SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KESEHATAN REPRODUKSI PUS / WUS
“
”
Oleh :
SELFIATI AYU WULANDARI 120703086
SEKOLAH TINGGI ILMU KESESEHATAN PEMKAB JOMBANG PRODI DIII KEBIDANAN 2017
LEMBAR PENGESAHAN Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dengan judul “ Kesehatan Reproduksi PUS/WUS” PUS/WUS ” ini diajukan untuk dipresentasikan dalam bentuk penyuluhan sebagai salah satu bagian kompetensi program DIII Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang
di Posyandu
Sidokaton kecamatan Kudu Kabupaten Jombang yang Jombang yang dilaksanakan pada: Hari
:
Tanggal
:
Jam
:
Mahasiswa
Selfiati Ayu W. NIM. 120703086 120703086
Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan
Pembimbing Klinik,
Desa
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
1. Pokok Bahasan
Kesehatan PUS dan WUS 2. Sub Pokok Bahasan
Kesehatan reproduksi PUS dan WUS 3. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan ini adalah Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur 4. Waktu
Waktu yang diperlukan diperlukan untuk penyuluhan penyuluhan ini adalah ± 30 menit, hari Senin Senin tanggal 12 Januari 2015 jam 09.00 WIB - selesai. 5. Tempat
Di Posyandu Desa Sidokaton Kecamatan Kudu Kabupaten jombang 6. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan diharapkan lansia mengerti dan memahami memahami mengenai pembinaan kesehatan lansia. 7. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu dapat mengerti tentang : -
Kesehatan reproduksi pada PUS dan WUS
-
Organ-organ reproduksi
-
Masalah Kesuburan
8. Metode
Ceramah dan tanya jawab 9. Media
Leaflet
10. Kegiatan Operasional
No
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Sasaran
Waktu
1
Pembukaan
Sasaran mendengarkan serta
5
menit
memperhatikan penyuluh 2
Ceramah
/
Penyampaian Sasaran
Meteri
mendengarkan,
10
menit
10
menit
memperhatikan dan mengerti tentang
materi
yang
disampaikan 3
Tanya jawab
Menanyakan tentang materi yang tidak dimengerti
4
Penutupan dan Evaluasi
Dapat menyebutkan isi materi
5
menit
yang telah disampaikan.
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung. Pertanyaan : a. Apa saja hak-hak reproduksi b. Apa saja organ reproduksi pada wanita 2. Lampiran
Materi dalam penyuluhan ini adalah : Penyuluhan Tentang
Kesehatan Reproduksi Pada PUS/WUS
DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI
Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi, serta fungsi dan prosesnya Tujuan utama kespro
Memberikan layanan kespro yang komprehensif : kehidupan seksualnya dan hak-hak reproduksi
dapat meningkatkan kemandiriannya dalam mengatur mengatur fungsi dan proses
reproduksi peningkatan kualitas kehidupannya.
Kenali Tanda Kesuburan Pasangan Anda Berikut ini ada tips sederhana tentang kesuburan yang bisa membantu Anda. 1. Siklus Haid Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung selama 28 hingga 30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai seorang wanita subur atau tidak. Tujuan khusus kespro, meningkatkan :
Kemandiria wanita, peran dan fungsi reproduksinya
Tanggung jawab sosial wanita; kapan hamil, jarak kehamilan, jumlah anak
Tanggung jawab sosial laki-laki
Dukungan pria dalam membuat keputusan, mencari informasi i nformasi dan pelayanan yang memenuhi kebutuhan kespro
Sasaran utama kespro
Pria dan wanita usia subur
Remaja putra dan putri belum menikah
Kelompok risiko : pekerja seks, masyarakat keluarga pra sejahtera
Hak-hak Kespro
Hak hidup
Hak menikah
Hak hamil atau tidak hamil
Hak seksualitas
Hak menggunakan kontrasepsi
Hak terbebas dari PMS
Mendapat informasi & pelayanan yang berkualitas
Organ reproduksi perempuan
a. Indung telur. Jumlah dua buah, terletak di kiri dan kanan rahim. Berfungsi mengeluarkan sel telur sebulan sekali secara bergantian b. Fimbria (ujung rahim). Bentuknya seperti sep erti tangan.Berfungsi tan gan.Berfungsi menangkap sel telur yang dikeluarkan oleh indung telur c. Saluran telur. Berfungsi mengantar telur dari indung telur menuju rahim d. Rahim, berfungsi sebagai tempat menyimpan janin e. Leher rahim f. Liang senggama, berfungsi berfungsi sebagai tempat keluarnya menstruasi, tempat penis saat bersenggama dan sebagai jalan keluar bayi saat melahirkan.
Organ reproduksi laki-laki
a.Scrotum (kantung penis) b.Testis, jumlahnya dua buah, buah, berfungsi memproduksi sperma c.Saluran sperma, berfungsi menyalurkan sperma dari testis menuju vesica seminalis d.Vesica seminalis, sebagai tempat dikumpulkannya sperma yang dihasilkan oleh testis. Vesica seminalis memproduksi cairan mani yang kemudian bercampur dengan sel sperma. e. Saluran kencing f. Penis
2. Sensitifitas Tinggi Wanita yang sedang dalam masa subur biasanya bersikap lebih tajam terhadap wanita lain. Pada saat ovulasi (sekitar hari ke-12 sampai 21 siklus menstruasi) perasaan ingin bersaing dengan wanita lain semakin tinggi. Pada masa ovulasi, wanita sering memberikan komentar yang buruk ketika dimintai pendapat tentang wanita lain.
3. Alat Pencatat Kesuburan Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi kesuburan seorang wanita. Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu badan saat wanita mengeluarkan benih atau sel telur. Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat kenaikan suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari. Namun jika wanita tersebut tidak mengalami perubahan suhu badan pada masa subur, berarti wanita tersebut tidak subur.
4. Tes Darah Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid tiga bulan sekali atau enam bulan sekali biasanya tidak subur. Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid. Tes darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon yang berperan pada kesuburan seorang wanita
5. Pilihan Alat Kontrasepsi Kontrasepsi Pengaruhi Kesuburan.
Pemilihan alat suntik dan pil sangat mempengaruhi kesuburan wanita. Alat kontrasepsi suntik memiliki efek yang lebih lama walaupun sudah tidak digunakan. Setelah penggunaan terakhir, wanita harus menunggu hingga 6 bulan sampai setahun hingga siklusnya normal kembali. 6. Pemeriksaan Fisik Untuk mengetahui seorang wanita subur juga dapat diketahui dari organ tubuh seorang wanita. Beberapa organ tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ reproduksi. Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan akan mengganggu proses pelepasan sel telur. Sedangkan pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui hormon prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin yang tinggi akan mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk untuk mengetahui sistem reproduksinya normal atau tidak.
7. Track Record Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja ataupun tidak, peluang terjangkit kuman pada saluran reproduksi akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan penyumbatan saluran reproduksi. Oleh karena itu, track record wanita yang pernah mengalami keguguran juga harus diperhatikan.