1. Pengert Pengertian ian Ketida Ketidakber kberday dayaan aan (powe (powerr less) less)
Menurut Muhammad Menurut Muhammad bin Hasan bin Aqil Musa Syarif , 2008. Ketidakberdayaan atau disfungsi disfungsionalit onalitas as adalah ketidakmampu ketidakmampuan an melakukan melakukan suatu tindakan, dan keberadaan keberadaan orang tersebut akhirnya menjadi beban bagi orang lain. Keti Ketidak dakbe berda rdaya yaan an meru merupa pakan kan kondi kondisi si keti ketika ka indi indivi vidu du atau atau kelom kelompok pok meras merasak akan an kurang kurangnya nya control control person personal al terhad terhadap ap sejuml sejumlah ah kejadi kejadian an atau atau situa situasi si terten tertentu tu yang memengaruhi pandangan, tujuan, dan gaya hidup. Ketidakberdayaan adalah perasaan yang dialami semua orang dalam derajat yang berbeda pada
situasi
yang
berlainan.
Stephenson
!"#"$
menggambarkan
dua
jenis
ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan situasional muncul pada sebuah peristi%a peristi%a spesifik spesifik dan mungkin berlangsung singkat. singkat. Ketidakberayaan dasar (trait powerlessness) bersifat bersifat lebih menyebar, memengaruhi pandangan, tujuan, gaya hidup, dan hubungan. Secara klin klinis is,, diag diagnos nosis is kepe kepera ra%a %ata tan n keti ketidak dakbe berd rday ayaa aan n mung mungki kin n lebi lebih h berm bermanf anfaat aat jika jika digunakan digunakan untuk menggambarkan menggambarkan individu individu yang mengalami mengalami ketidakberday ketidakberdayaan aan dasar dibandingkan ketidakberdayaan situasional. Keputusasaan berbeda dengan ketidakberdayaan. &alam hal ini, individu yang putus asa tidak tidak meliha melihatt adanya adanya solusi solusi untuk untuk mengat mengatasi asi masala masalahny hnyaa atau atau jalan jalan untuk untuk mencapa mencapaii keingi keinginann nannnya nya,, bahkan bahkan ia sangat sangat merasa merasa ingin ingin memegan memegang g kendal kendalii atas atas hidupn hidupnnya. nya. 'ndividu yang tidak berdaya mungkin melihat alternative atau ja%aban untuk masalahnya, tetapi tidak mampu berbuat apa pun karena persepsi tentang control dan sumber yang ada. Ketidakberdayaan yang berkepanjangan bisa menyebabkan keputusasaan.
2 Etiologi
Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan hospitalisasi (osp (ospit ital alis isas asii meni menimb mbul ulka kan n berba berbagai gai resp respon onss pada pada masy masyara araka katt dan dan keluar keluarga ga,, termas termasuk uk kecemas kecemasan, an, ketakut ketakutan, an, dan ketida ketidakber kberdaya dayaan. an. )ika )ika hospit hospitali alisas sasii diduga diduga berlangsung singkat, diagnosis kecemasan yang berhubungan dengan lingkungan yang asing, asing, kehilangan rutinitas rutinitas yang biasa, dan gangguan gangguan priasi mungkin beguna untuk menggam menggambark barkan an ketida ketidakber kberday dayann ann situas situasion ional. al. )ika )ika hospit hospitali alisas sasii merupak merupakan an upaya upaya pera%atan
ulang
untuk
masalah
yang
berkelanjutan,
penggunaan
diagnosis
ketidakberda ketidakberdayaan yaan mungkin mungkin lebih sesuai sesuai untuk menggambarkan menggambarkan ketidakberda ketidakberdayaan yaan dasar. dasar.
&iagnosis tersebut sebaiknya dinyatakan kembali sebagai ketidakberdayaan yang berhubungan dengan perawatan ulang untuk infeksi paru dan pengaruh pada karier dan perkawinan!
3 Jenis-jenis ketidakberdayaan
2.*.! Mayor Memperlihatkan atau menutupi marah, apatis$ ekspresi ketidakpuasan atau ketidakmampuan mengontrol situasi misalnya + pekerjaan, penyakit, prognosis, pera%atan, tingkat penyembuhan$ yang mengganggu pandangan, tujuan, dan gaya hidup. 2.*.2 Minor •
Kurangnya prilaku mencari informasi
•
patis kebergantungan yg tidak memuaskan pada orang lain
•
nsietas perilaku buruk
•
Marah kegelisahan
•
-erilaku kekerasan perilaku menarik diri
•
&epresi pasif
4 Patofisiologis Setiap proses
penyakit,
baik
akut
maupun
kronis,
dapat
menyebabkan
ketidakberdayaan atau berperan menyebabkan ketidakberdayaan. eberapa sumber umum antara lain !. erhubungan dengan ketidakmampuan berkomunikasi, sekunder akibat cedera serebrovaskular /$, sindrom 1uilainarre, intubasi 2. erhubungan dengan ketidakmampuan melakukan aktivitas seharihari, sekunder akibat /, trauma servikal, infark miokard, nyeri *. erhubungan dengan ketidakmampuan menjalani tanggung ja%ab peran, sekunder akibat pembedahan, trauma, arthritis 3. erhubungan dengan proses penyakit yang melemahkan, sekunder akibat sklerosis multiple, kanker terminal 4. erhubungan dengan penyalahgunaan 5at 6. erhubungan dengan distorsi kognitif, sekunder akibat depresi
Situasional -ersonal, 7ingkungan$ a. erhubungan dengan perubahan status dari kuratif menjadi paliatif b. erhubungan dengan perasaan kehilangan control dan pembatasan gaya hidup, sekunder akibat sebutkan$ c. erhubungan dengan pola makan yang berlebihan d. erhubungan dengan karakteristik personal yang sangat mengontrol nilai mis,. 7okus control internal$. e. erhubunngan dengan pengaruh pembatasan rumah sakit atau lembaga f. erhubungan dengan gaya hidup berupa ketidakmampuan helplessness$ g. erhubungan dengan rasa takut terhadap penolakan ketidaksetujuan$ h. erhubungan dengan kebutuhan dependen yang tidak terpenuhi i.
erhubungan dengan umpan balik negative yang terusmenerus
j.
erhubungan dengan abusie jangka panjang
k. erhubungan dengan kurangnya pengetahuan l.
erhubungan dengan mekanisme koping yang tidak adekuat
Maturasional a. nak remaja b.d masalah pengasuhan anak b. &e%asa b.d peristi%a kehilangan lebih dari satu kali, sekunder akibat penuan mis,. -ensiun, deficit sensori, deficit motorik, uang, orang terdekat
!nter"ensi #$%$
!. Kaji factor penyebab dan factor penunjang a) Kurang pengetahuan b) Ketidakadekuatan pola koping sebelumnya mis,. &epresi+ untuk pembahasan, lihat ketidakefektifan koping indiidu yang berhubungan dengan depresi) c) Kurangnya kesempatan untuk membuat keputusan 2. (ilangkan atau kurangi factor penunjang jika memungkinkan Kurang pengetahuan a. ingkatkan komunikasi yang efektif antara individu dan tenaga kesehatan b. )elaskan seluruh prosedur, peraturan, dan pilihan yang ada pada individu+ hindari istilah medis. antu individu untuk mengantisipasi sensasi yang akan muncul
selama pengobatan langkah ini meemberikan gambaran kognitif berorientasi realitas yang memperkuat perasaan control dan strategi koping$ c. Sediakan %aktu untuk menja%ab berbagai pertanyaan+ minta individu untuk menuliskan pertanyaan tersebut agar tidak lupa. d. Sediakan %aktu khusus !0!4 menit$ setiap sif yang dapat individu gunakan untuk mengajukan pertanyaan atau membahas berbagai topic sesuai keinginan e. ntisipasi berbagai pertanyaan9 minat dan berikan informasi. antu individu untuk mengantisipasi kejadian atau hasil akhir f. &engan
tetap bersikap realistis, tunjukkan berbagai perubahan positif pada
kondisi individu, seperti menurunnya kadar en5im serum setelah peristi%a infark miokard atau membaiknya luka insisi g. )adilah pendengar yang aktif dengan member kesempatan pada individu untuk mengutarakan kekha%atiran dan perasaannya+ kaji adanya area kekha%atiran h. uat pengaturan staf yang konsisten i.
etapkan satu orang pera%at untuk bertanggungja%ab terhadap rencana pera%atan selama 23 jam, dan beri kesempatan pada individu dan keluarga untuk melakukan identifikasi bersama pera%at teersebut
j.
(ubungi kelompok pendukung s%abantu jik ada mis+ mastektomi, klub ostomi, penderita paraplegia$
k. )ika factor penunjang berupa nyeri atau cemas, berikan informasi tentang cara menggunakan tekhnik control perilaku mis+ relaksasi, imajinasi, nafas dalam$ *.
erikan
kesempatan
pada indiviidu
untuk
mengontrol keputusasaan dan
mengidentifikasi tujuan personal pera%atan a$ eri kesempatan pada individu untuk memanipulasi langkungan sekitar, seperti memutuskan tempat untuk meletakkan barangbarang mis+ sepatu diba%ah tempat tidur, lukisan pada jendela$. b$ )ika individu mennginginkan, dan kebijakan rumah sakit mengi5inkan, anjurkan individu untuk memba%a barangbarang miliknya dari rumah mis+ bantal, foto$. c$ 7etakkan barangbarang yang dibutuhkan dalam jangkauan individu bel pemanggil, urinal, tisu$.
d$ )angan ta%arkan pilihan jika memang tidak ada mis+ injeksi 'M :track yang dalam harus dirotasi$. a%arkan pilihan yang relevan dengan individu. e$ &iskusikan tentang rencana aktivitas harian dan beri kesempatan pada individu untuk membuat sebanyak mungkin keputusan terkait rencana tersebut. f$ ingkatkan peluang individu membuat keputusan setelah kondisinya membaik g$ (argai dan ikuti keputusan individu jika nda telah memberinya pilihan. h$ /atat pilihan khusus individu pada rencana pera%atan untuk memastikan bah%a staf yang lain mengetahui pilhan tersebut ;tidak suka jus jeruk<, ;mandi dengan pancuran<, ;rencanakan ganti balutan9 pakaian pada puku l #.*0 sebelum mandi<$. i$ epat janji j$ eri kesempatan pada individu dan keluarga untuk menngutarakan perasaannya. k$ eri kesempatan pada individu dan keluarga untuk berpartisipasi dalam pera%atan l$ =aspadai adanya tandatanda pternalisme9 maternalisme pada tenaga kesehatan mis+ menetapkan keputusan untuk klien$ m$ >encanakan suatu ppertemuan asuhancare conference$ guna member kesempatan pada staf untuk mendiskusikan metode individualisasi asuhan, anjurkan setiap pera%at untuk menyampaikan setidaknya satu tindakan yang ia ketahui diinginkan oleh individu. n$ lihkan perhatian dari hal yang tidak dapat dilakukan individu ke hal yang dapat ia lakukan o$ uat tujuan yang bersifat jangkapendek, teerkaitperilaku, praktis, dan realistis berjalan lima langkah lagi setiap hari+ kemudian dalam satu minggu, klien dapat berjalan keruang televise$ p$ eri tahu kemajuan klien setiap hari ?$ -uji pencapaian9 prestasi individu r$ antu individu untuk mengidentifikasi factor terkontrol dan factor tak terkontrol. antu individu unutk menerima hal yang tidak dapat diiubah dan mengubah hal yang dapat diubah. s$ ekankan aspek positif saat individu mulai terfokus pada rasa takut akan hal terburuk kurangi ketakutan dengan mengganti pandangan dengan member kesempata individu memperoleh kembali kontrolnya$.
t$ eri kesempatan pada individu untuk merasakan hasil dari upayanya sendiri. 3.
Kaji resppon yang biasa individu gunakan dalam menghadapi masalah lihat
criteria pengkajian focus$ a. /ontrol internal berupaya mengubah perilaku diri atau linngkungan untuk mengontrol masalah$ b. /ontrol
eksternal
mengharapkan
oranng
lain
atau
factor
laintakdir,
keberuntunganuntuk mengontrol masalah$ 4.
erikan informasi yang dibutuhkan kepada individu dengan lokus control internal
untuk mengubah perilaku atau lingkungan a. )elaskan tentang masalah sedetail yang diinginkan individu b. )elaskan tentang hubungan antara perilaku yang dianjurkan dan hasilnya mis+ perlu pembatasan garam, pengaruh fisiologis dari latihan fisik, pengaruh tirah baring pada fungsi jantung yang terganggu$ 6.
-antau individu dengan lokus control eksternal untuk mendukung partisipasinya a. Minta individu untuk membuat catatan mis,. supan makan untuk ! minggu + table penurunan berat badan+ program latihan fisiktipe dan frekuensi+ obat yang diminum$. b. 1unakan kontak telepon untuk memantau individu jika memungkinkan. c. erikan petunjuk tertulis yang jelas mis,. -erencanaan makan+ program latihan fisikjenis frekuensi, durasi+ pelajaran latihan berbicarauntuk pasien afasia$. d. jarkan orang terdekat klien tentang berbagai metode untuk memanipulasi perilaku jika dibutuhkan. e. erikan penghargaan untuk setiap tujuan yang tercapai.
&'K'' *E+,! KE&!K!' /Ketidakberdayaan0
+le ,i"aldi 121123
ak%ltas Ekono$i J%r%san !l$% Ekono$i t%di Pe$bang%nan Peren5anaan Pe$bang%nan Ke%angan 6aera #ni"ersitas &%lawar$an 217