BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air merupakan aspek yang penting bagi kehidupan, terutama bagi manusia. Selama ini kebutuhan manusia akan air sangatlah besar ,oleh sebab itu air tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk melepas dahaga hingga kincir air yang dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik. Hampir 71% permukaan bumi tertutupi oleh air. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia tersedia di bumi akan tetapi ketersediaan ketersediaan air masih saja kurang, hal ini ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti semakin meningkatnya penggunaan air bersih oleh masyarakat, menipisnya ketersediaan air bersih yang yang dikarenakan oleh kekeringan, sebagian sebagian besar air terdapat di laut (air asin), serta terjadinya pencemaran air sehingga tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Salah satu sumber air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah air tanah. Air tanah ini digunakan oleh manusia untuk minum, mandi, memasak, mencuci, ataupuan memenuhi kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, air tanah yang ada harus dijaga dengan baik. Akan tetapi pada masa kini, ketersediaan air tanah mulai berkurang, ditambah lagi banyaknya sumber air tanah yang sudah mulai tercemar oleh zat-zat berbahaya sehingga tidak dapat digunakan. 1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1.3
Apa yang dimaksud dengan air tanah ? Apa sajakah klasifikasi dari air tanah ? Apa saja kandungan yang terdapat dalam air tanah? Bagaimana cara memperoleh air tanah ? Bagaimana cara mengenalisis air tanah ? Apa yang dimaksud dengan pencemaran air tanah ? Apa penyebab pencemaran air tanah ? serta apa dampaknya? Bagaimana cara menanggulangi dan mencegah pencemaran air tanah? Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah t elah disampaikan sebelumnya, maka tujuan dari penulisan makalah ini antara lain : 1. Mengetahui pengertian air tanah
2. 3. 4. 5.
Mengetahui pentingnya ketersediaan air bersih Meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian air tanah sebagai sumber air bersih Mengetahui mengenai pencemaran air tanah Mengetahui penyebab, dampak, serta cara penanggulangan pencemaran air tanah
1 BAB II PEMBAHASAN
2.1 Air Tanah 2.1.1
Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satusumber daya air . Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Air tanah juga berarti air yang mengalir di lapisan akuifer di bawah water table. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%.Penduduk biasanya mengambil air dan air tanah ditingkat dangkal untuk kebutuhan domestk dan pertanian, sedangkan industri biasanya memerlukan air dalam jumlah banyak sehingga mengambil air tanah dalam, yaitu dari sumur artesis. Air tanah bergerak di dalam tanah mengisi ruang-ruang antarbutir tanah atau dalam retakan batuan. Aliran air tanah merupakan salah satu rangkaian proses dalam siklus hidrologi. Sumber utama air tanah adalah air hujan yang terinfiltrasi, dikurangi penguapan dari permukaan tanah dan transpirasi. 2.1.2
Susunan Air Tanah
Keberadaan air tanah sangat tergantung pada sifat lapisan batuan yang ada dibawahnya. Lapisan batuan yang mudah dilalui oleh air, minyak, dan gas disebut lapisan permiabel, terdiri dari batuan lepas-lepas, seperti kerikil atau pasir. Permeabilitas ini tergantung dari jenis tanah.Lapisan ini juga disebut lapisan akuifer. Akuifer dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu : 1. Akuifer tidak tertekan, batas atasnya adalah muka air tanah. Kedalaman dan bentuk muka air tanah sangat tergantung pada keadaan air di permukaan tanah, luas daerah tangkapan air, debit air, dan banyaknya sumur. 2. Lapisan akuifer tertekan, sering disebut juga akuifer artesis, yakni suatu lapisan air tanah yang terletak diantara dua lapisan kedap air. 3. Akuifer setempat, merupakan lapisan air yang lokasinya setempat-setempat mengikuti lapisan kedap air yang keberadaannya juga setempat setempat.
4. Akuifer semi tertekan, merupakan akuifer yang dibatasi oleh lapisan yang agak tembus air. 2 Daerah-daerah yang banyak mengandung air tanah (akuifer) diantaranya adalah dataran aluvial, daerah antargunung api, daerah kapur, dan daerah delta/gosong pasir. Di daerah pantai, air tanah tawar banyak dijumpai pada bekas beting pantai, air alam gosong pasir (natural levee). Lahan ini basanya dignkan untuk areal pemukiman karena tersedia air tanah dangkal yang tawar. Secara alamiah, tinggi permukaan air tanah akan naik turun (berfluktuasi), namun tetap dalam keadaan seimbang. Fluktuasi permukaan air tanah terjadi karena: 1. Adanya kegiatan penghambatan air tanah untuk konsumsi manusia (rumah tangga), industri, dan pertanian 2. Adanya pergantian musim, sehingga pada musim hujan tinggi muka air tanah mengalami kenaikan, tetapi pada musim kemarau cenderung menurun secara bertahap. Lapisan batuan yang tidak dapat dilalui oleh air disebut lapisan impermeabel atau lapisan kedap air yang terdiri dari tanah bertekstur lempung. Adanya lapisan batuan yang berbeda ini mengakibatkan perbedaan daya tampung lapisan batuan terhadap air. Sistem perairan di bawah permukaan dapat disamakan dengan sistem perairan permukaan dalam hal adanya input, output, dan penyimpanan. Perbedaan yang paling mendasar adalah kecepatan dan kapasitasnya; air tanah mengalir dengan kecepatan bervariasi, antara beberapa hari hingga ribuan tahun untuk muncul kembali ke perairan permukaan dari wilayah tangkapan hujan, dan air tanah memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dari perairan permukaan. Input alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan, terutama wilayah tangkapan air hujan. Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan menuju lautan.
2.1.3
Sumber-sumber Air Tanah
Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu sebagai berikut : a)
Meteoric Water (Vadose Water)
Air tanah ini berasal dari air hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang tidak jenuh.Air dari danau, sungai, dan lelehan salju termasuk dalam air meteorik yang perasal dari pengendapan secara tidak langsung. Sementara sebagian besar air hujan atau air lelehan dari salju dan es mencapai laut melalui aliran permukaan, sebagian besar dari air meteorik merembes ke dalam tanah. Air yang sudah terinfiltasi akan mengalir ke lapisan tanah jenuh dan menjadi bagian dari air tanah di akuifer.
a)
Connate Water (Air Tanah Tubir)
Air tanah ini berasal dari air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan endapan, sejak pengendapan tersebut terjadi. Termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-rongga 3 batuan beku leleran (lelehan) ketika magma tersembur ke permukaan bumi. Dapat berasal dari air laut atau air darat. Ait connate juga disebut air fosil. Air ini memiliki salinitas yang tinggi dibandingkan dengan air daerah laut. b) Fossil Water (Air Fosil) Air tanah ini berasal dari hasil pengendapan fosil-fosil, baik fosil tumbuhan maupun fosil binatang.
c)
Juvenil Water (Air Magma)
Air ini berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer atau air permukaan, tetapi berasal dari magma yang berupa gas (H2O) tang masuk ke bagian pori-pori bumi bagian da lam. d)
Pelliculkar Water (Air Pelikular)
Air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah. e)
Phreatis Water (Air Freatis)
Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). Lapisan air tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air (pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak tembus air.
f)
Artesian Water (Air Artesis)
Air artesis ini dinamakan juga air tekanan (pressure water). Air tersebut berada di antara dua lapisan batuan yang kedap (tidak tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan. Jika air tanah ini memeroleh jalan keluar baik secara disengaja atau tidak, akan keluar dengan kekuatan besar ke permukaan bumi dan terjadilah sumber air artesis. 2.1.4
4
Klasifikasi Air Tanah
1. Air Tanah Dangkal (air freatis) Air tanah dangkal adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air dan biasanya tidak begitu dalam. Air ini banyak dimanfaatkan unutk sumur galian. 2. Air Tanah Dalam (air artesis) Air tanah dalam adalah air tanah yang terletak di antara dua lapisan kedap air, seperti air yang berasal dari pegunungan. Umunya air ini terletak pada lapisan akuifer dengan jumlah air yang relatif besar. jika tekanan air sangat besar
2.1.5
Kandungan dalam Air Tanah
Air tanah memiliki kandungan mineral seperti kalium, kalsium, magnesium, dan silika, meski dalam satuan ppm. Hal itu karena dalam perjalanannya, air tanah menemui banyak bebatuan sehingga air mengikis bebatuan tersebut dan melarutkannya. Selain yang disebutkan diatas, air tanah, khususnya untuk pemakaian rumah tangga dan industri, di wilayah urban dan dataran rendah memiliki kecenderungan untuk mengandung kadar besi atau asam organik tinggi. Hal ini bisa diakibatkan dari kondisi geologis Indonesia yang secara alami memiliki deposit Fe tinggi terutama di daerah lereng gunung atau diakibatkan pula oleh aktivitas manusia. Sedangkan air dengan kandungan asam organik tinggi bisa disebabkan oleh adanya lahan gambut atau daerah bakau yang kaya akan kandungan senyawa organik. Ciri-ciri air yang mengandung kadar besi tinggi atau kandungan senyawa organik tinggi bisa dilihat sebagai berikut :
Air mengandung zat besi
Air dengan kandungan zat besi tinggi akan menyebabkan air berwarna kuning. Pertama keluar dari kran, air nampak jernih namun setelah beberapa saat air akan berubah warna menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena air yang berasal dari sumber air sebelum keluar dari kran berada dalam bentuk ion Fe2+, setelah keluar dari kran Fe2+ akan teroksidasi menjadi Fe3+ yang berwarna kuning.
Air kuning permanen
Air kuning permanen biasanya terdapat di daerah bakau dan tanah gambut yang kaya akan kandungan senyawa organik. Berbeda dengan kuning akibat kadar besi tinggi, air kuning permanen ini sudah berwarna kuning saat pertama keluar dari kran sampai beberapa saat kemudian didiamkan akan tetap berwarna kuning. 5 2.1.6
Dasar Hukum Mengenai Air Tanah
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah 3. Kept. Menteri ESDM No. 1451. K/10/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah 4. Kept. Menteri ESDM No. 716.K/40/MEM/2003 tentang Batas Horizontal Cekungan Air Tanah di Pulau Jawa dan Pulau Madura 2.1.7
Cekungan Air Tanah
Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk menjaga keberadaan/ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan memiliki suatu sistem monitoring penggunaan air tanah yang dapat divisualisasikan dalam data spasial dan atributnya. Dalam Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah (CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung. Menurut Danaryanto, dkk. (2004), CAT di Indonesia secara umum dibedakan menjadi dua buah yaitu CAT bebas (unconfined aquifer) dan CAT tertekan (confined aquifer ). CAT ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan total besarnya potensi masing-masing CAT adalah :
CAT Bebas : Potensi 1.165.971 juta m³/tahun CAT Tertekan : Potensi 35.325 juta m³/tahun
Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-akan merupakan kebalikan dari air permukaan. 6 2.1.8 Cara Memperoleh Air Tanah
Untuk memperoleh air tanah ini dengan melakukan penggalian atau pengeboran tanah. Kedalaman menggali dan mengebor tanah sangat bergantung pada struktur tanah setempat. Dengan terbentuknya awan dari titik-titik air dan proses pengembunan dan titik air tersebut bergabung terjadilah hujan. Hujan ini mengakibatkan tanah menjadi basa h dan meresap ke dalam permukaan tanah dan sebagian yang lain masuk ke saluran dan akhirnya masuk sungai. Lewat cara demikian ini maka di dalam tanah terdapat cadangan air yang sangat banyak. Cadangan air dalam tanah inilah yang memberikan kesempatan kepada kita untuk memperoleh air bersih dengan cara menggalinya. Ada kalanya dengan menggali sebentar telah diperoleh sumber mata air, namun ada kalanya harus dikerjakan berhari-hari baru diperoleh sumber mata air. Dengan diperolehnya batuan yang kedap air, hal ini merupakan faktor yang penting bagi diperolehnya air tanah yang dapat disimpan. Penggalian sumur dapat diupayakan mencapai zona air jenuh sehingga air tanah dapat tertampung. Zona air jenuh merupakan daerah yang pori-pori tanahnya menyimpan air melebihi
daya tampungnya. Zona air terbuka merupakan daerah yang pori-porinya belum jenuh dengan air . Sumur artesis merupakan sumur yang dapat memancarkan air secara langsung. Sumur ini dibuat pada daerah cekungan yang struktur cadangannya melengkung. Dengan menggali pada daerah cekungan ini akan diperoleh air yang dapat memancar ke luar. Distribusi air dalam tanah yang dimulai dari adanya hujan, air meresap dalam tanah yang tak jenuh. Pada derah tak jenuh ini air masih terus mrembes menuju ke tempat yang rendah dan jenuh lalu ditampung. Lapisan tak permiabel merupakan bagian yang menahan air. Sumur artesis terbentuk bila pada saat menggali berada pada daerah yang cekung/rendah dan penggalian lapisan tanah mencapai daerah akuiver yang jenuh denganair . Untuk menemukan sumber air dalam tanah diperlukan penguasaan ilmu tentang struktur bumi dan lapisanlapisannya.
7
2.1.9
Analisis Air Tanah Beradasarkan SNI
Analisis terhadap air yang ditentukan berdasarkan SNI 13-7121-2005 adalah sebagai berikut:
Penyelidikan potensi air tanah skala 1:100.000 atau lebih besar
Air Tanah
Semua air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah pada zona jenuh air Analisis Kualitas Air Tanah
Analisis kualitas air tanah dilakukan dengan cara sebagai berikut: Evaluasi komposisi kimia untuk mendapatkan informasi tentang asal usul (genesa), kecepatan, dan arah pergerakan air tanah, serta penentuan daerah imbuhan air tanah dan daerah lepasan air tanah Evaluasi bakteriologi untuk mengetahui kandungan bakteri patogen dan coli di dalam air tanah dengan tujuan untuk mendeteksi pencemaran biologi terhadap air tanah serta menguji kelayakan penggunaannya untuk keperluan air minum.
Evaluasi peruntukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan air tanah bagi berbagai keperluan antara lain air minum, rumah tangga, industri, dan pertanian. Kriteria Kuantitas
Kuantitas air tanah yang dapat dieksploitasi ditentukan berdasarkan parameter akuifer dan parameter sumur yang meliputi keterusan (T), debit jenis (Qs), dan debit optimum (Qopt). Kriteria kuantitas air tanah bergantung pada jenis peruntukannya (air minum, industri, pertanian, dan keperluan lain).
Kriteria Kualitas
Kriteria kualitas bergantung pada jenis peruntukan, penentuan parameter kunci, dan standar yang digunakan untuk menilai kualitas air tanah. Pengelompokan kualitas air tanah untuk menentukan potensi air tanah bagi keperluan air minum didasarkan atas parameter kimia dengan mempertimbangkan: 8 2.2
Masalah pada Air Tanah
Seiring dengan pesatnya pembangunan yang dilakukan muncul beberapa masalah lingkungan yang terkait dengan air tanah, yaitu semakin berkurangnya sumber air tanah yang tersedia dan pencemaran air tanah pun semkain meningkat. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya berkurangnya sumber air tanah yaitu : 1. Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan per mintaan air tanah. 2. Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air. 3. Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air tanah melalaikan unsur konservasi. Bila air tanah dangkaldan air tanah dalam diambil secara berlebihan, maka sumber air tanah akan berkurang. Akibatnya, terjadi penuruan tanah (amblesan) dan penerobosan air asin ke dalamair tanah (aintrusi air asin) unutk daerah pesisir. Terjadinya intrusi air laut menyebabkan penyediaan air bersih terganggu karena air tawar tercampur dengan air laut. Upaya untuk membersihkannya kembalai memerlukan waktu bertahun-tahuan. Oleh karena itu, berbagai cara harus dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan terjadinya intrusi air laut. Batas antara air tawar dan air asin di dalam air tanah disebut interface. Interface ini kan bergerak sesuai dengan keseimbangan antara air tawar dan air asin. Pengambilan air tanah yang berlebihan
di daerah pantai akan menyebabkan garis interface bergerak ke arah daratan atau air asin mendesak air tawar sehingga air asin akan masuk ke dalam sumur-sumur di daerah pantai.
9 2.2.1 Pencemaran Air Tanah
Pencemaranair tanahadalahkeadaandimanatanahtercemaroleh pollutantsehinggamembuat air yang beradadidalamnyaikuttercemar.Zatpencemar (pollutant) dapatdidefinisikansebagaizatkimiabiologi, radio aktif yang berwujudbendacair, padat, maupun gas, baik yang berasaldarialam yang kehadirannyadipicuolehmanusia (tidaklangsung) ataupundarikegiatanmanusia (anthropogenic origin) yang telahmengakibatkanefek yang burukbagikehidupanmanusiadanlingkungannya. Tanda-tanda pencemaran air dapat dilihat secara: 1. Fisis, yaitu pada kejernihan air, perubahan suhu, perubahan rasa, dan perubahan warna air. 2. Kimia, yaitu adanya zat kimia yang terlarut dalam air dan perubahan pH 3. Biologi, yaitu adanya mikroorganisme di dalam air tersebut 2.2.2
Penyebab Pencemaran
Banyakpenyebab yang dapatmengakibatkan air tanahtercemar, misalnyasajaterdapatbahan bahanbuanganhasildarikegiatanmanusia yang terdapatpadasumurdantanah yang mencemari air didalamnya.Bahan-bahantersebutdapatberupa : 1. BahanBuanganPadat Bahanbuanganpadatadalahbahanbuangan yang berbentukpadat, baik yang kasarmaupun yang halus, misalnyasampah.Buangantersebutbiladibuangke air menjadipencemarandanakanmenimbulkanpelarutan, pengendapanataupunpembentukankoloidal. 1. Bahan Buangan Organikdan Olahan Bahan Makanan Bahanbuangan organik umumnyaberupalimbah dapatmembusukatauterdegradasiolehmikroorganisme, sehinggabiladibuangkeperairanakanmenaikkanpopulasimikroorganisme. Seperti bahanmakanan yang membusuk, buah-buahan, dan lain sebagainya. 10 1. Bahan Buangan Anorganik
yang :sayur,
Bahanbuangananorganiksukardidegradasiolehmikroorganisme, umumnyaadalahlogam.Apabilamasukkeperairan, makaakanterjadipeningkatanjumlah logamdalam air. Bahanbuangananorganikinibiasanyaberasaldarilimbahindustri melibatkanunsur-unsurlogamsepertitimbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
ion yang
1. Bahan Buangan Cairan Berminyak Bahanbuanganberminyak yang dibuangke air lingkunganakanmengapungmenutupipermukaan air. Jikabahanbuanganminyakmengandungsenyawa yang volatile, makaakanterjadipenguapandanluaspermukaanminyak yang menutupipermukaan air akanmenyusut. Penyusutanminyakinitergantungjenisminyakdanwaktu.Lapisanminyakpadapermukaan air dapatterdegradasiolehmikroorganismetertentu, tetapimembutuhkanwaktu yang lama. 1. Bahan Buangan Zat Kimia Bahanbuanganzatkimiabanyakragamnya, iniakandikelompokkanmenjadi : 1. 2. 3. 4.
tetapidalambahanpencemaran
air
Sabun (deterjen, sampodanbahanpembersihlainnya) Bahanpemberantashama (insektisida) Zatwarnakimia Zatradioaktif
Ketikasuatuzatberbahaya/ beracuntelahmencemaripermukaantanah, makaiadapatmenguap, tersapu air hujandanataumasukkedalamtanah. Pencemaran yang masukkedalamtanahkemudianterendap sebagaizatkimiaberacun di tanah.Zatberacun di tanahtersebutdapatberdampaklangsungkepadamanusiaketikabersentuhanataudapatmencemari air tanahdanudara di atasnya. 1. Air Lindi Air lindi ditemukan pada lapisan tanah yang digunakan sebagai open dumping, yaitu kira-kira berjarak 2 meter di bawah permukaan tanah.Pengaruh pencemaran lindi terhadap lingkungan disekitar TPA antara lain dapat berpengaruh pada perubahan sifat fisik air, suhu air, rasa, bau dan kekeruhan. Suhu limbah yang berasal dari lindi umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan air yang tidak tercemar lindi. Hal ini dapat mempercepat reaksi kimia dalam air , mengurangi kelarutan oksigen dalam air, mempercepat pengaruh rasa dan bau. 11 Terkontaminasinya sumber air tanah dangkal oleh zat-zat kimia yang terkandung dalam lindi seperti misalnya nitrit, nitrat, ammonia, kalsium, kalium, magnesium, kesadahan, klorida, sulfat, BOD, COD, pH yang konsentrasinya sangat tinggi akan menyebabkan terganggunya kehidupan hewan dan binatang lainnya yang hidup di sawah disekitar TPA. Disamping itu pula tercemarnya air bawah permukaan yang diakibatkan oleh lindi berengaruh terhadap kesehatan penduduk
terutama bagi penduduk yang bermukim di sekitar TPA. Lindi yang semakin lama semakin banyak volumenya akan merembes masuk ke dalam tanah yang nantinya akan menyebabkan terkontaminasinya air bawah permukaan yang pada akhirnya akan menyebabkan tercemarnya sumur-sumur dangkal yang dimaanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber air minum. 2.3
Akibat Pencemaran Air Tanah
Air tanahsangatpentingbagikehidupanmakhlukhidup, terutamamanusia. tercemardapatmenimbulkanbeberapaakibat, misalnyasaja :
Air
tanah
1. Dapat menaikkan populasi mikroorganisme yang bersifat patogen. 2. Terganggunyakesehatan, karena air yang digunakantercemar. Penyakit umumdirasakanolehmanusia akibattercemarnya tanahadalahpenyakitkulitmaupunterganggunya sistem pencernaan. 3. Ketersediaan air bersihberkurang, sehinggasulitnyamendapatkan air dapatdigunakanuntukminum, mandi, maupunmencuci.
2.4
Penanggulangan Pencemaran Air Tanah
1.
Remediasi
yang
yang air yang
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. 12
2.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
2.5
Upaya Pencegahan
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu: 1. Secara Administratif Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undangundang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya. Selain itu, perlu adanya sanksi yang tegas serta pengawasan dari pihak pemerintah. 2. Secara Teknologis Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Hal yang paling sederhana adalah membuat biopori. Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor . Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. 13 Teknologi berbasis 3R yaitu Reduce, Recycle, dan Reuse pun dapat dilakukan. Reduce artinya mengurangi, maksudnya masyarakat dihimbau untuk mengurangi penggunaan air sehingga eksploitasi air tanah dapat diminimalisir, setelah penggunaan air tanah dapat dikurangi, saatnya limbah hasil pembuangan masyarakat diolah kembali dengan metoda recycle. Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan membuat bak penampungan kemudian dilakukan pemfilteran air. Setelah dinyatakan layak, air tersebut dapat digunakan kemabali (reuse). 3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.( ahmad cecep sofyan Hariri, 2010 Biologi). Misalnya seminar tentang pentingnya untuk mengatasi krisis air tanah. Selain ketiga cara diatas, dapat dilakukan penanaman rumput vetiver. Rumpur vertiver (Chrysopogon zizaniodes) digunakan sebagai alternative solusi. Selain untuk mencegah erosi, vertiver juga dapat menyaring air berpolusi (seperti timah hitam), perbaikan lahan, serta peningkatan kualitas air. Tinggi tanaman mencapai dua meter, sedangkan akar yang vertikal tumbuh ke bawah mencapai hingga 4,5 meter dan berfungsi mengikat tanah. 2.6
Kasus Pencemaran Air Tanah
1. 2009, kasus pencemaran puluhan sumur air tanah milik warga di dusun banggle, desa genukwatu, kecamatan ngoro, kabupaten jombang. Sumur air di desa teracuni limbah industri pencucian tekstil. 2. 2012, penurunan pada muka air tanah akibat semakin keringnya sumber air tanah di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. 3. Pencemaran air tanah oleh koli-fekal: studi kasus sumur gali penduduk di wilayah sekitar sungai Cikapundung-Hilir, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Air tanah merupakan salah satu sumber air yang diandalkan masyarakat untuk keperluan seharihari. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, air tanah mulai tercemar karena adanya zat buang yang kemudian mengendap dan meresap ke dalam tanah sehingga mencemari air tanah. Dampak terbesar yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah adalah terganggunya kesehatan pada manusia, yaitu dapat berupa gangguan pencernaan maupun penyakit kulit. Selain itu, mengurangi persediaan air bersih. Jika air tanah sudah terce mar dapat ditanggulangi dengan bioremediasi dan remediasi. 3.2
Saran
Kita sebagai konsumen terbesar dalam penggunaan air dibandingkan dengan mahluk lain sebaiknya peduli dengan apa yang tengah terjadi sekarang. Kita bisa melakukan upaya pencegahan seperti membuat biopori, jangan membuang sampah dan zat buang lain sembarangan, serta kurangi penggunaan air secara berlebihan. Selain itu, pemerintah pun harus memperluas daerah resapan air yan kini mulai terabaikan.
Daftar Pustaka
1. Pencemaran Tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah [29 September 2013] Jumianto. 2011. Upaya Pencegahan Pencemaran Air . http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-air.html . [6 Oktober 2013] Lesmana, yelinda. MasalahPencemaran Air . http://yelindalesmana.blogspot.com/2013/04/dampak-pencemaran-air.html [6 Oktober2013 ]
Sugiarto, Kadek Agus. 2013. Klasifikasi Air Tanah. http://agussunthe.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-air-tanah.html . 1. Pengaruh Air Lindi Terhadap Air Tanah.http://airminum.globalmuliaperkasa.com/2012/11/pengaruh-air-linditerhadap-lingkungan.html . [27 Oktober 2013] 2013. Pencemaran Tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah#Penanganan .[6 Oktober 2013]