SAP very useful for SAP implementationDescrição completa
kesehatanDeskripsi lengkap
Satuan acara penyuluhanDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
sapDeskripsi lengkap
SAP BHDDeskripsi lengkap
Satuan Acara PenyuluhanDeskripsi lengkap
dtrhdtrDeskripsi lengkap
hidrosefalusDeskripsi lengkap
Full description
asdhDeskripsi lengkap
vbn n,jhknjl;jDeskripsi lengkap
Yulian Danakarsa S.Kep. NersDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Keperawatan Traumatologi
A.
BAHASAN
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
B.
: transportasi dan evakuasi : Evakuasi transportasi Korban
Tempat
:
Waktu
: 30 menit
Hari/Tanggal
:
Sasaran
: Kelompok Kader di RW 01
Penyuluh
: Ani Mulyani
TUJUAN 1.
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, kelompok kader memahami tentang evakuasi transportasi terhadap bencana gempa bumi. 2.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit para kader dapat: a.
C.
MATERI
1.
D.
Dapat mempraktikan cara evakuasi transportasi korban yang benar
Mengevakuasi dan transportasi korban bencana kebakaran
METODE DAN MEDIA
Ceramah, diskusi, demonstrasi, leaflet
E.
KEGIATAN PENYULUHAN Waktu
5 menit
20 menit
Tahap kegiatan
Pembukaan
Kegiatan inti
K e g i a t an Penyuluh 1. Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada sasaran 2. Menyampaikan topik dan tujuan penkes kepada sasaran
3. Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan sasaran 1. Mengkaji ulang pengetahuan sasaran tentang materi penyuluhan bencana kebakaran
Evaluasi/ penutup
2. Mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan. 3. Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes 1. Menyampaikan pengetahuannya tentang materi penyuluhan
2. Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran dengan menggunakan leaflet tentang bencana kebakaran
2. Mendengarkan penyuluh menyampaikan materi
3. Mendemonstrasikan contoh cara penanggulangan bencana kebakaran (Evakuasi dan transportasi)
3. Memperhatikan penyuluh saat demonstrasi 4. menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dari materi penyuluhan
4. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dari meteri yang dijelaskan penyuluh. 5 menit
Sasaran 1. Menjawab salam
1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab kepada sasaran tentang pertanyaan yang materi penanggulangan diajukan penyuluh bencana kebakaran 2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan penyuluhan penyampaian penanggulangan bencana kesimpulan kebakaran yang telah
disampaikan kepada sasaran 3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan mengucapkan salam serta penyuluh menutup terima kasih kepada acara dan menjawab sasaran. salam F.
EVALUASI
1.
Prosedur : Post test
2.
Bentuk
: Lisan
3.
Jenis
: Verbal
4.
Butir Pertanyaaan
:
1. Cara mengevakuasi dan transportasi korban kebakaran yang benar? 2. Demonstrasikan 2 contoh teknik evakuasi!
MATERI PENYULUHAN
A. Evakuasi Dan Transportasi Korban Bencana
Evakuasi adalah pengangkatan atau pencarian yang dilakukan untuk mencari korban-korban bencana atau jatuhnya barang-barang yang dianggap penting. Evakuasi berfokus pada tindakan penyelamatan berupa pencarian atau perpindahan dari tempat awal menuju tempat yang lebih aman. Tehnik penyelamatan pada evakuasi korban bencana : 1 PENOLONG a) Korban Tidak Sadar - Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi tengkurap) Teknik ini dilakukan ketika sudah dipastikan bahwa korban tidak men galami patah tulang, urai sendi, atau cedera semacamnya. Jika korban mengalami patah tulang punggung, maka teknik ini jangan dilakukan. Sebab hanya akan menyebabkan kondisi korban semakin fatal.
- Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi terlentang)
Teknik ini juga dilakukan pada kondisi yang sama seperti pada teknik kondisi korban tengkurap.
- Korban berada di dalam reruntuhan gedung
Teknik ini lebih sering dipakai ketika kondisi gempa bumi yang terjadi di dalam gedung. Prioritas utama adalah korban yang kita tolong, sehingga posisi penolong harus berada di atas korban untuk melindungi tubuh korban dari reruntuhan.
- Teknik membopong
Jika korban adalah anak-anak, maka teknik ini bisa digunakan karena lebih praktis dibandingkan dengan teknik-teknik lainnya. Namun jika penolong memiliki tenaga yang lebih, teknik ini pun bisa dilakukan untuk korban orang dewasa.
- Tenaga penolong yang lemah
Ketika kita tidak memiliki tenaga yang cukup untuk melakukan pertolongan terhadap korban, secara darurat kita dapat memindahkan korban ke tempat yang aman. Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko terjadinya kondisi yang lebih darurat
dibandingkan
jika
korban
berada
pada
wilayah
bencana.
Kita dapat menggunakan tangan kosong maupun alat seadanya sebagai fasilitas pendukung. Alat yang digunakan dapat berupa kain atau selimut. Usahakan untuk memilih kain yang tebal untuk meminimalisir luka ketika tubuh korban bergesekan dengan tanah/ ground. Teknik ini hanya layak dilakukan untuk pemindahan korban pada jarak yang relatif dekat.
Tarikan bahu
Tarikan lengan
Tarikan kain
Tarikan selimut
b) Korban Sadar - Teknik gendong
Jika korban dalam kondisi lemah dan tidak mampu untuk berjalan, penolong dapat menggunakan teknik ini.
- Teknik memapah
Jika korban masih mampu berjalan namun dengan kondisi yang lemah, maka penolong diajurkan memilih teknik ini. Teknik ini juga disarankan bagi penolong yang tidak memiliki cukup tenaga untuk mengangkat korban.
- Teknik mempopong
Teknik ini sama seperti teknik membopong pada korban tidak sadar. Hanya saja korban diminta untuk meletakkan tangan sebelah kirinya pada leher/ atas bahu kiri penolong agar tidak menyulitkan penolong dalam melakukan pemindahan.
2 PENOLONG a) Korban Tidak Sadar - Teknik angkat langsung
Teknik ini adalah teknik umum yang digunakan ketika kita tak menemukan alat apapun untuk proses evakuasi korban. Caranya adalah dengan melipatkan kedua tangan korban ke dada, lalu tangan kanan penolong 1 memegang lengan kanan bawah dan tangan kiri memegang lengan kiri bawah korban. Sedangkan penolong 2 memegang bagian lutut korban.
- Evakuasi menggunakan kursi
Teknik ini lebih praktis dan akan mempermudah penolong dalam melakukan evakuasi.
b) Korban Sada r - Duduk 2 tangan
Teknik ini dilakukan jika korban sama sekali tak mampu berjalan. Kondisi korban dengan cedera kaki pada bagian bawah juga lebih tepat menggunakan teknik evakuasi ini.
- Duduk 4 tangan
Teknik ini digunakan pada kasus sama seperti teknik pada evakuasi duduk 2 tangan.
3 PENOLONG
Teknik 3 penolong atau lebih, secara umum diprioritaskan bagi korban tak sadar. Selebihnya, untuk mengatasi jarak evakuasi yang jauh, maka digunakan alat bantu berupa tandu dan peralatan-peralatan lain dengan jumlah penolong variatif. Berikut macam-macam teknik evakuasi dengan 3 penolong:
- 3 penolong berhadapan
Teknik ini digunakan ketika kondisi penolong memiliki tinggi badan yang tidak sama. Penolong berhadapan pada kedua sisi korban dengan tangan penolong saling berpegangan di bawah tubuh korban.
4 PENOLONG
Jika jumlah penolong lebih banyak, maka proses evakuasi akan lebih baik. Beban korban akan semakin berkurang dan akurasi dalam proses evakuasi pun semakin
baik. Tekniknya adalah dengan saling berpegangan tangan di bawah tubuh korban dengan posisi penolong saling berhadapan.
6 PENOLONG
Jika korban memiliki berat badan yang cukup besar, maka dapat dilakukan evakuasi dengan 6 penolong. Tekniknya sama seperti evakuasi dengan 4 penolong.