penerapan model keperawatan imogene kingDeskripsi lengkap
DIsajikan oleh Team Matrices sebagai Final Project Mata Kuliah Matematika Diskrit - Sistem Informasi ITS 2012Full description
k3Full description
fluidaFull description
metode jsa
Full description
DAPFull description
Penerapan diferensial dalam ekonomi dan bisnis.Deskripsi lengkap
buku pedoman penerapan PITC TB HIVFull description
nasakah PBAKDeskripsi lengkap
Full description
PENERAPAN SISTEM TILANG ELEKTRONIK
Oleh: Alif Wahyu Hidayat (3095111065 (3095111065 ) Moch. Ryan Hardian (3095111119) Eko Daniel I. (3095 ( 309511108 111085 5) Hendy Agustian(3095111074) Muhammad Riska (3095111068) Juniar Eko Haryono (3095111092)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMASI & BISNIS UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA 2011
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb. Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat terselesaikan-nya makalah ini. Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, dikarenakan kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki kelompok kami, baik dalam pengetahuan maupun bahasa, terutama dalam hal pengalaman, namun demikian kami berharap semoga Makalah ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami sendiri dan umumnya bagi rekan-rekan mahasiswa serta pembaca. Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada kami, Amin. Wassalamualaikum. Wr.Wb.
Yogyakarta, April 2011
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ..
i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ..
ii
BAB I ....................................................................................................................... ..
1
1.1.Latar Belakang ...................................................... ................................. ..
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Semakin dengan berkembangnya zaman, teknologi informasi sangatlah dibutuhkan. Baik di Organisasi, Privasi, Lembaga maupun sebagainya. Hal ini dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat memberikan kemudahan yang besar untuk kinerja suatu lembaga. Jika dibandingkan pengolahan data secara manual, pengolahan data secaraterkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti: pengolahan data yang cepat danakurat, mendukung pengolahan data dalam skala besar.
Sebagai contoh lembaga yang membutuhkan sistem informasi adalah Lembaga Kepolisian khususnya yg bekerja di bidang Penertiban Jalan Raya (POLANTAS).
Sistem Informasi ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam hal berkendara. Serta meningkatan kesadaran masyarakat dalam berkendara yang aman, tertib dan benar.
Untuk mendukung kinerja POLANTAS maka dirancang sistem informasi yg berbasis komputerisasi dengan mengimplementasikan penggunaan Sensor dan kamera CCTV di setiap ruas-ruas jalan yang ser ing terjadi pelanggaran lalu lintas.
1.2.Tujuan
a. Membantu Kepolisian dalam bertugas mengatasi dan mengurangi terjadinya pelanggaran lalu lintas dengan sistem t ilang online. b. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dala m rangka pengelolaan data. c. Meningkatkan ketertiban dalam beraturan berkendara.
BAB II ISI
2.1.Pengertian
ElektronikTrafficLaw Enforcement (E-TLE) adalah sistem tilang elektronik. Dengan penerapan Elektronik Traffic Law Enforcement atau E-TLE merupakan sistem baru di bidang informasi lalu lintas Indonesia,khususnya kota metropolitan seperti Jakarta karena selain itu belum ada penerapannya. Bentuk implementasi dari alat tersebut berupa alat sensor elektronik yang memanjang seperti garis lurus.Perancangan ini diharapkan dalam berlalulintas lebih tertib.
2.2.Mekanisme E-TLE
Sistem Tilang dengan Electronic Traffic Law Enforcement/E-TLE ini dengan alat bantu sensor. Sinar infra red dipancarkan oleh ³transmitter´ dan diterima oleh alat yang dinamakan ³receiver´. Posisi transmitter dan receiver ini berada tepat di sisi kirikanan jalan. Dan didesain sedemikian rupa, sehingga sinar yang dihasilkan sejajar dengan top line atau garis putih terdepan. Alat sensor ini secara otomatis akan bekerja ketika TL (Traffic Light) dalam keadaan merah. Sinar akan t erus diterima. Sinyal ini akan putus apabila ada kendaraan atau motor yang memotong garis putih itu. Secara otomatis ketika itu juga akan mengaktifkan kamera CCTV yang berada disisi TL. Maka kamera ini akan merekam siapa yang melakukan tindakan pelanggaran itu. Setelah kamera CCTV ini mengcover seluruh jalur jalan yang memiliki beberapa jalur. Sehingga masing-masing lajur akan dipantau oleh satu kamera, dua kamera akan memantau secara keseluruhan. Jadi tidak akan mungkin ada yang terlewat. Data tersebut akan terhubung dengan TMC (traffic and management controll ) dan diolah Sub Direktorat Pembinaan Hukum Direktorat Lalu Lintas (Subdit
Gakkum) Polda Metro Jaya, dari sana akan dilacak kendaraan yang melanggar tersebut. Dari nomor polisi itu akan diketahui siapa pemilik motor atau mobil yang melanggar dan alamatnya di mana. Nantinya akan dikirim bukti pelanggarannya berupa surat tilang elektronik. Pada bukti tersebut tertera waktu kejadian, mulai dari tanggal sampai detik kejadian juga lokasi kejadian.
Mekanisme dalam bentuk diagram :
TMC
SUBDIT GAKKUM
Rekam Pelanggar Monitoring Pelanggar
Polisi Mengejar Pelanggar
Hasil Cetak E-TLE
Tindak Pelanggaran
Cetak
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dalam penerapan yang dilakukan oleh pihak yang terkait memberikan dampak positif yang mampu mengurangi angka kecelakaan dalam berkendara. Selain itu juga mempermudah pengawasan jalan raya yang padat di lalu lintas.
3.2.Saran
Mengingat bahwa penggunaan E-TLE pada dewasa ini masih belum tersebar luas di tiap-tiap ruas jalan, maka seharusnya penggunaan E-TLE tersebut lebih ditekankan dan disebarluaskan penggunaannya di setiap ruas jalan yg kurang ketat dengan peraturan. Serta menyebarluaskan tentang penggunaan E-TLE ini pada masyarakat luas sebagai informasi baru dalam tata cara berkendara yang baik dan benar.