KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya . sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “prinsip etika” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan,dukungan dan doa nya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang sejarah perkembangan keperawatan dunia dan Indonesia. Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................... B. Tujuan Penulisan................................................................................................. C. Rumusan Masalah ...............................................................................................
1 1 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ........................................................................................................... B. Definisi ................................................................................................................ C. Tipe – tipe etik .................................................................................................... D. Prinsip – prinsip etik .......................................................................................... E. Kode etik keperawatan indonesia .......................................................................
2 2 2 3 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ B. Saran ................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
iii
6 6
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan pendidikan saat ini meningkat dengan pesat sebagai konsekwensi dari logis globalisasi. Perkembangan pendidikan keperawatan hendaknya tidak hanya berupah peningkatan kwantitas semata,namun harus di ikuti dengan peningkatan kwalitas pendidikan. Dengan demikian akan di hasilkan perawat yang professional dan siap berkompotisi dengan enaga kesehatan lain,baik di tingkat nasional atau internasonal. Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan atau kebidanan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dan kebidanan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Perawat di tuntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik secara individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang komprehensi. Sebagai tenaga yang professional,dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral. Etika merupakan sesuatu yang dikenal,diketahui,diulang,serta menjadi suatu kebiasaan di dalam suatu masyarakat,baik berupa kata-kata atau suatu bentuk perbuatan yang nyata. Etika lebih menitik beratkan pada aturan-aturan,prinsip-prinsip yang melandasi perilaku yang mendasar dan mendekati aturan-aturan,hukum,dan undang-unang yang membedakan benar atau salah secara moralitas. Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau komunitas,perawat sangat memerlukan etika keperawatan. Karena itu,focus dari etika keperawatan di tujukan terhadap sifat manusia yang unik. B. Tujuan penulisan makalah 1) Tujuan Umum Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Keperawatan 2) Tujuan Khusus Untuk lebih mengerti, memahami, dan menerapkan prinsip-prinsip etika keperawatan. Untuk memahami kebutuhan rasa aman dan nyaman pasien. Untuk mengaplikasikan etika keperawatan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman pasien .
C. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan etika ? 2. Apa macam – macam tipe etik ? 3. Apa prinsip – prinsip etik ?
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, ’ethos’ yang berarti kebiasaan/adat istiadat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Kata ’etika’ dalam Kamus besar Bahasa Indonesia mempunyai arti : · Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); · Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; · Nilai mengenai benar dan salah suatu golongan atau masyarakat. Etika Keperawatan yaitu norma yang dianut oleh perawat dalam bertingkah laku dengan klien, keluarga, kolega atau tenaga kesehatan lainnya disuatu pelayanan kesehatan lainnya disuatu pelayanan keperawatan yang bersifat profesional. B. Definisi
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang. Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai etik perawatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. C. Tipe – tipe etik
a. Bioetik Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu 2
atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan. b. Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia). c. Nursing ethics/Etik Perawatan Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. D. Prinsip – prinsip etika keperawatan
A.
Otonomi (Autonomy/Self Determination) Prinsip otonomi didasarkan pada hak seseorang untuk membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. B.
Berbuat baik ( Beneficience) Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban melakukan yang terbaik dan tidak merugikan orang lain. Tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan senantiasa memberikan yang terbaik sehingga anggota profesi selalu bersikap untuk meningkatkan mutu yang lebih baik dalam memberikan pelayanan. C. Keadilan ( Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. D. Tidak Merugikan ( Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Mengerjakan sesuatu dengan teliti, hati-hati, cermat, dan tidak sembarangan.
3
E.
Jujur (Veracity/Truth Telling) Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban untuk menyampaikan atau mengatakan sesuatu yang benar, tidak berbohong apalagi menipu. Perawat menerapkan prinsip ini selalu berbicara benar, terbuka dan dapat dipercaya. F.
Komitment (Fedelity/Keeping Promise) Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban untuk setia, loyal dengan kesepakatan atau tanggung jawab yang diemban. Perawat akan bertanggungjawab sungguh-sungguh terhadap tugas yang diembannya. G. Confidentiality (kerahasiaan) kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keaadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari. F. Accountability (Akuntabilitas) akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seseorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri , profesi , klien , sesama teman sejawat , karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan profesional.
E. Kode etik keperawatan Indonesia
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawtan Indonesia : a. Perawat dan Klien 1).Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial. 2). Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien. 3). Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan. 4). Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan
4
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. b. Perawat dan praktek 1). Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus-menerus 2). Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. 3). Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain c. Perawat dan masyarakat Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
d. Perawat dan teman sejawat 1). Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. 2). Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal. e. Perawat dan Profesi 1). Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan 2). Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan 3). Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sering kali perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Sebagai perawat yang professional kita di tuntut untuk mengambil tindakan yang tidak merugikan perawat maupun pasien itu sendiri. Dengan mengenal, mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam diri seorang perawat maka tujuan dari proses keperawatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan hukum dan norma yang berlaku. Seorang perawat juga akan mampu mengambil keputusan yang terbaik dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang ada. B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan tindak keperawatan,seorang perawat harus bertindak sesuai dengan prinsip etika tersebut. Dalam menghadapi situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan, seorang perawat harus mampu memberikan tindakan sesuai dengan norma hukum yang berlaku.
6
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul Hidayat. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Meidiana Dwidiyanti. 1998. Aplikasi Model Konseptual Keperawatan. Edisi 1. Akper Depkes Semarang
Medika Semarang:
Soekidjo Notoatmodjo. 1993. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Manusia. Edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
7