BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.1. PERENCANAAN SITE PLAN Perencanaan Site Plan adalah perencanaan tata letak atau lay out dari beberapa fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan proyek yang harus sedemikian rupa di atur agar sedapat mungkin meningkatkan produktivitas kerja. Fasilitas-fasilitas proyek yang dimaksud antara lain : • Kantor proyek/direksi keet • Gudang material dan peralatan • Base camp staf proyek dan barak pekerja • Tempat pabrikasi kerja besi dan kayu • Pos jaga dan pagar kerja • Jalan kerja • Penempatan alat berat, tower crane dan lift bahan • Lokasi pembuatan komponen precast jika memang diperlukan • Dll
1
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH 1.2.1. DEWATERING Sebelum pekerjaan galian dimulai, sudah harus pasti lebih dahulu , sistem dewatering yang akan diterapkan. Pada dasarnya ada 3 ( tiga ) macam sistem dewatering, yaitu : 1. Open Pumping ( debit rembesan kecil ) Pompa
Galian Open Pumping
2. Pre Drainage (debit rembesan besar dan tersedia saluran drainase) Pompa
Galian Pre Drainage ( Well Point System )
2
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
3. Cut Off ( tidak diinginkan ada penurunan muka air tanah , dan tidak tersedia saluran drainage ) Dinding Cut Off
Galian Cut Off
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan dewatering ialah menggunakan metode pengurasan dengan pemompaan yang dilakukan dengan sumur titik (well point system). Pekerjaan persiapan 1. Tentukan letak titik dan kedalaman rencana pengeboran. 2. Menyiapkan casing pipa pvc dengan urutan sebagai berikut : • Lubangi pipa casing pada bagian ujung yg akan terendam air dengan diameter lubang sesuai shop drawing, dengan menggunakan alat bor.
3
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Bungkus lubang-lubang pipa tersebut dengan kawat ayam/plastik filter. 3. Buat bak penampung air sirkulasi pengeboran berupa galian tanah yang dilapisi semen. 4. Laksanakan pengeboran tanah dengan mesin bor, jumlah lubang dan diameter serta kedalaman galian hams sesuai dengan rencana. 5. Masukkan pipa pvc yang telah dilubangi kedalam lubang bor secara bertahap. 6. Isi rongga antara lubang pengeboran dan casing pvc dengan koral gundu. Buat saluran pembuangan air dari hasil dewatering 7. Pasang dan operasikan pompa submersible secara otomatis kedalam casing pvc dengan mengatur : • Rangkaian pompa submersible dengan pipa galvanis • Letak manometer, stop kran, check valve (untuk mengetahui dan mengatur tekanan/debit air). • Letak water level control/ elektrode (untuk mengatur tinggi rendahnya permukaan air di dalam sumur sebagai pengamanan pompa). • Letak panel kontrol dan instalasi listrik. 8. Merek-merek pompa dewatering yang sering digunakan torishima, ebara, dll.
4
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Lubang hasil pengeboran siap dipasang pipa/casing PVC
Pengeboran Tanah untuk dewatering
Pembuatan Lubang pada ujung pipa dan Pembungkus an pipa dengan kawat ayam
Pipa casing PVC dimasukan kedalam lubang sumur hasil pengeboran
5
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2.2.
GALIAN TANAH BASEMENT Metode galian tanah basement , ditetapkan berdasarkan atas kondisi air tanah dan jenis tanah . Bila galian cukup luas dan dalam , sehingga alat gali dan alat angkut harus turun , maka galian harus diperlebar untuk keperluan “ ramp “ Persiapan Sebelum proses penggalian dilaksanakan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : • Kedalaman Galian 1. Cek stabilitas lereng, apakah dapat digali secara open cut dengan mem-bentuk slope (cek tinggi kritis & ke-miringan slope).
6
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Untuk lahan yang sempit apakah diperlukan dinding penahan tanah yang sementara temporary (sheet pile, sheet pile + anchor, dll) permanent (soldierpile, diafragma wall, dll). • Pengaturan arah manuvcr alat berat dan dump truck yang baik yang dilakukan dengan memperhatikan site installation yang ada. • Pemilihan, jumlah, dan komposisi alat gali yang digunakan berdasarkan waktu pelaksanaan dan lokasi proyek. • Jalan kerja yang memenuhi syarat. • Pemeliharaan lingkungan sekitar proyek (debu, lumpur bekas material galian, dll). Metode pekerjaan galian • Galian tahap 1 • Penggalian dilakukan backhoe dan material langsung didumping ke dump truck (posisi dump truck yang optimal di mana sudut swing bucket backhoe (45"-90"), tinggi galian sesuai perhitungan tinggi kritis. • Galian tahap 2 • Lereng hasil penggalian tahap 1 harus diproteksi dari gerusan air hujan dengan menggunakan terpal plastik (plastik sheet) dan galian tahap kedua dapat dilaksanakan dengan metode yang sama pada tahap 1. • Penggalian dilanjutkan sampai elevasi rencana, untuk penggalian di bawah permukaan air tanah dilakukan pekerjaan dewatering. • Hasil galian tanah dibuang ke lokasi disposal area, diusahakan agar jarak disposal adalah jarak terdekat dan yang perlu diperhatikan usahakan tanah galian tidak berjatuhan di jalan dengan Tahap I cara menutup bak dump truck dengan terpal. 2.
Elevasi dasar galian Ramp
7
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2.2.1. GALIAN TANAH SLOPE Untuk melindungi slope terhadap gerusan air hujan, permukaan slope dapat dilindungi dgn terpal atau dgn shotcrete Perlindungan
Slope
Ramp
1.2.2.2. GALIAN TANAH SUPPORT/ TEGAK Untuk beban lateral yang tidak besar, ground support dapat menggunakan sistem free cantilever
8
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Untuk beban lateral yang besar dan galian yang sangat lebar, ground support dapat diperkuat dengan sistem bracing/ strutting / anchoring STRUTTIN G
Galian tahap I
Strutting tahap I
Strutting tahap II Galian tahap II
Galian tahap akhir
BRACING
Galian tahap I + Bracing tahap I
Galian tahap akhir + Bracing akhir
9
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
ANCHORING Galian thp.I
Galian thp.akhir
1.2.3.
PONDASI Pada umumnya fondasi untuk bangunan gedung bertingkat, menggunakan fondasi dalam. Beberapa alternatif adalah : 1. Pondasi Tiang Pancang (Driven Pile) 2. Pondasi Frankie Pile 3. Fondasi Bored Pile
10
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2.3.1. TIANG PANCANG (DRIVEN PILE) Ada dua alternatif, yaitu :
Galian Basement
Dipancang dulu baru digali basement (umum)
Digali basement dulu, baru dipancang
Bila tiang pancang berjarak rapat dan menimbulkan soil displacement yang cukup besar, maka untuk menghindari terjadinya “heaving“, urutan pemancangan harus dari tengah keluar . Persiapan • Penentuan alat pancang yang digunakan: peralacan pancang yang dipakai harus mempunyai efisiensi dan energi yang memadai.
11
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Pemilihan jenis hammer secara tepat harus memper-hitungkan panjang tiang, daya dukung tiang, dan kondisi tanah. • Rencanakan set tiang final: untuk menentukan pada kedaiaman mana pemancangan tiang dapat dihentikan, berdasarkan data tanah dan data jumlah pukulan terakhir {final set) • Rencanakan urutan pemancangan dengan pertimbangan kemudahan manuver alat. lokasi stok material ditempat-kan sedekat mungkin dengan lokasi pemancangannya. • Tentukan letak titik pancang dengan theodolit dan tandai dengan patok.
1. 2. 3. 4.
Urutan pemancangan Proses pemancangan Dipasang patok 2 posisi rencana tiang pancang. Diberi nomor urut pemancangan sesuai rencana. Bila perlu penyambungan, disiapkan dari awal baik tiang penyambung maupun alat penyambung. Pemancangan dihentikan bila final settlement telah memenuhi syarat.
12
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
5.
Penghentian pemancangan harus sepengetahuan Pengawas yang bersangkutan. 1.2.3.2. FRANKIE PILE • Pipa baja dengan ujung bawah terbuka, diletakkan tepat pada titik (patok) tiang. Split lalu dimasukkan ke dalam pipa yang kosong itu dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan skip. Split dipadatkan dengan tumbukan palu/drop hammer di dalam pipa sehingga melekat menjadi suatu sumbat pada ujung pipa. • Pemancangan pipa besi dilakukan dengan cara menumbuk sumbat split pada ujung pipa. Kedalaman pemancangan ditentukan melalui data yang diperoleh dari penyelidikan tanah dan kalendering pada setiap titik. Pemancangan dihentikan apabila penurunan pipa tidak lebih dari 30 mm dalam 10 pukulan, dengan tinggi jatuh palu setinggi 1,20 meter per pukulan. • Setelah mencapai kedalaman yang diharapkan, pipa ditahan dengan sling dan sumbat split yang terdapat di dalam pipa dipukul hingga lepas dan keluar dari pipa. Beton kering lalu diisikan sedikit demi sedikit ke dalam pipa untuk pembuatan pembesaran (bulb) atau enlarged base. • Pembesian dimasukkan ke dalam pipa. Pembesian dibuat sepanjang tiang dengan tambahan ± 0,90 m stek untuk masuk ke dalam poer untuk penyambungan, sehingga overlapping besi utama adalah ± 90 cm. • Pengecoran kedalam pipa dilakukan sedikit demi sedikit disertai dengan pamadatan, Alat sambil pipa sedikit demi sedikit dicabut. tumbuk • Pengecoran beton terakhir ditambahSambil setinggi cor, casing lebih kurang Casing 30 cm - 50 cm. diangkat Pembesian
Pipa tremie
Pile cap
Split Tutup
13
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2.3.3. BORED PILE 1.2.3.3.1. PROSES PENGEBORAN 1.
2.
Pengeboran dimulai dengan menggunakan auger dengan diameter sedikit besar. Untuk kemudian memasang casing sementara (bila diperlukan) sepanjang maksimum 4.00 meter. Casing sementara ini dibutuhkan untuk menghindari runtuhnya tanah permukaan di sekeliling lubang bor. Pengeboran dilanjutkan menggunakan auger atau bucket. Bila dinding lubang bor runtuh, maka dibutuhkan pengisian air dalam lubang bor selama proses pengeboran dilaksanakan.
1.2.3.3.2. PROSES PEMBERSIHAN LUBANG Pembersihan dasar lubang dimulai dengan menggunakan cleaning bucket. Bahan yang dikeluarkan dan tebalnya harus dicatat. Proses diulang beberapa kali sampai dasar lubang dalam keadaan relatif bersih. 1.2.3.3.3. PROSES PENGECORAN BETON
14
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.
Setelah pembersihan dasar lubang kemudian dilaksanakan pemasangan pembesian besi beton disusul pemasangan pipa tremie. Panjang, jumlah dan mutu besi beton dibuat sesuai spesifikasi teknis.
2.
Bila di dalam lubang terdapat volume air yang cukup banyak dan deras maka pengecoran dilaksanakan melalui pipa tremie yang ditutup pada ujung bawahnya, menggunakan plat baja yang dinamakan end plate atau dengan menggunakan plastic foam sebagai pemisah antara beton dan air.
3.
Pipa tremie dipasang sepanjang lubang yang dibor dengan ujungnya bertumpu pada dasar lubang. Beton Readymix dituangkan ke dalam tremie hingga pipa tersebut terisi penuh. Pipa lalu ditarik sehingga end plate terlapas dan beton mengalir pengecoran tiang dilakukan berulang kali hingga permukaan beton mencapai ketinggian yang diinginkan. Selama pengecoran berlangsung ujung bawah pipa tremie harus terbenam di dalam beton. Bila pipa tremie terlampau panjang maka pipa tremie dengan panjang masing-masing potongan antara 1 - 6 meter harus diangkat dan dipotong.
15
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
4.
Casing lalu dicabut perlahan-lahan dan dilakukan pengukuran terakhir untuk memeriksa apakah ketinggian permukaan beton berada di atas rencana dasar poer setinggi ± 1 meter untuk menjamin mutu beton yang baik pada elevasi dasar poer. Penyedot sisa boring
Pembesian
Pipa casing ditarik& cor
Pile Cap
Pipa casing
Bor Tanah
Bila perlu , diisi bentonite
Apabila perlu, casing sementara di cor beton sampai penuh sehingga ketinggian permukaan beton yang diinginkan tercapai. Bilamana tidak
16
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
ada air di dalam lubang bor, pengecoran beton dilakukan dengan pipa tremie pendek (± 1 m) dan corong saja. Pipa tremie pendek ini berfungsi agar beton yang dituangkan jatuh ditengah-tengah lubang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bored pile : • Tetapkan titik-titik bore pile. • Siapkan saluran drainage untuk pembuangan lumpur dari galian bor. • Arah gerakan alat bor, mundur (bila perlu galian sambil diisi lumpur bentonite). • Sample tanah elevasi akhir, diserahkan pada Pengawas, untuk persetujuan pemberhentian boring. • Penurunan rangkaian pembesian, memperhatikan elevasi rencana. • Pengecoran menggunakan sistem pipa tremi. 1.2.4.
PILE CAP DAN GROUNDING
PILE CAP
Permanen Form work
GROUND BEAM
17
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2.5.
RAFT FONDATION Raft foundation, biasanya digunakan pada bangunan gedung bertingkat tinggi, dengan basement yang dalam. Raft foundation, berfungsi juga sbg pile cap fondasi tiang (bored pile), dan sbg pemberat bangunan. Raft foundation, berbentuk sebagai plat yang tebal sekali, missal >2 meter, sehingga perlu metode pengecoran khusus . Pengecoran Raft Foundation menggunakan sistem papan catur, volume tahap pengecoran disesuaikan kemampuan alat dan tenaga
Di Cor tahap I (dgn form work)
Di Cor tahap II (tanpa form work)
Pengecoran Tiap Kotak, (sistem papan catur tahap I )
Kawat anyaman Balok Kayu
Tulangan Raft
Pengecoran Tiap Kotak, (sistem papan catur tahap II )
Tulnagan Raft
18
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2.6.
DINDING DIAFRAGHMA
Galian & Cor panel Female
Secant pile wall Galian & Cor panel Male
Galian Bore pile , diisi semen bentonite
Galian Bore pile , disela-sela bore pile semen bentonite , kemudian di cor beton bertulang
Panel Female Panel Female
Panel Female
19
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2.7.
BASEMENT Sistem pelaksanaan struktur basement , dapat dibagi menjadi : • Sistem Konvensioal ( Bottom up ) • Sistem Top Down ( Up and Down ) • Sistem campuran ( Top Down & Bottom Up ) Sistem yang digunakan , dipengaruhi oleh situasi dan kondisi bangunan. Top Down adalah sistem baru, yang dimaksudkan agar proses pelaksanaan dapat lebih cepat.
1.2.7.1. KONVENSIONAL
Slab basement
Kolom basement
20
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.2.7.2. TOP DOWN King Post
Galian level I
Diaphragm Wall
Galian level II
Galian level III
Raft Foundation
Bored Pile
TAHAP PENGERJAAN BASEMENT TOP DOWN SISTEM Tulangan Kolom
Tulangan Slab
Lean concrete
King Post
Lean concrete
King Post
21
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Pasang penulangan kolom , dan pasang bekisting kemudian kolom di cor
Lobang untuk pipa concrete pump
Kolom yang telah dicor
22
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.3. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 1.3.1. KOLOM, BALOK, SLAB 1.3.1.1. FORM WORK/BEKISTING BALOK / SLAB , KONVENSIONAL Di cor beton Slab& Balok
Tiang Kayu
Balok& papan Kayu
Kolom telah dicor
Tiang Kayu
Papan Alas
23
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
BALOK / SLAB DENGAN PERANCAH SCAFOLDING Di cor beton
Ajusting Frame
Balok& papan Kayu
Main Frame
U Head Jack Pipa Bracing
Kolom telah dicor
Joint Pin
Jack Base
BALOK / SLAB MENGUNAKAN STEEL DECK Di cor beton BALOK / SLAB DENGAN HORRY BEAM Steel Deck Di cor beton
Horry Beam Steel Support bila diperlukan
U Head Jack Kolom telah dicorU Head Jack Kolom telah dicor Joint Pin
Joint Pin Jack Base Profil Steel deck Jack Base
24
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.3.1.2.. CAST IN PLACE Concrete Bucket
CAST IN PLACE
Pengatur vertikal Pedoman vertikal
Sepatu Kolom ( beton / besi siku )
Unting
1.3.1.3. PRECAST KOLOM , dengan Sistem Pre-Grout
Kolom Bag. atas
Sebelum grouting mengeras , tidak boleh diganggu . Diisi grout (dilebihkan)
Kolom Bag. bawah
25
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
KOLOM , dengan Sistem Post-Grout
Kolom Bag. atas
Splice Sleeve
Bedding mortar
Pompa grout dari bawah Kolom Bag. bawah
KOLOM , dengan Sistem Embeded Part dan Las
Kolom bagian atas
Baja penyambung
Kolom bagian atas
Di Las Baja penyambung
Kolom bagian bawah Kolom bagian bawah
26
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
KOLOM & BALOK, dengan Sistem Embeded part dan las
Kolom
Balok Tampak Samping
Embeded Part
Plat penyambung di las Tampak Atas
BEAM , dengan Sistem Grout Di Grout
Splice Sleeve
BEAM , dengan sistem Grout & Cor
Komponen Precast
Komponen Precast
Cast In Place
Komponen Precast
Komponen Precast
27
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
TANGGA Sistem Precast
Bagian Bordes di cast in place
Bagian Trap di precast
28
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.3.1.4. CAMPURAN Dalam sistem ini , biasanya yang di precast adalah Slab , antara lain : CAMPURAN ( Half Slab ) Cast In Place
Half Slab precast
Temporary support Half Slab precast
Kolom telah dicor
Penggunaan Half Slab precast , kolom dan balok serta sebagian slab di cor ditempat . CAMPURAN ( Hollow Slab ) Hollow Slab precast
Cast In Place
Kolom telah dicor
29
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Penggunaan Hollow Slab precast, kolom dan balok serta toping slab di cor ditempat . CAMPURAN ( Double Tee Beam) Double Tee Beam Precast
Cast In Place
Scafolding untuk cor balok
Tampang Double Tee Beam
Penggunaan Double Tee Beam precast , kolom dan balok induk, serta toping slab di cor ditempat .
30
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.3.2.. SHEAR WALL, CORE WALL 1.3.2.1. FORM WORK/BEKISTING Pipa
CLIMBING FORM
Plat form untuk kerja
Bout penahan
Penggantung Plat form untuk finishing
Shear Wall yg sdh dicor .
SLIP FORM
Steel Jack Rod Hydraulic Climbing Jacks
Hand Rail
Yoke Unit
Working Platform
Penggantung Plat form untuk finishing
31
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
AUTO JUMP FORM
Stationary jack rod
PEMASANGAN FORM
COR DINDING
Hydraulic jack
Grid Beam
Pengecoran Thp. I , manual Adjustable shear key support system
Cekungan
MENGANGKAT FORMWORK
MENGANGKAT JACK ROD
32
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
LAY OUT GRID BEAM & HYDRAULIC JACK ( Tanpa gambar Deck )
CARA KERJA HYDRAULIC JACK
Jack Rod Hydraulic Jack
Jack Rod
Penghubung Hydraulic Jack & Grid Beam
Grid Beam
Jack Rod
Hydraulic Jack
Core Wall
Form work dalam
• Unit Form work bertumpu pada Shear Key , kemudian Hydraulic Jack menaikkan atau menurunkan Jack Rod Hydraulic Jack
• Unit Form work bergerak keatas diangkat oleh Hydraulic Jack yang merambat keatas pada Jack Rod , dimana Jack Rod bertumpu pada beton yang sudah di cor .
Form work luar
Grid Beam
1.3.2.2. HUBUNGAN CORE WALL DGN SLAB
Starter bar yg ditanam
Starter bar tlh dibuka
Core wall
Hubungan Core wall dengan slab, melalui starter bar yang ditanam pada dinding core wall
1.3.3. PEKERJAAN BETON (CONCRETE) 1.3.3.1. SLAB DAN BALOK
33
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.Setelah beton agak mengering, pasang adukan pada sekeiiling beton lantai yang akan digenangi air dengan tinggi adukan ± 5 cm. 2.Biarkan adukan sampai kering/ keras. 3.Aliri/ genangi permukaan beton lantai dengan air kerja menggunakan pompa dan slang air. 4.Lakukan penyiraman atau penggenangan permukaan lantai beton secara teratur 5.Kontrol genangan air jangan sampai kering 6.Jika terjadi hujan maka tidak perlu diadakan pekerjaan penyiraman beton lantai 1.3.3.2.
KOLOM 1. Setelah bekisting kolom dibuka curing dapat dilakukan 2. Kondisi kolom agak mengering
3. Curring dilakukan dengan melakukan penyemprotan curing compound 4. Curing juga dapat dilakukan dengan menutupi
34
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.3.3.3.
permukaan kolom dengan terpal/ kain karung basah SLUMP TEST 1.Pengisian kerucut Abrams dilakukan 3 tahap dimana tiap tahap untuk mengisi sepertiga tinggi kerucut. 2.Pemampatan dengan merojok adukan beton sebanyak ± 25 kali menggunakan besi untuk tiap tahap pengisian kerucut. 3.Ratakan permukaan kerucut
4.Bersihkan bagian alas bawah kerucut 5.Tekan pegangan kemudian angkat kerucut 6.Ukur tinggi penurunan yang terjadi pada adukan beton
1.3.3.4.
TEKNIK PENGECORAN DAN PEMADATAN
35
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Pengecoran Kolom Cara Yang Benar 1.Saat penuangkan beton dari gerobak salurkan campuaran memlalui pipa flexible/tremi 2.Saat menuangkan beton menggunakan bucket dari tower crane gunakan pipa penyaluran yang flexible/tremi yang pangkalnya disambungkan dengan kerucut corong 3.Saat menuangkan beton menggunakan Concrete Pump masukan ujung pipa concrete pump sampai dasar bekisting sambil diangkat perlahan saat bagian tersebut telah terisi beton. Cara Yang Salah 4. penuangan beton dengan jarak jatuh yang jauh, lama dan tak terkontrol dapat menyebabkan segregasi dan campuran beton yang membentur bekisting dapat merusak bekisting dan campuran beton. Segregasi menyebabkan mortar/adukan akan tertinggal di permukaan sedangkan agregat kasar akan menumpuk dibagian bawah Prinsip untuk menghindari segregasi selama pengecoran disegala tempat : 1. Beton dicor secara vertikal dan sedekat mungkin dengan posisi pengecoran 2. Beton jangan dialiran ke posisi pengecoran, tetapi beton dipindahkan.
36
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Pada saat melakukan penggetaran harus dilakukan dengan cara yang benar seperti gambar dibawah ini :
Penggetaran pada saat melakukan pengecoran harus dilakukan antara lain untuk mengkonsolidasikan partikel agregat sampai rata dan mengeluarkan udara yang terjebak.
1.4. PEKERJAAN ARSITEKTUR 1.4.1. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING a. Peralatan Yang Digunakan • Meteran • Jidar aluminium • Roskam kayu • Roskam besi • Kertas semen • Benang b. Bahan Yang Digunakan : • Triplek • Kawat ayam (jika plesteran lebih dari 3cm) • Air • Semen c. Pelaksanaan : 1. pasang batu bata/batako sesuai shop drawing.
37
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
2. basahi permukaan pasangan batu/ bata dengan air sampai basah secara merata (curing). 3. pasang tarikan benang vertikal dan horizontal sebagai panduan kepalaan dan cek tarikan benang. 4. setelah kepalaan terpasang periksa hold point ke 1 HOLD POINT 1 Instalasi M/E sesuai shop drawing
Koordinat titik M/E harus tepat
Ketebalan kepalaan sesuai speksifikasi
Ketebalan 1,5-3cm
Cek vertikalnya shop drawing
Vertikal & horizontal lurus dan rata (harus lot)
5. kemudian periksa hold point ke 2 HOLD POINT 2 Kerataan pemukaan plesteran
Dengan Jidar alumunium L=2m; deviasi ± 1mm
Posisi Outlet M /E
Harus sesuai Shopdrawing
38
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
MULAI
1. CEK SELURUH PASANGAN DINDING 2. CEK PERALATAN 3. CEK BAHAN DINDING
N
OK
KOREKSI
Y
1. PASANG BATU BATA/BATAKO SESUAI SHOP DRAWING. 2. BASAHI PERMUKAAN PASANGAN BATU/ BATA DENGAN AIR SAMPAI BASAH SECARA MERATA (CURING). 3. PASANG TARIKAN BENANG VERTIKAL DAN HORIZONTAL SEBAGAI PANDUAN KEPALAAN DAN CEK TARIKAN BENANG.
N
OK Y LAKUKAN PEKERJAAN PLESTERAN DENGAN PANDUAN KEPALAN
OK Y
N
HOLD POINT 1 1. KOORDINAT INSTALASI TITIK M/E HARUS TEPAT SESUAI SHOP DRAWING 2. KETEBALAN KEPALAAN SESUAI SPEKSIFIKASI 1,5-3CM 3. VERTIKAL & HORIZONTAL LURUS DAN RATA (HARUS LOT)
HOLD POINT 2 1. KERATAAN PEMUKAANPLESTERAN L=2M; DEVIASI ± 1MM 2. POSISI OUTLET M/E HARUS SESUAI SHOP DRAWING
DITERIMA
39 SELESA I
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.4.2.
PEKERJAAN PLAFOND GIPSUM a. Peralatan Yang Digunakan • rol meter • benang • screw driver • ceiling net/ lakban • waterpass • amplas • hand sander • grit paper 150/120 • kuas • rol cat b. Bahan Yang Digunakan • panel gypsum • paku kait / penggantung • rod (penggantung rangka plafond) • hanger • clip adjuster (ex. boral type 223) • steel hollow • wallen cle profil l 20 x 20 mm/ moulding profil w
40
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• to/5 cross rail atau rangka utama (ex. boral type 201) • furing chanel atau rangka pembagi (ex. boral type 204) • locking clip (ex. boral type 210) • skrup ceiling • paper tape • compound • cat • plamur
c. Pelaksanaan 1. Tentukan/ marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan serta titik-titik paku kait pada langit-langit dengan jarak sesuai shop drawing.
2. Pasang paku kait. tembakanpaku-paku kait pada marking titik -titik yang telah ada 600x1200mm. 3. Pasang penggantung rangkaplafond (rod) yang terdiri dari hanger dan clip adjuster (ex. boral type
41
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
223), dengan posisi tegak - lurus.
4. Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil l 20 x 20 mm atau moulding profil w sebagai list tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond. 5. Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond. 7. Pasang rangka utama/ top cross rail (ex.boral type 201 ) dengan jarak 1200 mm.
42
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
8. Pasang rangka pembagi/ furing chanel (ex.boral type 204) dengan jarak 600 mm menggunakan locking clip (ex.boral type 210), cek elevasi dan jarak rangkaplafond cek sparing, ducting dan perlengkapan mekanikal elektrikal lainnya. 9. Pasang dan kencangkan clip rod. 10. Pasang panel gypsum pada rangka dengan sekrup ceiling menggunakan screw driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.
43
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
11. Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond dengan menggunakan waterpass. 12. Perataan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban. 13. Kemudian ditutup dengan paper tape dan compound ceillng. 14. Setelah itu diamplas. 15. Finish permukaan plafond gypsum tersebut dengan cat. a. Ratakan permukaan plafon gypsum menggunakan plamur sampai terlihat rata dan lurus. b. Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar - benar halus. c. Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian tepi dan sudut, serta rol cat untuk bidang luas. A
MULAI
MARKING ELEVASI & TITIK PENGGANTUNG
PASANG PANEL GIPSUM
PERBAIKI
RATAKAN SAMBUNGAN GYPSUM Y
CEK ELEVASI & JARAK TITIK GANTUNGAN
N
MARKING POSISI ACCESSORIES M/E PERBAIKI
Y
CEK ELEVASI & JARAK
N
PASANG PENGGANTUNG & RANGKA TEPI Y LUBANGI POSISI ACCESSORIES M/E PASANG TARIKAN BENANG MEMANJANG NELINTANG & DIAGONAL SEBAGAI ACUAN ELEVASI & KELURUSAN PLAFOND FINISHING PERMUKAAN PLAFOND
PASANG RANGKA PLAFOND
PASANG ACCESSORIES M/E PERBAIKI
CEK ELEVASI & JARAK
N
DITERIMA
Y SELESAI A
44
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan Plafond Gypsum
45
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.4.3.
PEKERJAAN PLAFOND PLYWOOD a. Peralatan Yang Digunakan • roll meter (meteran) • steger kerja • mesin poles kayu • benang nylon • waterpass • siku besi • gergaji • amplas biasa (kasar & halus) • paku • palu besi • kain lap b. bahan yang digunakan : • plywood tebal 6 mm ukuran disesuaikan dengan kebutuhan jenis kayu : kayu kamper • plywood tebal 6 mm jenis kayu: kayu kamper (dia\ dan lurus • ukuran : 5 / 7 cm dan 5/10 cm c. pelaksanaan 2. Buat marking elevasi, as dan jarak penggantung rangka plafond sesuai dengan shopdrawing (untuk menentukan ketinggian plafond ).
3.
4.
Pasang benang nylon dua sisi dan sejajar sebagai pedoman kelurusan & ketinggian rangka, sesuai elevasi yang telah dibuat pemasangan benang nylon. Pasang instalasi terlebih dahulu sebelum memasang rangka plafond. 46
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
5. 6. 7. 8.
Pasang rangka plafond (yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong) sesuai marking yang telah dibuat. Periksa kelurusan dan kerataan rangka menggunakan waterpass & siku besi. Potong panel plafond plywood dengan gergaji sesuai shop drawing. Haluskan bekas potongan plywood dengan amplas. Pasang panel plafond plywood tersebutdengan mengatur : • kelurusan & kerapatan nad plafond • kerataan plafond Pemasangan plafond dimulai dari tepi (mengikuti gambar kerja) dan diperkuat dengan paku yang diketok dengan palu besi
9. Cek kerataan permukaan plafond yang sudah jadi dengan waterpass. 10. Rapikan & haluskan permukaan plafond plywood yang telah terpasang dengan amplas sampai rata / licin. 11. Bersihkan permukaan yang telah diamplas dengan kain lap
47
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.4.4.
PEKERJAAN GENTENG METAL a. Umum 1. Dalam hal penggunaan kaso dan reng pemasangan genteng metal "rainbow" tidak berbeda dari pemasangan genteng lainnya. 2. Perbedaan prinsip adalah pemasangan genteng di mulai dari atas ke arah bawah. 3. Perakitan antara genteng yang satu dengan lainnya menggunakan paku anti karat. 4. Mengikuti bentuk atap dengan mudah karena terbuat dari galvanil campuran aluminium yang fleksibel. 5. Walaupun terbuat dari metal tetapi sangat ringan yaitu 1/6 berat genteng beton ± 7kg/m2, sehingga dapat dipasang dengan sudut 12° sampai dengan 90°. b. Perhitungan jarak reng : 1. Jika atap diakhiri listplank kayu, maka perhitungan reng dimulai dari bawah dengan overlap yang diinginkan (disarankan 7cm) sehingga jarak reng pertama dari listplank adalah 36,5 - 7 = 29,5 cm. 2. Jika akhir atap diakhiri dengan talang datar, maka perhitungan reng dimulai dari atas. c. Pelaksanaan 1. Pemasangan genteng dimulai dari atas agar jarak genteng tetap pada posisinya. 2. Pemakuan genteng pertama pada lekukan atas. Untuk yang kedua dan selanjutnya pada pertemuan atau sambungan 4 buah genteng. 3. Lakukan pemasangan wall flashing. 4. Kemudian lakukan pemasangan nok atas persegi.
48
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.4.5. PEKERJAAN PEMASANGAN KUSEN PINTU / JENDELA ALUMINIUM a. Alat yang digunakan • Baji karet • Bor • Obeng b. Bahan yang digunakan • Kusen aluminium • Daun pintu/ jendela (setelah dipasang kaca) • Fischer • Skrup • Mortar/ semen/ sealant • Vaseline/ isolasi kertas/ plastik c. Pelaksanaan : 1. Pasang kusen pintu/ jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuai type yang ada), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1cm).
2. Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji karet/ kayu. 3. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu. 4. Stel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding
49
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
5. Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat skrup 6. Masukan fischer kedalam lubang bor
7. Fischer dikencangkan dengan obeng 8. Pasang daun pintu/ jendela (setelah dipasang kaga) ke dalam kusen. aksesoris 9. Stel perlengkapan serta (roda/rel, engsel, kunci dll). 10. Finish tembok/ dinding dengan mortar/ semen/ sealant (pengisian pada celah antara kusen dan tembok/ dinding ). 11. Untuk menghindari cacat pada profil-profil alumunium yang telah terpasang, maka beri pelindung sejenis vaseline/ isolasi kertas/ plastik pada tempat yang rawan goresan.
50
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.4.6. PEKERJAAN KUSEN KAYU a. Alat yang digunakan • Meteran minimal 2m • Lot • Waterpass • Palu b. Bahan yang digunakan • Kusen Kusen telah dibuat di workshop sesuai ukuran dalam gambar kerja. • Kayu 3/5cm & 4/6 cm (untuk skur/penyangga sementara) • Paku • Papan c. Pelaksanaan : • Sebelum kusen pintu/ jendela kayu dipasang cek 1. Sudah betulkah ukuran tinggi & lebar kusen 2. Apakah terdapat cacat atau tidak 3. Sponeng : a.Sudahkah sesuaikah ukuran sponeng de-ngan rencana daun pintu/ jendela
51
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
b.Untuk kusen gendong apakah sudah betulkah letak sponeng bukaan daun pintu dengan daun jendela/ kaca mati
c. Bagaimana sudut sponeng apakah sudah 90º d.Sudah adakah sponeng tali air/ tali kapur tiangnya
4.
Periksa angkur Apakah material yang digunakan sudah benar Apakah posisi angkur pada tiang kusen sudah benar
52
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
5.
Apakah ketinggian kusen diperhitungkan terhadap ketinggian neut/ locis
pintu
sudah
• Jika sudah ok semua, ukur posisi kusen di lokasi yang akan dipasang sesuai gambar kerja. • Pasang kusen pintu/ jendela kayu pada lokasi sesuai ukuran yang telah ditentukan, dengan bantuan skur/ penyangga sementara (skur/ penyangga jangan dimatikan terlebih dahulu) • Pasang kusen sesuai shop drawing dengan dasar elevasi & absis/ ordinat pinjaman
53
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Pasang 2 buah lot untuk mencecek posisi/ kevertikalan masingmasing ambang samping, apakah betul-betul tegak lurus. • Bila posisi & elevasi sudah betul, skur/ penyangga sementara dimatikan untuk menghindari kusen berubah posisi & elevasi. • Pasang batu bata penjepit pada tepi kusen. • Pasang bekisting pada masing-masing posisi angkur, kemudian cor pada masing-masing angkur kusen. • Pasang 2 buah lot untuk mengetahui posisi kusen apakah betulbetul tegak lurus. • Pasang batu baia sekitar kusen yang tersisa. • Cor balok
54
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
lantai dan neut/ locis.
1.4.7.
PEKERJAAN PENGECATAN a. Peralatan yang digunakan • semen/koran • •
Kertas Lakban Amplas 55
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Rol • Kuas • Skrap • Kain lap b. Bahan yang digunakan : • Plamur • Cat dinding c. Pelaksanaan : 1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain lap. 2. Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban. 3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagianbagian dinding yang retak & kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering. 4. Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata. 5. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ? 6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit). 7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama. 8. Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi). 9. Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata 10. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap. d. Hasil akhir : hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
56
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• rata • mengenai bidang lain • mengelupas
1.4.8.
Permukaan Tidak Tidak
PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING KERAMIK a. Planning 57
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1. Shop drawing • Menentukan sisa potongan keramik harus > 1/3 badan keramik • Menentukan nad keramik dinding &lantai agar bertemu & nad keramik seragam • Menentukan supaya perempatan keramik bertemu • Menentukan posisi dinding bata. • Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan/ tengah badan keramik. • Menentukan titik awal pemasangan keramik. 2. Perhitungan resources (sumber daya) a. Bahan yang digunakan • Keramik • Semen pc • Air • Additive b. Alat yang digunakan • Jidar aluminium • Bak air (ember) • Tempat dudukan /tatakan keramik • Benang atau senar • Palu karet • Plastic cross atau tile spacer • Waterpass • Busa/spon • Kain/lap basah c. Tenaga kerja :
58
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume pekerjaan b. Pelaksanaan 1. Setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk batas pemasangan keramik. 2. Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan ketebalan ±2 cm, diamkan selama 1x24 jam sehingga plesteran menjadi kuat. 3. Sortir keramik agar menhasilkan keseragaman • Ukuran/ dimensi • Presisi • Warna
4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1jam.
5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/ tatakan keramik, setelah proses perendaman 59
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
6. Basahi pasangan dinding yang akan dipasang keramik dengan air. 7. Pasang benang/senar untuk kepalaan, dan benang/ senar tersebut harus dicek secara periodik baik kekencangan maupun elevasinya. 8. Cek lebar nad dan hindari las-lasan. 9. Pasang perekat laticrete+semen (acian/ air + semen) pada permukaan dinding 10. Beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik. 11.
12. Pasang kepalan keramik arah horizontal dan vertical dengan menempelkan keramik pada posisinya. 13. Setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut dengan palu karet agar merata. 14. Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad bisa seragam & rapi diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak nad (tanda " + ") atau dengan tile spacer. 15. Cek kerataan pasangan keramik dengan water pass.
16. Bersihkanlah permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain/ lap basah 60
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
17. Lakukan pengecekan terhadap nad dari laticrete menggunakan material 18. grouting nad dengan alat busa/spon.
19. Setelah kering bersihkan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik dengan kain / lap basah. PEKERJAAN DINDING MARMER/ GRANIT SISTEM BASAH a. Peralatan Sendok spesi Ramset (alat tembak paku beton) Ember Batu gerinda Cangkul Amplas halus Sekop Paku beton Benang Siku-siku Waterpass Rol meter Unting-unting Kain lap Paku Palu Tang Cape Mesin poles marmer/granit (untuk mengkilapkan permukaan) b. Bahan • Marmer/granit • Semen pc • Pasir • Air
1.4.9.
61
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
c.
• Bahan cor nad (afagrout, ibagruot, afafik dan lain-lainwarna sesuai rencana). • Kawat angkur kuningan diameter 0,2 cm. • Bubuk pengkilap/batu kuning (untuk mengkilapkan permukaan). Pelaksanaan 1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan. 2. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain-lain. 3. Gelar marmer/ granit seluas dinding sesuai dengan pola yang ada pada gambar shopdrawing
4. Seleksi ukuran, warna, arah serat, dan cacatcacat permanen marmer/granit. 5. Marking atau tandai marmer/ granit sesuai posis1 dan arah serat. penandaan ini menggu-nakan isolasi, setelah marmer/ granit terpasang isolasi baru dilepas 6. Marking dan tandai letak angkur dengan paku pada dinding yang akan dipasang marmer/granit.
62
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
7. Lubangi marmer/granit untuk dudukan kawat angkur
8. Pasang benang arah horisontal dan vertikal pada dinding sesuai elevasi pada shopdrawing. kedudukan benang antara horisontal dan vertikal harus siku dan datar, cek kedataran benang dengan waterpass. 9. Pasang kawat angkur arah melintang/horisontal pada dinding sesuai marking dengan bantuan paku. 10. Pasang alat bantu kawat penahan sementara.
63
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
11. Pasang kawat angkur sesual kedudukan.
12. Pasang marmer/granit pada posisinya dengan bantuan angkur mati dan angkur sementara. arah pemasangan dimulai dari bawah dan kedudukan marmer/ granit harus sesuai dengan saat penggelaran
64
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
13. Isi spesi secara hati-hati agar kedudukannya tidak berubah, dan sebelum spesi kering/ mengeras lepas kawat Bantu sementara 14. Cek kerataan permukaan marmer/ granit dengan waterpass.
15. Isi sela nad dengan bahan pengisi yang telah disetujui. 16. Bersihkan permukaan marmer/ granit yang terpasang dengan kain lap basah.
1.4.10. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK a. Planning 1. Shop drawing • Menentukan sisa potongan keramik harus > 1/3 badan keramik • Menentukan nad keramik dinding &lantai agar bertemu & nad keramik seragam • Menentukan supaya perempatan keramik bertemu
65
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Menentukan posisi dinding bata. • Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan/ tengah badan keramik. • Menentukan titik awal pemasangan keramik. • Menentukan expantion joint minimal setiap luasan 12 m216 m2. 2. Perhitungan resources (sumber daya) a. Bahan yang digunakan • Keramik • Semen pc • Air • Additive b. Alat yang digunakan • Jidar aluminium • Bak air (ember) • Tempat dudukan /tatakan keramik • Benang atau senar • Palu karet • Sendok Spesi • Plastic cross atau tile spacer • Waterpass • Busa/spon • Kain/lap basah c. Tenaga kerja : menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume pekerjaan b. Pelaksanaan
66
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.
Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.
2.
Pahami gambar kerja, pola pema-sangan, dan lain – iain. Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman • Ukuran/ dimensi • Presisi • Warna Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1jam.
3.
4.
5. 6. 7.
8.
Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/ tatakan keramik, setelah proses perendaman Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan. Pasang benang arah horisontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shopdrawing. kedudukan benang datar dan siku apabii.a dinding yang ada adalah dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding. Pasang keramik sebagal pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah terpasang.
67
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
9.
Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass
10.
Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/ Spesi. ll.setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai poslsinya sampai selesai, usahakan supaya tidak ada las - lasan. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/cacat. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah sampai bersih.
11. 12.
13. 14.
15.
Untuk menghindari naiknya (menggelembungnva lantai) maka delatasi
lantai buatlah
68
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
16.
18.
Kemudian siapkan isian/bahan cor nad pada bakair (ember) dan aduklah hingga rata Setelah adukan rata, isi sela - sela nad dengan bahan cor nad dengan menggunakan sendok spesi ( sekop ). Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering. Kemudian ratakan nad tersebut dengan cape.
19.
Diamkan dan tunggu sampai nad ter-sebut
17.
69
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
20.
benar-benar kering. Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipa-sang nad dari sisa-sisa bahan cor nad dengan menggunakan kain/lap basah sampai bersih.
1.4.11. LANTAI GRANITE/ MARMER a. Peralatan Yang Digunakan • Sendok Spesi • Ember • Canckul • Sekop • Benang • Siku - Siku • Waterrpass • Rol Meter • Kain Lap • Palu Karet • Palu Besi • Amplas Haeus • Mesin poles marmer/granit (untuk mengkilapkan permukaan). • Gergaji/Gerind a Beton
b. Bahan Yang Digunakan: • Ubin Marmer/Granit • Semen Pc • Pasir • Air • Bahan Cor Nad (Afagrout, Ibagruot, Afafik Dan Lain - Lain Warna Sesuai Rencana)
70
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
c.
• Bubuk Pengkilap/Batu Kuning (Untuk Mengkilapkan Permukaan) Pelaksanaan: 1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan. 2. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan iain-lain 3. Apabila marmer/ granit dipasang pada : • Lantai biasa (diatas pasir urug), kepadatan dan keda-taran pasir urug harus sesuai rencana. • Lantai beton (diatas pasir urug), permukaan lantai dibersihkan dan disiram dengan air. 4. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. penentuan peil ini untukseluruh kesatuan. Kedudukan benang harus datar dan siku. Apabila din-ding yang ada adalah dinding marmer/ granit, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.
5. Pasang marmer/granit sebagai pasangan kepaila, sepanjang garis dasar yang telah terpasang
71
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
6. Untuk marmer/granit yang tidak sama dimensinya, dipotong/ digerjnda dengan alat potong gergaji/gerinda marmer/granit.
7. Cek kedatarannya dengan waterpass untuk setiap pemasangan marmer/ granit 8. Gunakan palu karet untuk mendatarkan/meratakan agar permukaan marmer/granit tidak rusak/cacat 9. Lanjutkan pemasangan marmer/granit dengan pertolongan benang dan lakukan pengecekan dengan waterpass setiap memasang sebuah marmer/granit. 10. Isi sela-sela nad dengan bahan cor nad. pengisian nad dilakukan apabila kedudukan marmer/granit telah kuat atau spesi telah kering. 11. Bersihkan permukaan marmer/granit dari sisasisa bahan cor nad dengan menggunakan kain lap sampai bersih. 12. Poles permukaan marmer/granit dengan bubuk pengkilap dengan menggunakan mesin poles marmer/granit.
72
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
13. Untuk mengkilapkan permukaan marmer/ granit bekas potongan (daerah pinggulan), gosok daerah bekas gergaji dengan batu gerinda sampai halus. Setelah digosok dengan batu gerinda haluskan dengan amplas yang halus. 14. untuk mengkilapkan gosok permukaan dengan batu kuning. Apabila marmer/granit dipasang pada lantai luar, maka perlu diberi lapisan polymer coating. 1.4.12. PEKERJAAN SCREED LANTAI a. Peralatan yang digunakan • Selang air. • Waterpass. • Sapu. • Compressor. • Paku. • Benang nylon / sknar. • Meteran. • Jidar aluminium. • Roskam kayu • Molen untuk mengaduk mortar kapasitas 150 liter • Lift untuk menaikan mortar (bangunan bertingkat) kapasitas 1 ton • Gerobak uintuk mengangkut mortar (dua roda) • Sendok tembok • Drum air • Ember b. Bahan yang digunakan • Pasir pasang/ extra beton. • Semen (pc).
73
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
c.
• Air. Pelaksanaan : 1. Buat marking untuk elevasi screed dengan selang air / waterpass. 2. Bersihkan permukaan lantai dari debu dan puing dengan sapu/ compressor. 3. Siram permukaan lantai dengan air sampai lembab. 4. Pasang benang pada jalur kepalaan (elevasi sesuai dengan marking) 5. Tentukan tebal screed lantai sesuai dengan jenis finishing lantai.
6. Buat caplaan pada jalur kepalaan dengan jarak 1,5 s/d 2 m, elevasi sesuai benang. pada bagian atas caplaan diberi triplek 5x5 cm
7. lsi adukan dengan campuran 1:4 diantara caplaan, elevasi sesuai benang, demiklan seterusnya untuk jalur kepalaan yang lain 8. Dengan jarak antar kepalaan 1,5m s/d 2m sejajar kepalaan pertama. 74
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
9. Isi adukan dengan campuran 1:4 diantara 2 kepalaan. dan ratakan dengan jidar aluminium lalu haluskan dengan roskam kayu.
10. Aci permukaan bidang screed setelah umur screed 2-3 hari (khusus finishing lantai keramik, permukaan screed tidak perlu di aci tetapi di kasarkan). 1.4.13. EXPANTION JOINT a. Deatil Expansion Joint
75
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
2.
POT MEMANJANG
b. Expansion Joint
76
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Expansion Joint Expansiaon Joint Arah Horisontal Arah Horisontal & vertical c. Macam-macam Expansion Joint 1. Joint Alignment To Structural Movement Joint
3. Prefabricated Joint With Reinforcement Edges And Capping Over Structural Movement Joint
4. Flexible Joint In Bed Or Without Separating Layer
77
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
5. Flexible Joint Reinforcement Edges
6. Flexible Joint In Bed, With Or Without Separating Layer Type 1
7. Flexible Joint In Bed, With Or Without Separating Layer Type 2
78
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
7. Floor Joint-Vertical Cove 8. Floor Joint-Skirting
1.4.14. PEKERJAAN WATERPROFING TIPE BITHUTENE a. Alat yang digunakan : • Sikat. • Sapu. • Cape. b. Bahan yang digunakan : • Waterproofing membrane. • Bahan primer coating. • Screed. • Acian halus. • Kawat ayam. c. Pelaksanaan : 1. Bersihkan lokasi yang akan dipasang dari kotoran dan debu serta sisa adukan mengguna-kan sikat, sapu dan cape. 2. Labur permukaan / bidang yang akan dipasang 79
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
deng an primer coating secara merata, juga bidang dinding naik ± 20 cm dari finishing lantai.
START
A
Pembersihan Lokasi dari debu & Kotoran lain
Cek Kebersi han
Pasang WaterProfing
No
Test Perendama n 1X24 jam
Yes Labur Permukaan Dengan Primer Coating
A
No
Yes
Tutup Screed Lantai
FINISH
Flow Chart Pekerjaan Waterproofing 3. Cek laburan primer coating. 4. Pasang waterproofing secara merata mulai dari dinding terjauh dengan overlap ±10 cm. 5. Cek pemasangan waterproofing mem-brane 6. Test penggenangan selama 1 x 24 jam (1 hari). 7. Screed penutup waterproofing : a. Untuk toilet, langsung ditutup screed dengan tebal 2-5 cm. b. Untuk gutter, sebelum penutupan screed 80
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
dipa-sang kawat ayam mengikuti alur pemasangan, ketebalan screed 2-3cm dan difinish acian halus.
1.4.15. WATER PROFING MEMBRANE a. Alat yang digunakan : • Sapu. • Pisau. • Meteran. • Kuas. • Kuas rol, kegel. • Sipatan/tali pemberi tanda. b. Bahan yang digunakan : • Primer dicampur dengan bensin (sampai dapat dikuaskan) • Masting (bitumastic). • Lapisan waterproofing (bituthene), dengan spesifikasi sebagai berikut : Lebar (l) = 1m Panjang (p) = 20 m, 25 m atau 30 m Tebal (t) = 1,50 mm c. Pelaksanaan : 1. Pembersihan Syarat bersih dari kotoran bebas debu lokasi dalam keadaan kering dan halus metode kerja : • Rapikan semua permukaan lantai dan dinding yang akan dipasang waterproofing. • Permukaan harus rata, bebas dari lubang dan tonjolan, kemudian bersihkan dari debu, minyak dan kotoran lainnya. • Hindarkan sudut siku dengan membuat segitiga pengisi 2 -3 cm. 2. Pelaburan primer 81
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
metode kerja: • Oleskan primer dengan kuas atau rol tipis-tipis pada bidang yang akan dipasang waterproofing. • Pemakaian 1 liter primer dapat menghasilkan ± 7m2 bidang kerja. • Primer dibiarkan hingga mengering (±1jam bila keadaan cuaca cerah). 3. Pemasangan waterproofing metode kerja : a. Pasang terlebih dahulu lapis waterproofing pada bagian sudut ruang untuk memudahkan pemasangan bagian datar. b. Pemasangan dimulai dari titik terendah (drain) c. Lapis waterproofing ditempel dengan cara melepas lapisan kertas silicon. d. Tempelkan pada bidang yang sudah diprimer. e. Pada penyambungan waterproofing berikutnya, diharuskan memberi overlap 10 cm (tepat garis putih yang terdapat di kanan dan kiri waterproofing membrane). f. Untuk mendapatkan hasil yang merata kertas silicon dibuka sedikit demi sedikit dan ditempelkan sambil ditekan serta digosok dengan kain pel atau handroller, terutama pada bagian sudut dan lekukan-lekukan serta sambungan. g. Pemasangan bitu mastic (mastic) pada tempat yang kritis h. Untuk pengamanan sambungan di tempat yang kritis (titik pertemuan, drain dan lain-lain), maka perlu dilapis dengan bahan semacam lem (mastic) secukupnya.
82
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
metode kerja : • Sambungan yang digunakan biasanya terputus-putus agar dapat mengikuti bentuk permukaan yang akan dilapis Waterproofing dan dapat menyatu dengan primer yang dikuaskan. • Oleskan mastic pada sambungan hingga rata dengan lebar± 3-4 cm. biarkan hingga mastic dalam keadaan kering (+ 2 jam).
83
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
i. Setelah selesai sebagian atau seluruh pekerjaan pemasangan waterproofing, diadakan tes rendam (flood test) selama 24 jam/ 1 hari dengan air setinggi 5cm. j. Karena waterproofing membrane tidak tahan terhadap sinar ultra violet (panas matahari), maka setelah pemasangan jangan dibiarkan terbuka selama lebih dari 24 jam. k. Setelah dipastikan pemasangan tidak bocor, maka ditutup kembali dengan plesteran pelindung dengan campuran 1pc : 3ps tebal 1,5-2,5 cm. l. Jika dikehendaki untuk bak air, kolam atau atap dapat di pasang dengan keramik. Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Pemasangan Waterproofing Pada Kamar Mandi : • Pasangan keramik pada dinding agar dipasang terlebih dahulu, dimana disisakan setinggi + 25 cm dari lantai kemudian dibagian tersebut diplester tipis. • Lantai beton kamar mandi dibuat 3cm lebih rendah dari lantai luar. Pada basement : • Permukaan air harus dijaga / dikontrol dengan cara dewatering apabila muka air tanah lebih tinggi dari lantai basement pekerjaan dewatering harus mulai dari saat galian, lantai kerja sampai selesaipada dinding. • Pekerjaan pelindungnya memakai pasangan bata atau plesteran.
84
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.4.16. PEKERJAAN COR NAD a. Alat yang digunakan : • Busa/ spon basah atau kain/ lap basah. • Busa/ spon keras atau karet Hitam tebal 1.5 cm. • Sikat kawat. • Kawat yang ditekuk membentuk setengah lingkaran berdiameter 2xlebar nad atau dengan memakai kepala paku yang sesuai ukurannya. • Skrap. • Sapu. • Ember dan gayung. b. Pelaksanaan : 1. Tentukan lahan keramik yang sudah berumur 3 s/d 4 hari & tentukan lahan yang akan dikerjakan, sesuaikan dengan kapasitas tukang per hari. 2. Korek lubang alur nad keramik dengan sikat kawat sampai sedalam ketebalan keramik atau 5 s/d 10 mm 3. Sapu/ bersihkan alur lubang nad & permukaan keramik dari kotoran dan spesi. 4. Siram alur lubang nad keramik dengan air dan biarkan dalam beberapa menit. 5. Tuang adonan semen acian pada alur lubang nad keseluruh permukaan lantai keramik yang luasannya telah ditentukan dengan tahapan per 3x3 meter. 6. Arahkan atau alirkan adonan tersebut tepat kemasing-masing alur nad 7. Tekan adonan acian yang sudah setengah kering pada posisi di atas masingmasing alur nad,supaya meresap ke celah nad dan padat.
85
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
8. Bersihkan sisa-sisa adonan semen pada permukaan keramik tersebut dengan busa/ spon basah atau kain/ lap basah. 9. Ratakan alur nad dengan permukaan keramik, dengan cara menekan memakai alat busa/ spon keras atau karet hitam tebal 1.5 cm. 10. Cekungkan alur nad tersebut dengan alat kawat yang sudah ditekuk membentuk setengah lingkaran berdiameter 2xlebar nad atau dengan memakai kepala paku yang sesuai ukurannya. 11. Rapihkan pinggir keramik dengan memakai skrap, jangan sampai tertutup dengan isian nad. 12. Setelah itu sapu / bersihkan seluruh permukaan keramik yang telah diisi nad.
86
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.4.17. RAILLING TANGGA PELAKSANAAN: 1. Marking As & elevasi untuk posisi railing tangga sesuai gambar kerja. 2. Tentukan letak tiang railing sesuai gambar kerja. 3. Pasang Tiang Railing pada awal trap Tangga & pada bordes lantai atasnya. 4. Tarik benang antara kedua tiang railing. 5. Pasang tiang railing sesuai jarak yang telah ditentukan. 6. Matikan dudukan tiang railing. 7. Pasang railing horizontal dengan menumpu pada tiang. 8. Sambung railing horizontal untuk trap berikutnya. 9. Ratakan & haluskan sambungan serta bersihkan railing tangga yang telah terpasang. Cek ketegakan tiang, kemudian matikan dengan Dynabolt dan agar diperhatikan sistem Joint bagian bawah (Plat Tangga dengan Cover Plat).
87
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.5. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 1.5.1. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON a. Peralatan • Tang, Obeng dll • Waterpass • Kunci pas b. Bahan yang digunakan ● PAI3X ● Pesawat Telepon ● Konduit ● Outlet Telepon ● Kabel instalasi ● Terminal box ● Material Bantu c. Pelaksanaan • Pemasangan instalasi Konduit • Pemasangan Kabel Instalasi Telepon • Pemasangan Instalasi Rak Kabel • Pemasangan Terminal Box • Pemasangan Outlet Telepon • Pemasangan Peralatan Utama
88
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
MULAI
A
APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING
1. PENYAMBUNGAN SEMUA TERMINAL KABEL 2. PENYAMBUNGAN GROUNDING
N
PERSETUJUAN
KOREKSI
N KOREKSI
OK Y
Y
1. PEMASANGAN KEY TELEPON LENGKAP ACCESSORIES 2. PEMASANGAN SENTRAL OPERATOR
PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN
N OK
KOREKSI
Y N OK
TUNGGU 1. PENYAMBUNGAN KEY TELEPON DENGAN MDF 2. PENYAMBUNGAN KEY TELEPON DENGAN TERMINAL BOX TELEPON 3. SETTING PROGRAM
Y 1. MARKING UNTUK BOBOKAN 2. PASANG PIPA INSTALASI/ KONDUIT
N KOREKSI
OK
N KOREKSI
OK
Y
Y
1.PEMASANGAN/ PENARIKAN KABEL TELEPON TIAP LANTAI 2.PEMASANGAN TERMINAL BOX, MDF DAN GROUNDING SYSTEM
N OK
TESTING DAN COMMISSIONING
OK KOREKSI
N
Y
Y DITERIMA PEMASANGAN TERMINAL OUTLET SELESAI
N OK Y A
CEK/ PERBAIKAN
KOREKSI
89
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.5.2.. PEKERJAAN FIRE ALARM a. Bahan yang digunakan ● Peralatan utama, fire alarm Detector ● Speaker ● Kabel instalasi ● Konduit ● Terminal box ● Material bantu b. Peralatan • Tang, Obeng dll • Waterpass • Kunci pas c. Pelaksanaan Pemasangan Detector: • Marking plafon dengan kapur / spidol • Tank kabel instalasi ke luar plafon • Pasang Detector & sambung kabel instalasinya • Kencangkan Detector dengan sekrup • Lindungi detector dari kotoran cat & debu Pemasangan fire alarm • Pemasangan instalasi Konduit • Pemasangan Kabel Instalasi Telepon • Pemasangan Instalasi Rak Kabel • Pemasangan Terminal Box • Pemasangan Outlet Telepon • Pemasangan Peralatan Utama
90
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
MULAI
A
APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING PEMASANGAN DAN PENYAMBUNGAN SEMUA FIRE DETEKTOR
PERSETU JUAN
N
KOREKSI N OK
KOREKSI
Y Y PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI PEMASANGAN MCFA DAN ANNUNCIATER LENGKAP ACCESSORIES SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN
N KOREKSI
OK
N OK
Y TUNGGU PENYAMBUNGAN MCFA DAN ANNUNCIATER DENGAN BOX TERMINAL SETIAP LANTAI
Y
PEMASANGAN PIPA SPARING DAN PIPA INSTALASI/ KONDUIT N OK
OK
N
KOREKSI
Y
KOREKSI
Y
TESTING DAN COMMISSIONING
PEMASANGAN KABEL LISTRIK, TERMINAL BOX, KABEL UNTUK DETEKTOR DAN PERALATAN UTAMA
N OK
CEK/ PERBAIKAN
Y
OK
N
KOREKSI
DITERIMA
91
Y
A
SELESAI
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.5.3.
PEMASANGAN SOUND SYSTEM a. Material • Peralatan utama sound system • Speaker • Kabel instalasi • Konduit • Terminal box • Material Bantu b. Peralatan • Tang, Obeng, Dll • Waterpass • Kunci Pas c. Urutan Pelaksanaan • Pemasangan instalasi konduit • Pemasangan instalasi kabel sound system • Pemasangan instalasi rak kabel • Pemasangan terminal box • Pemasangan Ceiling Speaker • Pemasangan Horn Speaker • Pemasangan wall Speaker • Pemasangan Volume kontrol • Pemasangan Peralatan utama
92
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Urutan Pelaksanaan Pemasangan Ceiling Speaker • Markingplafon dengan kapur/ spidol • Lubangi plafond sesuai marking untuk akustik koordinasikan dengan rangka plafond • Pasang ceiling speaker & sambung kabel instalasinya • Kencangkan speaker dengan disekrupkan pada ceiling • Lindungi speaker dengan masking tape untuk men-cegah kotoran & debu • Urutan Pelaksanaan Pemasangan Horn Speaker • Marking & tandai lokasi horn speaker • Buat pondasi speaker lengkap angkurnya • Pasang tiang speaker • Pasang horn speaker & sambung instalasinya • Lindungi speaker dari kotoran cat & debu
93
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
MULAI
A
APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING
PENYAMBUNGAN SEMUA SPEAKER, VOLUME CONTROL DAN TERMINAL BOX N
PERSETUJUAN
KOREKSI N
OK
KOREKSI
Y Y PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
PEMASANGAN PERALATAN UTAMA SS. & CAR CALL LENGKAP ACCESSORIES SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN N
OK N
OK
KOREKSI
Y
TUNGGU
PENYAMBUNGAN PERALATAN UTAMA DENGAN TERMINAL BOX UTAMA/MDFSS, LENGKAP ACCESSORIES
Y
PEMASANGAN PIPA SPARING DAN PIPA INSTALASI/ KONDUIT
N
OK
KOREKSI
Y N
OK
KOREKSI
TESTING DAN COMMISSIONING
Y
PENARIKAN KABEL, PEMASANGAN TERMINAL, BOX, MDFSS LENGKAP ACCESSORIES
N
OK
CEK/ PERBAIKAN
Y DITERIMA N
OK
KOREKSI
Y
SELESAI
PEMASANGAN CEILING SPEAKER, HORN SPEAKER, VOLUME CONTROL
N
OK Y A
KOREKSI
94
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.5.4.
Flow Chart Pelaksanaan Pemasangan Instalasi Telepon METODE PEMASANGAN CCTV a. Material • TV Monitor • Camera • Kabel instalasi • Konduit • Terminal Box • Material Bantu b. Peralatan • Tang, Obeng, dll • Waterpass • Bending conduit c. Urutan Pemasangan • Pemasangan instalasi konduit • pemasangan instalasi kabel CCTV • Pemasangan instalasi rak kabel • Pemasangan terminal box • Pemasangan peralatan CCTV • Urutan Pelaksanaan Pemasangan CCTV • Marking lokasi penempatan TV monitor dan Camera • Pasang TV Monitor • Pasang Camera
95
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.5.5.
PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI a. Material • Tower Antena • Antena • Repeater • Transmitter • HT b. Peralatan • Kunci Pas • Tang, Obeng, dll c. Urutan Pelaksanaan • Marking lokasi tower antena • Dirikan tower antena • Pasang penangkal petir & lampu tanda • Pasang antena • Pasang box repeater dibagian bawah antena • Pasang instalasi radio komunikasi • Pasang transmitter &. Accessories-nya diruang kontrol • Lakukan pemograman
96
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.5.6.
PEMASANGAN FIRE FIGHTING a. Material • Pompa-pompa • Valve • Pipa Gip/black steel • Hydrant box & Accessories • Hydrant Pillar • Siamese Connection • Head Sprinkler • Fire Extinguisher • Material bantu b. Peralatan • Mesin las • Gerinda tangan • Bor duduk & bor tangan • Takel • Kunci pipa, kunci pas, dsb c. Urutan Pelaksanaan 1. Pemasangan Pipa Indoor a. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Plumbing, Tray Cable dll. b. Potong pipa sesuai ukurankebutuhan. c. Lapisan pipa Black Steel (GIP jika akan di cat seluruh pipa) dengan cat dasar (zincromate). 97
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
d. Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat merah. e. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking. f. Pasang pipa GIP/Black Steel sesuai ukuran pada shopdrawing, penyambung pipa diameter kurang dari 2,5 inchi dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas dengan las. g. Gunakan benang & waterpass untuk mengukur kelurusan pipa. h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa. i. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku. j. Untuk pemasangan pipa dropper fire sprinkler harus dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan plafon(arsitek) dan pekerjaan ME lainnya. k. Lakukan test tekan ulang jika pipa dropper telah terpasang 2. Pemasangan Pipa Outdoor a. Marking jalur pipa. b. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya. c. Sambung pipa di atas galian. d. Lapisi pipa dengan zincromat. e. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku f. Beri lapisan pasir pada dasar galian. g. Turunkan pipa ke dalam galian. h. Lapis kembali galian dengan pasir. i. Urug galian. 3. Pemasangan Hydrant Box Indoor a. Marking lokasi penempatan hydrant box dengan ketinggian bagian atas 150 cm. b. Bobok dinding bata sesuai ukuran marking. c. Pasang hydrant box pada posisinya.
98
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
d. Pasang instalasi pipa yang menuju hydrant box. e. Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat. f. Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman. 4. Pemasangan Hydrant Box Outdoor, Pillar dan Siamese Connection HYDRANT BOX a. Marking lokasi penempatan hydrant box. b. Buat pondasi hydrant box c. Pasang hydrant box pada posisinya. d. Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat. e. Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman. HYDRANT PILLAR a. Marking lokasi penempatan Hydrant pillar & Siamese connection b. Gali lokasi marking dan jalur pipa yang menuju ke posisinya. c.
Sambung instalasi pipa yang menuju ke lokasi d. Hydrant Pillar maupun Siamese connection. e. Pasang Hydrant pillar dan Siamese connection. 5. Pemasangan Head Sprinkler a. Pemasangan dropper dilakukan jika plafon telah terpasang b. Gunakan seal tape untuk penyambungan sprinkler ke pipa dropper. c. Lindungi Head sprinkler dari kotoran dan cat 6. Pemasangan Pompa a. Marking lokasi penempatan pompa. b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan & rata pondasi. c. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu. 99
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
d. Pasang Pompa dan valve-valve nya. e. Sambung instalasi daya ke pompa f. Atur pressure switch pompa sebagai berikut : • Pompa jockey On posisi 8,5 Bar, Off posisi 9 Bar • Electric Pump On posisi 7 Bar, Off manual • Diesel Pump On posisi 6 Bar, Off manual g. Lakukan running test pompa
7. Test Fire Fighting TEST HYDRANT • Tutup seluruh kran pada hydrant box dan hydrant pillar.
100
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Siapkan selang pemadam sesuai ukurannya. • Posisikan pengatur pompa pada auto • Buka valve pada hydrant box maupun hydrant pillar TEST SPRINKLER • Buka Valve pada instalasi fire sprinkler. • Siapkan operator penutup valve pada lantai/zona yang akan ditest. • Posisikan pengatur pompa pada auto. • Panasi head sprinkler dengan api. • Setelah sprinkler pecah dan test dinyatakan OK, segera tutup valve pada instalasi yang menuju daerahtest • Ganti head sprinkler yang pecah dengan yang baru
101
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
MULAI
A
1. PEMASANGAN FONDASI POMPA-POMPA 2. PEMASANGAN FONDASI PILLAR HYDRANT & BOX HYDRANT
APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING
PERSET -UJUAN
N
KOREKSI N
OK
KOREKSI
Y Y
PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
1. PEMASANGAN BOX HYDARANT DIDALAM GEDUNG 2. PEMASANGAN BOX HYDRANT, SEAMESE CONECTION & PILLAR HYDRANT DI HALAMAN LENGKAP ACCESSSORIES
SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN N
OK N
OK
1. PEMASANGAN PIPA INST.FIRE HYDRANT DI DALAM GEDUNG 2. PEMASANGAN PIPA INST.FIRE HYDRANT DI HALAMAN 3. LENGKAP FITTING DAN ACCESSORIES
N
OK
Y
TUNGGU
Y
KOREKSI
1. PEMASANGAN POMPA HYDRANT & JOKEY PUMP, TANKI TEKAN LENGKAP INST. FITTING & ACCESSORIES 2. PEMASANNGAN PANEL POMPA HYDRANT LENGKAP INSTALASI & ACCESSORIESNYA
N
OK
TEST HIDROSTATIC/TEKANAN SEMUA PIPA YANG SUDAH TERPASANG SESUAI SPESIFIKASI TEKNIK
TESTING DAN COMMISSIONING
N
OK N
Y
KOREKSI
Y
Y
OK
KOREKSI
KOREKSI
CEK/ PERBAIKAN
Y DITERIMA
102
A SELESA I
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1.5.7.
Flow Chart Pekerjaan Fire Hydrant PEMASANGAN AC CENTRAL a. Material • Chiller • AHU/FCU • BJLS • Pipa Gip/ Black Steel • PipaPVC • Bahan isolasi • Diffuser dan grill • Material bantu b. Peralatan • Mesin las • Gerinda tangan • Bor duduk & bor tangan • Gunting seng • Takel • Kunci pas, obeng, tang dsb • c. Urutan pelaksanaan 1. Pemasangan Ducting 103
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Buat cutting list ukuran ducting & fittingnya yang akan dipasang • Cetak ducting sesuai cutting list yang diminta (di workshop) • Buat fitting (elbow percabangan) ducting • Pasang isolasi ducting dengan glass woll dan aluminium foil • Marking jalur ducting • Pasang gantungan ducting dengan ketinggian sesuai elevasinya • Pasang ducting • Test kebocoran ducting dengan sinar lampu saat malam hari • Pasang isolasi pada sambungan ducting 2. Pemasangan Pipa Chiller PIPA INDOOR • Marking jalur pipa • Pasang gantungan pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya • Pasang pipa pada gantungannyasambung pipa dengan las • Test pipa dengan cornpresor • Pasang isolasi pipa per satuan panjangnya
PIPA OUT DOOR • Marking jalur pipa • Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya 104
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• • • • • •
Sambung pipa di atas galian Lakukan test tekan pipa Pasang isolasi pipa Beri lapisan pasir pada dasar galian Turunkan pipa ke dalam galian Lapis kembali galian dengan pasir
MULAI
A
APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING
PERSE TUJUAN
N
PEMASANGAN OUT DOOR UNIT DAN INDOOR UNIT LENGKAP ACCESSORIES
KOREKSI N
OK
KOREKSI
Y Y
PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
PENYAMBUNGN PIPA REFRIGENT DI OUT DOOR UNIT DAN INDOOR UNIT LENGKAP ACCESSORIES
SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN
N
KOREKSI
OK N
OK
Y
TUNGGU
Y 1. FABRIKASI DUCTING AC, FRESH AIR DAN EXHAUST FAN 2. PEMASANGAN GANTUNGAN DUCTING SUPPORT DAN BRUCKET OUT DOOR UNIT
1. PENYAMBUNGAN & PEMASANGAN PIPA DRAINASE 2. PEMASANGAN DIFUSERLENGKAP ACCESSORIES BERSAMAAN PASANG PLAFOND
N OK
N
OK
KOREKSI
Y
KOREKSI
TESTING DAN COMMISSIONING
Y 1. PEMASANGAN DUCTING AC, FRESH AIR & EXHAUST FAN 2. PEMASANGAN IN DOOR UNIT & PIPA REFRIGERENT
N OK
CEK/ PERBAIKAN
Y N
OK
KOREKSI
DITERIMA
105
Y A
SELESAI
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan AC 3. Pemasangan AHU/FCU • Marking lokasi penempatan AHU/FCU • Pasang gantungan • Pasang AHU/FCU • Pasang kare mounting dan kencangkan bautnya • Sambung pipa chiller & draint serta duet ke unit • Pasang instalasi listriknya 4. Pemasangan Chiller • Marking pondasi chiller • Buat pondasi chiller • Letakkan chiller pada pondasinya • Pasang spring mounting chiller • Sambung instalasi pipa chiller lengkap dengan valvenya • Sambung instalasi listriknya 5. Pemasangan Pompa Chiller • Marking pondasi pompa chiller • Buat pondasi pompa chiller 106
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Letakkan pompa chiller pada pondasinya • Pasang mounting chiller • Sambung instalasi pipa ke pompa chiller lengkap dgn valvenya • Sambung instalasi listriknya
1.5.8.
PEMASANGAN AC SPLIT a. Material • Chiller • AHU/FCU • BJLS • Pipa Gip/ Black Steel • PipaPVC • Bahan isolasi • Diffuser dan grill • Material bantu b. Peralatan • Mesin las • Gerinda tangan • Bor duduk & bor tangan • Gunting seng • Takel • Kunci pas, obeng, tang dsb c.
Urutan pelaksanaan
107
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1. Pemasangan Ducting • Buat cutting list ukuran ducting & fittingnya yang akan dipasang • Cetak ducting sesuai cutting list yang diminta (di workshop) • Buat fitting (elbow percabangan) ducting
• Pasang isolasi ducting dengan glass woll dan aluminium foil • Marking jalur ducting • Pasang gantungan ducting dengan ketinggian sesuai elevasinya • Pasang ducting • Test kebocoran ducting dengan sinar lampu saat malam hari • Pasang isolasi pada sambungan ducting 2. Pemasangan Pipa Refrigerant • Marking pipa / rak pipa • Pasang gantungan rak pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya • Pasang rak pipa ( untuk satu jalur lebih dari 2 pipa) • Pasang isolasi pipa copper per satuan panjangnya • Pasang pipa pada rak / gantungannya • Sambung pipa dengan las tembaga 108
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Test pipa dengan compresor • Rapikan isolasi pipa 3. Pemasangan Indoor Unit • Marking lokasi penempatan indoor unit • Pasang gantungan • Pasang indoor unit • Pasang karet mounting dan kencangkan bautnya • Sambung pipa copper dan ducting ke unit • Pasang instalasi listriknya 4. Pemasangan Outdoor unit • Marking pondasi outdoor unit • Buat pondasi outdoor unit • Pasang dinabolt pada pondasi • Pasang outdoor unit lengkap dengan mountingnya • Sambung pipa ke outdoor unit • Sambung instalasi listriknya 1.5.9.
PEMASANGAN INSTALASI AIR BERSIH Yang dimaksud Instalasi air bersih disini adalah : 1. Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumur pompa deep wellAie pemakaian langsung atau ke bak penampung (reservoir) melalui pompa distribusi. 2. Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian (kran, fixtures sanitary) dengan sistim gravitasi atau dilengkapi pompa boster bila tekanan air diperlukan lebih besar dari tekanan gravitasi. a. Material • Pompa-Pompa (delivery, distribusi, booster) • Tangki Reservoir (Kapasitas masingmasing disesuaikan dg. Kebutuhan) • Pipa Galvanized (GIP) class medium • Pipa PVC (class AW, VP), Pipa ABS
109
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Valve (Gate valve, check valve, straimed, flexible, connection,fast valve). • Fitting Galvanized (tee, elbow,reducer, socket, flame, dll) • Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) • Fitting ABS (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll) • Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll) b. Peralatan • Mesin Las • Gerinda Tangan • Bor Duduk & Bor Tangan • Takel • Kunci Pipa, Kunci Pas • Mesin Senai c. Urutan Pelaksanaan 1. Pemasangan Pipa Indoor: a. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Air Kotor, Fire Fighting, Tray Cable dll. b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan. c. Lapisi pipa Gip (jika akan di cat seluruh/ daerah Expose) dengan cat dasar (zincromate). d. Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat (warna sesuai spesifikasi teknis).
110
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
e. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking. f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop drawing, penyambungan pipa diameter kurang dari 2,5 ichi dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas dengan las. g. Gunakan benang dan water pass untuk mengukur ke-lurusan pipa. h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sam-bungan pipa i. Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku. j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoor-dinasikan dahulu dengan pekerjaan keramik (arsitek) dan sanitary. k. Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang. 2. Pemasangan Pipa Outdoor: a. Marking jalur pipa. b. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.
111
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
c. Sambung pipa di atas galian. d. Lapisi pipa dengan zincromate. e. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku. f. Beri lapisan pasir pada dasar galian. g. Turunkan pipa ke dalam galian. Lapis kembali galian dengan pasir. Urug galian. 3. Pemasangan Valve a. Check lokasi penempatan valve (apakah space/jarak antar pipa yang telah disiapkan telah sesuai dcngan lebar valve?) b. Siapkan valve dengan flange-nya.. c. Pasang valve. d. Lakukan test tekan valve pada instalasi tersebut. 4. Pemasangan Pompa: a. Marking lokasi penempatan pompa. 112
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi. c. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu. d. Pasang Pompa dan valve-valvenya.. e. Sambung instalasi daya ke pompa. f. Untuk pompa transfer automatisasi menggunakan water level control (biasanya menggunakan elektroda) g. Pengaturan pompa booster dcngan pressure switch sebagai berikut : • Pada posisi tekanan instalasi 2.5 Bar pompa 1 (kesatu) ON Jika tekanan kembali ke 3 Bar pompa Off • Namun jika tekanan terus turun hinggga posisi 1.5 Bar pompa kedua ON Jika tekanan naik lagi hingga 2 Bar pompa kedua Off Pompa kesatu dan kedua selalu bergantian posisi (alternated parallel) h. Lakukan running test pompa
1.5.10. PEMASANGAN INSTALASI AIR KOTOR Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan dari closet dan terminal, sedangkan untuk air buangan adalah sisa air buangan melalui wastafel, bak cuci dan floor drain (pembuangan pada lantai) yang mengalir secara gravitasi dari masing-masing genitor menuju bak penampungan (septic tank, STP). Untuk American Standard biasanya pipa air kotor dan pipa air buangan dipisahkan, akan tetapi sistim Japan Standard digabung menjadi satu. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah : • Untuk air kotor dibuat dengan kemiringan (± 1) • Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa) untuk mencegah bau. 113
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
a. Material • Pompa Buangan (Sewage Pump) • Pipa PVC (class AW/D) • Pipa Cast Iron (cip) • Fitting PVC (elbow, tee, socket, reducer) • Fitting Cast Iron (elbow, tee, socket,reducer) • Valve Cast Iron (check valve, gatevalve,fast valve) INSTALASI PIPA VENTILASI Instalasi ini berfungsi untuk menghubungkan/ menyalur-kan udara yang terjebak pada pipa air kotor maupun pipa air buangan sehingga air bisa berjalan dengan lancar. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pipa cersebut disambung pada pipa air kotor / air buangan diatas posisi pipa tersebut dan disalurkan pada daerah yang tertinggi (ke atapl diatas plafond) dilengkapi dengan vent cup.
1.5.11. PEMASANGAN SANITARY a. Material • Material sanitary: • Closet • Washtafel • Urioir • dll • Material bantu b. Peralatan • kunci pipa, • kunci pas, dsb c. Urutan Pelaksanaan 1. Pemasangan Bath Tub:
114
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Marking lokasi penempatan bath tubdan pipa pembuangan • Pasang pondasi untuk dudukan bathtub dengan bata merah • Pasang pipa pembuangan lengkapdengan U-trapnya • Pasang bathtub • Check dengan waterpass dari segala sisi agar bath tub tidak miring
2. Pemasangan Closet Duduk • Marking lokasi titik bor dilantai • Lubangi lantai dengan bor beton sesuai ukuran fisher • Pasang fisher
115
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
3. Pemasangan Closet Jongkok • X dan Y disesuaikan dengan type closet • Marking lokasi penempatan closet • Buat dudukan closet dari bata merah • Pasang closet jongkok
1.5.12. PEMASANGAN KONDUIT OUTBOW a. Material • Konduit PVC / Steel • Tee Dos, Sock dan klem konduit • Fisher b. Peralatan • Bending Konduit • Bor Tangan • Tang, Obeng dll • Benang • Cat, Kapur & Spidol c. Pelaksanaan Pemasangan Konduit Outbow 116
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• • • • •
Plat Lantai bersih dari bekisting Marking Jalur Instalasi Tandai Lokasi Klem Bor Lokasi Klem Pasang Konduit
1.5.13. PEMASANGAN KONDUIT INBOW a. Material • Konduit PVC / Steel • Tee dos, Sock • Kawat bendrat • Paku b. Peralatan • Palu • Tang, Obeng dll • Bending konduit • Benang • Cat, kapur dan Spidol 117
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
c.
Pemasangan konduit dalam plat lantai (Inbow) • Marking jalur instalasi • Tandai lokasi tee dos • Wire mesh Layer 1 • Pasang Konduit • Wire mesh layer 2 • Ikat konduit pada layer 2
1.5.14. PEMASANGAN KABEL TRAY DAN LADDER a. Material • Kabel Tray • Kabel Ladder • Gantungan • Kabel NYA • Fitting dan Jointing b. Peralatan • Kunci Pas • Tang, Obeng • Bor Tangan • Kapur Tulis 118
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
c.
Pelaksanaan • Lantai bersih daribekisting • Marking Jalur Kabel tray • Tandai lokasi gantungan • Bor lubang untuk dinaset gantungan • Pasang gantungan • Pasang tray • Hubungkan tray satu denganyang lain dengan kabel NYA 2,5 mm URUTAN PELAKSANAAN KABEL TRAY 1. Marking jalur tray sesuai shopdrawing, tandai lokasi pengeboran untuk gantungan 2. Bor lokasi gantungan 3. Pasang gantungan tray sesuai dengan ketinggian yang diminta 4. Tray dengan lebar 100 cm ke atas harus dipasang support pada tiap balok struktur atasnya 5. Pasang kabel tray 6. Pada setiap sambungan pasang penghubung grounding dengan kabel NYA 2,5 mm. URUTAN PELAKSANAAN KABEL LADDER 1. Marking jalur ladder sesuai shopdrawing, tandai lokasi pengeboran untuk gantungan 2. Bor lokasi gantungml support 3. Pasang gntung & nl support ladder 4. Pasang kabel ladder 5. Pada setiap sambungan pasang penghubung grounding dengan kabel NYA 2.5 mm. 1.5.15. PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK a. Material • Kabel NYA/ NYMNYFBGY • Las Dop b. Peralatan • Kawat Pancingan • Tang, Obeng • Lakban Kertas & Spidol URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR
119
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
1. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya 2. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut 3. Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol 4. Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop 5. Merger kabel yang telah terpasang URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR 1. Marking jalur inscalasi 2. Tandai lokasi tiang lampu 3. Gali jalur yang relah demarking
4. Gelar kabel NYLBGY sesuai ukuran pada shop drawing sesuai groupnya 5. Timbun dengan pasir 6. Urug galian dengan tanah kembali 1.5.16. METODE PEMASANGAN KABEL a. Material b. Peralatan ● Kabel Power ● Tang, Obeng ● Kabel skun ● Kabel ties ● Tali ● Tang pre c. Urutan Pelaksanaan KABEL PADA TRAY • Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang 120
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan • Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir • Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter MULAI A • Kabel siap disambung dengan panel KABEL PADA LADDER APPROVAL MATERIAL • Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah DAN SHOP DRAWING TEST TAHANAN ISOLASI kabel yang akan dipasang • Potong kabel dengan panjang dilebihkan PERSET KOREKSIdari kebutuhan 1N meter -UJUAN N OK • Tarik kabel satu per satuKOREKSI dengan urutan Y Y dari PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN pinggir LISENSI PENGUKURAN KEMBALI TEGANGAN • GunakanGALIAN taliKABEL jika kabel akan dipasang RENDAH vertikal SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN • Gunakan kabel ties sebagai pengikat DI LAPANGAN N kabel OK dengan KOREKSI jarak 1 meter Y N OK • TUNGGUKabel siap disambung dengan panel PENYAMBUNGAN KABEL-KABEL TEGANGAN RENDAH LENGKAP ACCESSORIESNYA
Y PEMASANGAN PIPA SPARING DAN GALIAN KABEL-KABEL TEGANGAN MENENGAH & RENDAH
N
OK
KOREKSI
Y N
OK
KOREKSI
TESTING DAN COMMISSIONING
Y PEMASANGAN/PENARIKAN KABEL TEGANGAN RENDAH DARI LVMDP KE GEDUNG BAPPEDA & BAWASDA
N
OK
CEK/ PERBAIKA N
Y DITERIMA
N
OK
KOREKSI
Y
SELESAI
PENARIKAN DARI LOW VOLTAGE DISTRIBUSI PANEL (LVMDP) KESUB PANEL TIAP LANTAI
N
OK Y A
KOREKSI
121
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Flow Chart Pemasangan Kabel 1.5.17. PEKERJAAN PEMASANGAN PANEL LISTRIK a. Material • panel • dynabolt • bahan pondasi b. Peralatan • bor tangan • kunci pas, obeng dll
122
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
c.
• waterpass Pelaksanan PEMASANGAN PANEL FREE STANDING • Pastikan pondasi panel telah dibuat benar • Marking lokasi penempatan panel • Bor lubang dynabolt • Letakan panel diatas pondasi • Kencangkan baut dynabolt
Panel Free Standing PEMASANGAN PANEL SEMI INBOW • Marking lokasi panel dengan Ketinggian rata atas 180 cm • Bobok dinding bata • Pasang dynabolt • Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester di finish
123
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Panel Semi Inbow
MULAI
A
PEMASANGAN PANEL WALL MOUNTED PENGETESAN PANEL • Marking lokasiTEGANGAN panel dengan MENENGAHketinggian DAN RENDAH DIPABRIK rata atas 180 cm • Pasang dynabolt N • KOREKSI Pasang panel
APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING
PERSE TUJUAN
N
OK
KOREKSI
Y Y
PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
PEMASANGAN PANEL TM, LVMDP DAN SUB PANEL PADA TIAP LANTAI DIPASANG DIDINDING LENGKAP ACCESSORIES
SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN
N
OK N
OK
TUNGGU
Y
PENYAMBUNGAN SEMUA PANEL DENGAN INSTALASI LENGKAP ACCESSORIESNYA
Y FABRIKASI PANEL DI PABRIK ATAU BENGKEL
N
OK
KOREKSI
N
OK
KOREKSI
KOREKSI Y
Y
TESTING DAN COMMISSIONING
PEMERIKSAAN PANEL DI PABRIK/WORK SHOPE SEBELUM DIKIRIM KE PROYEK
N
OK N
OK Y
KOREKSI
CEK/ PERBAIKAN
Y DITERIMA
124
A SELESAI
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Flow Chart Pekerjaan Pemasangan Panel Listrik 1.5.18. PEMASANGAN TRANSFORMER a. Material • Transformator • Besi siku 5 cm • Bahan pondasi b. Peralatan
125
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Tang, obeng • Kunci pas • Bor tangan c. Urutan pelaksanaan • Buat pondasi transformator sesuai shopdrawing Masing-masing sisi dilebihkan MULAIlebar 20 cm • Letakkan transformator Adiatas pondasi • Ganjal roda transformator dengan besi APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING siku 5 cm • Pasang groundingTEST transformator TAHANAN ISOLASI N PERSET -UJUAN
KOREKSI N
KOREKSI
OK Y Y PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
PEMASANGAN TRANSFORMATOR DAN CUBICLE PANEL LENGKAP ACCESSORIES
SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN N KOREKSI
OK N OK
Y TUNGGU 1. PENYAMBUNGAN KABEL TM DAN TR LENGKAP ACCESSORIES 2. PEMASANGAN INST. PENERANGAN LENGKAP ARMATUR & ACCESSORIES
Y
PEMASANGAN SPARING DAN PIPA INSTALASI/KONDUIT & RAK KABEL
N KOREKSI
OK Y N OK
KOREKSI
TESTING DAN COMMISSIONING
Y 1. PEMASANGAN FONDASI TRANSFORMATOR DAN DUCKT KABEL 2. PEMASANGAN KABEL DARI TRAFO KE PANEL TM & TR
N
OK
CEK/ PERBAIKAN
Y DITERIMA N OK Y A
KOREKSI SELESAI
126
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Flow Chart Pemasangan Transformator 800KVA 1.5.19. PEMASANGAN GENSET a. Material • Genset • Spring mounting • Silencer 127
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Tangki solar • Pompa solar • Exhaust radiator • Fitting, valve dan gantungan b. Peralatan • Fork lift/ pipa gip • Dongkrak • Bor tangan • Kunci pas, obeng dll • Balok c. Pelaksanaan pemasangan genset Pemasangan Genset 1. Pastikan pondasi genset telah dibuat benar 2. Marking lokasi penempatan spring mounting 3. Bor lokasi penempatan spring mou-nting 4. Letakan genset diatas pondasi 5. Gunakan dongkrak untuk pemasang-an spring mounting 6. Siap di-install dengan accessories-nya.
2. Pemasangan Accessories Genset • Pastikan posisi genset telah rata • Pasang attenuator • Pasang flexible duct
128
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Pasang ducting BJLS untuk penghubung ke attenuator • Pasang grill attenuator • Pasang silencer genset • Pasang pemipaan exhaust • Pasang tangki solar • Pasang pemipaan bahan bakar A • Pasang pompa dan valve-valve
MULAI
APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING
N PERSET -UJUAN
1. PEMASANGAN KABEL DARI GENSET KE PANEL GENSET 2. TEST TAHANAN ISOLASI
KOREKSI N OK
Y PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
KOREKSI
Y
PEMASANGAN TANKI BULANAN DAN HARIAN LENGKAP INSTALASI BAHAN BAKAR ACCESSORIES
SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN
N KOREKSI
OK N OK
Y TUNGGU PENYAMBUNGAN KABEL DARI GENERATOR SET KE PANEL KONTROL GENSET LENGKAP ACCESSORIES
Y
1. PEMASANGAN FONDASI GENSET DAN PANEL 2. PEMASANAGAN DUCT KABEL N KOREKSI
OK
N OK
Y KOREKSI TESTING DAN COMMISSIONING
Y 1. PEMASANGAN GENERATOR & PANEL GENSET LENGKAP ACCESSORIES 2. PEMASANGAN TANKI BAHAN BAKAR LENGKAP INSTALASI & ACCESSORIES
OK
N CEK/ PERBAIKAN
Y N OK
KOREKSI
DITERIMA
Y
A
SELESAI
129
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Flow Chart Pelaksanaan Pemasangan Generator 800 KVA 1.5.20. PEMASANGAN BUSDUCT a. Material • Bus duct • Fitting-fitting bus duct 130
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
b. Peralatan • Waterpass • Tang, obeng dll • Benang / kawat baja c. Urutan Pelaksanaan • Bus duct vertical / horizontal • Marking jalur penempatan bus duct • Pasang bracket dengan jarak max 2 meter dan tidak kurang 30 cm dari sambungan • Check kondisi isolator bus duct dengan merger test • Pasang bus duct dan accessories-nya • Lakukan penutupan pada tiap sambungan • Test bus duct dengan tegangan 2,5 kv, frequency 45-65 hz selama 60 detik.
1.5.21. PEMASANGAN GROUNDING PANEL a. Material • Kabel bc • Plat tembaga 131
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Isolator • Copper rod • Mur baut b. Peralatan • Bor tangan • Tang, obeng dll • Gergaji besi c. Urutan Pelaksanaan • Marking jalur grounding, jarak antar isolator 50 cm & tinggi 30 cm dari lantai • Pasang isolator, gunakan dynabolt 8 mm • Pasang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol grounding • Sambungkan antar plat tembaga dengan jointing dari dahan tembaga
1.5.22. PEMASANGAN ARMATURE a. Material • Armatur • Kawat gantungan 132
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
b. Peralatan • Tang, Obeng dll c. Urutan Pelaksanaan TL recessed mounted 1. Marking plafon dengan kapur / spidol 2. Lubangi plafon scsuai marking, untuk akustik 3. Koordinasikan dg rangka plafon 4. Pasang kawat gantungan 5. Pasang lampu dengan melepas kap lampu 6. Kencangkan kawat gantungan 7. Sambung ke instalasi 8. Pemasangan tl setelah kondisi proyek aman dari pencurian TL ceiling mounted 1. Marking plafon dengan kapur / spidol, dan pasang kawat gantungan 2. Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon 3. Pasang lampu jika plafon telah finish 4. Gunakan skrup untuk pengikat lampu sambung ke instalasi Lampu Taman & Jalan 1. Marking posisi lampu 2. Buat pondasi tiang lampu 3. Dirikan tiang lampu 4. Pasang lampu pada tiangnya 5. Sambung ke instalasi
1.5.23. PEMASANGAN SAKLAR DAN STOP KONTAK a. Material • Saklar
133
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
• Stop kontak • Grid switch b. Peralatan • Bor tangan • Tang, obeng dll • Waterpass A c.MULAI Urutan Pelaksanaan 1. Marking jalur konduit pada dindin 2. Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan APPROVAL cutter TEST TAHANAN MATERIAL DAN SHOP PADA DRAWING 3. Pasang konduit danISOLASI inbow dos BANGUNAN KANTOR 4. Tunggu sampai dinding plester akhir 5. N Sambungkan saklar, stop kontak dengan PERSE KOREKSI Tinstalasinya UJUAN N OK 6. Pasang saklar & stop kontak, gunakanKOREKSI Y waterpass agar rata Y PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
PENYAMBUNGAN DAN PEMASANGAN ARMATUR, STOP KONTAK DAN SAKELAR
SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN
N
OK N
OK
KOREKSI
Y
TUNGGU
PENYAMBUNGAN DAN PEMASANGAN PANEL PENERANGAN DAN STOP KONTAK
Y PEMASANGAN PIPA SPARING DAN INSTALASI/KONDUIT
N
OK
KOREKSI
Y N
OK
KOREKSI
TESTING DAN COMMISSIONING
Y PEMASANGAN/PENARIKAN KABEL PENERANGAN DAN STOP KONTAK PADA BANGUNAN KANTOR
N
OK
CEK/ PERBAIKAN
Y DITERIMA N
OK Y A
KOREKSI
134 SELESAI
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
Flow Chart Pemasangan Saklar Dan Stop Kontak 1.5.24. PEMASANGAN PENANGKAL PETIR 135
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
a. Material • Konduit pvc • Tiang penangkal petir • Kabel coaxial/kc/nyy • Copper rod • Head penangkal petir b. Peralatan • Grounding test • Tang, obeng, gergaji besi • Bending conduit c. Urutan Pelaksanaan 1. Tentukan lokasi grounding 2. Pantek grounding dengan copper rod 3. Buat bak kontrol 4. Rangkai penangkal petir dan Lampu pada tiang penangkal petir 5. Pasang penangkal petir pada Lokasi sesuai gambar 6. Tarik kabel & sambung dengan pantekan 7. Finish arsitektur
136
MULAI P N Y CEK/ DITERIM SELESAI TUNGGU KOREKSI O A OK PERSETTESTING PENYAM TEST PEMASA SELEKSI PENGAD APPROVA ENYAM K NGAN/PE PERBAIK A UJUAN DAN BUNGAN TAHANA NGAN MATERIA AAN L NARIKAN AN COMMISS DAN N PIPA L UNIT, MATERIA DAN KABEL IONING PEMASA ISOLASI SPARING CEK MATERIA L DAN PENERAN NGAN PADA DAN KESIAPA L SHOP DAN
BUKU PEDOMAN METODE KONSTRUKSI METODE KONSTRUKSI GEDUNG
MULAI
A
APPROVAL MATERIAL DAN SHOP DRAWING
PERSE TUJUAN
1. PEMASANGAN PENANGKAL PETIR
N
TYPE NON RADIOAKTIF LENGKAP TIANG PIPA GALVANIS & MOUNTING RING. 2. PENARIKAN KABEL NYA 1 X 70MM2 KOREKSI
Y
N
OK
PENGADAAN UNIT, MATERIAL DAN LISENSI
Y
PENYAMBUNGAN SELURUH SYSTEM PENAMGKAL PETIR LENGKAP ACCESSORIESNYA
SELEKSI MATERIAL DAN CEK KESIAPAN DI LAPANGAN
N
OK N
OK
KOREKSI
TUNGGU
KOREKSI Y
PEMBUATAN BAK KONTROL UKURAN 40 X 40 X 40 CM
Y
1. PENGEBORAN UNTUK PEMASANGAN ELEKTRODA 2. PEMASANGAN FONDASI TIANG PENANGKAL PETIR
N
OK
KOREKSI
Y N
OK
KOREKSI
TESTING DAN COMMISSIONING
Y
PEMASANGAN PIPA GALVANIS, PENARIKAN KABEL BC 70 MM2, LENGKAP ACCESSORIES
N
OK
CEK/ PERBAIKAN
Y DITERIMA
N
OK Y
KOREKSI SELESA I
A
Flow Chart Pekerjaan Pemasangan Penangkal Petir 137