LAPORAN RI MK. ELEKTRONIKA DASAR PRODI S1 FISIKA - FMIPA
Skor Nilai:
R ekayasa ayasa I de Elektronika Dasar CARA MENGEFEKTIFKAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM FISIKA
Nama Mahasiswa :Hileri Florida S Kelas
(4172121022)
: Fisika Dik C 2017
Dosen Pengampu : Drs. Khairul Khairul Amdani, M. Si Mata Kuliah
: Elektronika Dasar
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MIPA- UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN APR A PR I L 2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Makalah Rekayasa Makalah Rekayasa Ide dengan matakuliah Elektronika Dasar ini dapat selesai disusun. Penyusunan Makalah Rekayasa Makalah Rekayasa Ide Ide dengan matakuliah Elektronika Dasar ini, bertujuan untuk membuat mahasiswa maupun pelajar lainnya mengetahui atau memahami tentang cara pengefektifan pelaksanaan praktikum fisika yang sering kita lakukan dan dengan mengetah ui hal tersebut membuat mahasiswa ataupun pelajar lainnya lebih menambah wawasan men genai betapa pentingnya memanfaatkan meman faatkan dan mengefektifkan waktu dan keadaan yang tepat ketika melakukan praktikum fisika di laboratorium. Kami menyadari Makalah ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya semoga Makalah Rekayasa Ide Ide dengan matakuliah Elektronika Dasar ini bermanfaat terutama untuk peningkatan ilmu di bidang materi Fisika.
Medan, 4 Mei 2018
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PENGANTAR.............................................. ..................................................... ................................................................ ........... i DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii BAB I Pendahuluan ................................................. ..................................................... ................................................................1 ...........1
a. Latar Belakang ...............................................................................................................1 b. Tujuan ............................................................................................................................1 c. Manfaat ..........................................................................................................................1
BAB II Landasan Teori ..................................................... ......................................................................................................... ......................................................2 ..2
a. Pengertian dan Definisi Laboratorium ............................................... ............................2 b. Fungsi dan Manfaat Laboratorium Pembelajaran ................................................. .........3
BAB III Pembahasan Pembahasan ............................................... ..................................................... ................................................................6 ...........6
BAB IV Penutup ....................................................................................................................13
a. Kesimpulan ..................................................................................................................13 b. Saran ............................................................................................................................13
DAFTAR DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ............................................... ..................................................... ..............................................................14 .........14
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Sering kita jumpai atau bahkan alami saat pelaksanaan praktikum yang ada disekolah atau kampus tentang materi fisika yang dilakukan di dalam laboratorium fisika banyak sekali hal-hal yang kurang kita perhatikan sehingga pelaksaan praktikum yang dilaksankan berjalan dengan tidak efektif serta hasil yang didapatkan tidak maksimal. Maka dari itu pembuatan makalah ini bermaksud untuk menjelaskan serta memaparkan betapa pentingnya memperhatikan hal-hal kecil k ecil atau besar yang dapat membatu pelaksanaan praktikum yang dilakukan dilaboratorium dapat berjalan dengan efektif dan baik.
B. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dan fungsi dari laboratorium. b. Mengetahui cara yang tepat dalam mengefektifkan praktikum di laboratorium fisika. c. Mengetahui primsip-primsip dalam penggunaan laboratorium. d. Mengetahui solusi yang tepat dalam kekurangan yang dilakukan pada saat praktikum.
C. Manfaat
Makalah ini akan membantu mahasiswa ataupun pelajar yang melakukan praktikum fisika di laboratorium dapat lebih mampu mengefektifkan praktikum yang dilaksanakan di laboratorium tersebut.
1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Dan Definisi Laboratorium
Laboratorium dapat diartikan dari kata “Laboratory” seperti pada kamus Wellester’s yaitu “Abuilding or room in wich scientific scientific experiments are conducted or where drugs science explosive are tested and compounded”. Menurut menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.: 134/0/1983, tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pendidikan Tgl. 5 Maret 1983, yang yang dimaksud dengan
Laboratorium/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam study yang
bersangkutan, dan sumber unit daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan. Dalam pendidikan laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan bah an untuk mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara langsung. Praktikum didalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai suatu keahlian. Secara etimologi kata laboratorium berasal dari kata latin, yang berarti tempat kerja. Dalam perkembangannya kata laboratorium mempertahankan kata aslinya yaitu yaitu temat bekerja, akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Ketika IPA/ SAINS merasa perlu mengadakan ruang siswa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sains, laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut sebagai laboratorium sains sekolah ( school science laboratory). Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan.
2
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain. Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
B. Fungsi Dan Manfaat Laboratorium Pembelajaran
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar. Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut :
a. Laboratorium sebagai sumber belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan
3
masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif. b. Laboratorium sebagai metode pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan c. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan
Laboratorium
sebagai
prasarana
pendidikan
atau
wadah
proses
pembelajaran.
Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan peralatan untuk melakukan percobaan. Adapun fungsi dari ruangan laboratorium IPA/ sains antara lain sebagai berikut; 1. Tempat pembelajaran IPA/sains dan memberikan keterampilan-keterampilan. 2. Tempat interaksi teman-teman baru, baik teori-teori maupun benda-benda teknologi baru dan keterampilan-keterampilan. 3. Tempat display atau pameran. 4. Tempat mempraktikkan dan membuktikan benar tidaknya (verifikasi) faktor-faktor gejalagejala tertentu. 5. Tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran Biologi secara praktek yang memerlukan peralatan khusus. 6. Laboratorium sangat penting bagi pembelajaran IPA di sekolah karena banyak materi IPA khususnya Biologi yang harus di lakukan dengan kegiatan praktikum. Kegiatan laboratorium (praktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar Biologi. 7. Laboratorium merupakan tempat, gedung, ruang dengan segala macam peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah, selain itu laboratorium merupakan sarana media di mana di lakukan kegiatan belajar mengajar Biologi terutama praktikum.
4
Pasal 43 Keputusan Menterei Agama No. l7 Tahun 1988 ditetapkan pula fungsi Laboratorium untuk : a. Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan. b. Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.
5
BAB III PEMBAHASAN A. Pendahuluan
Penyimpanan/pengelolaan alat dan bahan laboratorium merupakan bagian dari manajemen laboratorium. Manajemen
Laboratorium (Laboratory
Management) adalah
usaha
untuk
mengelola laboratorium berdasar konsep manajemen baku. Bagaimana suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang sangat berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa peralatan laboratorium yang canggih dengan staf profesional yang terampil, belum tentu dapat beroperasi dengan baik , jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
B. Manajemen / Pengelolaan Laboratorium
Untuk mengelola laboratorium dengan baik kita harus mengenal perangkat-perangkat manajemen apa yang harus dikelola. Perangkat-perangkat laboratorium yang dimaksud tersebut antara lain adalah : a. Tata ruang b. Alat yang baik dan terkalibrasi c. Infrastruktur d. Administrasi laboratorium e. Organisasi laboratorium f. Fasilitas pendanaan g. Inventarisasi dan keamanan h. Pengamanan laboratorium i.
Disiplin yang tinggi
j.
Ketrampilan SDM
k. Peraturan Dasar l.
Penanganan masalah umum 6
m. Jenis-jenis pekerjaan Semua perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan mendukung terwujudnya penerapan manajemen man ajemen laboratorium lab oratorium yang baik. Dengan Deng an demikianmanajemen laboratorium dapat dipahami sebagai suatu tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang sampai dengan perencanaan semua perangkat penunjang lainnya, dengan sebagai pusat aktivitas adalah tata ruang.
C. Langkah-langkah Pengelolaan Laboratorium
Mengelola adalah mengendalikan, menjalankan atau mengurus manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai suatu sasaran. Manajemen laboratorium akan mencakup kegiatan perencanaan, pengorga-nisasian dan pengendalian. Hal-hal yang menyangkut dengan kegiatan ke giatan tersebut diantaranya mengatur dan memelihara alat dan bahan, menjaga disiplin di laboratorium dan keselamatan laboratorium serta mendayagunakan laboratorium secara optimal. Pelaksanaan pengelola laboratorium bertujuan agar dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di laboratorium dan juga kegiatan penelitian agar berlangsung secara optimal. Dari sisi lain pengetahuan laboratorium merupakan usaha yang diarahkan kepada sarana dan prasarana serta personil yang terlibat dalam peran dan kegiatan laboratorium. Pengelolaan laboratorium dapat diartikan sebagai pelaksanaan dalam peng-administrasian, perawatan, pengamanan, perencanaan untuk pengembangannya secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya. Dalam melaksanakannya selalu berorientasi kepada faktor-faktor keselamatan yang terlibat dalam laboratorium dan lingkungannya. Dalam pengelolaan laboratorium, ada 5 macam komponen laboratorium seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dikategorikan dalam 2 kelompok, yaitu kelompok pengelola (sebagai sumber daya manusia) dan kelompok yang dikelola, yaitu bangunan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium dan bahan bahan laboratorium. Dalam uraian ini akan ditinjau fungsi dan aspek dari masing-masing kelompok itu.
7
a) Kelompok Pengelola Pengelola laboratorium sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya agar memiliki ketrampilan dan pemahaman tentang laboratorium, fasilitas, alat-alat dan bahan-bahannya. Pengelola dalam melaksanakan tugas di laboratorium untuk mencapai tujuannya kegiatan praktikum. Untuk tercapainya tujuan pembelajaran/praktikum, maka perlu mendapat perhatian yang serius terutama dari pihak yang berwenang baik secara teknis maupun administrative. Pengelola laboratorium perlu mendapat perhatian terutama dari segi penggunaan waktu kerja, disiplin yang diperlukan, kesehatan personal yang bekerja dilaboratorium, dan yang paling penting keselamatan kerja personal/siswa di Laboratorium.
b) Kelompok yang Dikelola Kelompok laboratorium yang dikelola termasuk didalamnya bangunan gedung laboratorium, kebun sekolah, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium, dan bahan-bahan praktikum. Untuk pengelolaan masing-masing komponen tersebut diatas dapat dilakukan berbagai system sesuai dengan landasan, fungsi dan tujuan laboratorium. Salah satu alternatif pengelolaan laboratorium IPA di sekolah dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Mengelola bangunan dan fasilitasnya..
Perabot laboratorium
Instalasi listrik
Instalasi air
Instalasi gas
Lingkungan sekolah
2. Mengelola alat-alat laboratorium.
Perencanaan (jumlah dan jenis alat yang ada)
Desain ruang sesuai dengan alat yang ada
Penetapan alat yang telah diidentifikasi
Mengadministrasikan alat-alat yang ada 8
Penggunaan alat secara ruti/periodic
3. Mengelola bahan pratikum.
Mengidentifikasi jumlah bahan yang dibutuhkan
Mempersiapkan tempat penggunaan dan penyimpanan bahan praktikum
Pengadministrasian bahan yang habis/sisa praktikum
D. Pengorganisasian Labolatorium
Organisasi laboratorium yang baik akan dapat membantu kelancaran kegiatan laboratorium. Hal ini sehubungan dengan tugas organisasi tersebut yakni mengelola laboratorium, menjaga disiplin laboratorium, mengadakan dan memelihara alat dan bahan serta menjaga keselamatan laboratorium. Struktur organisasi laboratorium di sekolah-sekolah yakni terdiri dari pengelola laboratorium yang bertanggung jawab kepada coordinator mata luliah luliah yang berkaitan. pat pada setiap setiap sekolah. Bila jumlah staf tidak cukup maka pengelolaan laboratorium dapat langsung dipegang oleh coordinator mata kuliah yang berkaitan. Agar laboratorium dapat dikelola dan memberikan daya guna yang baik, harus ada yang mengelola labotarorium. Dalam melaksanakan tugasnya seorang pengelola laboratorium hendaknya melakukan usaha-usaha pengelolaan sebagai berikut:
Suasana laboratorium dalam keadaan disiplin yang baik
Kebersihan, keamanan dan keselamatan selalu dipelihara dan
Pemakaian laboratorium secara merata dan terpadu sehingga tidak terdapat perebutan antara kelas yang satu dengan yang lain.
Pengelola laboratorium harus menyusun peraturan pemakaian laboratorium dan hendaknya juga menyusun cara-cara mengevaluasi kegiatan laboratorium yang dilakukan siswa serta menemukan buku-buku yang wajib dipelajari siswa. Namun tugas pengelola laboratorium akan berhasil baik apabila ia dapat menjamin kerjasama yang baik dengan para pemakai laboratorium yaitu guru dan siswa.
9
Setiap orang yang bekerja di laboratorium harus m emiliki disiplin. Hal ini perlu untuk menjaga keamanan dan keselamatan di dalam laboratorium. Suasana laboratorium dalam keadaan yang baik dapat diciptakan bila ada tata tertib laboratorium tata tertib laboratorium ini penting untuk men jaga kelancaran, keselamatan serta keamanan pekerja laboratorium. Tata tertib ini meliputi larangan, suruhan dan petunjuk bagi siswa maupun guru yang bekerja di laboratorium dan diberikan sebelum mereka masuk atau memulai aktifitas di laboratorium. Tata tertib ini kita bedakan atas tata tertib untuk siswa dan tata tertib untuk guru. Tata tertib untuk siswa disusun oleh pengelola laboratorium, sedangakan tata tertib untuk guru disusun oleh coordinator pelajaran IPA bersama guru mata pelajaran Biologi, Kimia dan Fisika. Dengan demikian siswa tidak selalu merasa ketakutan akan baha ya bila bekerja di laboratorium, karena hal ini akan mengganggu pula pada konsentrasi siswa atau kelancaran aktifitas siswa. Setelah menyusun tata tertib laboratorium maka tugas yang penting dari pengelola laboratorium adalah menciptakan disiplin yang ketat. Untuk menciptakan disiplin yang ketat ini maka di dalam menerapkan tata tertib laboratorium harus ada sanksi sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib tersebut. Sanksi-sanksi ini baik berupa sanksi-sanksi akademis, hukum maupun sanksi menyuruh siswa mengganti alat yang baru, apabila siswa tersebut memecahkan atau merusak atau menghilangkan alat-alat yang dipakainya.
E. Penggunaan Laboratorium Prinsip Umum
a. Tanggung jawab Pimpinan pengelola laboratorium, anggota laboratorium (guru-guru pengguna lab), teknisi dan laboran bertanggung jawab penuh terhadap segala kecelakaan yang mungkin timbul. Karenanya pimpinan pengelola laboratorium di Sekolah Menengah dipegang oleh guru yang berpengalaman dan memiliki keahlian yang sesuai. Demikian ju ga dengan teknisi dan laboran.
10
b. Kerapian Semua koridor, jalan keluar dan alat pemadam api harus bebas dari hambata n seperti botol botol dan kotak-kotak. Lantai harus bersih dan bebas minyak, air dan material lain yang mungkin menyebabkan lantai licin. Semua alat-alat dan reagent harus segera dikembalikan ke tempat semula setelah digunakan. c. Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium. d. Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada pekerjaan mereka masingmasing, jangan mengganggu pekerjaan orang lain. Percobaan yang memerlukan perhatian penuh tidak boleh ditinggalkan. e. Pertolongan pertama ( First-Aid) Semua kecelakaan bagaimanapun ringannya harus segera ditangani ditempat pertolongan pertama. Bila mata terpercik, harus segera digenangi air dalam jumlah banyak. Jika tidak bisa segera dibawa ke dokter. d okter. Jadi setiap labotratorium harus memiliki kotak PPPK, P PPK, dan harus selalu dikontrol isinya. f. Pakaian Saat bekerja di laboratorium dilarang memakai baju longgar, kancing terbuka, berlengan panjang, kalung teruntai, anting besar, dan d an lain-lain yang mungkin dapat ditangkap oleh mesin, ketika sedang bekerja dengan mesin-mesin yang bergerak/berputar. Yang paling penting rambut harus dilindung dari mesin-mesin yang bergerak. g. Berlari di laboratorium Tidak dibenarkan berlari-lari di laboratorium atau di koridor, berjalanlah di tengah koridor untuk menghindari bertabrakan dengan orang dari pintu yang hendak masuk. h. Pintu-pintu Pintu-pintu harus dilengkapi dengan jendela pengintip untuk mencegah terjadinya kecelakaan (misalnya : kebakaran). i.
Alat-alat. Alat-alat seharusnya seharusnya ditempatkan di tengah meja, agar alat-alat tersebut tersebut tidak jatuh ke lantai. Selain itu, peralatan sebaiknya juga ditempatkan dengan sumber listrik, jika memang peralatan tersebut memerlukan listrik untuk sumber energinya. Demikian juga untuk alat-alat yang menggunakan air diletakkan di dekat kran air. Alat-alat yang
11
memerlukan pencahayaan matahari ditempatkan didekat jendela. Alat-alat yang memerlukan kamar gelap diletakkan di kamar gelap, dll.
F. Solusi kekurangan dari Praktikum di Laboratorium
a) Sebaiknya Aslab menguasai materi yang akan di praktikumkan agar para praktikan tidak menjadi bingung ketika melakukan praktikum. b) Sebaiknya alat dan bahan di uji terlebih dahulu oleh petugas lab apakah alat dan bahan tersebut baik atau rusak, hal itu agar waktu ketika praktikum lebih efektif dan kondusif. c) Sebaiknya alat dan bahan tersedia secara merata yang akan digunakan oleh praktikan agar semua praktikan lebih fokus ketika praktikum berlangsung.
12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
B. Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya memperhatikan baik atau rusaknya suatu alat dan bahan agar waktu praktikum yang dilakukan lebih efektif dan lebih kondusif lagi. Dan juga sebaiknya alat dan bahan selalu tersedia seberapa banyak yang akan digunakan oleh praktikan
13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Praktik). Jakarta : Rineka Cipta Hamalik, O. 2012. Kurikulum 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
14