M. Syukri Abdillah D.P 1007113728
KISHO Kurokawa adalah arsitek Jepang yang lahir di Nagoya pada tahun 1934. Selain sebagai seorang arsitek, ia juga adalah Town planner dan pemikir yang telah menerbitkan beberapa buku serta tulisan-tulisan berkaitan dengan arsitektur. Pendidikan sarjananya ia selesaikan pada tahun 1957 di Universitas Kyoto jurusan arsitektur. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Universitas Tokyo yang diselesaikan pada tahun 1959. Pada tahun 1964 ia melanjutkan pendidikan Doktor di Universitas Tokyo. Setelah banyak menghasilkan karya, Ia meninggal pada tahun 2007 di usia 73 tahun karena gagal jantung.
Kisho Kurokawa
KISHO Kurokawa adalah arsitek Jepang yang lahir di Nagoya pada tahun 1934. Selain sebagai seorang arsitek, ia juga adalah Town planner dan pemikir yang telah menerbitkan beberapa buku serta tulisan-tulisan berkaitan dengan arsitektur. Pendidikan sarjananya ia selesaikan pada tahun 1957 di Universitas Kyoto jurusan arsitektur. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Universitas Tokyo yang diselesaikan pada tahun 1959. Pada tahun 1964 ia melanjutkan pendidikan Doktor di Universitas Tokyo. Setelah banyak menghasilkan karya, Ia meninggal pada tahun 2007 di usia 73 tahun karena gagal jantung.
Kisho Kurokawa
Kisho Kurokawa juga merupakan salah satu pelopor gerakan METABOLISME. Gerakan metabolisme ini adalah respon dari ledakan penduduk pada tahun 1960, pasca Perang Dunia II. Sekelompok arsitek dan desainer muda Jepang yang yang dipimpin Kenzo Tange yang beranggotakan Arata Isozaki, Noboru Kawazoe dan Kisho Kurokawa. menganggap ini adalah masalah yang harus diselesaikan mencetuskan metabolisme sebagai usulan atas urbanisme yang baru. Kata metabolisme ini berasal dari istilah biologi “metabolisme” yang berarti proses yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan. Prinsip kehidupan inilah yang diadaptasi oleh mereka dalam membentuk teori metabolisme. Terapannya dalam arsitek adalah pada fleksibilitas bangunan untuk ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan.
Arsitektur Metabolisme
Dalam perkembangannya, tiap arsitek dan desainer merumuskan dan mengembangkan metabolisme dengan cara pikirnya masing-masing. Kisho Kurokawa memegang kuat prinsip kehidupan dan mengembangkan teori metabolisme menjadi simbiosis (interaksi). Simbiosisnya sendiri adalah simbiosis antara interior dan eksterior, simbiosis antar budaya, atau simbiosis manusia dengan lingkungan. Jadi, Menurut Saya metabolisme dan simbiosis ini adalah konsep yang selalu digunakan Kisho Kurokawa sebagai dasar pada setiap karya perancangannya, terlepas dari gaya desainnya yang modern namun selalu Kisho Kurokawa memiliki unsur Tradisional Jepang.
Berikut adalah beberapa karya bangunan dari Khiso Kurokawa yang memiliki fungsi sama yaitu sebagai museum dan semuanya berlokasi di negara jepang: a. Nagoya City Art Museum b. Saitama Prefectural Museum of Modern Art c. Wakayama Museum of Modern Art
Nagoya
Saitama
Wakayama
bangunan – bangunan ini akan saya analisa berdasarkan konsep, bentuk, material, warna, unsur pendukung, serta pencahayaannya.
Nagoya City Art Museum didirikan pada tahun 1977, di dalam museum ini terdapat berbagai koleksi yang berasal dari zaman paleolithic Jepang seperti benda bersejarah, karya seni kerajinan tangan, dokumen dan materi folk.
Konsep yang diterapkan Kurokawa pada bangunan ini adalah Metafora abstrak, (metafora yang tidak dapat diraba) metafora yang berangkat dari suatu konsep, ide, hakikat manusia dan nilainilai seperti : individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi dan budaya. Kisho Kurokawa mencoba melakukan simbiosis antara elemen sejarah dan budaya pada engawa (tempat peralihan sebagai “ruang antara” pada bangunan: antara alam dan buatan, antara masa lalu dan masa depan). Konsep ini diterapkan pada Nagoya City Art Museum. Sejarah dan budaya adalah sesuatu obyek yang abstrak dan tidak dapat dibendakan (intangible). Oleh karena itu, karya Kisho Kurokawa ini tergolong pada metafora abstrak.
Bentuk yang dipakai Kurokawa pada bangunan ini didominasi oleh bentukan geometris seperti kubus, lengkung dan segitiga.
Interior pada bangunan ini juga di dominasi dengan bentukan bentukan geometri dan perpaduan antara unsur jepang dan modern.
Bangunan ini banyak menggunakan material yang bersifat modern, seperti, kaca, besi, stainless, keramik, beton, kayu dll. Dimana material material tersebut sesuai dengan karakter unsur unsur yang terkandung dalam arsitektur tradisional jepang seperti kayu, rerumputan, tanah, batu, dan logam.
Warna yang digunakan Kisho Kurokawa pada bangunan ini adalah warna-warna material modern seperti putih, abu-abu, hitam. Kisho Kurokawa juga menggunakan coklat untuk memberikan kesan hangat. Warna primer dan sekunder hadir sebagai aksen di bangunan-bangunannya.
Kurokawa menggunakan unsur pendukung bangunan berupa kolam pada bangunan ini.
Selain menggunakan pencahayaan buatan, Kurokawa juga memaksimalkan pencahayaan alami untuk bangunan ini dengan menggunakan dinding kaca, skylight, dan bukaan jendela
Sama seperti karya sebelumnya, konsep yang digunakan Kurokawa pada bangunan ini yaitu simbiosis. Lebih tepatnya simbiosis antara budaya dan modern, bangunan dan lingkungan, serta eksterior dan interior. Kisho Kurokawa mempertimbangkan tiga hal yaitu bangunan ini harus dapat menjadi museum seni, icon wilayah, serta memaksimalkan pemandangan sekitar.
Pada bangunan ini Kurokawa juga membuat bentukan geometris sebagai bentukan yang digunakan pada bangunan, namun ada juga bentuk organik yang dia gunakan. Begitu juga pada interior museum ini.
Material pada bangunan ini menggunakan material yang memiliki unsur unsur berkarakter arsitektur jepang. Begitu juga dengan warna bangunan, masih menggunakan warna warna netral seperti abu abu, hitam, putih, dan coklat.
Bangunan ini juga memiliki unsur pendukung berupa kolam. Pencahayaan alami yang ada pada bangunan ini juga cukup baik, terdapat skylight & bukaan jendela besar.
Konsep yang digunakan Kurokawa pada bangunan ini juga merupakan simbiosis antara budaya dan modern. simbiosis antara interior dan eksterior, masa lalu dan masa sekarang.
Kisho Kurokawa juga menerapkan bentukan bentukan geometris pada eksterior dan interior bangunan ini. namun ada juga bentuk organik yang dia gunakan.
Material yang digunakan Kisho Kurokawa dibangunan ini adalah material modern. Tetapi ia tetap mengandung dan melibatkan unsur - unsur material tradisional Jepang. Warna yang digunakan pada bangunan ini kebanyakan adalah warna-warna material modern seperti putih, abu-abu, hitam. Dan pemberian warna lainnya sebagai aksen.
Pada bangunan ini juga terdapat unsur pendukung berupa kolam. Sebagai penambah estetika dan bagian dari keharmonisan bangunan, sesuai dengan filosofi arsitektur tradisional jepang.
Pencahayaanalami pada bangunan ini juga cukup baik. Dapat dilihat dari banyaknya bukaan, dinding kaca, dan beberapa skylight.
Bangunan Museum :
Nagoya
Saitama
Wakayama
Konsep : (metabolisme – simbiosis)
√
√
√
Bentuk : Geometris
√
√
√
Material : Berkarakteristik Jepang
√
√
√
Warna dasar (abu-abu, hitam ,putih, coklat)
√
√
√
Unsur Pendukung (Kolam)
√
√
√
Pencahayaan alami yang baik
√
√
√
Berdasarkan hasil analisis dari karakter empat objek bangunan karya Kisho Kurokawa diatas, hasil yang dicapai adalah sebagai berikut:
1.
Konsep perancangannya adalah metabolisme, simbiosis, atau keduanya.
2.
Bentuk yang dipakai Kisho Kurokawa didominasi bentukan geometris, namun ada juga bentuk organik yang dia gunakan.
3.
Material yang digunakan Kisho Kurokawa cenderung material modern. Tetapi ia tetap mengandung unsur - unsur material tradisional Jepang.
4.
Warna yang digunakan Kisho Kurokawa kebanyakan adalah warna-warna material modern seperti putih, abu-abu, hitam. Kisho Kurokawa juga menggunakan coklat untuk memberikan kesan hangat. Warna primer dan sekunder hadir sebagai aksen di bangunan-bangunannya.
5.
Kisho kurokawa menggunakan unsur pendukung seperti kolam untuk sebagai pelengkap bangunannya. Dan menambah estetikanya.
6.
Kisho Kurokawa berusaha memaksimalkan pencahayaan alami pada karya perancangannya dengan cara memilih material kaca sebagai dinding yang juga untuk memaksimalkan pemandangan sekitar bangunan.