BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Cara – cara pemeriksaan traktus urinarius urinarius dapat dilakukan dilakukan dengan dengan berbagai cara, antara lain dengan intravena pyelografi ( IVP ), CT Urografi dan setiap pemeriksaan traktus urinarius arusnya dibuat terlebi daulu foto foto polo poloss abdo abdome men! n! "ang "ang aru aruss dipe diper rati atika kan n pada pada foto foto ini ini adal adala a bayangan, besar ( ukuran ), dan posisi posisi kedua gin#al! $ Intravena pyelografi ( IVP ) merupakan pemeriksaan dasar dari pemeriksaan radiologis traktus urinarius dengan menggunakan media kontras kontras dan biasany biasanyaa menda mendaulu uluii pemerik pemeriksaan saan lain! lain! Pemerik Pemeriksaan saan ini dianggap menguntungkan karena bisa menun#ukkan atau menampakkan seluru system traktus urinarius! % IVP diguna digunakan kan untuk untuk menemu menemukan kan berbag berbagai ai kelain kelainan an termas termasuk uk frekue frekuensi nsi berkem berkemi i yang yang terlal terlalu u sering, sering, nyeri nyeri pada pada punggu punggung ng bagian bagian ba&a, dapat mendeteksi masala pada traktus urinarius seperti batu gin#al, pembesaran prostate, tumor pada gin#al, ureter, dan vesica urinaria! ' Peme Pemerik riksaa saan n CT Urog Urograf rafii adal adala a peme pemerik riksa saan an CT scan scan pada pada saluran kencing (traktus urinarius) sebelum dan sesuda pemberian media kontras kontras intravena intravena untuk mendeteksi mendeteksi berbagai kelainan yang ada di daera saluran kencing (traktus urinarius)! Pemeriksaan CT Urografi ini dapat menilai fungsi gin#al, ureter, dan dan vesi vesika ka urin urinar aria ia sekal sekalig igus us secara secara non non inva invasif sif dan dan saat saat ini ini masi masi meru merupa paka kan n pili pilia an n utam utamaa untu untuk k eval evalua uasi si kasu kasuss koli kolik k gin#a gin#al l uret ureter, er, ematu ematuria, ria, deteks deteksii adany adanyaa batu batu ataupu ataupun n tumor tumor pada pada traktus traktus urinar urinarius! ius! elain itu #uga berguna pada kasus kasus *o& +ack Pain (*+P), infeksi salur saluran an kenc kencin ing g
beru berula lang ng,,
trau trauma ma
dan dan
eval evalua uasi si
kela kelain inan anke kela lain inan an
kongenital serta persiapan transplantasi gin#al (calon donor gin#al)!
1
B. Tu Tuju juan an Penu Penuli lisa san n
Tu#uan Tu#uan penulisan penulisan refrat ini adala untuk menamba menamba pengetauan pengetauan tentan tentang g pemerik pemeriksaan saan radiol radiologi ogi pada pada traktus traktus urinar urinarius ius dan kelain kelainann annya ya dengan menggunakan intravena pyelografi ( IVP ) serta CT Urografi, serta membandingkan asil pemeriksaan dengan menggunakan keduanya!
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOM ANATOMII SISTEM SISTEM URINAR URINAR
iste istem m
urina rinary ry
adal adala a
sist sistem em
org organ
yang ang
mempr empro oduks duksi, i,
menyimpan, dan mengalirkan urin! Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua gin#al, dua ureter, kandung kemi, dan uretra! $! -in#al
.edudukan gin#al di belakang dari kavum abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis iii melekat langsung pada dindin dinding g abdom abdomen! en! /anusi /anusiaa memilik memilikii sepasan sepasang g gin#al gin#al yang yang terleta terletak k di belakang perut atau abdomen! -in#al ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di ba&a ati dan limpa! 0i bagian atas (superior) gin#al terdapat kele kelen# n#ar ar
adren adrenal al
(#ug (#ugaa
dise disebu butt
kele kelen# n#ar ar
supr suprar aren enal al)! )!
-in# -in#al al
bersi bersifa fatt
retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen! .edua gin#al terletak di sekitar vertebra T$% ingga *'! -in#al kanan biasanya terletak sedikit di ba&a gin#al kiri untuk memberi tempat untuk ati! ebagian dari bagian atas gin#al terlindungi ole iga ke sebelas dan duabelas! .edua gin#al dibungkus ole dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan! -in#al -in#al adala adala organ organ ekskre ekskresi si dalam dalam verteb vertebrata rata yang yang berben berbentuk tuk mirip kacang! ebagai bagian dari sistem urin, gin#al berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari dara dan membuangnya bersama dengan air dalam dalam bentuk bentuk urin! urin! Cabang Cabang dari dari kedokt kedokteran eran yang yang mempela mempela#ari #ari gin#al gin#al dan
3
penyakitnya disebut nefrologi!
*1PI12 -I231*
etiap gin#al terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa #aringan fibrus ber&arna ungu tua lapisan gin#al terbagi atas 4
lapisan luar (yaitu lapisan korteks substantia kortekalis
lapisan dalam (yaitu medulla (substantia medullaris)
+agian paling luar dari gin#al disebut korteks, bagian lebi dalam lagi disebut medulla! +agian paling dalam disebut pelvis! Pada bagian medulla gin#al manusia dapat pula diliat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul! -in#al dibungkus ole lapisan #aringan ikat longgar yang disebut kapsula!
U2IT 5U2-I621* -I231*
4
Unit fungsional dasar dari gin#al adala nefron yang dapat ber#umla lebi dari satu #uta bua dalam satu gin#al normal manusia de&asa! 2efron berfungsi sebagai regulator air dan 7at terlarut (terutama elektrolit) dalam tubu dengan cara menyaring dara, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masi diperlukan tubu! /olekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang! 8eabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran la&an arus dan kotranspor! 9asil akir yang kemudian diekskresikan disebut urin! ebua nefron terdiri dari sebua komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan /alpigi) yang dilan#utkan ole saluran saluran (tubulus)! etiap korpuskula mengandung gulungan kapiler dara yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula +o&man! etiap glomerulus mendapat aliran dara dari arteri aferen! 0inding kapiler dari glomerulus memiliki poripori untuk filtrasi atau penyaringan! 0ara dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula +o&man karena adanya tekanan dari dara yang mendorong plasma dara! 5iltrat yang diasilkan akan masuk ke dalan tubulus gin#al! 0ara yang tela tersaring akan meninggalkan gin#al le&at arteri eferen! Tubulus gin#al merupakan lan#utan dari kapsula +o&man! +agian
5
yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula +o&man disebut tubulus konvulasi proksimal! +agian selan#utnya adala lengkung 9enle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal! *engkung 9enle diberi nama berdasar penemunya yaitu 5riedric -ustav 3akob 9enle di a&al taun $:;<an! *engkung 9enle men#aga gradien osmotik dalam pertukaran la&an arus yang digunakan untuk filtrasi! el yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang mengasilkan 1TP dan memungkinkan ter#adinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral! ebagian besar air (=>!>?) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis! Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari tubulus pengubung, tubulus kolektivus kortikal, dan tubulus kloektivus medularis! Tempat lengkung 9enle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus #u@taglomerular, mengandung macula densa dan sel #u@taglomerular! el #u@taglomerular adala tempat ter#adinya sintesis dan sekresi renin! Cairan men#adi makin kental di sepan#ang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian diba&a ke kandung kemi mele&ati ureter!
%! U8ATA8 Ureter merupakan saluran sepan#ang %B'< cm yang memba&a asil penyaringan gin#al (filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menu#u vesica urinaria! Terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masingmasing satu untuk setiap gin#al!
6
!
yntopi ureter anterior
ureter kiri .olon sigmoid
ureter kanan 0uodenum pars descendens
av! colica sinistra
Ileum terminal
av! testicularisovarica
av! colica de@tra av!ileocolica mesostenium
posterior
/!psoas ma#or, percabangan a!iliaca communis *akilaki4 melintas di ba&a lig! umbilikal lateral dan ductus deferens Perempuan4 melintas di sepan#ang sisi cervi@ uteri dan bagian atas vagina
*akilaki4 melintas di ba&a lig! umbilikal lateral dan ductus deferens Perempuan4 melintas di sepan#ang sisi cervi@ uteri dan bagian atas vagina! Ureter setela keluar dari gin#al (melalui pelvis) akan turun di depan m!psoas ma#or, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a!iliaca
7
communis! Ureter ber#alan secara posteroinferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventromedial untuk mencapai vesica urinaria! 1danya katup ureterovesical mencega aliran balik urine setela memasuki kandung kemi! Terdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralian pelvis renalisureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria! Tempattempat seperti ini sering terbentuk batukalkulus! Ureter diperdarai ole cabang dari a!renalis, aorta abdominalis, a!iliaca communis, a!testicularisovarica serta a!vesicalis inferior! edangkan persarafan ureter melalui segmen T$<*$ atau *% melalui pleksus renalis, pleksus aorticus, serta pleksus ipogastricus superior dan inferior!
'! VAI.1 U8I218I1
Vesica urinaria, sering #uga disebut kandung kemi atau bulibuli, merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari gin#al melalui ureter, untuk selan#utnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubu melalui mekanisme relaksasi spincter! Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor), bersamasama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus alus, serta pembulu pembulu dara, limfatik dan saraf!
8
yntopi vesica urinaria Verte@ Inferolateral
*ig! umbilical medial 6s! Pubis, /!obturator
uperior
/!levator ani .olon sigmoid,
ileum
internus, (lakilaki),
funduskorpus uteri, e@cav! vesicouterina (perempuan) *akilaki4 gl!vesiculosa,
Inferoposterior
ampula
vas
deferens,rektum Perempuan4 korpuscervis uteri, vagina 0alam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetraedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu ape@, fundusbasis dan collum! erta mempunyai tiga permukaan (superior dan inferolateral de@tra dan sinistra) s erta empat tepi (anterior, posterior, dan lateral de@tra dan sinistra)! 0inding vesica urinaria terdiri dari otot m!detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular)! Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae! Trigonum vesicae merupakan suatu bagian berbentuk miripsegitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini ber&arna lebi pucat dan tidak memiliki rugae &alaupun dalam keadaan kosong! Vesicae urinaria diperdarai ole a!vesicalis superior dan inferior! 2amun pada perempuan, a!vesicalis inferior digantikan ole a!vaginalis! edangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan parasimpatis! Persarafan simpatis melalui n!splancnicus minor, n!splancnicus imus, dan n!splancnicus
lumbalis
*$*%!
1dapun
persarafan
parasimpatis
melalui
n!splancnicus pelvicus %, yang berperan sebagai sensorik dan motorik!
! U8AT81
9
Uretra merupakan saluran yang memba&a urine keluar dari vesica urinaria menu#u lingkungan luar! Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan &anita! Uretra pada pria memiliki pan#ang sekitar %< cm dan #uga berfungsi sebagai organ seksual (berubungan dengan kelen#ar prostat), sedangkan uretra pada &anita pan#angnya sekitar '!B cm! selain itu, Pria memiliki dua otot spincter yaitu m!spincter interna (otot polos terusan dari m!detrusor dan bersifat involunter) dan m!spincter e@terna (di uretra pars membranosa, bersifat volunter), sedangkan pada &anita anya memiliki m!spincter e@terna (distal inferior dari kandung kemi dan bersifat volunter)!
10
Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars preprostatika, pars prostatika, pars membranosa dan pars spongiosa! D Pars preprostatika ($$!B cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelen#ar prostat! Pars preprostatika dikelilingi otot m! spincter uretrae internal yang berlan#ut dengan kapsul kelen#ar prostat! +agian ini disuplai ole persarafan simpatis! D Pars prostatika (' cm), merupakan bagian yang mele&atimenembus kelen#ar prostat! +agian ini dapat lebi dapat berdilatasimelebar dibanding bagian lainnya! D Pars membranosa ($%$= mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit! +agian ini mengubungkan dari prostat menu#u bulbus penis melintasi diafragma urogenital! 0iliputi otot polos dan di luarnya ole m!spincter uretrae eksternal yang berada di ba&a kendali volunter (somatis)! D Pars spongiosa ($B cm), merupakan bagian uretra paling pan#ang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di u#ung kelen#ar penis! +agian ini dilapisi ole korpus spongiosum di bagian luarnya!
B. I!P "Intra !ena Piel#gra$%&'
$! 0efinisi Intravena pielografi (IVP) atau pielografi intravena (PIV) atau dikenal sebagai Intra Venous Urography atau urografi adala foto yang dapat menggambarkan keadaan system urinaria melalui baan kontras radioopak! Pencitraan ini dapat menggambarkan adanya berbagai macam kelainan dan gangguan pada sistema urinaria! Pielografi adala pemeriksaan foto roentgen pelvis gin#al dan ureter dengan cara memasukan 7at kontras kedalamnya! Eat tersebut dimasukan intravena, seingga pemeriksaanya disebut pielografi intravena! B %! Indikasi dan .ontraindikasi Indikasi dari dilakukanya pemeriksaan radiologi dengan IVP adala
;,>
4
a! .ecurigaan patologis pada traktus urinarius
11
b! Indikasi klinis utama yaitu4 ematuri, nyeri pinggang, kolik gin#al, infeksi saluran kencing berulang, kecurigaan tumor di sistema urinarius, disuria, frekuensi, kecurigaan renal calculus .ontraindikasi IVP adala adanya alergi teradap kontras yang akan diberikan, penyakit #antung dan kegagalan fungsi #antung, asma, diabetes, kegagalan fungsi epar dan gin#al, #ika gangguan gin#al ditemukan sebelum pemberian kontras, metformin arus dientikan : #am sebelum dan setela prosedur, tirotoksikosis, dan keamilan! > '! +aan .ontras dan 0osis +aan kontras untuk IVP $ 4 (a) Conray (/eglumine iotalamat ;) (b) 9ypaFue sodiumsodium diatri7oate B (c) Urografin>;? (metyl glucamine diatri7oat) (d) Urografin ;<> a@ton ($=;=) membagi dosis untuk orang de&asa dengan berat badan >< kg dan sesuai kadar ureum kreatinin men#adi ' yaitu $4 (a) 0osis renda 4 $% gr lod (b) 0osis menenga 4 $%$' gr lod (c) 0osis tinggi 4 '< gr lod Pada anakanak bila memakai ypaFue B ?, dosis yang dipakai $,B mlkg++! edangkan bila memakai urografin >; ? dosis yang dipakai berdasarkan pada umur <$ taun 4 >$< mlG $% taun 4 $< $% mlG %; taun 4 $%$B mlG umur ;$% taun 4 $B%< ml! pada umumnya kecepatan pemberian intravena adala %< mlmenit $! ! Persiapan Pasien ebelum pasien disuntik dengan 7at kontras, arus dilakukan terlebi daulu anamnesa mengenai ri&ayat alergi atau bila ada kecurigaan dapat dilakukan u#i kepekaan berupa pengu#ian subkutan atau intravena! +ila penderita alergi teradap baan kontras, pemeriksaan IVP dibatalkan! 1da tidaknya ri&ayat penyakit diabetes, gangguan #antung, epar dan gin#al, asma dan keamilan!
12
/alam sebelum pemeriksaan diberikan castor oli (catarsis) atau laksans untuk membersikan colon dari feses yang menutupi daera gin#al! Untuk mendapatkan keadaan deidrasi ringan, pasien tidak diberikan minum yang mengandung karbonat, tu#uanya untuk mengembangkan lambung dengan gass! Usus akan berpinda, seingga bayangan kedua gin#al akan dapat diliat melalui lambung yang terisi gas $! untikan @ray media kontras diberikan kepada pasien melalui #arum atau kanula ke dalam vena, biasanya di lengan! .ontras diekskresikan atau dikeluarkan dari aliran dara melalui gin#al, dan media kontras akan terliat pada @ray segera setela in#eksi! inarH diambil pada interval &aktu tertentu untuk menangkap kontras karena per#alanan melalui bagianbagian berbeda dari sistem kemi! 9al ini memberikan pandangan yang kompreensif anatomi pasien dan beberapa informasi tentang fungsi sistem gin#al!
B! -ambaran Pielografi 2ormal 5oto pertama selalu foto abdomen tanpa kontras! 5oto ini arus mencakup costa ke $$ dan simfisis pubis! +ila penderitanya amat besar, tambala dengan foto tersendiri daera pelvis!; Pertamatama liatla tulang, costa,vertebra, dan pelvis, untuk mengesampingkan adanya infeksi, metastase, atau kelainankelainan yang lain! .emudian liat garis bentuk psoas! -aris psoas tidak selalu terliat, al ini tidakla penting, tetapi perubaan dari garis otot psoas normal yang lurus
biasanya
penting!
Identifikasi
gin#al,peratikan
bentuk
dan
ukurannya, kemudian liat daera kandung empedu! Peratikan adaka klasifikasi! ; +ila colon terlalu banyak berisi feces atau gas, gin#al bisa tidak #elas terliat dan batu pada ureter atau buli mungkin terle&atkan! .osongkan usus dan ulangi foto! ; Tulangtulang, otot psoas kiri dan kedua
13
gin#al terliat dengan #elas! ; Ukuran kedua gin#al arusla sama ( yang kiri biasanya lebi tinggi dari yang kanan )dan garis luarnya arusla rata! +iasanya terliat penon#olan alus pada sisi lateral gin#al kiri! Penon#olan lokal yang lain mencurigakan suatu kista atau tumor gin#al! Pengkerutan, baik lokal atau seluru gin#al, mencurigakan adanya suatu infeksi kronis! ; Pada pielogram normal akan diperole gambaran bentuk kedua gin#al seperti kacang! .utub (pool) atas gin#al kiri setinggi T $$, bagian ba&a, batas ba&a setinggi korpus vertebra *'! -in#al kanan letaknya kirakira % cm lebi renda daripada yang kiri! Pada pernafasan, kedua gin#al bergerak, dan pegerakkan ini dapat diliat dengan fluoroskopi! 1ra sumbu ke ba&a dan lateral se#a#ar dengan muskuli Psoas kanan dan kiri! 0engan adanya lemak perirenal, gin#al men#adi lebi #elas terliat! 9al ini terutama dapat diliat pada orang gemuk! Pelvis renis kemudian dilan#utkan dengan kalik mayor, biasanya %! 0ari kalik mayor dilan#utkan dengan kalik minor! 3umlanya bervariasi antara ;$! .edua ureter ber#alan lurus dari pelvis renis ke daera pertengaan sacrum dan berputar kebelakang lateral dalam suatu arkus, turun ke ba&a dan masuk ke dalam dan depan untuk memasuki trigonum vesica urinaria! $ Tiga tempat penyempitan ureter yang normal, yaitu pada sambungan pelvis dan ureter, ureter dengan bulibuli, dan pada persilangan pembulu dara iliaka!$ egera setela kontras diberikan, muncul pada sinar@ sebagai 8enal +lusJ! Ini adala kontras yang disaring melalui korteks! Pada selang &aktu ' menit, blus gin#al masi #elas (pada tingkat lebi renda) tetapi calyces dan pelvis gin#al sekarang terliat! Pada = $' menit kontras mulai mengosongkan ke dalam ureter dan per#alanan ke kandung kemi yang sekarang tela mulai mengisi! Untuk memvisualisasikan kandung kemi benar, berkemi pasca @ray akan diambil, seingga sebagian besar kontras (yang dapat menutupi patologi) dikosongkan! ebua IVP dapat dilakukan baik dalam keadaan darurat atau rutin!
14
;! 3enis prosedur pelaksanaan IVP a! IVP 0arurat Prosedur ini dilakukan pada pasien yang datang ke I-0, biasanya dengan kolik gin#al berat dan tes ematuria positif! 0alam al ini dokter memerlukan pemeriksaan untuk mengetaui apaka pasien memiliki batu gin#al dan apaka itu yang menyebabkan sumbatan dalam sistem kemi! Pasien dengan batu gin#al tetapi tidak disertai sumbatan, biasanya dipulangkan dan akan disarankan periksa dengan seorang ali urologi! Pasien dengan batu gin#al dan obstruksi biasanya diperlukan untuk tinggal di ruma sakit untuk pemantauan atau pera&atan lebi lan#ut! ebua IVP 0arurat dilakukan kirakira sebagai berikut4 a! .U+(.idney, Ureter, +ladder) polos atau sinar@ abdomenG b! suntikan media kontras, biasanya B< mlG c! sinar@ abdomen yang tertunda, diambil di sekitar $B menit pasca in#eksi! 3ika obstruksi tidak #elas di film pasca berkemi diambil dan pasien dikirim kembali ke departemen darurat! 3ika obstruksi terliat, film pasca berkemi masi diambil, namun diikuti dengan serangkaian radiografi diambil pada interval Kdouble timeK! /isalnya, pada '< menit pasca in#eksi, $ #am, % #am, #am, dan sebagainya, sampai obstruksi terliat mengilang! Laktu penundaan ini dapat memberikan informasi penting bagi urolog di mana dan seberapa para obstruksi tersebut!
b! IVP 8utin Prosedur ini yang paling umum untuk pasien yang memiliki ematuria mikroskopik atau makroskopik yang tidak dapat di#elaskan! 9al ini digunakan untuk memastikan adanya tumor atau gangguan yang mirip perubaan anatomi! Urutan gambar kirakira sebagai berikut4 •
•
polos atau .ontrol gambar .U+G langsung @ray anya daera gin#alG
15
•
B menit @ray anya daera gin#al! Pada titik ini, kompresi mungkin atau tidak dapat diterapkan (ini
merupakan kontraindikasi pada kasus obstruksi)! 0alam pyelograpy, kompresi melibatkan menekan pada daera perut bagian ba&a, yang mengasilkan distensi pada saluran kemi atas M$N! •
3ika kompresi diberikan4 $< menit pasca in#eksi @ray dari daera gin#al yang diambil, diikuti ole .U+ pada rilis kompresi!
•
3ika kompresi tidak diberikan4 sebua .U+ standar diambil untuk menun#ukkan pengosongan ureter! 9al ini terkadang dapat dilakukan dengan pasien berbaring dalam posisi tengkurap! ebua pasca berkemi @ray diambil setela itu! Ini biasanya pandangan kandung kemi coned!
>! Taapan Pembacaan 5oto IVP Tabel $! Taapan Pembacaan 5oto IVP Menit <
Uraian 5oto polos perut
B
/eliat fungsi ekskresi gin#al! Pada gin#al normal system pelvikaliseal suda tampak
$B
.ontras suda mengisi ureter dan bulibuli
'<
5oto dalam
keadaan
berdiri, dimaksudkan untuk
menilai
kemungkinan terdapat perubaan posisi gin#al ( ren mobilis) ;<
/eliat keseluruan anatomi saluran kemi antara lain 4 filling defect, idronefrosis, double system, atau kelinan lain! Pada buli buli diperatikan adanya indentasi prostat, trabekulasi, penebalan otot detrusor, dan sakulasi bulibuli!
P/
/enilai sisa kontras (residu urin) dan divertikel pada bulibuli!
:! .elainan yang dapat diliat pada IVP .elainankelainan yang dapat terliat pada IVP 4 $! .elainan pada gin#al
16
a! .ongenital, yaitu pada kelainan perkembangan gin#al i!
.elainan letak gin#al (ektopik) 4 -
Unilateral pelvis kidney
-
9orse kidney
-
0ystopic left kidney fused rigt kidney
-
2early complete agenesis to left kidney
ii! .elainan gin#al -
9ipoplasia
-
1plasia
-
.ista
b! 8adang Ter#adinya perubaan pada pasien pelvis renis dari bentuk cupping sampai dengan blunting (menggelembung)! Termasuk didalamnya4 i!
Pyelonefritis kronis
Pyelonefritis #arang ditemukan pada usia rema#a, tetapi insidennya bertamba pada usia tua dan disebabkan karena adanya retensi urin! 5aktor penting pada infeksi traktus urinarius pada &anita adala masuknya organism kolon kedalam bulibuli melalui uretra dan selan#utnya men#alar ke bagian proksimal traktus urinarius! Infeksi ematogen sering disebabkan ole kumankuman streptococcus dan stapylococcus! *esi di gin#al dapat bersifat local atau difus! Pada stadium akut terdapat udem #aringan interstitial dengan infiltrasi leukosit! 3ika infeksi men#adi kronis akan terbentuk #aringan ikat dan ter#adi parut pengerutan gin#al! $ .elainankelainan
radiologik yang
tidak
kas tidak
selalu
17
ditemukan pada pyelogram! -ambaran radiologik yang kas pada pemeriksaan IVP adala kalises bentuknya menggelembung dan korteks menipis bila suda terbentuk fibrosis maka terliat lebi puti pada foto! : ii! 8enal abses Infeksi supuratif akut parenkim gin#al biasanya mulai dari korteks menyebar melalui ematogen! Penyebab terbanyak adala kuman staapylococcus! 3ika ter#adi satu atau lebi abses kecil dalam parenkim, maka biasanya tidak ditemukan gambaran roentgen yang kas! Tapi #ika abses ini bersatu membentuk suatu abses besar atau karbunkel, maka pada foto polos akan tampak perbesaran gin#al, dengan gambaran lemak perirenal pada daera tersebut suram! Pemeriksaan pyelografi intravena
baru berarti
memperliatkan
#ika
system
fungsi gin#al
kalik!
cukup
0itemukan
untuk
kompresi
perpindaan letak atau obliterasi kalikkalik yang disebabkan ole abses!$ c! Tumor i!
2efroblastoma Tampak ada desakan dari system kalises bagian ba&a seingga menyerupai bunga lily yang #atu atau layu dan disebut dropping lily signJ =
ii! Lilms tumor Tumor &ilms #arang ditemukan pada &aktu lair atau bulan bulan pertama kelairan! Tumor ini berasal dari congenital! Timbul dalam Gparenkim gin#al, mungkin dari sisasisa blastoma nefrogen dan biasanya dari focus tunggal, kadang kadang lebi dari satu area! Tumor &ilms biasanya dikelilingi ole
#aringan
pseudokapsul
yang
memisakannya
dari
kompresi parenkim gin#al normal! 0iagnosis ditegakkan dengan pyelograf intravena, ultrasonografi dan computed tomografi!$
18
iii! .arsinoma sel gin#al 0isebut #uga ipernefroma, adenokarsinoma gin#al, karsinoma sel terang (clear sel carcinoma)! Tumor ini terutama didapat pada orang de&asa! 3arang terliat pada anakanak diba&a umur B taun! +erasal dari mana sa#a dalam substansi gin#al, mungkin dari sel epitel atau tubuli gin#al! $ Pada pyelogram tampak massa dalam gin#al! 0istosi kalik! $ iv! Tumor pelvis renis Tumor ini berasal dari epitel! -ambaran 8oentgennya berbeda dengan adenokarsinoma dan parenkim gin#al normal! Tidak tampak kelainan pada foto polos abdomen! -e#ala utama berupa ematuria! 3ika tumor kecil, sulit untuk diketaui! Tumor menyebabkan kekurangan pengisian ( filling defect ) dalam pelvis atau kalik! +atasnya bisa rata atau tidak beraturan, dapat kecil atau besar! ulit untuk dibedakan dengan papiloma, kadang – kadang di#umpai kalsifikasi didalamnya!$ d! +atu -ambaran klinis batu di dalam traktus urinarius bermacam – macam! +atu kecil di dalam kalik tidak selalu memberikan keluan, #adi dapat tanpa ge#ala! .eluan yang paling banyak bila batu berada di dalam ureter! +atu besar yang mengisi system pelviokalik ( batu staghorn ) dapat merusak seluru gin#al! +iasanya ter#adi peradangan dan obstruksi! -ambaran klinis yang la7im adala kolik ureter, ematuria dan radang traktus urinarius! $ +atu gin#al akan selalu terletak di dalam bayangan gin#al, apapun posisi penderita! 5oto lateral atau miring akan membantu membedakan batu gin#al dengan batu empedu atau kalsifikasi yang lain!; +atu gin#al bisa tunggal atau multipel, alus atau kasar! +iasanya amat dense dan bias #uga bilateral! +entuknya bisa sesuai dengan bentuk pelvis dan caly@ renalis! +ila besar, disebut OOstagornOOG ini menyebabkan infeksi yang berulang! 5ragmen yang kecil bisa masuk
19
ke dalam ureter dan menyebabkan kolik renal atau obstruksi! ; Penilaian batu gin#al, penting diperatikan $ 4 i!
3umla, densitas, dan bayangan batu
ii!
*okasi
iii!
.omplikasi ( obstruksi, parut gin#al, atau pembentukan striktur )
iv!
2efrokalsinosis
e! Trauma -in#al Trauma traktus urinarius dapat ter#adi akibat #atu dari tempat yang tinggi, kecelakaan lalu lintas, benturan benda keras pada gin#al, pukulan, dan luka teimbak, yang sering tekena trauma adala gin#al, buli – buli, dan trauma! Pada pemeriksaan klinis ditemukan ematuria, nyeri abdomen, akut abdomen! Pada palpasi kadang teraba massa di abdomen, nyeri tekan! Trauma gin#al dapat dibagi dalam beberapa tingkat4 ringan, sedang, dan berat, yang terdiri dari4 $! Trauma gin#al ringan adala kontusio gin#al, mengenai korteks, tanpa laserasi, kalik atau kapsul renalis! 0apat ter#adi setempat atau difus, pembengkakakan parenkim dan perdaraan ringan intrarenal atau ematom di subkapsul! Trauma ini dapat sembu segera tanpa komplikasi atau sequellae. %! Trauma sedang berupa rupture kapsul dengan kalik yang masi utu, atau ruptur kalik dan kapsul! 1rteri renalis #uga dapat sobek! Perdaraan dan ekstravasasi urin ke dalam parenkim gin#al dalam rongga di ba&a kapsul! '! Trauma gin#al +erat disebut #uga shattered kidney , yaitu ter#adi avulsi arteri renalis dan trombosis arteri renalis! .ead aan ini mencakup parenkim gin#al, system pelviokalik, dan kapsul renalis, laserai ganda yang menyebabkan kematian gin#al! 1rteri renalis terputar, tanpa atau dengan avulse vena renalis! Untuk menyelamatkan #i&a penderita, arus segera dilakukan nefrektomi! Pemeriksaan radiologic yang diker#akan yaitu foto
20
polos abdomen, pielografi intravena, CT – can,dan pada kasus pilian, arteriografi gin#al!
%! .elaianan pada ureter a! .ongenital i! 0uplikasi unilateralbilateral, sebagian atau selurunya sampai masuk ke buli – buli! ii! Ureterokel, memberikan gambaran radiologis seperti kepala ular kobra=! iii! 0ivertikel, bisa disebabkan ole adanya stagnasi urin ole karena adanya obstruksi batu kencing yang #uga dapat timbul infeksi! Pada keadaan ini didapatkan additional defect :. b! +atu i! 8adioiopakG tampak pada foto polos! Pemeriksaan IVP untuk menentukan lokasinya dan akan terliat pelebaran ureter proksimal dari batu! ii! 8adiolusenG tidak tampak pada foto polos, pada IVP tampak luput isi ( filling defect ) pada ureter, dengan kemungkinan pelebaran bagian proksimalnya! 0iagnosis banding adala tumor dan bekuan dara $! c! 8adang Pada radang ureter ( uretritis ) , ureter tampak irregular dan dapat berupa dilatasi ureter! 1danya batas tampak adanya obstruksi dari dera#at
ringan
sampai
obstruksi
total
yang
menyebabkan
ureterektasi dan idronefrosis$,:! d! Tumor -ambaran
radiologis
berupa
luput
isi
( filling
defect ),
kemungkinan dilatasinya di proksimalnya! 0iagnosis banding iala batu radiolusen dan bekuan dara! e!
Trauma triktur4 biasanya ter#adi akibat peradangan, trauma terutama ole
21
instrument ( iatrogenic )$
'! .elainan pada vesika urinaria Pada keadaan normal dinding vesika urinaria licin dan rata! Pada keadaan radang dindingnya irregular dan kemungkinan disertai defek =! 1danya batu buli – buli, penyebab utamanya adala obstruksi dan infeksi! .ebanyakan adala radioopak dan dengan muda diliat pada foto polos abdomen $! 1danya filling defect biasanya disebabkan karena keganasan pada vesika urinaria=! +ila bulibuli akan diperiksa setela urografi intravenous, liatla pada foto menit ke %
+ulibuli yang besar, bisa karena; (a)
6bstruksi prostate!
(b)
6bstruksi
uretra
(striktur
karena
gonococcus,
pimosis, karsinoma penis atau ketup uretra)! (c) (%)
Paralysis (neuroganic baldder)!
+ulibuli yang kecil; +iasanya ter#adi setela infeksi 4 (a)
Tuberkulosa
(b)
cistomiasis
(c)
etela irradiasi pelis atau operasi untuk penyaki medulla spinsalis (#arang)
(') -aris bentuk bulibuli yang tidak teratur atau kasar ;,$< (a) .asar dengan garis bentuk bulibuli yang tidak #elas, sering disebabkan karena adanya ipertrofi otot dinding bulibuli dengan trabekulasi atau diverticula!
22
(b) Cystitis konis bisa #uga menyebabkan garis bentuk yang amat kasar tanpa diverticula! (c) Penyebab lain4 neurogenic bladder! () +atu! ; ering besar dan tunggal, bisa mengalami kalsifikasi atau tidak! +isa ter#adi pada de&asa atau anakanak, bisa multipel danatau berlapislapis! (B)
.alsifikasi; cistomiasis menyebabkan klasifikasi seperti kulit telur, yang bisa tipis atau tebal, pada sebagian atau seluru buli buli! +ila klasifikasi anya berupa suatu bercak yang kecil, biasanya karena tuberkulosa, tetapi scistomiasis atau encrusted papillae bisa #uga menyeabkan al ini!
(;)
0efek lokal; uatu defek negative pada cystogram amper selalu karena karsinoma bulibuli, tetapi bisa #uga karena batu non opaFue atau ureterocele! suatu tumor biasanya irregular, sedangkan batu biasanya bulat! +ila defek ini terdapat pada dasar buli buli, al ini bisa karena prostate yang membesar! /ungkin dapat terliat kalsifikasi prostate di ba&anya!
(>)
-as didalam bulibuli; 9al ini biasanya ter#adi karena adanya fistula antara bulibuli dengan usus atau vagina! +isa terdapat pada diabetes yang berat! +alon cateter (foley cateter) bisa #uga menimbulkan gambaran gas #uga!
(:)
Penekanan pada +ulibuli; i! Perdaraan pelvis ii! Penekanan pada atap bulibuli iii! Pembesaran prostat iv! .arsinoma bulibuli
23
v! cistomiasis
9! .omplikasi pemberian kontras dan pencegaannya 8eaksi yang tidak menguntungkan dari pemberian kontras adala%,$$ 4 $! Toxic rection berupa aritmia #antung, oedem paru, perasaan nyeri dan panas pada lengan daera yang disuntik! %! Allergic reaction berupa urtikaria, kon#ungtivitis, rinitis, bronkospasme, dan angioneurotik oedem! '! Idiosyncratic reaction berupa akut anafilaksis, reaksi vagal, mual, munta, perasaan tidak enak pada perut, perasaan ingin kencing atau berak, batuk dan bersin %! Pencegaan ter#adinya komplikasi dari pemeriksaan IVP adala 4 $! 1namnesa mencari ri&ayat alergi obat – obatan! %! Pengobatan pendauluan dengan derivate steroid! '! Pengobatan pendauluan dengan anti istamine! ! U#i kepekaan dengan 7at kontras yang akan digunakan, kalau mungkin ganti kontras %!
I! .euntungan dan kerugian IVP .euntungan pemeriksaan radiologis dengan menggunakan IVP adala 4 $! .ita mendapatkan informasi yang terperinci untuk membantu mendiagnosa dan terapi pada kelainan – kelainan di organ traktus urinarius! %! IVP merupakan prosedur invasive yang minimal dengan #arang ter#adi komplikasi! '! IVP merupakan proses pemeriksaan radiology yang cepat, tanpa rasa sakit dan lebi mura '! .erugian dari IVP adala bila ter#adi komplikasi dari baan kontras yang diberikan! 0an adanya efek radiology dengan adanya
24
prosedur dari IVP tersebut'!
B. (T Ur#gra)i
$! 0efinisi CT urografi adala pemeriksaan CT scan sebelum dan sesuda pemberian kontras intravena untuk menampilan gambaran traktus urinarius! Pemeriksaan ini sangat informatif dalam mendeteksi berbagai kelainan traktus urinarius! Teknik dan asil pencitraan yang diasilkan pada CT urografi mampu menggantikan posisi pemeriksaan +26IVP yang
suda kita kenal se#ak taun
$=%=!
eperti kita
sadari
perkembangan teknologi CT scan elical (spiral) pada a&al taun $==< an, memungkinkan kita memperole gambaran volumetrik seingga mampu mendeteksi kelainankelainan organ intra abdominopelvis secara crosssectional! aat ini dengan berkembangnya teknik CT scan multidetektor atau multislice (/0CT atau /CT), kita dapat melakukan pemeriksaan CT scan lebi cepat dan memperole resolusi pencitraan yang makin baik! Pemeriksaan CT urografi dapat menilai gin#al, ureter, dan vesika urinaria sekaligus secara non invasif, dan saat ini merupakan pilian utama untuk evaluasi kasuskasus kolik gin#alureter, ematuria, deteksi adanya batu ataupun tumor traktus urinarius! Pemeriksaan ini #uga berguna pada kasuskasus lo& back pain, infeksi traktus urinarius berulang, trauma, dan evaluasi kelainankelainan kongenital, serta persiapan calon donor gin#al!
25
%! Indikasi CT Urografi 2yeri pinggang mendeteksi adanya batu atau penyebab lain yang menyebabkan nyeri pinggang, seperti appendicitis atau torsio kista ovarium! Pada kasus urolitiasis, pemeriksaan tanpa kontras intravena suda cukup memadai untuk penilaian posisi dan ukuran batu! Pasca penyuntikan kontras intravena akan memperliatkan adanya obstruksi atau idronefrosisureter akibat batu tersebut! 0i samping itu, penilaian seluru organ intra abdominal dan pelvis lainnya #uga dapat ditakukan se#alan dengan pemeriksaan traktus urinarius! Infeksi traktus urinarius4 mendeteksi kemungkinan adanya abses renal atau perirenal, pyelonefritis emfisematous atau pyonefrosis atau tuberculosis pada kasuskasus infeksi yang tidak memperliatkan respons baik teradap pemberian terapi antibiotika! Penyebab lain yang #uga men#adi sumber infeksi berulang adala adanya batu, yang menimbulkan persisten infeksi atau pyuria! Trauma4 pada kasuskasus trauma, baik trauma tumpul, ta#am, ataupun iatrogenik, CT merupakan modalitas pilian karena mampu mengidentifikasi gradasi trauma dan sangat sensitif untuk deteksi adanya kontusio renal, laserasi atau ematoma, sampai kondisi yang sangat berat, seperti fraktur renal, oklusi arteri renalis, atau avulsi ureteropelvic #unction! .elainan kongenital asil pencitraan CT urografi dalam reformasi multiplanar dan tiga dimensi lainnya mampu menampilkan dengan #elas kelainan kongenital traktus urinarius, seperti gin#al tapal kuda (orsesoe kidney), malposisi atau gin#al ektopik! Persiapan tindakan beda4 CT urografi berperan dalam deteksi dan menentukan staging pada lesilesi malignitas traktus urinarius, serta ubungan lesi dengan organ sekitarnya! Pada kasus urolitiasis, penilaian ukuran, bentuk, dan lokasi batu yang ditampilkan pada CT urografi dapat
26
membantu menentukan strategi terapi yang akan dilakukan! '! Pemberian /edia .ontras dan Teknik Pemeriksaan a! Plan 5oto+26 Polos canning pertama tanpa pemberian media kontras, terutama untuk kasus neprolitiasis sangat dian#urkan, seingga gambaran batu tidak superposisi dengan kontras media!
b! 5ase 2eprograpic 0iberikan media kontras dengan konsentrasi media kontras '<< mlg, Volume sebanyak $<< ml dengan kecepatan (flo&rate) ' mldetik! 0ilakukan scanning kedua setela delay $<< detik pasca kontras media disuntikan!
c! 5ase A@cetoryAkskresi 0iberikan cairan 2aCl (aline) sebanyak $<< ml yang diberikan setela pelaksanaan scan pertama dengan flo&rate % mldetik atau diberikan melalui infuse set dengan membuka penu slang infuse! 0ilakukan scanning ketiga setela delay : – $< menit pasca kontras media disuntikan! 3ika opasitas segmental traktus urinarius (misal ureter) belum memadai maka dapat dilakukan scanning kembali dengan posisi pasien Telungkup (prone)! d! Post Processing 0ibutukan data irisan a@ial tipis <,>B mm – $ mm yang selan#utnya akan diproses di '0 task card untuk mendapatkan gambaran Coronal dan type gambar /IP Tin original maupun invert! elan#utnya dapat pula direkonstruksi untuk mendapatkan gambaran Volume 8endering (V8T) yang diliat dari berbagai sudut berbeda!
27
%! .ontra Indikasi CT Urografi 8i&ayat alergi teradap kontras media intravena, &anita amil, atau penderita gangguan fungsi gin#al menaun (cronic renal failure insufficiency), kecuali yang suda dalam program emodialisis
'! .eunggulan CT Urografi Intravenous urografi (IVU) tela lama men#adi lini pertama dalam mengevaluasi abnormalitas dari saluran -enito Urinary! 2amun, temuan pencitraan rentan dipengarui ole artefak (gas usus atau isi usus), dan buruknya atau nonopacitas r saluran kemi (karena penurunan fungsi gin#al)! Untuk batu radiolusen, IVU #uga terbatas! .ondisi tersebut dapat men#adi
prasangka atau mungkin kebenaran
untuk
mendiagnosa
abnormalitas dari saluran kemi! ituasi ini tidak anya untuk dokter atau pemeriksaan tambaan untuk mendeteksi gangguan saluran kencing lebi lan#ut, tetapi diagnosis akir dan pengelolaan yang tepat untuk pasien dengan ge#ala klinis akut akan #uga ter tunda! .arena keterbatasan mendiagnosis dengan benar kelainan s aluran kemi ole IVU, pemeriksaan yang lebi cepat dan akurat saat ini sedang banyak dibicarakan! 0engan perkembangan pemeriksaan
dalam teknik
CT, elical CT scan tela men#adi pilian alternatif dalam mengevaluasi kelainan saluran kemi, terutama untuk urolitiasis! 8esolusi yang baik dan cepat dari pemeriksaan dengan menggunakan eli@ CT meningkatkan keakuratan pemeriksaan #ika dibandingkan dengan IVU!
Tapi aksial
gambar CT dapat menyebabkan beberapa kesulitan interpretasi untuk dokter yang terbiasa menganalisis gambar coronal dengan IVU! 5ormat ulang dengan 'dimensi ('0) CT urografi dari tipispotong aksial eliks CT scan dapat membuat pencitraan koronal seperti pada
28
pencitraan IVU! CT urografi tiga dimensi tidak muda ditafsirkan ole dokter yang tidak terbiasa dengan aksial CT imaging, tetapi CT imaging membantu meningkatkan akurasi dalam diagonosins kelainan saluran kencing! Pada penelitian dalam #urnal 1ssesment of CT Urograpy in te 0iagnosis of Urinary Tract 1bnormalities melakukan penelitian mengenai CT Urografi yang diformat ulang untuk pasien dengan ge#ala klinis yang mengara ke kelainan saluran kemi, dan mengevaluasi nilai diagnostik CT urografi! CT urograpic menemukan B dari ' pasien tidak bisa dibedakan dari neoplasmof urinarytract (-br!>) setela biopsi ole ureteroscopy, B pasien terdiagnosis maligna!
*a+,ar. -. eorang pasien >=taun lakilaki dengan nyeri panggul akut
kanan! "A' urografi intravena (IVU) menun#ukkan $ batu di daera panggul kanan! -in#al kanan tidak opacifier karena penurunan fungsi gin#al! 6le karena itu, tingkat obstruksi saluran kemi tidak dapat ditampilkan! "B' 2on kontras CT urografi #elas menun#ukkan batu yang terletak di kanan uretero pelvis persimpangan ditandai dengan idronefrosis! Terliat 1ppendicolit pada -ambar! -A (pana) #uga digambarkan ole CT can!
29
*a+,ar. . eorang &anita B; taun dengan ri&ayat diabetes mellitus, dari
pemeriksaan klinis didapatkan demam dan nyeri panggul kiri! "A' IVU menun#ukkan peningkatan minimal gin#al kiri, dengan ruang yang mencurigakan menempati massa di kutub atas! Terliat #uga sebua batu stagorn dibagian kiri gin#al! "B' CT urografi menun#ukkan beberapa kista loculated dibagian atas gin#al kiri dan batu stagorn dibagian pelvis gin#al kiri! CT urografi menggambarkan Pielonefritis Hantogranulomatous! .arena resolusi pencitraan yang baik dan cepat Pada pemeriksaan CT scan, tela men#an#ikan modalitas untuk mendiagnosis abnormalitas pada saluran kemi! 0engan kema#uan tenologi komputer, '0 CT urograpy diformat ulang dari a@ial tipispotong irisan multi pencitraan mampu menyediakan beberapa informasi diagnostik dari CT konvensional! 0osis radiasi #uga dikurangi dengan menggunakan desain multipledetektor CT scan eliks! tudi terbaru menun#ukkan ba&a dosis radiasi dari CT urografi adala sama atau anya sedikit lebi besar dari IVU! /enurut asil penelitian kami, CT urografi menampilkan akurasi yang sangat tinggi dalam mendiagnosa urolitiasis (sensitivitasnya =>,B?, spesifisitasnya $<)! .arena kebanyakan urolitiasis adala radiopak pada CT scan, CT urografi tidak cukup dalam mendiagnosis batu saluran kemi tanpa IVU dan sebaliknya! CT tanpa kontras menun#ukkan superior sensitivitas IVU dalam mendeteksi batu saluran gin#al!
30
*a+,ar. /. eorang pria :taun dengan ge#ala nyeri pada punggung kanan! "A'
IVU menun#ukkan idronefrosis sedang dan ydroureter pada bagian kanan dengan keadaan ureter yang berbelitbelit! "B0 (' etela kontras CT dan CT diformat ulang, urografi menun#ukkan temuan yang sama dari IVU, bagaimanapun, penyempitan pada sepertiga bagian atas ureter kanan seperti paru burung (pana), yang dikompresi ole IVC (pana)! Terdiagnosis 8etrocaval ureter!
*a+,ar. 1. eorang anak B taun dengan ri&ayat penyakit #antung ba&aan
dengan ge#ala infeksi saluran kemi berulang! CT urografi menun#ukkan agenesis dari gin#al kiri! Terliat #uga gambaran idronefrosis dan ydroureter! Pasien tersebut terdiagnosis V1TA8 sindrom!
31
*a+,ar. 2. eorang pria :%taun dengan manifestasi klinis nyeri pinggang kiri
dan disuria! Pada CT urografi tanpa kontras menun#ukkan penebalan yang tidak teratur pada ureter kiri dan seluru dinding kandung kemi (pana)! Terkesan adanya proses peradangan kronis! +iopsi dilakukan dan mengungkapkan perubaan granulomatosa istopatologis! Terdiagnosis T+ saluran kemi!
*a+,ar. 3. eorang pria >taun dengan ge#ala ematuria selama $ minggu!
CT Urografi dilakukan setela retrograde pyelograpy! Ini menun#ukkan idronefrosis dan ydroureter yang disebabkan ole kepadatan #aringan lunak (pana) di ureter bagian distal! -ambaran CT Urografi mendiagnosis ureter
32
distal neoplasma! 2amun, asil biopsi menun#ukkan anya beberapa infiltrasi inflamasi sel! 0engan menggunakan CT Urografi tanpa kontras sebagai modal untuk mendiagnosa pasien dengan ge#ala klinis urolitiasis, tidak men#amin efek samping yang disebabkan olle kontras IV selama IVU untuk pencegaan!*alu, bisa #uga berguna dalam mendiagnosa urolitiasis ketika analisis radiografi diubungkan dengan CT can dan CT Urografi! elama ini, beberapa batu gin#al tampak radioopaF pada CT can! .adang, terliat radiolusen yang disebabkan komponen variabel dari batu gin#al! 9anya satu kasus yang kami dapati, batu gin#al tampak radiolusen dan anya dibagian tepi pada pelvis gin#al, yang merupakan gambaran tumot pelvis gin#al! Pendapat lain mengatakan ba&a plebitis terliat seperti batu gin#al pada bagian pelvis terutama pada pasien yang memiliki #aringan yang lunak pada bagian pelvis yang bisa men#adi perancu untuk mendiagnosa! 0alam penelitian ini kami tidak menemukan al yang seperti itu pada pasien kami! 9al ini mungkin disebabkan karena keterbatasan #umla kasus yang ada! Tetapi dalam penelitian kami menyarankan menggunakan CT Urografi yang '0 untuk mendapatkan informasi tentang plebolitis dengan batu gin#al daripada menggunakan CT can, dengan menun#ukkan ubungan antara gambaran anatomis dengan gambaran multiplantar! CT Urografi #uga memiliki potensial efek baik untuk diagnosis neoplasma pada UTI! Pada penelitian ini yang memiliki sub#ek pasien see#umla $<% dengan manifestasi klinis pada kelainan traktus urinarius CT urografi mendeteksi dengan benar akurat %'pasien dari % total pasien dengan tumor pada traktus urinarius C$ angiomiolipoma, %$ karsinoma sel pada urotelia, $ karsinoma sel gin#al, $ rabdomiosarkoma pada vesika urinaria yang dibuktikan dengan intervensi beda dan biopsi! Pada penelitian ini CT urografi memiliki sensitifitas superior pada usaa pendeteksian neoplasma di traktus urinarius sistem! +ila dibandingkan dengan IVU, kususnya pada pasien dengan fungsi gin#al yang terganggu seingga sistem
33
urinari tidak bisa nampak opasitas pada gambaran IVU! CT urografi #uga lebi baik dan mendemonstrasikan prkembangan dari keberadaan tumor dengan pemeriksaan CT can convensional tipe aksial! 1kan tetapi CT Urografi terbatas dalam mendeteksi neoplasma pada stadium a&al yang muncul dari epitelium urotelial dimana al tersebut akan lebi baik #ika didemonstrasikan dengan ureteroskopi, sebagaimana pada satu pasien dengan tanda
a&al
sel
karsinoma
urotelial
superfisial
di
ureter,
yang
termisinterpretasi sebagai gambaran negatif pada CT Urografi! CT Urografi #uga menyediakan lebi banyak informasi daripada IVU dalam menggambarkan stesosis stenosis uretral dan asil pada penlitian #uga menyokong pendapat tersebut! %: dari ' pasien didiagnosis secara tepat sebagai stenosis uretral dengan CT Urografi (yang dilibatkan lebi lan#ut dengan penelitian uretroskopi) akan tetapi pada penelitian ini CT Urografi terkadang terbatas dalam membdakan proses inflamasi kronik dengan perubaanperubaan pada kasus neoplasma!
34
BAB III KESIMPULAN
Pemeriksaan CT Urografi adala pemeriksaan CT scan pada saluran kencing (traktus urinarius) sebelum dan sesuda pemberian media kontras intravena untuk mendeteksi berbagai kelainan yang ada di daera saluran kencing (traktus urinarius)! Teknik dan asil gambaran pemeriksaan CT urografi yang lebi informative dan lengkap (mendapatkan gambaran '0) ini memungkinkan menggantikan teknik pemeriksaan +26IVP yang suda ada! CT Urografi men#adi
modalitas
baru dalam
perkembangan dan
pengevaluasian kelainan traktus urinarius! 6le karena itu al ini dapat memberikan banyak informasi pada abnormalitas non traktus urinarius! 6le karenanya mempertimbangkan nilai diagnostik dan mana#emen cepat pada pasien dengan kelainan traktus urinarius CT Urografi adala sebua terobosan baru dalam pemeriksaan yang men#an#ikan, dan searusnya dapat men#adi alternatif atau bakan men#adi pengganti IVU dengan ketepatan asil yang lebi men#an#ikan!
35
DA4TAR PUSTAKA
$! 8asad, #ariar, .artoleksono, ukonto, Akayuda, I&an, $===, Radiologi Diagnostik , +alai Penerbit 5. UI, 3akarta! %! 0ermrored#o, utaryan, $==%, e!eriksaan IV pada "ista #in$al "ongenital , *aboratorium 8adiologi 8UP ard#ito, "ogyakarta! '! Purnomo, +asuki! + !, %<<', 0asar – 0asar Urologi, agung eto, 3akarta ! 9andoko, I&an , %<<', ttp4&&&!klinikku!com B! Palmer, PA, Cocksott, LP, 9egedus, V, amuel,A, $==B, etun$uk %e!baca &oto Untuk Dokter U!u!,AC-,3akarta ;! -a7ali,8usdy, %<<$, Radiologi Diagnostik , 5. U-/, "ogyakarta >! /aryQs, aint, %<, http'(())).e!edicine.co! $
36