Pengertian Tasawuf dan macam-macam Tasawuf
Identitas Buku Judul : Akhlak Tasawuf Penulis : Prof. Dr. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Penerbit : PT Raa !rafindo Persada Jakarta "etakan : #e$% Mei &'('
A.Pen)ertian Tasawuf Terda*at bera)a+ *enda*at +en)enai akar kata tasawuf . Ada an) +en)atakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shufah -kain dari bulu, karena ke*asrahan seoran) sufi ke*ada ke*ad a Allah ibarat kain wol an) dibentan)kan. dibentan)k an. Ada an) ber*enda*at shifah -sifat sebab, seoran) sufi adalah oran) an) +en)hiasi +en)h iasi diri den)an se)ala sifat ter*ui dan +enin))alkan setia* sifat ter/ela. Penda*at lain +en)atakan bahwa bah wa tasawuf berasal dari kata shuffah -sufah sebab, seoran) sufi +en)ikuti ahli sufah dala+ sifat an) telah diteta*kan Allah ba)i +ereka. Al$0usari ber*enda*at bahwa tasawuf berasal dari shafwah -oran) *ilihan atau su/i. shaf -saf, seolah *ara sufi berada di saf *erta+a dala+ +en)hada*kan diri ke*ada Allah dan berlo+ba$lo+ba untuk +elakukan ketaatan. 1eba)ian kalan)an +en)atakan, kata tasawuf dinisbatkan *ada kain wol an) kasar -shuf khasin. 1ebab, *ara sufi )e+ar +e+akaina seba)ai si+bol 2uhud dan kehidu*an an) keras. Jadi Tasawuf adalah usaha untuk +e+bersihkan iwa, +e+*erbaiki akhlak dan +en/a*ai +a3a+ ihsan. Den)an kata lain aitu usaha +enaklukan di+ensi as+ani +anusia a)ar tunduk di+ensi rohani. Tasawuf oleh kau+ orientalis disebut den)an sufis+e. 1ufis+e di*akai d i*akai untuk +istisis+e Isla+ dan tidak di*akai untuk +istisis+e a)a+a$a)a+a lain. 4ran) an) *erta+a kali +e+akai kata sufi adalah Abu Hasi+ al$kufi di Irak -(5' H. II.1earah Perke+ban)an Tasawuf 6ase$fase dala+ *erke+ban)an tasawuf: (.Pada +asa awal era Isla+ dakwah ke*ada tasawuf itu belu+ di*erlukan, karena *ada era itu, se+ua oran) adalah ahli takwa, waraa dan ahli ibadah. Mereka se+ua berlo+ba +en)ikuti dan +eneladani Rasulullah dala+ setia* as*ek. 4leh karena itu, +ereka belu+ +e+butuhkan tasawuf karena se)ala sesuatuna didasarkan *ada *erkataan, *erbuatan dan keteta*an Rasulullah. &.Pada +asa sahabat dan tabi7in sudah +en))unakan tasawuf, teta*i belu+ +en)))unakan istilah tasawuf, karena *ara sahabat dan tabiin +eru*akan +eru*ak an sufi an) sesun))uhna. Tasawuf
+eru*akan sifat$sifat u+u+ an) terda*at *ada ha+*ir seluruh sahabat Nabi tan*a terke/uali dan adana *erasaan takut dan /intana +ereka ke*ada Allah dan Rasulullah +elebihi dirina sendiri. 8.1etelah +asa 1ahabat dan Tabiin bera)a+ ban)sa +ulai +e+eluk Isla+. Bidan) il+u *en)etahuan se+akin +eluas dan ters*esialisasi, +un/ullah il+u fi3ih, il+u tauhid, il+u hadits, il+u ushul fi3ih, il+u faraid dan il+u$il+u lainna. 9.1etelah fase tersebut *en)aruh s*iritual Isla+ sedikit de+i sedikit +ele+ah. Manusia +ulai lu*a akan kewaibanna ke*ada Allah, sehin))a ahli uhud terdoron) untuk +en)kodifikasikan il+u tasawuf serta +eneran)kan ke+uliaan dan keuta+aanna diantara il+u$il+u lainna. Mulai dari fase inilah il+u tasawuf berke+ban). III.Dalil$Dalil Al$0uran dan Hadits an) Berkenaan tentan) Perluna Tasawuf Al$0uran Aat$aat Al$0uran an) +enadi su+ber aaran tasawuf dan seba)ai *endoron) untuk +en)ikatkan dan +endekatkan diri ke*ada Allah, di antarana adalah seba)ai berikut: ; <=> ?@ C> @E FC G@ >K@ G> L@ @@ O@ Q@>S@ >G@@ Q@> U>VW @XY@ GZ@ [ \]>[^ Artina: Dan a*abila ha+ba$ha+ba$#u bertana ke*ada+u tentan) Aku, +aka -awablah, bahwasana Aku adalah dekat. -Al$Ba3arah: (_`. ; \Z >G@ c;O>S@ [ => Z @ Z S@ [=> mZ @ Z >>S@ > [ ]ZS@ W @ @E YZ gY@ [ @ @ F Artina: Dan ke*unaan Allah lah Ti+ur dan Barat +aka ke +ana *un ka+u +en)hada*, di$ sana*un ada waah Allah sesun))uhna Allah adalah Maha puas la)i Maha Men)etahui. -Al$ Ba3arah: ((5. @YKgq> <[S@ Z [ Kgq> <[ YZ @ >v @ YZ x@ E@ > F > <> yZ G@ Z z[ F Z {> VW @=Z <@ yZ {@ YF[ {@| y@ <}> W @ Z <@ Artina: Hai oran)$oran) an) beri+an, baran) sia*a di antara ka+u an) +urtad dari a)a+ana, +aka kelak Allah akan +endatan)kan suatu kau+ an) Allah +en/intai +ereka dan +ereka*un +en/intai$Na. -01: Al$Maidah Aat: 59 Hadits (. ~Jika seoran) ha+ba +endekat ke*ada$#u seen)kal +aka Aku +endekatina sehasta, ika dia +endekat sehasta, +aka Aku +endekat sede*a, ika dia datan) ke*ada$#u den)an beralan +aka Aku datan) ke*adana berlari -H.R.Bukhari•. &. ~1enantiasa ha+ba$#u +endekat ke*ada$#u den)an a+al nawafil sehin))a Aku +en/intaina, a*abila Aku +en/intaina adilah Aku *enden)aranna an) ia )unakan untuk +enden)ar, +atana an) di*er)unakan untuk +elihat, lidahna an) di)unakan untuk berbi/ara, tan)anna an) di)unakan untuk +en))en))a+, kakina an) di)unakan untuk beralan, den)an Aku dia +enden)ar, ber*ikir, +en))en)a+, dan beralan -H.R. Bukhari•. Hadits u)a +en))a+barkan Tuhan itu dekat. Nabi itu sudah dekat den)an Tuhan, dan *raktek 1ufi u)a ter)a+bar dala+ sunah nabi. Jadi terle*as dari ke+un)kinan adana atau tidak adana *en)aruh dari luar, aat$aat serta hadits$hadits di atas da*at +e+bawa ke*ada ti+bulna aliran sufis+e atau tasawuf dala+ Isla+, aitu aaran$aaran tentan) berada sedekat +un)kin *ada Tuhan.
B.Ma/a+$+a/a+ Tasawuf
Tasawuf Akhlaqi
Tasawuf akhla3i adalah tasawuf an) berkonstrasi *ada teori$teori *erilaku, akhla3 atau budi *ekerti atau *erbaikan akhla3. Den)an +etode$+etode tertentu an) telah diru+uskan, tasawuf se*erti ini beru*aa untuk +en)hindari akhla3 mazmunah dan +ewuudkan akhla3 mahmudah. Tasawuf se*eri ini dike+ban)kan oleh ula+a7 la+a sufi.€( Dala+ *andan)an *ara sufi ber*enda*at bahwa untuk +erehabilitasi sika* +ental an) tidak baik di*erlukan tera*i an) tidak hana dari as*ek lahiriah. 4leh karena itu *ada taha*$taha* awal +e+asuki kehidu*an tasawuf, seseoran) diharuskan +elakukan a+alan dan latihan kerohanian an) /uku* berat tuuanna adalah +en)usai hawa nafsu, +enekan hawa nafsu, sa+*ai ke titik terendah dan $bila +un)kin$ +e+atikan hawa nafsu sa+a sekali oleh karena itu dala+ tasawuf akhla3i +e+*unai taha* siste+ *e+binaan akhlak disusun seba)ai berikut: 1. Takhalli
Takhalli +eru*akan
lan)kah *erta+a an) harus di lakukan oleh seoran) sufi.Takhalli adalah usaha +en)oson)kan diri dari *erilaku dan akhlak ter/ela. 1alah satu dari akhlak ter/ela an) *alin) banak +enebabkan akhlak elek antara lain adalah ke/intaan an) berlebihan ke*ada urusan duniawi. 2. Tahalli
Tahalli adalah
u*aa +en)isi dan +en)hiasi diri den)an alan +e+biasakan diri den)an sika*, *erilaku, dan akhlak ter*ui. Taha*an tahalli dilakukan kau+ sufi setelah +en)oson)kan iwa dari akhlak$akhlak ter/ela. Den)an +enalankan ketentuan a)a+a baik an) bersifat eksternal -luar +au*un internal -dala+. ‚an) disebut as*ek luar adalah kewaiban$kewaiban an) bersifat for+al se*erti sholat, *uasa, hai dll. Dan ada*un an) bersifat dala+ adalah se*erti kei+anan, ketaatan dan ke/intaan ke*ada Tuhan. 3. Tajalli
ƒntuk *e+anta*an dan *endala+an +ateri an) telah dilalui *ada fase tahalli, +aka ran)kaian *endidikan akhlak selanutna adalah fase tajalli. #ata tajalli ber+akna terun)ka*na nur )haib. A)ar hasil an) telah di*eroleh iwa dan or)an$or)an tubuh „ an) telah terisi den)an butir$butir +utiara akhlak dan sudah terbiasa +elakukan *erbuatan$*erbuatan an) luhur$ tidak berkuran), +aka, +aka rasa ketuhanan *erlu dihaati lebih lanut. #ebiasaan an) dilakukan den)an kesadaran o*ti+u+ dan rasa ke/intaan an) +endala+ den)an sendirina akan +enu+buhkan rasa rindu ke*ada$Na. €&
Tasawuf Falsafi
Tasawuf 6alsafi adalah tasawuf an) didasarkan ke*ada )abun)an teori$teori tasawuf dan filsafat atau an) ber+akana mistik metafisis, karakter u+u+ dari tasawuf ini seba)ai+ana an) telah dike+ukakan oleh Al$Tafta2ani bahwa tasawuf se*erti ini: tidak da*at dikata)orikan seba)ai tasawuf dala+ arti sesun))uhna, karena teori$teorina selalu dike+ukakan dala+ bahasa filsafat, u)a tidak da*at dikatakan seba)ai filsafat dala+ artian an) sebenarna karena teori$ teorina u)a didasarkan *ada rasa. Ha+ka +ene)askan u)a bahwa tasawuf enis tidak se*enuhna da*at dikatakan tasawuf dan be)itu u)a sebalikna. Tasawuf se*erti ini dike+ban)kan oleh ahli$ahli sufi sekali)us filosof. 4leh karena itu, +ereka )e+ar terhada* ide$ ide s*ekulatif. Dari ke)e+aran berfilsafat itu, +ereka +a+*u +ena+*ilkan ar)u+en$ar)u+en an) kaa dan luas tentan) ide$ide ketuhanan.€8
Tasawuf Syi’i
#alau berbi/ara tasawuf si7i, +aka akan diikuti oleh tasawuf sunni. Di+ana dua +a/a+ tasawuf an) dibedakan berdasarkan ~kedekatan• atau ~arak• ini +e+iliki *erbedaan. Paha+ tasawuf si7i beran))a*an, bahwa +anusia da*at +enin))al den)an tuhanna karena kesa+aan esensi den)an Tuhanna karena ada kesa+aan esensi antara keduana. Menurut ibnu #haldun an) dikuti* oleh Tafta2ani +elihat kedekatan antara tasawuf falsafi dan tasawuf si7i. 1i7i +e+ilki *andan)an hulul atau ketuhanan i+an$i+an +ereka. Menurutna dua kelo+*ok itu +e+*unai dua kesa+aan.€9 P!"#$A%&A% TASA'(F A")*A+, FA*SAF, S,’,
Dala+ searah *erke+ban)an tasawuf, *ara ahli +e+ba)i tasawuf +enadi dua, aitu tasawuf an) +en)arah *ada *erilaku dan tasawuf an) +en)arah *ada teori$teori *erilaku dan tasawuf an) +en)arah *ada teori$teori an) ru+it dan +e+erlukan *e+aha+an +endala+. Pada *erke+ban)anna, tasawuf ke arah *erta+a serin) disebut tasuwuf akhlaqi. Ada an) +enebutkan tasawuf an) serin) dike+ban)kan oleh kau+ salaf. Ada*un tasawuf an) berorientas ke arah kedua disebut tasawuf disebut seba)ai falsafi . tasawuf banak dike+ban)akan *ara sufi an) berlatar belakan) seba)ai filosof di sa+*in) seba)ai sufi. Pe+ba)ian dua enis tasawuf di atas didasarkan atas ke/enderun)an aaran an) dike+ban)kan, akni ke/enderun)an *ada *erilaku atau +oral kea)a+aan dan ke/enderun)na *ada *e+ikirin. Dua ke/enderun)an ini terus berke+ban) hin))a +e+*unai alan sendiri$sendiri. ƒntuk +elihat *erke+ban)an tasawuf ke arah an) berbeda ini, *erlu ditinau lebih auh tentan) )erak searah *erke+ban)ana. Pada +ulana tasawuf +eru*akan *erke+ban)an dari *e+aha+an tentan) +akna$+akna intuisi$intuisi isla+. 1eak 2a+an sahabat dan tabi7in ke/enderun)an oran) terhada* aaran Isl+ se/ara lebih analistis sudah +un/ul. Aaran isla+ di*andan)a dari dua as*ek, aitu as*ek lahiriah -sere+onial dan as*ek batiniah-s*ritual, atau as*ek ~luar• dan as*ek ~dala+•. Pendala+an dan as*ek dala+na +ulai terlihat seba)ai hal an) *alin) uta+a, na+un tan*a +en)abaikankan as*ek luarna an) di+otifasikan untk +e+bersihkan iwa. Tan))a*an *erenun)an +ereka lebih berorientasi *ada as*ek dala+, aitu /ara hidu* an) lebih +en)uta+akan rasa, kea)un)an tuhan dan kebebasan e)ois+e.
Perke+ban)an tasawuf dala+ Isla+ telah +en)ala+i bebera*a fase: pertama, aitu fase asketis+e -2uhud aitu tu+buh *ada abad *erta+a dan kedua hiriah. 1ika* asketis+e -2uhud ini banak di*andan) seba)ai *en)antar ke+un/ulan tasawuf. Pada fase ini, terda*at indi…idu$ indi…idu dari kalan)an$kalan)an +usli+ an) lebih +e+usatkan dirina *ada ibadah. Mereka +enalankan konse*si asketis dala+ hidu*na, aitu tidak +e+entin)kan +akanan, *akaian, +au*un te+*at tin))al. Mereka lebih banak bera+al untuk hal$hal an) berkaitan dala+ kehidu*an akhirat, an) +enebabkan +ereka lebih +e+usatkan diri *ada alur kehidu*an atau tin)kah laku an) asketis. Tokoh an) san)at *o*uler dari kalan)an +ereka adalah Hasan Ap$Bashri -wafat *ada ((' H dan Rabiah Al$Adawiah -wafat *ada (_5 H. kedua tokoh ini seba)ai 2ahid. Pada abad keti)a hiriah, *ara sufi +ulai +enaruh *erhatian terhada* hal$hal an) berkaitan tentan) iwa dan tin)kah laku. Perke+ban)an dan doktrin$doktrin dan tin)kah laku sufi ditandai den)an u*aa +ene)akkan +oral diten)ah teradina dekadensi +oral an) berke+ban) saat itu. 1ehin))a ditan)an +ereka, tasawuf *un berke+ban) +enadi il+u +oral kea)a+aan atau il+u akhlak kea)a+aan. Pe+bahasan +ereka tentan) +oral, akhirna, +endoron)na untuk se+akin +en)kai hal$hal an) berkaitan tentan) akhlak. #aian an) berkenaan den)an akhlak ini +enadikan tasawuf terlihat seba)ai a+alan an) san)at sederhana dan +udah di*raktekkan oleh se+ua oran). #esederhanaanna dilihat dari ke+udahan landasan$ landasan atau alur befikirna. Tasawuf *ada alur an) sederhana ini kelihatanna banak dita+*ilkan oleh kau+ salaf. Perhatian +ereka lebih tertuu *ada realitas *en)a+alan Isla+ dala+ *raktek an) lebih +enekankan *erilaku +anusia an) ter*ui. #au+ salaf tersebut +elaksanakan a+alan$a+alan tasawuf den)an +ena+*ilakan akhlak atau +oral an) ter*ui, den)an +aksud +e+aha+i kandun)an batiniah aaran Isla+ an) +ereka nilai benak +en)andun) +uatan anuran untuk untuk berakhlak ter*ui. #ondisi ini +ulai berke+ban) di ten)ah kehidu*an lahiriah an) san)at for+al na+un tidak diteri+a se*enuhna oleh +ereka an) +enda+bakan konsistensi *en)a+alan aaran Isla+ hin))a as*ek terdala+. 4leh karena itu, ketika +ereka +enaksiakn ketidakberesan *erilaku -akhlak di sekitarna. Mereka +enana+kan ke+bali akhlak +ulia. Pada +asa itu tasawuf identik den)an akhlak. #ondisi tersebut kuran) lebih berke+ban) sela+a satu abad, ke+udian *ada abad keti)a hiriah, +un/ul enis tasawuf lain an) lebih +enonol *e+ikiran ekslusif. !olon)an ini diwakili oleh Al$Halla, an) ke+udian dihuku+ +ati karena +anatakan *enda*atna +en)enai hulul -*ada 8'% H. Boleh adi, Al$halla +en)ala+i *eristiwa naas se*erti itu karena *aha+ hulul na ketika itu san)at kontrofersial den)an kenataan di +asarakat an) ten)ah +en)arun)i enis tasawuf akhla3i. ƒntuk itu, kehadiran Al$Halla dian))a* +e+bahaan *e+ikiran u+at. Banak *en)a+at +enilai bahwa tasawuf enis ini ter*en)aruh unsur$unsur di luar isla+. Pada abad keli+a hiriah +un/ullah I+a+ Al$!ha2ali, an) se*enuhna hana +eneri+a taswuf berdasarkan Al$0uran dan As$1unnah serta bertuuan asketis+e, kehidu*an sederhana, *elurusan iwa, dan *e+binaan +oral. Pen)etahuan tentan) tasawuf berdasarkan tasawuf dikaina den)an be)itu +endala+. Di sisi lain, ia +elan/arkan kritikan taa+ terhada* *ara filosof, kau+ Mu’tazilahdan Batiniyah. Al$!ha2ali berhasil +en)enalkan *rinsi*$*rinsi* tasawuf an) +oderat, an) seirin) den)an aliran ahlu sunnah waljama’ah, dan bertentan)an den)an tasawuf Al$Haa dan Abu ‚a2id Al$Bustha+i, teruta+a +en)enai soal karakter +anusia. 1eak abad keena+ hiriah, seba)ai akibat *en)aruh ke*eribadian Al$!ha2ali an) be)itu besar, *en)aruh tasawuf Sunni se+akin +eluas ke seluruh *elosok dunia Isla+. #eadaan ini
+e+beri *eluan) ba)i +un/ulna *ara tokuoh sufi an) +en)e+ban)kan tarikat-tarikat untuk +endidik *ara +urid +ereka, se*erti 1aid Ah+ad Ar$Rifa7i -wafat *ada tahun 5†' H dan 1aid Abdul 0adir Al$Jailani -wafat *ada tahun `5( H. 1eak abad keena+ Hiriah, +un/ul sekelo+*ok tokoh tasawuf an) +e+adukan tasawuf +ereka den)an filsafat, den)an teori +ereka an) bersifat seten)ah$seten)ah. Artina, tidak da*at disebut +urni tasawuf, teta*i u)a u)a tidak da*at disebut +urni filsafat. Di antara +ereka terda*at 1ukhrawadi Al$Ma3tul -wafat *ada tahun 59% H *enusun kitab Hikmah l !syraqiah, sekh Akbar Muhiddin Ibnu Arabi -wafat *ada tahun `8_ H, *enair sufi Mesir, Ibnu 6aridh wafat *ada tahun `8&, Abdul Ha33 Ibnu 1ab7in Al$Mursi-+enin))al *ada tahun ``% H, serta tokoh$tokoh an) lainna an) sealiran. Mereka banak +eni+ba berba)ai su+ber dan *enda*at asin), se*erti filsafat ‚unani dan khususna Neo$Platonis+e. Mereka *un banak +e+*unai teori +endala+ +en)enai iwa, +oral, *en)etahuan, wuud dan san)at bernilai baik ditinau dari se)i tasawuf +au*un filsafat, dan berda+*ak besar ba)i *ara sufi +utakhir. Den)an +un/ulna *ara sufi an) u)a filosof, oran) +ulai +e+bedakanna den)an tasawuf an) +ula$+ula berke+ban) , akni tasawuf akhlaqi. #e+udian, tasawuf akhlaqi ini didentik den)an tasawuf sunni. Hana saa, titik tekan *enebutan tasawuf sunni dilihat *ada u*aa an) dilakukan oleh sufi$sufi an) +e+e)ari tasawufna den)an Al$0uran dan As$ 1unnah. Den)an de+ikian terba)i+enadi dua, aitu sunni an) lebih berorientasi *ada *en)okohan akhlak , dan tasawuf falsafi, akni aliran an) +enonolkan *e+ikiran$*e+ikiran filosofis den)an un)ka*an$un)ka*an )anilna - syathahiyat dala+ aaran$aaran an) dike+ban)kanna. ƒn)ka*an$un)ka*an syathahiyat itu bertolak dari keadaan an) fana +enuu *ernataan tentan) teradina *enatuan atau*un hulul. [5] Tasawuf akhla3i- sunni, seba)ai+ana dituturkan Al$0usairi dala+ r-"isalah$na, diwakili *ara tokoh sufi dari abad keti)a dan kee+*at Hiriaah, I+a+ Al$!ha2ali, dan *ara *e+i+*in thariqat an) +e+adukan taswuf den)an filsafat, seba)ai+ana disebut di atas. Para sufi an) u)a seoran) filosof ini banak +enda*at ke/a+an dari *ara fuqaha akibat *ernataan$*ernataan +ereka an) *anteistis. Di antara fuqaha an) *alin) keras ke/a+anna terhada* )olon)an sufi an) u)a filosof ini ialah Ibnu Tai+iah -wafat *ada tahun †&_ H. 1ela+a abad keli+a Hiriah, aliran tasawuf sunni terus tu+buh dan berke+ban). 1ebaikna, aliran tasawuf fil#s#fis +ulai ten))ela+ dan +un/ul ke+bali dala+ bentuk lain *ada *ribadi$ *ribadi sufi an) u)a filosof *ada abad keena+ hiriah dan seterusna. Ten))ela+na aliran kedua ini *ada dasarna +eru*akan i+bas keaaan aliran teolo)i ahlu sunnah wal jama’ah di atas aliran$aliran lainna. Dia antara kritik keras, teolo)i ahlu sunnah wal jama’ah diala+atkan *ada keekstri+an tasawuf Abu ‚a2id Al$Bustha+i, Al$Halla, *ara sufi lain an) un)ka*an$ un)ka*anna terkenal )anil, ter+asuk ke/a+anna terhada* se+ua bentuk berba)ai *eni+*an)an lainna an) +ulai ti+bul di kalan)an tasawuf. #eaaan taswuf Sunni diakibatkan oleh ke*iawaian Abu Hasan Al$As7ari -wafat 8&9 H dala+ +en))a)as *e+ikiran 1unnina teruta+a dala+ bidan) il+u kala+. 4leh karena itu, *ada aba) keli+a Hiriah /enderun) +en)ala+i *e+baharuan, akni den)an +en)e+balikanna *ada landasan Al$0uraan dan As$1unnah. Al$0usairi dan Al$ Harrawi di*andan) seba)ai tokoh sufi *alin) +enonol *ada abad ini an) +e+ber bentik tasawuf Sunni. #itab r-"isalah l-$usyairiah +e+*erlihatkan den)an elas ba)ai+an Al$ 0usairi +en)e+balikan landasan tasawuf *ada doktrin ahlu sunnah. Dala+ *enilaianna, ia +ene)asakan bahwa *ara tokoh sufi aliran ini +e+bina *rinsi*$*rinsi* tasawuf atas landasan tauhid an) benar sehin))a doktrin +ereka ter*elihara dari *eni+*an)an. 1elain itu +ereka lebih dekat den)an tauhid kau+ salaf +au*unahlu sunnah an) +enakubkan. Al$0usairi
se/ara i+*lisi +enolak *ara sufi an) +en)aarakan syahadat, an) +en)u/a*kan un)ka*an *enuh kesan tentan) teradi+a *er*aduan antara sifat$sifat ketuhanan, teruta+a sifat terdahulu$ Na, den)an sifat$sifat ke+anusiaan, khususna sifat baru$Na. Tokoh lainna an) seira+a den)an Al$0usairi adalah Abu Is+ail Al$Anshari, an) serin) disebut den)an Al$Harawi. Ia +endasrakan tasawufna *ada doktrin ahlu sunnah. Ia dia*andan) seba)ai *en))a)as aliran *e+baharuan dala+ tasawuf dan *enentan) *ara sufi an) terkenal den)an ke)anilan un)ka*an$un)ka*anna, se*erti Abu ‚a2id Al$Bustha+i dan Al$ Halla. Al$!ha2ali di*andan) seba)ai *e+bela tasawuf Sunni. Pandan)an tasawufna seirin) den)an *ara sufi aliran *erta+a, *ara sufi abad keti)a dan kee+*at Hiriah. Disa+*n) itu, *andan)an$*andan)anna seirin) den)an Al$0usairi dan Al$Harawi. Na+un, dari se)i$se)i ke*ribadian, keluasan *en)etahuan, dan kedala+an tasawufna, Al$!ha2ali +e+iliki kelebihan dibandin)kan den)an se+ua tokoh di atas. Ia serin) diklai+ seba)ai seoran) sufi terbesar dan terkuat *en)aruhna dala+ kha2anah ketasawufan di dunia Isla+. Den)an de+ikian, abad keli+a Hiriah +eru*akan ton))ak an) +enentukan keaaan tasawuf Sunni. Pada abad tersebut, tasawuf Sunni tersebar luas dikalan)an dunia Isla+. 6ondasina be)itu dala+ ter*an/an) untuk an)ka la+a *ada berba)ai la*isan +asarakat Isla+. Diluar dua aliran di atas, ada u)a an) +e+asukkan tasawuf aliran keti)a, aitu tasawuf syi’i atau syi’ah. Pe+ba)ian an) keti)a ini didasarka atas ketaa+an *e+aha+an kau+ sufi dala+ +en)analisis kedekatan +anusia den)an tuhan. #au+ syi’ah +eru*akan )olon)an an) dinisbatkan ke*ada *en)ikut Ali bin Abi Thalib. Dala+ searahna, setelah *eristiwa peran% shiffin -akni *eran) anta *endukun) kekholifaan Ali dan *endukun) Muawiah bin Abi 1ufan, oran)$oran) *endukun) fanatik Ali +e+isahkan diri dan banak berdia+ di daratan Persia, aitu suatu daratan an) terkenal banak +ewarisi tradisi *e+ikiran se+enak i+*eriu+ Persia beraa, dan di Persia inilah kontak antara budaa Isla+ dan ‚unani telah beralan sebelu+ dinasti Isla+ berkuasa di daerah tersebut.#etiak itu, di daratan Persia ini sudah berke+ban) tradisi il+iah. Pe+ikiran$*e+ikiran kefilsafatan u)a sudah be)itu berke+ban) +endahului wilaah$wilaah Isla+ lainna. 4leh karena itu, *erke+ban)an tasawuf Syi’i da*at ditinau +elalui ka/a +ata keter*en)aruhan Persia oleh *e+kiran$*e+ikiran filsafat ‚unani. Ibnu #haldun dal+ l Muqaddimah telah +enin))un) soal kedekatan kau+ Syi’ah den)an *aha+ tasawuf. Ibnu #haldun +elihat kedekatan tasawuf falosofis den)an sekte ismailiyah dan Syi’ah. 1ekte ismailiyah +enatakan teradina hulul atau ketuhanan *ara i+a+ +ereka. Menurutna, kedua kelo+ok ini +e+iliki kesa+aan, khususana dala+ *ersoaalan ~quthb& dan 'abdal&. Ba)i *ara sufi filosof, quthb adalah *un/ak kau+ arifin, sedan)akna abdal +eru*akan *erwakilan. Ibnu #haldun +enatakan bahwa doktrin an) se*erti ini +iri* den)an doktrin aliran !smailiyah tentan) i+a+ dan *ara wakilna be)itu u)a tentan) *akaian /o+*an)$ /a+*in) an) disebut$sebut berasal dari i+a+ Ali.€`
6ootnote [1] Abu Al-Wafa’ Al-Ghamini al-Taazani, op.cit., h. 187. [2] Roihon An!a", amu#hta" $olihin, ilmu Tasawuf. h.%&-%8 ['] Taazani, op.cit., h. 188 [(] )bi*., hlm. 1+ [%] Abu Al-Wafa’ Al-Ghanimi At-Taazani, madkhal Ila At-Tashawwuf al-)lam, t". Ahma* Ro /’0tmani, Si dari Zaman ke zaman’’, puta#a an*un, 1+8%, hlm. 1( [&] At-Taazani, op cit., hlm. 1+2
/AFTA! P(STA"A
Isa, 1aikh ‡Abdul 0adir. -&'((. Hakekat Tasawuf. Jakarta: 0isthi Press, /etakan ke$(8. Nasution, Harun. -(%†8. 6alsafat dan Mistisis+e dala+ Isla+. Jakarta: Bulan Bintan). Rahie+, Husni. -(%_`. 4rientasi Pen)e+ban)an Il+u A)a+a Isla+. Proek Pe+binaan Prasarana dan 1arana Per)uruan Tin))i A)a+a ˆ IAIN. Jakarta: Direktorat Jenderal Pe+binaan #ele+ba)aan A)a+a Isla+ De*arte+en A)a+a RI. Tebba, 1udir+an . -&''_. Tasawuf Positif: Manfaat Tasawuf dala+ #ehidu*an 1ehari$hari. Tan)eran): Pustaka ir‰an. Šahri, Mustafa. -(%†`. #un/i Me+aha+i Il+u Tasawuf. 1urabaa: PT. Bina Il+u. Anwar ,Rosihan.1olihin, Mukhtar. &''`. !lmu Tasawuf.Bandun):"‰ Pƒ1TA#A 1‹TIA Ja+il.&''†.(akrawala Tasawuf.Jakarta:!P.Press 1ire)er,Ri…a.&''&.Tasawuf)dari sufisme *lasik ke +e# Sufisme.akarta"ajawali aprs