SATUAN ACARA PENYULUHAN
I.
TOPIK
: DIABETES MELITUS
SUB TOPIK
: FAKTOR RESIKO PENYAKIT DIABETES MELITUS
SASARAN
: MASYARAKAT
TEMPAT
: KAMPUS C
PEMATERI
: SRI WIDYA
HARI/TANGGAL
: RABU, 18 OKTOOBER 2017
WAKTU
: 08.00-09.00 WIB
LATAR BELAKANG Prevalensi diabetes melitus meningkat secara global teristimewa menjadi perhatian di negara Asia. Perkiraan secara global 366 juta individu yang diabetes melitus. Perkiraan di tahun 2020 penyakit ini merujuk kepada kematian dari 7 orang dari setiap 10 orang di negara berkembang. Indonesia, masuk ke dalam peringkat 6 angka kejadian diabetes melitus terbanyak di dunia.Dalam Diabetes Atlas 2000 ( International Diabetes Federation) tercantum perkiraan penduduk Indonesia diatas 20 tahun sebesar 125 juta dan dengan asumsi prevalensi DM 4,6%, diperkirakan pada tahun 2000 berjumlah 5,6 juta. Berdasarkan pola perambahan penduduk seperti ini, diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia diatas 20 tahun da dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2% juta pasien diabetes. Diabetes tipe 2 merupakan penyakit multifaktorial dengan komponen genetik dan linkungan yang sama kuat dalam proses timbulnya penyakit tersebut.Pengaruh faktor genetik terhadap penyakit ini dapat terlihat jelas dengan tingginya penderita diabetes yang berasal dari orang tua yang memiliki riwayat diabetes melitus sebelumnya. Diabetes melitus tipe 2 sering juga di sebut diabetes life style karena penyebabnya selain faktor keturunan, faktor lingkungan meliputi usia, obesitas, resistensi insulin, makanan, aktifitas fisik, dan gaya hidup penderita yang tidak sehat juga bereperan dalam terjadinya diabetes ini.Perkembangan diabetes melitus tipe 2 yang lambat, sering kali membuat gejala dan tanda-tandanya tidak jelas.
II.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU) Pendidikan kesehatan ini bertujuan agar keluarga dan penyandang diabetesi mampu memahami atau menambah pengetahuan tentang diabetes melitus tipe 2.
III.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIU) Setelah penyuluhan di berikan masyarakat dapat memahami :
1.
Peserta Mampu Mengetahui Tentang Diabetes Melitus tipe 2
2.
Peserta Mampu Mengetahui Penyebab Diabetes Melitus tipe 2
3.
Peserta Mampu Mengetahui Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus
4.
Peserta Mampu Mengetahui Komplikasi Diabetes Melitus
5.
Peserta Mampu Mengetahui Perawatan untuk klien dengan Diabetes melitus tipe 2
6.
IV.
Peserta Mampu Mengetahui pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia
STRATEGI PELAKSANAAN No
Tahap Kegiatan
Waktu
1.
Pembuksaan
2 menit
Penyuluhan
Peserta
a) Menyampaikan salam dan
a) Memperhatikan dan mendengarkan
perkenalan b) Membuat kontrak waktu dan topik c) Menjelaskan
TIU
dan TIK 2.
Pengembangan
15 menit
a) Pengertian
a) Memperhatikan
Diabetes Melitus
dan mendengarkan
b) Penyebab Diabetes Melitus c) Tanda dan Gejala Diabetes Melitus d) Komplikasi Diabetes Melitus e) Perawatan untuk klien
dengan
Diabetes
melitus
tipe 2 f) pemanfaatan pelayanan kesehatan
yang
tersedia 3.
Penutup
3 menit
a) Memberi peluang a) Mengajukan pertanyaan b) Evaluasi atau
pertanyaan b) Memahami materi
menyimpulkan
yang telah
materi yang sudah
disampaikan
disampaikan
c) Menjawab
c) Menanyakan
pertanyaan
kembali materi yang sudah dijelaskan
d) Menjawab salam
d) Memberikan salam
V.
GARIS BESAR MATERI (MATERI TERLAMPIR) Diabetes Melitus (DM)
VI.
METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab
VII.
MEDIA 1. Leaflet (terlampir)
VIII.
EVALUASI Evalusai dengan tes formatif memberikan pertanyaan kembali mengenai diabetes melitus. A. Evaluasi proses 1. Peserta antusias terhdap materi penyuluhan 2. Tidak ada peserta yang meninggakan tempat penyuluhan sebelum acara selesai 3. Peserta mengajukan pertanyaan. B. Evaluasi hasil 1. Peserta mengerti tentang Diabetes Melitus 2. Peserta mengerti tentang Penyebab Diabetes Melitus 3. Peserta mengerti tentang Tanda dan Gejala Diabetes Melitus 4. Peserta mengerti tentang Komplikasi Diabetes Melitus 5. Peserta mengetahui tentang Perawatan klien Diabetes melitus tipe 2 6. Peserta mengetahui tentang pelayanan kesehatan yang tersedia C. Pertanyaan 1. Apa Pengertian Diabetes Melitus ? 2. Apa Penyebab Diabetes Melitus ? 3. Apa Saja Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus ? 4. Apa Saja Komplikasi Diabetes Melitus ? 5. Bagaimana Perawatan klien dengan Diabetes melitus tipe 2 ? 6. Apa saja pelayanan kesehatan yang tersedia ?
IX.
DAFTAR PUSTAKA Sidartawan Soegondo dkk. 2009. Buku Penatalaksanaan Diabetes melitus Terpadu. Jakarta:FKUI Fatimah, Restiyana N. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Lampung diunduh dari www.e jurnal.com/2015/05/diabetes-melitus-tipe-2.htmlpada tanggal 27 Maret 2017 Richardo Betteng dkk. 2015. Analisis Faktor Resiko Di abetes Melitus Tipe 2. Di unduh dari . http://id.portalgaruda.org/ . Pada tanggal 05 Oktober 2017 Anonim. 2014. Faktor-faktor resiko DM. Pengertian, Penyebab dan Pencegahan Diabetes
Melitus.
Di
unduh
dari
http://www.sehatdengaherbal.com/pengertian-penyebab-gejala-dan-carapencegahan-penyakit-diabetes-melitus/ . Pada tanggal 05 Oktober 2017
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Diabetes melitus atau merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah.(Kementerian Kesehatan RI, 2014). Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010, DM adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. (Fadma dkk, 2014). Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin. (Slamet, Suyono dkk, 2009).
Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dl)
Plasma
Bukan DM (mg/dl)
Belum pasti DM (mg/dl)
DM (mg/dl)
<100
100-199
≥ 200
<90
90-199
≥ 200
<100
100-125
≥126
<90
90-99
≥100
< 140
140-199
≥ 200
vena Darah kapiler
Kadar glukosa darah puasa (mg/dl)
Plasma vena Darah kapiler
Kadar glukosa darah 2 jam (mg/dl)
B. Penyebab Diabetes Tipe 2 Diabetes tipe 2 penurunan sekresi itu disebabkan oleh kurangnya fungsi sel beta yang progresif akibat glukotoksisitas , lipotoksisitas, tumpukan amilod dan faktor-faktor lain yang disebabkan oleh resistensi insulin disamping faktor usia dan genetik. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi (kebal) terhadap insulin. Menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi, penyebabnya karena pola gaya hidup yang tidak sehat
C.
Tanda dan gejala a)
Sering kecing
b)
Mudah lapar dan haus
c)
Berat badan menurun
d)
Cepat lelah dan mengantuk
e)
Luka sulit sembuh
f)
Penglihatan kabur dan sering berganti kacamata
g)
Gatal –gatal sekitar kemaluan
h)
Melahirkan bayi 4 kg
i)
Impoten
j)
Kesemutan
D. Komplikasi Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan menimbulkan komplikasi akut dan kronis. Menurut PERKENI komplikasi DM dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (Restiyana, 2015) a)
Komplikasi akut 1.
Hipoglikemia, adalah kadar glukosa darah seseorang di bawah nilai normal (< 50 mg/dl). Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM tipe 1 yang dapat dialami 1-2 kali per minggu, kadar gula darah yang terlalu rendah menyebabkan sel-sel otak tidak mendapat pasokan energi sehingga tidak berfungsi bahkan dapat mengalami kerusakan.
2.
Hiperglikemi, adalah apabila kadar gula darah meningkat secara tiba-tiba, dapat berkembang menjadi keadaan metabolisme yang berbahaya, antara lain ketoasidosis diabetik, Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK) dan kemolakto asidosis.
b)
Komplikasi Kronis 1.
Komplikasi makrovaskuler, komplikasi makrovaskuler yang umum berkembang pada penderita DM adalah trombosit otak (pembekuan darah pada sebagian otak), mengalami penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung kongetif, dan stroke.
2.
Komplikasi mikrovaskuler, seperti neuropati (kerusakan syaraf) dikaki yang meningkatkan kejadian ulkus kaki, infeksi dan bahkan keharusan untuk dilakukan amputasi kaki. Retinopati diabetikum yang merupakan salah satu penyebab utama kebutaan, terjadi akibat kerusakan pembuluh darah kecil diretina. Nefropati yang merupakan penyebab gagal utama pada ginjal.
E.
Perawatan Klien Diabetes Tipe 2 Partisipasi anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit dirumah sangat penting. Peran keluarga untuk merawat klien di rumah termasuk perawatan paliatif atau mengurangi keparahan gejala penyakit, memegang peranan penting. Perawatan dirumah yang bisa dilakukan antara lain : 1.
Pemberian nutrisi Jenis makanan untuk penderita Diabetes Melitus Makanan yang dibatasi a) Mie dan Pasta b) Nasi c) Kafein d) Kentang e) Roti putih Makanan yang dianjurkan a) Sayuran berdaun hijau b) Sayuran kaya serat c) Sayuran tanpa zat tepung d) Kacang-kacangan e) Tomat
2.
Mobilitas kegiatan sehari-hari Dianjurkan latihan secara teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai dengan Continous, Rhythmical, Interval, Progresive, Endurance (CRIPE). Training sesuai dengan kemampuan pasien. Sebagai contoh adalah olah raga ringan jalan kaki biasa selama 30 menit. Hindarkan kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas-malasan.
F.
Pemanfataan Pelayanan Kesehatan 1. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan / atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan / atau masyarakat. Puskesmas
merupakan
sarana
pelayanan
kesehatan
dasar
yang
menyelenggarakan kegiatan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, Pelayanan kesehatan Ibu & Anak, KB, Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular, dan pengobatan.
Beberapa
Puskesmas,
yaitu
Puskesmas
Perawatan,
disamping
menyelenggarakan pelayanan juga menyediakan pelayanan rawat inap. Pelayanan pengobatan/perawatan diarahkan sejauh mana unit pelayanan kesehatan sejak dari puskesmas pembantu, Puskesmas dan rumah sakit dapat digambarkan menjangkau
masyarakat dari segi pemberian pelayanan kesehatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarat yang mau memanfaatkan unit pelayanan tersebut dalam bentuk kunjungan.
2. Rumah Sakit Sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama. Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya. Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern.
3. Klinik Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktik pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik. Sebuah klinik (atau rawat jalan klinik atau klinik perawatan rawat jalan) adalah fasilitas perawatan kesehatan yang dikhususkan untuk perawatan pasien rawat jalan. Klinik dapat dioperasikan, dikelola dan didanai secara pribadi atau publik, dan biasanya meliputi perawatan kesehatan primer kebutuhan populasi di masyarakat lokal, berbeda dengan rumah sakit yang lebih besar yang menawarkan perawatan khusus dan mengakui pasien rawat inap untuk menginap semalam.