MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK “KERAMIK” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengetahuan bahan teknik
Oleh, Anisa Ayu Artati
F44100019
Hafil Gusni Santana Aji
F44100020
Agit Supriadi
F44100021
Libna Chaira
F44100022
M. Lutfi Fadhlillah
F44100023
Dosen, Dr. Ir. Lenny Saulia, Msi.
Departemen Teknik Sipik dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 2011
Kata Pengantar Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan anugerah-Nya berupa energi dan semangat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengetahuan Bahan Teknik: “Keramik” ini. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Lenny Saulia, Msi. selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan penulis pengetahuan dan gambaran mengenai mata kuliah pengetahuan bahan teknik. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terma kasih.
Bogor, Oktober 2011
Penulis
DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………i Daftar isi………………………………………………………………………….ii BAB I Pendahuluan………………………………………………………………1 1.1 Latar belakang……………………………………………………………1 1.2 Rumusan masalah………………………………………………………...1 1.3 Tujuan ……………………………………………………………………2 BAB II Pembahasan………………………………………………………………3 2.1 Kandungan atom/unsur pada keramik dan ikatannya……………….3 2.2 Struktur bentuk mikro keramik……………………………………….5 2.3 Klasifikasi/penggolongan keramik……………………………………7 2.4 Sifat-Sifat Teknis Bahan………………………………………………8 2.5 Contoh penggunaan/aplikasi keramik di bidang teknik sipil.………10 2.6 Bentuk, ukuran, dan harga yang tersedia di pasar Indonesia……….12 BAB III PENUTUP……………………………………………………………13 3.1 Kesimpulan……………………………………………………………13 3.2 Saran………………………………………………………………….13 Daftar Pustaka…………………………………………………………………14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keramik adalah bahan padat anorganik yang bukan logam. Barang yang terbuat dari seperti: keramik cina, perselen, gelas,semen, refraktori (bahan tahan api), sejak dahulu telah dipergunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Bahan keramik adalah bahan dasar penyusun kerak bumi, yaitu: SiO2, Al2O3, CaO, MgO, K2O, Na2O dst., yang banyak tersedia di alam. SiO2, Al2O3, atau MgO masing-masing dapat dipakai sebagai bahan keramik tersendiri, sedangkan banyak bahan lainnya yang terdiri dari campuran silikat tunggal atau campuran dari berbagai silikat. Bahan baku dari keramik cina dan porselen adalah tanah liat yaitu kaolin, serisit, dst, dan silikat yaitu kuarsa, feldspar, dst., yang diaduk, dicetak dan dibakar sehingga menjadi produk. Selama pembakaran bahan-bahan tersebut bereaksi satu sama lain. Silikat agak berbeda, dari bahan bakunya dibentuk mulit (3Al2O3) dan gelas, sehingga dapat dibuat produk yang sifat-sifatnya berbeda dari bahan bakunya. Di masa lalu keramik umumnya dibuat dari bahan baku alam karena terbatasnya kemampuan pengendalian komposisi kimia dan struktur mikronya, maka sifat-sifat asli keramik dalam banyak kasus biasanya tidak nampak jelas. Namun akhir-akhir ini, keramik dengan sifat-sifat khasnya yang baru telah dibuat dengan mempergunakan bahan tiruan yang sangat murni dan dengan proses pembuatan yang sangat terkendali. Produk tersebut dinamakan keramik halus atau keramik baru, yang memiliki sifat-sifat khas fungsional dalam elektromagnetik, mekanik, optik, termal, biokimia dan sifat lainnya. Sekarang keramik ini banyak dipakai diberbagai bidang termasuk penggunaan di ruang angkasa, elektronik dan industri mekanik. Di masa mendatang pengembangan keramik diyakini akan sangat pesat. 1.2 Rumusan masalah a. bagaimana kandungan atom/unsur dan ikatannya dalam keramik? b. bagaimana struktur mikro serta penggolongan keramik? c. bagaimana sifat teknis bahan pada keramik? d. bagaimana bentuk,ukuran, dan harga di pasar Indonesia? e. apakah contoh penggunaan/aplikasi keramik di bidang teknik pertanian/teknik sipil?
1.3 Tujuan Makalah ini disusun untuk mengetahui segala hal tentang keramik meliputi kandungan atom/unsur dan ikatannya, bentuk struktur mikro, klasifikasi/penggolongannya, sifat-sifat teknis bahan, contoh penggunaan/aplikasi di bidang teknik pertanian dan bentuk, ukuran, dan harga yang tersedia di pasar Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kandungan atom/unsur pada keramik dan ikatannya Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Sehingga getaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya. Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam keramik, yakni ikatan ionik dan kovalen. Sifat keseluruhan material bergantung pada ikatan yang dominan. Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda) merupakan s a l a h s a t u ya n g p a l i n g k o m p l e k s d a r i s e m u a s t r u k t u r b a h a n . Ik a t a n a n t a r a a t o m - a t o m i n i umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatan antara ion bermuatan, sehingga ikatan ini kuat). Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan l o g a m . A k i b a t n ya , s i f a t - s i f a t s e p e r t i k e k e r a s a n d a n k e t a h a n a n p a n a s d a n l i s t r i k s e c a r a signifikan lebih tinggi keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan kristal tunggal atau dalam bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh besar terhadap kekuatan dan sifat-sifat keramik. Ukuran butir yang halus (sehingga dikatakan keramik halus), semakin tinggi kekuatan dan ketangguhannya. Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan antara. Sebagai contoh, bagian ikatan ion dalam sistem MgO, AlO, ZnO dan SiO dapat dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat menarik adalah bahwa pada ReO3,VO3 dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak pernah menunjukkan sifat liat atau dapat di deformasikan, tetapi memiliki hantaran listrik yang relatif dapat disamakan dengan logam biasa. Klasifikasi bahan keramik dapat dibedakan menjadi dua kelas : a. kristalin b. amorf (non kristalin). Dalam material kristalin terdapat keteraturan jarak dekat maupun jarak jauh, sedang dalam material amorf mungkin keteraturan jarak pendeknya ada, namun pada jarak jauh keteraturannya tidak ada. Beberapa keramik dapat berada dalam kedua bentuk tersebut, misalnya SiO2, Jenis ikatan yang dominan (ionik atau kovalen) dan struktur internal (kristalin atau amorf) mempengaruhi sifat-sifat bahan keramik. Keramik secara umum tersusun dari bahan-bahan berikut: I.
Clay (Tanah Liat)
Clay mengandung hidrated alumunium silica (Al2O3.SiO.H2O) yang berfungsi : i. Mempermudah proses pembentukan keramik ii. Mempunyai sifat plastik sehingga mudah dibentuk iii. Mempunyai daya ikat bahan baku yang tidak plastis. Kaolin adalah salah satu contoh dari Clay yang mengandung mineral kaolinit sebagai bahan yang paling dominan dan masuk jenis tanah liat primer. Sifat keadaan bahan dari Clay adalah berbutir kasar, rapuh dan tidak plastis jika dibandingkan dengan lempung sedimenter sehingga tidak mudah dibentuk, namun sangat tahan akan api karena tingkat penyusutan dan kekuatan keringnya pun lebih rendah. II. Kwarsa (Flint) Kwarsa adalah bentuk lain dari batuan silica (SiO2), yang mempunyai fungsi : i. Mengurangi susut kering, jadi mengurangi ada retakan dalam pengeringan ii. Mengurangi susut waktu dibakar sehingga tetap kualitas tetap baik iii. Merupakan rangka dalam pembakaran. Ballclay adalah sejenis tanah liat yang bersifat plastis yang mengandung kadar silica dan alumina yang tinggi serta memiliki warna abu- abu tua karena adanya karbon. Semakin banyak karbon maka ballclay semakin plastis. Sifat dari Ballclay sendiri yaitu : i. Memiliki ukuran partikel yang halus ii. Sifat plastis yang tinggi iii. Memiliki kekuatan kering yang tinggi iv. tingkat penyusutan saat pembakaran dan pengeringan yang tinggi. Warna setelah pembakaran menjadi abu- abu muda karena unsur besinya lebih tinggi daripada kaolin. III.
Feldspard
Feldspard yang disusun oleh K2O. Al2SO3 .6SiO2 ini merupakan suatu kelompok mineral yang berasal dari batuan karang. Pada saat keramik dibakar, maka Feldspard meleleh dan membentuk lelehan gelas yang menyebabkan partikel- partikel clay bersatu bersama sehingga memberikan kekerasan dan kekuatan pada keramik. Feldspard sangat berguna karena mengandung soda dan Potash sehingga tidak larut dalam air. Feldspard mengandung semua bahan- bahan penting untuk membentuk Glasir. Glasir sendiri bertujuan untuk memperhalus permukaan
keramik, melindungi keramik, mempercantik dekorasi dan memperindah bila dipadukan adukan dengan berbagai variasi warna. Sebagai bahan pelebur, feldspard merupakan bahan yang tidak plastis, sehingga dapa mengurangi susut kering dan kekuatan kering 2.2 Struktur bentuk mikro keramik Kebanyakan keramik memiliki struktur mikro poligranuler yang sama seperti alloy metalik. Sifat-sifat Sifat sifat keramik tercatat luas karena karakteristik mikrostrukturnya, termasuk ukuran grain,, porositas, dan tipe dan distribusi fasefase fase dalam masing-masing masing grain.. Sebagaimana halnya dengan alloy metalik, struktur mikro keramik mik dapat diubah secara bermakna melalui teknik-teknik teknik pemrosesan thermal. Di dalam keramik juga terdapat kristal ion sebagai struktur mikro. Dibawah ini dikemukakan struktur khas kristal ion yang sering ditemui dalam keramik.
(1) Jenis struktur kristal garam batu
Gambar struktur kubus sel satuan Nacl Anion besar tersusun dalam bentuk kubus dan semua tempat interstisi dari koordinasi lipat 6 terisi oleh kation. Sejumlah besar senyawa mempunyai struktur seperti itu, sebagai contoh:MgO,CaO,NiO,TiC,ZrC,TiN,ZrN,dsb. contoh:MgO,CaO,NiO,TiC,ZrC,TiN (2) Struktur sesium klorida Pada struktur CsCl, CsBr, dan CsI, atom menempati tempat di tengahtengah tengah kubus berupa struktur bcc terbentuk oleh atom isomer. Kation dan anion keduanya dalam koordinasi lipat 8. (3)
Struktur wurtzuit
Struktur ini mempunyai susunan heksagonal anion, dan setengah dari interstisi tetrahedral diisi kation kecil. Senyawa yang memiliki struktur ini BeO, ZnO, AIN, GaN, InN,dsb
dari oleh adalah
(4) Struktur paduan seng blen Struktur lain yang mempunyai koordinasi tetrahedral adalah struktur seng blen. Dalam struktur ini setengah dari interstisi tetrahedral dalam kubus susunan rapat dari anion diisi oleh kation kecil. Senyawa II-IV termasuk SnSe, ZnTe, CdS, CdTe, CdSe dst dan senyawa III-IV termasuk Alp, AlSb, GaP, GaAs, GaSb dst mempunyai struktur ini. (5) Struktur rutil Rutil(TiO2) mempunyai struktur satuan sedikit terdistorsi dari oktahedron TiO6 yang terbentuk oleh enam ion oksigen, tengah-tengahnya ditempati oleh Ti4+. Kation mengisi hanya sebagian tempat oktrahedral yang tersedia. Struktur ini dimiliki oleh GeO2, PbO2, SrO2, MnO2, NbO2, VO2, WO2, MoO2, dan beberapa oksida lainnya,demikian juga ZrF2, CoF2, MgF2, dan Kristal flourida lainnya. (6) Struktur fluorit Fluorit, CaF2, mempunyai struktur berdasarkan susunan kubus terpusat muka (fcc) dari Ca2+. Sel satuan terbagi menjadi delapan kubus kesil dan ion Fmenempati tengah setiap kubus. Ion 2+ mempunyai koordinasi lipat 8, dan ion Fmengisi setengah tempat yang telah tersedia mempunyai koordinasi lipat 4. Struktur ini dimiliki juga oleh fluorit Pb dan Hg, satu jenis dari polimorf ZrO2 atau HfO2 juga CeO2, ThO2, UO2, dst Struktur serupa seperti fluorit tetapi dengan ion oksigen yang menempati tempat titik pusat muka kubus dinamakan struktur antifluorit. Struktur ini ditentukan pada Li2O, Na2O, K2O dsb. (7) Struktur α-alumina, struktur ilmenit Dalam struktur kristal α-alumina, ion oksigen tersusun dalam heksagonal susunan rapat,dan ion Al3+ mengisi dua pertiga dari tempat terkoordisasi lipat 6 dalam lapisan susunan rapat. (8) Sruktur spinel Dalam struktur ini susunan atom oksien merupakan kubus susunan rapat. Seperdelapan dari tempat tetrahedral terbentuk dalam lapisan susunan rapat dari ion2- diisi oleh kation divalensi dan setengah dari tempat oktahedral diisi oleh kation trivalensi.
(9) Struktur Perovskit Struktur yang diutarakan diatas didasarkan hanya kepada susunan ion oksigen. Tetapi dalam struktur perovskit, sebagian kation berpartisipasi dalam struktur susunan rapat. 2.3 Klasifikasi/penggolongan keramik Berdasarkan bahan penyusunnya keramik dibedakan menjadi: 1) keramik tradisional 2) keramik halus/baru Keramik tradisional Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam (dengan atau tanpa diolah) seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory). Keramik tradisional dapat dibagi dalam 2 (dua) golongan masing – masing: • Industri keramik berat terdiri dari refraktori, mortar, abrasive dan industri semen. • Industri keramik halus yang terdiri dari industri gerabah/keramik hias, porselen lantai dan dinding (litle), saniter, tableware dan isolator listrik. Keramik halus/baru Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004). Bahan baku keramik baru (advance ceramic / engineering ceramic) biasanya berupa serbuk yang telah mengalami proses sedemikian rupa sehingga mudah untuk diproses lanjut (ditekan, disintering dan dipoles). Tentunya untuk mendapatkan kualitas keramik yang tinggi memerlukan pemrosesan tertentu tidak hanya bahan baku yang handal. Keramik baru dikenal juga advanced ceramics menggunakan bahan baku artifikal murni yang memepunayi fasa kristalin. Beberapa jenis industri keramik maju anatara lain :
• Zirkonia dan silikon, seperti untuk kebutuhan otomotif (blok mesin, gear, mata pisau dan gunting • Barium titanat untuk industri elektronika (kapasitor dan gunting) • Keramik nitrid oksida (zirkon nitride, magnesium nitride, cilikon karbida) digunakan untuk high technologi, cutting tools, komponen mesin, alat ekstraksi dan pengolahan logam • Fiber optic di industri telekomunikasi, penerangan, gedung.
2.4 Sifat-Sifat Teknis Bahan a.
Sifat Mekanik
No
Jenis
Lambang
KPM (Mpa)
KT (Mpa)
ME (Gpa)
Kekerasan (HK)
PR (v)
Kepadatan (kg/m3)
1
Alumunium Oksida
Al2O3
140-240
10002900
310410
2000-3000
0.26
4000-4500
2
Cubic Boron Nitrida
CBN
725
7000
850
4000-5000
X
3480
3
Intan
X
1400
7000
8301000
7000-8000
X
3500
4
Paduan Silika
SiO2
X
1300
70
550
0.25
X
5
Silikon Karbida
SiC
100-750
700-3500
240480
2100-3000
0.14
3100
6
Silikon Nitrida
Si3N4
480-600
X
300310
2000-2500
0.24
3300
7
Titanium Karbida
TiC
1400-1900
31003850
310410
1800-3200
X
5500-5800
8
Tungsen Karbida
WC
1030-2600
41005900
520700
1800-2400
X
10000-15000
9
Partially Stabilized Zirkonia
PSZ
620
X
200
1100
0.3
5800
Keterangan :
KPM - Kekuatan Putus Melintang KT - Kekuatan terhadap tekanan ME- Modulus Elastisitas PR- Poisson’s Rate Seperti kebanyakan logam dan termoplastik, keramik secara umum berdampak kurangnya ketangguhan dan ketahanan shock thermal karena kurangnya keuletan inheren; pertama dimulai, dari retakan yang menjalar dengan cepat.Selain mengalami kegagalan fatik di bawah siklik muatan, keramik (terutama kaca) memperlihatkan fenomena yang disebut kelelahan statis. Ketika mengalami beban tarik statis selama periode waktu tertentu, bahanbahan ini tiba-tiba mungkin gagal.Fenomena ini terjadi di lingkungan di mana uap air hadir. Kelelahan Statis, yang tidak terjadi dalam ruang hampa atau udara kering, telah dikaitkan dengan suatu mekanisme yang mirip dengan stress corrosion cracking dari logam. Komponen keramik yang akan dikenai tegangan tarik mungkin dapat pratekan dalam banyak cara yang sama seperti beton pra-tekan. Prestressing komponen keramik yang berbentuk subjek mereka untuk tekanan kompresi. Metode yang digunakan meliputi: 1. Perlakuan panas dan Perubahan kimia 2. Perlakuan Laser permukaan 3. Pelapisan dengan keramik yang memiliki koefisien ekspansi termal yang berbeda 4. Penyelesaikan operasi Permukaan (seperti grinding) di mana akibat tegangan tekan sisa pada permukaan Kemajuan besar telah dilakukan dalam meningkatkan ketangguhan dan sifat-sifat keramik lainnya, termasuk pengembangan penggunaan mesin dan penggerindaan keramik. Di antara kemajuan ini adalah pilihan yang tepat dan pengolahan bahan baku, pengawasan kemurnian dan struktur, dan penggunaan bala bantuan dengan penekanan khusus pada metode analisa tegangan lanjutan selama desain komponen keramik. Masalah keramik lepas yang disebabkan karena muainya keramik karena menyerap air biasanya terjadi dalam waktu yang tidak lama setelah keramik terpasang, kecuali ila lantai terseut menerima panas yang berlebihan. Oleh kaaena itu pemasangan keramik pada lantai yang cukup luas harus diberi expansion joint. Keramik tahan api sehingga cocok untuk area-area yang rawan api atau panas, seperti dapur. Keramik juga tahan air dan kelembaban, sehingga sesuai
untuk keperluan finishing di area kamar mandi, tempat cuci, teras, balkon, garasi, taman dll. 2.5 Contoh penggunaan/aplikasi keramik di bidang teknik sipil Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk : 1. kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah. 2. Tahan korosi 3. Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor 4. Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik 5. Keras dan kuat, namun rapuh. Keramik juga digunakan untuk membuat perkakas yang digunakan untuk pengerjaan logam. Selain itu, peralatan porselen yang terbuat dari keramik mencakup berbagai jenis peralatan makanan, peralatan dapur untuk memasak dan pengawetan, alat-alat untuk kelayakan hidup seperti mangkuk permen, pipa dan asbak, dekorasi seperti jambangan bunga, alat-alat saniter seperti bak cuci atau jambangan untuk cuci tangan, tegel luar dan dalam rumah, isolasi, pipa dari bahan tanah, gigi porselen. Dalam bidang teknik pengaplikasian keramik sebagai berikut: A. Komponen Dapur/Oven (furnace) – Refraktori padat
- Isulator
- Refraktori cor
- Penanganan logam cair
- Elemen pemanas
- Perkakas oven
B. Komponen Mesin – Busi
- Sil pompa
– Katup
- Rotor turbocharger
C. Komponen Gas Turbin – Ruang Bakar -Pemindah panas D. Penahan Panas – Isolator panas
- Sudu-sudu turbin
– Lapisan penahan panas
- Bahan tahan api
E. Komponen tahan aus – Alat-alat potong
- Penempa (die)
– Kran (nozzle)
- Sil dan plunyer pompa
– Lining dan alat Miling
– Abrasif
– Pelumas padat
- Alat ukur standar
F. Pelapis Keramik – Tahan aus – Penghalang panas
- Tahan korosi - Dielektrik
– Pelumas
- Katalis
G. Keramik Bangunan – Atap
- lantai
– Kaca jendela
– Semen dan Beton
– Gelas keramik
- Terakota
– Gerabah
- Batu bata
H. Saringan dan Selaput Keramik – Selaput pemisah cairan
- Selaput pemisah gas
– Saringan logam cair I. Keramik Nuklir – Bahan bakar nuklir
- Moderator
- Pelindung
- Kapsul gelas
– Pembungkus bahan bakar nuklir
2.6 Bentuk, ukuran, dan harga yang tersedia di pasar Indonesia: Keramik hadir dengan banyak pilihan ukuran, warna serta motif. Ukuran standar yang sering kita temui di pasar antara lain, 20x20cm, 30x30cm, 20x25cm, 25x33cm, 33.3x50cm, 32.5x49cm, 32.5x65.6cm, 33.3x33.3cm, 45x45cm, dan 33.3x66.6cm. Ukuran yang bervariasi diharapkan dapat membantu banyak pemilik rumah bereksplorasi dengannya.Terlebih agar penggunaan keramik dapat memberi banyak ide dan cocok dengan ukuran ruangan.Selain itu juga agar sampah sisa keramik tak terlalu banyak, sehingga merugikan penggunanya.
Ukuran serta harga keramik dipasaran; 20x20 Tua
Rp 30.000
Muda
Rp 29.000
30x30 Putih
Rp 24.000
Marble
Rp 27.000
Fancy
Rp 31.000
40x40 Putih
Rp 29.000
Marble
Rp 32.500
KERAMIK DINDING 20x20 Roman (putih)
Rp 30.000 Rp 38.500
(motif)
Rp 33.000 Rp 37.500
Masterina (putih)
Rp 25.000
(motif)
Rp 30.000
KIA (putih)
Rp 27.500
(motif)
Rp 32.500
20x25 Mulia (warna muda)
Rp 30.000
(warna tua)
Rp 35.000
Roman
Rp 35.000 Rp 38.500
25x33 Roman
Rp 37.000 Rp 40.000
33x50 Roman
Rp 58.000 Rp 64.000
30x30 Hercules (putih)
Rp 25.000
Acura (putih)
Rp 24.000
KIG (warna)
Rp 35.000
KIA (warna)
Rp 35.000
60 x 60 Platinum
Rp 107.500 Rp 113.000
30 x 60 Platinum
Rp 64.000 Rp 69.000
58 x 58 Platinum
Rp 95.000 Rp 98.500
SANITARI KLOSET DUDUK Sanremo Classis CCST
Rp 1.189.325
Lexington
Rp 3.174.375
Granada 3000 CCST
Rp 1.061.000
Granada II Space CCST
Rp 1.303.150
Projecta
Rp 945.000
KLOSET JONGKOK Rapi EX Squat
Rp 141.575
WASTAFEL/LAVATORY San Remo 55 Lava & Pedestal
Rp 499.000
Studio 3000 Lava & Pedestal
Rp 368.500
Studio 50 Lavatory
Rp 194.500
Studio 45 Lavatory
Rp 169.125
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka Surdia,T. and S. Sato.1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Pradnya Paramita: Jakarta.
kimi@net - http://www.kimianet.lipi.go.id
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Article-4995HariSubiyanto,Subowo