BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Knee joint atau sendi lutut adalah salah satu sendi yang mempunyai mempunyai fungsi komplek komplek (Smith, et al., al., 2010). Gerakan menekuk dan meluruskan yang ditimbulkan membantu setiap pergerakan manusia, misalnya berjalan, berlari dan naik turun tangga. Sebagian besar berat tubuh dan pergerakannya ditumpu oleh knee joint. (Jain, 201). Sehingga permasalahan yang banyak terjadi pada knee adalah gangguan mus!uloskeletal mus!uloskeletal (Smith et al ., ., 2010). Salah Salah satu ganggua gangguan n yang yang sering sering mun!ul mun!ul pada pada knee knee joint joint yaitu yaitu arthritis. arthritis. Arthritis Arthritis merupa merupakan kan penya penyakit kit sendi sendi yang yang banyak banyak dikelu dikeluhka hkan. n. Salah Salah satu bentuk bentuk arthri arthritis tis yang yang ditemukan ditemukan pada knee adalah osteoatritis ("#) Osteoatritis ("#) merupakan suatu gangguan persendian dimana terjadi perubahan atau berkurangnya tulang ra$an sendi, hingga terbentuk tonjolan tulang pada permukaan sendi (osteofit) (%elson, 200&). 'realensianya berariasi dan dikatakan dikatakan ada keterkaitan dengan dengan umur. 'ada usia di ba$ah 0 tahun insiden laki * laki lebih banyak dibanding $anita, sedangkan $anita lebih banyak pada usia diatas 0 tahun. +i #merika serikat dan ropa hampir semua orang mengalami degenerasi sendi setelah usia -0 tahun. Gambaran radiologis "# di #merika serikat ditemui pada polusi de$asa sekitar / dan merupakan &0/ dari polusi dari populasi di atas tahun. Jumlah penderita "# pertahun men!apai 1 juta orang. +ata di nggris 2 menunjukan 2/ orang de$asa mempunyai gambaran radiologist "# dan meningkat menjadi &/ setelah tahun. anita 2 kali lebih banyak menderita "# di bandingakn pria, terutama "# sendi lutut pada umur kurang dari 0 tahu tahun. n. Osteo Osteoat atri ritis tis dapat dapat mengen mengenai ai sendi sendi seri!al seri!al,, lumbos lumbosakr akral, al, tetapi tetapi yang yang terbany terbanyak ak mengenai sendi penyangga tubuh yaitu lutut dan pinggul. Sampai Sampai saat ini pathog pathogene enesis sis osteoa osteoatrit tritis is belum diketahui se!ara pasti, osteoatritis yang terdeteksi se!ara radiologis, sebenarnya merupakan proses patologis yang sudah lanjut. Sehingga saat ini di kembangkan berbagai marker untuk deteksi dini osteoatritis (Joe$ono, 200). 3engingat pentingnya fungsi dari sendi lutut, maka penanganan "# pada lutut harus diusah diusahakan akan seopti seoptimal mal mungk mungkin, in, dengan dengan lebih lebih dulu dulu memaham memahamii keluha keluhan n * keluha keluhan n yang yang ditimbulkan ditimbulkan "# pada lutut tersebut. "# pada lutut dapat menimbulkan menimbulkan gangguan gangguan kapasitas kapasitas fisik yang berupa4 (1) #danya nyeri pada lutut baik nyeri diam, tekan, ataupun gerak, (2) #dany #danyaa keterb keterbatas atasn n lingku lingkup p gerak gerak sendi sendi karena karena nyeri, nyeri, () #dany #danyaa spasme, spasme, penuru penurunan nan
kekuatan otot dan odema. Sedangkan gangguan fungsionalnya berupa4 (1) #danya gangguan aktifit aktifitas as jongko jongkok k berdir berdirii terutama terutama saat toileti toileting, ng, (2) 5esuli 5esulitan tan untuk untuk naik naik turun turun tangga tangga terutama saat menekuk dan menapak, () 6erjalan jauh serta mengalami gangguan untuk aktifitas sholat terutama untuk duduk antara dua sujud, serta berdiri lama. %isioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada indiidu atau kelompok kelompok untuk mengemban mengembangkan, gkan, memelihara dan memulihkan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepan sepanjan jang g renta rentang ng kehi kehidu dupa pan n deng dengan an meng menggu guna naka kan n
pena penang ngan anan an se!ar se!araa manu manual, al,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi (S5 3enkes. 7o. &0 tahun 201). 'ada kasus osteo steoa atrit tritis is ini ini pera perana nan n fisi fisiot oter erap apii yaitu aitu meng menggu gura rang nggi gi nyer nyerii , mening meningkat katkan kan 8GS dan mening meningkatk katkan an aktii aktiitas tas fungsi fungsiona onal. l. 9ntuk 9ntuk mengat mengatasi asi masalah masalah * masalah masalah terseb tersebut ut fisioter fisioterafi afi menggu menggunak nakan an berbag berbagai ai modlita modlitass yaitu yaitu infra Red (:) dan dan Red (:) Trancutaneus electricaL nerve stimulation (;7S) yang berfungsi untuk menguranggi nyeri, meningkatkan 8GS dan meningkatkan aktiitas fungsional. 'enggunaan : pada kasus ini dapat menguranggi nyeri karena dapat meningkatkan suhu sehingga akan merangsang serabut sara saraff
nosis osisep epti tik, k,
yang ang
akan akan
mempe emperb rbai aik ki
jari jaring ngan an
yang ang
rusa rusak k
sehi sehin ngaa gaa
akan akan
memperlan!arkan suplai nutrisi dan aliran peredaran darah sehingga pembuangan
B. Rumu Rumusa san n masa masala lah h
'ada kondisi gangguan kondisi gangguan pada sendi lutut penulis dapat merumuskan masalah masa lah sebagai berikut 4 1. #pakah #pakah dengan dengan penggant penggantian ian sendi sendi lutut lutut dapat dapat mening meningkatkan katkan aktifitas aktifitas fungsion fungsional al seperti seperti aktiitas jongkok, berdiri dan berjalan. 2. #pakah #pakah dengan dengan penggantian penggantian sendi sendi lutut lutut rasa nyeri yang yang sebelumny sebelumnyaa dapat berkurang. berkurang. . #pakah #pakah dengan dengan penggantia penggantian n sendi lutut lutut ganggu gangguan an mobilitas mobilitas fisik fisik dapat teratasi. teratasi.
C. Tujuan Penulisan
kekuatan otot dan odema. Sedangkan gangguan fungsionalnya berupa4 (1) #danya gangguan aktifit aktifitas as jongko jongkok k berdir berdirii terutama terutama saat toileti toileting, ng, (2) 5esuli 5esulitan tan untuk untuk naik naik turun turun tangga tangga terutama saat menekuk dan menapak, () 6erjalan jauh serta mengalami gangguan untuk aktifitas sholat terutama untuk duduk antara dua sujud, serta berdiri lama. %isioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada indiidu atau kelompok kelompok untuk mengemban mengembangkan, gkan, memelihara dan memulihkan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepan sepanjan jang g renta rentang ng kehi kehidu dupa pan n deng dengan an meng menggu guna naka kan n
pena penang ngan anan an se!ar se!araa manu manual, al,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi (S5 3enkes. 7o. &0 tahun 201). 'ada kasus osteo steoa atrit tritis is ini ini pera perana nan n fisi fisiot oter erap apii yaitu aitu meng menggu gura rang nggi gi nyer nyerii , mening meningkat katkan kan 8GS dan mening meningkatk katkan an aktii aktiitas tas fungsi fungsiona onal. l. 9ntuk 9ntuk mengat mengatasi asi masalah masalah * masalah masalah terseb tersebut ut fisioter fisioterafi afi menggu menggunak nakan an berbag berbagai ai modlita modlitass yaitu yaitu infra Red (:) dan dan Red (:) Trancutaneus electricaL nerve stimulation (;7S) yang berfungsi untuk menguranggi nyeri, meningkatkan 8GS dan meningkatkan aktiitas fungsional. 'enggunaan : pada kasus ini dapat menguranggi nyeri karena dapat meningkatkan suhu sehingga akan merangsang serabut sara saraff
nosis osisep epti tik, k,
yang ang
akan akan
mempe emperb rbai aik ki
jari jaring ngan an
yang ang
rusa rusak k
sehi sehin ngaa gaa
akan akan
memperlan!arkan suplai nutrisi dan aliran peredaran darah sehingga pembuangan
B. Rumu Rumusa san n masa masala lah h
'ada kondisi gangguan kondisi gangguan pada sendi lutut penulis dapat merumuskan masalah masa lah sebagai berikut 4 1. #pakah #pakah dengan dengan penggant penggantian ian sendi sendi lutut lutut dapat dapat mening meningkatkan katkan aktifitas aktifitas fungsion fungsional al seperti seperti aktiitas jongkok, berdiri dan berjalan. 2. #pakah #pakah dengan dengan penggantian penggantian sendi sendi lutut lutut rasa nyeri yang yang sebelumny sebelumnyaa dapat berkurang. berkurang. . #pakah #pakah dengan dengan penggantia penggantian n sendi lutut lutut ganggu gangguan an mobilitas mobilitas fisik fisik dapat teratasi. teratasi.
C. Tujuan Penulisan
6erdasarkan rumusan masalah yang di kemukan. 3aka rumusan masalahnya yaitu4 1. 9ntuk mengentahui manfaat penggantian sendi lutut dalam mengurangi nyeri tekan dan nyeri gerak. 2. 9ntuk mengentahui manfaat penggantian sendi lutut dalam meningkatkan luas gerak sendi. . 9ntuk 9ntuk mengen mengentah tahui ui manfaa manfaatt pengga pengganti ntian an sendi sendi lutut lutut dalam meningkatkan meningkatkan aktifitas aktifitas fungsional seperti aktiitas jongkok, berdiri, berdiri lama dan berjalan jauh
6#6 ;7J#9#7 ;": A. Anato Anatomi mi Fisiolo Fisiologi gi en!i en!i Lutut Lutut
Sendi lutut dibentuk oleh epiphysis distalis tulang femur tulang femur,, epiphysis epiphysis proxsimalis, tulang tiia tiia dan tulang tulang patella, serta mempunyai beberapa sendi yang terbentuk dari tulang yang berhubungan, yaitu antar tulang femur tulang femur dan patella dan patella disebut disebut articulatio patella femoral, antara tulang tiia dengan tulang femur disebut articulatio tiio femoral dan dan antara tulang tiia dengan dengan tulang fiula proximal disebut articulatio tiio fiular proxsimal (+e olf, 1==). #natomi sendi lutut terdiri dari4 1. ;ulan ;ulang g pemben pembentuk tuk send sendii lutut lutut antara antara lain4 lain4 a) ;ulang !emur 3erupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian pangkal yang berhubungan dengan acetaulum membentuk kepala sendi yang disebut caput femoris. femoris. +i seb sebel elah ah
atas atas dan dan ba$ ba$ah ah dari dari columna femoris
terdapat terdapat
taju yang disebut disebut
dan trochan bagian ujung ujung memben membentuk tuk persen persendian dian lutut, lutut, trochant trochantor or mayor da trochantor tor minor , di bagian terdapat dua buah tonjolan yang disebut condylus medialis dan medialis dan condylus lateralis, lateralis, di antara kedua condylus ini condylus ini terdapat lekukan tempat letaknya tulang tempurung lutut ( patella ( patella)) yang disebut dengan fosa dengan fosa condylus (Syaifuddin, 1==). b) ;ulang Tiia ;ulang tiia bentuknya tiia bentuknya lebih ke!il, pada bagian pangkal melekat pada os fiula, fiula, pada bagian ujung membentuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang disebut os maleolus medialis. (Syaifuddin, medialis. (Syaifuddin, 1==). !) ;ulang !iula 3eru 3erupa paka kan n tulan tulang g pipa pipa yang terbe terbesar sar sesu sesuda dah h tula tulang ng paha paha yang yang membe membent ntuk uk persendian lutut dengan os femur pada bagian ujungnya ujungnya terdapat tonjolan tonjolan yang disebut os maleolus lateralis atau lateralis atau mata kaki luar. (Syaifuddin, 1==). d) ;ulang "atella ;ulang "atella
'ada gerakan fleksi dan ekstensi patella akan bergerak pada tulang femur. Jarak patella dengan tiia saat terjadi gerakan adalah tetap dan yang berubah hanya jarak patella dengan femur. %ungsi patella di samping sebagai perekatan otot*otot atau tendon adalah sebagai pengungkit sendi lutut. 'ada posisi flexi lutut =0 derajat kedudukan patella di antara kedua condylus femur dan saat extensi maka patella terletak pada permukaan anterior femur (Syaifuddin, 1==). 2. 8igamentum pembentuk sendi lutut Stabilitas sendi lutut yang lain adalah ligamentum. #da beberapa ligamentum yang terdapat pada sendi lutut antara lain 4 (a) ligamentum crusiatum anterior, yang berjalan dari depan eminentia intercondyloidea tiia, ke permukaan medial condylus lateralis femur, fungsi menahan hiperekstensi dan menahan bergesernya tiia ke depan, (b) ligamentum crusiatum posterior, berjalan dari facies lateralis condylus medialis femoris, menuju fossa intercondyloidea tiia, berfungsi
menahan bergesernya tiia,
ke arah belakang, (!)
ligamentum collateral lateralle yang berjalan dari epicondylus lateralis ke capitulum fiulla, yang berfungsi menahan gerakan varus atau samping luar, (d) ligamentum collateral mediale tiia #epicondylus medialis tiia$, yang berfungsi menahan gerakan valgus atau samping dalam dan eksorotasi, dan se!ara bersamaan ligament collateral juga berfungsi menahan bergesernya ke depan pada posisi lutut fleksi =0 derajat, (e) ligamentum popliteum aligum, berasal dari condylus lateralis femoris menuju ke insertio musculus semi memranosus melekat pada fascia musculus popliteum, (f) ligamentum transversum genu, membentang pada permukaan anterior meniscus medialis
dan
lateralis. Semua ligament tersebut
berfungsi sebagai fiksator dan stabilisator sendi lutut. Tranversum genu di samping ligament ada juga bursa pada sendi lutut. 6ursa merupakan kantong yang berisi !airan yang memudahkan terjadinya gesekan dan gerakan, berdinding tipis dan dibatasi oleh memran synovial. #da beberapa bursa yang terdapat pada sendi lutut antara lain 4 (a) ursa popliteus,
(b) ursa supra patellaris, (!) ursa infra patellaris, (d) ursa sucutan prapatellaris, (e) ursa su patellaris, (f) ursa prapatellaris. . Sistem "tot "tot*otot yang bekerja pada sendi lutut yaitu4 a. 6agian anterior adalah m. rectus femoris, m. vastus lateralis, m. %astus medialis, m. vastus intermedius. b. 6agian posterior adalah m.iceps femoris, m. semitendinosus, m. semimemranosus, m. &astrocnemius !. 6agian medial adalah m. 'artorius d. 6agian lateral adalah m. Tensorfacialatae -. Sistem 'ersarafan (ervus femoralis merupakan !abang yang terbesar dari plexus lumalis. (ervus ini erasal dari tiga agian posterior plexus, yang asalnya dari nervus lumalis ke dua. 5etiga dan keempat mun!ul dari tepi lateral m. illiopsoas tepat di atas ligamentum pouparty dan berjalan turun di ba$ah ligamentum ini untuk memasuki trigonum femoralis pada sisi lateral arteri femoralis. 'ada trigonum tersebut, nervus femoralis membagi diri menjadi !abang*!abang terminalis. >abang*!abang motorik di atas ligamentum inguinalis mempersyarafi m. illiopsoas. )aang*caang motorik di dalam paha mempersyarafi m. sartorius, m. pectineus dan m. +uadriceps femoris. >abang*!abang sensorik men!akup !abang*!abang cutaneous femoralis anterior yang menuju permukaan anterior dan medial paha serta nervus saphenous yang menuju sisi medial tungkai dan kaki. 'ada regio lutut, tungkai mendapat persyarafan dari nervus ischiadicus yang berasal dari serabut lumal ke*- sampai dengan sacrum ke*. 7erus ini merupakan serabut yang terbesar di dalam tubuh yang keluar dari foramen ischiadicus mayor, berjalan terus disepanjang permukaan posterior paha ke ruang poplitea, lalu syaraf ini membagi dua bagian yaitu 4 nervus peroneus communis dan nervus tiialis.
(ervus peroneus communis pada dataran
lateral capitulum fiula
akan pe!ah
menjadi nervus superficialis. (ervus tiialis dibentuk oleh seluruh lima bagian anterior plexus sacralis. Jadi serabut syaraf ini menerima serabut*serabut dari 2 segmen spinalis lumal ba$ah dan segmen sacral yang atas. (ervus tiialis membentuk nervus ischiadicus yang paling poplitea
besar di dalam paha. 'erjalanan saraf ini dimulai pada bagian atas fossa
dan turun ertikal mele$ati fossa
ini serta
dorsum
tungkai menuju sisi
dorsomedial pergelangan kaki. +ari daerah ini, nervus tiialis mengeluarkan !abang*!abang terminalisnya nerus plantaris medialis dan lateralis, yang terus berjalan ke dalam kaki (5apandji, 1==). . Sistem peredaran darah a. Sistem peredaran darah arteri 'eredaran darah yang akan dibahas kali ini adalah sistem peredaran darah yang menuju ke tungkai dan ena yang juga memelihara darah sekitar sendi lutut, arteri yang memelihara sendi lutut (#pley, 1==). (1) #rteri femoralis 3erupakan lanjutan dari arteri iliaca external yang keluar dari cavum adominalis lacunna vasorum lalu berjalan ke lateral dari enanya kemudian ke ba$ah menuju ke dalam fossa illipectiana kemudian masuk ke canalis addoctorius sehingga arteri poplitea masuk ke fossa poplitea di sisi medial femur , lalu
arteri femoralis ber!abang menjadi
arteri
superficial dan !abang profunda (#pley, 1==).
(2) #rteri poplitea 3erupakan lanjutan dari arteri femoralis masuk melalui canalis addoctorius, masuk fossa poplitea pada sisi
flexor lutut, ber!abang menjadi Arteri genus superior lateralis,
arteri genus superior medialis, arteri genus inferior lateralis, arteri genus inferior medialis.
b. Sistem 'eredaran +arah %ena 'ada umumnya peredaran darah vena berdampingan dengan pembuluh darah arteri. 'embuluh darah vena pada tungkai sebagian besar bermuara ke dalam vena femoralis. %ena* vena itu adalah vena shapena parva berjalan di belakang maleolus lateralis berlanjut ke vena poplitea akan mengalir terus ke vena shapena magna dan bermuara ke dalam ena femoralis (#pley, 1==).
B. De"inisi
;otal knee repla!ement, juga dapat disebut total knee arthroplasty adalah satu dari prosedur orthopedi! yang paling sering dilakukan. 'ada tahun 1==, sekitar 00.000 total knee repla!ement dilakukan tiap tahunnya di #merika Serikat. 6erbagai ariasi kondisi patologis yang mempengaruhi lutut dapat diobati dengan !ara ini, lebih mudah untuk meringankan rasa sakit, memperbaiki fungsi dan mobilitas. %ungsi sendi lutut normal sebagai engsel !omple? yang memberikan pergerakan primer fleksi dan ekstensi, tetapi juga gerakan rotasi dan gerakan yang lu$es. Sendi lutut dibentuk dari tiga kompartemen, lateral, medial dan patellofemoral.5erusakan !artilago pada satu atau lebih kompartemen bisa menyebabkan osteoarthritis (idiopatik atau post traumati!), inflammatory arthritis (rheumatoid, psoriati!, dll), nekrosis aaskular, tumor, atau deformitas !ongenital. "steoarthritis dan rheumatoid arthritis adalah penyebab dari mayoritas besar dari total joint arthroplasties. 'engenalan dari @total !ondylar prosthesisA oleh nsall dan uniersitas pada 1=2 se!ara umum disetujui sebagai a$al dari era prosedur knee repla!ement yang @modernA. 8ulut palsu ini adalah prosedur yang pertama mengganti ketiga kompartemen dari lutut.#da ariasi dari desain asli dan ada peningkatan minat pada parsial (unikompartemental) knee repla!ement. ;otal knee arthrosplasty modern terdiri dari pengangkatan penyakit permukaan arti!ulardari lutut yang diikuti dengan melapisi kembali dengan komponen metal dan polietilen prostetik. 9ntuk pasien yang dipilih benar, hasil dari prosedur ini se!ara signifikan menghilangkan rasa nyeri, memperbaiki fungsi dan kualitas hidup.;opik ini meninjauan aspek total knee arthroplasty termasuk pertimbangan pra*operasi, operasi dan pas!a operasi. +an sama dengan prosedur bedah mayor lainnya, komplikasi bisa terjadi selama atau setelah total knee arthroplasty.
C. In!ikasi
ndikasi utama untuk total knee arthroplasty adalah untuk mengurangi rasa nyeri yang berhubungan dengan arthritits di lutut pada pasien yang gagal dengan terapi non operatif. Sebagai !ontoh, terapi non operatif untuk pasien dengan osteoarthritis meliputi4 modifikasi aktiitas, mengurangi berat badan, menggunakan tongkat, analgesi! danBatau obat*obatan nonsteroid antiinflamasi. nterensi nonoperatif pantas dipertimbangkan sebelum arthroplasty pada pasien dengan inflammatory arthritis (!o4 rheumatoid arthritis dan spondyloarthropathies). ;otal knee arthroplasty bisa diperlukan pada beberapa pasien dengan osteone!rosis. 3eskipun hasil pada beberapa pasien bisa lebih jelek dari pasien yang mengalami osteo* atau inflammatory arthritis. 'asien sebaiknya mempunyai radiografi yang mendokumentasi mengenai kemajuan perubahan reumatik. Jika rasa sakit di lutut tidak sesuai dengan tampilan radiografi, penyebab lain harus di!ari sebelum arthroplasty dilakukan. 'asien harus memiliki radiografi mendokumentasikan perubahan rematik maju. Jika rasa sakit lutut tampaknya tidak sesuai dengan tampilan radiografi penyebab lain harus dikeluarkan sebelum arthroplasty dikejar. 5oreksi dari deformitas dan memperbaiki fungsi sebaiknya merupakan pertimbangan hasil operasi yang sekunder dan bukan merupakan indikasi primer. ;otal knee arthroplasty bisa dilakukan pada pasien dari segala umur (ke!uali se!ara skeletal belum matang). Sendi palsu memiliki keterbatasan seumur hidup dan daya tahan dari alat tersebut tergantung dari faktor yang berhubungan dengan pasien dan arthroplasty. 'ertimbangan tersebut antara lain4 •
9mur Cangka daya tahan 10 tahun prosthesis dari 11.0 total knee arthroplasty primer yang dilakukan antara tahun 1=& dan 2000 untuk pasien yang berumur kurang dari tahun dengan pasien yang berumur lebih dari 0 tahun sangat signifikan (&/ banding =0/, masing*masing).
•
'enyakit penyebab C ketahanan prosthesis menjadi lebih pendek pada pasien dengan osteoarthritis daripada pada pasien dengan rheumatoid arthritis ( angka daya tahan 10 tahun prosthesis =0/ banding =/, masing*masing)
•
%aktor prosthesis dan bedah C tipe prosthesis, teknik fi?asi (semen banding bukan semen) dan faktor lain seperti sparing dari !ru!iate ligament posterior juga mempengaruhi daya tahan prosthesis. +engan demikian, dari sudut pandang ketahanan prosthesis kandidat yang ideal dari
total knee arthroplasty adalah pasien dengan umur lebih dari 0 tahun dengan rheumatoid arthritis. 7amun, dari pertimbangan ketahanan prosthesis harus
seimbang dengan
menghilangkan nyeri dan perbaikkan fungsional yang dapat diharapkan dari prosedur pada orang muda. D. #ontrain!ikasi
;otal knee repla!ement sebaiknya tidak digunakan pada keadaan klinis seperti diba$ah ini4 •
nfeksi yang aktif pada lutut atau diseluruh tubuh
•
3ekanisme ekstensor yang tidak berfungsi
•
Sirkulasi atau askularisasi ekstremitas yang jelek
•
'enyakit neurologis yang berpengaruh pada ekstremitas
E. E$aluasi %ra o%erasi
aluasi pra operasi yang hati*hati harus dilakukan untuk menentukan diagnosa yang tepat, mengidentifikasi kebutuhan untuk operasi, membantu peren!anaan operasi dan men!egah komplikasi pada periode perioperatif. Sebuah ealuasi pra operatif yang menyeluruh meliputi4 a) :i$ayat penyakit Gejala*gejala
pasien
harus
didokumentasikan.Sangat
penting
untuk
mendokumentasikan dan menyelidiki setiap ri$ayat penyakit punggung yang bersamaan (sering digambarkan sebagai nyeri pinggul oleh pasien), nyeri pinggul (seringkali digambarkan sebagai nyeri pangkal paha oleh pasien), atau mati rasa B baal, paresthesia atau sakit di kaki. ;imbulnya gejala*gejala pada punggung dan panggul mungkin menandakan
bah$a nyeri lutut akibat dari sakit di daerah tersebut, sedangkan keluhan neurologis mungkin timbul dari kelainan saraf tepi, root atau sistem saraf pusat. 'emeriksa juga harus menanyakan tentang nyeri betis B !laudi!ation yang dapat menandakan penyakit pembuluh darah tepi. •
"nset C Jika pasien memiliki nyeri lutut, penting untuk didokumentasikan tanggal onsetnya. 'erlu di!atat apakah rasa sakit pada saat onset itu bertahap atau jika timbul pada $aktu terjadi traumati! yang spesifik.
•
8okasi C 8okasi nyeri sebaiknya dijelaskan (!ontoh4 medial, lateral, atau patellofemoral). Seringkali pasien akan menggambarkan lokasi*lokasi tersebut seperti didalam lutut, diluar lutut, atau dibalik tempurung lutut. 'erlu diperhatikan jika sakitnya unilateral atau bilateral, dan jika bilateral sisi mana yang lebih sakit.
•
5eparahan dan efek fungsional C ;ingkat keparahan rasa sakit dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi aktiitas pasien sehari*hari dan kualitas hidup harus didokumentasikan. #ktiitas yang memberikan rasa sakit sebaiknya diketahui ( seperti naik turun tangga, terutama turun tangga sering mengakibatkan rasa sakit di daerah patellofemoral).
•
;erapi sebelumnya C !atat semua terapi yang pernah pasien lakukan sebelumnya untuk nyeri lutut dan pengobatannya (7S#+S, injeksi steroid, terapi fisik, terapi alternatie, tindakan bedah) "bat*obatan C obat*obatan pasien saat ini, termasuk semua dosis harus di!atat. 'ada
pasien yang menjalani total knee arthroplasty, perhatian khusus harus diberikan untuk obat* obatan berikutnya. •
#spirin dan non*steroid anti*inflamasi drugs (7S#+S) C memberikan pengaruh pada perdarahan perioperatif. +isarankan untuk menghentikan obat*obatan ini sedikitnya satu minggu menjelang operasi. >"D* 2 inhibitor C 8iteratur memperdebatkan apakah >"D*2 inhibitor mempunyai
efek klinis yang signifikan untuk sistem koagulasi atau tidak. Salah satu penelitian prospektif dari 100 pasien yang menjalani total knee repla!ement dengan a!ak menerima rofe!o?ib atau
pla!ebo menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada perdarahan perioperatif atau international normali"D*2 inhibitor dan $arfarin meskipun dalam berbagai tingkat dan dengan obat yang berbeda. 5eputusan akhir harus berbohong pada ahli bedah. 6eberapa dokter bedah meresepkan selektif >"D*2 inhibitoruntuk membantu untuk mengatasi nyeri post operasi, jadi lebih !epat harus dipelajari mengenai topi! ini. •
#ntikoagulan * Sebelum menjalani arthroplasty total lutut, pasien harus memiliki $aktu prothrombin normal (';) dan rasio normalisasi internasional (7:). ni biasanya memerlukan penghentian $arfarin minimal sampai hari sebelum operasi. 9ntuk pasien risiko tinggi (misalnya, pasien dengan katup jantung mekanik), pasien harus mengakui sebelum operasi. Eeparin harus dihentikan jam sebelum operasi dan $aktu tromboplastin parsial harus diperiksa.
•
#ntibiotik * Seperti disebutkan sebelumnya, arthritis s eptik aktif adalah kontraindikasi untuk total knee arthroplasty. 'asien dengan infeksi harus diselesaikan dari antibiotik setidaknya -& jam sebelum operasi.
•
nsulin B obat hipoglikemik oral C insulin harus dikurangi atau diberikan dosis rendah tergantung jad$al operasi. "bat hipoglikemi oral harus tetap diberikan pada hari dilaksanakan operasi.
•
Glukokortikoid * Glukokortikoid idealnya diturunkan pada dosis serendah mungkin untuk mengurangi tekanan terhadap sistem kekebalan dan mengurangi risiko mengganggu penyembuhan luka. ;ergantung pada dosis normal pasien, pasien terkadang diberikan steroid Fstres dosisF pada periode perioperatif untuk menghindari kemungkinan yang timbul dari insufisiensi adrenal.
•
#nti!ytokin C 3empunyai hubungan antara terapi anti tumor nekrosis faktor alpha (;7% alpha) dan infeksi. #lergi C alergi sebelumnya terhadap antibioti! dan jenis reaksinya (misalnya4 ruam,
sesak nafas, anafilaksis) harus se!ara jelas diketahui. Selain itu, pemakaian pasien dan
toleransi atau intolerasi pada analgetik opioid harus diselidiki. 5etepatan dokumentasi akan men!egah kesalahan dalam periode perioperatif.
b) 'emeriksaan fisik 'asien yang diren!anakan mendapatkan total knee repla!ement perlu dilakukan pemeriksaan muskuloskeletal. 'emeriksaan yang tepat mengenai lutut ini meliputi obserasi, palpasi dan penilaian dengan menggunakan test manual tertentu. "bserasi, mengobserasi gaya berjalan pasien dan bagaimana kulit pasien merupakan bagian yang penting dari pemeriksaan fisik. •
Gaya berjalan
o
Antalgic gait
'asien dengan artritis lutut sering berjalan dengan gaya ini, dimana pasien menjadi pin!ang karena menghindari nyeri karena menahan beban. +i tandai dengan fase berdiri yang sangat singkat. (+orland .#. orland-s illustrated medical dictionary, penerjemah Euria$ati Eartanto, dkk, editor. 'hiladelphia 2000. ) •
Knee thrust Gerakan abnormal dari lutut ke arah medial atau lateral ketika berjalan dapat
mengindikasikan ketidakstabilan dari ligamentum. •
Trendelenurg gait Gaya berjalan pasien menjadi miring ke arah pinggul yang menderita sehingga
mengurangi beban pada pinggul dan mengurangi nyeri. Eal ini dapat menunjukkan adanya kelainan pada sendi pinggul danBatau kelemanahan pada m. Gluteus medius.
•
5ulit 5ulit pada kedua e?tremitas ba$ah diperhatikan apakah adanya abrasi, ulserasi,
bengkak, merah, perubahan askular atau infeksi. #danya infeki yang aktif merupakan kontraindikasi dilakukan bedah implant. #danya luka lama atau sikatrik pada lutut perlu diperhatikan. #danya deformitas yang kelihatan (!ontohnya 4 arus, algus, rekuratum, kontraktur fleksi) perlu diperhatikan. #danya deformitas ini perlu dilakukan penilaian se!ara radiografi. 'alpasi, apabila terdapat efusi pada lutut maka dilakukan palpasi.5repitus patellofemoral dapat dideteksi dengan menaruh tangan pada lutut dan se!ara pasif menggerakkan kaki. #danya nyeri pada sendi bagian medial and lateral sering didapati pada artritis tetapi juga dapat mengindikasi adanya kelainan meniskus. 'ulsasi distal, termasuk a. +orsalis pedis dan a. 'osterior tibialis, harus dinilai. 'enilaian dengan menggunakan test manual tertentu, ada berbagai manuer yang dilakukan untuk penilaian preoperatie, yaitu 4 •
Range of motion 3enilai fleksi dan ekstensi maksimal lutut se!ara aktif maupun pasif.
•
'emeriksaan otot 5ekuatan motorik diperiksa pada ekstremitas ba$ah se!ara menyeluruh dengan
perhatian khusus pada mekanisme ekstensor B Huadri!eps. •
'emeriksaan saraf +ilakukan pemeriksaan pada sensoris dan refleks deep tendon (patella dan ankle)
•
'emeriksaan ligamen 8ateral !ollateral ligament (8>8) dan 3edial !ollateral ligament (3>8) merupakan
struktur yang sangat penting pada total knee repla!ement. 'enting untuk melakukan penilaian preoperatif mengenai stabilitas atau derajat kontraktur dari ligamen*ligamen ini.
•
>ollateral ligaments 'emeriksaan 8>8 dan 3>8 dilakukan dengan memfleksikan lutut 0 o pada posisi
arus dan algus masing*masing. 'ada posisi arus, 8>8 menjadi lemah sedangkan 3>8 kontraksi. 'ada posisi algus, 8>8 kontraksi dan 3>l yang lemah. #danya 3>8 yang inkompeten menandakan bah$a diperlukannya koreksi yang lebih.
•
>ru!iate ligaments #nterior !ru!iate ligament (#>8) dikorbankan pada kebanyakan total knee
repla!ement sehingga penilaiannya tidak krusial. 'osterior !ru!iate ligament ('>8) dapat juga dikorbankan pada saat operasi. 'enilaiannya dapat dilakukan dengan test posterior dra$er dengan memfleksikan lutut =0 o dan penekanan pada tibia posterior. •
'emeriksaan meniskus #pabila pasien mempunyai gejala mekanik yang jelas seperti lo!king atau !at!hing
pada lutut dimungkinkan adanya robekan meniskus. 'enggunaan arthros!opy yang sedikit inasif dapat menjadi suatu keuntungan pada pasien ini. 'emeriksaan meniskus dapat dilakukan dengan tes 3!murray dan the Apley )ompression test. •
'emeriksaan panggul dan tulang belakang 'enting untuk mengeksklusi nyeri menjalar dengan nyeri lutut yang berasal dari
panggul dan tulang belakang. 'erangsangan nyeri pada lutut dengan mengangkat tungkai yang diluruskan atau dengan menggerakkan panggul (terutama rotasi internal), dapat meningkatkan ke!urigaan adanya kerterlibatan tulang belakang lumbar, panggul atau keduanya, sehingga memerlukan pemeriksaan imaging lebih lanjut. !) 'emeriksaan radiologi 6erbagai model imaging dapat digunakan untuk membantu penatalaks anaan lutut yang sakit, yaitu4
•
:ontgen polos :ontgen polos ini merupakan kun!i diagnosa, peren!anaan preoperatif dan penialaian
postoperatif dari artritis dan total knee arthropalsty. 'emeriksaan minimum posisi (foto anteroposterior, foto lateral dan patella sudut tangensial) lebih baik dilakukan.
•
%oto posisi #nteroposterior 'asien berdiri dengan posisi yang paling nyaman agar tidak terbeban di sendi.
+ilakukan penilaian pada ruang sendi medial dan lateral, apakah ada penyempitan atau tidak. •
'osisi 8ateral 'osisi ini dilakukan untuk menilai sendi paletofemoral dan posisi dari patella
(!ontohnya patella baja, patellaalta) •
'osisi patella sudut tangensial :uang sendi paletofemoral dapat dinilai pada posisi ini (Isunrise, Iskyline, atau
mer!hant ie$) 'osisi lainnya juga kadang berguna. 'osisi posteroanterior sudut - o dilakukan agar pemeriksaan menjadi lebih akurat untuk melihat adanya penyempitan pada ruang sendi baik pada sisi lateral maupun medial. %ilm yang memotong sendi dilakukan untuk dapat melihat kesinambungan dari tungkai se!ara struktur dan anatomis (!ontohnya arus, algus) dan hal ini dapat membantu dalam peren!anaan preoperatif. •
3: 'ada penilaian arthritis pemeriksaan 3: kurang begitu peka.alau lebih sensitif
dibandingakan dengan rontgen polos dalam menilai !artilago, seringkali hal itu disalahartikan dengan adanya kerusakan. 3: ini membantu dalam mengealuasi meniskus dan kelainan
ligamen yang dikarenakan proses degeneratif lanjut yang tidak dapat dilihat dalam rontgen polos. •
3odal yang lain >; dan bone s!an dapat membantu dalam mengealuasi postoperatif implant tetapi
tidak menunjukan peran dalam ealuasi preoperatif arthritis.
d) 'emeriksaan laboratorium 8aboratorium preoperatif dapat berbeda*beda tergantung dari keadaan pasien dan keperluannya, tetapi biasanya meliputi pemeriksaan darah rutin, kimia dasar dan koagulasi tes (protombine time, 7: dan partial thromboplastine time).'emeriksaan 5G dan rontgen toraks dilakukan tergantung pada umur pasien dan kebijakan anestesi. 9rinalisis dan kultur urin juga dilakukan. F. Risiko !an #euntungann&a
'asien harus mengerti benar mengenai risiko dan hasil yang berhubungan dengan operasi.5esimpulan dari informasi ini diberikan se!ara tertulis untuk pasien. Risiko •
#nestesi dan kejadian intraoperatif Seperti pada umumnya operasi mayor, ada risiko yang berhubungan dengan
penggunaan anestesi dan kesalahan intraoperatif. •
;romboemboli +eep enous thrombosis dan enous thromboembolism adalah komplikasi yang poten
dan kadang*kadang mematikan.:isiko trombosis ena proksimal akibat operasi lutut dapat dikurangi dengan penggunaan antikoagulan, tetapi dapat juga timbul pada penggunaan dosis
profila?is $arfarin, berat molekul rendah atau unfractioned heparin. #danya !lot pada ena proksimal didapati pada C 10/ pasien operasi lutut yang menggunakan obat*obatan profila?is. •
nfeksi 5omplikasi infeksi jarang tetapi serius. nfeksi sendi prostetik dapat disebabkan
karena tinggal di rumah sakit yang lama, sehingga dibutuhkan pemindahan infeksi tersebut, pemberian antibiotik yang lebih lama dan diikuti dengan reimplantasi.
•
5elainan paletofemoral 6erbagai kelainan pada sendi sekitar patelofemoral dan mekanisme ekstensor dapat
terjadi, termasuk 4 subluksasi patella dan dislokasi, adanya komponen yang renggang, fra!ture, I!lunk phenomenon dan ruptur dari mekanisme ekstensor (Huadri!eps atau ruptur tendon patella). •
5erusakan saraf 5erusakan intraoperatif atau pas!aoperatif pada saraf peroneal dapat terjadi dan
mengakibatkan kelemahan muskulus tibialis anterios (drop foot) dan kehilangan sensorik. •
5erusakan arterial 5erusakan pada a. 'oplitea atau yang lain dapat menimbulkan peningkatan
perdarahan dan membutuhkan perbaikan arteri. #rterial thrombosis dan B atau embolisasi perifer dapat timbul. •
%ra!ture sekitar prostetik %ra!ture proksimal sampai pada komponen femoral (fra!ture suprakondilar) atau
distal sampai implant tibial dapat terjadi. •
3asalah pada proses penyembuhan luka
'roses penyembuhan yang meningkat dapat meningkatkan risiko infeksi sendi sekitar dan membutuhkan bedah plastik untuk men!apai penyembuhan yang adekuat dari insisi dan fungsi dari pergerakan lutut tersebut. •
'emakaian prostetik dan kegagalannya 'emakaian polyethylene dapat memprookasi respon inflamasi dan kadang dapat
menimbulkan kerenggangan prostetik. #pabila hal ini menyebabkan kegagalan lutut prostetik, reisi arthroplasty mungkin dibutuhkan.
#euntungan
5euntungan dari total knee arthroplasty ini adalah rasa sakit yang berkurang, pengembalian fungsi dan mobilitas. 'erbaikan dari arus dan algus dapat ter!apai. 'ada fle?ion !ontra!ture lebih sulit mengalami perbaikan. •
:asa sakit yang berkurang :asa sakit yang berkurang yang mengikuti penyembuhan dari total knee arthroplasty
ini sangat bagus. Sebagai !ontohnya, dalam salah satu studi retrospektif dari 2 pasien dengan osteoarthritis posterior !ru!iate ligament, =1 / dari pasien tersebut dilaporkan hasil klinis yang baik. 5euntungan maksimal membutuhkan $aktu untuk didapat. Eal ini diilustrasikan pada studi pasien yang mengalami total hip atau knee repla!ement. 5ebanyakan pasien dengan total hip atau knee artheroplasty yang dikarenakan menderita osteoarhtristis yang parah mengalami perbaikan dalam nyeri dimana diperlukan satu tahun atau lebih untuk men!apai efek maksimal. 'erbaikan dapat di!apai rata*rata berkisar sekitar tiga tahun. •
'erbaikan fungsional 5etika menjalankan aktiitas sehari*hari se!ara umum menjadi lebih mudah yang
dikarenakan berkurangnya rasa sakit pada lutut setelah total knee arthroplasty, pemeriksaan
fungsi lutut se!ara objektif (!ontohnya range of motion) sedikit mengalami perbaikan. 'ada studi yang sudah disebutkan di atas, hanya 2 / lutut yang didapati memiliki fungsi lutut yang bagus ketika di follo$ up sekitar 1 tahun setelah operasi pertama. Easil dari pas!aoperasi yang diharapkan sangat tergantung dengan preoperatif. •
5oreksi deformitas ;eknik bedah dapat membuat normal atau mendekati normal lutut posisi algus. 5nee
fle?ion !ontra!tures dapat dikurangi pada sebagian besar kasus dengan seleksi komponen yang paling pas dan pelepasan jaringan lunak. Sebagai !ontohnya, pada satu studi retrospektif -2 arthroplasty lutut pada lutut yang mengalami fle?ion !ontra!tures, = / mengalami residual fle?ion deformities derajat atau kurang, deformitas yang parah dapat kurang responsif dengan total knee arthroplasty. '. Teknik (%erasi a) Pem*ukaan kulit
6erbagai pembukaan bisa diterapkan pada knee arthroplasty, tetapi yang paling sering dipakai adalah pendekatan straight midline anterior . nsisi lurus mulai dari sekitar !m diatas patella, dan diperpanjang keba$ah mele$ati patella dan berhenti pada tibial tuber!le. 3enggunakan handuk lembut, kulit dibelah dan dipastikan bah$a sebagian besar jaringan diba$ah kulit tetap tertahan dengan kulit.
8alu pisau dalam dipakai dan tendon Huadri!eps dipotong ditengah*tengah dan insisi diperpanjang sampai permukaan atas patella. Sekali lagi dari batas ba$ah patella sampai tibial tuberosity insisi dibuat. +ua insisi tersebut digabung pada sisi medial menyusuri sepanjang batas medial dari lutut. +engan menggunakan kain kasa besar, patella ditahan antara ibu jari operator dengan jari telunjuk dan membalik keluar ke arah lateral sambil lutut difleksikan. Eal ini akan melenturkan patella se!ara lateral dan memberikan pandangan yang jelas interior dari lutut. Earus benar*benar hati*hati dalam langkah ini dan memastikan memberikan jarak di atas dan di ba$ah patella.
*) teknik jaringan lunak
5etika ruang dalam dari lutut terlihat proses dari metode jaringan lunak untuk men!apai hal*hal berikut4 1. 3emberikan isualisasi yang jelas bagian dalam dari lutut 2. 3elepaskan struktur yang kontraksi dan men!apai keseimbangan jaringan lunak . 9ntuk melepas peri !apsular dari permukaan yang adekuat distal femoral dan upper tibial untuk mendapatkan translasi anterior*posterior dari femur mele$ati tibia dan sebaliknya. -. Jarak yang adekuat dari "steophytes untuk isualisasi yang penuh dari permukaan arti!ular. . 3elepas jaringan lunak untuk memungkinkan akomodasi dari semua jig dan alat*alat.
Semua perdarahan dihentikan dan dikoagulasi. 3enggunakan cutting diathermy, bagian lemak patella dipotong untuk memungkinkan isualisasi yang lebih baik.#nterior !ru!iate dipotong untuk memungkinkan translasi anterior dari tibia mele$ati femur. 5edua menis!i dibuang. 3enggunakan nibbler, semua osteophyte dibuang dari sekeliling femur distal, tibia pro?imal dan patella. 8utut diluruskan dan dilihat apakah ada fi?ed arus, fleksi arus atau deformitas re!uratum. Jika hal*hal tersebut ada, langkah*langkah lebih lanjut akan dilakukan untuk mendapatkan keseimbangan dan lutut yang lurus pada sampai derajat dari algus.
+) Pemotongan "emoral !istal
3enggunakan drill bit &mm dibuat lubang hanya pada anterior sampai insersi dari ligament anterior !ru!iate. 3ele$ati lubang ini intra medullary rod dimasukkan. +istal femoris !utting guide dimasukkan kedalam ke dalam rod ini. 'etunjuk dan operasinya tergantung dari tipe instrument yang dipakai. 6eberapa petunjuk mengikuti untuk memilih pemotongan algus dari re!tus sampai = derajat dengan tambahan dua sampai tiga derajat.
Sistem lain bisa memilki fi?ed jig yang hanya pada 1 sudut saja. ;erlepas dari sistem yang dipakai, satu yang harus dipastikan bah$a pemotongan distal femoral se!ara tepat parallel dengan dasarBlantai di depan a?is belakang dan dalam beberapa derajat dari algus dari satu sisi ke sisi lainnya.
!) Pemotongan ti*ial atas
6erbagai ma!am jig tersedia untuk pemotongan ini dan hal ini bisa menjadi intramedular yang sama baiknya dengan ekstramedular. ;idak seperti femur yang yang dilindungi oleh otot paha yang besar, aspek medial dari tibial yang memiliki subkutaneus yang banyak atau sedikit yang mele$ati garis tersebut dan tidak menjadi masalah apakah menggunakan petunjuk intra atau ekstra medular. 5ebanyakan petunjuk mempunyai ketetapan untuk beberapa derajat lekukan posterior dan pemotongan tibial atas harus tepat parallel dengan dasar lantai B dasar pada a?is side to side dan dimiringkan ke posterior di depan a?is belakang. Sekali potongan ini dibuat, lutut diluruskan dan diperiksa untuk koreksi yang lengap dari semua deformitas. e) Pemotongan "emoral anterior !an %osterior !an +ham%ers
3enggunakan !utting guide yang tepat ukurannya, pemotongan anterior dan posterior dibuat. 'otongan ini sebaiknya parallel dengan yang lain dan kedua permukaan harus paralel pada rotasi eksternal. Eal ini akan member tra!king patella yang lebih baik. 'otongan pada
permukaan ini, dimana posisi komponen femoral pada rotasi internal adalah suatu ben!ana dan harus dengan teliti dihindari. ") Pemotongan %atella !an %ersia%an
3enggunakan alat yang tepat, patella dipotong mele$ati setengah dari ketebalannya. Eal ini adalah dasar bah$a tulang yang se!ukupnya dipotong sehingga setelah memasukkan patellar prosthesis, ketebalan dari sisa patella ditambah dengan prosthesis harus sama dengan ketebalan patella sebelum dipotong. g) Per+o*aan kom%onen !an %er+o*aan re!uksi
Eole slot yang tepat dan tanda*tanda dibuat diatas permukaan potongan dari femur, tibia, dan patella. 3etode dan sistem yang tepat adalah instrument dependent dan berbagai ma!am ariasi dari desain ke desain lainnya. 5omponen uji !oba dimasukkan dan lutut diletakkan mele$ati jarak penuh dari pergerakkan lutut. ;ips*tips ini berguna terlepas dari sistem yang digunakan4 •
Jika lutut dapat ekstensi penuh dan goyang pada pergerakkan side*to*side, berarti salah satu menggunakan komponen tibia yang lebih tipis. Gunakan nomor diatasnya sampai lutut stabil di a?is side*to*side pada ekstensi penuh.
•
Jika lutut tidak bisa diekstensi penuh, kemungkinan pelepasan bagian posterior tidak dilakukan atau ketebalan tibia terlalu tebal dan ketebalan satu nomor lebih ke!il perlu digunakan.
•
Jika lempeng dasar tibia tidak terletak se!ara melingkar diatas tulang !orti!al dipermukaan pemotongan tibia atas atau jika lempeng tersebut berlebihan dengan komponen tibia yang menonjol melebihi tulang, pengukuran ulang tibia perlu dilakukan.
•
Jika patella tidak terletak pada femoral grooe atau jika diperlukan menggunakan jari untuk menjaga patellar tra!king kemudian pelepasan lateral merupakan ke$ajiban.
h) Prosthesis "inal !an "i,asi
Setelah uji !oba reduksi sempurna, implant yang tepat dengan ukuran yang benar dikeluarkan dari bungkus steril dan dimasukkan tanpa semen. :eduksi uji !oba dilakukan kembali karena perhatian ditujukan pada deformitas, la?ities, dan patellar tra!king. Setelah semuanya bagus, implant difi?asi dengan atau tanpa semen tergantung dari desain implant dan metode dari fi?asi itu sendiri. i) Drainase !an %enutu%an
8uka di!u!i dan dilihat untuk perdarahan*perdarahan yang masih terjadi. Semua titik perdarahan di!auter dan diligasi dan terlihat bah$a implant pada posisi yang benar. ;endon patella dibelokkan kembali ke medial. +ua buah drain digunakan yang tipenya bisa disambungkan dengan ke sistem su!tion yang tertutup. 3enggunakan benang sintetik tebal seperti +a?one atau i!ryl (nomor 1), tendon patella ditutup. Jahitan subkutaneus dilakukan menggunakan i!ryl 1,0. 5ulit dijahit menggunakan nylon atau prolene nomor 1. 6iasanya menggunakan jahitan !ontinues.
BAB III AUHAN #EPERA-ATAN A. Diagnosa #e%eraatan 1. nfeksi b.d resiko tinggi terhadap pertahanan primer yang tidak adekuat (kulit robek,
pemajanan sendi). 5riteria Easil 4 3en!apai penyembuhan luka tepat $aktu, bebas drainase purulen atau aritema dan tidak demam. ;indakanBnterensi /an!iri ;ingkatkan !u!i tangan yang baik pada
3enurunkan resiko kontaminasi silang.
pasien dan keluarga. Gunakan teknik aseptik atau kebersihan
3en!egah kontaminasi dan resiko infeksi
yang ketat sesuai indikasi untuk
luka, dimana dapat memerlukan
menguatkan atau mengganti balutan dan
pelepasan prostes.
:asional
bila menagani drain. nstruksikan pasien untuk tidak menyentuh atau menggaruk insisi. 5aji kulit atau $arna insisi, suhu dan
3emberikan informasi tentang status
integritas4 perhatikan adanya aritema atau proses penyembuhan dan me$aspadakan inflamasi, kehilangan penyatuan luka. #$asi suhu, perhatikan adanya
terhadap tanda infeksi. 3eskipun umumnya suhu meninggkat
menggigil.
pada fase dini pas!aoperasi, peninggian terjadi hari atau lebih pas!aoperasi atau adanya menggigil mengidentifikasikan adanya infeksi memerlukan interensi
+orong pemasukan !airan, diet tinggi
untuk men!egah komplikasi lebih serius. 3empertahankan keseimbangan !airan
protein dengan bentuk makanan kasar.
dan nutrisi untuk mendukun perfusi dan memberikan nutrisi yang perlu untuk regenerasi selular dan penyembuhan jaringan.
#ola*orasi 'ertahankan isolasi ulang, bila tepat
3ungkin dilakukan pada a$al untuk menurunkan kontak dengan sumber infeksi, khususnya pada lansia,
6erikan antibiotik sesuai indikasi
imunosupresi atau pasien diabetik. 3ungkin berguna se!ara profilsktik untuk
5ultur drainase se!ara rutin atau sesuai
men!egah infeksi 3eyakinkan adanya infeksi,
kebutuhan
mengidentifikasikan organisme penyebab. 6akteri anaerob atau aerobik mungkin ada yang mempengruhi pilihan antibiotik dan terapi.
2. 3obilitas fisik b.d nyeri dan ketidaknyamanan, gangguan moskuloskeletal dan terapi bedah. 5riteria Easil 4 3empertahankan posisi fungsi, dibuktikan oleh tak adanya kontraktur. 3enunjukkan adanya peningkatankekuatan dan fungsi sendi serta tungkai yang sakit. ;indakanBnterensi :asional /an!iri 'ertahankan tirah baring a$al dengan 3emberikan $aktu stabilitas prostese dan sendi yang sakit pada posisi yang pemulihan efek anestesi. 3enurunkan dianjurkan dan tubuh dalam kesejajaran. resiko !edera. 6atasi penggunaan posisi semi %leksi panggul lama dapat meregangkan fo$lerBtinggi, bila diindikasikan. atau dislokasi prostese panggul ;inggikan ektremitas dengan 3eningkatkan aliran balik ena untuk meninggikan kaki tempat tidur, bukan men!egah pembentukan edema penyangga lutut batasi gerakan sesuai berlebihan dapat men!egah dislokasi indikasi, !ontoh mempertahankan kaki prostese. 'enggunaan bantal di ba$ah yang dioperasi yang agak abduksi setelah lutut dapat menganggu sirkulasi. penggantian sendi lutut untuk men!egah penyilangan kakiB rotasi ke dalam pada sendi. 6eri obat sebelum prosedutBaktiitas. :elaksan otot, narkotikBanalgesik menurunkan nyeri, menurunkan nyeri, menurunkan teganggan ototBspasme, dan membantu partisipasi terapi. 3engganti posisi sisi yang tak dioperasi 3en!egah dislokasi prostese panggul dan menggunakan jumlah petugas yang tekanan kulitB jaringan lama menurunkan adekuat dan mempertahankan ekstermitas risiko iskemia jaringan atau kerusakan. yang dioperasi pada posisi netral. +ukung posisi dengan bantal atau penjepit. 8akukanBbantu rentang gerak pada sendi 'aien dengan penyakit degenerasi sendi yang tak sakit. dapat se!ara tepat kehilangan fungsi sendi selama periode pembatasan aktiitas. #ola*orasi 5onsul kepada terapi fisik 6erguna dalam membuat program
6erikan kasur busa
aktiitas latihan indiidual. 'asien dapat memerlukan bantuan lanjut dalam pengerakan, peregangan dan aktiitas dengan beban badan serta alat bantu !ontohnya $alker, kruk, tongkat dll. 3enurunkan tekanan kulit dan jaringan, membatasi perasaan kelelahan dan ketidaknyamanan umum.
. 'erfusi jaringan perifer b.d risiko tinggi terhadap penurunan aliran darah enaBarteri, trauma pembuluh darah edema jaringan, ketidaktepatan lokasiBkesalahan lokasi prostese. 5riteria hasil4 3enunjukkan perfusi jaringan yang adekuat dibuktikan oleh nadi teraba, kulit hangat, tanda ital stabil. ;indakanBnterensi :asional /an!iri 'alpasi nadi, ealuasi pengisian kapiler 'enurunan atau tak adanya nadi, $aktu serta $arna kulit dan suhu. 6andingkan pengisian kapiler, pu!a, pudar, sianosis dengan tungkai yang tak dioperasi. dan kulit dingin menunjukkan penurunan sirkulasiBperfusi. 'erbandingan dengan tungkai yang tak dioperasi menunjukkan apakah masalah dilokalisasi atau digeneralisasi 5aji gerakan dan sensasi gerakan 'eningkatan nyeri, kebasBkesemutan, ektemitas yang tak dioperasi. ketidakmampuan melakukan gerak yang diharapkan, pengaruh sirkulasi, atau dislokasi prostese, memerluka interensi segera. #$asi tanda ital ;akikardia atau penurunan ;+ dapat menunjukkan respons terhadap hipoolemia atau kehilangan darah atau dugaan anafilaksis sehubungan dengan absorpsi metilmetakrilat ke dalam sirkulasi sitemik. #$asi jumlah dan karakteristik drainase +apat mengidikasikan pendarahan atau pada balutan atau dari alat penghisap hematoma berlebihan, yang berpotensi mempengaruhi neuroaskuler. Kakinkan bah$a alat penstabilisasi pada 3enurunkan risiko tekanan pada saraf di posisi benar dan tidak memberikan ba$ahnya atau mempengaruhi sirkulasi tekanan yang tak perlu pada kulit dan ektrimitas. jaringan di ba$ahnya. Eindari penggunaan bantal atau penyokong lutut di ba$ah lutut aluasi betis untuk nyeri tekan, tanda dentifikasi dini terjadinya trombus dan
homan positif dan inflamasi.
interensi dapat men!egah terjadinya embolus. "bserasi tanda berlanjutnya pendarahan, +epresi mekanisme pendarahan terus menerus dari sisi injeksi pembekuanBsensitifitas pada antikoagulan atau membran mukosa, atau ekimosis dapat mengakibatkan episode pendarahan karena trauma minimal. yang dapat mempengaruhi kadar S+3Bolume sirkulasi. "bserasi kegelisahan, ka!au mental, mboli lemak dapat terjadi biasanya pada nyeri dada tiba*tiba, takikardia, demam, 2 jam pertama pas!aoperasi karena terjadinya petekie. manipulasi traumatik sumsum tulang. #ola*orasi 6erikan !airan L, tambahan darah atau 3emperbaiki olume sirkulasi untuk plasma sesuai kebutuhan. mempertahankan perfusi. 6erikan obat sesuai indikasi, !ontoh #gen antikoagulanBantitrombosit natrium $arfarin, heparin, aspirin, mungkin digunakan untuk menurunkan dekstranberat molekul rendah. risiko tromboflebitis dan emboli lemak. Gunakan kompres hangat atau dingin 5antong es pertama kali digunakan untuk sesuai indikasi. membatasi pembentukan edemaBhematoma. 'anas kemudian digunakan untuk meningkatkan sirkulasi, membantu perbaikan edema jaringan. Gunakan penutup kaki elastik atau 3eningkatkan aliran balik ena dan stoking antiembolik. men!egah stasis ena, menurunkan risiko pembentukan trombus.
-. 7yeri akut b.d agen pen!edera biologik, fisikBpsikologik 5riteria Easil4 keluhan nyeri hilang atau terkontrol. ;indakanBnterensi :asional 5aji keluhan nyeri, perhatikan intensitas 3emberikan informasi sebagai dasar (skala 0*10), lamany dan lokasi. dan penga$asan keefektifan interensi. 'ertahankan posisi tepat pada ektremitas 3enurunkan spasme otot dan tegangan yang dioperasi. pada prostese yang baru dan jaringan sekitar. 6erikan tindakan kenyamanan (!ontoh 3enurunkan tegangan otot, penggunaan gulungan lumbar, perubahan memfokusskan kembali perhatian, posisi sering, pijatan punggung) dan aktiitas meningkatkan rasa kontrol, dan dapat tarapeutik. +orong teknik manajement stres meningkatkan kemampuan koping (!ontoh relaksasi progresif, bimbingan dalam menajemen ketidaknyamanan imajinasi, isuaisasi) dan penggunaan atau nyeri yang menetap selama sentuhan tarapeutik. periode lama. 6eri obat sebelum aktiitas atau prosedur. 3enurunkan tegangan otot4 membantu partisipasi. Selidiki keluhan nyeri sendi berat tiba*tiba 'engenalan dini terjadi masalah seperti dengan spasme otot dan perubahan mobilitas dislokasi prostese atau emboli paru
sendi nyeri dada tiba*tiba, berat dengan dispnea dan gelisah. Gunakan kantong es sesuai indikasi.
(darahBlemak), memberikan kesempatan untuk interensi !epat dan men!egah komplikasi serius. 3eningkatkan asokontriksi untuk menurunkan pendarahan atau pembentukan edema area beda dan mengurangi presepsi ketidaknyamanan.
6#6 L '79;9' B. #EI/PULAN
Sendi lutut merupakan persendian yang paling besar pada tubuh manusia. Sendi ini terletak pada kaki yaitu antara tungkai atas dan tungkai ba$ah. 'ada dasarnya sendi lutut ini terdiri dari dua arti!ulatio !ondylaris diantara !ondylus femoris medialis dan lateralis dan !ondylus tibiae yang terkait dan sebuah sendi pelana , diantara patella dan fas!ies patellaris femoris. Gerakan yang dapat dilakukan oleh sendi lutut yaitu gerakan fleksi , ekstensi dan sedikit rotatio. %ungsi dari sendi lutut ini adalah untuk mengatur pergerakan dari kaki, dan untuk menggerakkan kaki ini diperlukan koordinasi berikut ini 4 •
"tot* otot yang membantu menggerakkan sendi.
•
>apsul sendi yang berfungsi untuk melindungi bagian tulang yang bersendi supaya jangan lepas bila bergerak.
•
#danya permukaan tulang yang dengan bentuk tertentu yang mengatur luasnya gerakan.
•
#danya !airan dalam rongga sendi yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara tulang C tulang ra$an pada permukaan sendi.
•
8igamentum * ligamentum yang ada di sekitar sendi lutut yang merupakan penghubung kedua buah tulang yang bersendi sehingga tulang menjadi kuat untuk melakukan gerakan*gerakan tubuh. ;otal knee arthrosplasty modern terdiri dari pengangkatan penyakit permukaan
arti!ular dari lutut yang diikuti dengan melapisi kembali dengan komponen metal dan polietilen prostetik. ndikasi utama untuk total knee arthroplasty adalah untuk mengurangi rasa nyeri yang berhubungan dengan arthritits di lutut pada pasien yang gagal dengan terapi non operatif.
aluasi pra operasi yang hati*hati harus dilakukan untuk menentukan diagnosa yang tepat, mengidentifikasi kebutuhan untuk operasi, membantu peren!anaan operasi dan men!egah komplikasi pada periode perioperatif. 3anagement postoperatif ini meliputi profila?is mela$an infeksi, ena tromboemboli dan terapi fisik yang paling !o!ok agar mendapatkan pergerakan lutut yang paling baik dan rehabilitasi yang aman yang dapat dipraktekkan.