KONSELING KELUARGA “Pendekatan Gestalt Dalam Konseling Keluarga” Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konseling Keluarga Dosen Pengampu: Aniek Wirastania, S.Pd., M.Pd.
Oleh ! )! -! /! &!
"itri "itri A#mia A#miati ti "e*ri "e*ridi+ di+ant antii Inur Inur .! "ahmi "ahmi Su0i Su 0i .ega .ega1at 1atii Kharis Kharisma ma 2ula 2ulan n D!
$% $%&'' &''%' %'''( ''( $%&' $%&''%' '%' ,( ,( $% $%&'' &''%' %'-'( -'( $% $%&'' &''%' %'-( -( $% $%&'' &''%' %'-,( -,(
PRODI 3I.3INGAN DAN KONSELING "AKUL4 "AKUL4AS AS KEGURUAN DAN IL.U PENDIDIKAN PE NDIDIKAN UNI5ERSI4AS PGRI ADI 3UANA 3UAN A SURA3A6A SURA3A6A )'& 3A3 I PENDA7ULUAN
3A3 II ISI A! Pendekatan Gestalt
Terapi ini dikembangkan oleh Frederick S. Pearl !"#$%!#&'( )ang didasari oleh empat aliran )aitu psikoanalisis, *enomenologis, dan eksistensialisme serta psikologi +estalt. Menurut Pearls indiidu itu selalu akti* sebagai keseluruhan. -ndiidu bukanlah umlah dari bagian%bagian atau organ semata. -ndiidu )ang sehat adalah )ang seimbang antara ikatan organisme dengan lingkungan. Karena itu pertentangan antara keberadaan sosial dengan biologis merupakan konsep dasar terapi +estalt. Menurut Pearls ban)ak sekali manusia )ang mencoba men)atakan apa )ang seharusn)a daripada men)atakan apa )ang sebenarn)a. Perbedaan aktualisasi gambaran diri dan aktualisasi diri benar%benar merupakan kritis pada manusia itu sendiri. Perls men)atakan bah/a indiidu, dalam hal ini manusia, selalu akti* sebagai keseluruhan. Setiap indiidu bukan semata%mata penumlahan bagian%bagian atau organ%organ seperti hati, antung, otak dan sebagain)a, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. Kesehatan merupakan keseimbangan )ang la)ak dari dunia )ang mengandung kepentingan bersama. 0sa)a0 dan 0engkau0 berubah menadi 0kami0 dalam satu ikatan )ang baru terbentuk. Pertemuan ini akan menghasilkan perubahan% perubahan baru bila timbul ketikpuasan diantara mereka. Perls mengatakan bah/a konsep kepribadian )ang disusun oleh Freud tidak sempurna, sebab Freud tidak merumuskan la/an superego atau kata hati dengan elas dan n)ata. Perls men)ebut superego itu 0top dog0 sebagai la/an dari 0under dog0. Superego men)angkut kekuasaan, kebenaran dan kesempurnaan 1top dog0 menghukum indiidu dengan 1keharusan0, 1keinginan0 dan 0ketakutan0 akan ancaman baha)a(. Sedangkan 1under dog0 menguasai indiidu dengan penekanan )ang baik dan keadaan mempertahankan diri. Menurut Perls, indiidu tersiksa oleh kedua kekuatan dari dalamtersebut, )aitu 1top dog0 dan 1under dog0 )ang selalu berlomba ingin mengontroln)a. Kon*lik ini tidak pernah sempurna dan merupakan
suatu bentuk pen)ikasaan diri sel*%torture(. Pertentangan antara keberadaan sosial dan biologis merupakan konsep dasar terapi +estalt.ban)ak sekali manusia )ang mencoba men)atakan apa )ang seharusn)a darupada men)atakan apa )ang sebenarn)a. Perbedaan aktualisasi gambaran diri merupakan penghukum terhadap ide%ide, mengarahkan manusia utnuk berpandangan bah/a seseorang tidak usah seperti apa adan)a.Perls men)atakan bah/a setiap indiidu berada pada dua tingkatan, )aitu tingkatan umum berbuat(, )ang dapat diamati atau diditeksi. Tingkat kedua bersi*at pribadi berpikir(, pada saat indiidu mempersiapkan diri untuk melaksanakan peranann)a simasa mendatang. Kegiatan indiidu harus dikontrol oleh situasi. -ndiidu )ang kehilangan keperca)aan terhadap dirin)a atau )ang tidak berhubungan dengan dirin)a atau dunian)a, akan memberikan reaksi terhadap suatu keseluruhan dilakukan tidak dengan spontan melainkan dengan
keinginan
menga/asi
keseluruhan.
Dalam
hubungan
ini
Perls
memberikan penelasan bah/a 0end%gain0 ditentukan oleh organisme sedangkan 0means%/hereb)0 men)angkut masalah pilihan. Pada suatu saat organisme diintegrasikan, akan merupakan kontrol 0means%/hereb)0 )ang menghasilkan kepuasan bagi dirin)a. Karena perkembangan indiidu dihadapkan pada dua pilihan )aitu belaar mengatasi *rustrasi atau diruksakan oleh orang tuan)a. 2ila terdapat pertentangan )ang sangat kuat antara keberadaan sosial dan biologis )ang tidak dapat diatasi maka diatasi maka indiidu mengalami *rustrasi. Perls menganggap *rsustrasi sebagai elemen positi*, sebab mendorong indiidu mengembangkan perlindungann)a, menemukan potensin)a dan menguasai lingkungann)a. Perls men)atakan bah/a anak )ang tidak cukup mengalami *rustrasi akan mempergunakan potensin)a untuk mengontrol orang de/asa dan menciptakan kebebasan. Menurut perls karakter menunukan kepada aturan%aturan atau larangan%larangan )ang dapat menghambat indiidu dalam pencapaian potensin)a. Menururt perls, perkembangan karakter mengarahkan indididu pada kekakuan merespon, hilangn)a kecakapan mengatasi sesuatu kesulitan secara spontan, bebas dan menghasilkan peilaku tertentu. Karakter menuntut bantuan pengarahan dari orang tua, guru, dan orang de/asa. 3uga mendorong indiidu untuk bertindak bodoh serta membentuk ketergantungan. Sebenarn)a indiidu
lebih
ban)ak
membuang%buang
energin)a
untuk
memanipulasi
dunia
dibandingkan dengan penggunaan energi untuk mengembangkan dirin)a sendiri. Menurut perls sebagai akibatn)a ialah makin ban)ak seseorang memilki karakter, makin kurang potensi )ang ia miliki. Patologi teradi apabila seseorang tidak dapat menerima perasaaanperasaan dan pikiran%pikirann)a sendiri. Dinilai dari usaha meninggalkan kesempurnaan, melalui
meningakaran
terhadap
bagian%bagian
seseorang,
pengalaman%
penalamann)a, ciri%cirin)a, menadi tinggi apabila kemampuan, energi. Dan abilitas menguasai dunia atau lingkungan makin lemah. -ndiidu )ang bersangkutan menadi lebih terpecah, kaku dan terikat. Perls mengemukakan bah/a aturan diri dicapai sebagai akibat menadi sadarn)a seseorang bah/a ia dapat memperca)ai dirin)a. Penga/asan lingkungan dan manupulasi diri )ang merintangi diri atau mengganggu 0organisme% sel*control0 mengarah kepada patologi. Menurut perls, kecemasan merupakan kesenangan antara 0sekarang0 dan 0kemudian0 . Kecemasan timbul karena indiidu meninggalkan aminan masa 0 sekarang0 dan disibukan oleh pemikiran% pemikiran tentang masa datang dan peranann)a. Kesibukan ditimbulkan oleh gambaran tingkat ketakutan, bukan han)a gambaran kecemasan eksistensial. Tingkat ketakutan timbul akibat adan)a ban)angan akan teradin)a hal%hal )ang buruk dalam peranan dan tingkah laku tertentu. Kesadaran bah/a kecemasan han)a merupakan suatu ketidak senangan dan bukan suatu bencana merupakan a/al dari pen)adaran akan dirin)a. !. Tuuan konseling terapi +estalt Menurut teori ini tuuan konseling )aitu untuk membantu klien menadi indiidu )ang merdeka, berdiri sendiri. 4ntuk mencapai tuuan itu diperlukan: a. 4saha membantu pen)adaran klien%klien tentang apa )ang dilakukan b. Membantu pen)adaran tentang siapa%hambatan dirin)a
c. Membantu klien untuk menghilangkan hambatan dalam pengembangan pe)adaran 5. Proses konseling Proses konsleing dalam terapi ini mengikuti lima hal )ang penting sebagaiberikut: a. Pemolaan patterning(. Pemolaan teradi pada a/al konseling )aitu situasi )ang tercipta setelah konselor memperoleh *akta atau penelasan mengenaisesuatu geala, atau suatu permohonan bantuan, dan konselor segera memberi a/aban. Situasi /al ini di/arnai dengan emosisonal dan intuiti*. Pola bantuan6teknik selalu sisesuaikan dengan keadaan masalah klien. b. Penga/asan control(. 7ontrol adalah tindakan konselorsetelah pemolaan. 7ontrol merupakan kemampuan konselor untuk me)akinkan atau 1memaksa0 konseli untuk mengikuti prosedur konseling )ang telah disiapkan konselor )ang meungkin mencakup ariasi kondisi. Ada dua aspek penting dalam control )aitu: !(. Motiasi, 5( rapport. c. Potensi. 8aitu usaha konselor untuk mempercepat teradin)a peubahan perilaku dan sikap serta kepribadian. 9al ini bias bias teradi dalam hubungan konseling )ang bersi*at terapeutik. Salah satu cara adalah mengintegrasikan pen)adaran konseli secara keseluruhan. d. Kemanusiaan. Kemanusiaan mencakup hal%hal sebagai berikut: !( Perhatian dan pengenalan konselor terhadap konseli secara pribadi dan emonisional. 5( Keinginan konselor untuk mendampingi dan mendorong konseli pada respon emosional dan menelaskan pengalamann)a. ( Kemampuan konselor untuk memikirkan perkiraan ke arah keperca)aan konseli dan membutuhan dorongan dan pengakuan,
$( Keterbukaan konselor )ang kontinu sehingga merupakan modala bagi konseli untuk perubahan perilaku. e. Keperca)aan. Dalam konseling diperlukan keperca)aan, terrmasuk; !( Perhatian dan pengenalan konselor terhadap diri sendiri dalam hal abatan; 5( Keperca)aan konselor terhadap diri sendiri untuk menangani konseli secara indiidual;
(
Keperca)aan
diri
untuk
mengadakan
penelitian
dan
pengembangan. Dalam hal ini dituntut kreatiitas konselor dalam usaha membantu konsli dengan cara pengembangan teori )ang ada. . Proses perubahan perilaku konseli a. Transisi. 8aitu keadaan konseli dari selalu ingin dibantu oleh lingkungan kepada keadaan berdiri sendiri. Artin)a kepribadian tak sempurna, adabagian )ang hilang bagian )ang hilang itu disebut pusat. Tanpa pusat berarti terapi berlangsung pada bagian%bagian )ang pari*eral sehingga tak suatu titik a/al )ang baik. b. Aoidance dan un*inished business. 8ang termasuk kedalam un*inished business ialah emosi%emosi, peristi/a%peristi/a, pemikiran%pemikiran )ang terlambat dikemukakan konslei. Aoidance adalah segala sesuatu )ang digunakan konseli utnuk lari dari un*inished business. 2entuk un*inished business. Anatara lain phobia, escape, ingion mengganti konselor. c. -mpasse.)aitu indiidu atau konseling )ang bingung, kece/a, terlambat. d. 9ere and no/. 8aitu penanganan kasus adalah disini dan masa kini. Konselor tidak menan)akan /h) karena hal itu akan men)ebabkan konseli melakukan rasionalisasi dan tak akan menghasilkan pemahaman diri. $. Proses dan *ase konseling a. Fase -. Membentuk pola pertemuan
terapeutik agar teradi
situasi
)ang
memungkinkan perubahan perilaku konsli b. Fase --. Penga/asan, )aitu usaha konselor untuk me)akinkan konseli untuk mengikuti prosedur konseling.
c. Fase ---. Mendorong
konseli untuk
mengungkapkan
perasaan%perasaan
dan
kecemasan)a. Di dalam *ase ini diusahan untuk menemukan aspek%aspek kepribadian konseli )ang hilang. d. Fase -<.terakhir(. Setelah teradi pemahaman diri maka pada *ase ini konseli harus sudah memilki kepribadian )ang integral sebagai manusia indiidu )ang unik. 3! Pendekatan Gestalt dalam Konseling Keluarga
Kempler !#"5( mende*inikan konseling keluarga dengan pendekatan +estalt sebagai suatu model di*okuskan pada saat sekarang ini present moment( dan pada pengalaman keluarga )ang dilakukann)a didalam sesi%sesi konseling +estalt memberikan perhatian kepada apa )ang dikatakan anggota keluarga, bagaimana mereka mengatakann)a, apa )ang teradi ketika mereka berkata itu, bagaimana ucapan%ucapann)a ika dihubungkan dengan perbuatann)a, dan apakah mereka berusaha untuk men)elesaikan perbuatann)a. Melaui kehidupan atau perilaku )ang sedang teradi dalam konseling keluarga diadikan aang untuk berpartisipasi oleh anggota keluarga secara akti* ketimbang mereka han)a sebagai penonton dan komentator situasi keluargan)a belaka. Maka seharusn)a peduli terhadap apa dan bagaimana perilaku )ang harus dilakukan terhadap situasi )ang ada sekarang )ang ada di keluarga mereka. 8ang lebih ditekankan lagi ialah keterlibatan konselor dalam keluarga. Kempler bahkan beranggapan bah/a konseling keluarga eksperiensial sebenarn)a adalah persoalan pribadi sebagai manusia bagi konselor itu, dan masalah teknik cenderung tak menadi )ang terpenting dalam sesi%sesi itu. Tidak ada alat atau skill, )ang ada han)alah hubungan orang dengan orang, manusia dengan manusia, karena hal itu )ang penting bagi konselor adalah mendengarkan suara dan emosi mereka. Koselor melakukan perumpaan dalam konseling keluarga sebagai partisipan penuh, sebagai sahabat, sebagai orang )ang diperca)a dalam perumpaan antar sesama. Karena itu kadang%kadang Kempler senang dengan st)le direkti* dan kon*rontati*n)a, sebab hubungan mereka akrab.
Konselor memba/a kepribadian, reaksi dan pengalaman hidupn)a kedalam perumpaan konseling keluarga. Konselor akrab dengan mereka dan berusaha memahami dan merasakan isi hati mereka. Konseling )ang uur, asli genuin( akan teradi ika indiidu%indiidu )ang terlibat di dalamn)a giat berusaha untuk menempatkan diri sebagaimana adan)a dan memehami orang lain sebagai mana adan)a pula.
3A3 III PENU4UP
A. Kesimpulan Keluarga merupakan aset )ang sangat penting, indiidu tidak bisa hidup sendirian, tanpa ada ikatan%ikatan dengan keluarga. 2egitu menurut *itrahn)a, menurut buda)an)a, dan begitulah perinntah Allah S/t. Keluarga memberikan pengaruh )ang besar terhadap seluruh anggotan)a, sebab selalu teradi interaksi )ang paling bermakna, paling berkenan dengan nilai )ang sangat mendasar dna sangat intim Da/ad Dahlan Dahlan, dalam 3alaludin =ahmat dan Muhtar +andaatmaa, dalam S)amsu 8usu*(. Keluarga
memiliki
peranan
)nag
sangat
penting
dalam
upa)a
mengembangkan kepribadian anak. Pera/atan orang tua )ang penuh kasih sa)ang, dan pendidikan tentang nilai%nilai kehidupan, baik agama maupun sosial buda)a
)ang
diberikann)a,
merupakan
*aktor
)ang
kondusi*
untuk
mempersiapkan anak menadi pribadi dan anggota mas)arakat )ang sehat. Fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa anggota keluarga. 9ubungan cinta kasih dalam keluarga tidak sebatas perasaan, akan tetapi uga men)angkut pemeliharaan, rasa tanggung a/ab, perhatian, pemahaman, respek dan keinginan untuk menumbuhkembangkan anak )ang dicintain)a. Adakalan)a peralanan suatu keluarga tidak selalu beralan dengan mulus, berbagai masalah dan gangguan silih berganti muncul. Maka untuk menciptakan keluarga sebagai lingkungan )ang kondusi* dan suasana sosiopsikologis keluarga )ang bahagia diperlukan suatu upa)a untuk membantu dan mem*asilitasi keluarga dalam memecahakan berbagai masalah%masalah )ang muncul. 2imbingan konseling keluarga merupakan salah satu upa)a )ang dapat dilakukan dalm membantu dan mem*asilitasi keluarga dalam memecahkan masalah keluarga. Salah satu pendekatan )ang dilakukan dlam bimbingan konseling keluarga adalah Terapi +estalt, tuuan dari terapi ini adalah untuk membantu klien menadi indiidu )ang merdeka, berdiri sendiri.
DA"4AR PUS4AKA
Willis, So*)an. !##$(. Konseling Keluarga. 2andung:-K-P. http:66aenganar.blogspot.com65'!56'6bagaimanakah%konseling%keluarga% itu.html http:66konseling>one.blogspot.com65'!56'$6konseling%keluarga.html