MAKALAH IMUNOLOGI SISTEM KOMPLEMEN
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA YAYASAN HAZANAH BANDUNG 2017
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami tentang Sistem Kmplemen dan mengetahui mekanisme kmplemen serta penyakit dalam kmplemen tersebut. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. !leh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pemba"a. #andung, $ebruari %&'(
)enyusun
DAFTAR ISI 2
COVER............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iiI
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
1
A. *atar #elakang..........................................................................
'
#. +umusan Masalah.....................................................................
%
. *atar #elakang..........................................................................
%
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................
3
A. )engertian Sistem Kmplemen.................................................
#. Mekanisme Sistem Kmplemen...............................................
. )enyakit /alam Sistem Kmplemen........................................
'(
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................
22
A. Kesimpulan...............................................................................
%%
DAFTAR PUSTAKA
........................................23 BAB I PENDAHULUAN
A. Laa! B"#a$a%& Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem pertahanan sebagai perlindungan terhadap
infeksi dari makrmlekul asing atau serangan patgen, termasuk 0irus, bakteri, prt1a dan parasit. Sistem imun juga berperan dalam perlawanan terhadap prtein tubuh dan mlekul lain seperti yang terjadi pada autimunitas, dan melawan sel yang bertransfrmasi menjadi tumr. Sistem kmplemen adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat kmpleks prtein yang satu dengan lainnya sangat berbeda. )ada kedaan nrmal kmplemen beredar di sirkulasi darah dalam keadaan tidak aktif, yang setiap saat dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan yang lain, disebut jalur klasik dan jalur alternatif. Akti0asi sistem kmplemen menyebabkan interaksi berantai yang menghasilkan berbagai substansi bilgik aktif yang diakhiri dengan lisisnya 3
membran sel antigen. Akti0asi sistem kmplemen tersebut selain bermanfaat bagi pertahanan tubuh, sebaliknya juga dapat membahayakan bahkan mengakibatkan kematian, hingga efeknya disebut seperti pisau bermata dua. #ila akti0asi kmplemen akibat endapan kmpleks antigen-antibdi pada jaringan berlangsung terus-menerus, akan terjadi kerusakan jaringan dan dapat menimbulkan penyakit. Kmplemen sebagian besar disintesis di dalam hepar leh sel hepatsit, dan juga leh sel fagsit mnnuklear yang berada dalam sirkulasi darah. Kmplemen l juga dapat di sintesis leh sel epitel lain diluar hepar. Kmplemen yang dihasilkan leh sel fagsit mnnuklear terutama akan disintesis ditempat dan waktu terjadinya akti0asi. Sebagian dari kmpnen prtein kmplemen diberi nama dengan huruf 2 l3, lr, 4s, %, 5, , 6, 7, (, dan 8 berurutan sesuai dengan urutan penemuan unit tersebut, bukan menurut "ara kerjanya. B. '. %. 5. .
R'(')a% Ma)a#a* Apakah yang disebut sistem kmplemen 9 #agaimana mekanisme sistem kmplemen9 #agaiman pengaktifan system kmplemen9 )enyakit /alam Sistem Kmplemen9
C. T'+'a% '. Mengetahui apa yang disebut sistem kmplemen %. Mengetahui mekanisme sistem kmplemen 5. Mengetahui pengaktifan system kmplemen . Mengetahui )enyakit /alam Sistem Kmplemen
BAB II PEMBAHASAN A. P"%&"!ia% Si)"( K,(-#"("%
Sistem Kmplemen adalah sekelmpk prtein plasma yang apabila diaktifkan se"ara sekuensial dapat menghan"urkan sel-sel asing dengan menyerang membran plasma, dihasilkan di hati dan terdapat dalam sirkulasi darah dan seluruh jaringan. /apat diaktifkan se"ara nnspesifik :dengan adanya benda asing; dan se"ara spesifik :bekerja sama dengan antibdi yang merupakan hasil respn imun spesifik;. /isebut kmplemen karena dapat melengkapi kerja antibdi untuk memusnahkan senyawa asing yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini dapat berinteraksi satu dengan lainnya, bereaksi dengan antibdi maupun dengan membran sel sehingga terjadi akti0itas bilgis yang menyebabkan 2 '. *isis sel mikrrganisme dan reaksi inflamasi 4
%. Memi"u reaksi imunlgik yang melibatkan aktifasi sel-sel efektr :berikatan dengan resepr kmplemen pada permukaan sel bersangkutan
Sistem kmplemen adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat kmpleks prtein yang satu dengan lainnya sangat berbeda. )ada kedaan nrmal kmplemen beredar di sirkulasi darah dalam keadaan tidak aktif, yang setiap saat dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan yang lain, disebut jalur klasik dan jalur alternatif. Akti0asi sistem kmplemen menyebabkan interaksi berantai yang menghasilkan berbagai substansi bilgik aktif yang diakhiri dengan lisisnya membran sel antigen. Akti0asi sistem kmplemen tersebut selain bermanfaat bagi pertahanan tubuh, sebaliknya juga dapat membahayakan bahkan mengakibatkan kematian, hingga efeknya disebut seperti pisau bermata dua. #ila akti0asi kmplemen akibat endapan kmpleks antigen-antibdi pada jaringan berlangsung terus-menerus, akan terjadi kerusakan jaringan dan dapat menimbulkan penyakit. )rtein sistem kmplemen biasanya diberi kde '-8 sesuai urutan pada saat prtein tersebut ditemukan. /alam keadaan nrmal berada dalam keadaan inaktif :dalam serum;, untuk prtein yang sudah aktif akan ditambahkan kde a atau b. Misalnya 5 menjadi 5a dan 5b. /alam sistem kmplemen terdapat sub-kmpnen, misalnya sub-kmpnen ' yang terdiri dari '3, 'r, dan 's, faktr #, faktr /, dan lainnya.
E"$ Bi,#,&i$ K,(-#"("% 5
$ungsi sistem kmplemen pada pertahanan tubuh dapat dibagi dalam dua glngan besar, '; lisis sel sasaran leh kmpleks serangan membran, dan %; sifat bilgik aktif fragmen yang terbentuk selama akti0asi. a/ Si,#i)i) )ada akti0asi sitlisis ini :kmpleks serangan membran; yang berfungsi adalah 6-8. Mekanisme
ini sangat penting bagi pertahanan tubuh melawan mikrrganisme. )rses lisis ini dapat melalui jalur alternatif maupun jalur klasik.
/ Sia i,#,&i$ a$i F!a&("% O-),%i)a)i a% -"%i%&$aa% '%&)i a&,)i,)i) $agsitsis yang diperkuat leh prses psnisasi 5b dan i5b mungkin merupakan mekanisme
pertahanan utama terhadap infeksi bakteri dan jamur se"ara sistemik $agsitsis ini juga lebih meningkat bilamana bakteri disamping berikatan dengan kmplemen juga berikatan dengan antibdi 4g= atau 4gM. Melekatnya antibdi dan fragmen kmplemen pada reseptr spesifik yang terdapat pada sel fagsit tidak hanya menyebabkan psnisasi, tetapi juga mema"u untuk terjadinya fagsitsis.
A%ai#a$)i) a% $"(,a$)i)
5a, a dan 6a disebut anafilatksin leh karena dapat mema"u sel mast dan sel basfil untuk melepaskan mediatr kimia yang dapat meningkatkan permeabilitas dan kntraksi tt pls 0askular. +eseptr 5a dan a terdapat pada permukaan sel mast, sel basfil, tt pls dan limfsit. +eseptr 6a terdapat pada permukaan sel mast, basfil, netrfil, mnsit, makrfag, dan sel endtelium. Melekatnya anafilatksin pada reseptr yang terdapat pada tt pls menyebabkan kntraksi tt pls tersebut. >ntuk mekanisme ini 6a adalah yang paling pten dan a adalah yang paling lemah. 6a juga mempunyai sifat yang tidak dimiliki leh 5a dan a? leh karena 6a juga mempunyai reseptr yang spesifik pada permukaan sel-sel fagsit maka 6a dapat menarik sel-sel fagsit tersebut bergerak ke tempat mikrrganisme, benda asing atau jaringan yang rusak? prses ini disebut kemtaksis. @uga setelah melekat 6a dapat merangsang metablisme ksidatif dari sel fagsit 6
tersebut sehingga dapat meningkatkan daya untuk memusnahkan mikrrganisme atau benda asing tersebut.
P!,)") -"!aa%&a%
Kmbinasi dari semua fungsi yang tersebut diatas mengakibatkan terkumpulnya sel-sel dan serum prtein yang diperlukan untuk terjadinya prses dalam rangka memusnahkan mikrrganisme atau benda asing tersebut? prses ini disebut peradangan . P"#a!'a% a% "#i(i%a)i $,(-#"$) i('%
Kmpleks imun dalam jumlah ke"il selalu terbentuk dalam sirkulasi, dan dapat meningkat se"ara dramatis bilamana terdapat peningkatan antigen. Kmpleks imun ini bilamana berlebihan dapat membahayakan leh karena dapat mengendap pada dinding pembuluh darah, mengakti0asi kmplemen dan menimbulkan kerusakan jaringan. )embentukan kmpleks imun bilamana berlebihan, tidak hanya membutuhkan $ab dari imunglbulin tetapi juga interaksi dengan $". !leh karena itu pengikatan kmplemen pada $" immunglbulin suatu kmpleks imun dapat membuat ikatan antigen-antibdi yang sudah terbentuk menjadi lemah. >ntuk menetralkan terbentuknya kmpleks imun yang berlebihan ini, sistem kmplemen dapat meningkatkan fungsi fagsit. $ungsi ini terutama leh reseptr yang terdapat pada permukaan eritrsit. Kmpleks imun yang beredar mengaktifkan kmplemen dan mengaktifkan fragmen 5b yang menempel pada antigen. Kmpleks tersebut akan berikatan dengan reseptr pada permukaan eritrsit. )ada waktu sirkulasi eritrsit melewati hati dan limpa, maka sel fagsit dalam limpa dan hati :sel Kupffer; dapat membersihkan kmpleks imun yang terdapat pada permukaan sel eritrsit tersebut.
7
B. M"$a%i)(" Si)"( K,(-#"("% M"$a%i)(" U('(
+eaksi sistem kmplemen adalah cascade :ber urutan;
misalnya,
suatu reaksi akan mengaktifkan reaksi
selanjutnya
dan seterusnya. nth reaksi 2
*ima kmpnen terakhir dalam reaksi sistem kmplemen :68; akan membentuk 8
kmpleks prtein yang besar :membrane atta"k "mple; yang dapat merusak membran sel sehingga terjadi keb"ran pada membran sel yang dapat menyebabkan sitlisis :merupakan mekanisme utama pembunuhan mikrrganisme tanpa fagsitsis;. *angkah-langkah 2 '. %.
5 diaktifkan menjadi 5a dan 5b. Kmpleks b%a5b mengaktifkan 6 menjadi 6a-6b. 6b mengikat 7 dan (
5. membentuk
kmpleks
6b7( dan mengikat →
dimulai
perusakan sel
prses
membran
mikrrganisme
pathgen. . Kmpleks 6b7( mengikat 8 menjadi 6b7(8, lalu melekat pada permukaan sel → perubahan ultra struktur dan muatan listrik permukaan sel dan inflamasi. 6. Kmpleks 6b7(8 :MA; menembus membran sel, merusak lapisan lipid, dan fsflipid pada membrane → lubang-lubang pada membran → "airan masuk ke dalam sel dan in-in keluar dari sel → lisis sel. A$ia)i Si)"( K,(-#"("%
Akti0asi kmplemen dikntrl melalui tiga mekanisme utama, yaitu 2 a; Kmpnen kmplemen yang sudah diaktifkan biasanya ada dalam bentuk yang tidak stabil sehingga bila tidak berikatan dengan kmplemen berikutnya akan rusak, b; adanya beberapa inhibitr yang spesifik misalnya ' esterase inhibitr, faktr 4 dan faktr B, "; pada permukaan membran sel terdapat prtein yang dapat merusak fragmen kmplemen yang melekat.
1.
a#'! K#a)i$ /iaktifkan leh adanya kmpleks antigen-antibdi atau agregat imunglbulin.
9
*angkah-langkah 2
)engikatan '3 dengan salah satu bagian dari fragmen $" dari suatu mlekul 4g= atau 4gM
)engaktifan pren1im 'r menjadi en1im prtease
)rtease mengaktifkan 's, maka terbentuk en1im ' 3rs aktif
Cn1im '3rs menjadi dan % kn0ertase → a-b dan %a-%b
b dan %a membentuk kmpleks b%a dan menjadi 5 kn0ertase → 5a-5b
7. b%a bergabung dengan 5b menjadi b%a5b yang merupakan 6 kn0ertase →6a6b.
2. a#'! A#"!%ai
10
Akti0asi jalur alternatif atau disebut pula jalur prperdin, terjadi tanpa melalui tiga reaksi pertama yang terdapat pada jalur klasik :' , dan %; dan juga tidak memerlukan antibdi 4g= dan 4gM. )ada keadaan nrmal ikatan tiester pada 5 diaktifkan terus menerus dalam jumlah yang sedikit baik melalui reaksi dengan B%!% ataupun dengan sisa en1im prtelitik yang terdapat sedikit di dalam plasma. Kmplemen 5 dipe"ah menjadi fr"lgmen 5a dan 5b. $ragmen 5b bersama dengan in MgDD dan faktr # membentuk 5b#. $ragmen 5b# diaktifkan leh faktr / menjadi 5b#b yang aktif :5 kn0ertase;. )ada keadaan nrmal reaksi ini berjalan terus dalam jumlah ke"il sehingga tidak terjadi akti0asi kmplemen selanjutnya. *agi pula 5b dapat diinakti0asi leh faktr B dan faktr 4 menjadi i5b, dan selanjutnya dengan pengaruh tripsin 1at yang sudah tidak aktif ini dapat dilarutkan dalam plasma. Tetapi bila pada suatu saat ada bahan atau 1at yang dapat mengikat dan melindurlgi 5b dan menstabilkan 5b#b sehingga jumlahnya menjadi banyak, maka 5b yang terbentuk dari peme"ahan 5 menjadi banyak pula, dan terjadilah akti0asi kmplemen selanjutnya. #ahan atau 1at tersebut dapat berupa mikrrganisme, plisakarida :endtksin, 1imsan;, dan bisa ular. Akti0asi kmplemen melalui "ara ini dinamakan akti0asi jalur alternatif. Antibdi yang tidak dapat mengakti0asi jalur klasik misalnya 4g=, 4gA% dan 4gC juga dapat mengaktifkan kmplemen melalui jalur alternatif. @alur alternatif mulai dapat diaktifkan bila mlekul 5b menempel pada sel sasaran. /engan menempelnya 5b pada permukaan sel sasaran tersebut, maka akti0asi jalur alternatif dimulai? en1im pada permukaan 5#b akan lebih diaktifkan, untuk selanjutnya akan mengaktifkan 5 dalam jumlah yang besar dan akan menghasilkan 5a dan 5b dalam jumlah yang besar pula. )ada reaksi awal ini suatu prtein lain, prperdin dapat ikut beraksi menstabilkan 5#b? leh karena itu seringkali jalur ini juga disebut sebagai jalur prperdin. @uga leh prses akti0asi ini 5b akan terlindungi dari prses penghan"uran leh faktr B dan faktr 4. Tahap akhir jalur alternatif adalah akti0asi yang terjadi 11
setelah lingkaran akti0asi 5. 5b yang dihasilkan dalam jumlah besar akan berikatan pada permukaan membran sel. Kmplemen 6 akan berikatan dengan 5b yang berada pada permukaan membran sel dan selanjutnya leh fragmen 5b#b yang aktif akan dipe"ah menjadi 6a dan 6b. +eaksi selanjutnya seperti yang terjadi pada jalur altematif :kmpleks serangan membran;. /iaktifkan dengan adanya prtein kmplemen tertentu yang terikat dengan mikrrganisne patgen.
*angkah-langkah 2 '. 5 dalam darah bereaksi dengan dengan faktr #, faktr / dan faktr ) :prperdin; pada permukaan sel patgen → 5a-5b. %. 5a berpartisipasi dalam prses inflamasi dan 5b berfungsi untuk sitlisis dan psnisasi. 1. a#'! L"$i% Aktifitasnya diperantarai leh terjadinya reaksi antara mannse-binding le"tin :M#*; dengan
senyawa karbhidrat :mannse-"ntaining plysa""harides; di dinding sel mikrrganisme. *angkah-langkah 2 '. Makrfag menelan bakteri, 0irus atau bahan asing lainnya :fagsitsis; →
makrfag
mengeluarkan senyawa kimia → menstimulasi hati memprduksi lektin. %. Terjadi reaksi antara M#* :mannse-binding le"tin; dan mannans :mannse-"ntaining plysa""harides; yang ada di dinding sel mikrrganisme. 5. 4katan M#*-mikrrganisme menghasilkan prtease MAS)' dan MAS)% :M#*-ass"iated serine prteases;. . Terbentuk kmpleks M#*
6. Kmpleks 7. Terbentuk
b%a kmpleks
menjadi 5 kn0ertase → 5a-5b. b%a5b yang menjadi 6 kn0ertase → 6a-
6b. l3rs 5a
Meningkatkan permeabilitas 0askular Meningkatkan prses fagsitsis melalui psnisasi dan
5b a b 6-7-( -8 5a
mema"u prses lisis sel. !psnin dan adherens imun Anafikltksin lemah !psnin Kemtaksis Melepas sitsin yang dapat menghan"urkan sel :lisis; #ersama 6 berikatan dengan sel mastsit melepaskan histamin dan meningkatkan permebilitas pembuluh darah saat
6a b%a b%a5b 6b7(8
inflasi $aktr kemtaksis menariksel fagsit ke situs infeksi 5 kn0ertase 6 Kn0ertase MA : Membrane Atta"k mple; sitsis
13
P"!)a(aa% aa!a
$"i&a
+a#'!
"!)"'
aa#a* 4
Ketiganya sama-sama akan mengakti0asi pusat
katalitik
sistem kmplemen yaitu 5? pada
Ketiganya akhirnya
akan menginduksi 8? dan
ketiganya
sama-sama membentuk membran atta"k "mple. P"!"aa% aa!a $"i&a +a#'! "!)"' aa#a* 4 •
Stimulus yang menginduksi masing-masing jalur berbeda-beda. @alur *e"itin distimulasi leh kmpleks antigen antibdi, @alur M#-*e"itin distimulasi leh kmpleks mansa-binding *e"itin, dan @alur Alternatif distimulasi *)S :lipplisakarida; dari permukaan pathgen.
•
Kmpnen yang distimulasi leh stimulus masing-masing jalur berbeda. @alur *e"itin selanjutnya mengakti0asi '3,'r,'s, dan %, jalur M# *e"itin selanjutnya mengakti0asi M#*, MAS)-', MAS)-%, dan %, dan jalur alternatif mengakti0asi 5, #,dan /.
14
C.
P"%5a$i
Da#a(
Si)"(
K,(-#"("%
)enyakit pada
manusia
yang
berkaitan
dengan sistem kmplemen dapat terjadi leh karena dua keadaan. )ertama adalah adanya defisiensi dari salah satu prtein kmplemen atau
prtein
regulatr.
Kedua,
suatu
sistem
kmplemen yang nrmal diaktifkan leh stimulus yang tidak nrmal seperti
mikrrganisme
yang
persisten atau suatu reaksi autimun.
4ndi0idu dengan defisiensi kmplemen genetik memiliki berbagai penampakan klinis. Kebanyakan pasien datang dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, yang lain datang dengan beraneka penyakit rematik atau angi-edema, dan pada kasus yang jarang terjadi, beberapa pasien mungkin bahkan datang tanpa gejala. )enjelasan tentang dasar patfisilgi untuk 0ariasi presentasi klinis pada indi0idu dengan defisiensi kmplemen telah memberikan kntribusi untuk pemahaman yang lebih baik tentang peran fisilgis kmplemen pada indi0idu nrmal. )eningkatan kerentanan terhadap infeksi merupakan temuan klinis yang umum pada kebanyakan pasien dengan defisiensi kmplemen. @enis-jenis infeksi berhubungan dengan fungsi bilgis dari tiap kmpnen yang hilang. Sebagai "nth, prduk pembelahan utama :5b; dari kmpnen ketiga kmplemen :5; merupakan ligan penting prses psnisasi. !leh karena itu, pasien dengan defisiensi 5 atau kmpnen salah satu dari dua jalur yang mengaktifkan 5 akan rentan terhadap infeksi yang disebabkan bakteri yang dieliminasi melalui psnisasi leh pertahanan primer hst :misalnya Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes dan Haemophilus influenzae;. /emikian pula, 6-8 membentuk kmpleks serangan membran dan bertanggung jawab atas fungsi bakterisida kmplemen. /engan demikian,
15
pasien dengan defisiensi 6, 7, (, 8 atau rentan terhadap spesies Neisseria karena akti0itas bakterisidal serum merupakan pertahanan hst yang penting dalam melawan rganisme ini. Kmplemen kaskade terdiri dari 5 jalur terpisah yang berkumpul di jalur akhir yang umum. @alur termasuk jalur klasik :'3rs, %, ;, jalur alternatif :5, faktr #, prperdin;, dan jalur lektin :mannan-mengikat lektin EM#*F;. @alur klasik dipi"u leh interaksi dari bagian $" dari antibdi :imunglbulin E4gF M, 4g=', 4g=%, 4g=5; atau prtein -reaktif dengan '3. @alur alternatif diaktifkan se"ara antibdi-independen. *ektin mengaktifkan jalur lektin dalam "ara yang mirip dengan interaksi antibdi dengan pelengkap di jalur klasik. 4ni 5 jalur berkumpul di 5 kmpnen. Meskipun masing-masing "abang dipi"u berbeda, tujuan umum adalah untuk depsit kelmpk 5b pada target. /epsisi ini mengakibatkan perakitan kmpleks serangan membran :MA;, kmpnen 6b-8. MA mengeluarkan akti0itas pembunuhan kuat dengan men"iptakan perfrasi di membran sel. Kekurangan dalam melengkapi mempengaruhi pasien infeksi melalui % mekanisme2 :'; psnisasi tidak efektif dan :%; "a"at dalam kegiatan litik :"a"at pada MA;. kekurangan pelengkap tertentu juga berhubungan dengan peningkatan risik mengembangkan penyakit autimun, seperti lupus. Sistem yang rumit mengatur akti0itas pelengkap. Kmpnen penting dari sistem ini adalah berbagai prtein membran terkait sel seperti reseptr kmplemen ' :+';, melengkapi reseptr % :+%;, dan pembusukan memper"epat faktr :/A$;. Selain sel permukaan terkait prtein ini, prtein plasma lainnya mengatur langkah-langkah spesifik dari jalur klasik atau alternatif? misalnya, prtein faktr B dan faktr saya menghambat pembentukan kn0ertase en1im 5 dari jalur alternatif. /emikian pula, en1im '3 esterase bertindak sebagai inhibitr dari prtease jalur serin klasik 'r dan 'S. Kekurangan salah satu prtein regulatr hasil ini dalam keadaan 0era"ti0atin dari sistem kmplemen, dengan efek inflamasi yang merusak. D"i)i"%)i -!,"i% !"&'#a,!
)ada beberapa keadaan dapat terjadi defisiensi prtein regulatr, baik yang larut maupun yang berikatan pada membran sel. Cdema angineurtik herediter :BANC; adalah suatu keadaan yang disebabkan leh defisiensi l 4NB. Manifestasi klinis kelainan ini adalah edema pada muka, ekstremitas, muksa laring, dan saluran "erna yang akan menghilang setelah % sampai (% jam. )ada serangan berat disamping gangguan saluran "erna juga dapat terjadi bstruksi saluran nafas. Mediatr yang berperan dalam kelainan ini adalah 5a, a, dan 6a yang bersifat sebagai anafiltksin. /i samping itu leh karena fungsi l 4NB juga merupakan regulatr kalikrein dan faktr G44, maka kemungkinan akti0asi faktr ini juga memegang peran. /efisiensi regulatr jalur alternatif yang larut 16
:faktr B dan 4; sangat jarang terjadi. Akibat defisiensi ini 5 akan diaktifkan terus menerus. )asien dengan antibdi ini sering menderita glmerulnefritis yang mungkin disebabkan leh kurang adekwatnya pembersihan kmpleks imun dari sirkulasi dan mengendap pada membran glmerulus ginjal.
D"i)i"%)i G"%"i$
/efisiensi genetik fragmen jalur klasik dan alternatif meliputi '3, 'r, 's, , %, 5, prperdin, dan faktr /. /efisiensi fragmen awal dari jalur klasik biasanya berhubungan dengan penyakit autimun seperti glmerulnefritis dan lupus eritematsus sistemik :*CS;. Hang terbanyak dijumpai pada manusia adalah defisiensi %. *ebih dari seperdua dari pasien dengan defisiensi % dan menderita *CS. )asien dengan defisiensi % dan tidak menunjukkan kenaikan frekuensi terkena infeksi. /efisiensi 5 biasanya berhubungan dengan sering terjadinya infeksi bakteri pigen yang fatal. Bal ini mungkin menunjukkan pentingnya peran 5 pada psnisasi, peningkatan fagsitsis, dan penghan"uran mikrrganisme. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kemungkinan fungsi utama dari jalur klasik adalah untuk eliminasi kmpleks imun dan jalur altematif untuk eliminasi bakteri.
D"i)i"%)i !a&("% $,(-#"$) )"!a%&a% ("(!a%
/efisiensi fragmen kmpleks serangan membran yang men"akup 6, 7, (, dan 8 menyebabkan tidak terdapatnya kemampuan untuk melisis rganisme asing. Tetapi kenyataan yang menarik pada pasien dengan defisiensi kmpleks serangan membran, hanya mendapat infeksi sistemik yang berat dengan bakteri neiseria intraselular termasuk N. meningitidis dali N. gnrrheae. Tetapi leh karena jumlah sampel pasiennya hanya sedikit, belum dapat disimpulkan bahwa kmpleks serangan membran terutarna penting untuk pertahanan terhadap rganisme tersebut.
D"i)i"%)i $,(-#"("%
/efisiensi dalam sistem kmplemen dapat terjadi pada jalur klasik, altematif, kmpleks serangan membran, atau pada prtein regulatr. /efisiensi ini dapat terjadi sejak lahir, atau didapat setelah lahir leh karena terdapatnya mutasi gen. /efisiensi Kmplemen merupakan rangkaian prtein serum en1imatik yang bersirkulasi dengan sembilan kmpnen fungsinal menyusun kmplemen. Ketika imunglbulin :4g; = atau 4gM bereaksi terhadap antigen sebagai bagian dari respns imun, prtein tersebut mengawali saluran kmplemen 17
klasik, atau kaskade. Kemudian, kmplemen bergabung dengan kmpleks antigen-antibdi dan menjalani rangkaian reaksi yang memperkuat respns imun terhadap antigen :prses kmpleks yang fiksasi kmplemen;. /efisiensi atau disfungsi kmplemen meningkatkan suseptibilitas terhadap infeksi akibat kelainan fagsitsis bakterial? bisa juga berkaitan dengan gangguan aut imun tertentu. /efisiensi kmplemen primer jarang terjadi. #entuk yang paling umum adalah defisiensi ', %, dan dan disfungsi familial 6. Keabnrmalan kmplemen yang lebih sekunder telah dipastikan pada pasien terpilih yang mengalami lupus eritematsus, dermatmisitis, sklerderma, infeksi gnkkal dan meningkkal. )rgnsisnya ber0ariasi menurut keabnrmalan dan keparahan penyakit yang berkaitan.
Ta%a Da% G"+a#a
/efisiensi ' dan 5 dan disfungsi familial 6 2 meningkatnya suseptibilitas terhadap infeksi
bakteri :yang bisa melibatkan beberapa sistem tubuh se"ara simultan; /efisiensi % dan 2 penyakit 0askular klagen, misalnya lupus eritematsus dan disertai gagal
ginjal krnis /isfungsi 6 :kelainan familial pada bayi; 2 gagal tumbuh, diare, dan dermatitis sebrik Kelainan dalam kmpnen terakhir dari kaskade kmplemen :6 sampai 8; 2 meningkatnya
suseptibilitas terhadap infeksi neisseria. /efisiensi inhibitr esterase ' :angiderma herediter; 2 pembengkakkan se"ara peridik di wajah,
tangan, abdmen, atau tenggrkan, disertai edema laringeal yang bisa berakibat fatal.
18
BAB III PENUTUP
A. K")i(-'#a%
Sistem Kmplemen adalah sekelmpk prtein plasma yang apabila diaktifkan se"ara sekuensial dapat menghan"urkan sel-sel asing dengan menyerang membran plasma, dihasilkan di hati dan terdapat dalam sirkulasi darah dan seluruh jaringan. )ada kedaan nrmal kmplemen beredar di sirkulasi darah dalam keadaan tidak aktif, yang setiap saat dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan yang lain, disebut jalur klasik dan jalur alternatif. )enyakit pada manusia yang berkaitan dengan sistem kmplemen dapat terjadi leh karena dua keadaan. )ertama adalah adanya defisiensi dari salah satu prtein kmplemen atau prtein regulatr. Kedua, suatu sistem kmplemen yang nrmal diaktifkan leh stimulus yang tidak nrmal seperti mikrrganisme yang persisten atau suatu reaksi autimun.
19
DAFTAR PUSTAKA
http2<4. @akarta.
20