkait tidak dilakukan. = +anda$tanda peringatan kecurangan dalam pendapatan. +erdapatan banyak tanda$tanda peringatan yang mengidentifikasi adanya suatu kecurangan, tetapi ada dua peringatan yang paling berguna didapatkan dari prosedur analitis dan ketidakkecocokan dalam dokumen$dokumen. i. Prosedur analitis. Prosedur analitis sering kali dapat menandai kecurangan dalam pendapatan, khususnya dari presentase margin kotor dan perputaran piutang dagang. Pendapatan fiktif akan melebihsajikan presentasi margin laba, pengakuan pendapatan yang premature juga melebihsajikan margin laba kotor jika biaya penjualan yangterkait tidak diakuin. Penjualan fiktif juga perputaran piutang Karena penjualan fiktif juga dimasukan dalam piutang tak tertagih. ii. Ketidakcocokan dokumen. *eskipun usaha terbaik telah dilakukan oleh pelaku kecurangan, transaksi$transaksi fiktif jarang memiliki tingkat keandalan bukti yang sama sebagaimana yang dihasilkan dari transaksi$transaksi yang sah. Para auditor harus mewaspadai penandaan dan perubahan yang tidak biasa dalam dokumen$dokumen dan meraka harus mengandalkan dokumen asli daripada salianan dokumen tersebut. Karena pelaku kecurangan mencoba untuk menutupi kecurangan yang ia lakukan, meski hanya satu transaksi yang tidak biasa yang ditemukan dalam suatu stempel harus dipertimbangkan sebagai potensi indicator kecurangan yang harus diselidiki lebih lanjut. = +anda$tanda peringatan penyalahgunaan pendapatan dan penerimaan kas. Pencurian atas penjualan dan penerimaan kas yang terkait yang jumlahnya relati!e kecil dapat dicegah dan dideteksi dengan lebih baik oleh pengendalian internal.yang dirancang untuk meminimalisasi kesempatan untuk melakukan kecurangan. @ntuk mendeteksi kecurangan yang lebih besar, prosedur analitis dan perbandingan perbandingan lainnya dapat berguna untuk mendeteksi kecurangan tersebut. .
3.
saji dalam pembelian dan beban pokok penjualan serta lebih saji dalam laba bersih.
biasa dalam rasio$rasio, dapat menandai adanya kurang saji dalam utang dagang. = Penyalahgunaan dalam siklus pelaporan dan pembayaran. Kecurangan yang paling umum dalam bagian perolehan adalah bagi sang pelaku untuk mengeluarkan pembayaran$pembayaran kepada pemasok fiktif dan menyimpan kas di rekening fiktif. kecurangan semacam itu dapat dicegah dengan membuat pembayaran hanya dilakukan pada pemasok resmi dan memeriksa dokumentasi$ dokumentasi yang mendukung pembelian tersebut dengan saksama oleh personel yang memiliki otoritas sebelum pembayaran dilakukan. 0alam kasus penyalahgunaan yang lain, petugas utang dagang atau pegawai lainnya mencuri sebuah cek untuk suatu pemasok resmi. :nformasi dari pembeli kemudian dilampirkan kembali agar dapat dilakukan pembayaran pada pemasok tersebut. . "agian$bagian risiko kecurangan lainnya. = &sset tetap. &sset tetap, sebuah akun neraca yang besar bagi banyak perusahaan, sering kali berdasarkan pada penilaian yang ditentukan secara subjektif. &kibatnya, asset tetap dapat menjadi target manipulasi, khususnya bagi perusahaan$perusahaan yang tidak memiliki persediaan atau =
piutang yang material. "eban gaji. Baji biasanya bagian dari risiko yang signifikan pada kecurangan dalamlaporan keuangan. *eski demikian, perusahaan dapat mengurangsajikan persediaan dan laba bersih dengan mencatat biaya upah karyawan yang berlebihan dalam persediaan. Perusahaan terkadang melibatkan pegawainya untuk membuat ast tetap. "iaya tenaga kerja yang berlebihan dapat dikapitalisasi sebagai asset tetap dalam kondisi tersebut. +unjangan tambahan yang material, seperti tunjangan pension, juga dapat dimanipulasi.
8
E. '!ng(a)a%i Risik K!"#$angan
*anajemen tentunya memliki program$program yang dirancang untuk mencegah, mengantisipasi dan mendeeteksi kecurangan. Aamun perlu juga dilakukan pertimbangan oleh auditor apakah program$program antikecuranagn tersebut dapat mengatasi risiko yang ada atau apakah kelemahan dalam pengendalian telah meningkatkan resiko kecurangan. 0ari hal tersebut maka timbulah respon auditor yang mencakup hal$hal sebagai berikut # . *engubah Keseluruhan Pelaksanaan &udit Pelaku kecurangan seringkali memiliki pengetahuan yang baik dalam prosedur audit. @ntuk alasan itu maka P& 8 mengharuskan auditor untuk menerapkan rencana audit yang tidak dapat diprediksi. . *erancang dan *elakukan Prosedur &udit untuk *enghadapi
9
P& 8 menempatkan focus yang lebih besar untuk pemahaman atas dasar rasionalitas bisnis untuk transaksi$transaksi tidak biasa yang signifikan yang mungkin di luar kebiasaan bisnis perusahaan. ?adi disini auditor harus mendapatkan pemahaman atas tujuan$tujuan dari setiap transaksi yang signifkan untuk menilai apakah transaksi tersebut terkait dengan kecurangan dalam laporan keuangan. . *emutakhirkan Proses Penilaian
dengan mewaspadai kondisi$kondisi sebagai berikut # Ketidakkonsistenan dalam pencataan akuntansi "ukti audit yang bermasalah atau hilang ;ubungan yang problematic atau tidak biasa antara auditor dengan manajemen. ;asil dari pengujian substanti!e atau penelaahan akhir dari prosedur analitis yang mengindikasikan
adanya kecurangan yang sebelumnya tidak diketahui. C ?awaban terhadap pertanyan yang diajukan di sepanjang pengauditan yang tidak jelas atau tidak masuk akal atau yang menghasilkan bukti yang tidak konsisten dengan bukti lainnya.
TEKNIK PE'ERIKSAAN KE*URANGAN KARYA+AN
. Pemeriksaan Dangsung . Pengujian &nalisis 3. Pemeriksaan Fisik . Konfirmasi 6. +anya ?awab
KEA&P& K&<>&'&A *ED&K@K&A KE%@<&AB&A 5 # . Situasi pribadi . a. 0ililit hutang b. akit berat. c. *asalah judi alkohol d. Frustasi atau merasa diperlakukan tidak adil yang mendorong tindakan balasan. e. Etika pribadi yang kurang. 2. Keadaan perusahaan :
a. Kesulitan ekonomi b. ketergantungan pada sejumlah pelanggan dan pemasok yang terbatas. c. Kelebihan berhutang. d. Pertumbuhan yang GcepatH. e. Kredit yang ketat. f. *eningkatnya persaingan. g. Kredit pinjaman yang terbatas. h. +erdapat banyak ayat jurnal penyesuaian dan koreksi.
i. Demahnya pengendalian operasi. 3. A,asan k(#s#s. a. atu orang menangani semua fungsi dari transaksi yang penting. b. uper!isi yang buruk. c. Penugasan dan tanggung jawab yang tidak jelas. d. Pada saat karyawan cuti2 tidak ada orang lain yang menggantikan mereka. e. +idak ada rotasi pekerjaan atau pelatihan karyawan. f. Pertentangan pribadi yang jelas kelihatan dalam tugas yang diberikan. g. &da tekanan dari &tasan yang lebih tinggi
'ODUS OPERANDI KE*URANGAN KARYA+AN I.
As%!k P!n-#a,an
. *erekayasa diskon . +idak memberikan hadiah$hadiah untuk pelanggan 3. "erdagang produk sejenis dengan produk Perusahaan . *anipulasi tanda terima pengeluaran$pengeluaran/kwitansi seperti ;otel, makan dsb 6. Penjualan tunai tak dicatat dan uang dikantongi sendiri. 7. *engantongi pembayaran dari pelanggan dengan memberikan tanda terima yang tidak sah. 8. *enyobek / merusak bon penjualan. 9. *embatalkan bon penjualan dengan alasan$alasan palsu. . *enahan uang penerimaan penjualan tunai dengan mencatatnya sebagai penjualan kredit. . *emberikan potongan / diskon yang tidak sah. . *emakai lagi tembusan faktur$faktur tahun yang sudah dibayar. . *embuat faktur$faktur sendiri dan memalsukan fiat. 3. *embuat faktur$faktur palsu dengan bekerjasama dengan pemasok. . *engeluarkan barang dengan 0.4. palsu dan kemudian menjualnya. II.
As%!k Dis$ib#si/G#)ang
. *enukar jenis barang . *emainkan ?adwal Pengiriman 3. +idak mengirim ke alamat tujuan . G&lasan barang kiriman di
As%!k P!0b!,ian
. Kolusi dengan Pemasok (uplier) . *emainkan harga 3. *anipulasi kualitas kuantitas bahan baku . *enggunakan perintah pembelian untuk membeli
barang$barang kebutuhan pribadi.
I1.
As%!k 'ain!nan"!
. Kolusi penentuan proyek . *anipulasi penggantian spareparts 3. *anipulasi data kebutuhan . *ark @p biaya 6. *enggelapkan spareparts 7. 0ll 1.
As%!k P$)#ksi
. abotase mesin produksi . *engada$ada lemburan 3. *engakali daftar hadir/ Dembur . *anipulasi kadar bahan baku 6. dll 1I.
As%!k K!#angan )an *,,!"in
. *anipulasi ?adwal Pembayaran . &lasan yang ditagih tidak ada di tempat/+oko +utup 3.
*enagih dengan kwitansi tersendiri/sementara
. &lasan hasil tagihan Gdirampok/hilangH di tengah jalan 6. *emakai jumlah$jumlah kecil dari kas atau register. 7. *enulis jumlah lebih rendah pada pembukuan dan selebihnya dikantongi sendiri. 8. *enagih piutang$piutang yang sudah agak GlamaH setelah memberikan tanda terima maka piutang itu dihapuskan. 9. *enagih piutang$piutang yang sudah dihapuskan dan
mengantongi sendiri.
. G*eminjamH dulu uang yang seharusnya disetor ke bank. . ;anya menyetor jumlah yang bulat, kekurangannya disetorkan pada akhir bulan. . *emperbesar jumlah$jumlah yang harus dibayarkan. . *emperbesar jumlah yang harus dibayar dengan kerjasama pemasok.
3
3. *enguangkan cek perusahaan dan mengantonginya. . *enguangkan cek yang harus dibayar pada pemasok. 6. 0engan sengaja membikin salah penjumlahan pada buku kas. 7. 0engan sengaja tidak GmenutupH buku kas melampaui waktu
penutupan laIim.
8. *enjual bahan$bahan/barang$barang yang tidak terpakai tetapi tidak membukukan hasil penerimaan .
1II.
.
As%!k A)0. U0#0 )an SD'
G*embawa pulangH alat$alat tulis yang kecil, seperti # spidol, staples, kertas, meterai , perangko,dll. . G*ark @pH biaya$biaya periIinan 3. *engada$ada perijinan$perijinan/
(jumlah lebih besar dari
. G*enjualH rahasia lemari besi dan GmeminjamkanH kunci. . *ebiarkan asset perusahaan terlantar, misal tanah,bangunandll
1III.
a-a$an 'ana-!0!n
. "iaya keperluan pribadi dibayar
Perusahaan
. *embuat Perusahaan di dalam
Perusahaan
3. G*endapat bagian/jatahH dari bawahan . *anipulasi perjalanan dinas, G*engajak dibebankan ke Perusahaan
orang yang tidak seharusnyaH
6. "ermain GJalasH 7. *anipulasi pajak / restitusi. 8. dll.
2.2 GEALA DAN FAKTOR PENDORONG KE*URANGAN
..
Bejala kecurangan Pelaku kecurangan di atas dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu# manajemen
dan karyawan. Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan. 4leh karena itu, perlu diketahui gejala yang menunjukkan adanya kecurangan tersebut. a.
Bejala kecurangan manajemen#
Ketidakcocokan diantara manajemen puncak
*oral dan moti!asi karyawan rendah
0epartemen akuntansi kekurangan staf
+ingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi/perusahaan dari pihak
Konsumen, pemasok, atau badan otoritas
Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasi
Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkat
Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lama
+erdapat kelebihan persediaan yang signifikan
+erdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku
b. Bejala kecurangan karyawan#
Pembuatan
ayat
jurnal
penyesuaian
tanpa
otorisasi
manajemen
dan
tanpa
perincian/penjelasan pendukung
Pengeluaran tanpa dokumen pendukung
Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku jurnal/besar
Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran
Kekurangan barang yang diterima
Kemahalan harga barang yang dibeli
Faktur ganda dan penggantian mutu barang
..
Faktor Pendorong Kecurangan +erdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut
juga dengan teori B4AE, yaitu# a. Breed (keserakahan)# *erupakan faktor yang berhubungan dengan indi!idu pelaku kecurangan (disebut juga faktor indi!idual). 6
b. 4pportunity (kesempatan)# *erupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generik/umum). Kesempatan untuk melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Kesempatan untuk melakukan kecurangan selalu ada pada setiap kedudukan. Aamun, ada yang mempunyai kesempatan besar dan ada yang kecil. ecara umum manajemen suatu organisasi/perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada karyawan. c. Aeed (kebutuhan)# *erupakan faktor yang berhubungan dengan indi!idu pelaku kecurangan (disebut juga faktor indi!idual). d. Eposure (pengungkapan)# *erupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generik/umum). Pengungkapan suatu kecurangan belum menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut baik oleh pelaku yang sama maupun oleh pelaku yang lain. 4leh karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap.
2.3 KATEGORI DAN PENDETEKSIAN KE*URANGAN
Dangkah$langkah yang dapat dilakukan auditor dalam mendeteksi fraud adalah sebagai berikut# b. "agaimana
auditor dapat berkomunikasi dengan
efektif
sehingga pihak klien lebih
termoti!asi untuk menyumbangkan informasi tentang fraud. 0engan perkataan lain, diskusi ini merupakan langkah awal bagaimana auditor mendapatkan informasi mengenai fraud. c. &uditor menerapkan unsur unpredictability (tidak dapat ditebak) dalam prosedur auditnya, misalnya mengacak sifat, jadwal dan sampel pengujiannya. d. &uditor perlu mengasah sensi!itasnya akan hal$hal yang sifatnya tidak laIim yang boleh jadi merupakan indikasi akan terjadinya fraud. *isalnya memeriksa manual journal entry, auditor melihat adanya angka yang secara ganjil jumlahnya bulat2 sewaktu dicek lebih lanjut ternyata benar bahwa angka tersebut merupakan angka yang dimarkup dengan cara dibulatkan ke atas. e. 0alam menjalankan jasa profesionalnya, auditor perlu menerapkan praktik $ praktik manajemen risiko secara lebih
baik. ebagai contoh, auditor akan melakukan penilaian,
berdasarkan kriteria tertentu,atas hal$hal sebagai berikut# apakah auditor dapat menerima suatu entitas sebagai kliennya, apakah audito dapat melanjutkan hubungan professional dengan kliennya dari satu periode
ke periode berikutnya, apakah auditor dapat menerima
suatu penugasan tertentu
perkataan lain, bila auditor meragukan integritas
dari
dari kliennya. 0engan
manajemen
suatu entitas, atau 7
berdasarkan pengalaman entitas tersebut rentan
terhadap
fraud, maka auditor dapat
memutuskan untuk secara professional tidak menerima entitas tersebut sebagai kliennya. &ssociation of %ertified Fraud Eaminations (&%FE$ ), salah satu asosiasi di @& yang mendarmabaktikan kegiatannya dalam pencegahan dan pemberantasan kecurangan, mengkategorikan kecurangan dalam tiga kelompok sebagai berikut# a. Kecurangan Daporan Keuangan (Financial tatement Fraud) Kecurangan Daporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Daporan Keuangan yang merugikan in!estor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan nonfinancial. Kecurangan dalam penyajian laporan keuangan umumnya dapat dideteksi melalui analisis laporan keuangan sebagai berikut #
analisis !ertikal, yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara item$item dalam laporan laba rugi, neraca, atau Daporan arus kas dengan menggambarkannya dalam persentase. ebagai contoh, adanya kenaikan persentase hutang niaga dengan total hutang dari rata$rata 9L menjadi 6L dilain pihak adanya penurunan persentase biaya penjualan dengan total penjualan dari L menjadi 8L mungkin dapat menjadi satu dasar adanya pemeriksaan
kecurangan. analisis horiIontal, yaitu teknik untuk menganalisis persentasepersentase perubahan item laporan keuangan selama beberapa periode laporan. ebagai contoh adanya kenaikan penjualan sebesar 9L sedangkan harga pokok mengalami kenaikan L. 0engan asumsi tidak ada perubahan lainnya dalam unsur$unsur penjualan dan pembelian, maka hal ini dapat
menimbulkan sangkaan adanya pembelian fiktif, penggelapan, atau transaksi illegal lainnya. analisis rasio, yaitu alat untuk mengukur hubungan antara nilai$nilai item dalam laporan keuangan. ebagai contoh adalah current ratio, adanya penggelapan uang atau pencurian kas
dapat menyebabkan turunnya perhitungan rasio tersebut. b. Penyalahgunaan aset (&sset *isappropriation) Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam MKecurangan KasN dan MKecurangan atas Persediaan dan &set DainnyaN, serta pengeluaran$pengeluaran biaya secara curang (fraudulent disbursement). +eknik untuk mendeteksi kecurangan$kecurangan kategori ini sangat banyak !ariasinya. Aamun, pemahaman yang tepat atas pengendalian intern yang baik dalam pos$pos tersebut akan sangat membantu dalam melaksanakan pendeteksian kecurangan. 0engan demikian, terdapat banyak sekali teknik yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi setiap kasus penyalahgunaan aset. *asing$masing jenis kecurangan dapat dideteksi melalui beberapa teknik 8
yang berbeda. *isalnya, untuk mendeteksi kecurangan dalam pembelian ada beberapa metode deteksi yang dapat digunakan. *etode$metode tersebut akan sangat efektif bila digunakan secara kombinasi gabungan, setiap metode deteksi akan menunjukkan gejala penyimpangan yang dapat diin!estigasi lebih lanjut untuk menentukan ada tidaknya kecurangan. elain itu, metode$metode tersebut akan menunjukkan kelemahan$kelemahan dalam pengendalian intern dan mengingatkan / memberi peringatan pada auditor akan adanya potensi terjadinya kecurangan di masa mendatang.
c. Korupsi (%orruption) Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut &%FE, bukannya pengertian korupsi menurut @@ Pemberantasan +PK di :ndonesia. *enurut &%FE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian illegal, dan pemerasan. ebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi melalui keluhan dari rekan kerja yang jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang tidakpuas dan menyampaikan komplain ke perusahaan. &tas sangkaan terjadinya kecurangan ini kemudian dilakukan analisis terhadap tersangka atau transaksinya.
9
Da&a$ P#saka &lbrecht, '. te!e and %had . &lbrecht, 3, Fraud Examination, Aew >ork# +homson outh$ 'estern. &rens, &l!in &., ork# Pearson Prentice$ ;all. "ologna dan DindOuist, Fraud Auditing and Forensic Accounting, 6, Aew >ork# ?ohn 'iley ons, 6) *. ork# Pearson$Prentice ;all. &rens &. &l!in., Elder ?.
AKUNTANSI FORENSIK DAN FRAUD EA'INATION5 SIAPA PELAKU FRAUD
Oleh 'wi 'ayanti, aerul, *holil, +awangsari %utri P!n)i)ikan P$&!si Ak#nansi PPAk7 Fak#,as Ekn0i )an Bisnis Uni8!$sias B$a9i-a:a