SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM CHAPTER 2 UNIT AIR BAKU
DOSEN PENGAMPU
PENGERTIAN UMUM Air Minum Pengertian air minum di dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002 Tentang Syarat-syarat dan Pengawas Kualitas Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jenis air minum meliputi : Air yang didistribusikan didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga Air yang didistribusikan didistribusikan melalui tangki air Air kemasan Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat. • • • •
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Sistem penyediaan air terdiri dari : Aktivitas pengumpulan air. Aktivitas pengolahan air. Aktivitas sistem transmisi. Aktivitas sistem distribusi. • • • •
Aktivitas pengolahan air sangat dibutuhkan ketika kualitas dari air yang disadap tidak memenuhi standar kualitas air minum, sehingga tujuan dari pelayanan air minum masih dapat terpenuhi. Aktivitas sistem transmisi adalah mengumpulkan dan menyalurkan air dari sumber atau dari pengolahan air ke daerah pelayanan. Sedangkan aktivitas ditribusi adalah mendistribusikan air tersebut kepada pelanggan yang membutuhkan dengan volume dan tekanan yang memenuhi.
SYARAT SPAM Menurut Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2005 tentang pengembangan sistem penyediaan air minum pasal 1 ayat (6) dan ayat (7), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.
Suatu sistem penyediaan air bersih harus direncanakan dan dibangun sedemikian rupa agar dapat memenuhi 3 (tiga) tujuan, yaitu : Tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air bersih. Tersedianya air setiap waktu atau berskesinambungan. Tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
SISTEM AIR BAKU Dalam memilih sumber air baku perlu diperhatikan pertimbangan sebagai berikut (Al-Layla, 1978 : 20) : Kualitas air baku. Volume / debit air baku. Kontinuitas air baku. Elevasi muka air terhadap area yang akan disuplai. Kelayakan keuangan. •
•
•
•
•
SUMBER AIR BAKU
Sumber
Kualitas
Kuantitas
Kontinuitas
Harga
Air Hujan
Sedikit Tidak memenuhi terpolusi oleh untuk persediaan polutan umum pencemar udara
Tidak dapat terus menerus diambil
Murah
Air Permukaan
Tidak baik Mencukupi karena tercemar
Mencukupi
Relatif mahal
Air Tanah Dangkal (<10 m) Air Tanah Dalam (>60 m)
Terpolusi Relatif baik
Relatif cukup
Relatif cukup
Relatif mahal Relatif mahal
Mata Air
Relatif baik
sedikit
Tidak dapat diambil terus menerus
Murah
Data-Data Perencanaan (1)
•
•
Daerah pelayanan Merupakan data mengenai daerah dari suatu instalasi pengolahan air minum, dimana air baku yang diambil dari sumber air baku untuk melayani daerah pelayanan tersebut. Periode perencanaan Dasar pertimbangan pentahapan periode perencanaan yaitu : pertumbuhan penduduk yang dilayani, kemampuan sosial ekonomi penduduk, kecepatan perkembangan sarana kota, komersil dan industri, kekuatan konstruksi instalasi dan perlengkapannya dan ketersediaan dana.
Data-Data Perencanaan (2)
•
Karakteristik Air Baku Kualitas air baku terdiri dari (Tambo, Narihito, 1974) : 1. Kualitas Fisika, yaitu tinjauan secara fisik seperti total solid, suspended solid, bau, warna, temperatur, turbiditas, DHL 2. Kualitas Kimia, menyangkut unsur-unsur, senyawa-senyawa, atau zat-zat kimia yang turut serta dalam suatu air baku. Kualitas kimia tersebut antara lain : Klorida, Nitrogen, Alkalinitas, dan lain-lain 3. Karakteristik Biologi, makhluk hidup biasanya mikroorganisme yang terdapat dalam air baku antara lain bakteri, protozoa, algae, jamur. 4. Kualitas Efluen, keluaran dari suatu instalasi yang memenuhi persyaratan atau standar baku mutu yang dipersyaratkan
SUMBER AIR BAKU
AIR HUJAN AIR PERMUKAAN AIR BAKU AIR TANAH
MATA AIR
AIR HUJAN
Air hujan bersifat lunak karena tidak mengandung garam dan zat-zat mineral, lebih bersih, namun dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara seperti NH3, CO2 agresif, ataupun SO. Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar kecilnya hujan, sehingga tidak mencukupi jika digunakan untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi. Air hujan juga tidak secara kontinu dapat diperoleh karena sangat tergantung pada musim.
AIR PERMUKAAN Air permukaan yang biasa digunakan sebagai sumber air baku adalah air waduk, sungai, dan danau. Pada umumnya, air permukaan telah terkontaminasi zatzat yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh masyarakat. Kuantitas dan kontinuitas air permukaan sebagai sumber air baku cukup stabil.
AIR TANAH Air tanah mengandung garam dan mineral yang terlarut pada waktu air melalui lapisan-lapisan tanah, serta bebas dari polutan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa air tanah tercemar oleh zatzat yang mengganggu kesehatan, seperti Fe, Mn, kesadahan, dan sebagainya. Berdasarkan kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal kualitasnya lebih rendah daripada air tanah dalam. Secara kuantitas, air tanah dapat mencukupi kebutuhan air bersih. Tetapi dari segi kontinuitas, pengambilan air tanah harus dibatasi, karena pengambilan yang terus menerus dapat menyebabkan penurunan muka air tanah dan intrusi air laut
MATA AIR
Dari segi kualitas, mata air sangat baik karena belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Pencemaran biasanya terjadi di lokasi mata air itu muncul. Dari segi kuantitas dan kontinuitas, mata air kurang bisa diandalkan sebagai sumber air air baku.
PEMILIHAN SUMBER AIR BAKU DATA JUMLAH AIR SELAMA MUSIM KEMARAU
KECUKUPAN PASOKAN YANG AMAN UNTUK SEKARANG DAN MENDATANG ASPEK KUANTITAS STUDI TENTANG KANDUNGAN AIR LOKAL
TINGKAT PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH CAKUPAN AIR
ASPEK
DATA KUALITAS AIR SELAMA PERIODE TERTENTU
ASPEK KUALITAS
PENILAIAN RESIKO KONTAMINASI
USULAN PENGEMBANGAN LAHAN SEKARANG DAN MENDATANG
PERSYARATAN PENYEDIAAN AIR BERSIH 1.Persyaratan kualitatif. 2.Persyaratan kuantitatif. 3.Persyaratan kontinuitatif. 4.Mudah diperoleh oleh konsumen. 5.Harga air relatif murah. 1.
Persyaratan kualitas air minum diambil dari SK Menkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum pada Lampiran I, yaitu : Persyaratan Fisik. Persyaratan Kimiawi. Persyaratan Bakteriologis. Persyaratan Radioaktifitas.
• • • •
PERSYARATAN KUANTITATIF Ada 4 (empat) macam pengertian tentang fluktuasi pemakaian air ini : 1. Pemakaian sehari rata-rata : Adalah pemakaian rata-rata dalam sehari atau pemakaian setahun dibagi 365 hari. 2. Pemakaian sehari terbanyak (maximum day demand ) : Adalah pemakaian terbanyak pada suatu hari dalam satu tahun. 3. Pemakaian sejam rata-rata : Adalah pemakaian rata-rata dalam satu jam, pemakaian satu hari dibagi 24 jam. 4. Pemakaian sejam terbanyak (maximum hourly demand ) : Adalah pemakaian sejam terbesar pada suatu jam dalam satu hari.
Kebutuhan Air Menurut Kebutuhan Klasifikasi Kota
Klasifikasi Kota No
1
2
Kriteria
Metropolitan
Besar
Perencanaan
500.000 -
100.000 -
1.000.000 Sambungan Rumah
Hidran Umum
Sedang
Kecil
500.000
10.000 - 500.000
3.000 - 10.000
190
170
150
130
liter/orang/hari
liter/orang/hari
liter.orang/hari
liter/orang/hari
30
30
liter/orang/hari
liter/orang/hari
30 30 liter/orang/hari liter/orang/hari
Sumber: Pedoman/Petunjuk Teknik Dan Manual Sistem Penyediaan Air Bersih Pekotaan, 2000
KEBUTUHAN AIR DOMESTIK Kebutuhan air domestik adalah produk dari sejumlah populasi yang dilayani dan unit pemakaian air domestik. Jumlah populasi yang dilayani adalah produk dari total populasi di area pelayanan dan faktor yang mempercepat persentase dari populasi yang berhubungan dengan sistem distribusi.
Unit kebutuhan air domestik adalah kuantitas air untuk penggunaan domestik yang diambil dari jaringan oleh konsumen individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air domestik antara lain : Pendapatan Kebiasaan sosial-budaya Tipe dari sambungan air Karakteristik air, seperti kuantitas, kualitas dan harga Tersedianya sumber alternatif •
•
•
•
•
KEBUTUHAN AIR NON DOMESTIK Pemakaian air non-domestik meliputi pemakaian air untuk industri, pemakaian air untuk komersial, pemakaian air untuk sekolah, rumah sakit, dan prasarana umum. Kebutuhan untuk pemakaian air non-domestik antara 20% sampai >100% dari pemakaian air total.
KEBUTUHAN AIR INDUSTRI Industri
Kebutuhan Air
Bagian pencucian botol
2 - 6 l/botol
Pembuatan minuman ringan
20 - 30 m3/ton produk
Bagian pengalengan
5 - 70 m3/ton produk
Industri susu
2 - 17 m3/ton produk
Industri kimia
200 - 1000 m3/ton produk
Pabrik kertas
50 - 500 m3/ton produk
Industri baja
5 - 400 m3/ton produk
Industri kain
15 - 1000 m3/ton produk
KEBOCORAN AIR
kuantitas air sering hilang baik karena kebocoran atau terbuang pada sistem distribusi dan instalasi domestik. Oleh karena itu, dalam persiapan proyeksi pemakaian air, kebocoran dijadikan sebagai salah satu kriteria dasar desain. Tingkat kehilangan air dihitung 20% dari total kebutuhan air bersih domestik penduduk kota