BAB I PENDAHULUAN
Nyeri
merupakan
meny menyen enan angk gkan an
akib akibat at
pengalaman
keru kerusa saka kan n
sensorik
jari jaring ngan an..
multidimensi
Kelo Kelomp mpok ok
stud studii
yang
nyer nyerii
tidak
Perd Perdos ossi si
menterj menterjema emahka hkan n defini definisi si nyeri nyeri yang yang dibuat dibuat IASP IASP ( International Association The Study of Pain) Pain ) sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan kerusakan jaringan, jaringan, baik aktual aktual maupun potensial, potensial, atau yang digambarkan digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. pigastrium adalah bagian abdomen tengah atas. Nyeri epigastrium adalah nyeri yang berhubungan dengan rasa tajam dan terlokalisasi yang dirasakan oleh seseora seseorang ng pada pada daerah daerah tengah atas perut. perut. !asa nyeri nyeri di perut perut tengah tengah atas dapat dapat disebabkan oleh kelainan organ dalam rongga abdomen maupun organ dalam rongga thoraks. thoraks. "rgan "rgan di dalam rongga abdomen yang sering memberikan keluhan nyeri di perut atas, antara lain traktus gastrointestinal (lambung, duodenum, usus halus, usus besar), hepar, empedu dan pankreas. Sedangkan organ dalam rongga thoraks yang sering memberikan keluhan nyeri di perut atas adalah esofagus dan jantung. Nyeri ulu hati atau nyeri epigastrium merupakan keluhan yang sering sekali ditemukan ditemukan dalam praktek praktek sehari#hari. sehari#hari. Kebanyakan Kebanyakan didiagnosis didiagnosis penyakit penyakit lambung. lambung. Sebetulnya organ#organ di daerah epigastrium tidak spesifik mengakibatkan keluhan nyeri di daerah epigastrik, tapi umumnya perut bagian atas (kanan atas, epigastrik, kiri atas atas). ).
$ian $ianta tara ra
peny enyakit akit#p #pen eny yakit akit
org organ
itu itu
ada ada
yang ang
meru merupa paka kan n
kasu kasuss
kega kega%at %atda daru rura ratan tan (per (perfo fora rasi si duod duoden enum um,, appe append ndisi isiti tis, s, kelai kelaina nan n empe empedu du (bat (batu u empedu&radang kandung empedu), pankreatitis, infark miokard) dan ada yang non ga%at darurat darurat (gastritis&ma (gastritis&maag, ag, tukak lambung, kanker lambung, lambung, tukak duodenum, duodenum, hepatitis, abses hepar, kanker hepar, kanker esofagus). !asa nyeri atau rasa tidak enak di epigastrium merupakan keluhan umum yang sering ditemukan ditemukan yang disebabk disebabkan an kelainan kelainan organ di dalam rongga rongga perut. 'ntuk menentukan diagnosa rasa nyeri atau rasa tidak enak di epigastrium. harus dilakukan pengambilan anamnesa yang seermat ermatnya, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. 2.1. Ana Anatomi tomi $aerah epigastrium merupakan sebutan untuk pembagian regio abdomen
(perut). Abdomen atau perut sendiri, merupakan daerah trunkus (batang tubuh) yang terletak pada bagian kaudal atau bagian ba%ah dari thorak (dada) dan diatas dari pel*is atau panggul. Pemb Pembag agia ian n abdo abdome men n sendi sendiri ri diba dibagi gi atas atas kuad kuadra ran n dan dan regi regio. o. Pada Pada pembagian kuadran, maka abdomen dibagi atas kuadran kanan atas, kuadran kiri atas, kuadran kanan ba%ah dan kuadran kiri ba%ah. Pembagian abdomen sear searaa kuad kuadra ran n ini ini meru merupa paka kan n pemb pembag agian ian yang yang tidak tidak spesi spesifi fik k dan dan diba dibagi gi berdasarkan dua buah garis yang saling tegak lurus melalui melalui umbilikus (pusat). Pembagian abdomen seara regio, merupakan pembagian yang spesifik. Pada pembagian abdomen seara regio, maka abdomen di bedakan atas + regio, yaitu yaitu regio regio hypo hypohon hondri drium um detra detra,, pigas pigastriu trium, m, -ypo -ypohon hondri drium um sinistr sinistra, a, umb umbar aris is
det detra ra,,
'mbi 'mbili lia ali lis, s,
umb umbar aris is
sini sinist stra ra,,
Ingu Inguin inal alis is
det detra ra,,
-ypogastrium & Suprapubium, dan regio Inguinalis sinistra. Pembagian + regio abdomen ini di bagi berdasarkan / garis hori0ontal dan / garis *ertikal. 1aris hori0ontal yang pertama yaitu dari arus atau lengkung iga ke# kanan dan kiri di tarik garis sejajar, garis hori0ontal ke dua yaitu di tarik garis dari SIAS kanan dan kiri atau setara dengan *ertebrata lumbal 2. Sedangkan dua garis *ertikal yaitu, garis *ertikal pertama di tarik dari linea midla*iula sinistra sampai setengah ligamentum inguale sinistra dan garis *ertikal yang kedua yaitu dari linea mid la*iula detra sampai setengah ligamentum inguale detra.
Gambar Pembagian abdomen 4 !adran "etode K#adran
/
2.1. 2.1. Ana Anatomi tomi $aerah epigastrium merupakan sebutan untuk pembagian regio abdomen
(perut). Abdomen atau perut sendiri, merupakan daerah trunkus (batang tubuh) yang terletak pada bagian kaudal atau bagian ba%ah dari thorak (dada) dan diatas dari pel*is atau panggul. Pemb Pembag agia ian n abdo abdome men n sendi sendiri ri diba dibagi gi atas atas kuad kuadra ran n dan dan regi regio. o. Pada Pada pembagian kuadran, maka abdomen dibagi atas kuadran kanan atas, kuadran kiri atas, kuadran kanan ba%ah dan kuadran kiri ba%ah. Pembagian abdomen sear searaa kuad kuadra ran n ini ini meru merupa paka kan n pemb pembag agian ian yang yang tidak tidak spesi spesifi fik k dan dan diba dibagi gi berdasarkan dua buah garis yang saling tegak lurus melalui melalui umbilikus (pusat). Pembagian abdomen seara regio, merupakan pembagian yang spesifik. Pada pembagian abdomen seara regio, maka abdomen di bedakan atas + regio, yaitu yaitu regio regio hypo hypohon hondri drium um detra detra,, pigas pigastriu trium, m, -ypo -ypohon hondri drium um sinistr sinistra, a, umb umbar aris is
det detra ra,,
'mbi 'mbili lia ali lis, s,
umb umbar aris is
sini sinist stra ra,,
Ingu Inguin inal alis is
det detra ra,,
-ypogastrium & Suprapubium, dan regio Inguinalis sinistra. Pembagian + regio abdomen ini di bagi berdasarkan / garis hori0ontal dan / garis *ertikal. 1aris hori0ontal yang pertama yaitu dari arus atau lengkung iga ke# kanan dan kiri di tarik garis sejajar, garis hori0ontal ke dua yaitu di tarik garis dari SIAS kanan dan kiri atau setara dengan *ertebrata lumbal 2. Sedangkan dua garis *ertikal yaitu, garis *ertikal pertama di tarik dari linea midla*iula sinistra sampai setengah ligamentum inguale sinistra dan garis *ertikal yang kedua yaitu dari linea mid la*iula detra sampai setengah ligamentum inguale detra.
Gambar Pembagian abdomen 4 !adran "etode K#adran
/
2.2. 2.2. De$i De$in ni%i i%i Nyeri merupakan pengalaman sensorik multidimensi yang tidak
menyen menyenang angkan kan akibat akibat kerusa kerusakan kan jaring jaringan. an. Kelomp Kelompok ok studi studi nyeri nyeri Perdos Perdossi si menterjemahkan definisi nyeri yang dibuat IASP ( International International Association The Stud Studyy of Pain Pain)) seba sebaga gaii peng pengal alam aman an sens sensor orik ik dan dan emos emosio iona nall yang yang tidak tidak
3
menyenangk menyenangkan an akibat kerusakan kerusakan jaringan, baik aktual aktual maupun potensial, potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. pigastrium adalah bagian abdomen tengah atas. Nyeri epigastrium adalah adalah nyeri nyeri yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan rasa tajam tajam dan terlok terlokalis alisasi asi yang yang dirasakan oleh seseorang pada daerah tengah atas perut. !asa nyeri di perut tengah tengah atas atas dapat dapat diseba disebabk bkan an oleh oleh kelain kelainan an organ organ dalam dalam rongga rongga abdom abdomen en maupun organ dalam rongga thoraks. "rgan di dalam rongga abdomen yang seri serin ng
memb emberik erikan an keluh eluhan an nyer nyerii
di peru erut
atas atas,,
anta antara ra lain lain trak traktu tuss
gastrointestinal (lambung, duodenum, usus halus, usus besar), hepar, empedu dan pankreas. Sedangkan organ dalam rongga thoraks yang sering memberikan keluhan nyeri di perut atas adalah esofagus dan jantung. 2.&. 2.&. Etio Etio'o 'ogi gi a. 4eberapa organ di dalam rongga perut yang sering memberikan keluhan
nyeri epigastrik antara lain 5 . Kelain ainan di lamb ambung
5
1astritis akuta dan kronika, ulkus lambung dan kanker lambung. /. Kelainan Kelainan di usus halus, yang yang tersering tersering adalah6 duodenum duodenum,, usus buntu 5 Kelainan di duodenum yang sering memberikan keluhan nyeri perut atas adalah duodenitis dan ulkus duodeni 3. Kela Kelain inan an di hati hati 5 -epatitis *irus, abses hati, dan kanker hati. 7. Kelain Kelainan an di kandu kandung ng emped empedu u dan salur salurann annya ya 5 4atu empedu (kholilitiasis), batu disaluran empedu (kholedokholitiasis) dan kholesistitis 2. Kelai Kelaina nan n di pan panrea reass 5 Pankreatitis baik akuta maupun kronika, dan kanker panreas
b. "rgan di dalam rongga dada yang sering memberikan keluhan nyeri atau tidak enak di perut atas, antara lain . Kalainan di esophagus /. Kelainan di jantung 2.4. 2.4. Pato Pato$i $i%i %io' o'og ogii
7
!asa sakit perut, baik mendadak maupun berulang, biasanya selalu bersumber pada 5 . 8isera perut /. "rgan lain di luar perut 3. esi pada susunan saraf spinal 7. 1angguan metabolik 2. Psikosomatik 9raktus gastrointestinal memiliki sistem persarafan sendiri yang disebut sistem saraf enterik. Sistem ini seluruhnya terletak di dinding usus, mulai dari esophagus sampai ke anus. Sistem saraf enterik terdiri atas dua pleksus () pleksus bagian luar yang terletak di antara lapisan otot longitudinal dan sirkular, disebut pleksus mienterikus atau pleksus auerbah, dan (/) satu pleksus bagian dalam, disebut pleksus submukosa atau pleksus meissner, yang terdapat
didalam
submukosa.
9erdapat
serabut#serabut
simpatis
dan
parasimpatis ektrinsik yang berhubungan ke kedua pleksus mienterikus dan submukosa.
'jung#ujung
saraf
simpatis
yang
berasal
dari
epitelium
gastrointestinal atau dinding usus dan mengirimkan serabut#serabut aferen ke kedua pleksus sistem enterik, dan () ke ganglia pre*ertebra dan sistem saraf simpatis, (/) ke medulla spinalis, (3) ke dalam saraf *agus menuju batang otak. !eseptor rasa sakit di dalam traktus digestivus terletak pada saraf yang tidak bermielin yang berasal dari sistim saraf otonom pada mukosa usus. :aras saraf ini disebut sebagai serabut saraf ; yang dapat meneruskan rasa sakit lebih menyebar dan lebih lama dari rasa sakit yang dihantarkan dari kulit oleh serabut saraf A. !eseptor nyeri pada perut terbatas di submukosa, lapisan muskularis dan serosa dari organ di abdomen. Serabut ; ini akan bersamaan dengan saraf simpatis menuju ke ganglia pre dan para*ertebra dan memasuki akar dorsa ganglia. Impuls
aferen akan mele%ati medula spinalis pada
traktus
spinotalamikus lateralis menuju ke talamus, kemudian ke konteks serebri. Impuls aferen dari visera biasanya dimulai oleh regangan atau akibat penurunan ambang batas nyeri pada jaringan yang meradang. Nyeri ini khas bersifat tumpul, pegal, dan berbatas tak jelas serta sulit dilokalisasi. Impuls nyeri dan visera abdomen atas (lambung, duodenum, pankreas, hati, dan sistem empedu) menapai medula spinalis pada segmen thorakalis <, =, > serta dirasakan didaerah epigastrium.
2
Impuls nyeri yang timbul dari segmen usus yang meluas dari ligamentum Treitz sampai fleksura hepatika memasuki segmen 9h + dan ?, dirasakan di sekitar umbilikus. $ari kolon distalis, ureter, kandung kemih, dan traktus genitalia perempuan, impuls nyeri menapai segmen 9h dan / serta segmen lumbalis pertama. Nyeri dirasakan pada daerah supra publik dan kadang#kadang menjalar ke labium atau skrotum. :ika proses penyakit meluas ke peritorium maka impuls nyeri dihantarkan oleh serabut aferen stomatis ke radiks spinals segmentalis. @ekanisme timbulnya sakit perut, ialah 5 . 1angguan *askuler. mboli atau trombosis, ruptur, oklusi akibat torsi atau penekanan seperti pada kista o*arium terpuntir dan jepitan usus pada in*aginasi. /. Peradangan. Peradangan organ di dalam rongga peritonium menimbulkan rasa sakit bila proses peradangan telah mengenal peritoneum parietalis. @ekanisme perjalaran nyeri sama seperti peradangan pada umumnya yang disalurkan melalui persyarafan somatik. 3. 1angguan pasase. Nyeri bisa ditimbulkan oleh adanya gangguan pasase atau obtruksi organ yang berbentuk pembuluh, baik yang terdapat di dalam rongga peritoneal atau pun retroperitoneal . 4ila pasase dalam saluran# saluran tersebut terganggu akan timbul rasa sakit akibat tekanan intra lumen yang meninggi di bagian proksimal sumbatan. Sakit dirasakan hilang timbul atau terus menerus dengan punak nyeri yang hebat (kolik). 7. Penarikan dan peregangan peritoneum *iseralis. Penarikan dan peregangan pada peritoneum *iseral dapat merangsang terjadinya nyeri yang bersifat tumpul (dull pain). $alam prakteknya, keempat mekanisme timbulnya sakit perut jarang ditemukan sendiri#sendiri, tapi umumnya merupakan proses ampuran. 2.(. Diagno%i% a. Anamnesis
<
Anamnesis
merupakan
salah
satu
metode
yang
digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit, metode ini di lakukan melalui wawancara kepada pasien ataupun lewat orang yang mengantar pasien jika pasien tersebut tidak dapat berkomunikasi. Pada anamnesis akan di dapatkan identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin,dll) juga keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga. Yang harus ditanyakan pada anamnesa: 1) agaimana sifat nyeri tersebut: apakah ada rasa pedih, nyeri berdenyut!denyut, atau nyeri hebat, dll.
"imbulnya rasa pedih yang berhubungan dengan makanan biasanya disebabkan oleh kelainan lambung dan duodenum.
#asa nyeri, disertai panas badan yang berdenyut! denyut
disebabkan
oleh
proses
in$amasi
dari
pankreas, kandung empedu, hati.
#asa nyeri yang hebat di daerah ulu hati yang menyebabkan
penderita
disebabkan per%orasi
gelisah
ulkus
sekali,
peptikum,
dapat
pankreatitis
akuta. &) Apakah
perasaan
nyeri
tersebut
menyebar
ke
punggung, ke bahu, atau ke dada.
"imbulnya rasa nyeri di daerah epigastrium yang menyebar ke punggung biasanya disebabkan oleh kelainan di kandung empedu dan pankreas. Apalagi rasa nyeri kolik disertai penjalaran ke bahu kanan akan memperkuat kemungkinannya disebabkan oleh batu kandung empedu.
'ain
halnya
bila
menjalar
ke
dada
yang
dapat
mengakibatkan sesak na%as, hal ini dapat disebabkan oleh kelainan eso%agus dan jantung.
=
) Sejak kapan penderita mengeluh rasa nyeri, pedih atau tidak enak di perut atas Apakah perasaan tersebut terus menerus, menetap, hilang timbul, dipengaruhi
oleh
perubahan posisi.
#asa
nyeri
di
dirasakan berkurang
perut
atas
yang
berat,
pada
posisi
membungkuk,
biasanya disebabkan oleh kelainan pankreas.
Adanya nyeri yang dirasakan selama atau setelah makan atau jika berbaring terlalu cepat setelah makan.
*ni
merupakan
gejala
umum
penyakit
gastroesophageal re$u+ (-#). /) i samping keluhan nyeri, pedih tidak enak di perut atas, apakah ada keluhan lain seperti: mual, muntah, rasa panas seperti terbakar di perut, perut kembung, na%su makan berkurang, sesak na%as.
0isalnya pada pankreatitis, nyeri akut yang menyebar ke belakang. iasanya disertai dengan muntah. #asa sakit bisa dikurangi dengan duduk ke depan.
) Apakah penderita dapat melakukan defekasi secara teratur
0isalnya pada penyakit *rritable owel 2yndrome atau 2indrom *ritabilitas 3sus yang berjalan selama !4 bulan, penderita biasanya lega dengan de%ekasi, atau berhubungan dengan %rekuensi tinja atau konsistensi.
engan
melakukan
anamnesa
secermat!cermatnya
akan mudah dapat menentukan kelainan salah satu organ yang memberikan keluhan rasa nyeri, pedih, tidak enak di daerah epigastrium. b. Pemeriksaan isik 9anda 8ital 5 9anda *ital kadang sering terle%at, terutama pada kasus darurat. 9ekanan darah yang menurun dapat menandakan kasus
>
perforasi, atau infark miokard. Nadi yang teratur, epat dan lemah menandakan syok seperti pada kasus perforasi&peritonitis, sedangkan jika irreguler menandakan infark miokard. Nafas epat juga menandakan perforasi&peritonitis, appendiitis. Suhu febris menandakan holeystitis, holangitis, atau jika perforasi (tukak duodenum&appendiitis) sudah
mengakibatkan peritonitis. @ata 5 Konjunti*a yang anemis menandakan penyakit kronis, seperti keganasan&kanker. Sklera ikterik terdapat pada hepatitis dan holangitis. Status lokalis o Inspeksi 5 ullenBs sign (daerah kebiruan pada periumbilial) dan grey turnerBs sign (daerah kebiruan pada bagian flank) merupakan tanda o
pankreatitis. Palpasi 5 Kebanyakan kasus nyeri epigastrik atau nyeri perut atas akan didapatkan nyeri tekan. Ada beberapa teknik palpasi khusus yaitu murphy
sign
(palpasi
dalam di
perut
bagian
kanan
atas
menyebabkan nyeri hebat dan berhentinya nafas sesaat) untuk holeystitis, ro*sing sign (nyeri di perut kanan ba%ah saat palpasi di daerah kiri ba%ah&samping kiri) pada appendiitis. Nyeri lepas di perut kanan ba%ah pada appendiitis dan nyeri lepas di hampir seluruh bagian perut pada kasus peritonitis. Adanya defans muskular (perut tegang dan adanya tahanan dari otot perut) biasanya menandakan sudah terjadi peritonitis dan pada kasus pankreatitis. -epatomegaly menandakan hepatitis dan abses hepar jika hebar teraba lunak, atau a li*er jika teraba keras dan berbenjol#benjol. 4enjolan di daerah epigastrik dapat berupa kanker lambung o
atau pankreas. Perkusi 5 Pekak hati yang menghilang merupakan tanda khas terjadinya perforasi (tanda pneumoperitoneum, udara menutupi pekak hati)
. Pemeriksaan Penunjang
-ndoskopi, pencitraan radiologi, biopsi, pemeriksaan darah lengkap, estro%agoduodekopi, test PP*, 32, Angiogra5 dan lainnya juga dapat menunjang diagnostik.
+
2.). K'a%i$ia%i a. Klasifikasi Nyeri pigastrium Akibat Kelainan "rgan !ongga Abdomen Ga%triti%
astritis adalah proses in$amasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang berkembang bila mekanisme protekti% mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain. astritis berarti peradangan mukosa lambung. Peradangan dari gastritis dapat hanya super5sial atau dapat menembus ke dalam mukosa lambung, dan pada kasus!kasus yang berlangsung lama menyebabkan atropi mukosa lambung yang hampir lengkap. Pada beberapa kasus, gastritis dapat menjadi sangat akut dan berat, dengan ekskoriasi ulserati6a mukosa lambung oleh sekresi peptik lambung sendiri. idasarkan pada mani%estasi
klinis,
gastritis
dapat
lambung
yang
dibagi menjadi akut dan kronik. a. Gastritis Akut #
Peradangan
pada
menyebabkan
erosi
mukosa dan
perdarahan
mukosa
lambung dan setelah terpapar pada 7at iritan. -rosi
tidak
mengenai
lapisan
otot
lambung,
umumnya terjadi secara mendadak. *
8eluhan utama dari gastritis akut, yang sering diajukan penderita, adalah9 rasa pedih, kadang! kadang timbul rasa berdenyut! denyut di perut atas
yang
ada
makanan. "imbulnya
hubungan keluhan
ini
dengan mendadak
segera setelah makan makananminum minuman yang
iritati%korosi%.
8eluhan
yang
diajukan
umumnya berat. #
Patogenesis atau proses terjadinya gastritis akut masih
belum
diketahui
?
dengan
jelas
karena
mekanisme normal dari proteksi mukosa lambung tidak diketahui dengan jelas secara menyeluruh. 8eadaan
ini
sering
dihubungkan
dengan
penggunaan obat!obatan seperti ;2A*s (Nonsteroidal
Anti-infammatory
alkohol
yang
kemoterapi,
berlebihan,
uremia,
in%eksi
Drugs),
peminum
perokok
berat,
sistemik
(seperti
2almonellosis), stres berat (trauma,luka bakar, operasi), iskemik dan syok, usaha bunuh diri dengan asam dan basa keras, trauma mekanik (intubasi nasogastrik) serta pada keadaan paska gastrektomi distal dengan re$uks cairan empedu. #
entuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat, yang dapat menyebabkan per%orasi.
mukosa
Pembentukan
menjadi jaringan
gangren atau parut
dapat
terjadi yang mengakibatkan obstruksi pylorus. 1 #
2alah satu bentuk gastritis akut yang mani%estasi klinisnya dapat berbentuk penyakit yang berat adalah gastritis erosi% atau gastritis hemoragik. isebut gastritis hemoragik karena pada penyakit ini akan dijumpai perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat, menyertai in$amasi pada mukosa lambung tersebut. isebut erosi apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis.
#
Pemeriksaan klinis menunjukkan penderita yang kesakitan di daerah epigastrium dan nyeri pada perabaan (palpasi) di bawah prosesus +iphoideus atau perut atas agak ke kiri.
#
Penatalaksanaan: sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit, dan diberi in%us untuk memberikan istirahat lambung yang sedang sakit. 2elama satu dua hari sebaiknya berpuasa, dan hanya diberikan obat
cairan
antasida,
spasmolitik.
3ntuk memastikan diagnosa sebaiknya dilakukan endoskopi, karena dapat melihat kelainan mukosa lambung dengan pasti. Pemeriksaan radiologis kurang membantu diagnosa. b. Gastritis Kronik #
e5nisi: suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun. isebut gastritis kronik apabila in5ltrasi sel!sel radang yang terjadi pada lamina propria dan daerah intra epitelial terutama terdiri atas sel!sel radang kronik, yaitu lim%osit
dan
sel
dide%enisikan
plasma.
secara
astritis
histologis
kronis sebagai
peningkatan jumlah lim%osit dan sel plasma pada mukosa lambung. #
8eluhan: umumnya bersi%at ringan, dan dirasakan sudah berbulan!bulan, bahkan sudah bertahun! tahun. Pada umumnya mengeluh, rasa tidak enak di perut atas, lekas kenyang, mual, rasa pedih sebelum atau sesudah makan, kadang!kadang mulut terasa masam.
#
ejala
klinis:
perabaan
tidak
perut
nampak
bagian
kesakitan,
atas
pada
kadang!kadang
terasa sakit. #
erajat
paling ringan gastritis
kronis adalah
gastritis super5sial kronis, yang mengenai bagian sub epitel di sekitar cekungan lambung. 8asus yang lebih parah juga mengenai kelenjar!kelenjar
/
pada mukosa yang lebih dalam, hal ini biasanya berhubungan
dengan atro5 kelenjar (gastritis
atro5 kronis) dan metaplasia intestinal. #
Penyebab: yang sering karena kurang teraturnya waktu makan, %aktor psikis, in%eksi bakteri, terlalu sering minum!minuman keras.
dan
=ilardell yang mengemukakan bahwa keluhan nyeri epigastrik bersi%at ringan dan diderita sudah berbulan!bulan atau bertahun!tahun. #
iagnosa: untuk menegakkannya perlu dilakukan pemeriksaan endoskopi.
#
Penatalaksanaan: Pengaturan diit sangat penting. ianjurkan
kepada
penderita
untuk
makan
makanan lembek, makan sedikit berulang kali, pantang pedas, masam. 0engurangi merokok. ila
diperlukan
memberikan
obat
sebaiknya
diberikan antasida, tran>uili7er, spasmolitik. T!a Lamb!ng
#
3lkus 6entrikuli atau tukak lambung, sering juga memberikan keluhan rasa nyeri di perut atas. i negara kita insidensi tukak lambung agak jarang. 2ekitar ? tukak lambung terjadi pada laki!laki.
#
2ecara
umum
mengeluh
pasien
dispepsia.
tukak ispepsia
gaster
biasanya
adalah
suatu
sindroma klinikkumpulan keluhan beberapa penyakit saluran cerna seperti mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, dan cepat merasa kenyang. ispepsia secara
klinis dibagi
atas :
1. ispepsia akibat
gangguan motilitas keluhan yang paling menonjol adalah perasaan kembung, rasa penuh ulu hati
3
setelah
makan,
cepat
merasa
kenyang
disertai
sendawa. &. ispepsia akibat tukak, pasien tukak peptik memberikan ciri!ciri keluhan seperti nyeri ulu hati, rasa tidak nyamandiscomort disertai muntah. Pada tukak duodeni rasa sakit timbul waktu pasien merasa lapar, rasa pasien bisa membangunkan pasien tengah malam, rasa sakit hilang setelah makan dan minum obat antasida (Hunger Pain Food Relie=
dan rasa
seperti nyeri terbakar, harus disingkirkan adanya pasien kardiologis. #
8eluhan: nyeri, pedih di daerah perut atas disekitar garis mediana agak ke kiri, terutama timbul beberapa saat ( ! 1 jam) setelah makan. i samping itu juga mengeluh rasa panas atau rasa seperti terbakar di ulu hati, mual, timbul rasa masam di mulut dan sering
disusul
dengan
ruktus.
Penderita
dapat
menunjukkan tempat rasa nyeripedih yang terberat, yang umumnya di sekitar garis mediana atau agak ke kiri. ila penderita dapat muntah, maka biasanya perutnya dirasa lebih enak, tetapi bila diisi makanan maka rasa nyeripedih dan panas seperti terbakar kambuh
lagi.
8adang!kadang
disertai
keluhan
timbulnya konstipasi, perut kembung, dan berat badan
penderita
dirasakan
menurun.
8eluhan
semacam ini dirasakan sudah berbulan!bulan. #
8linis : tampak sakit sedang. Pada perabaan (palpasi) di perut atas agak ke kiri dari garis mediana terasa nyeri tekan dan tidak teraba suatu massa.
#
Penyebab
:
makanan,
tukak lambung
emosi,
dipengaruhi
7
stress. Patogenesis
oleh banyak %aktor.
2ebagian
besar
peneilitian
menunjukkan
bahwa
resistensi mukosa lambung danatau trauma mukosa lambung merupakan %aktor yang paling penting. 8adar gastrin
serum
meningkat pada
beberapa
penderita ulkus lambung, namun peningkatan ini terbatas pada penderita hiposekresi asam lambung. Buga dijumpai keterlambatan pengosongan lambung. iperkirakan
bahwa
terutama
yang
regurgitasi
isi
duodenum,
mengandung
empedu,
dapat mencetuskan trauma mukosa lambung dan kemudian berlanjut dengan ulserasi lambung. iagnosa : pemeriksaan radiologik pada lambung dan
#
endoskopi. # "erapi: ila hasilnya menunjukkan gambaram tukak
lambung jinak, sebaiknya diberikan9 iit lunak sedikit dengan %rekuensi sering, pantang pedas, masam, alkohol,
dan
dianjurkan
berhenti
merokok guna
mempercepat kesembuhan. Cimetidin tablet (;ulcer, 3lsikur), kali 1 tablet D & tablet tiap malam, atau diberikan antasida / kali sehari 2pasmolitik kalau perlu sedati6a. Kanker Lambung #
8anker
lambung
di
*ndonesia
agak
jarang
ditemukan. 8anker lambung adalah kanker yang berkembang di bagian perut dan dapat menyebar ke organ lainnya9 terutama eso%agus. *
8eluhan: merasa tidak enak di perut bagian atas, perut lekas kenyang, perut panas, pedih, kadang! kadang
nyeri
seperti
dicubit!cubit,
regurgitasi.
8eluhan ini dirasakan sudah berbulan!bulan atau bertahun!tahun. 8emudian disusul na%su makan menurun,
berat
2
badan
menurun.
eberapa
penderita merasakan adanya benjolan di perut atas, yang nyeri tekan. Ada di antaranya yang mengeluh waktu de%ekasi, bentuk tinjanya lembek hitam
pekat,
yang
menunjukkan
adanya
perdarahan. adan dirasakan bertambah lemah. *
8linis : penderita tampak kurus, anemik.
*
Pada perabaan perut atas terasa suatu massa ireguler yang nyeri tekan. ejala!gejala tersebut adalah sesuai dengan laporan Prolla dkk dan oldsmith
yang mengemukakan bahwa
kanker
lambung tingkat lanjut memberikan keluhan yang mencolok. 2edangkan kanker lambung tingkat dini kebanyakan memberikan keluhan mirip dengan keluhan gastritis kronis atau tukak lambung. *
'okasi
Ca
aster
atau
kanker
lambung
di
klasi5kasikan berdasarkan hubungannya dengan panjang
lambung.
2ekitar
/E
?
dari
kanker
berkembang di bagian bawah, /E? di bagian di bagian tengah dan 1? di bagian atas, 1E? melibatkan lebih dari 1 bagian dari organ. *
Penyebab:
multi%aktorial,
pengaruh
baik
keturunan
lingkungan
atau yang
menyebabkan perubahan mukosa yang abnormal. @aktor!%aktor
lingkungan
yang
terlibat
dalam
perkembangan Ca aster meliputi: diet, in%eksi
<
*
iagnosa: untuk menegakkan perlu dibuat %oto #ontgen lambung dengan teknik dobel kontras, endoskopi yang disusul biopsi.
* "atalaksana: pembedahan, kemoterapi dan terapi
penyinaran bisa meringankan gejala. 3ntuk terapi kanker lambung penanganan kurati% yang telah terbukti adalah pembedahan, pilihan pembedahan tergantung dari sejauh mana in6asi tumor pada dinding gaster dan penyebaran lim%atik. 3ntuk terapi adju6ant dilakukan kemoterapi yang ketika digunakan akan memperbaiki tingkat sur6i6al. Gastroesophageal Reux isease !G"R# #
Penyakit re$uks gastroeso%ageal (astroesopagheal #e$u+
isease
patologis
(-#)
sebagai
adalah
akibat
suatu
re$uks
keadaan
kandungan
lambung ke dalam eso%agus, dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan eso%agus, %aring, laring dan saluran na%as. #
Pasien dengan -# dapat menunjukkan berbagai gejala,
baik
khas
dan
atipikal.
ejala
umum
termasuk rasa panas dalam perut, regurgitasi, dan dis%agia.
ejala
atipikal
termasuk
nyeri
dada
noncardiac, asma, pneumonia, suara serak, dan aspirasi.
Pasien
biasanya
mengalami
episode
re$uks harian berbagai gejala, termasuk pyrosis, rasa
asam
pneumonitis,
dalam
batuk,
pneumonia
bronkospasme,
dan
atau radang
tenggorokan dan suara perubahan, termasuk suara serak. #
-tiologi: multi%aktor antara lain karena relaksasi dari s5ngter
eso%agus
memudahkan
aliran
=
yang balik
transient asam
sehingga
lambung
ke
eso%agus,
adanya
penurunan
tekanan
lower
eso%agus, gangguan pembersihan atau clearance ose%agus dan juga akibat masalah pengosongan lambung. @aktor risiko pencetus -# antara lain obesitas, genetik %aktor terkait %ungsi dari otot polos
s5ngter
eso%ageal, merokok yang dapat
menurunkan tekanan lower eso%ageal spinter dan juga akti5tas yang berlebihan seperti jogging juga akan meningkatkan relaksasi dari spinter eso%ageal yang
dapat
memudahkan
aliran
balik
asam
lambung ke eso%agus. #
iagnosis:
anamnesis,
test
PP*,
endoskopi,
es%ogogram, eso%agogastroduodenoskopi. # "atalaksana: pendekatan bertahap. "ujuannya untuk
mengendalikan gejala, menyembuhkan eso%agitis, dan mencegah eso%agitis berulang atau komplikasi lain. Pengobatan ini didasarkan pada modi5kasi gaya hidup dan kontrol sekresi asam lambung melalui terapi medis dengan antasida atau PP* atau perawatan bedah dengan operasi antire$u+ korekti%. uodenitis #
uodenitis adalah peradangan pada mukosa usus dua belas jari atau duodenum yang merupakan bagian pertama dari usus kecil.
#
8eluhan: pada umumnya adalah rasa pedih, nyeri, panas di perut atas agak ke kanan. 8adang!kadang mengeluh
mual,
hilangnya
na%su
makan
dan
ditemukannya darah dalam tinja. #
-tiologi: paling umum adalah adanya in%eksi bakteri
>
terjadi akibat dari Penyakit Crohn, 8olitis ulserati%, FhippleGs disease, 2tres parah yang disebabkan oleh operasi atau in%eksi serius (sepsis). #
Pada kasus yang di sebabkan oleh <. pylori, biasanya bakteri ini merangsang produksi asam lambung menjadi meningkat dan menyebabkan peradangan
tingkat
rendah
dari
duodenum
(duodenitis). #
iagnosa: dapat ditegakkan dengan jaringan biopsi, yang dilakukan dengan menggunakan endoskopi (esophagogastroduodenoscopy).
#
alam kasus < pylori!terkait duodenitis, in%eksi dapat diobati dengan antibiotik. 3ntuk duodenitis tidak terkait dengan < pylori, obat!obat yang mengurangi
asam
lambung
dapat
menjadi
pengobatan yang e%ekti%. $lkus uodeni atau %ukak uodeni #
0eskipun dewasa ini telah banyak diketahui %aktor! %aktor
yang
mempengaruhi
timbulnya
tukak
duodenum, namun patogenesis penyakit ini belum diketahui
seluruhnya.
2ekresi
asam
lambung
berperan atas timbulnya tukak duodenum, namun %aktor!%aktor terhadap
yang
ulserasi
menyebabkan duodenum
indi6idu masih
peka belum
diketahui. "imbulnya tukak duodenum dianggap sebagai akibat ketidakseimbangan antara sekresi asam lambung!pepsin dengan resistensi mukosa duodenum. # Yang khas pada penderita tukak duodenum adalah
peningkatan asam lambung pada keadaan basal dan meningkatnya asam lambung pada stimulasi atau lamanya peningkatan asam setelah makan.
+
#
8eluhan dari ulkus duodeni pada umumnya timbul rasa nyeri, pedih, rasa terbakar, mual. 8eluhan ini terutama dirasakan !/ jam setelah makan dan pada tengah malam sedang enak!enaknya tidur, sampai terbangun. #asa nyeri berpusat di perut atas kanan garis media atau dekat umbilikus. 3ntuk mengurangi rasa nyeri, pedih, biasanya penderita minum susu, atau makan pisang, roti dan lain! lainnya.
Badi
rasa
nyeri
tersebut
dirasakan,
terutama pada waktu perut kosong. #
;yeri di daerah epigastrium yang berkurang setelah diberi makanan atau antasida memberi kesan ke arah tukak duodenum. Pada pengamatan jasmani9 teraba nyeri tekan atau palpasi di perut kanan atas dekat umbilikus.
#
Pengelolaan:
3ntuk
menegakkan
diagnosa
sebaiknya dibuat %oto #ontgen dengan teknik dobel kontras,
dan
endoskopi.
Pemberian
diit
dan
pengobatan adalah sama dengan pada penderita tukak lambung. &erforasi $lkus &eptikum #
3lkus
peptikum
adalah
ekska6asasi
(area
berlubang) yang terbentuk dalam dinding mukosal lambung, pilorus, duodenum atau eso%agus. 3lkus peptikum disebut juga sebagai ulkus lambung, duodenal
atau
eso%ageal,
tergantung
pada
lokasinya. # "ukak peptik atau ulkus peptik mempunyai si%at
penetrasi, yang dimulai dari mukosa menembus ke lapisan
yang
lebih
dalam.
ilamana
terjadi
penetrasi ke pembuluh darah terjadi perdarahan
/?
masi% atau juga penetrasi seluruh dinding lambung maka terjadi per%orasi. #
Per%orasi usus halus dapat berupa per%orasi bebas atau terbatas. Per%orasi bebas terjadi ketika isi usus halus
keluar
secara
bebas
kedalam
rongga
abdomen, menyebabkan terjadi peritonitis di%use misalnya per%orasi duodenum. Per%orasi terbatas terjadi peradangan akut menyebabkan perlekatan dengan organ sekitar sehingga terbentuk abses (penetrasi ulkus duodenum ke pankreas). #
Per%orasi dari usus halus ini mengakibatkan secara potensial
untuk
terjadinya
kontaminasi
bakteri
dalam rongga perut (keadaan ini dikenal dengan istilah peritonitis). #
Adanya
ulkus
menyebabkan
duodeni peritonitis
yang akan
kemudian memberikan
keluhan mendadak merasa nyeri perut atas yang hebat menjalar ke punggung dan seluruh perut. Perut menjadi tegang. 8adang!kadang penderita pingsan, karena serangan nyeri perut yang hebat, pada keadaan lanjut disertai demam dan mengigil. #
8linis: tampak sakit berat. "ensi menurun. Perut tampak kembung dan tegang. ;yeri tekan di daerah tempat per%orasi. ejala!gejala tersebut di atas, sesuai dengan laporan
yang
mengemukakan
bahwa
keluhan
tersebut di atas juga ditemukan pada penderita dengan per%orasi ulkus 6entrikuli. # "atalaksana: harus segera dilakukan pembedahan.
*nter6ensi bedah hampir selalu dibutuhkan dalam bentuk
laparotomi
/
eksplorasi
dan
penutupan
per%orasi
dengan
pencucian
pada
rongga
peritoneum (e6akuasi medis). Irritable Bowel Syndrome ' Sindrom (ritabilitas $sus #
*rritable owel 2yndrome (*2) dapat diartikan sebagai 2indrom *ritabilitas 3sus. *2 merupakan salah satu gangguan pencernaan dari kelompok @unctional astrointestinal isorders
(angguan
@ungsional 2aluran Pencernaan) atau @unctional 0otility isorders (angguan @ungsional Pergerakan 3sus). #
-tiologi: tidak disebabkan oleh 6irus atau bakteri jahat (patogen). Penyebabnya tidak diketahui. *2 disebut ganguan %ungsional berarti ada masalah dengan %ungsi bagian tubuh, tetapi tidak ada kelainan dalam struktur.
#
angguan akibat *2 umum yang mempengaruhi usus besar (kolon) dan biasanya menyebabkan kram,
nyeri
perut,
kembung
gas,
diare
dan
sembelit. 0eskipun tanda!tanda dan gejala tidak nyaman,
*2
tidak
menyebabkan
kerusakan
permanen pada usus. #
iasanya, rasa tidak nyaman di perut itu disertai dengan tanda!tanda berikut9 nyeri akan membaik setelah buang air besar, terjadi perubahan pola buang air besar (menjadi lebih sering atau lebih jarang),
dan
terjadi
perubahan
bentuk
tinja
(menjadi lebih lembekcair atau lebih keras). "anda! tanda lain yang sering menyertai gejala gangguan perut ini adalah rasa tidak nyaman sewaktu buang air besar, seperti mengejang, kebelet, atau rasa tak lega setelah buang air besar. 2aat buang air,
//
penderita juga sering mengeluarkan mukus (ingus) saat buang air besar. 8embung atau rasa sebah di sekitar lambung juga dialami oleh penderita. #
iagnosa: didasarkan pada keluhan klinis dengan berpacuan pada kriteria yang di buat para ahli di #oma, selain itu juga dapat di lakukan pemeriksaan penunjang
lain
seperti
pemeriksaan
endoskopi,
kolonokopi, C"!scan,
test
darah,
intoleransi
laktosa dan 2igmoidoskopi $eksibel. # "atalaksana:
8arena
tidak
jelas
apa
yang
menyebabkan sindrom iritasi usus, pengobatan bersi%at
simptomatis.
Penanggulangan
biasanya
dilakukan dengan dua cara yaitu terapi non!obat dan terapi obat. "erapi non obat bagi penderita *2 iare
dilakukan
dengan
penyebab alergi.
3ntuk
mengurangi pasien *2
makanan konstipasi,
sangat dianjurkan untuk menambahkan unsur serat di dalam menu makanannya. Apabila terapi non! obat tidak mengurangi gejala *2, maka terapi dengan
obat
dapat
dipertimbangkan
untuk
mengatasi gejala nyeri perut, kembung, diare, atau sembelit. Apendisitis #
Apendisitis suatu peradangan pada apendiks atau usus buntu yang berbentuk cacing yang berlokasi dekat katup ileocaecal yaitu pertemuan antara usus halus ke usus besar.
#
Apendiks
terin$amasi
sebagai
akibat
dan
terlipat
mengalami atau
edema
tersumbat
kemungkinan oleh %ekolit (massa keras dari %aeces) atau benda asing. Proses in$amasi meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan nyeri abdomen
/3
atas atau menyebar hebat secara progresi%, dalam beberapa jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terin$amasi berisi pus. #
8eluhan: sering penderita apendisitis akuta maupun kronika memberikan keluhan pertama timbulnya rasa nyeri, pedih di perut atas atau di sekitar umbilikus. i samping itu juga mengeluh na%su makan menurun, mual, bahkan kadang disusul muntah!muntah. 8eluhan tersebut untuk apendisitis akuta
hanya
kemudian
dirasakan
disusul
rasa
beberapa nyeri
jam
saja,
berdenyut!denyut
menetap di perut kanan bawah, ahkan keluhan di perut kanan bawah bertambah mencolok sampai penderita gelisah karena kesakitan. 2edangkan untuk penderita apendisitis kronika keluhan nyeri perut
atas
atau
sekitar
umbilikus
bersamaan
timbulnya nyeri perut kanan bawah yang diderita sudah berbulan!bulan bahkan ada yang sudah bertahun!tahun,
sehingga
tidak
jarang
dibuat
diagnosa gastritis. #
8linis: pada apendisitis akuta tampak penderita yang kesakitan, jalannya agak membungkuk ke depan. "ampak perut agak tegang. ;yeri tekan di perut atas, tetapi lebih jelas nyeri tekan dan nyeri lepas di perut kanan bawah. 2edangkan untuk apendisitis kronika tidak nampak penderita yang kesakitan. "etapi pada perabaan perut teraba nyeri tekan di perut atas, dan lebih jelas nyeri tekan dan nyeri lepas di perut kanan bawah.
# "atalaksana:
pembedahan
diindikasikan
bila
diagnosa apendisitis telah ditegakkan. Antibiotik dan
cairan
*=
diberikan
/7
sampai
pembedahan
dilakukan.
Analgesik
dapat
diberikan
setelah
diagnosa ditegakkan. Apendektomi (pembedahan untuk mengangkat apendiks) dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan risiko per%orasi. )epatitis *irus #
#
=irus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan in5ltrat pada hepatosit oleh sel mononukleous.
Proses
ini
menyebabkan
degrenerasi dan nekrosis sel perenkim hati. #espon peradangan menyebabkan pembengkakan dalam memblokir sistem drainase hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. 8eadaan ini menjadi statis empedu
(biliar)
dan
empedu
tidak
dapat
diekresikan ke dalam kantong empedu bahkan ke dalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler jaundice. #
8eluhan: setelah panas ! hari, na%su makan menurun, mual, tidak enak atau rasa nyeri di perut atas kanan, badan lemah, lekas capai, diketahuinya warna urin kuning tua seperti air teh. Hleh orang sekitar dikatakan tampak kuning pada mata.
#
8linis: sclera dan kulit tampak ikterik, hati teraba sedikit membesar dan lembek, sedikit nyeri tekan.
/2
#
Pengelolaan: Pemeriksaan laboratorium tes %aal hati, terutama serum bilirubin, 2H", 2P", <s Ag harus dilakukan. Penderita harus istirahat mutlak sampai kadar serum bilirubin dalam batas normal. Pengaturan diit perlu diperhatikan. Abses )ati
#
Abses hati adalah bentuk in%eksi pada hati yang disebabkan karena in%eksi bakteri, parasit, maupun jamur yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati. an
sering
timbul
sebagai
komplikasi
dari
peradangan akut saluran empedu. #
8lasi5kasi: secara umum dibagi menjadi & yaitu abses hati amebik dan abses hati piogenik di mana kasus
abses
hati
amebik
lebih
sering
terjadi
dibanding abses hati piogenik. Abses hati amebik biasanya
disebabkan
hystolitica
oleh
sedangkan
disebabkan
oleh
in%eksi
abses
in%eksi
-ntamoeba
hati
piogenik
-nterobacteriaceae,
2treptococci, 8lebsiella,Candida, 2almonella, dan golongan lainnya. #
8eluhan: nyeri perut atas yang berdenyut!denyut, demam. 'etak nyeri perut tergantung dari letak abses. 'etak abses hati yang terbanyak ialah di hati lobus kanan. Badi rasa nyeri tersebut terletak di perut
kanan
atas.
8alau
untuk
jalan,
untuk
mengurangi rasa nyeri, penderita memegang perut yang sakit sambil membungkukkan badan ke depan kanan. 'ebih kurang 1I penderita letak abses hati di lobus kiri. #asa nyeri berdenyut!denyut terletak di perut atas. i samping keluhan tersebut, juga
/<
timbul mual, kadang!kadang sampai muntah, na%su makan
berkurang.
mempunyai
2emua
penderita
tersebut
disentri
berbulan!
riwayat penyakit
bulan atau bertahun!tahun yang tidak mendapat pengobatan sempurna. #
8linis: tampak penderita yang kesakitan. 8alau jalan membungkuk ke depan kanan sambil memegang perut
yang
sakit.
adan
teraba
panas.
membesar dan membengkak. Pada tempat abses teraba lembek dan nyeri tekan. #
iagnosa: untuk membantu menegakkan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan %oto toraks, tampak dia%ragma kanan meninggi. i samping itu perlu dilakukan9 ultrasonogra5 dan sintigra5.
# "atalaksana: pemberian obat anti amebika antara
lain9 emetin, metronida7ole, dll. ila pengobatan medikamentosa tidak berhasil atau absesnya terlalu besar, sebaiknya dilakukan aspirasi. Kolelitiasis #
atu empedu adalah timbunan satu atau lebih batu kecil di kandung empedu. ila batu empedu berada di kandung empedu, kondisinya disebut kolelitiasis.
#
8olelitiasis lebih sering dijumpai pada indi6idu berusia diatas /E tahun terutama pada wanita dikarenakan memiliki %aktor risiko, yaitu: obesitas, usia lanjut, diet tinggi lemak dan genetik.
#
-tiologi:
batu empedu masih
belum
diketahui
dengan baik namun yang paling penting adalah gangguan
metabolisme
yang
disebabkan
oleh
perubahan susunan empedu, stasis empedu dan in%eksi kandung empedu.
/=
#
Pato5siologi: perubahan susunan empedu mungkin merupakan yang paling penting pada pembentukan batu
empedu,
karena
terjadi
pengendapan
kolesterol dalam kandung empedu. 2tasis empedu dalam
kandung
empedu
dapat
meningkatkan
supersaturasi progesi%, perubahan susunan kimia, dan pengendapan unsur tersebut. *n%eksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan sebagian dalam pembentukan batu, melalui peningkatan dan deskuamasi sel dan pembentukan mukus. 2ekresi kolesterol berhubungan dengan pembentukan batu empedu. Pada kondisi yang abnormal, kolesterol dapat
mengendap,
menyebabkan
pembentukan
batu empedu. #
atu kandung empedu biasanya baru menimbulkan gejala dan keluhan bila batu menyumbat duktus sistikus atau duktus koledokus. Hleh karena itu gambaran klinis penderita batu kandung empedu ber6ariasi dari yang berat atau jelas sampai yang ringan atau samar bahkan seringkali tanpa gejala (silent stone). Koledokholitiasis
#
Adanya batu di dalam saluran empedu sehingga menyebabkan berbagai mani%estasi klinis disebut koledokolitiasis.
#
8eluhan:
timbulnya
rasa nyeri
hebat
seperti
diperas!peras di perut kanan atas, menjalar ke epigastrium, punggung dan bahu kanan. iasanya timbulnya rasa nyeri pada tengah malam atau pagi hari. Pada umumnya rasa nyeri tersebut terjadi setelah penderita makan banyak, setelah makan makanan
berlemak.
/>
i
samping
rasa
nyeri
juga timbul panas, dan rasa mual. #asa nyeri kolik merupakan penanda adanya batu pada saluran empedu, sehingga nyerinya hilang timbul. #
8linis: tampak gelisah, kesakitan kadang!kadang skiera mata ikterik, nyeri tekan di perut kanan atas, tanda 0urphy positi%.
#
iagnosa: kandung
untuk
menegakkan
empedu
dan
atau
adanya
batu di
salurannya
perlu
dilakukan pemeriksaan ultrasonogra5, radiologik. #
Pengobatan: pada saat serangan, sebaiknya diberi pethidin dan atropin. 3ntuk in%eksi (koolesistitis) diberi antibiotik. Pada serangan sebaiknya diberikan cairan in%us, diit lunak dan pantang lemak. i samping itu, bila sebagai penyebab adalah batu, maka sebaiknya dilakukan tindakan pembedahan. Kolesititis
#
8olesistitis adalah radang kandung empedu yang merupakan in$amasi akut pada dinding kandung empedu disertai nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas.
#
8lasi5kasi: yaitu akut dan kronis. 8olesistitis Akut adalah peradangan dari dinding kandung empedu, biasanya
merupakan
akibat
dari
adanya batu
empedu di dalam duktus sistikus, yang secara tiba! tiba menyebabkan serangan nyeri yang luar biasa. ejala!gejala kolesistitis kronik mirip dengan %ase akut, tetapi beratnya nyeri dan tanda!tanda 5sik kurang
nyata.
2ering
kali
terdapat
riwayat
dispepsia, intoleransi lemak, nyeri ulu hati atau $atulen yang berlangsung lama. #
@aktor yang mempengaruhi timbulnya serangan kolesistitis
akut:
/+
stasis cairan empedu,
in%eksi
kuman dan iskemia dinding kandung empedu. Penyebab
utama
kolesistitis
akut adalah
batu
kandung empedu (JE?) sedangkan sebagian kecil kasus (1E?) timbul tanpa adanya batu empedu (kolesistitis akuta kalkulus). 8olesistitis kronis terjadi akibat serangan berulang dari kolesistitis akut, yang menyebabkan
terjadinya
penebalan
dinding
kandung empedu dan penciutan kandung empedu. Pada akhirnya kandung empedu tidak mampu menampung empedu. #
8eluhan: serangan kolesistitis akut yang khas: kolik perut di sebelah kanan atas epigastrium dan nyeri tekan,
takikardia
serta
kenaikan
suhu
tubuh.
8eluhan tersebut dapat memburuk secara progresi%. 8adang K kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau skapula kanan dan dapat berlangsung sampai 4E menit tanpa reda. erat ringannya keluhan sangat ber6ariasi tergantung dari adanya kelainan in$amasi yang ringan sampai dengan gangren atau per%orasi
kandung
empedu.
8olesistitis
kronik
antara lain adanya serangan berulang namun tidak mencolok. 0ual, muntah dan tidak tahan makanan berlemak. #
iagnosis: ditegakkan berdasarkan gejala!gejala dan hasil dari pemeriksaan tertentu. Pemeriksaan 32 bisa membantu memperkuat adanya batu empedu, dapat pula dengan C" scan perut dan kolesistogram oral.
# "atalaksana:
pada
kondisi
kronis
yang
biasa
dilakukan adalah pembedahan, 8olesistektomi bisa dilakukan melalui
melalui
pembedahan
laparoskopi. Pada
perut
kondisi
maupun
akut
pada
umumnya dirawat di rumah sakit, diberikan cairan
3?
dan elektrolit intra6ena dan tidak diperbolehkan makan maupun minum secara oral (mungkin akan dipasang
pipa
nasogastrik),
dapat
di
berikan
antibiotik, Bika diagnosis sudah pasti dan risikonya kecil,
biasanya
dilakukan
pembedahan
untuk
mengangkat kandung empedu. &ankreatitis #
Pankreatitis adalah radang pada kelenjar pankreas yang terjadi dengan dua bentuk yang sangat berbeda yaitu akut dan kronis. #adang akut terjadi setelah simptoma iskemia dan gangguan sirkulasi mikro pada pankreas. #adang kronis pada pankreas ditandai
dengan
atro5
grandular,
perubahan
duktular dan 5brosis yang ekstensi%. #
ejala klinis dari pankreatitis akuta: rasa nyeri di epigastrium yang hebat. 2i%at
nyeri timbulnya
mendadak dan terus menerus, seperti ditusuk!tusuk dan rasa terbakar. 8arena sangat nyeri di perut, penderita menjadi gelisah. Perasaan nyeri tersebut mulai
di
epigastrium
kemudian
menjalar
ke
punggung. eberapa jam kemudian perasaan nyeri tersebut
menjalar
keseluruh
perut
dan
perut
menjadi tegang. "imbul rasa mual, kadang!kadang muntah. #
2edangkan
penderita pankreatitis
kronika:
juga
mengeluh rasa nyeri di perut bagian atas. #asa nyeri
juga seperti
ditusuk!tusuk
atau diperas!
peras, menjalar ke punggung, disertai mual!mual dan muntah. 2ering penderita mempunyai keluhan semacam yang si%atnya hilang timbul, sehingga tidak jarang dibuat diagnosa sakit lambung. Pada pankreatitis kronika tidak ada keluhan rasa pedih,
3
melainkan disertai tanda!tanda diabetes millitus atau keluhan steatorrhoe. #
8linis: tampak penderita gelisah, kesakitan, bahkan ada
yang
menjerit!jerit.
tampak tegang,
nyeri
i
daerah
palpatoir
di
perut
perut
atas
disekitar umbilikus. #
@aktor presipitasi timbulnya pankreatitis : makan atau
minum
terlalu
banyak
mengandung
alkohol, trauma di perut, in%eksi bakteria. #
iagnosa : untuk membantu menegakkan perlu diperiksa kadar amilase darah dan urine, kadar kalsium. Pemeriksaan radiologik yang dianjurkan adalah %oto polos abdomen.
# "atalaksana: Cairan in%us, selain daripada itu baik
pankreatitis suntikan
akuta sul%as
maupun kronika, atropin
atau
diberikan Primperan
dan pethidin, untuk mengurangi spasme sphincter odii.
Hbat!obatan lain
antasida,
spasmolitik.
yang
dianjurkan
adalah
3ntuk pankreatitis
akuta,
menurut *mrie dkk perlu sekali diberi suntikan "rasylol intra6ena. Kanker &ankreas #
8anker
pankreas
adalah
neoplasma
ganas
pankreas. 3mumnya penyebab pasti kanker hampir semuanya belum di ketahui, namun %aktor resiko terjadinya kanker pankreas antara lain merokok, keturunan, kurangnya asupan sayur dan buah, tingginya asupan daging merah, gemuk, diabetes mellitus, pankreatitis kronis, in%eksi
8eluhan:
rasa
nyeri
dirasakan seperti
3/
di
epigastrium,
ditusuk!tusuk
sudah
yang
berbulan!
bulan. 2erangan nyeri dapat terus menerus atau dapat intermiten. "etapi perasaan nyeri tersebut makin
lama
makin
dirasakan bertambah berkurang
bila
sering
berat,
dan
penderita
yang dirasakan
duduk sambil
membungkukkan badan. ;a%su makan berkurang, mual, berat
badan
menurun.
3ntuk
karsinoma
pankreas di kaput biasanya disertai keluhan mata dan badan menguning, gatal!gatal. 8linis:
#
tampak
penderita
kakhektis, kesakitan,
kadang!kadang anemik, ikterik. i perut teraba suatu massa berbenjol!benjol keras, nyeri tekan di perut
atas.
Posisi penderita
tidur
atau
duduk
membungkukkan badan. ambaran tersebut sesuai dengan pendapat 2eward, 2piro, a77ard, 8eynes dan 8eith yang mengemukakan bahwa rasa nyeri berdenyut!denyut
menjalar
ke
punggung,
merupakan keluhan terbanyak sekitar 4?. iagnosa: untuk menegakkan diagnosa sebaiknya
#
dilakukan ultrasonogra5,
duodenogra5
hipotonik,
-#CP. Pengobatan
#
hanya
bersi%at
simptomatik
yaitu
sekedar mengurangi rasa sakit.
b. 8lasi5kasi ;yeri -pigastrium Akibat 8elainan Hrgan #ongga "horaks Karsinoma "sofagus #
8eluhan: makanan dirasasan sukar turun, dan dis%agi sudah berbulan!bulan. i samping itu ada rasa nyeri di
perut
atas
dekat
Pada permulaaannya
prosesus
makanan
+iphoideus.
padat
yang
memberikan keluhan tersebut dan dirasakan seperti
33
tersangkut di dada, lama!lama badan bertambah mengurus, dan makin lemah. 8eluhan lain yaitu9 timbulnya
rasa
nyeri
di
retrosternal.
8adang!
kadang timbul muntah darah. *
8linis:
tampak
penderita
kurus,
anemik, lemah.
"eraba nyeri tekan di perut atas dekat prosesus +iphoideus atau di +iphisternum. *
8elainan
eso%agus
lain
hampir
tidak
pernah
memberikan keluhan nyeri epigastrik. *
iagnosa: perlu diperiksa radiologik dan endoskopik.
*
Pengobatan
satu!satunya
hanya tindakan
pembedahan. "sofagitis #
-so%agitis adalah suatu peradangan pada lapisan eso%agus yang dapat bersi%at akut atau kronis. -so%agitis akut dapat catarrhal atau phlegmonous, sedangkan eso%agitis kronis mungkin hipertro5k atau atro5.
#
-tiologi: in%eksi atau iritasi di eso%agus. *n%eksi dapat disebabkan oleh bakteri, 6irus, jamur, atau penyakit yang
melemahkan
2edangkan
iritasi
di
sistem eso%agus
kekebalan
tubuh.
disebabkan
oleh
gastroesophageal re$u+ disease, cedera kimia oleh basa atau asam, cedera 5sik akibat terapi radiasi atau tabung nasogastrik. #
ejala klinis: heartburn (nyeri di ulu hati perut dan menjalar mungkin ke leher rahang), nyeri di perburuk setelah makan, sulit dan atau sakit saat menelan seperti ada sesuatu di kerongkongan, mual, mulas, dan muntah, dan hilangnya na%su makan sehingga berakibat pada penurunan berat badan.
37
#
iagnosis:
dapat
ditegakan
dari
gejala
klinis,
endoskopi, biopsi, maupun dengan pencitraan sinar!+ dengan barium.
Kelainan +antung *
8elainan
jantung
keluhan nyeri terutama
yang
sering
epigastrik dinding
adalah
memberikan
in%ark
in%erior, angina
miokard pektoris,
perikarditis akut, kardiomiopati kongesti%, aneurisma, dissecting aorta. *
8eluhan:
rasa
tenggorokan, hebat
nyeri
menjalar
kemudian disusul
seperti
ditekan,
ke
nyeri
dada,
ke
dada yang
sehingga penderita
sukar
berna%as. i samping itu juga timbul pegal di lengan kiri dan berkeringat. *
8linis:
tampak
penderita
gelisah,
sakit berat,
berkeringat dingin kadang!kadang tensi menurun, nadi ireguler. ambaran pendapat
2eward
mengemukakan lebih
dari
menjalar ke
/E
dada,
sejalan
dengan
dan @riedbergl,
bahwa tahun
tersebut
setiap dengan
tidak
yang
penderita berusia nyeri
boleh
perut
atas
mengabaikan
kemungkinan serangan jantung. *
iagnosa: harus diperiksa -8
*
Pengelolaan: penderita harus segera dirawat di rumah sakit, diberi in%us dengan de+trose ?, diit lunak sedikit tapi sering, dalam keadaan kesakitan dapat
diberikan
pethidin.
Penderita perlu
cukup
istirahat, oleh karena itu perlu diberi obat penenang.
32
# "atalaksana:
tergantung
pada
penyebabnya.
Perawatan mungkin termasuk: Hbat yang memblok produksi asam, antibiotik, anti jamur, atau anti6iral untuk mengobati in%eksi dan juga kortikosteroid untuk mengurangi peradangan. )iatus )ernia #
*
-tiologi: secara pasti tidak diketahui. iperkirakan bahwa sebagian besar terjadi pada orang di atas usia E tahun. *ni mungkin terjadi berhubungan dengan usia
dimana
dia%ragma
menjadi melemah
dan
memungkinkan bagian perut untuk menonjol melalui lubang
di
dia%ragma.
@aktor!%aktor
yang
meningkatkan tekanan di perut, seperti batuk biasa, angkat berat, atau obesitas, bisa meningkatkan risiko terjadinya hiatus hernia. *
*
iagnosa:
dapat
dilakukan
endoskopi
maupun
pencitraan dengan sinar!L. alam kebanyakan kasus, penderita tidak mengalami ketidaknyamanan dan pengobatan tidak diperlukan. ;amun, ketika hiatus
3<
hernia
besar,
atau
kemungkinan
jenis
paraesophageal,
menyebabkan
penyempitan
kerongkongan dan ketidaknyamanan, dalam kondisi ini dapat di tanggulangi dengan perubahan pola hidup seperti menurukan berat badan pada obesitas, berhenti merokok, jangan mengkonsumsi alkohol, dan
menghindari
apa
pun
yang
menyebabkan
tekanan pada perut, seperti pakaian ketat dan korset. * "atalaksana: obat pompa proton inhibitor dan < &
reseptor
blocker
mengurangi
juga
sekresi
dapat
asam,
digunakan
selain
itu
prosedur
pembedahan juga dapat dilakukan.
2.+. Di$$erentia' Diagno%i%
9abel $iagnosis $ifferensial Nyeri Abdomen 4erdasarkan okasi
3=
untuk
K!adran Ata% Kanan
E,iga%tri
K!adran Ata% Kiri
Kolesistitis
'lkus peptikum
Infark impa
Kolangitis
1astritis
!uptur impa
Pankreatitis
1!$
Abses impa
Pneumonia& mpiema
Pankreatitis
1astritis
Pleurisy& Pleurodynia
Infark @iokard
'lkus 1aster
Abses Subdiaphragmatik
Perikarditis
Pankreatitis
-epatitis
sofagitis
Abses Subdiaphragmatik
K!adran Ba#a- Kanan
Peri!mbi'i!%
K!adran ba#a- Kiri
Apendisitis
Apendisitis A%al
$i*ertikulitis
Salpingitis
1astroenteritis
Salpingitis
-ernia Inguinalis
4o%el obstrution
-ernia Inguinalis
Kehamilan ktopik
!uptur Aneurisma Aorta
Kehamilan ktopik
4udd#;hiari syndrome
Nefrolitiasis
Nefrolitiasis
Inflammatory bo%el disease
Irritable bo%el syndrome
@esenteri lymphadenitis
Inflammatory bo%el disease
9yphlitis
2.. Penata'a%anaan $engan semakin anggihnya pameriksaan baik pemeriksaan radiologi
dan endoskopi, tatalaksana pasien dengan nyeri epigastrium juga semakin luas selain terapi farmakologi dan terapi bedah terapi endoskopi dan terapi radiologi inter*ensi serta terapi melalui laparoskopi. 4eberapa keadaan akut abdomen dimana tindakan operasi bukan merupakan pilihan utama adalah pada pankreatitis biliaris akut dimana setelah terapi antibiotik yang kuat drainage
3>
bilier melalui endoskopi harus dilakukan. Keadaan dimana pendekatan radiologi menjadi pilihan pertama yaitu pada abses hati dimana aspirasi abses melalui ultrasonografi abdomen harus dilakukan bersamaan dengan terapi antibiotik. Seara umum pada akhirnya penanganan pasien dengan nyeri epigastrium adalah menentukan penyakit apa yang dialami oleh pasien tersebut terapi yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien apakah diberiakan terapi farmakologi atau dengan terapi non farmakologi. BAB III KESI"PULAN
Nyeri epigastrium adalah nyeri yang berhubungan dengan rasa tajam dan terlokalisasi yang dirasakan oleh seseorang pada daerah tengah atas perut. !asa nyeri di perut tengah atas dapat disebabkan oleh kelainan organ dalam rongga abdomen maupun organ dalam rongga thoraks. 4eberapa organ di dalam rongga perut yang sering memberikan keluhan nyeri epigastrik antara lain Kelainan di lambung, usus halus, hati, kandung empedu, panreas. "rgan di dalam rongga dada yang sering memberikan keluhan nyeri atau tidak enak di perut atas, antara lain kalainan di esophagus dan jantung. Seara umum pada akhirnya penanganan pasien dengan nyeri epigastrium adalah menentukan penyakit apa yang dialami oleh pasien tersebut terapi yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien apakah pengobatan farmakologi atau dengan non farmakologi. DA/TA0 PUSTAKA
Sudoyo CA, Setiyohadi 4, Al%i I, dkk. Ilmu Penyakit $alam. :akarta5 Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit $alam. /??<. ;ro%in li0abet.:. /???. Patofisiologi, :akarta, 1;. Prie dan Cilson. /??<. Patofisiologi Konsep Klinis Proses#Proses Penyakit. d5 Ke# <. :akarta5 1;. 8inay Kumar, !am0i S. ;otran, Stanley . /??=. !obbins. 4uku Ajar Patologi !obbins. d#= (8ol. /). :akarta5 Penerbit 4uku Kedokteran 1;
3+