DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………………………….2 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………...2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. B. C. D. E.
Definisi Promosi Kesehatan………………………………………………………………….3 Tujuan Promosi Kesehatan………………………………………………………………….5 Kerangka Kegiatan Promosi Kesehatan……………………………………………………6 Pendekatan Promosi Kesehatan……………………………………………………………10 Pelaku dan Badan Promosi Kesehatan……………………………………………………11
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….16 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan. Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya memperkenalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami akan membahas tentang “Promosi Kesehatan”. Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan 2. Apa tujuan dari promosi kesehatan ? 3. Bagaimana kerangka kegiatan promosi kesehatan ? 4. Bagaimana pendekatan dalam promosi kesehatan? 5. Siapa yang bertindak dalam promosi kesehatan?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Promosi Kesehatan 2
"Promosi kesehatan adalah kombinasi pendidikan kesehatan dan organisasi, ekonomi dan politik intervensi terkait dirancang untuk memfasilitasi perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan." (Kebijakan Hijau L. Nasional pada promosi kesehatan Int J Pendidikan Kesehatan 1979; 22:. 161-168) Green juga menggambarkan promosi kesehatan sebagai "kombinasi dukungan pendidikan dan lingkungan atas tindakan dan kondisi hidup yang sesuai kesehatan" (Green LW, perencanaan promosi Kreuter M. Kesehatan: pendekatan pendidikan dan lingkungan 3rd ed Mountain View, CA:.. Mayfield tekan, 1999, p14) "Promosi kesehatan adalah proses membantu orang untuk mengambil kendali atas hidup mereka sehingga mereka dapat memilih opsi yang memberikan kesehatan daripada mereka yang kesehatan berisiko." (Vetter N, Matthews I. Epidemiologi dan obat-obatan kesehatan masyarakat Churchill Livingstone, 1999:. 216) Promosi kesehatan adalah konsep umum, sedangkan pencegahan penyakit mengacu speficially untuk penyakit atau penyakit: " Langkah-langkah tidak hanya untuk mencegah terjadinya penyakit, seperti pengurangan faktor risiko, tetapi juga untuk menangkap kemajuan dan mengurangi konsekuensinya setelah dibentuk" Sebagai perbandingan, perlindungan kesehatan mengacu pada "memastikan makanan dan air bersih persediaan, memberikan saran kepada regulator makanan dan keamanan obat nasional, melindungi orang dari ancaman lingkungan, dan memiliki kerangka peraturan untuk mengendalikan penyakit menular di tempat. Memastikan penanganan makanan yang tepat di restoran, dan membangun kebijakan bebas asap rokok adalah contoh tindakan perlindungan kesehatan. "(Kesehatan Kanada, 2005). Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya 3
dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar, cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air yang tidak sehat, dan lainlain. Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Promosi kesehatan adalah seni dan ilmu membantu orang menemukan sinergi antara nafsu inti mereka dan kesehatan yang optimal, meningkatkan motivasi mereka untuk berjuang untuk kesehatan yang optimal, dan mendukung mereka dalam mengubah gaya hidup mereka untuk bergerak menuju keadaan kesehatan yang optimal. Kesehatan yang optimal adalah keseimbangan dinamis kesehatan fisik, emosional, sosial, spiritual, dan intelektual. Perubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui kombinasi pengalaman yang meningkatkan kesadaran, meningkatkan motivasi, dan membangun keterampilan dan yang paling penting belajar, melalui penciptaan peluang yang membuka akses ke lingkungan yang membuat praktek kesehatan yang positif pilihan termudah.
B. Tujuan Promosi Kesehatan Sepanjang dasawarsa terakhir ini banyak debat tentang pendekatan-pendekatan yang saling berbeda dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Kebanyakan dari debat itu berpusat disekitar tujuan dari kegiatan-kegiatan promosi kesehatan. Banyak dari pendidikan kesehatan tradisional telah membuat tujuan mengubah perilaku individu ke arah gaya hidup yang lebih sehat. Dengan kata lain, ia bertujuan mengubah orang untuk sesuai dengan lingkungan, dan melakukan hal-hal yang membuat lingkungan mereka menjadi tempat yang lebih sehat untuk 4
ditinggali. Disisi lain, dapat dipertahankan bahwa individu sering dapat mengerjakan sesuatu untuk meningkatkan kesehatan diri mereka, bahwa mereka ingin mengambil tanggung jawab untuk diri mereka sendiri dan bahwa pendidikan kesehatan merupakan alat penting bagi proses ini. Juga dipertahankan bahwa pendidikan kesehatan yang peka dapat mempromosikan harga diri dan kepercayaan diri seseorang, membuat mereka bisa mengontrol kesehatan mereka. Pendukung pendekatan perubahan gaya hidup juga berpendapat bahwa ahli-ahli kedokteran dan kesehatan mempunyai pengetahuan yang membuat mereka mampu mengetahui objek yang menjadi kepentingan paling pokok dari pasien mereka dan masyarakat pada umumnya, dan tanggung jawab mereka memberikan dorongan untuk mengetahui tindakantindakan yang lebih sehat. Terlebih masyarakat telah menanam tanggung jawab itu kepada mereka dan orang sering mencari nasehat dan pertolongan dalam bidang kesehatan Ada beberapa butir yang harus dipertimbangkan jika tujuan perubahan gaya hidup hendak diikuti. Pertama, anda tidak dapat berasumsi bahwa orang awam percaya bahwa ahli mengetahui yang paling baik. Kedua, ada bahaya memberikan nilai asing pada klien. Ketiga, mendukung pendekatan perubahan gaya hidup dapat memberikan perasaan negatif dan kounter-produktif, rasa bersalah karena tidak mampu patuh, atau pemberontakan dan kemarahan karena diberitahu untuk mengerjakan sesuatu. Keempat, kita tidak dapat berasumsi bahwa perilaku individu adalah penyebab utama dari gangguan kesehatan. Akhirnya, kita juga tidak dapat berasumsi bahwa individu mempunyai kebebasan alamiah untuk memilih gaya hidup ‘sehat’. Dari penjelasan diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :
Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat Peningkatan perilaku masyarakat Peningkatan status kesehatan masyarakat Sedangkan menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan terbagi menjadi 3 yaitu:
Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang
Merupakan berhubungan dengan status kesehatan Tujuan Pendidikan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap 5
C. Kerangka Kegiatan Promosi Kesehatan
program pendidikan kesehatan kegiatan ekonomi dan peraturan
pelayanan kesehatan preventif
bidang kegiat an
tindakan kesehatan enviromenta l
kebijakan publik yang sehat
kegiatan berbasis pada masyarakat
pengemban gan organisasi
Kerangka diatas adalah kerangka untuk kegiatan promosi kesehatan. Kerangka diatas menggambarkan bidang-bidang apa saja yang meliputi kegiatan promosi kesehatan. a. Program Pendidikan Kesehatan Ini adalah kegiatan yang dilaksanakan agar masyarakat belajar tentang kesehatan, dan melakukan perubahan-perubahan secara suka rela dalam tingkah laku mereka guna meningkatkan kesehatan mereka. Program-program seperti ini dapat termasuk menyediakan informasi, mengeksplorasi nilai dan sikap, membuat keputusan-keputusan kesehatan dan mempelajari keterampilan-keterampilan yang memungkinkan perubahan tingkah laku terlaksana. 6
Pendidikan kesehatan primer Program pendidikan ini ditujukan kepada orang-orang sehat, dan bertujuan untuk mencegah gangguan kesehatan sejak dini. Pendidikan kesehatan primer tidak hanya berhubungan dengan mencegah suatu penyakit, tetapi secara positif mempertinggi mutu kesehatan dan mutu hidup. Pendidikan kesehatan sekunder Program pendidikan ini berlaku untuk seseorang yang sudah terkena penyakit tapi masih dapat dicegah dan kondisi kesehatannya masih dapat dikembalikan ke keadaan semula. Program pendidikan ini mendidik pasien tentang keadaan mereka dan apa yang harus dilakukan berkenaan dengan peenyakitnya. Mengembalikan seseorang ke keadaan kesehatan semula dapat melibatkan pasien dalam perubahan perilaku atau dalam
mengupayakan kepatuhan kepada rencana pengobatan. Pendidikan kesehatan tersier pendidikan kesehatan ini ditujukan kepada pasien yang sakitnya belum tentu atau tidak dapat di sembuhkan dan yang tidak dapat sepenuhnya disembuhkan. Pendidikan ini berurusan dengan mendidik pasien dan keluarganya tentang bagaimana mengambil hal positif dari potensi sisa yang ada untuk kehidupan yang sehat, dan bagaimana menghindari kesulitan, hambatan, dan komplikasi yang tidak perlu.
b. Pelayanan Kesehatan Preventif Kegiatan ini terdiri mulai dari pelayanan medik yang bertujuan untuk mencegah kesakitan seperti imunisasi, keluarga berencana, dan pemeriksaan kesehatan pribadi, hingga pelayanan kesehatan preventif yang lebih luas seperti pelayanan perlindungan anak untuk anak-anak yang mempunyai resiko abuse.
c. Kegiatan Berbasis Pada Masyarakat Kegiatan ini melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Kegiatan ini mencakup pengembangan masyarakat yang pada intinya tentang masyarakat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
kesehatan
mereka
sendiri
dan
mengambil
tindakan
untuk
mengatasinya. Kegiatan-kegiatan semacam ini dapat berupa pembentukan paguyuban, dan mengembangkan fasilitas dan pelayanan lokal yang mendukung kesehatan. d. Pengembangan organisasi Kegiatan ini adalah tentang pengembangan dan pelaksanaan kebijakan dalam organisasi-organisasi yang berupaya meningkatkan kesehatan staf dan pelanggan mereka. Contoh-contohnya adalah pelaksanaan kebijakan tentang kesempatan yang sama untuk sehat, menyediakan makanan yang sehat, mengembangkan dan mempromosikan produk-produk 7
yang lebih sehat, seperti daging , keju yang rendah lemak, minuman tanpa alkohol, dan pembungkus yang dapat mengalami biodegradasi alamiah. e. Kebijakan Publik Yang Sehat (Healthy Public Policies) Kegiatan ini menyangkut badan-badan berstatus maupun yang sukarela, kelompok professional dalam masyarakat umum yang bekerja sama mengembangkan perubahanperubahan dalam kondisi dan situasi kehidupan. Ia hendak melihat implikasi-implikasi kesehatan dari kebijakan tentang persaman kesempatan, perumahan, lapangan pekerjaan, transportasi dan hiburan. Sebagai contoh, transportasi yang baik akan meningkatkan kesehatan dan mengurangi jumlah polusi, mengurangi pemakaian bahan bakar, mengurangi jumlah pengendara yang menggunakan kendaraan pribadi, dan mengurangi strees jalan raya. Semua ini dilakukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan kesehatan. f.
Tindakan-tindakan Kesehatan Enviromental Kegiatan ini berfokus agar lingkungan fisik menjadi pendukung untuk kesehatan, apakah itu dirumah, ditempat kerja, atau di tempat-tempat umum. Kegiatan ini mencakup tindakan-tindakan kesehatan public tradisional seperti menyediakan makanan dan air yang bersih dan mengendalikan polusi, demikian pula dalam hal-hal yang baru seperti kawasan bebas asap rokok.
g. Kegiatan-kegiatan Ekonomi dan Yang Bersifat Peraturan Ini adalah kegiatan politik dan edukasional yang ditujukan kepada politisi, pengambil kebijakan dan perencana, melibatkan upaya lobby untuk dan implementasi perubahan-perubahan legislatif seperti peraturan pemberian label makanan, mendorong praktik etik yang suka rela seperti dalam hal iklan alkohol, atau mengambil dukungan terhadap tindakan-tindakan finansial seperti peninggian pajak tembakau. Ada dua butir penting yang perlu dibuat tentang penerapan kerangka ini, yang pertama adalah kegiatan-kegiatan tidak selalu untuk secara tegas pada satu diantara kategori-kategori yang ada. Sebagai contoh, apakah seorang pemilik kesehatan yang sedang memberi dukungan kepada kelompok kesehatan wanita lokal ditempatkan pada program pendidikan kesehatan karena ia menyedikakan informasi kesehatan kepada kelompok itu dan membentuk pertemuan tentang manajemen stress, atau kegiatan berbasis pada komunitas karena beberapa anggota kelompok tadi telah berkumpul melakukan loby kepada pelayanan kesehatan lokal untuk pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih baik ? apakah petugas kesehatan lingkungan yang berurusan dengan derajat polusi udara di daerah pabrik ditempatkan pada pengembangan organisasi karena ia bekerja dalam upaya meningkatkan kondisi kerja yang
8
lebih sehat untuk staf, atau tindakan kesehatan environmental karena ia bertujuan mencapai target udara yang lebih bersih untuk masyarakat setempat. Kawasan-kawasan kegiatan jelas dapat tumpang tindih tetapi hal ini tidak penting. Apa yang penting adalah menghargai kisaran kegiatan yang diarahkan oleh promosi kesehatan, dan banyaknya cara yang anda dapat berkontribusi demi perbaikan dalam status kesehatan. Butir kedua tentang penerapan kerangka ini adalah mencatat bahwa kita berbicara tentang kegiatan-kegiatan yang terencana, penting menyadari bahwa banyak sekali promosi kesehatan terjadi secara informal dan secara kebetulan.sebagai contoh, gambaran tentang kerusakan akibat minum alcohol yang berlebihan di opera sabun televise,penyediaan kelas latihan olahraga yang ringan biaya oleh perusahaan local dan kampanye iklan dalam rangka mempromosikan sereal gandum lengkap (wholewheat) untuk sarapan pagi, semuanya adalah kegiatan promosi kesehatan yang cenderung tidak direncanakan sebagai memiliki tujuan promosi kesehatan khusus. Namun mereka dapat mempunyai pengaruh yang berarti untuk suatu perubahan.
D. Pendekatan Promosi Kesehatan 1) Medikal Pendekatan promosi kesehatan ini memiliki tujuan agar masyarakat bebas dari penyakit dan kecacatan yang didefinisikan secara medik. Kegiatan promosi kesehatannya meliputi promosi interval kedokteran untuk mencegah atau mengurangi gangguan kesehatan. Nilai yang penting dari pendekatan ini adalah kepatuhan pasien terhadap prosedur yang ada. Sebagai contoh kasus adalah merokok, maka tujuan dari pendekatan ini adalah membantu masyarakat agar bebas dari penyakit paru, jantung, dan penyakit-penyakit lain yang berkaitan dengan rokok. Kegiatan yang dilakukan oleh pendekatan ini adalah mendorong masyarakat agar lebih mengetahui tentang bahaya rokok dan melakukan pengobatan terhadap gangguan-gangguan yang berkaitan dengan rokok. 2)
Perubahan Perilaku Pendekatan ini bertujuan agar perilaku individu mendukung keadaan yang bebas penyakit. Kegiatan yang dilakukan adalah perubahan sikap dan perilaku yang mendorong penerimaan gaya hidup yang lebih sehat oleh masyarakat. Nilai yang penting dari pendekatan ini adalah masyarakat menerapkan gaya hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh promotor kesehatan. Dalam contoh kasus merokok, maka tujuannya adalah agar terjadi perubahan perilaku dari merokok ke tidak merokok. Kegiatannya adalah dilaksanakan 9
pendidikan yang persuasif untuk mencegah seseorang yang bukan perokok agar tidak menjadi perokok dan membujuk orang-orang yang merokok agar berhenti merokok. 3) Edukasional Tujuan dari pendekatan ini adalah agar individu memiliki pengetahuan dan pengertian tentang kesehatan dan membuat mereka mengambil keputusan dan sikap atas dasar informasi yang mereka miliki. Kegiatan promosi kesehatan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi tentang sebab akibat dari faktor-faktor yang menurunkan derajat kesehatan serta mengeksplorasi nilai-nilai kesehatan dan melakukan pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan yang sehat. Nilai yang penting dari pendekatan ini adalah hak asasi individu dalam hal kebebasan memilih serta tanggung jawab promotor kesehatan yang mengidentifikasi isi pendidikan kesehatan. Dari contoh kasus merokok, maka tujuan dari pendekatan ini adalah agar klien mempunyai informasi tentang efek merokok bagi tubuh, agar mereka membuat keputusan untuk merokok atau tidak dan dapat mengambil sikap atas informasi yang miliki. Kegiatan yang dilakukan pendekatan ini adalah memberikan informasi kepada klien tentan efek dari merokok, membantu mereka menggali nilai-nilai dan sikap mereka hingga sampai pada suatu keputusan serta membantu mereka belajar cara untuk berhenti merokok bagi yang kecanduan merokok. 4) Berpusat pada klien Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja bersama klien untuk kepentingan klien. Kegiatan dari pendekatan ini adalah bekerja dalam hal-hal kesehatan, membuat pilihan dan melakukan tindakan yang diidentifikasi oleh klien, dan memberdayakan klien. Nilai yang penting dari pendekatan tipe ini adalah posisi klien dan provider adalah sejajar. Adalah hak asasi klien untuk menetapkan agenda. Pemberdayaan diri klien. Dalam contoh kasus merokok, maka tujuannya adalah menjadikan isu anti merokok sebagai pertimbangan bila klien mengidentifikasi hal itu sebagai keprihatinan mereka. Kegiatannya berupa klien mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan kerjakan berkaitan dengan hal itu. 5) Perubahan sosial Pendekatan ini bertujuan agar lingkungan fisik dan sosial memungkinkan pemulihan terhadap gaya hidup yang lebih sehat. Kegiatannya berupa aksi politik/sosial untuk mengubah lingkungan fisik dan sosial. Nilai yang penting dari pendekatan ini adalah hak asasi dan kebutuhan akan penciptaan lingkungan yang meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kasus merokok maka tujuannya adalah membuat kegiatan merokok tidak diterima secara sosial, sehingga lebih mudah tidak merokok daripada merokok . Kegiatan kebijakan tidak merokok ditempat-tempat umum. Penjualan rokok dibuat sulit dijangkau, terutama 10
oleh anak-anak, mempromosikan tidak merokok sebagai norma sosial. Membatasi dan melawan iklan rokok dan sponsor pabrik rokok dalam bidang olahraga. E. Pelaku dan Badan Promosi Kesehatan Pelaku promosi kesehetan terbagi atas 2 yaitu: 1. Pelaku secara informal 2. Pelaku secara formal Pelaku promosi kesehatan secara informal Sebagai contoh: Keluarga Tetangga/teman Masyarakat (pedagang) Pelaku promosi kesehatan secara formal Terdiri atas 2 organisasi yaitu: Organisasi internasional WHO Program WHO dimaksud hendak mencapai pemindahan titik pandangan sempit kedokteran kearah pemahaman tentang pengaruh-pengaruh sosial terhadap kesehatan, dan menekankan pentingnya integrasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan seperti pendidikan, rekreasi, perbaikan lingkungan dan kesejahteraan
sosial. Masyarakat Eropa Masyarakat Eropa makin memberikan dampak pada kesehatan dengan menetapkan
standar polusi pemutih pakaian. Pemerintah Satu keputusan pemerintah yang mendapat dukungan besar dari semua partai adalah mengatur kembali petugas medik di tingkat distrik sebagai “director of public health”. Sebagai contoh dokter umum diminta menyediakan check-up kesehatan dan diberi insentif untuk menjalankan klinik promosi kesehatan.
Organisasi nasional Lembaga pelatihan Lembaga pelatihan adalah lembaga nasional untuk pelatihan. Beroperasi sebagai lembaga eksekutif di dalam Departemen Pekerjaan dan melaporkan ke Sekretaris Negara. Bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menyampaikan program-program pendidikan luar sekolah, yang disponsori oleh pemerintah.
Organisasi sukarela nasional
11
Banyak organisasi nasional yang berurusan dengan promosi kesehatan mempunyai cabang-cabang regional dan lokal. Sebagai contoh organisasi jaringan lokal adalah Advisory Council on Alcohol and Drug Education (TACADE). Dan organisasi jaringan regional termasuk National Childbirth Trust (NCT), National Association for Mental Health (MIND) dan Citizen Advice Burreaux. Umumnya organisasi ini memproduksi bahan edukasi dan beberapa menjalankan kursus pelatihan untuk profesional dan/atau masyarakat umum.
Organisasi komersial dan industri Organisasi Komersial dan Industrial mempunyai peran dalam melindungi kesehatan publik. Contohnya adalah Water Boards, perusahaan-perusahaan pembuangan limbah dan industri-industri transportasi.
Media massa Media Massa seperti televisi, radio, koran, dan majalah menjalankan penyuluhan kesehatan.
Organisasi keagamaan Organisasi Keagamaan berperan penting dalam mengembangkan nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan yang memengaruhi kesehatan. Beberapa menyediakan pelatihan dalam keterampilan seperti meditasi, yang dapat memperbaiki kesehatan mental, emosional dan spiritual.
Persatuan pekerja Persatuan Pekerja(trade unions) adalah aktif dalam mempromosikan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, baik dengan merundingkan kondisi-kondisi tempat kerja dan melalui wakil dalam badan kesehatan dan keselamatan. Health and Executive juga mengamati implementasi kesehatan dan keselamatan dalam peraturan kerja.
NHS (National Health Service) HEA (Health Education Authority) dibentuk sebagai dinas kesehatan khusus dalam NHS tahun 1987. Bertugas untuk menyediakan informasi dan nasihat tentang kesehatan secara langsung kepada anggota mesyarakat dan mendukung organisasi-organisasi dan pelaku-pelaku lain yang memberikan penyuluhan kesehatan kepada anggota masyarakat. Tujuan khusus strategis HEA adalah memberikan kepastian bahwa pada tahun 2000 nanti orang Inggris akan lebih berpengetahuan, lebih baik motivasinya dan lebih mampu mencari dan memelihara kesehatan yang baik. NHS Training Directorate adalah badan pelatihan pusat yang bertanggung jawab untuk menyediakan keahlian, nasehat, dan petunjuk tentang pendidikan dan pelatihan bagi 12
NHS. Merupakan senjata eksekutif dari eksekutif manajemen NHS dan bertanggung jawab memeberikan kepastian bahwa pelatihan dalam promosi kesehatan telah dimasukkan dalam sistem pelatihan untuk manajer NHS dan profesi kesehatan. NHS Health Promotion/Education bertanggung jawab untuk meyediakan konsultasi, pelatihan, program dan sumber-sumber untuk mendukung promosi kesehatan secara lokal. Petugas penyuluh promosi kesehatan bekerja sama dengan pelaku dan badan promosi kesehatan. Primary Health Care Team adalah titik pertama kontak masyarakat dengan NHS, yang membawa pelayanan kesehatan sedekat mungkin dimana penduduk tinggal dan bekerja. Peran dan promosi kesehatan dalam primary health care telah ditelaah dan dokumen pemerintah menekankan pentingnya penyuluhan kesehatan dalam setting primary health care. Buku kerja yang bermanfaat untuk tim primary care memusatkan pada peran mereka dalam pencegahan penyakit. Anggota dari tim primary health care mencakup: 1. Dokter praktik umum 2. Perawat 3. Tim keperawatan distrik 4. Penilik kesehatan 5. Bidan komunitas
Praktisi kesehatan alamiah Semakin banyak jumlah praktisi kesehatan naturalis sekarang memainkan peran dalam promosi kesehatan, sering melalui membantu orang memecahkan stres dan penyakitpenyakit berkaitan dengan stres. Mereka sering dikenal dengan praktisi kedokteran komplementer.
Badan swasta Beberapa ada yang didanai oleh perusahaan asuransi, menawarkan serangkaian pemeriksaan kesehatan dan pelayanan kedokteran pencegahan.
Pemerintah lokal Banyak pemerintah lokal mempunyai komite-komite kesehatan dan pejabat full-tim yang bertanggung jawab untuk mempromosikan kerja sama dan konsultasi antara semua departemen-depertemen di tingkat kabupaten, dan dengan lembaga-lembaga lain, dalam hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
Pejabat kesehatan environmental Tindakan-tindakan yang perlu dalam berurusan dengan fakto-faktor fisik dalam lingkungan yang dapat mengancam kesehatan, dalam pengertian yang luas, terdiri dari apa yang dikenal sebagai kesehatan lingkungan. Organisasi pelayanan kesehatan 13
lingkungan pada intinya merupakan fungsi dari Departemen Kesehatan Lingkungan Pemerintah Lokal. Perundang-undangan nasional dan lokal memberikan kekuasaan kepada departemen-departemen ini untuk memberikan masukan dan tindakan hukum demi kepentingan orang-orang yang mengunjungi, tinggal atau bekerja di daerah tertentu.
Lembaga pendidikan tinggi Politeknik dan universitas bertanggung jawab atas pelatihan profesi-profesi yang memiliki aspek dan peran promosi kesehatan. Mereka juga makin terlibat dalam pendidikan lanjut bagi promotor kesehatan, termasuk menjalankan kursus-kursus pendidikan kesehatan berijazah.
Local Education Authority (LEA) Mempunyai tanggung jawab atas pendidikan kesehatan di sekolah dan kolese lanjutan melalui kegiatan guru dan kuliah. Kebanyakan LEA mempunyai penasehat denga tanggung jawab khusus untuk pendidikan kesehatan, dan staf lain yang memberikan nasehat, dukungan dan pelatihan dalam pendidikan kesehatan untuk guru-guru.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perilaku sehat adalah sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit. Promosi kesehatan adalah kegiatan yang membantu masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya dengan mengubah perilakunya menjadi perilaku yang sehat. Melalui promosi kesehatan diharapkan terjadi perubahan perilaku agar seseorang dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
14