PERAN NUTRISI PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari proses penyembuhan. Proses penyembuhan terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan.
Nutrisi merupakan suatu substansi oleh bahan organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh berupa pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi sendiri didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya di asimilasi oleh tubuh. Nutrisi sendiri merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang proses penyembuhan luka. Berikut adalah dampak yang daat ditemukan pada keadaan malnutrisi.
Metabolisme normal tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang didapat dimana masingmasing tersebut mempunyai peranan dalam proses penyembuhan luka yang dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
/. Gambar 1. Peran nutrisi dalam penyembuhan luka
A. Karbohidrat Telah dijelaskan bahawa kalori dibutuhkan untuk suplai energi yang didapat dari karbohidrat melalui penggunaan laktat, dimana sel-sel kulit bergantung pada asupan tersebut untuk penyembuhan luka. Karbohidrat sendiri dapat mempengaruhi faktor lubriksi matriks pada sel, transport energi, dan sitem imunitas. Karbohidrat adalah komponen kunci dari glucoproteins, yang merupakan elemen dalam penyembuhan luka digunakan untuk struktur dan sifat komunikatif. Karbohidrat telah ditemukan menjadi faktor kunci dalam aktivitas heksokinase enzim sintase dan sitrat yang digunakan untuk ebaika area luka. Adhesi, migrasi, dan proliferasi sel diatur oleh sel-sel permukaan karbohidrat termasuk rantai b-4 glikosilasi. Glukosa karbohidrat juga digunakan untuk aktivitas sel-sel inflamasi yang menuju daerah inflamasi atau nekrotik.
Laktat adalah produk sampingan metabolisme glukosa. Senyawa2-karbon yang dihasilkan memiliki efek penyembuhan luka, yaitu pada proses sintesis kolagen oleh fibroblas dan angiogenesis sehingga peningkatan laktat diperlukan untuk proses tersebut
B. Lemak Sekitar 20% sampai 25% dari kalori harus disediakan oleh lemak, tetapi tidak lebih dari 2
g / kg / day.
sebagai molekul
Lemak berfungsi
sinyal
dan
baik
penting
sebagai sumber
untuk
energi
dan juga
komposisi membran
yang
mempengaruhi sel untuk mempengaruhi penyerapan enzim seperti protein kinase C dan berbagai gen. Lemak dipecah menjadi
asam lemak
dalam penyerapan chylomicron dan penyimpanan.. Asam
lemak tak
bebas
transportasi
kemudian ke tubuh
dikemas ke
untuk
energi atau
jenuh ganda yang digunakan untuk produksi
membran sel, sedangkan asam lemak jenuh yang sering digunakan pada keadaan stres oksidatif
pada
luka yang
meradang ,
yaitu
menyebabkan perubahan membran dengan proses yang disebut peroksidasi lipid.
C. Protein Protein diperlukan untuk penyembuhan luka. Molekul dipeptida, polipeptida, dan beberapa asam amino memiliki efek aktivitas anabolik. Proses pembaruan kulit melibatkan 2 komponen, yaitu proliferasi sel terutama fibroblas dan sintesis protein, terutama kolagen. Kedua proses tersebut membutuhkan substrat protein. Setelah sel mengalami cedera, metabolisme dipercepat untuk memperbaiki luka. D. Glutamin Glutamin adalah menyumbang 60%
asam amino dari asam
yang
paling
banyak dalam
amino intraseluler.
tubuhdan
Asam
amino
ini dianggap kondisional penting sebagai kekurangan yang dapat terjadi dengan cepat setelah cedera. Glutamine digunakan sebagai sumber energi setelah respon stres seperti
yang dilepaskan
dari
sel untuk
menjalani konversi
glukosa
dalam hati untuk digunakan sebagai energy. Selain itu, glutamin adalah sumber bahan bakar utama untuk cepat membagi Glutamin memiliki
sel seperti
aktivitas antioksidan
kuat,
sel epitel selama menjadi
penyembuhan .
komponen
dari
sistem glutathione intraseluler. Ia
juga
merangsang proliferasilimfosit melalui memiliki
memilikifungsi imunologi langsung dengan penggunaannya sebagai
sifat anticatabolic dan anabolik juga
dan adalah
energi. Glutamin
tingkat-membatasi gen
untuk sintesis protein baru. E. Vitamin a. Vitamin A Perannya adalah mempromosikan sintesis kolagen dan diferensiasi fibroblast serta mengendalikan infeksi.
Vitamin A juga membantu proses
epitelisasi dan perkembangan dari jaringan tulang, diferensiasi sel, dan sistem imunitas. Sumbernya dari sayuran berdaun hijau, buah-buahan berwarna kuning dan orange, produk susu yang sudah difortifikasi s erta hati hewan. b. Vitamin C Vitamin C merupakan kofaktor pada sintesis kolagen, proteoglikan, kmponen organik lainnya pada matriks intraselular dari jaringan dan tulang. Defisiensi vitamin C dapat menyebabkan abnormalitas dari pembentukan serat-serat kolagen dan pembentukan matriks intraselular sehingga dapat bermanifestasi pada pembentukan lesi kutaneus, berkurangnya adhesi dari sel endotel, dan penurunan kekuatan dari jaringan fibrosa.vitamin C juga dibutuhkan untuk hidroksilasi dari prolin dan lisin dapa pembentukan kolagen. Vitamin ini juga bertindak sebagai kofaktor dalam mencegah pecahnya luka-luka yang sudah sembuh dan meningkatkan angiogenesis. Suber vitamin C dapat berasal dari tomat, paprika, kentang, bayam, jeruk, strawberry, brokoli, kol dan kembang kol.
c. Vitamin K Pembekuan darah adalah fase pertama dari proses penyembuhan luka, dan vitamin K berperan besar dalam proses ini. Vitamin K bersama kalsium menghasilkan trombin (agen utama pembekuan tubuh). Sumbernya dari sayuran berdaun hijau, brokoli, anggur, alpukat dan kiwi.
d. Vitamin E Merupakan vitamin yang sering dikonsumsi untuk perlindungan kulit dan pencegahan dalam pembentukan jaringan parut. Vitamin ini berfungsi sebagai anti oksidan lipofilik dan untuk menstabilkan permukaan membran sel.
F. Mineral a. Zinc Zinc merupakan kofaktor untuk polimerase RNA dan DNA dankarena itu, terlibat dengan sintesis DNA, sintesis protein, danproliferasi sel. Zinc juga merupakan kofaktor penting untuk
aktivitas
metalloproteinase matriks
dan juga terlibat dalam fungsi kekebalan tubuh dan sintesis kolagen. Zinc juga merupakankofaktor untuk superoksida dismutase, antioksidan. b. Zat besi Dalam proses sintesis kolagen, zat besi diperlukan untuk hidroksilasi proline dan lisin. Jika orang kekurangan zat besi (anemia) akan mengganggu penyembuhan luka. Sumbernya bisa dari kunyit, kacang panjang, aspragaus, tahu, jamur shiitake, bayam, daun bawang, rumput laut, daging sapi dan rusa c. Tembaga Tembaga membantu enzim lysyl oxidase untuk memproduksi kolagen dan elastin yang berfungsi mempromosikan penyembuhan luka agar lebih cepat.
Gambar2. Patofisiologi defisiensi nutrisi Panduan nutrisi untuk dikonsumsi sehari-hari, yaitu : Nutrient
Dose
Action
Vitamin A **
25.000 IU daily
Enhances early inflamatory phase of wound healing; supports epithelial cell differentiation; improves localization and stimulation
of
immune
response Vitamin C **
1-2 gr daily
Synthesis of collagen, proteoglycans, and other organic components of the intracellular matrix; tissue antioxidant; supports immune response
Zinc **
15-30 mg daily
Required for DNA synthesis,
cell division, and protein synthesis. Glucosamine **
1500 mg daily
Enhances
hyaluronic
acid
production in the wound. Protein **
Minimum of 0.8 g/kg body
Prevents delayed healing and
weight daily
surgical complications.
** Use from two weeks prior to surgery until healing is complete
DAFTAR PUSTAKA 1. Douglas MacKay, ND and Alan L. Miller, ND. Nutritional support for wound healing. pdf 2. Zachary CB, Basic Cutaneous Surgery, A Primer in Technique, Churchill Livingstone,Trust, Northern Ireland 3. http://www.worldofwounds.com/Home/Portals/0/Expert%20Guide%20Nutrition%20 Wound%20Healing_final_lr.pdf 4. http://www.pilonidal.org/_assets/pdf/nutrition.pdf 5. http://www.woundsinternational.com/pdf/content_182.pdf 6. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2642618/