MAKALAH PENCEMARAN TANAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KULIAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT YANG DIBIMBING OLEH IBU ANI INTIYATI,SKM, INTIYATI,SKM, M.Kes
Oleh: KELOMPOK 3 1.
Lelya Ari lestari
(P27835111014) (P27835111014)
2.
Lintang Meihati S
(P27835111015) (P27835111015)
3.
Nikmahtul Fadilla
(P27835111016) (P27835111016)
4.
Nur Sarita Oktaviani
(P2783511100) (P2783511100)
5.
Pravita Arvin Dirgantari
(P2783511100) (P2783511100)
6.
Siti Durotun
(P2783511100) (P2783511100)
7.
Tyas Tri Wahyuni
(P27835111035) (P27835111035)
8.
Yasinta Oktaviani
(P2783511100) (P2783511100)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA JURUSAN GIZI 2011/2012
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk
memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.
B.
TUJUAN Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu: 1)
Mengetahui berbagai penyebab dan jenis dari pencemaran tanah.
2)
Sebagai metode untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran
tanah.
3)
Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan
BAB II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH Definisi dan pengertian dari pencenaran tanah adalah kerusakan lapisan tipis bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif untuk menumbuhkan tanaman sebagai sumber bahan makanan. Tanpa tanah yang subur, petani tidak bisa bercocok tanam dan menghasilkan makana untuk orang diseluruh dunia. Selain itu, pencemaran tanah merupakan keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan subpermukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Tanah yang subur biasanya dipengaruhi juga oleh organism seperti bakteri, jamur dan organism lain yang menguraikan limbah dalam tanah dan menyediakan unsure hara. Unsure hara memberikan pertumbuhan bagi tanaman. Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
B.
PENYEBAB DAN JENIS BAHAN PENCEMAR TANAH Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah antara lain :
-
pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah.
-
penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah. Pada saat ini hampir semua pemupukan tanah menggunakan pupuk buatan atau anorganik. Zat atau unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik adalah nitrogen (dalam bentuk nitrat atau urea), fosfor (dalam bentuk fosfat), dan kalium. Meskipun pupuk anorganik ini sangat menolong untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi pemakaian dalam
jangka panjang tanpa dikombinasi dengan pupuk organik mengakibatkan dampak yang kurang bagus. Tanah menerima limbah tiap tahun dalam jumlah besar. Kebanyakan SO2 yg diemisikan dr proses pembakaran bahan bakar mengandung S berakhir sampai diatas tanah sebagai sulfat. Nitrogen oksida di udara dikonversi menjadi nitrat di atmosfer, & nitrat tersebut kadang terendapkan diatas tanah. Tanah dapat menyerap gas-gas NO & NO2, lalu dioksidasi menjadi nitrat dalam tanah. Karbon monoksida diubah menjadi CO2 & kemungkinan menjadi biomasa oleh bakteri & jamur tanah.
Sumber Bahan Pencemar Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari: a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit. b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor. c. Limbah industri. d. Limbah reaktor atom/PLTN.
Komponen Bahan Pencemar Tanah
Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa: a) Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b) Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
Botol kaca dan plastik salah zat pencemar tanah
c) Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman. d) Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah?industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. e) Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
C.
DAMPAK PENCEMARAN TANAH Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah diantaranya adalah 1. Dampak pencemaran tanah yang disebabkan oleh sampah yang berasal dari limbah domestic : - Dapat menibulkan bau dan merusak pemandangan - Sampah menutupi permukaan tanah sehingga tanah menjadi tidak bisa dimanfaatkan - Timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfide serta zat mercury, chrom dan arsen yang menyebabkan gangguan terhadap bio tanah, tubuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.
- Limbah lain seperti oksida logam yang terlarut maupun yang tidak dapat larut menjadi racun di permukaan tanah. - Sampah anorganik yang tidak ter biodegradasi menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang. 2. Dampak pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah cair: - Limbah cair berupa tinja, deterjen, oli bekas, cat, dan lain-lain, jika meresap ke dalam tanah akan merusak kandungan air tanah serta kandungan zat kimia di dalamnya membunuh mikroorganisme di dalam tanah - Limbah cair sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron merupakan zat yang snagat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah. 3. Dampak pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah padat : - Penimbunan limbah padat hasil buangan industry menakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya karena ada reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu dan dalam jangka waktu lama dapat merusak permukaan tanah dan mengkolaminasi air yang meresap ke tanah dengan bakteri tertentu sehingga kualitas air tanah pada musim kemarau menjadi menurun. 4. Dampak pencemaran tanah yang disebabkan oleh kegiatan pertanian : - Kegiatan pertanian yang menggunakan pupuk terus-menerus akan merusak struktur tanah yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena unsure hara dalam tanah semakin berkurang - Kegiatan
pertanian
yang
menggunakan
pestisida
dapat
mematikan
mikroorganisme yang berguna di dalam tanah sehingga tanah menjadi tidak subur. 5. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan : - Kromium, pestisida, dan herbisida merupakan bahan yang bersifat karsinogenik sehingga dapat menyebabkan kanker - Timbale dapat menyebabkan kerusakan otak pada anak-anak dan merusak ginjal pada seluruh populasi
- Benzena dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia apabila terpapar terus-menerus pada konsentrasi tertentu - Merkuri (air raksa) dan siklodiena dapat menyebabkan kerusakan ginjal bahkan sampai tidak dapat diobati - PCB dan siklodiena dapat menyebabkan keracunan hati - Organofosfat dan karmabal dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. - Pelarut yang mengandung klorin dapat merangsang perubahan hati dan ginjal serta dapat menurunkan system saraf pusat - Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian. 6. Dampak pencemaran terhadap ekosistem - Perubahan kimiawi tanah yang radikal yang timbul karena adanya bahan kimia beracun atau berb ahaya dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikoroorganisme
endemic dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah yang
tercemar - Memusnahkan beberapa spesies primer dan rantai makanan yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dalam rantai makanan. - Dampak yang timbul pada pertanian yang menyebabkan perubahan metabolisme tanaman dapat menimbulkan dapat lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dan erosi. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
D.
CARA PENANGGULANGAN PENCEMARAN TANAH Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut. 1)
Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
2)
Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
3)
Membuang sampah pada tempatnya
4)
Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
5)
Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman
Beberapa cara dan langkah yang perlu dilakukan untuk menangani berbagai masalah pencemaran tanah, diantaranya : 1)
Remidiasi
Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui: a) Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak. b) Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut. c) Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P). d) Jenis tanah. e) Kondisi tanah (basah, kering). f) Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut. g) Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
2)
Remediasi onsite dan offsite
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ (atau off site). Pembersihan on site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal dan rumit.
3)
Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi: a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya. b) Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus c) Penerapan immobilized enzymes d) Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari pembahasan makalah ini, kami menyimpulkan bahwa pencemaran tanah merupakan segala bentuk penyimpangan karakterisktik pada tanah karena terjadi kerusakan pada strukturnya yang dapat berdampak negatif pada manusia dan lingkungan. Pencemaran tanah tidak hanya disebabkan oleh bahan pencemar tanah, tetapi dapat disebabkan karena adanya bahan pencemar udara dan bahan pencemar air. Pencemaran tanah dapat diatasi dengan berbagai metode.
B. SARAN Untuk pembaca : Untuk lebih menambah informasi, alangkah baiknya pembaca juga mengkaji berbagai informasi mengenai pencemaran tanah pada literatur-literatur lain yang akan bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai pencemaran tanah .
DAFTAR PUSTAKA
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhatara Karya Aksara, Jakarta. 121 hal.
Wikipedia. 2007. Pencemaran Tanah (On-line). http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah. diakses 26 Desember 2007. Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hal. http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/11/pencemaran-tanah.html http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaranlingkungan-upaya.html