PROCESSING FILM Drg. Rurie Ratna Shantiningsih,MDSc Isi Paket Film
Protective black paper
kertas hitam pembungkus film disebelah dalam yang
melapisi film berfungsi untuk melindungi film dari cahaya
The sheet of lead foil
selapis tipis lead foil ditempatkan dibelakang film untuk
melindungi film dari radiasi sekunder yang diakibatkan oleh kabut film
The outer packet wrapping
sebuah soft vinyl atau kertas pembungkus yang
melapisi paket film untuk melindungi Protective black paper dan lead foil sheet.
The tube side
bahan solid berwarna putih dan terdapat tonjolan disalah satu
sudutnya (dot). Ketika ditempatkan didalam mulut, sisi putih (tube side) harus menghadap pada gigi dan dot harus kearah sinar insisal/oklusal.
Struktur Film Radiografi Dental Film radiologi terdiri dari 4 komponen utama: • A plastic
base., transparan, berisi cellulose acetate, berfungsi sebagai pendukung emulsi,
namun tidak mempengaruhi hasil akhir ( final image) • Selapis tipis bahan adhesive untuk penahan emulsi pada base.
Emulsion) yang berada pada 2 sisi dari base, berisi kristal perak halida • Bahan emulsi (Emulsion) (biasanya bromida) ditanam dlm matriks gelatin.
• Lapisan pelindung ( protective layer ) berupa clear gelatin yang melindungi emulsi dari
kerusakan
Prosesing Film Prosesing adalah serangkaian tahap untuk mengubah gambaran laten (tersembunyi) pada film yang telah terekspos menjadi gambar radiografi yang visibel (dapat dilihat) Proses pembentukan bayangan laten pada film radiografi
Paparan radiasi kimiawi : mengubah kristal silver halide yg bersifat fotosensitif pada film radiografi utk memproduksi gambaran laten (tersembunyi).
Prosesing film
mengubah gambaran laten menjadi gambaran radiografik yg visible
(dpt dilihat = visual).
Prosedur Umum Prosesing 1. DEVELOPING Memasukkan film yg telah terpapar sinar X dlm larutan developer 2. RINSING 3. FIXING
Mencuci film dg air mengalir Memasukkan film dlm larutan fixer
4. WASHING 5. DRYING
Mencuci film dg air Mengeringkan film
1. DEVELOPING
Merupakan tahap pertama dalam prosesing
Menggunakan cairan kimia developer
Tujuannya secara kimiawi mengendapkan kristal perak halida yang telah terpapar sinar X sehingga berwarna hitam
Fungsi utama developer : mengubah kristal silver halide yg telah terpapar sinar X menjadi butiran bromida dan silver metalik.
Larutan developer juga berfungsi melunakkan emulsi film solution selama dalam prosesing
Proses developing dilakukan dg cara memasukkan dan menggoncangkan film dlm lar developer selama 5-10 detik, sampai terbentuk bayangan putih. Komposisi Larutan Developer
Fungsi
Bahan Kimia
Aktifitas kimiawi
Activator
Sodium carbonate
Melunakkan&mengembangkan emulsi shg reducing agent bs bekerja lebih efektif
Reducing Agents
Metol Hydroquinone
Menghasilkan gbrn abu-abu Menghasilkan gbrn hitam lebih lambat drpd metol, menghasilkan kontras yang baik antara hitam dan putih
Restrainer
Potassium bromide
Mereduksi kristal2 yg tdk tertembus sinar X dan mencegah gbrn kabut pd film
Preservative
Sodium sulfite
Mencegah zat pereduksi teroksidasi
Solvent
Water
Pelarut bahan kimia
2. RINSING
Rinsing merupakan tahap yang penting untuk menghentikan developing dengan cara membersihkan sisa-sisa developer
Umumnya membutuhkan waktu sekitar 20 detik dengan air yang mengalir
Tahap ini tetap harus dilakukan dalam ruang gelap di bawah safelight
3. FIXING Fungsi utama : melarutkan dan menghilangkan Kristal silver halide dari emulsi film --- yg tdk terproses selama developing. Proses fixing dilakukan dg cara memasukkan film dlm lar fixer selama 10 menit, dan menggoncangkan film setiap 5-30 detik utk mencegah terbentuknya gelembung udara, sampai terbentuk bayangan gigi dan jar sekitarnya. Komposisi Larutan Fixer Fungsi
Bahan Kimia
Aktivitas Kimia
Acidifier
Acetic or sulfuric acid
Menetralisir sisa2 larutan developer yang msh tersisa
Fixing agent
Ammonium thiosulfate
Melarutkan sisa kristal silver halida yang tdk tersinari
Hardener
Alumunium chloride/sulfide
Preservative
Sodium sulfite
M’kerutkan & m’keraskan gelatin pd
emulsi film Menjaga keseimbangn kimiawi lar.fixer
Solvent
Water
Pelarut bahan kimia
4. WASHING
Menggunakan air mengalir sampai bau asam dari lar fixer menghilang.
Efektif pd suhu air 60 F.
Tujuan : utk menghilangkan sisa-sisa larutan fixer.
Proses washing yg tdk baik dpt menyebabkan discolorisasi dan menyebabkan stains (kotoran/noda) pd film shg mengurangi keakuratan informasi diagnostik.
5. DRYING
Merupakan tahap akhir dari prosesing film.
Film dikeringkan dalam suhu ruang menggunakan dryer dalam heated drying cabinet
Film harus benar-benar dalam kondisi kering sebelum dipegang
Perubahan emulsi film selama prosesing film radiografi
Sebelum paparan, banyak kristal silver bromida terdapat dalam emulsi. (Gb A)
Setelah paparan, kristal-kristal yang terpapar sinar X mengandung atom-atom silver netral pada latent image sites (area yang diarsir pd Gb.B ).
Developer mengubah kristal2 yg terpapar sinar X dan mengandung atom-atom silver netral pd latent image sites mjd butiran-butiran padat bromida dan silver metalik (Gb C)
Larutan fixer melarutkan kristal silver bromida yg tdk terpapar sinar X dan tdk terproses oleh developer, shg menyisakan butir2 silver metalik padat saja. (Gb D)
Darkroom/Kamar Gelap
Istilah Kamar Gelap sering digunakan untuk mendeskripsikan kondisi dengan pencahayaan yang minimal.
Pada kamar gelap, semua lampu harus dimatikan, atau bebas dari sinar putih, lampu maupun sinar alam.
Pada kondisi kamar gelap, diusahakan tidak terdapat celah yang memungkinkan sinar untuk masuk.
X-ray film sangat sensitif terhadap visible white light.
Adanya kebocoran white light dapat menyebabkan film fog (film berkabut).
Film yang berkabut nampak berwarna keabuan pudar, kurang kontras dan susah untuk diagnosa.
Requirements for a Darkroom
Harus selalu dalam kondisi bersih.
Kontrol infeksi dilaksanakan dengan penggunaan sarung tangan, disinfektan, spray, dan handuk kertas/lap disposible.
Terdapat container khusus yang diberi label untuk film yang telah dipakai dan telah terkontaminasi saliva pasien.
Tersedia recycle container untuk lead foil; lead foil seharusnya tidak dibuang ke dalam tempat sampah.
Lampu intensitas rendah (light-tight room)
Tanki prosesing untuk cairan developer dan fixer.
Darkroom work area. Left, Film mounting area, timer, film racks, and safelight above; middle, developing and fixing tanks below the viewbox and stirring paddles; right, sink and drying racks with fan.
Types of Darkroom Lighting
Room lighting:
white light
dapat digunakan ketika aktivitas pembersihan,
pencampuran bahan maupun restocking materials.
Safelighting : safelight adalah pencahayaan menggunakan sinar dengan intensitas cahaya yang rendah, biasanya dalam spektrum merah-orange. Safelight ini dapat digunakan dalam kamar gelap untuk memudahkan dalam melakukan prosesing namun masih dalam batas aman tanpa efek yang merusak film. Pada film ekstraoral safelight akan merusak film krn intensifying screennya sangat sensitif thd sinar.
Safelight
A, A safelight maybe mounted on the wall or ceiling in the darkroom and should be at least 4 feet from the work surface. B, The safelight uses a GBX-2 filter and 15-watt bulb
Coin Test Coin test dapat digunakan untuk mengecek kondisi dari safelight. Caranya : Keluarkan sebuah film yang blm diekspos sinar X dlm kondisi safelight on & whitelight off letakkan koin ditengah film sekitar 3-5 menit
lakukan tahapan prosesing
jika
gambaran koin terlihat, berarti terdapat error safelight atau ada sinar lain yang menembus darkroom. Tangki Prosesing
Prosesing
manual
merupakan
serangkaian
metode yang menggunakan developing, rinsing, fixing, dan washing pada film x-ray dental.
Salah satu perlengkapan penting yang selalu digunakan untuk prosesing manual adalah tangki prosesing.
Tangki prosesing dibagi dalam beberapa sekat yang berisi cairan developer, air hangat dan cairan fixer.
Tangki prosesing mempunyai 2 tanki lepasan dan 1 tangki utama.
Metode Prosesing 1. Manual :
Dengan kamar gelap : Metode visual dan Metode temperatur (waktu) Yang dipergunakan pada lab radiologi adalah metode visual. Perbedaan metode visual dan metode temperatur waktu adalah pada saat developing. Pada metode visual, film dimasukkan dlm lar developer sampai terbentuk bayangan putih; Pada metode temperature, waktu, lamanya tahap developing mengikuti tabel temperatur waktu.
Tanpa kamar gelap (self procesing) : larutan monobath disuntikkan dlm pembungkus film yg telah disinar, dipijat 15 detik ---- pembungkus film dibuka --- film dimasukkan lar pengeras ---- dibilas air ---- dikeringkan.
2. Otomatis --- menggunakan prosesor otomatis
Metode Manual dg menggunakan kamar gelap
Automatic film processing merupakan metode yang cepat dan simple untuk melakukan prosesing dental x-ray films.
Setelah melepaskan paket film, otomatis, automatic processor akan tahapan prosesing dengan sendirinya.
Automatic film processing units provide rapid film processing
Keuntungan Automatic Film Processing
Membutuhkan waktu yang lebih sedikit.
Waktu dan temperaturnya lebih terkontrol.
Peralatan yang dibutuhkan lebih sedikit.
Tempat yang digunakan lebih minimal.
Processing Errors Kegagalan prosesing dapat terjadi karena berbagai sebab, antara lain: •
Kesalahan waktu dan suhu
•
Kontaminasi larutan kimia
•
Kesalahan penanganan film
•
Kontaminasi cahaya
The dental assistant must be able to recognize the appearance of common processing errors and know what to do to prevent the problem from occurring again. Kesalahan-kesalahan pada prosesing film
Insufficiency rinsing/washing
KUISIONER
Sebutkan dan jelaskan jenis kesalahan prosesing pada masing2 gambar radiograf diatas!