MAKALAH PRODUKSI TERNAK PERAH Pengendalian Kesehatan Peternakan Sapi Perah
Oleh: Kelopok ! Kelas: "
DIAN AN##RAINI
$%%&&%&!%%'%
RE(A RE(A TAU)IK U)IK HAS HAS*I *IAL ALLA LAH H
$%%& $%%&& &%&!% %&!%%' %'$ $
IMAN KUS KUSUSM USMA +ARDA RDANI
$%%& %%&&%&!% %&!%&$ &$' '
ELSA SALSA*ILLA
$%%&&%&!%&,'
LULU INTAN APRILIAN
$%%&&%&!%&,-
KIKI KURNIA+ATI
$%%&&%&!%&,.
RISNA ROSDIANA
$%%&&%&!%&,/
)AKULTAS PETERNAKAN UNI0ERSITAS PAD1AD1ARAN SUMEDAN# $%&'
I PENDAHULUAN
&2&2 &2&2 Lata Latarr *el *elak akan ang g
Meningkatny Meningkatnyaa konsumsi konsumsi protein protein hewani hewani masyarakat masyarakat yang diakibatkan diakibatkan oleh tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan zat gizi asal hewani ini menjadi peluang bagi peternak di Indonesia. Salah satu komoditas peternakan yang dapat mensuplai kebutuhan konsumen tersebut adalah dari sektor peternakan sapi perah yang menghasilkan produk utama hasil peternakan berupa susu yang relative banyak disukai masyarakat karena selain harganya yang relative lebih murah daripada daging, susu juga mengandung zat gizi yang lengkap. Kesehat Kesehatan an pada pada ternak ternak sapi perah menjadi menjadi hal yang yang sangat sangat pentin penting g dan sekaligus sangat perlu diperhatikan. Disamping memperhatikan bibit sapi yang akan dipilih menjadi sapi perahan, perawatan terhadap kesehatan sapi perah juga perlu diperhatikan. Beternak sapi perah memang membutuhkan perhatian yang lebih intensi diba diband ndin ing g deng dengan an bete betern rnak ak sapi sapi peda pedagi ging ng.. !pa lagi lagi dalam dalam hal hal keseh kesehat atan an.. Kesehatan sapi perah sangat berpengaruh terhadap kualitas susu yang dihasilkan.
&2$2 &2$2 Iden Identi ti3i 3ika kasi si Masa Masala lah h
".
Bagaimana Bagaimana pelaksanaa pelaksanaan n program program kesehatan kesehatan pada pada pengend pengendalian alian penyak penyakit it ternak perah.
#.
!pa saja penyak penyakit it yang yang biasa biasa timbul timbul pada pada ternak ternak perah. perah.
&2,2 T454an
". Mengetahui pelaksanaan program kesehatan pada pengendalian penyakit ternak perah. #. Mengetahui ma$am%ma$am penyakit yang biasa timbul pada ternak perah.
II KA1IAN PUSTAKA
$2&2 Teknik Ananesa
!namnesa yaitu suatu $ara untuk mengetahui kondisi kesehatan ternak dengan $ara menanyakan pada pemilik ternak yang meliputi permasalahan pada ternak dan hal ihwal yang berhubungan dengan kesehatan ternak &Siregar, "''(). *emeriksaan kesehatan ternak sangatlah penting karena untuk suatu prediksi maupun identiikasi ternak tersebut sakit atau sehat &!koso, "''+). $2$2 Mana5een Peeliharaan
ernak yang sehat akan selalu sadar dan $epat tanggap akan perubahan situasi sekitar yang men$urigakan &!koso, "''+). Beberapa aktor yang menyebabkan hewan sakit antara lain aktor mekanis, termis, kekurangan nutrisi, pengaruh zat kimia, dan aktor lingkungan &Siregar, "''(). *emeriksaan umum ternak dimulai dari suatu jarak yang tidak mengganggu ketenangan ternak. -saha kebersihan lingkungan kandang, seperti lantai yang bersih dan kering, drainase sekitar bangunan kandang yang baik, pengapuran, pengaturan ventilasi kandang yang sempurna dan sebagainya akan mampu membentengi dari serangan berbagai jenis ineksi penyakit. Kesehatan sapi bisa di$apai dengan tindakan hygiene, sanitasi lingkungan, vaksinasi, pemberian pakan dan teknis yang tepat &Sugeng, #). Keadaan umum dan kelakuan hewan perlu diperhatikan, hewan dalam keadaan berdiri atau tidur, tingkat kelesuan, kesadaran dan kegelisahan sehingga dapat diketahui ternak tersebut sakit atau tidak,
pemeriksaan hewan yang sakit diantaranya memeriksa pakan, minum serta penelitian meliputi adanya tinja dan kemih &Siregar, "''(). $2,
Lingk4ngan kandang
/ingkungan peternakan merupakan tempat yang se$ara langsung berhubungan dengan ternak yang dipelihara di peternakan tersebut. Sanitasi lingkungan peternakan dilakukan dengan mengupayakan tidak adanya serangga vektor%vektor penyakit yang dapat menyerang ternak. Selain itu penanganan limbah yang tepat dapat mengurangi adanya pen$emaran lingkungan dan memudahkan tatalaksana sanitasi. Sanitasi perkandangan meliputi sanitasi kandang sebelum digunakan dan selama pemeliharaan &Santosa, "''0). /ebih lanjut dijelaskan bahwa sanitasi awal sebelum kandang digunakan merupakan sanitasi kandang se$ara total dengan langkah%langkah yang diawali dengan membersihkan debu yang ada di dalam kandang, mengeluarkan peralatan yang ada dalam kandang, menyemprot kandang dengan insektisida, menyemprot kandang dengan deterjen, menyemprot kandang dengan insektisida untuk kedua kalinya, membetulkan bagian%bagian kandang yang rusak, menyemprot kandang dengan desinektan, membersihkan peralatan kandang di luar kandang dengan menggunakan air dan desinektan untuk kemudian dimasukan kembali ke dalam kandang &Siregar, "''(). $2!
*ang4nan kandang
Kandang bagi ternak merupakan sarana yang sangat diperlukan, kandang bukan hanya sebagai tempat tinggal saja tetapi kandang harus dapat melindungi dari segala aspek dari luar yang menimbulkan gangguan. !dapun syarat kandang yang baik antara lain memberi kenyamanan pada sapi, memenuhi persyaratan bagi kesehatan sapi, memiliki ventilasi udara yang baik dan mudah dibersihkan.
Bentuk kandang yang sering dipergunakan adalah tipe tail to tail dimana sapi saling membelakangi dan tipe a$e to a$e dimana sapi saling berhadapan &Santosa, "''0). Se$ara umum konstruksi kandang harus kuat, mudah dibersihkan dan sirkulasi udara di dalam kandang baik. Sehubungan itu perlu diperhatikan yaitu arah kandang, ventilasi, atap, dinding, dan lantai kandang &Bambang, "''#). !tap merupakan pembatas atas dari kandang dan berungsi untuk melindungi ternak dari pengaruh luar. Sudut kemiringan atap tergantung pada lingkungan dan bahan atap yang digunakan. Kemiringan genting antara 1%203, untuk asbes kemiringannya antara "0%#3, dan dari dedaunan kemiringannya antara #0%13 &Bambang, "''#). Dinding berungsi sebagai pembatas angin, penahan keluar masuknya udara dari kandang. Bahan yang digunakan untuk membuat dinding adalah anyaman bambu, papan dan batu bata &Siregar, "''(). /antai kandang. *embuatan lantai kandang harus memenuhi syarat4 rata, tidak li$in, tidak mudah lembab, tahan injakan, dan awet &Bambang, "''#). 5entilasi sangat berpengaruh pada kesehatan hewan, ventilasi berguna untuk mengeluarkan udara kotor dari dalam kandang dan menggantikannya dengan udara bersih dari luar kandang &Siregar, "''() empat pakan dan minum dibuat dari beton dengan lubang pembuangan air pada bagian bawah. Bentuk tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat $ekung. empat pakan dan minum dapat juga dibuat dari4 papan kayu untuk tempat pakan dan ember untuk tempat minum &Santosa, "''0). -kuran kandang sangat menentukan produktivitas sapi. ernak akan merasa nyaman jika ukuran kandangnya $o$ok untuk melakukan aktivitas. *anjang dan lebar kandang menyesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara &Murtidjo, "''1). $2'
Kondisi ternak
ara kesehatan ternak terlihat dari permukaan kulit yang halus, bersih dan mengkilat. *ertumbuhan bulu merata di permukaaan tubuhnya dan di daerah tertentu mungkin bulu tumbuh panjang dan kasar terutama di daerah beriklim sejuk, namun akan terlihat bahwa dalam keadaan normal penampilan bulu tidak kusam &Santosa, "''0). Sudut mata terlihat bersih tanpa adanya kotoran atau getah radang dan tidak terlihat perubahan warna di selaput lendir dan kornea matanya. 6kornya selalu akti mengibas untuk mengusir lalat. *ernaasan denyut jantung dan ruminansi normal dan dapat dirasakan &!koso, "''+). *emeriksaan se$ara isik biasanya dilakukan pada saat ternak ini beraktiitas tidak dalam posisi tidur, sangat terlihat jelas sekali tanda%tanda ternak yang sakit dengan ternak yang sehat &Santosa, "''0). Dilakukan dengan $ara palpasi, inspeksi visual dan pen$iuman disamping pendengaran dengan $ara auskultasi dan perkusi. *erkusi yang dilakukan bersama dengan auskultasi untuk menentukan diagnosa se$ara pasti terhadap lokasi jaringan yang berisi gas dalam rongga perut. Suhu tubuh biasanya diukur melalui rektum. Suhu normal untuk sapi 17,038 &"",0 9) suhu kritis 1',038 &"1, 9). *ulsus ditentukan dari arteri ekor atau muka sapi, kadang%kadang rekuensi pulsus lebih mudah ditentukan dengan jalan auskultasi jantung. 9rekuensi pulsus permenit bagi ternak sapi +%7 &Siregar, "''().9rekuensi pernaasan bervariasi, tergantung dari jenis sapi dan umurnya. Suara naas halus, teratur dan tidak tersengal%sengal &!koso, "''+). Suhu tubuh sapi dipengaruhi oleh jenis, bangsa, umur, jenis kelamin, kondisi dan aktivitasnya. Kisaran tubuh normal pada sapi adalah 17,0%1',+ 8 dengan suhu kritis 2 8 &Subronto, "'70). Suhu lingkungan yang berubah%ubah menyebabkan ternak selalu berusaha untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap, karena sapi adalah hewan homeothermis &Sugeng, #).
:ata%rata rekuensi pernaasan sapi adalah "%1 kali per menit. *ernaasan akan lebih $epat pada sapi yang ketakutan, lelah akibat bekerja berat dan kondisi udara terlalu panas &Sugeng, #). :ata%rata rekuensi pernaasan sapi normal adalah "' kali permenit. ernak yang banyak melakukan aktivitas maka rekuensi pernaasannya lebih $epat, demikian pula jika suhu lingkungan meningkat maka rekuensi pernaasannya juga semakin $epat &9randson, "''#). *engukuran suhu rektal digunakan untuk mengetahui suhu tubuh. *engukuran suhu tubuh ini juga dapat dilakukan melalui mukosa vaginalis yang disebut dengan suhu vaginalis &9randson, "''#). Kisaran suhu tubuh normal anak sapi 1',0%238, sedangkan untuk sapi dewasa 17%1',038 &Sugeng, #). 9aktor%aktor yang mempengaruhi ke$epatan denyut nadi adalah umur, spesies, kelamin, kondisi ternak, aktivitas dan suhu lingkungan &!koso, "''+). ;ewan yang sakit atau stress akan meningkat denyut jantungnya untuk waktu tertentu. Semakin tinggi aktivitas yang dilakukan ternak, semakin $epat denyut nadinya. ;ewan yang mempunyai ukuran tubuh lebih ke$il, den yut nadinya lebih besar daripada hewan yang mempunyai ukuran tubuh besar &9randson, "''#). Suara jantung berirama teratur dan nada yang tetap. Kelainan terhadap keteraturan ritme denyut jantung merupakan indikasi adanya gangguan kondisi sapi &!koso, "''+). *roses ruminasi pada sapi sehat berupa peremasan pakan yang ditelan se$ara kuat dan mantap kemudian di$ampur dengan $airan. *eristiwa ini menimbulkan gerakan rumen yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa dengan mengepalkan tinju dan mendesaknya di bagian kiri atas lambung tepat di lekuk pinggang di belakang rusuk terakhir &Sugeng, #). $2-
Pakan
Keberhasilan usaha ternak sapi akan ter$apai apabila aktor%aktor penunjangnya memperoleh perhatian yang penuh. Salah satu aktor yang utama adalah makanan, di samping aktor genetis dan manajemen pemberian pakan yang $ukup dan memenuhi syarat tidak berarti akan bisa mengubah siat%siat genetik sapi tetapi akan mampu memun$ulkan siat%siat pembawaan misalnya4 pertumbuhannya menjadi lebih sempurna dan lebih $epat dan persentasi karkasnya akan menjadi lebih baik &9randson, "''#).
Tata laksana
Kesehatan ternak adalah suatu status kondisi tubuh hewan dengan seluruh sel yang menyusun dan $airan tubuh yang dikandungnya se$ara isiologis berungsi normal. ;ewan sakit adalah suatu kondisi yang ditimbulkan oleh suatu individu hidup atau oleh penyebab lain baik yang diketahui maupun tidak yang dapat merugikan kesehatan hewan tersebut. 9aktor%aktor yang dapat mempengaruhi kesehatan hewan antara lain aktor mekanis, termis, nutrisi, pengaruh zat kimia, keturunan, dan sebagainya &!koso, "''+). *ermukaan tubuh ternak harus terjaga karena jasad renik atau kutu dapat masuk ke dalam tubuh ternak melalui lubang%lubang tubuh seperti mulut, hidung, alat kelamin dan kulit yang luka &Sudarmono, #7). 8iri%$iri sapi yang sehat adalah sigap, akti, sadar keadaan sekitar dan bila berjalan dilakukan dengan mudah serta dengan langkah yang teratur, matanya bersianar, ekornya selalu bergerak melawan lalat, kulitnya halus mengkilat,
keadaan berdiri seimbang pada ke empat kakinya, mempunyai level punggung yang nyata, pernaasan teratur dengan rata%rata "%1 setiap menit.
III PEM*AHASAN
,2&
Progra Kesehatan
Sejak lahir kesehatan sapi perah harus dipantau dan dikelola se$ara baik terutama untuk menurunkan resiko kejadian pneumonia atau radang paru, karena dalam kehidupaan awal bulan pertama, penyakit pedet biasanya tentang masalah pernapasan. Se$ara umum pedet baru lahir kondisinya masih lemah karena belum memiliki antibody terhadap ineksi mikroba pathogen, sedangkan tubuhnya membutuhkan perkuatan energy untuk tumbuh se$ara $epat dan tahan terhadap berbagai keadaan lingkungan yang kondisinya sangat berbeda dengan lingkungan yang dialami semasa dalam kandungan. *edet lahir sehat belum menjamin kondisi stabil seterusnya tanpa pemberian bantuan yang memadai dalam menjamin stabilitas kesehatan tubuh, bahkan untuk daerah tertentu harus memperoleh bantuan pen$egahan melalui tindakan vaksinasi. *erawatan kesehatan paling mendasar pada bulan pertama kehidupan pedet adalah biosekuriti dengan melakukan sanitasi ketat terhadap makanan $air yang diberikan dan desieksi peralatan, memberi $ukup peneduh dan kenyamanan lingkungan serta menjamin ke$ukupan energy untuk tumbuh dan berkembang. ,2$
0aksinasi
Salah satu program pen$egahan penyakit pada peternakan sapi perah yaitu dengan melaksanakan program vaksinasi. 5aksinasi dilakukan sesuai dengan
tingkat kerawanan penyakit hewan di masing%masing lokasi peternakan. Di Indonesia vaksinasi untuk anak sapi yang baru lahir umumnya tidak dilakukan, dan memang tidak ada keterpaksaan untuk melakukannya. Ke$uali bila ada wabah penyakit tertentu yang perlu pengendalian se$ara masal, atau jasad renik patogen yang menyerang pedet dengan angka kesakitan atau angka kematian yang tinggi dilokasi peternakan misalnya ineksi Salmonella, Clostridium, dan lain%lain. Di negara tertentu, karena endemi$ terhadap penyakit menular strategis yang berbahaya, vaksinasi untuk pen$egahan biasa dilakukan se$ara rutin misalnya terhadap Infectious Bovine rhinotracheitis (IBR) dan Bovine viral diarrhea (BVD) sebagai tambahan, vaksinasi terhadap Rotavirus, Coronavirus dan Enterotoxemia mungkin perlu untuk dilakukan bila terindikasi terjadi kasus di peternakan yang bersangkutan. Di Indonesia tindakan yang sama dengan melakukan vaksinasi terhadap penyakit%penyakit tersebut pada saat ini tidak diperlukan. *rogram vaksinasi harus di$atat dan dilakukan evaluasi setiap tahun sesuai perkembangan situasi penyakit menular dikawasan peternakan, dengan melakukan konsultasike otoritas veteriner di daerah yang sama. 5aksinasi yang tidak tepat sasaran sesuai situasi penyakit di daerah masing%masing tidak akan memberikan manaat dan bahkan berarti pemborosan. Sebaliknya bila harus dilakukan vaksinasi tetapi tidak dilaksanakan akan memiliki resiko tinggi terhadap kemungkinan ineksi. ,2,
N4trisi Pakan
9a$tor nutrisi menjadi penting bagi kesehatan dan kebugaran pedet karena berbeda dalam masa pertumbuhan, dan bertahan terhadap stress. *emberian imbangan nutrisi yang $ukup terutama terhadap protein, energ, dan mineral (trace mineral) diperlukan untuk memastikan kebutuhan dasar nutrisi yang baik
pas$a lahir. *erhatian terhadap kebutuhan nutrisi bagi pedet bahkan perlu dimulai sejak dini ketika induk dalam masih dalam masa kering dan pedet masih dalam kandungan. *akan yang diberikan harus dalam kondisi baru dan segar setiap hari.
Sanitasi Kandang
!ngka kematian untuk pedet tergolong tinggi bila dibandingkan sapi dara atau dewasa. -ntuk mengurangi resiko kematian, maka sanitasi dan kebersihan kandang harus dijaga dengan baik. Kandang harus diupayakan se$ara teratur, selalu kering, dapat $ukup sinar matahari pagi dan memiliki kelengkapan ventilasi baik. Dalam usianya yang sangat muda, pedet rentan terhadap berbagai ineksi atau gangguan kesehatan. *edet yang sakit, menderita diare atau terkena ineksi jasad renik lain harus segera diisolasi agar tidak menular. ,26
Pen7akit 7ang *iasa Dite4kan dan Penanganann7a
Pen7akit 8a8ingan
*enyakit $a$ingan banyak disebabkan oleh penggembalaan di pagi hari, dimana hijauan terkontaminasi oleh telur $a$ing. =ejala yang timbul apabila sapi perah terkena penyakit $a$ingan diantaranya4 telur $a$ing ditemukan di eses, bulu berdiri, dan tubuh kurus. 8a$ingan apabila dibiarkan maka dapat mempengaruhi produksi susu. *enyakit $a$ingan menurut Spigel ") dapat menurunkan produksi susu sebanyak "0> sehingga perlu ada penanganan serius dari penyakit
ini. 8ara mengatasi ternak yang $a$ingan adalah dengan diberikan obat !lbendasol se$ara oral.
Endoetritis
6ndometritis merupakan peradangan di bagian endometrium. 6ndometritis adalah peradangan pada lapisan endometrium uterus, biasanya terjadi sebagai suatu hasil dari ineksi bakteri patogen terutama terjadi melalui vagina dan menerobos serviks sehingga mengkontaminasi uterus selama partus, membuat involusi uterus menjadi tertunda dan perorma reproduksi memburuk. Sehingga menyebabkan kerugian se$ara ekonomis. :adang pada endometrium uterus ini juga dapat disebabkan ineksi sekunder yang berasal dari bagian lain tubuh sehingga dapat menyebabkan gangguan reproduksi pada hewan betina. *enyebab lain adalah karena kelanjutan dari abnormalitas partus seperti abortus, retensio sekundinarium, kelahiran prematur, kelahiran kembar, distokia serta perlukaan pada saat membantu kelahiran &Sudarwanto, "''7). 6ndometritis sebagai gangguan pada saluran reproduksi betina, dapat memperpanjang $alving interval dan penurunan kesuburan hingga kemajiran. 6ndometritis merupakan peradangan pada selaput lender uterus &endometrium) yang diakibatkan oleh ineksi kuman yang masuk ke dalam uterus melalui vagina, biasanya pada keadaan partus yang abnormal, atau se$ara hematogen &aliran darah) &Sudarwanto, "''7). 6ndometritis disebabkan oleh kuman spesiik pathogen pada uterus seperti 8ampyloba$teriosis &5ibriosis), ri$homoniasis dan Bru$ella abortus yang dapat menginesi tanpa aktor prediposisi yang lain. -ntuk mengdiagnosa endometritis melalui palpasi re$tal.
*enanganan ternak yang terdiagnosa penyakit endometritis adalah dengan melakukan ?Spul@ atau pembersihan daerah uterus yang terkena radang dengan menggunakan antiseptik. Sehingga, bakteri patogen didalam uterus mati. Dengan begitu maka uterus dapat kembali sehat. Masalah Reprod4ksi
*ermasalahan yang timbul dalam reproduksi sapi perah banyak ditemui beberapa kasus kelainan atau disungsi. Aang biasa terjadi adalah kasus distokia atau sulit melahirkan. Distokia adalah suatu gangguan dari suatu proses kelahiran atau partus, yang mana dalam stadium pertama dan stadium kedua dari partus itu keluarnya etus menjadi lebih lama dan sulit, sehingga menjadi tidak mungkin kembali bagi induk untuk mengeluarkan etus ke$uali dengan pertolongan manusia. *ada umumnya kejadian distokia lebih sering terjadi pada sapi perah dibanding sapi potong &*utro, #"#). Menurut
patologik, sehingga disebut retensio sekundinae &retensi plasenta) &Manan, ##). *atologi kejadian retensio sekundinae adalah kegagalan pelepasan vili kotiledon etal dari kripta karunkula maternal. Setelah etus keluar dan korda umbilikalis putus, tidak ada darah yang mengalir ke vili etal sehingga vili tersebut berkerut dan mengendur terhadap kripta karankula. -terus terus berkontraksi dan sejumlah darah yang tadinya mengalir ke uterus sangat berkurang. Karunkula meternal menge$il karena suplai darah berkurang sehingga kripta pada karunkula berdilatasi. !kibat dari semua itu vili kotiledon lepas dari kripta karankula sehingga plasenta terlepas. *ada retensio sekundinae, pemisahan dan pelepasan vili etal dari kripta maternal terganggu, sehingga pertautan diantara keduanya masih terjadi. :etensio sekundinae dan atau endometritis dapat menurunkan kesuburan &inertilitas) pada penderita sampai pada kemajiran, sehingga mengganggu proses reproduksi. 8ara mengatasi ternak yang terkena retensi plasenta adalah dengan membantu ternak mengeluarkan plasenta dengan palpasi langsung dan dilakukan ?spul@ untuk menghindari radang atau luka di saluran reproduksi. Diare
Kasus diare biasa ditemukan pada pedet yang masih menyusu. Ketika pedet pindah dari $olostrum ke susu maka pedet biasanya terserang diare. Selain itu juga diare disebabkan oleh bakteri di saluran pen$ernaan. Diare yang disebabkan oleh bakteri dapat diatasi dengan penggunaan antibioti$. Pne4onia
*neumonia biasa ditemukan kasusnya pada pedet yang masih menyusu. Ketika suhu dan kelembaban lingkungan kandang berubah maka pedet biasanya akan terserang pneumonia. -ntuk mengatasi hal tersebut maka lantai kandang
diberi alas agar suhu kandang optimal dan kelembabannya terjaga. !pabila alas kandang terlalu basah maka dapat diganti se$ara berkala.
*loat
Bloat atau kembung merupakan gangguan metaboli$ pada saluran pen$ernaan khususnya di rumen. ;al ini disebabkan oleh produksi gas berlebih di rumen dan ternak sulit untuk mengeluarkannya. Banyak $ara untuk mengatasi bloat yaitu dengan melubangi bagian rumen agar gas dapat keluar. Selain itu juga dengan suplementasi minyak nabati yang mengandung asam lemak tak jenuh dapat mengurangi bloat. Mastitis
Mastitis merupakan ineksi atau peradangan pada jaringan interna ambing yang dapat ditandai dengan perubahan kualitas maupun perubahan produksi susu &6nsminger, "''"). Mastitis merupakan reaksi peradangan pada jaringan ambing terhadap ineksi bakteri, kimia, panas, ataupun karena perlukaan &S$hmidt et al. "'77). :espon peradangan ditandai dengan peningkatan protein darah dan sel darah putih pada jaringan ambing dan susu. ujuan dari peradangan adalah untuk netralisasi terhadap penyebab iritasi, perbaikan jaringan yang rusak, dan pengembalian ungsi normal ambing &9oley et al. "'(#). Susu pada sapi yang menderita mastitis akan mengalami perubahan se$ara isik dan kimia. *erubahan se$ara isik antara lain terjadinya perubahan warna, bau, rasa, dan konsistensi. *erubahan se$ara kimiawi meliputi penurunan jumlah kasein dan laktosa &Subronto, #1). Kejadian mastitis dapat disebabkan karena kausa ineksius dan non%ineksius. Kausa ineksius disebabkan oleh mikroorganisme patogen masuk
melalui saluran puting susu ke dalam kelenjar ambing. Kausa non%ineksius berkaitan dengan kondisi hewanternak dan kondisi lingkungan. Kerugian ekonomi yang diakibatkan mastitis antara lainC terjadinya penurunan produksi susu per kuartir per hari antara '%20.0>, penurunan kualitas susu yang mengakibatkan penolakan susu men$apai 1%2> dan penurunan kualitas hasil olahan susu, peningkatan biaya perawatan dan pengobatan serta pengakiran ternak lebih awal &Sudarwanto dan Sudarnika, #7). *enanganan kasus mastitis adalah dengan penyuntikkan antibioti$ langsung intramamae. Setelah beberapa hari pas$a penyuntikkan susu harus dianalisis kandungan residu antibiotiknya menggunakan alat khusus. !pabila di dalam susu sudah negati kandungan antibiotikanya dilanjutkan dengan uji kandungan nutrient susu menggunakan alat la$tos$an. !pabila susu sudah layak konsumsi maka susu dari ternak tersebut dapat dipasarkan kembali. *r48ellosis
Bru$ellosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri genus Bru$ella. Bru$ella adalah bakteri yang berbentuk batang halus berukuran panjang ,0%#, dan lebar ,2%,7 . Bakteri ini tidak bergerak, tidak berspora, bersiat aerob dan parasit intraseluler yang dapat hidup dalam sel makroag serta sel epitel induk semang. Kemampuan ini yang menyebabkan pengobatan memakai antibioti$ kurang eisien dan eekti &Blood dan :adostitis "'7') serta pemeriksaan bakteriologis yang sulit karena kuman jarang beredar di darah. *enyebaran penyakit Bu$ellosis pada sapi telah dilaporkan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia yang setidaknya telah dilaporkan menyebar ke%#+ propinsi &Sudibyo dan :onohardjo, "'7'). *enularan langsung terjadi bila sapi menjilatterjilat sisa kelahiran tersebut. Bakteri yang dikeluarkan bersamaan
dengan kelahiran tersebut mampu menularkan lagi hingga + ekor sapi lain. -mumnya tingkat penularan tertinggi terjadi selama satu bulan sejak induk penderita mengalami keguguran atau melahirkan. Selanjutnya bakteri akan bersembunyi di dalam persendian, kelenjar lime &khususnya supramaria) dan kelenjar susu &Subronto #1). Setelah itu ineksi akan mengalami penurunan pada hari ke 27 hingga ke '. *ada saat ini kuman Bru$ella tidak dapat diisolasi dari darah atau uterus tidak bunting. Selama proses penyakit berlangsung, hewan se$ara klinis nampak sepenuhnya sehat dan lesi yang timbul bersiat ringan. Bru$ellosis pada sapi jantan dapat terjadi tanpa memperlihatkan gejala klinis walau pembesaran tetes akibat epididimistis dan or$hitis terjadi &:essang "'72). Diagnosa penyakit umumnya dilakukan berdasarkan isolasi kuman Bru$ella yang dikonirmasikan dengan pengujian bakteriologi seperti uji biokimia dan uji serologis . -ji serologis merupakan teknik diagnosa yang umum digunakan untuk bru$ellosis yang di Indonesia umumnya menggunakan teknik :ose Bengal *late est &:B*), Serum !gglutination est &S!), dan 8omplement 9iEation est &89). Sementara itu teknik diagnosa 6nzymelinked lmmunosorbent !ssay &6/IS!) adalah teknik diagnosa yang paling sensiti untuk uji bru$ellosis .
I0 KESIMPULAN
". *elaksanaan program kesehatan pada pengendalian penyakit ternak perah diantaranya dengan melaksanakan program vaksinasi, memperhatikan ke$ukupan nutrisi ternak sesuai dengan kebutuhannya dan manajemen pemberian pakan, serta menerapkan program biose$urity seperti sanitasi kandang. #. *enyakit%penyakit yang biasa timbul pada ternak perah diantaranya4 a. 8a$ingan b. 6ndometritis $. Masalah :eproduksi d. Bloat e. Bru$ellosis .
Mastitis
DA)TAR PUSTAKA
!bidin, F. #7. !enggemu"an Sapi !otong . !gro Media4
:essang !!. "'72. !atologi #husus Veteriner . Institut *ertanian Bogor4 Bogor. Santosa, -. "''0. $atala"sana !emeliharaan $erna" Sapi . *enebar Swadaya4