METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK
Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai. Pemasangan keramik lantai dan dinging sebaiknya dilakukan pada tahap akhir sebuah proyek. Hasil akhir pemasangan keramik, baik dinding maupun lantai, sering terlihat tidak presisi. Akibatnya, akan terlihat lantai maupun dinding tidak lurus atau miring. Hal tersebut sangat terkait pada saat pemasangan keramik yang tidak memperhatikan aturan atau kaidah-kaidah pemasangannya. Sudah dapat dipastikan pada awal pemasangannya terjadi sedikit kesalahan yang secara tidak sadar setelah pekerjaan selesai tenyata semua keramik terpasang miring. Oleh karena itu, aturan mengenai pemasangan keramik perlu diperhatikan. A. Metode Pemasangan Keramik Lantai Persiapan pekerjaan pasangan keramik dinding Alat dan bahan harus diperhatikan sebelum memulai pemasangan keramik, baik untuk dinding maupun lantai. Adapun alat yang dibutuhkan sebagai berikut : 1) Sendok semen, sering disebut cetok yang merupakan alat untuk mengambil semen. 2) Benang marking, digunakan sebagai benang penuntun agar letaknya tidak miring. 3) Waterpass, merupakan alat yang digunakan agar lantai tidak naik turun. 4) Palu karet, merupakan palu dengan kepala yang terbuat dari bahan karet dan berguna untuk memukul keramik pada saat dipasang sehingga benar-benar menempel pada lantai kerja.
1
5) Meteran, berguna sebagai alat ukur panjang, lebar, dan tinggi. 6) Sarung tangan, berguna agar tangan tidak langsung menyentuh semen. 7) Lap, berguna pada saat keramik telah dipasang untuk membersihkan bila ada semen yang masih menempel.
Alat-alat di atas sudah lazim dipakai pada saat pemasangan keramik dan mudah didapatkan terutama di toko-toko bahan bangunan. Sementara bahan yang dibutuhkan sebagai berikut: 1) Pasir, merupakan bahan bangunan yang dipakai sebagai penghubung antara dasar dan permukaan keramik yang sering disebut agregat halus. 2) Keramik, merupakan bahan bangunan yang berfungsi sebagai penutup lantai dan dinding. 3) Bahan perekat, berupa semen yang digunakan untuk adukan bersama pasir. 4)
Bahan pengisi naat atau tile grout, merupakan bahan yang digunakan untuk menutup lubang antar keramik yang baru dipasang. Bahan ini dapat dibeli di toko bahan bangunan.
2
Pembuatan Lantai Kerja (Lantai Dasar) Lantai sebuah bangunan umumnya dikerjakan pada terakhir kalau seluruh bangunan sudah selesai. Mengapa demikian? Bila lantai sudah dikerjakan terlebih dahulu maka kemungkinan lantai rusak karena kejatuhan potongan-potongan bahan bangunan lainnya akan sangat sulit dihindarkan, termasuk juga tetesantetesan cat. Namun, lantai kerja perlu disediakan sebelum keramik dipasang. Syarat penting bagi lantai kerja antara lain rata, cukup keras sehingga tidak mudah amblas, dan kering. Lantai kerja atau lantai dasar berguna sebagai perletakan sebelum keramik dipasang.
Lantai kerja dibuat setebal minimum 5 cm. Lantai kerja ini dibuat dari adukan semen dan pasir dengan perbandingan bahan 1 sak semen : 4 sak pasir. Adukan ini diletakkan di atas lapisan pasir yang sudah dipadatkan. Agar permukaan menjadi rata dan datar, biarkan lantai kerja tersebut kering dan mengalami proses penguapan sempurna. Bila perlu, biarkan lantai kerja yang sudah rata tersebut selama minimal 3 hari.
3
Tahap Pemasangan Keramik Pada saat pemasangan keramik, perlu ketelitian. Pemasangan keramik pada lantai dan dinding memiliki proses yang sama. Berikut diberikan tahapan pemasangan keramik untuk lantai. 1) Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
2) Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini. 3) Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm
4
4) Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik. 5) Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
6)
Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan.
5
7) Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar kerja.
8) Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.
9) Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan .
6
10) Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
7
11) Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.
12) Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
8
13) Cara pemasangan yang baik adalah keramik jangan dipasang secara keseluruhan, tetapi cukup sebagian dulu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan agar lantai kerja menguap secara sempurna. Bagian yang belum dipasang keramik dapat ditutup keramik setelah 1 hari. Jarak antar keramik (naat) sebaiknya tidak terlalu rapat, cukup 2-3 mm.
14) Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Bahan untuk naat terbuat dari semen atau bahan lainnya yang sudah tersedia di toko bahan bangunan yang umumnya senada dengan warna ubin keramik. Nat diisi dengan campuran pengisi nat (grout) semen atau bahan khusus yang ada dibanyak toko bangunan. Lebar nat juga berbeda antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat = 4 s/d 5 mm.
9
15) Untuk pemasangan lantai keramik yang terlalu luas, sebaiknya diberikan expansion joint berupa celah 4 - 6 mm pada setiap luas bidang 16 m2. Nantinya celah tersebut diisi dengan bahan yang elastik dengan tujuan agar bila terjadi keretakan keramik atau terlepasnya keramik maka tidak akan merembet atau tidak semua keramik ikut rusak. 16) Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani. 17) Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.---18) Bersihkan segera bekas adukan grout pengisi nat yang telah diaplikasikan dan menempel di permukaan keramik. Kita bisa menggunakan bahan pembersih dengan kadar asam tidak lebih dari 5%. Setelah itu bersihkan dengan air bersih.
10
B. Metode Pemasangan Keramik Dinding Persiapan pekerjaan pasangan keramik dinding 1.
Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang cukup
2.
Bahan-bahan ditempatkan dekat pekerjaan pemasangan
3.
Siapkan / bersihkan lokasi pekerjaan
4.
Pilih seluruh keramik yang akan dipasang , sehingga ukurannya sama dan tidak ada yang cacat (harus baik)
5.
Periksa dan siapkan saluran-saluran instalasi yang harus tertanam dibelakang tegel keramik dengan benar
6.
Ayaklah pasir yang akan dipakai untuk spesi
7.
Siapkan lampu penerangan untuk kemudahan pemasangan.
Tahap Pemasangan Keramik Ada berbagai macam cara memasang keramik, disini kami mencoba menjabarkan cara yang baik dan benar yang biasa kami lakukan di lapangan. Metode pemasangan keramik pada dinding adalh sebagai berikut: 1.
Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit sebelum digunakan.
11
Hal ini membuat bagian bawah keramik yang masih berpori dapat menyerap air, sehingga sewaktu diberi adukan semen bisa menempel atau menyatu. (Bila tidak diberi air maka air dalam adukan semen akan terserap oleh keramik. Dan adukan semen akan menyusut sehingga menyisakan ruang kosong serta membuat keramik tidak menempel dengan baik. Setelah sekian waktu kemungkinan keramik bisa terlepas dari tempatnya.) 2.
Tempelkan adukan semen dan pasir pada dinding yang akan dipasang keramik.
Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen dan pasirnya jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan baik pada dinding. 3.
Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali sedikit air pada bagian belakangnya.
12
4.
Berikan adukan semen pada bagian belakang keramik.
Ratakan lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir keramik jangan diberi semen terlalu tebal, karena ketika keramik ditekan/dipukul untuk meratakan permukaannya, lapisan semen yang di tengah akan lari ke arah pinggir dan mengisi ruang kosong tersebut. (Bila pada pinggiran keramik diberi terlalu banyak semen, nantinya keramik akan sulit untuk ditekan/diratakan. Juga akan mengotori permukaan keramik karena semen akan keluar/muncrat kemana-mana dan pada akhirnya jadi pemborosan bahan.) 5.
Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul dengan palu karet agar permukaannya sejajar dengan tali atau keramik disebelahnya.
Untuk keramik dinding, pemasangan dimulai dari bagian paling atas ke bagian paling bawah. Untuk menahan agar posisi keramik tidak melorot ke bawah, gunakan paku sebagai pengganjal.
13
6.
Setelah itu berikan spacer atau patokan besar nat keramik.
Spacer untuk nat keramik
Bisa menggunakan berbagai macam benda yang kira-kira sesuai tebalnya serta sama ukurannya satu dan lainnya. 7.
Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga keramik menjepit spacer tersebut.
Merapatkan nat keramik bagian atas
Ini dimaksudkan agar besarnya nat keramik sama semua (seragam).
14
8.
Cek kembali apakah permukaannya sudah rata dengan bagian atas, bawah atau sampingnya.
Cek ujung keramik
Karena dalam proses produksinya, kemungkinan terdapat beberapa buah keramik yang kondisinya melengkung, sehingga bagian pojok atas kiri atau kanan sudah rata tetapi bagian bawah kiri atau kanannya bisa jadi menonjol keluar atau malah masuk ke dalam. 9.
Isi bagian samping dan bawah keramik agar tidak ada sisa ruang kosong.
Agar keramik tidak kosong bagian dalamnya, sehingga kurang kuat bila mengahadapi tekanan nantinya. Siapa tahu di bagian tersebut akan dipasang tempat handuk yang perlu di bor. Bila bagian tersebut kosong maka keramik akan mudah pecah.
Isi samping keramik
15
10. Jangan lupa dilap permukaan keramiknya.
Bersihkan permukaan keramik
Pada waktu pemasangan biasanya permukaan keramik akan terkena adukan semen. Memang keramik memiliki lapisan glaze yang membuat kotoran dan semen tidak mudah menempel, tetapi alangkah baiknya jika keramik Anda yang baru ini dibersihkan supaya terlihat bersih dan mengkilap. 11. Biarkan untuk beberapa waktu,agar adukan semen mengering dan keramik diam pada tempatnya ketika paku tahanan dicabut.
Keramik yang sudah dicabut paku penahannya
Bila keramik bergeser kembali setelah dicabut paku penahannya, rapikan kembali keramik pada posisi yang benar dan berikan sedikit semen kering pada
16
bagian bawah, atas atau sampingnya. Hal ini untuk mempercepat adukan semen supaya mengering dan mengeras. 12. Untuk pemasangan keramik berikutnya prosesnya mengulang kembali dari atas.
Bersihkan samping keramik
Namun sebelum meletakkan keramik, pastikan bagian samping atau bawah keramik sebelumnya bersih dari gumpalan atau sisa-sisa semen. Agar tidak ada yang mengganjal diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa disesuaikan atau disamaratakan.
17