RENCANA PELAKSANAAN PEBELAJARAN (RPP)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Mikro Dosen Pengampu: Ahmad Nurkhin, S.Pd, M.Si
Disusun oleh: Rohibatul Fahmi (7101415191)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No.XII/1/2018 Sekolah
: SMK Negeri 2 Magelang
Mata Pelajaran
: Akuntansi Dasar
Semester
: 1 (Gasal)
Kelas
: XII Akuntansi
Kompetensi dasar
: 3.9. Menerapkan Metode Persediaan (FIFO dan LIFO) 4.9. Melakukan perhitungan persediaan metode FIFO dan LIFO
Materi Pokok
: Akuntansi Dasar
Alokasi Waktu
: 3 x 1 = 3 JP (1 Kali Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.3
Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI.4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar
Indikator
3.9. Menerapkan metode persediaan
3.9.1. Mendefinisikan
barang dagang FIFO dan LIFO
pengertian
dan
konsep dari metode persediaan FIFO (First in First Out ) pada perusahaan dagang 3.9.2. Mendifinisikan
pengertian
dan
konsep dari metode persediaan LIFO (Last in First Out ) pada perusahaan dagang
4.9. Melakukan persediaan
perhitungan metode
FIFO
4.9.1. Terampil
dan
mengitung
persediaan
menggunakan metode FIFO (First in
LIFO
First Out ) pada perusahaan dagang 4.9.2. Terampil
mengitung
persediaan
menggunakan metode LIFO (Last in First Out ) pada perusahaan dagang
C. Tujuan pembelajaran
1. Tujuan pembelajaran pada KD 3 3.9.1.1.
Siswa dapat mendefiniskan apa yang dimaksud dengan metode persediaan
FIFO (First in First Out ) pada perusahaan dagang 3.9.1.2.
Siswa dapat menjelaskan konsep dari metode persediaan FIFO (First in
First Out ) pada perusahaan dagang 3.9.1.3.
Siswa dapat menerapkan metode persediaan FIFO (First in First Out )
pada perusahaan dagang 3.9.1.4.
Siswa dapat menentukan metode persediaan FIFO (First in First Out )
pada perusahaan dagang
3.9.2.1.
Siswa dapat mendefinisikan apa yang dimaksud dengan metode
persediaan LIFO (Last in First Out ) pada perusahaan dagang 3.9.2.2.
Siswa dapat menjelaskan konsep dari metode persediaan LIFO (Last in
First Out ) pada perusahaan dagang 3.9.2.3.
Siswa dapat menerapkan metode persediaan LIFO (Last in First Out )
pada perusahaan dagang 3.9.2.4.
Siswa dapat menentukan metode persediaan LIFO (Last in First Out )
pada perusahaan dagang perusahaan dagang dengan menggunakan pencatatan periodik
2. Tujuan pembelajaran pada KD 4 4.9.1.1.
Siswa dapat terampil mengitung persediaan menggunakan metode FIFO
(First in First Out ) pada perusahaan dagang 4.9.1.2.
Siswa dapat terampil mencatat jurnal transaksi yang berkaitan dengan
metode persediaan FIFO (First in First Out ) pada perusahaan dagang 4.9.1.3.
Siswa dapat terampil mengoreksi hasil perhitungan persediaan barang
dagangan metode FIFO dan pencatatan jurnal yang yang berkaitan dengan transaksi tersebut 4.9.2.1.
Siswa dapat terampil mengitung persediaan menggunakan metode LIFO
(Last in First Out ) pada perusahaan dagang 4.9.2.2.
Siswa dapat terampil mencatat jurnal transaksi yang berkaitan dengan
metode persediaan LIFO (Last in First Out ) pada perusahaan dagang 4.9.2.3.
Siswa dapat terampil mengoreksi hasil perhitungan persediaan barang
dagangan metode LIFO dan pencatatan jurnal yang berkaitan dengan transaksi tersebut
D. Materi Pelajaran
1.
Pengertian persediaan
2.
Sistem pencatatan persediaan
3.
Pengertian metode pencatatan FIFO dan LIFO
4.
Konsep pencatatan metode FIFO dan LIFO
5.
Perhitungan persediaan metode FIFO dan LIFO
6.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan metode FIFO dan LIFO
7.
Jurnal pencatatan transaksi persediaan metode FIFO dan LIFO
E. Metode Pembelajaran
1. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, Tanya jawab, penugasan 2. Pendekatan
: Scientific Approach
3. Model pembelajaran : PJBL (Project Based Learning)
F. Media, alat, dan sumber pembelajaran
1. Media
: Power point dan papan tulis
2. Alat dan bahan
: LCD proyektor, laptop, kalkulator, penggaris, bolpoin, dan kertas
kerja 3. Sumber belajar a. Hery,. 2014. Akuntansi Untuk SMK . Jakarta: Garsindo. b. Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 2B. Yogyakarta: Erlangga. c. Sucipto, Toto. 2015. Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang 1 untuk SMK Kelas XI. Yogyakarta: Yudhistira d. Hery. 2016. Akuntansi Perusahaan Dagang dan Manufaktur untuk SMK/MAK . Jakarta: Gramedia Widiarsana Indonesia.
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Pertemuan I
No
Jenis Kegiatan
Kegiatan
Uraian
Alokasi waktu
1.
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan cara mengatur tempat duduk terlebih dahulu, memeriksa kebersihan
5 menit
kelas, kemudian berdoa dilanjutkan kegiatan mengabsen
Mengajukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mengenai metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO Motivasi belajar: Memberikan pernyataan mengenai pentingnya mempelajari metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO
Pemberian acuan yaitu menyampaikan cakupan materi meliputi pengertian dan konsep tentang persediaan barang dagang metode FIFO dan LIFO
Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan
2.
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa ditugasi untuk mengamati dengan membaca referensi dan atau sumber belajar yang relevan tentang metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO
Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pencatatan transaksi metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO
20 menit
Mengumpulkan
Siswa ditugasi untuk mengumpulkan informasi tentang penggunaan metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO
Mengasosiasi
Siswa berdiskusi untuk menganalisis peragaan menggunakan media pembelajaran tentang metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO
Mempraktikkan
Siswa mempraktikkan dalam menghitung dan mencatat metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO serta
Siswa ditugasi untuk melakukan latihan soal tentang transaksi metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO
3.
Kegiatan penutup
Siswa dan guru mendiskusikan hasil pekerjaan soal tentang perhitungan dan pencatatatan transaksi metode persediaan barang dagang FIFO dan LIFO
Mengadakan penilaian posttest bdan atau refleksi pembelajaran
Guru memberikan tugas mandiri berupa soal latihan untuk para siswa
Guru menginformasikan materi
5 menit
pada pertemuan berikutnya
Guru menutup perkuliahan dan mengucapkan salam
H. PENILAIAN
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran anatara lain adalah sebagai berikut 1. Penilaian sikap spiritual 1.1 Teknik
: Observasi
1.2 Instrumen
: Lembar observasi
2. Penilaian sikap sosial 2.1. Teknik
: Observasi
2.2. Instrumen
: Lembar observasi
3. Penilaian pengetahuan 3.1.Teknik
: Tes Tertulis
3.2. Instrumen
: Soal
4. Penilaian keterampilan 4.1.Teknik
: Presentasi
4.2. Instrumen
: Lembar pengamatan
Instrument penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan terlampir: No
Aspek yang dinilai
Teknik penilaian
Instrumen
Waktu penilaian
1.
Sikap
Observasi
Lembar
Selama kegiatan
observasi
pembelajaran
a. Sikap spiritual
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anut b. Sikap sosial
Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Disiplin selama proses
pembelajaran Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas Toleransi terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif Gotong royong dalam melalukan kegiatan aktif di kelas Kesantunan dalam perkataan dan perbuatan Percaya diri terhadap bakat dan pengetahuan yang dimiliki 2.
Pengetahuan a. Menyelesaikan soal yang relevan
3.
Keterampilan a. Keterampilan menghitung
Tes lisan
Soal Tes
Tes tertulis
Penyelesaian pribadi
Penugasan Praktik
Soal praktik
Penyelesaian pribadi
b. Keterampilan menjurnal
Mengetahui, Kepala SMK Negeri 2 Magelang
Guru Bidang Studi Akuntansi
Drs. Supriyadi, M.Pd
Rohibatul Fahmi, S.Pd, M.Pd
NIP. 19570318 198009 1 014
NIP. 19970527 202102 1 018
Lampiran I: Bahan Ajar A. Pengertian persediaan
Beberapa pakar akuntansi menjelaskan persediaan dengan bahasanya sendiri. Berikut adalah penjelasan makna persediaan
Schroeder (2000:4) “persediaan adalah stok bahan yang digunakan untuk memudahkan produksi atau untuk memuaskan permintaan pelanggan”; 2. Rangkuti (2004:1) “persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang 1.
milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi”;
Johns dan Harding (2001:71) “persediaan adalah suatu kepurusan investasi yang penting sehingga perlu kehati-hatian” 4. Kusuma (2009:132) “persediaan adalah barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang” 3.
5. Prawirosentono (2005:83) membagi makna persediaan menjadi dua berdasarkan jenis
operasi perusahaan. Jika perusahaan tersebut perusahaan manufaktur “persediaan adalah simpanan bahan baku dan barang setengah jadi untuk diproses menjadi barang jadi yang
mempunyai nilai tambah lebih besar secara ekonomis untuk dijual ke konsumen”. Jika perusahaan tersebut adalah perusahaan dagang maka “persediaan adalah simpanan sejumlah barang jadi yang siap untuk dijual kepada konsumen” 6. Sofyan Assauri (2005:50) “persediaan barang adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang yang merupakan milik perusahaan dengan sebuah maksud supaya dijual dalam suatu periode usaha normal ataupun persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan sebuah proses prosuksi maupun persediaan bahan baku yang juga menunggu
penggunaannya di dalam suatu proses produksi”; 7. Zaki Badridwan (2000:149) “persediaan adalah sebuah istilah dari persediaan barang yang dipakai agar menunjukkan barang-barang yang dimiliki supaya dijual kembali atau juga digunakan untuk bisa memproduksi barang- barang yang akan dijual” 8. Munandar (2005:50) “persediaan adalah persediaan barang-barang atau bahan-bahan
yang menjadi sebuah objek usaha pokok perusahaan” 9. John J Wild, K . R. Subramanyam dan Robert F Halsey, “persediaan merupakan sebuah barang yang dijual di dalam aktivitas operasi normal perusahaan Jadi persediaan dalam akuntansi adalah asset yang ersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, dalam proses produksi, dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. B. Sistem mencatat persediaan barang
Dalam mencatat persediaan barang, ada dua sistem atau cara yang dapat digunakan, yakni sistem pencatatan secara terus menerus (perpetual system), dan sistem pencatatan secara berkala (periodic system). Berikut penjelasannya. 1. Sistem pencatatan secara terus menerus (perpetual system)
Sistem pencatatan secara terus menerus juga dikenal sebagai perpetual system, atau sering pula disebut sistem buku. Pencatatan persediaan barang pada sistem ini dilakukan secara kontinyu atau terus menerus. Untuk tiap -tiap jenis barang dibuat perkiraan atau rekening atau kartu atau buku tersendiri. Ketika terjadi pertambahan barang, maka akan dicatat di sebelah debet dan berkurangnya jumlah barang akan dicatat di sebelah kredit pada setiap saat terjadi
transaksi. Dalam catatan ini terdapat saldo perkiraan yang disebut “Saldo buku persediaan barang”. Saldo buku persediaan barang ini juga harus dicocokkan dengan persediaan barang yang sebenarnya ada. 2.
Sistem pencatatan secara berkala (periodic system)
Sistem pencatatan secara berkala (periodic system) juga sering disebut sebagai sistem pencatatan fisik (physical system). Pada sistem ini, setiap terjadi transaksi penjualan, yang dicatat hanyalah penerimaan uang atau piutang dan penjualannya saja. Pada kondisi ini, untuk mengurangi atau mengkredit perkiraan (rekening persediaan. Perkiraan pembelian) senilai harga pokok barang yang dijual tidak perlu dibuat jurnal. Ini karena harga pokok penjualan ditetapkan berdasarkan daftar rincian persediaan barang yang ada. Daftar rincian inilah yang disebut sebagai persediaan pisik. Dengan begitu, persediaan pada akhir periode akuntansi dilakukan dengan cara menginventarisasir atau menghitung persediaan secara pisik. Perhitungan secara pisik (physical inventory) ini dilakukan hanya pada waktu -waktu tertentu saja. Karenanya, sistem pencatatan ini disebut sebagai sistem periodic atau periodical system. Perhitungan secara pisik ini dimaksudkan untuk menetapkan jumlah nyata dari masing -masing jenis barang yang tersedia.
C. Macam Metode Pencatatan Barang
Di dalam melaksanakan sistem pencatatan persediaan barang, baik menggunakan sistem pencatatan terus menerus (perpetual) mau pun dengan sistem pencatatan secara periodik (periodic), dapat dilakukan dengan berbagai metode. Praktek pencatatan yang banyak digunakan di antaranya metode First In First Out (FIFO), Last In First Out (LIFO), dan Weighted Average Cost (WAC) atau Average Cost (AC). Berikut penjelasan mengenai tiga macam metode pencatatan barang ini. 1. First In First Out (FIFO) Sistem Perpectual
Pencatatan dengan metode FIFO atau First In First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar) ini artinya barang yang pertama masuk, maka itulah yang terlebih dahulu dikeluarkan. Tujuan
dari metode FIFO ini adalah agar masing -masing produk tidak tertimbun terlalu lama dan menghindari masa kadaluarsa produk. Contoh penerapan metode FIFO : Misalnya barang barang dagangan yang dibeli dan dijual oleh suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
Saldo persediaan awal adalah 50 barang “X” @Rp 11.000 Tanggal 5 dibeli 100 barang “X” @ Rp 11.000 Tanggal 7 dibeli 100 barang “X” @ Rp 12.000 Tanggal 10 dijual 180 barang “X”
Dari transaksi yang tertera di atas, maka dapat dilihat bahwa barang yang pertama masuk adalah produk X yang seharga @ Rp 11.000 per unit, diikut dengan produk X seharga @ Rp 12.000. Selanjutnya, ketika dilakukan penjualan, maka barang yang pertama kali dikeluarkan adalah barang X yang berharga Rp 11.000. Selanjutnya apabila barang yang pertama sudah habis atau tidak cukup untuk memenuhi jumlah penjualan, baru kemudianbarang yang masuk berikutnya dikeluarkan. Dari contoh di atas, maka barang yang dikeluarkan sebagai berikut :
Pertama diambil : 100 unit barang X seharga @ Rp 11.000
Sebagian lagi diambil : 30 unit barang X seharga @ Rp 12.000
Jumlah yang dijual : 180 unit.
Jadi, sisa persediaan barang adalah 70 unit @ 12.000 (terakhir masuk) Atau dapat dilihat pada kartu persediaan berikut
Keterangan Tanggal
Masuk Kuantitas
Biaya per unit
Keluar Jumlah biaya
Kuantitas
Biaya per unit
Saldo Jumlah biaya
Kuantitas
Biaya per unit
Jumlah biaya
50
Rp11.000
Rp 550.000
01/12/2016
Saldo
05/12/2016
Pembelian
100
11000
Rp1.100.000
150
Rp11.000
Rp1.650.000
07/12/2016
Pembelian
100
12000
Rp1.200.000
150
Rp11.000
Rp1.650.000
100
Rp12.000
Rp1.200.000
250 10/12/2016
Penjualan
150
11000
Rp1.650.000
30
12000
Rp 360.000
0 70
Rp2.850.000 Rp
Rp12.000
Jurnal yang di perlukan bulan desember adalah sebagai berikut Tanggal
Keterangan
05/12/2016
Persedian barang dagangan -Kas
Debit
-
Kredit
Rp 1.100.000 Rp 1.100.000
Rp
-
Rp 840.000
07/12/2016
10/12/2016
2.
Persediaan barang dagangan -Kas
Rp 1.200.000
Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 2.700.000
Rp 1.200.000
Rp 2.700.000 Rp 2.010.000 Rp 2.010.000
Last In First Out (LIFO) Sistem Perpectual
Pencatatan pada metode LIFO atau last In First Out (Terakhir Masuk Pertama Keluar) adalah ketika barang yang paling akhir masuk, maka itulah yang lebih dahulu dikeluarkan. Metode ini digunakan untuk memudahkan proses penataan, baik itu memasukkan maupun mengambil barang. Bila menggunakan contoh pada metode FIFO sebelumnya, maka barang yang diambil untuk dikeluarkan guna melengkapi penjualan yakni :
Pertama diambil : 100 unit dari barang X seharga @ Rp 12.000
Sebagian yang diambil : 30 unit dari barang X seharga @ Rp 11.000
Jumlah yang dijual : 180 unit
Jadi, sisa persediaan barang adalah 70 unit dari @ Rp 11.000 (pertama masuk).
Atau bisa dilihat pada table berikut
Tanggal 01/12/20 16 05/12/20 16 07/12/20 16
Keteranga n
Masuk Kuantit as
Biaya per unit
Keluar Jumlah biaya
Kuantit as
Biaya per unit
Saldo Jumlah biaya
Saldo
Kuantit as
Biaya per unit
50
Rp11.000
Pembelian
100
11000
Rp1.100.000
150
Rp11.000
Pembelian
100
12000
Rp1.200.000
150
Rp11.000
Jumlah biaya Rp 550.000 Rp1.650.000 Rp1.650.000
100
Rp12.000 Rp1.200.000
250 Rp2.850.000 10/12/20 16
Penjualan
100
12000
Rp1.200.000
80
11000
Rp 880.000
0 70
Rp
-
Rp11.000
Rp Rp 770.000
-
Jurnal transaki bulan desember yang dapat dibuat adalah Tanggal Keterangan 05/12/2016 Persedian barang dagangan -Kas
Debit Rp 1.100.000
07/12/2016 Persediaan barang dagangan -Kas
Rp 1.200.000
10/12/2016 Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 2.700.000
Kredit Rp 1.100.000
Rp 1.200.000
Rp 2.700.000 Rp 2.080.000 Rp 2.080.000
3. First In First Out (FIFO) Sistem Periodik/Fisik Saat sistem persediaan periodik digunakan, hanya pendapatan yang dicatat setiap kali terjadi penjualan. Tidak ada ayat jurnal yang dibuat pada saat penjualan untuk mencatat harga pokok penjualan. Pada akhir periode akuntansi, penghitungan fisik persediaan dilakukan untuk menghitung biaya persediaan dan harga pokok penjualan. Seperti sistem persediaan perpetual, asumsi arus biaya harus dibuat ketika unit yang identik diperoleh dengan biaya per unit yang berbeda dalam periode tertentu. Untuk memberikan ilustrasi mengenai metode FIFO dalam system persediaan periodic,
kita akan menggunakan aata yang sama dengan Produk “X” dalam contoh persediaan perpectual. Persediaan awal dan pembelian barang bulan desember 2016 adalah sebagai berikut: Tanggal Kuantitas Biaya per unit Jumlah 1 Des 2016 Persediaan 50 Unit @Rp 11.000 Rp 550.000 5 des 2016 Pembelian 100 unit @Rp 11.000 Rp 1.100.000 7 des 2016 Pembelian 100 unit @Rp 12.000 Rp 1.200.000 Tersedia untuk dijual selama bulan berjalan Rp 2.850.000 Perhitungan fisik pada tanggan 31 desember 2016 menunjukan terdapat sisa persediaan sebanyak 70 unit. Dengan menggunakan metode FIFO, biaya sisa persediaan pada akhir periode berasal dari biaya perolehan paling akhir. Biaya 70 unit dalam persediaan akhir tanggal 31 desember dihitung sebagai berikut. Biaya paling akhir, pembelian tanggal 7 70 desember 2016 unit Persediaan 31 Desember 2016 70 Unit
@Rp 12.000
Rp 840.000 Rp 840.000
Mengurangkan biaya persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 840.000 dari biaya barang tersedia untuk dijual sebesar Rp 2.850.000 akan menghasilkan harga pokok penjualan sebesar Rp, seperti yang ditunjukkan berikut ini. Persediaan awal, 1 Desember
Rp 550.000
Pembelian (Rp 1.100.000+Rp1.200.000)
Rp 2.300.000
Barang tersedia untk dijual bulan Desember
Rp 2.850.000
Persediaan akhir, 31 Desember
Rp 840.000
Harga Pokok Penjualan
Rp 2.010.000
Persediaan akhir per 31 desember 2016 sebesar Rp 840.000 berasal dari biaya perolehan paling akhir. Harga pokok penjualan sebesar Rp 2.010.000 berasal dari biaya persediaan awal dan biaya paling awal. Perhitungan persedian barang dagang pada sistem periodik biasanya dilakukan di akhir periode, oleh karena itu di jurnal saat jurnal penyesuiaian. Jurnalnya adalah sebagai berikut: Tanggal
Keterangan
D
31/12/17
Ikhtisar laba rugi
550.000
-Persediaan arang dagang
K
550.000
Persediaan barang dagang
840.000
-Ikhtisar laba rugi
840.000
4. Last In First Out (LIFO) Sistem Periodik/Fisik Saat metode LIFO digunakan, sisa biaya persediaan pada akhir periode berasal dari biaya perolehan paling awal. Berdasarkan data yang sama dengan contoh FIFO, biaya 70 unit dalam persediaan akhir per 31 Desember adalah Rp 770.000 yang terdiri atas 70 unit persediaan awal dengan biaya per unit Rp11.000. Biaya 70 unit dalam persediaan akhir tanggal 31 desember dihitung sebagai berikut. Pembelian tanggal 1 desember 2016
70 unit
@Rp 11.000
Rp 770.000
Persediaan 31 Desember 2016
70 Unit
Rp 770.000
Mengurangkan biaya persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 770.000 dari biaya barang tersedia untuk dijual sebesar Rp 2.850.000 akan menghasilkan Harga pokok penjualan sebesar Rp, seperti yang ditunjukkan berikut ini. Persediaan awal, 1 Desember
Rp 550.000
Pembelian (Rp 1.100.000+Rp1.200.000)
Rp 2.300.000
Barang tersedia untk dijual bulan Desember
Rp 2.850.000
Persediaan akhir, 31 Desember
Rp 770.000
Harga Pokok Penjualan
Rp 2.080.000
Jurnalnya adalah sebagai berikut: Tanggal
Keterangan
D
31/12/17
Ikhtisar laba rugi
550.000
-Persediaan arang dagang Persediaan barang dagang -Ikhtisar laba rugi
K
550.000 770.000 770.000
Lampiran II Media Pembelajaran
Lampiran III Penilaian 1. Penilaian Sikap a. Lembar pengamatan sikap spiritual
Aspek yang dinilai Nama
No
Siswa
Jumlah
Berdoa sebelum
Mengucapkan rasa
memulai pelajaran di
syukur terhadap
kelas
Tuhan YME
1
2
3
4
1
2
3
skor
4
1) Rubrik penilaian sikap spiritual No
Aspek yang dinilai
Skor
Keterangan
1
Berdoa sebelum dan setelah
4
Berdoa dengan sangat khusyuk dan bersungguh-
pelajaran
sungguh. Melakukan dengan penuh rasa harap agar doa dapat dikabulkan 3
Berdoa dengan khusyuk dan bersungguh-sungguh. Melakukandengan rasa harap agar doa dapat dikabulkan
2
Berdoa dengan kurang khusyuk dan kurang bersungguh-sungguh. Melakukan dengan kurang rasa harap agar doa dapat dikabulkan
1
Berdoa dengan tidak khusyuk dan tidak bersungguhsungguh. Melakukan dengan tidak ada rasa harap agar doa dapat dikabulkan
2
Mengucapkan rasa syukur
4
Selalu mengucapkan rasa syukur terhadap Tuhan YME atas apa yang telah dilakukan dan hasil yang sudah dicapai
3
Sering mengucapkan rasa syukur terhadap Tuhan
YME atas apa yang telah dilakukan dan hasil yang sudah dicapai 2
Jarang mengucapkan rasa syukur terhadap Tuhan YME atas apa yang telah dilakukan dan hasil yang sudah dicapai
1
Tidak pernah mengucapkan rasa syukur terhadap Tuhan YME atas apa yang telah dilakukan dan hasil yang sudah dicapai
2) Pedoman Penskoran Rumus skor akhir:
Skor yang di dapat x 4 Skor Tertinggi
Peserta didik memperoleh nilai: Sangat baik
: apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor 2,66 – 3,34
Cukup
: apabila memperoleh skor 1,66 – 2,66
Kurang
: apabila memperoleh skor kurang dari 1,66
b. Lembar penilaian sikap sosial
Aspek yang dinilai
No
g
n
siswa
it
n
Nama
a g l u
b g
w
ni af k e d
n pi si
K K
e
a T
or
y n n
n o
o
n ar aj
n
n ut i
ir
Jumlah
as a
skor
o
a g
a
n is el
d
g
y a cr a
o ot T
p G
e S
P
Ket
1) Rubrik penilaian sikap sosial No
Aspek yang
Skor
Keterangan
4
Siswa sangat aktif dalam melakukan proses pembelajaran.
dinilai 1
Keaktifan
Selalu bertanya kepada guru tentang materi pelajaran Siswa aktif dalam melakukan proses pembelajaran. Sering 3
bertanya kepada guru tentang materi pelajaran Siswa kurang aktif dalam melakukan proses pembelajaran.
2
Jarang bertanya kepada guru tentang materi pelajaran Siswa tidak aktif dalam melakukan proses pembe lajaran. Tidak aktif bertanya kepada guru tentang materi pelajaran
1 2
Kedisiplinan
4
Siswa selalu datang ke kelas tepat waktu. Selalu mengumpulkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan
3
Siswa datang ke kelas tepat waktu. Siswa mengumpulkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan
2
Siswa datang ke kelas kurang tepat waktu. Siswa jarang mengumpulkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan
1
Selalu datang ke kelas tidak tepat waktu. Tidak mengumpulkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan
3.
Tanggung jawab
4
Siswa selalu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
3
Siswa dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
2
Siswa jarang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
1
Siswa tidak pernah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
4.
Toleransi
4
Siswa menerima dengan sangat baik berbagai perbedaan yang ada
3
Siswa menerima dengan baik berbagai perbedaan yang ada
2
Siswa menerima dengan kurang baik berbagai perbedaan yang ada
1
Siswa menerima dengan tidak baik berbagai perbedaan yang ada
5.
Gotong royong
4
Siswa dapat melakukan berbagai kegiatan bersama dengan sangat baik
3
Siswa dapat melakukan berbagai kegiatan bersama dengan baik
2
Siswa melakukan berbagai kegiatan bersama dengan kurang baik
6.
Sopan santun
1
Siswa melakukan berbagai kegiatan bersama dengan tidak baik
4
Selalu melaksanakan senyum, sama, salam terhadap semua warga sekolah
3
Sering melaksanakan senyum, sama, salam terhadap semua warga sekolah
2
Jarang melaksanakan senyum, sama, salam terhadap semua warga sekolah
1
Tidak pernah melaksanakan senyum, sama, salam terhadap semua warga sekolah
7.
Percaya diri
4
Siswa sangat percaya diri terhadap apa yang dilakukan dan apa yang menjadi bakatnya
3
Siswa percaya diri terhadap apa yang dilakukan dan apa yang menjadi bakatnya
2
Siswa kurang percaya diri terhadap apa yang dilakukan dan apa yang menjadi bakatnya
1
Siswa tidak percaya diri terhadap apa yang dilakukan dan apa yang menjadi bakatnya
2) Pedoman Penskoran Rumus skor akhir:
Skor yang di dapat x 4 Skor Tertinggi
Peserta didik memperoleh nilai: Sangat baik
: apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik
: apabila memperoleh skor 2,66 – 3,34
Cukup
: apabila memperoleh skor 1,66 – 2,66
Kurang
: apabila memperoleh skor kurang dari 1,66
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis Essay a. Kisi-kisi soal
No
Materi
C1
C2
C3
C4
1.
Definisi metode FIFO dan LIFO
√
√
2.
Perhitungan nilai persediaan akhir metode FIFO &
√
√
√
√
√
√
√
√
C5
LIFO 3.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan metode FIFO & LIFO
4.
Pencatatan transaksi persediaan metode FIFO
√
√
√
√
5.
Pencatatan transaksi persediaan metode LIFO
√
√
√
√
6.
Penyusunan laporan laba rugi
√
√
√
√
b. Soal
A. Tes Essay 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode FIFO dan metode LIFO! 2. PT ABC pada bulan Januari 2017 melakukan transaksi berikut:
√
Tanggal 1 Jan 2017 5 Jan 2017 10 Jan 2017
Keterangan Persediaan awal Pembelian Penjualan
Kuantitas 2000 unit 3000 unit 2000 unit
Harga Rp 9000 Rp 10.000 Rp 15.000
16 Jan 2017 19 Jan 2017 20 Jan 2017 22 Jan 2017 25 Jan 2017 27 Jan 2017
Penjualan Pembelian Retur pembelian Pembelian Penjualan Penjualan
1000 unit 4000 unit 200 unit 1000 unit 2000 unit 2000 unit
Rp 15.000 Rp 11.000 Rp 10.000 Rp 12.000 Rp 15.000 Rp 15.000
Diminta a. Hitunglah nilai persediaan akhir sistem perpectual metode FIFO dan LIFO dengan membuat kartu persediaan b. Hitunglah laba kotor dan Harga Pokok Penjualannya c. Buatlah jurnal transaksi diatas!
3. PT KOROKO pada bulan Desember melakukan transaksi sebagai berikut: Persediaan awal 1000 unit @Rp 20.000 Pembelian barang dagangan yaitu:
2 Desember 2017 Sebanyak 800 unit @Rp 21.000
10 Desember 2017
Sebanyak 600 unit @Rp 22.000
19 Desember 2017
Sebanyak 500 unit @Rp 23.000
24 Desember 2017
Sebanyak 1000 unit @Rp 23.500
Penjualan 2500 unit @Rp 30.000 Persediaan akhir sebanyak Beban operasi selama adalah Rp 7.600.000 Diminta: a. Hitunglah nilai persediaan akhir menggunakan system periodik metode FIFO dan LIFO b. Buatlah jurnal yang sesuai untuk transaksi di atas! c. Buatlah laba rugi ringkas untuk tahun berjalan
Kunci jawaban 1.
Pengertian Metode FIFO dan LIFO Pencatatan dengan metode FIFO atau First In First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar) ini artinya barang yang pertama masuk, maka itulah yang terlebih dahulu dikeluarkan. Pencatatan pada metode LIFO atau last In First Out (Terakhir Masuk Pertama Keluar) adalah ketika barang yang paling akhir masuk, maka itulah yang lebih dahulu dikeluarkan. Metode ini digunakan untuk memudahkan proses penataan, baik itu memasukkan maupun mengambil barang.
2.
Perhitungan persediaan metode FIFO dan LIFO system perpectual Kartu Persediaan Metode FIFO Keterangan
Tanggal
Masuk Kuantitas
01/12/16
Saldo
05/12/16
Pembelian
Biaya per unit
Keluar Jumlah biaya
Kuantita s
Biaya per unit
Saldo Jumlah biaya
Kuantita s 2000
3000
Rp 10.000
Rp 30.000.000
2000
Biaya per unit Rp 9.000 Rp 9.000
3000
10/12/16
Penjualan
2000
Rp 9.000
Rp 18.000.000
0
Rp10.00 0 Rp -
3000 Rp10.00 0 16/12/16
19/12/16
Penjualan
Pembelian
1000
4000
Rp
Rp
Rp 10.000
Rp 10.000.000
2000 Rp10.00 0 2000
Jumlah biaya Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 30.000.000 Rp Rp 30.000.000 Rp 20.000.000 Rp
11.000
44.000.000
Rp10.00 0 4000 Rp11.00 0 2000
Retur 20/01/16 pembelian
-200
Rp 11.000
Rp (2.200.000)
Rp10.00 0 3800 Rp11.00 0 2000
22/12/16
Pembelian
1000
Rp 12.000
Rp 12.000.000
Rp10.00 0 3800 Rp11.00 0 1000
25/12/16
Penjualan
2000
Rp 10.000
Rp 20.000.000
0
Rp12.00 0 Rp -
20.000.000 Rp 44.000.000 Rp 20.000.000 Rp 41.800.000 Rp 20.000.000 Rp 41.800.000 Rp 12.000.000 Rp -
3800 Rp11.00 0
Rp 41.800.000
Rp12.00 0
Rp 12.000.000 Rp 19.800.000
1000
1800 27/12/16
Penjualan
2000
Rp 11.000
Rp 22.000.000
Rp11.00 0 1000 Rp12.00 0 2800
Rp 12.000.000 Rp 31.800.000
a. Nilai persediaan pada akhir bulan adalah 2800 unit dengan harga Rp 31.800.000 b. Penjualan 7000 unit @ Rp 15.000 Rp 105.000.000 Harga pokok penjualan: Penjualan Rp 18.000.000 Penjualan Rp 10.000.000 Penjualan Rp 20.000.000 Penjualan Rp 22.000.000 Total RP 70.000.0000 _ Rp 35.000.000 c.
Jurnal transaksi
Tanggal Keterangan 05/12/2016 Persedian barang dagangan -Utang dagang
Debit Rp 30.000.000
10/12/2016 Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 30.000.000
16/12/2016 Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 15.000.000
19/12/2016
Rp 44.000.000
Persedian barang dagangan -Utang dagang
20/12/2016 Utang dagang -Persediaan barang dagang 22/12/2016
Persedian barang dagangan -Utang dagang
Kredit Rp 30.000.000
Rp 30.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000
Rp 15.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Rp 44.000.000 Rp 2.200.000 Rp 2.200.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
25/12/2016 Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 30.000.000
27/12/2016 Piutang Usaha
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
-Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 30.000.000 Rp 22.000.000 Rp 22.000.000
Metode LIFO Keterangan Tanggal
Masuk Kuantita s
01/12/16
Saldo
05/12/16
Pembelian
Biaya per unit
Keluar Jumlah biaya
Kuantita s
Biaya per unit
Saldo Jumlah biaya
Kuantita s 2000
3000
Rp 10.000
Rp 30.000.000
2000
Biaya per unit Rp 9.000 Rp 9.000
3000
10/12/16 Penjualan
2000
Rp 10.000
Rp 20.000.000
2000
Rp10.00 0 Rp 9.000
1000
16/12/16 Penjualan
19/12/16
Pembelian
1000
4000
Rp 11.000
Rp 44.000.000
Rp 10.000
Rp 10.000.000
2000 2000
Rp10.00 0 Rp 9.000 Rp 9.000
4000 Rp11.00 0 2000 Retur 20/01/16 pembelian
-200
Rp 11.000
Rp (2.200.000)
Rp10.00 0 3800
22/12/16
Pembelian
1000
Rp 12.000
Rp 12.000.000
2000
Rp11.00 0 Rp 9.000
3800 Rp11.00 0
Jumlah biaya Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 30.000.000 Rp 18.000.000 Rp 10.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000 Rp 44.000.000 Rp 20.000.000 Rp 41.800.000 Rp 18.000.000 Rp 41.800.000
1000
25/12/16
Penjualan
1000
Rp 12.000
Rp 12.000.000
1000
Rp 11.000
Rp 11.000.000
2000
Rp12.00 0 Rp 9.000
Rp 12.000.000 Rp 18.000.000
2800
0
Rp11.00 0 Rp -
2000 27/12/16
Penjualan
2000
Rp 11.000
Rp 22.000.000
Rp11.00 0 800 Rp12.00 0 2800
a. Nilai persediaan pada akhir bulan adalah 2800 unit dengan harga Rp 31.600.000 b. Penjualan 7000 unit @ Rp 15.000 Rp 105.000.000 Harga pokok penjualan: Penjualan Rp 20.000.000 Penjualan Rp 10.000.000 Penjualan Rp 22.000.000 Penjualan Rp 22.000.000 Total RP 74.000.0000 _ Rp 31.000.000
Rp 30.800.000 Rp Rp 22.000.000 Rp 9.600.000 Rp 31.600.000
c.
Jurnal Transaksi
Tanggal Keterangan 05/12/2016 Persedian barang dagangan -Utang dagang
Debit Rp 30.000.000
10/12/2016 Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 30.000.000
16/12/2016 Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan
Rp 15.000.000
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000 Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
Rp 15.000.000 Rp 10.000.000
-Persediaan barang dagangan 19/12/2016
Persedian barang dagangan -Utang dagang
20/12/2016 Utang dagang -Persediaan barang dagang 22/12/2016
Persedian barang dagangan -Utang dagang
Kredit
Rp 10.000.000 Rp 44.000.000 Rp 44.000.000 Rp 2.200.000 Rp 2.200.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
25/12/2016 Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 30.000.000
27/12/2016 Piutang Usaha -Penjualan Harga Pokok Penjualan -Persediaan barang dagangan
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000 Rp 22.000.000 Rp 22.000.000
Rp 30.000.000 Rp 22.000.000 Rp 22.000.000
3.
Perhitungan Metode FIFO dan LIFO Sistem Fisik/periodik
Metode FIFO
Persediaan awal
1000 unit
Pembelian
2900 unit
Barang tersedia dijual 3900 unit Penjualan
2500 unit
Persediaan akhir
1400 unit
Pembelian tanggal 19 desember 2016 Pembelian tanggal 24 desember 2016 Persediaan 31 Desember 2016
1000 unit 400 unit 1400 Unit
@Rp 23.500
Rp 23.500.000
@Rp 23.000
Rp 7.200.000 Rp 30.700.000
a. Persediaan akhir sebanyak 1400 unit seharga Rp 30.700.000 b. Jurnal transaksi
Tanggal Keterangan 02/12/2016 Pembelian -Utang dagang
Debit Rp 16.800.000
10/12/2016 Pembelian -Utang dagang
Rp 13.200.000
19/12/2016 Pembelian -Utang dagang
Rp 11.500.000
24/12/2016 Pembelian -Utang dagang
Rp 23.500.000
Kredit Rp 16.800.000
Rp 13.200.000
Rp 11.500.000
Rp 23.500.000
Jurnal untuk menilai persediaan akhir periode metode FIFO
Tanggal Keterangan 02/12/2016 Ikhtisar laba rugi -Pesediaan barang dagang Pesediaan barang dagang - Ikhtisar laba rugi
Debit Rp 20.00.000
Kredit Rp 20.00.000
Rp 30.700.000 Rp 30.700.000
c.
Laporan Laba Rugi PT KOROKO Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2016 Pendapatan: Penjualan Harga pokok Penjualan: Persediaan barang dagang awal Pembelian Barang tersedia untuk dijual Persediaan barang dagang akhir Harga pokok penjualan Laba kotor Beban Usaha Laba bersih sebelum pajak
Rp 75.000.000
Rp 20.000.000 Rp 65.000.000 Rp 85.000.000 Rp 30.700.000 Rp 54.300.000 Rp 20.700.000 Rp 7.600.000 Rp 13.100.000
Metode LIFO
Pembelian tanggal 2 desember 2016 Pembelian tanggal 10 desember 2016 Persediaan 31 Desember 2016
800 unit 600 unit 1400 Unit
@Rp 21.000
Rp 16.800.000
@Rp 22.000
Rp 13.200.000 Rp 30.000.000
a.Nilai persediaan akhir periode yaitu 1400 unit seharga Rp 30.000.000 b. Jurnal transaksi metode LIFO sama dengan metode FIFO Jurnal pecatatan persediaan akhir periode
Tanggal Keterangan 02/12/2016 Ikhtisar laba rugi -Pesediaan barang dagang Pesediaan barang dagang - Ikhtisar laba rugi
Debit Rp 20.00.000
Kredit Rp 20.000.000
Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
c. Laporan Laba Rugi PT KOROKO Laporan Laba Rugi Periode yang berakhir 31 Desember 2016 Pendapatan: Penjualan Harga pokok Penjualan: Persediaan barang dagang awal Pembelian Barang tersedia untuk dijual Persediaan barang dagang akhir Harga pokok penjualan Laba kotor Beban Usaha Laba bersih sebelum pajak
Rp 75.000.000
Rp 20.000.000 Rp 65.000.000 Rp 85.000.000 Rp 30.000.000 Rp 55.000.000 Rp 20.000.000 Rp 7.600.000 Rp 12.400.000
a. Pedoman penilaian
Rentang Nilai
Kriteria jawaban
91-100
Jika jawaban betul dan sempurna. Kerapihan tulisan sangat baik
81-90
Jika jawabanbetul dan kesalahan sedikit. Jawaban sedikit sempurna. Kerapihan tulisan baik
61-80
Jika jawaban ada yang salah . jawaban kurang sempurna. Kerapihan tulisan kurang baik
51-60
Jika jawaban banyak yang salah . Jawaban kurang sempurna. Kerapihan tulisan kurang baik
41-50
Jika jawaban banyak yang salah . Jawaban tidak sempurna. Kerapihan tulisan tidak baik
≤40
Jika jawaban salah
Pedoman Penskoran Skor akhir= Skor yang diperoleh x 100 Skor tertinggi
Kriteria penilaian: A
= 91-100
A-
= 86-90
B+
= 81-85
B
= 76-80
B-
= 71-75
C+
= 66-70
C
= 61-65
C-
=56-60
D+
= 51-55
D
= ≤ 46