ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS (NEC)
DISUSUN OLEH: EKO YEPPIANTO
131411123029
RACHMAD HA HANDANI
131411123031
DIMAS SURYA B
131411123033
LULUK ANGGARANI
131411123035
GRANDIS DWI K
13141112303
YAN LARAS M
131411123039
ASTRID DYAH
131411123042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS !AKULTAS KEPERAWATAN UNI"ERSITAS AIRLANGGA 2015
BAB I PENDAHULUAN
1#1 L$%$& L$%$& B'$$*+ B'$$*+ Enterokolitis nekrotikans (necrotizing enterocolitis, NEC) merupakan gangguan abdomen abdomen paling paling serius serius pada bayi bayi preter preterm m (kuran (kurang g bulan) bulan).. Enterokol Enterokoliti itiss nekrot nekrotika ikans ns (necrotizing en- te ro co litis, NEC) merupakan sindrom multifaktorial nekrosis iskemik intest intestina inall akut akut dan menjadi menjadi salah salah satu satu penyebab penyebab kegaat kegaatan an gastro gastroint intest estina inall pada pada neonatus. !erdap erdapat at inflam inflamasi asi pada pada dindin dinding g usus, usus, yang yang dapat dapat berkem berkembang bang menjadi menjadi nekrosis dan perforasi. "angguan ini dapat melibatkan bagian usus tertentu (paling sering ileum ileum termin terminali alis) s) atau atau semua semua bagian bagian usus. usus. (!om (!om # $%roy %roy,, &''). &''). emaju emajuan an unit unit peraatan neonatus menyebabkan N* (neonatus kurang bulan) yang mampu bertahan hidup bertambah, sehingga insiden NEC juga bertambah.( +unter C, pperman pperman , /ord +0, Camerini 1, &''2). arakteristik NEC terlihat dengan adanya kerusakan pada saluran intestinal mulai dari adanya injuri sampai nekrosis pada mukosa atau submukosa terbanyak pada ileum dan colon ascendingusus yang didahului oleh adanya hipoksia. (helley C. pinger, &'34). 5enyebab NEC belum diketahui secara jelas sampai saat ini, tetapi beberapa hal yang yang diduga diduga menjad menjadii penyeb penyebab, ab, yaitu yaitu respon respon hipere hipereakt akti%i i%itas tas siste sistem m imun, imun, iskemi iskemik, k, infeksi, infeksi, pengenalan pengenalan makanan makanan enteral, enteral, kolonisasi kolonisasi mikroflora mikroflora yang abnormal, abnormal, ataupun ataupun respon terhadap translokasi mikroflora pada saluran cerna. (6in 57, Nasr !0, toll *, &''2). 8mat 8matur urit itas as sel sel epit epitel el inte intest stin inal al dan dan meka mekani nism smee resp respon onss imun imun trak traktu tuss gastrointestinal pada bayi prematur memudahkan terjadinya kerusakan saar intestinal dan kolonisasi abnormal mikroflora. 5aparan terhadap beragam bakteri nosokomial di N8C dan ketidakmampuan respon sistem imun terhadap kolonisasi mikroflora abnormal memudahkan terjadi NEC pada bayi prematur. ( 7endelboe $9, melser C, 6ucero C$, 9c:onald 6C, &'3') *eberapa penulis melaporkan angka kejadian lebih banyak pada orang afrika daripada orang kulit putih ataupun ras hispanik. 8nsiden NEC adalah 3 per 3''' kelahiran hidup (;<-3'<), dan lebih dari '< terjadi pada N*. (toll *, +ansen N8, *ell E/, &'3') elama elama tahun &'', di :i%isi 5erinatolo 5erinatologi gi :epartemen :epartemen 8lmu esehatan esehatan $nak (8$) 0umah akit Cipto 9angunkusum 9angunkusumo o (0C9) terdapat terdapat =3 kasus NEC dari sekitar sekitar >=> kelahiran kurang bulan. (uniarto, uniarto, 0atno dkk, &'34) $ngka kematian akibat NEC berkisar antara 3;<-='<, lebih tinggi pada bayi dengan usia gestasi yang lebih muda, dan merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di neonatal intensi%e care unit (N8C). $ngka kematian dapat mencapai 4'< pada neonatus yang mengalami NEC dengan perforasi dan membutuhkan inter%ensi bedah.3 Neonatus dengan NEC juga lebih sering mengalami infeksi nosokomial, asupan nutrisi yang tidak adekuat, pertumbuhan
yang lambat, insiden displasia bronkopulmonal dan retinopati prematuritas lebih tinggi, serta serta membut membutuhka uhkan n aktu aktu peraat peraatan an intens intensif if yang yang lama. lama. (6e%it 6e%iton on $, :amman :amman ?, Engelke , &'3') 5enan 5enangan ganan an seja sejauh uh ini ini yang yang bisa bisa dila dilakuk kukan an pada pada bayi bayi denga dengan n NEC NEC adal adalah ah mengamankan jalan nafas, menjaga sirkulasi yang adekuat, menjaga kesimbangan nutrisi melalui melalui pemasangan pemasangan nasogastri nasogastrik, k, pemberian pemberian antibioti antibiotik, k, mengatasi mengatasi koagulopati, koagulopati, serta hingga hingga tindak tindakan an pembeda pembedahan han.. 5enangan 5enanganan an dilaku dilakukan kan sesuai sesuai dengan dengan stagin staging g NEC. NEC. 5enanganan ini telah diketahui guna meningkatan angka harapan hidup neonatus dengan NEC, itu sendiri. (!om # $%roy, $%roy, &'') &'' ) :ari dasar-dasar yang sudah dijelaskan diatas, sehingga kami sebagai peraat # calon profesion profesional, al, merasa merasa perlu mengetahui mengetahui segala hal yang yang berkaitan berkaitan dengan NEC secara secara lebih lebih mendala mendalam, m, agar agar asuhan asuhan kepera keperaat atan an yang yang kita kita berika berikan n dapat dapat diberi diberikan kan secara cepat dan tepat serta dapat berpengaruh terhadap penyembuhan pasien. 5endidikan kesehatan dan dukungan psikologis kepada keluarga khususnya orangtua merupakan hal yang juga penting sebagai salah satu upaya penegakan asuhan keperaatan yang meliputi biopsikososial dan spiritual. 1#2 T, T,-,$* -,$* P'*,./$* P'*,./$* 1#2#1 #2#1 T,-,$* ,$* U, U, 9ahasisa mengetahui konsep teori dan asuhan keperaatan pada klien anak dengan Enterokolitis Nekrotikans (NEC). 1#2# 1#2#2 2 T,-,$* -,$* K K,/ ,/,/ ,/ 3. 9engetahui 9engetahui definisi definisi dari dari Enterokolit Enterokolitis is Nekrotikans Nekrotikans (NEC) &. 9engetahui 9engetahui etiologi etiologi dari Enterokoliti Enterokolitiss Nekrotikans Nekrotikans (NEC) =. 9engetahui 9engetahui manifestas manifestasii klinik Enterokoliti Enterokolitiss Nekrotikans Nekrotikans (NEC) 4. 9engetahui 9engetahui patofisiol patofisiologi ogi dan 7?C Enterokolitis Enterokolitis Nekrotikans Nekrotikans (NEC) ;. 9engetahui 9engetahui pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang dari Enterokolitis Enterokolitis Nekrotikans Nekrotikans (NEC) @. 9engetahui 9engetahui penatalaksana penatalaksanaan an dari Enterokolitis Enterokolitis Nekrotikans Nekrotikans (NEC) >. 9engetahui 9engetahui omplikasi omplikasi dari Enterokoliti Enterokolitiss Nekrotikans Nekrotikans (NEC) 2. 9engetahui 9engetahui 5rognosis 5rognosis dari Enterokolit Enterokolitis is Nekrotikans Nekrotikans (NEC) . 9engetahui 9engetahui 7?C dari dari Enterokolit Enterokolitis is Nekrotikans Nekrotikans (NEC) (NEC) 3'.9engetahui 3'.9engetahui proses keperaatan keperaatan pada klien dengan Enterokolit Enterokolitis is Nekrotikans Nekrotikans (NEC).
BAB II TINAUAN TEORI 2#1 K*/' B$. P&'$%,& P&'$%,& 6$* /.%' P'*7'&*$$* P'*7'&*$$* B$. P&'$%,& $# K$/. K$/.8. 8.$/. $/. B$. B$. P&' P&'$% $%,& ,&
N# 3.
B$%$/$* angat prematur
&.
5rematur sedang
=.
5rematur borderline
K&.%'&.$ -sia kehamilan &4-=' minggu -** bayi 3'''-3;'' g -sia kehamilan =3-=@ minggu -** bayi 3;'3-&''' g -sia kehamilan =@-=2 minggu -*erat bayi &''3-&4 g -6ingkaran kepala == cm -6ingkaran dada =' cm -5anjang badan sekitas 4; cm
. # K*6./. S./%' P'*7'&*$$* $6$ B$. P&'$%,& ondisi yang terjadi pada bayi prematur adalah ketidakmatangan saluran pencernaan, khusunya pada konteks motilitas, digesti, perfusi, barrier function, dan kekebalan tubuh. etidakmatangan motilitas dan dan pencernaan ini dapat menyisakan makanan yang tidak tercerna di lumen usus untuk aktu yang lama dan membuat jumlah bakteri lebih banyak di usus. etidakmatangan fungsi pertahanan pada usus bayi prematur akan memicu translokasi bakteri dan meningkatkan resiko NEC. 6apisan musin glikoprotein akan disekresi oleh sel goblet yang terdiri dari struktural barrier usus, sedangkan ig$, lisosim, fossolipase $&, dan peptida antimikroba (defensin dan katelicidin) adalah komponen barrier biokimia. etidakmatangan sel paneth khususnya sel crypt yang menghasilkan antimikroba alami dan 9:& (komponen penting dari reseptor lipopolisakarida) merupakan salah satu faktor resiko mudahnya bakteri masuk kedalam usus. ekretori antibodi ig$ (s8g$) adalah host yang penting untuk mekanisme pertahanan, mencegah antigen luminal dan mikroorganisme untuk memasuki mukosa usus. 5ada manusia deasa, >'<-2'< dari semua sel 8g yang diproduksi dalam tubuh terletak di mukosa tubuh dan sebagian besar sel-sel ini menghasilkan 8g$. ebaliknya, nenoatus yang kekurangan 8g$ saat lahir, 8g$ tidak muncul antara & A 2 minggu setelah melahirkan, namun dapat diimbangi dengan pemberian kolostrum (',; A 3' grBhr antibodi dalam $8 yang sebanding dengan dengan &.;gr produksi antibodi harian pada deasa). :ibandingkan dengan bayi cukup bulan, bayi prematur terjadi peningkatan oermeabilitas mukosa usus. 5roduksi oksida nitrat yang berlebihan baik secara langsung maupun melalui deri%at nitrogen yang raktif dan perioksinitrat mungkin menekankan cedera epitel melalui oksidasi membran, induksi apoptosis, dan kerusakan mitokondria. ( Apoptosis = uatu bentuk kematian sel yang diprogram dalam urutan kejadian yang mengarah pada penghapusan sel tanpa melepaskan zat berbahaya ke daerah sekitarnya).
Sumber: Maheswari, Akhil., et.al,. 2011. Journal: Neonatal Necrotizing nterocolitis. !ortland: "o#e !ress Journal.
Normall$ %ntestinal
%n&lammation %ntestinal
2#2 K*/' T'&. E*%'&.%./ N'&%.$* (NEC) 2#2#1 D'8.*./. $dalah penyakit gastrointestinal yang didapat dan paling sering pada bayi baru lahir, atau suatu peradangan pada usus yang sebagian besar akibat prematuritas dan berat bayi lahir yang sangat rendah.( Camilia 0. 9artin, 9:, and 7. $llan 7alker, 9:, &''2). !erdapat inflamasi pada dinding usus, yang dapat berkembang menjadi nekrosis dan perforasi. "angguan ini dapat melibatkan bagian usus tertentu (paling sering ileum terminalis) atau semua bagian usus. erusakan pada lapisan sel mukosa dinding usus sangat besar, *erkurangnya asupan darah ke sel ini menyebabkan kematian sel dalam jumlah besar, penurunan suplay darah ini menghentikan mukus yang mensekresi mukus pelindung dan pelumas, dan dinding usus yang tipis dan tidak terlindungi kemudian diserang oleh enzim proteolitik. $kibatnya, dinding usus semakin bengkak dan rusak, tidak mampu mensintesis 8g9 pelindung, dan mukosa dapat ditembus oleh makromolekul (mis.eksotoksin), yang selanjutnya semakin merusak pertahanan usus. *akteri penghasil gas mengin%asi daerah yang rusak dan menghasilkan pneumatosis intestinalis, keadaan adanya udara pada permukaan mukosa dan submukosa usus.asus ini dapat bersifat sporadik atau kadang-kadang terjadi pada epidemik.(!om # $%roy, &'') 2#2#2
P'*7'+$$* 9enurut *hoomika .5ateland igna .hah, &'3& beberapa tindakan pencegahan NEC antara lain 3. trategi /eeding dengan pemberian susu $8 dikenal inter%ensi yang efektif dalam pencegahan necrotising enterocolitis (NEC). /aktor protektif dalam $8 mendukung salah satu keuntungan berlipat ganda susu manusia . 6ucas dan Cole dalam sebuah studi prospektif pada &@ bayi prematur mencatat baha @ hingga 3'- kali lebih mungkin terjadi NEC pada bayi dengan
pemberian susu formula dibandingkan pada mereka yang menerima $8 eksklusif. $8 merupakan nutrien enteral yang paling disarankan karena memberikan beberapa imunitas pasif (8g$), makrofag, dan lisozim. &. 5emberian makan oral, ditunda paling tidak &4 sampai 42 jam pada bayi yang diyakini menderita asfiksia kelahiran dan selama dianggap perlu pada bayi **6E0 dan **60. =. $sam 6emak polyunsaturated uplemen. $sam lemak rantai panjang telah diusulkan untuk memodulasi peradangan dan imunitas. *aru-baru ini Carlson telah ditampilkan mengurangi insidensi NEC dalam kelompok dilengkapi dengan fosfolipid telur 2#2#3 E%.+. !$%& R'/. 9enurut !om # $%roy, &''. 5atogenesis NEC belum diketahui namun, ada beberapa faktor resiko yang telah diidentifikasi antara lain 3. 5rematuritas ( merupakan faktor resiko utama) 6ebih dari ' < kasus NEC terjadi pada bayi prematur, berat badan lahir rendah, dan telah menjadi faktor resiko utama. 7alaupun banyak perbedaan antara bayi prematur dengan bayi cukup bulan, mekanisme yang bertanggung jaab terhadap predileksi (kegemaran) NEC pada kondisi NEC masih belum dipahami sepenuhnya. 5enelitian yang dilakukan pada manusia dan hean telah mengidentifikasi perubahan dalam komponenAkomponen sistem pertahanan usus, motilitas, kolonisasi bakteri, regulasi aliran darah, dan reaksi inflamasi yang berperan dalam terjadinya kerusakan pada usus. &. +ipoksia-8skemia pada usus 5renatal - 5!, khususnya jika aliran akhir-diastolik pada arteri umbilikalis dan fetalis tidak adaB membaik saat antenatal 5ostnatal - 5:$, berkurangnya aliran darah tudi menunjukkan baha bayi baru lahir memiliki penyimpangan respon terhadap stres sirkulasi, yang menyebabkan penurunan aliran saluran cerna atau resistensi %askuler. :alam respon terhadap hipotensi, bayi baru lahir menunjukkan defek tekanan-autoregulasi aliran darah, menyebabkan penurunan penyediaan oksigen saluran cerna dan oksigenasi jaringan. ebagai tambahan, pada hipoksemia arteri, sirkulasi saluran cerna bayi baru lahir memiliki respon yang berbeda dari orang deasa. 7alapun setelah hipoksemia, terjadi %asodilatasi dan peningkatan perfusi saluran cerna, hipoksemia berat akan menyebabkan %asokonstriksi dan iskemia atau hipoksia saluran cerna, dimediasi oleh tidak adanya produksi nitrat oksida. ebanyakan mediator kimia (nitrat oksida, endotelin, substansi 5, norepinefrin, dan angiotensin) berdampak pada %asomotor, regulasi abnormal menghasilkan penekanan autoregulasi sirkulasi, mengarah pada iskemia saluran cerna dan nekrosis jaringan. =. 5emberian 9akanan
- 5eningkatan yang cepat dalam memberikan makan secara enteral 5emberian $8 yang minim - /ormula yang hipertonik 7alaupun hubungan antara makanan enteral dan NEC masih belum dipahami sepenuhnya, tapi beberapa studi membuktikan pentingnya pemberian $ir usu 8bu ($8), yang memang berbeda dengan susu formula, baik dari segi jumlah, komposisi, dan osmolalitas. $8 mengandung berbagai faktor bioaktif yang mempengaruhi imunitas, inflamasi, dan proteksi mukosa, termasuk sekresi 8mmunoglobulin $ (8g$), leukosit, laktoferin, lisozim,musin, sitokin, faktor pertumbuhan, enzim, oligosakarida, dan asam lemak tak jenuh rantai ganda, yang mana sebagaian besar tidak terkandung pada susu formula 4. 8nfeksi *akteri di dalam dinding usus dan aliran darah. 8n tero, usus janin terus dibasahi dalam cairan amnion yang steril, diperkaya dengan nutrisi, hormon, dan faktor-faktor pertumbuhan yang membantu perkembangan dari traktus intestinal. aat lahir, bayi akan meninggalkan lingkungan yang steril tersebut. 5emberian $8 pada bayi akan membentuk kolonisasi beberapa jenis organisme pada minggu pertama kehidupan, termasuk spesies anaerob seperti *ifidobacteria dan 6actobacill. :ibandingkan dengan bayi yang diraat 0umah akit, saluran cerna pada bayi yang prematur memiliki spesies bakteri yang sedikit, dan bakteri anaerob yang lebih sedikit atau mungkin sama sekali tidak ada. olonisasi oleh bakteri komensal membuat sebuah flora usus yang stabil dan sangat penting bagi perkembangan struktur intestinal. *akteri komensal mampu meningkatkan dan menjaga kesatuan sebagai mukoprotektor dengan menurunkan produksi mukus, memperkuat 8ntestinal !ight unction, memproduksi zat-zat racun yang melaan bakteri aerobik, dan menurunkan p+ intralumen. etidakseimbangan kolonisasi bakteri, dimana terdapat ketidakseimbangan antara bakteri patogen dan komensal menyebabkan dominasi dan proliferasi patologis yang dilakukan oleh bakteri patogen. *ukti terakhir menunjukkan baha kontaminasi dan kolonisasi bakteri pada pemberian makanan formula melalui Nasogastric tube (N"!) pada bayi prematur merupakan predisposisi pada beberapa bayi untuk terjadinya NEC. 9ekanisme spesifik bagaimana inisiasi bakteri dalam kejadian NEC belum sepenuhnya dimengerti, namun pada kebanyakan kasus ditemukan baha dinding sel bakteri patogen menghasilkan endotoksin, dan beberapa komponen aktif menyerupai reseptor di epitel usus, dan mengakti%asi mediator inflamasi yang memicu kerusakan usus. (!om # $%roy, &'') !$%& &'/. : 3. 5emberian susu formula &. $sfiksia (kurang ?&) =. 8ntrauterine "roth 0estriction (8"0) 4. 5olisitemia) B hiper%iskositas
5eningkatan jumlah sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) di dalam darah D sehingga menibulkan gesekan. ;. 5emasangan kateter umbilical @."astroskisis (hernia) >. 5enyakit jantung baaan 2. 9ielomeningokel. (5enonjolan selaput pelindung tulang belakang melalui cacat pada selubung tulang dari kolom %ertebral. Cacat tulangnya disebut spina bifida.) Necrolitizing Enterocolitis bisa timbul sebagai kumpulan penyakit atau penyakit dominan di nit 0aat 8ntensif Neonatus. *eberapa kumpulan tampaknya berhubungan dengan organisme spesifik (misalnya lebsiella, Escherichia coli, taphylococcus koagulasenegatif), tetapi sering kuman patogen spesifik tidak diketahui. 2#2#4
P$%8./+. 9eskipun etiopatogenesis NEC masih belum jelas, epidemiologi saat ini dan bukti-bukti pengalaman mengidentifikasi beberapa faktor resiko dan multifaktor yang mendukung model penyakit. *erikut merupakan mekanisme perjalanan penyakit dari ke empat faktor yang diyakini sebagai penyebab NEC P'&%$$; 5rematur adalah faktor resiko yang paling utama pada NEC. etidakmatangan saluran pencernaan, khusunya pada konteks motilitas, digesti, perfusi, barrier function, dan kekebalan tubuh adalah faktor predisposisi utama untuk NEC. *ukti untuk faktor predisposisi genetik untuk NEC sangat sederhana. *handari et.al mencatat dengan mengontrol ko%ariat pada bayi3 dari bayi kembar dengan NEC, baha faktor genetik bukan merupakan faktor yang menyebabkan NEC. NEC dikaitkan dengan nukleotida tunggal polimorfisme di interleukin (86)-4 reseptor (3'&", proteksi), 86-32 dan sintesa karbomil fosfat 3 gen (!4;'N, meningkatkan resiko). ebaliknya, NEC tidak terkait dengan sebagian besar polimorfisme nukleotida tunggal yang telah dikaitkan dengan penyakit chron danBatau ulserasi colitis. K'6,$; NEC biasanya terjadi pada bayi yang menerima makanan secara enteral. 9eskipun NEC dapat terjadi pada semua neonatus yang tidak pernah menerima makanan secara enteral, '<-;< kasus terjadi pada bayi dengan riayat pemberian makanan secara enteral yang baru dimulai kembali. elain resiko cedera osmotik langsung pada mukosa usus, pemberian makanan juga dapat mebubah splanknik aliran darah dan meningkatkan resiko cidera iskemik pada area underperfused dengan meningkatkan kebutuhan oksigen lokal. elain itu, ketidakmatangan motilitas dan dan pencernaan dapat menyisakan makanan yang tidak tercerna di lumen usus untuk aktu yang lama dan membuat jumlah bakteri lebih banyak di usus. *ayi yang menerima pemberian susu formula meningkatkan resiko NEC dibandingkan dengan pemberian $8. andungan formula seluler yang kurang baik yang larut sebagai faktor imunoproktektif, seperti ig$ dan berbagai antimikroba alami, memiliki kecenderungan untuk mengubah kolonisasi bakteri postnatal di usus yang normal. 5enelitian terbaru menunjukkan baha pemberian susu formula pada hean yang baru lahir mungkin langsung menyebabkan inflamasi pada mukosa usus.
9eskipun sebagian besar data dari penelitian fisiologis dan retrospektif, hubungan langsung antara jenis makanan tertentu danBatau kecepatan pemberian makanan langsung pada bayi dengan penyakit NEC belum meyakinkan terbukti. *eberapa studi obser%asional menyarankan untuk menunda pengenalan pemberian makanan secara enteral pada beberapa hari pertama setelah lahir dan menggunakan standar yang sesuai untuk meningkatkan jumlah pemberian makanan yaitu kurang dari &4m6Bkg**Bhr. +al ini mungkin terkait dengan resiko yang lebih rendah untuk NEC. National 8nstitute of Child +ealth and :e%elopment Neonatal 0esearch Netork mengatakan kejadian NEC tertinggi disebabkan karena pemberian makanan enteral yang terlalu dini dan jumlah pemberian makanan yang terlalu banyak. *eberapa penelitian baru-baru ini dari sistem multihospital, fulminan NEC ditandai dengan nekrosis usus besar dan progresi%itas kematian dalam kurun aktu 42 jam dikaitkan dengan pemberian makanan lebih dari &' m6BkgBhr danBatau peningkatkan fortifier susu manusia dalam 42 jam sebelum berkembang menjadi NEC. Cedera mukosa mungkin kejadian aal mula. Epitel usus yang mengalami injury atau cidera diyakini secara aal terjadinya NEC. Cedera pada mukosa usus menyebabkan gangguan pertahanan epitel yang memungkinkan translokasi bakteri, yang pada akhirnya akan memicu respon inflamasi. K'%.+$; 8skemia mungkin berperan penting dalam NEC. oagulasi nekrosis biasanya terkait dengan iskemia akan ditemukan dalan pemeriksaan histopatologi pada NEC. *ayi dengan NEC akan mengalami penurunan sistesis endotel oksida nitrit dan penurunan produksi oksida nitrat arteriol dapat meningkatkan resiko cidera iskemik yang lebih tinggi. 9eskipun episode hipoksi danBatau hipotensi yang tidak biasa pada neonatus prematur, kejadian iskemik jelas hanya merupakan sebagian kecil bayi prematur dengan NEC dan terjadi di aal periode neonatal dan bukan di minggu ke &-4 pada postnatal ketika terjadi NEC. 5ada bayi yang cukup bulan, NEC cenderung terjadi pada aal usia postnatal dibandingkan pada bayi prematur dan jelas terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan hipoperfusi splanknikB *anyak bayi cukup bulan dengan NEC mempunyai riayat insufisiensi plasenta dan tidak adanya aliran darah diastolik akhir dalam pembuluh umbilikus dalam rahim, asfiksia perinatal, polisitemia, episode curah jantung rendah, dan penyakit kongenital jantung, NEC yang kronis ditandai dengan respon inflamasi yang tidak teratur. 6eukosit akan melakukan infiltrasi yang terdiri dari pengakti%an makrofag dan neutrofil. 5eningkatan ekspresi jaringan !N/F dan 5$/ meningkatkan penyebaran cidera mukosa yang sedang berlangsung dengan memicu mediator inflamasi termasuk, 86-3, 86-@, 86-2, 86-3', 8l-3&, dan 86-32. $kti%asi komplenen dan koagulasi sitokin, oksigen reaktif, dan oksida nitirat memperkuat terjadinya cedera mukosa. 5ada bayi dengan NEC, peningkatkan ekpresi 5$/ dan menurunnya tingka 5$/ asetilhidrolase (enzim yang menurunkan 5$/) dapat menambah efek inflamasi lokal. K''$%; *akteri memainkan peranan penting dalam patogenesis NEC. NEC hanya terjadi setelah kolonisasi bakteri pada saluran gastrointestinal postnatal. *akteri
mengkatifkan sistem kekebalan tubuh dalam mukosa dan menyebabkan cedera inflamasi. 5roduk penghasil bakteri seperti asam lemak rantai pendek (asetat, butirat) juga dapat langsung merusak pertahanan epitel. NEC biasanya menghasilkan mikroorganisme yang menyerang bayi prematur yang kritis. 8nteraksi bakteri dan produk bakteri dengan usus yang belum matang cenderung meningkatkan penekanan yang lebih besar dalam patogenesis NEC. etidakmatangan fungsi pertahanan pada usus akan memicu translokasi bakteri dan meningkatkan resiko NEC. 6apisan musin glikoprotein akan disekresi oleh sel goblet yang terdiri dari struktural barrier usus, sedangkan ig$, lisosim, fossolipase $&, dan peptida antimikroba (defensin dan katelicidin) adalah komponen barrier biokimia. etidakmatangan sel paneth khususnya sel crypt yang menghasilkan antimikroba alami dan 9:& (komponen penting dari reseptor lipopolisakarida) merupakan salah satu faktor resiko NEC. NEC akut yang memiliki jumlah sel paneth yang rendah menunjukkan kelemahan reakti%itas imun atau ketidaklengkapan lisosimB ekretori antibodi ig$ (s8g$) adalah host yang penting untuk mekanisme pertahanan, mencegah antigen luminal dan mikroorganisme untuk memasuki mukosa usus. 5ada manusia deasa, >'<-2'< dari semua sel 8g yang diproduksi dalam tubuh terletak di mukosa tubuh dan sebagian besar sel-sel ini menghasilkan 8g$. ebaliknya, nenoatus yang kekurangan 8g$ saat lahir dan yang s8g$ tidak muncul antara & A 2 minggu setelah melahirkan dapat diimbangi dengan pemberian kolostrum (',; A 3' grBhr antibodi dalam $8 sebanding dengan dengan &.;gr produksi antibodi harian pada deasa). :ibandingkan dengan bayi cukup bulan, bayi prematur terjadi peningkatan oermeabilitas mukosa usus dan meningkatkan resiko terjadi NEC. 5roduksi oksida nitrat yang berlebihan baik secara langsung maupun melalui deri%at nitrogen yang raktif dan perioksinitrat mungkin menekankan cedera epitel melalui oksidasi membran, induksi apoptosis, dan kerusakan mitokondria. Sumber: Maheswari, Akhil., et.al,. 2011. Journal: Neonatal Necrotizin !nterocolitis. "ortlan#: $o%e "ress Journal.
S'7$&$ &.*+$/ '&.,% $%8./.+ NEC 6$$ '*%, $+$* :
K'%'&$*+$* : Apoptosis = uatu bentuk kematian sel yang diprogram dalam urutan kejadian yang mengarah pada penghapusan sel tanpa melepaskan zat berbahaya ke daerah sekitarnya 2#2#5 M$*.8'/%$/. K.*./ 9enurut !om # $%roy, &''. *erikut beberapa gambaran klinis dari NEC ?nset dalam usia 3-& minggu namun dapat sampai usia beberapa minggu, dengan - $spiratBmuntah biliosa - 8ntoleransi makanan - !inja berdarah - :istensi dan nyeri abdomen yang mungkin dapat berlanjut menjadi perforasi - "ambaran sepsis a. 8nstabilitas suhu b. 8kterus c. apnea dan bradikardia d. letargi e. hipoperfusi, syok - !anda-tanda klinis peritonitisBperforasi a. Nyeri abdomen b. !ahanan c. :inding abdomen yang keras dan pucat
d. Edema dinding abdomen e.uara usus yang menghilang f. 9assa abdomen edangkan menurut "omela, dikutip dari *hoomika . 5ateland # igna .hah, &'3& manifestasi klinis dari NEC dapat dikategorikan sesuai dengan kriteria *ellGs, yaitu S%$6., 1 (/,/' NEC) a. elainan sistemik !andanya tidak spesifik, termasuk apneu, bradikardia, letargi dan suhu tidak stabil. b. elainan abdominal !ermasuk intoleransi makanan, rekuren residual lambung, dan distensi abdominal. c. elainan radiologik "ambaran radiologi bisa normal atau tidak spesifik. 2# S%$6., 2 (%'&,%. NEC) a. elainan sistemik eperti stadium 3 ditambah dengan nyeri tekan abdominal dan trombositopeniaH. b. elainan abdominal :istensi abdominal yang menetap, nyeri tekan, edema dinding usus, bising usus hilang dan perdarahan per rektal. c. elainan radiologik "ambaran radiologi yang sering adalah pneumatosis intestinal dengan atau tanpa udara %ena porta atau asites. 3# S%$6., 3 (NEC $*-,%) a. elainan sistemik !ermasuk asidosis respiratorik dan asidosis metabolik, gagal nafas, hipotensi, penurunan jumlah urin, neutropenia dan disseminated(sebar luas) intra%ascular coagulation (:8C). b. elainan abdominal :istensi abdomen dengan edema, indurasi dan diskolorasi. c. elainan radiologic "ambaran yang sering dijumpai adalah pneumoperitoneum. TABEL KRITERIA BELL
tadium 8$. !erduga NEC
elainan sistemik - uhu tidak stabil - $pnu - *radikardia
8*.
- uhu tidak stabil - $pnu
!erduga NEC
- *radikardia
88$.
- uhu tidak stabil - $pnu
NEC
definitif - *radikardia
elainan abdominal - 0esidu lambung meningkat - :istensi abdomen ringan - :arah samar di dalam feses - 0esidu lambung meningkat - :istensi abdomen ringan - :arah segar per rectal - 0esidu lambung meningkat - :istensi abdomen
elainan radiologik - Normal - 8leus ringan
- Normal - 8leus ringan
- 8leus - 5neumatosis
ringan
ringan - :arah segar per rectal - 5eristaltik (-) - Nyeri tekan 88*. - uhu tidak stabil - 0esidu lambung meningkat - $pnu NEC definitif - *radikardia - :istensi abdomen sedang ringan - $sidosis metabolik - :arah segar per ringan rectal - !rombositopenia - 5eristaltik (-) ringan - Nyeri tekan - elulitis - *enjolan kuadran kanan baah - uhu tidak stabil - 0esidu lambung 888$. meningkat - $pnu NEC lanjut, - *radikardia - :istensi abdomen sakit berat, - !rombositopenia ringan usus utuh - :arah segar per ringan rectal - +ipotensi - 5eristaltik (-) - $sidosis respirasi - $sidosis metabolic - Nyeri tekan - elulitis - Neutropenia - *enjolan kuadran kanan baah - 5eritonitis - :istensi abdomen 888*. - uhu tidak stabil - 0esidu lambung - $pnu meningkat NEC lanjut, - *radikardia - :istensi abdomen sakit berat, - !rombositopenia ringan perforasi - :arah segar per ringan rectal - +ipotensi - 5eristaltik (-) - $sidosis respirasi - $sidosis metabolic - Nyeri tekan - elulitis Neutropenia - *enjolan kuadran kanan baah
intestinal
- 8leus - 5neumatosis intestinal - dara %ena porta - $sites
- 5neumatosis intestinal - dara %ena porta
$sites
- 5neumatosis intestinal - dara %ena porta - $sites - 5neumoperitoneum
- 5eritonitis
:istensi abdomen :ikutip dari 6a%ene 98, !udehope :8, inha .Essensial Neonatal 9edicine.Ed 4 2#2#= P''&./$$* P'*,*-$*+ 1#P''&./$$* L$&$%&., a. :arah lengkap dan hitung jenis +itung jenis leukosit bisa normal, tetapi biasanya meningkat dengan shift to the left, atau rendah (leukopenia), trombositopenia sering terlihat. ;' < kasus terbukti NEC, jumlah platelet H ;'.''' u6. b. ultur pecimen darah, urin, feses, dan Cairan serebrospinal sebaiknya diperiksa untuk kemungkinan adanya %irus, bakteri, dan jamur yang patogen. c. Elektrolit "angguan elektrolit seperti hiponatremia dan hipernatremia serta hiperkalemia sering terjadi. d. $nalisa gas darah $sidosis metabolik, ataupun campuran asidosis metabolic dan respiratorik mungkin terlihat. e. istem koagulasi ika dijumpai trombositopenia ataupun perdarahan screening koagulopati lebih lanjut harus dilakukan. 5rothrombin !ime memanjang, 5artial !hromboplastin time memanjang, penurunan fibrinogen dan peningkatan produk pemecah fibrin, merupakan indikasi terjadinya disseminated intra%ascular coagulation (:8C). f. C-0eaktif protein 9ungkin tidak meningkat atau pada kasus NEC yang lanjut karena bayi tidak bisa menghasilkan respon inflamasi yang efektif.
g. *iomarker :ilakukan untuk mendiagnosis dan memprediksi penyebab NEC seperti gas hydrogen, mediator inflamasi didalam darah, urin atau feses dan genetic marker, tetapi semua kerugian membatasi kegunaannya. 5enelitian lebih lanjut tentang genomic dan proteomic marker terus diteliti. elain dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologis merupakan pemeriksaan rutin yang sering dilakukan oleh klinisi untuk mendeteksi adanya kelainan. 5emeriksaan dapat dilakukan secara polos ataupun dengan media kontras. 5ada anak dengan NEC yang umumnya menunjukkan gejala penyakit akut dan berat, perut kembung, muntahAmuntah, menyerupai gejala ileus, maka tidak dilakukan dengan kontras, foto polos dan tanpa persiapan. /oto dilakukan pada posisi $nteroposterior, erek atau semierek dengan diafragma terlihat, ataupun left lateral dekubitus (66:). *eberapa klinisi menyukai posisi 66: karena dapat menunjukkan fenomena anak tangga pada ileus, distensi usus, dan adanya udara di luar rongga usus.
2# G$$&$* R$6.+&$8. D.*. "ambaran radiografik dini yang mungkin tampak yaitu hilangnya batas dinding usus, elongasi usus, serta gas intestinal yang terdisorganisasi, dan atonik. 5engenalan gambaran tersebut sangat penting sehingga dapat dilakukan pengobatan dini dan komplikasi NEC dapat dihindari. 3# G$$&$* R$6.+&$8. K$/. $danya 5neumatisasi intestinalis dan gas dalam %ena porta merupakan gambaran radiografik klasik yang dianggap sangat penting dalam diagnosis NEC. "as dalam dinding usus bisa berlokalisasi di submukosa akan memberikan gambaran seperti garis (rel kereta api) pada penampang bujur atau sebagai cincin kembar pada penampang lintang. 9eskipun tanda ini sangat penting, kadangAkadang sukar mengenalinya. !anda penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu gas dalam %ena porta. "ambaran menunjukkan garis lusen bercabang A cabang sesuai dengan percabangan %ena porta di daerah hepar. "ambaran tersebut bisa juga muncul pada post kateterisasi %ena umbilikalis.
"ambar 5neumatisasi 8ntestinalis 4# G$$&$* R$6.+&$8. P'&8&$/. ('&,$*+>7&) $danya gambaran perforasi merupakan indikasi tindakan bedah, oleh karena itu penting bagi klinisi dan ahli radiologis untuk mengenali dan menemukan tanda dini perforasi. "ambaran radiografik perforasi yaitu 3. "as bebas intraperitoneal
&. Cairan bebas intraperitoneal
=. "as usus berkurang dengan lingkar asimetrik,
4. 6ingkar usus melebar persisten
2#2# P'*$%$$/$*$$* A# P'*$%$$/$*$$* 6$&. /'+. K''&$?$%$* 3. 5enanganan NEC dimulai dengan pencegahan. ebagai peraat kita memberikan edukasi kepada ibu untuk menunda pemberian makan oral, paling tidak &4 sampai 42 jam pada bayi yang diyakini menderita asfiksia kelahiran dan selama dianggap perlu pada bayi **6E0 dan **60. pemberian $8 merupakan nutrien enteral yang paling utama, karena memberikan beberapa imunitas pasif (8g$), makrofag, dan lisozim. &. 5eraat menyarankan untuk menunda pengenalan pemberian makanan secara enteral pada beberapa hari pertama setelah lahir dan menggunakan standar yang
sesuai untuk meningkatkan jumlah pemberian makanan yaitu kurang dari &4m6Bkg**Bhr =. !anggung jaab keperaatan dimulai dengan pengenalan aal. 5eraat merupakan faktor kunci pada pengenalan dini tanda peringatan aal NEC 9emantau !anda # "ejalanya a. !anda linis Nonspesifik - 6etargia,Nafsu makan jelek, +ipotensi, 9untah, $pnea, 5eningkatan haluaran urin, uhu tidak stabil ,aundice b. !anda pesifik -$bdomen :istensi (sering mengilap), :arah dalam tinja atau isi lambung, 0etensi 6ambung, Eritema atau indurasi dinding perut lokal( proses menjadi keras), 9untah bilious (muntah arna hijau, tanda ileus, obstruksi distal dari insersi common bile duct ke duodenum) 4. *ila pasien dicurigai mengalami penyakit ini, peraat membantu prosedur diagnostik dan mengimplementasikan program terapeutik. !anda %ital, termasuk tekanan darah dipantau mengenai adanya perubahan yang mungkin merupakan petunjuk adanya perforasi usus, septikemia, atau syok kardio%askular, dan upaya dilakukan untuk mencegah kemungkinan penularan ke bayi lain. ;. !erutama penting untuk menghindari pengukuran suhu rektal karena tingginya bahaya perforasi. @. ntuk menghindari tekanan pada abdomen yang distensi dan memfasilitasi obser%asi terus-menerus, bayi sering dibiarkan tanpa popok dan dilentangkan atau miring. >. arena NEC adalah penyakit menular, salah satu fungsi keperaatan yang paling penting adalah mengontrol infeksi. Cuci tangan ketat adalah pelindung primer terhadap penyebaran dan kasus multiple yang telah tegak harus diisolasi, 8ndi%idu dengan gejala ganguan gastrointestinal tidak boleh memberikan asuhan bayi ini atau yang lainnya. 2. ?bser%asi adanya indikasi perkembangan aal NEC dengan memeriksa abdomen sesering mungkin untuk adanya distensi ( mengukur lingkar perut, mngukur residu lambung sebelum makan, dan mendengarkan suara usus) dan melakukan semua pengkajian rutin untuk bayi resiko tinggi. . !indakan kolaboratif 9engamankan jalan napas dan pernapasan !ujuan 9empertahankan oksigenasi dan %entilasi yang adekuat, :istensi abdomen dapat membahayakan pernapasan. 3'. !indakan olaboratif 9engamankan sirkulasi pasien (pemasangan infus) !ujuan 9engatasi bila terjadi hippoperfusiBsyok +ipolo%emik 'Sumber : (ong,) "onna, 200*+. . B# P'*$%$$/$*$$* 6$&. /'+. M'6./ 9enurut itterman, . &''@. 5rinsip dasar penatalaksanaan NEC yaitu merencanakan asuhan keperaatan pada akut abdomen dengan ancaman terjadi peritonitis septik. !ujuannya adalah untuk mencegah perburukan penyakit, perforasi intestinal, dan syok.
ika NEC terjadi pada kelompok epidemis, para penderita perlu dipertimbangkan untuk isolasi.
1# P'*+'$$* D$/$& a. 5asien dipuasakan untuk mengistirahatkan saluran cerna selama >-34 hari (pada NEC stadium 3 aktunya lebih singkat). 5emenuhan kebutuhan nutrisi dasar melalui parenteral total. b. 6akukan dekompresi lambung dengan replogle orogastric tube atau lakukan suction berkelanjutan. c. 6akukan monitoring ketat pada %ital sign dan kondisi abdomen. d. 6akukan monitoring perdarahan saluran cerna. 5eriksa semua cairan aspirasi lambung dan feses, apakah ada perdarahan. e. 5erbaikan kondisi respiratorik sesuai yang dibutuhkan untuk memelihara parameter gas darah yang dapat diterima. f. 5erbaikan kondisi sirkulasi. 5enggantian cairan mungkin dibutuhkan pada keadaan yang mengarah kepada syok. 5enggunaan inotropik mungkin dibutuhkan untuk menjaga tekanan darah dalam batas normal. g. 6akukan monitoring ketat terhadap intake dan output cairan. sahakan untuk mempertahankan produksi urin 3-= m6Bg**Bjam. +entikan pemberian kalium pada infus jika pasien dalam keadaan hiperkalemia atau anuria. h. 6epas pemasangan kateterisasi pada arteri dan %ena umbilikal dan ganti dengan kateterisasi arteri dan %ena perifer, tergantung pada keparahan penyakit. i. 6akukan monitoring hasil pemeriksaan laboratorium, 5eriksa hitung sel darah lengkap dan elektrolit tiap 3&-&4 jam hingga stabil. 6akukan kultur darah dan urin sebelum memulai pemberian antibiotik. j. *erikan antibiotik. *erikan antibiotik parenteral selama 3' hari. 9ulai dengan pemberian $mpicillin dan "entamicin (atau CeftriaIone). 5ertimbangkan pemberian 1ancomycin (sebagai pengganti $mpicillin) pada keadaan penyakit sentral atau curiga infeksi stafilokokus. !ambahkan 9etronidazole atau Clindamycin untuk meng-co%er kuman anaerob, jika curiga terjadi peritonitis atau perforasi usus. 5enelitian terbaru tidak menganjurkan ataupun menolak penggunaan laktoferin sebagai adju%ant terapi antibiotik. k. 6akukan monitoring adanya :8C. *ayi pada NEC stadium 88 dan 888 dapat mengalami :8C dan membutuhkan fresh-frozen plasma dan cryoprecipitate. !ransfusi 50C dan trombosit mungkin juga dibutuhkan. l. 5emeriksaan radiografik. $bdominal flat plate dengan posisi lateral dekubitus pada pemeriksaan cross-table lateral tiap @-2 jam pada stadium akut untuk medeteksi perforasi usus. m. onsul bedah pada NEC ( stadium 88 dan 888) 2# P'*+'$$* B'&6$/$&$* D'&$-$% K.*./ a. tadium 8
5uasa dan pemberian minum dapat diberikan setelah = hari perbaikan. $ntibotik spektrum luas selama = hari dan selanjutnya sesuai hasil kultur. b. tadium 88$ dan 88* -5uasa selama & minggu. -5emberian minum dapat dimulai setelah >-3' hari puasa jika pada pemeriksaan radiologi tidak tampak pneumatosis. Nutrisi parenteral '-33' kalBkg**Bhari. -5emberian oksigen. -5emberian antibotik spektrum luas selama>-3' hari. -Natrium bikarbonat & meJBkg** jika terjadi asidosis metabolik. -:opamin dengan dosis rendah untuk memperbaiki sirkulasi darah usus. c. tadium 888$ dan 888* 5engobatan stadium 88 1entilasi mekanik jika dibutuhkan. ika terdapat syok, segera atasi dengan pemberian cairan. 5emberian plasma segar dan dopamin untuk mempertahankan tekanan darah. 3# T$%$$/$*$ B'6$ 5neumoperitonium merupakan indikasi mutlak untuk dilakukan inter%ensi bedah. 8ndikasi relatif pembedahan yaitu gas %ena portal, selulitis dinding abdomen, dilatasi segmen intestinal yang menetap dilihat dari radiografi (sentinel loop), massa abdomen yang nyeri dan perubahan kondisi klinis yang refrakter terhadap tatalaksana medis.
ecara ringkas menurut 6issauer !om # /annaroff $.$%roy. &'', 5enatalaksanaan NEC sebagai berikut P'*$*+$*$* 3.9engamankan jalan napas dan 5ernapasan
&.irkulasi -membuat akses %askular -memberikan cairan pengganti 8ntra%askular (salin, darah plasma beku segar) =.9emasang selang naso-Borogastrik yang berdiameter besar -N5? (tidak ada yang leat 9ulut)- mulai nutrisi parenteral -$ntibiotik spektrum luas
A$/$*>%,-,$* 3.-9empertahankan oksigenasi dan -1entilasi yang adekuat -:istensi abdomen dapat -9embahayakan pernapasan &. 8nfus cairan -9engatasi hippoperfusiBsyok +ipolo%emik
=.9emperbaiki perfusi organ dan jaringan -:ekompresi usus, mengistirahtkan usus -9endukung kebutuhan nutrisi untuk 5ertumbuhan -9encakup organisme "ram-positif, negatif, dan anaerob 4.$tasi koagulopati (plasma beku egar, 4.Enterokolitis nekrotikans dapat trombosit, kriopresipitat) memburuk dengan sangat cepat -5antau secara teratur-dengan pemeriksaan
klinis, radiografis, dan laboratorium ;. 5embedahan ;. 8ndikasi-perforasi usus atau kegagalan 5ilihannya adalah untuk sembuh dengan terapi medis -drainase peritoneal di tempat tidur -laporotomi-reseksi usus yang tidak %iabel dan membuat anastomosis atau ileostomi, atau kolostomi 2#2#@ K.$/. 9enurut pringer C et al&'33 dan $guayo 5, /raser :, harp , et alK &'' beberapa komplikasi dan prognosis bisa terjadi pada NEC antara lain 3.5erforasi. &.$cJuired sindrom usus pendek (setelah operasi). =.omplikasi-stoma terkait. 4. :8C. ;.epsis dan shock. @. 5rolaps, nekrosis).. >.triktur usus (L ='<). 2./istula Enterocolic. .5embentukan abses. 3'.*erulang necrotising enterocolitis (NEC) (jarang) 33. omplikasi NEC post operatif lain yaitu short-boel syndrome (malabsorbsi, gagal tumbuh, malnutrisi), komplikasi yang berhubungan dengan kateter %ena sentral (sepsis, trombosis), dan cholestatic jaundice. 33.omplikasi iatrogenik - misalnya peristia %ena sentral yang berhubungan dengan kateter trombotik dan infeksi nosokomial, komplikasi metabolik sekunder hiperalimentasi berkepanjangan (campuran nutrisi yang diberikan kepada bayi prematur sebelum memberikan susu). 2#2#9 P&+*/./ 9enurut 7ong,6 :onna, &''2, dengan pengenalan dan penanganan aal, penatalaksaan medis semakin berhasil. *ila terjadi deteriorasi progresif dengan penatalaksanaan medis atau tanda perforasi, dilakukan reseksi bedah dan anastomosis. eterlibatan ekstensif memerlukan ileostomi, jejunostomi, atau kolostomi. ekuele pada bayi yang selamat meliputi sindrom usus pendek, striktur kolon dengan obstruksi, malarbsorbsi lemak, dan gagal tumbuh kembang akibat disfungsi ususpenelitian yang dilakukan. umber lain menyatakan melalui jurnal pringer C et al&'33 dan $guayo 5, /raser :, harp , et alK &'', !ingkat kelangsungan hidup pasien dengan NEC secara keseluruhan adalah >;< tetapi angka kematian ber%ariasi sesuai dengan berat lahir (3'-44< pada bayi kurang dari 3.;'' g, '-&'< pada bayi lebih dari &.;'' g), selain itu 9anajemen medis gagal pada sekitar &'-4'< pasien dengan pneumatosis intestinal saat didiagnosis, 3'-='
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
5roses keperaatan adalah sebuah proses yang terdiri dari lima tahap yaituK pengkajian, analisa data atau perumusan diagnosa keperaatan, inter%ensi keperaatan, pelaksanaan keperaatan dan e%aluasi keperaatan. 3. 5engkajian 5engkajian keperaatan adalah pemikiran dasar dari proses keperaatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan keperaatan pasien baik fisik, mental dan lingkungan. +al yang perlu dikaji pada penderita NEC adalah a. 8dentitas pasien yang meliputi K nama, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, tanggal masuk, tanggal pengkajian dan alamat. b. 8dentitas penanggung jaab yang meliputi K nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, hubungan dengan pasien dan alamat. c. eluhan utama 5asien dengan NEC biasanya orang tua mengeluh bayinya reel hal ini menujukkan adanya distensi abdomen d. 0iayat kesehatan 3) 0iayat kesehatan sekarang 0iayat dari keluhan utama, berisi tentang penyakit yang sedang dialami mencakup
a) 5ro%ocatifB5aliatif 5ada pasien NEC biasanya keaadaan akan memburuk jika diberi makan. b) MualitasBMuantitas ualitas keluhan pasien NEC tergantung pada tingkat keparahan NEC. c) 0egionBradiasi 5asien NEC akan merasakan keluhan di daerah perut. d) kala 5asien EN terutama pasien bayi biasanya akan mudah reel. e) !iming *iasanya keluhan dirasakan dalam aktu bertahap. &) 0iayat kesehatan yang lalu. 5asien dengan EN biasanya ditemukan adanya riayat gangguan pencernaan. =) 0iayat kesehatan keluarga $pakah anggota keluarga pasien ada yang mempunyai penyakit menular ataupun penyakit keturunan . e. 0iayat kehamilan dan kelahiran 3) 5renatal 9enjelaskan tentang bagaimana, keadaan ibu pasien selama hamil, kemana ibu pasien memeriksakan kehamilan, apakah mendapat suntikan !! dan tablet /e. &) Natal 9enjelaskan saat ibu persalinan, jenis persalinan, siapa yang menolong, dan dimana tempat persalinan. *agaimana letak bayi aktu lahir dan keadaan bayi saat lahir ($5"$0 ?0E). *erat badan dan panjang badan dan terdapat kelainan atau tidak. =) 5ost natal 9enjelaskan apa yang diberikan ibu pasien saat pasien masih bayi, apakah pasien diberi $8 atau tidak, berapa bulan pasien mendapat $8 eksklusif, 95$ (9akanan 5engganti $8), apa dan siapa yang meraat tali pusat dan hari keberapa tali pusat lepas. f. 0iayat imunisasi 9enerangkan status imunisasi pasien, baik imunisasi dasar maupun imunisasi ulang (booster). g. 0iayat pertumbuhan dan perkembangan 3) 5ertumbuhan tatus pertumbuhan anak terutama pada usia balita dapat dilihat dari 9, dan pemeriksaan lingkar kepala, !*, **, 66. &) 5erkembangan tatus perkembangan pasien perlu diteliti secara rinci untuk mengetahui apakah semua tahapan perkembangan dilalui dengan mulus atau terdapat penyimpangan. h. 5emeriksaan /isik. 3) 5enilaian keadaan umum 9enilai keadaan umum pasien meliputi keadaan sakit pasien, tingkat kesadaran, tandatanda %ital dan hal umum yang mencolok. 5ada pasien dengan NEC mungkin letargi dapat menjadi tampilan aal. &) 5emeriksaan istemik. a) istem pernapasan 5ada pasien dengan EN mungkin ditemukan adanya apnea b) istem kardio%askuler
5ada pasien dengan EN mungkin akan ditemukan bradikardi, serta perfusi perifer yang buruk. c) istem pencernaan 5ada pasien dengan EN ditemukan adanya distensi abdomen, bunyi usus yang kemungkinan tidak ada, edema di daerah abdomen dan darah di dalam feses. d) istem muskuloskeletal. 5ada pasien dengan EN ditemukan adanya perubahan aktifitas, seperti mudah menangis terutama pada pasien bayi. e) istem integumen 5ada pasien dengan EN mungkin ditemukan adanya eritema pada dinding abdomen serta suhu badan yang tidak stabil. f) istem neurosensori 5ada pasien dengan EN mungkin ditemukan kondisi letargi. g) istem endokrin 5ada pasien dengan EN mungkin akan ditemukan adanya hipoglikemi. h) istem genitourinarius 5ada pasien dengan EN biasanya tidak ditemukan adanya gangguan dalam sistem ini. i. $kti%itas sehari-hari. $kti%itas sehari-hari yang perlu dikaji meliputi nutrisi (pasien EN biasanya mengalami penurunan pola makan), eliminasi (mungkin akan ditemukan darah dalam feses pada pasien EN), pola istirahatBtidur, personal hygiene serta pola akti%itas sebelum dan selama sakit. j. $spek psikologis 5erlu di ketahui dampak hospitalisasi anak terhadap orang tua pasien. k. $spek sosial. 5erlu dikaji status pasien dalam keluarga, hubungan pasien dengan lingkungannya yang akan dipengaruhi oleh aspek psikologis sebagai dampak dari penyakit yang dideritanya. l. 5emeriksaan diagnostik 3) 5emeriksaan 0adiografik :itemukan adanya dilatasi nonspesifik fokal di usus, penebalan dinding abdomen karena edema, dan pneumatosis intestinalis (gelembung-gelembung gas kecil di dalam dinding usus). &) 5emeriksaan laboratorium *iasanya akan ditemukan leukopenia (hitung sel darah putih total H@'''Bmm=), trombositopenia (hitung trombosit H;'''Bmm= sebelum pembedahan) dan asidosis metabolik. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTER"ENSI 1. "iagnosa e-erawatan : etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmam-uan ingestdigestabsorb NOC : Nutritional tatus Nutritional tatus food and /luid 8ntake Nutritional tatus nutrient 8ntake
7eight control riteria +asil -$danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan -*erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan -9ampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi -!idak ada tanda tanda malnutrisi -9enunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan -!idak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC : Nutrition manaement: :efinisi mengatur diet sesuai kemajuan dietnya sesuai dengan toleransinya -aji suara peristaltik -$njurkan pasien Non 5er ?s (nothing by mouthBN5?) puasa, jika dibutuhkan -lem N"! dan monitor toleransinya, jika sesuai -9onitor kesiapan dan adanya reflek menelanBgag, jika sesuai -olaborasi dengan anggota tim kesehatan tentang kemajuan diet pasien Manaement &airan : :efinisi. 5eningkatan keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi karena kadar cairan yang abnormal -9onitor kecenderungan ** harian -+itung ** popokBdiapers -5ertahankan pencatatan intake dan output secara akurat -9onitor status hidrasi (missal kelembaban membrane muklosa, denyut nadi yang adekuat, tekanann darah orthostatic) -9onitor hasil lab yang rele%an dengan retensi cairan (missal peningkatan berat jenis, peningkatan *N, penurunan hematokrit, dan peningkatan osmolalitas urin) -9onitor status hemodinamik, meliputi tingkat C15, 9$5, dan 5C75, jika ada -9onitor tanda-tanda %ital -aji lokasi dan luas dari edema, jika ada. -*erikan terapi 81 dalam temperature ruangan 'onselin laktasi: :efinisi. 5enggunaan bantuan secara interaktif untuk membantu memelihara proses menyusui yang baik -!entukan pemahaman ibu tentang menyesui -:idik orang tua untuk membuat keputusan tentang menyusui bayi -*erikan informasi tentang keuntungunan dan kerugian menyusui -*enarkam miskonsepsi, informasi yang salah dan ketidak akuratan tentang menyusui -!entukan keinginan dan moti%asi untuk menyusui -*erikan dukungan pada keputusan ibu -*erikan orang tua rekomendasi materi penyuluhan, jika dibutuhkan -E%aluasi pengertian ibu tentang isyarat bayi lapar (misalnya rooting, sucking, alertness) -!entukan frekuensi menyusui hubungannya dengan kebutuhan bayi -:emonstrasikan cara melatih menghisapkan, jika sesuai -8nstruksikan teknik relaksasi, termasuk masase payudara
-!entukan penggunaan pompa payudara yang sesuai -embangkan informasi tentang masalah persediaan yang kurang selama beberapa aktu
2.
N$eri akut bd agen in/uri 'biologi, kimia, &isik, -sikologis+ :efinisi 5erasaan dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang timbul dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. atau gambaran adanya kerusakan. +al ini dapat timbul secara tiba-tiba atau lambat, intensitasnya dari ringan atau berat. *atasan karakteristik a. 6aporan %erbal dan non%erbal b. 6aporan pengamatan c "angguan tidur (tampak reel, pergerakan yang sulit ) d.5erubahan respon otonomi pada tonus otot (tampak dari lemah ke kaku) e.!ingkah laku ekspresif (gelisah, menangis,reel) f. 5erubahan nafsu makan minum /aktor yang berhubungan $gen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis) NOC L$' - ontrol nyeri - !ungkat nyeri - !ingkat kenyamanan riteria +asil 3.5asien menunjukkan rasa nyaman &.?rangtua mengatakan pasien menunjukkan adanya peningkatan pola istirahat =.5asien tidak reel NIC : !ain Management 8nter%ensi a.6akukan pengkajian komprehensif pada bayi b.?bser%asi 0eaksi non%erbal dan ketidaknyamanan c."unakan omunikasi terapeutik kepada orangtua untuk mengetahui 5engalaman Nyeri d.*antu 5asien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan e.urangi factor presipitasi Nyeri g.5ilih dan lakukan penanganan nyeri(/armakologik,Nonfarmakologi dan interpersonal), bila memungkinkan h.aji sumber dan tipe nyeri untuk menentukan inter%ensi i.olaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil j.9onitor tanda-tanda %ital bayi Mana/emen )ingkungan: en$amanan - 5ilihlah ruangan dengan lingkungan yang tepat - *atasi pengunjung - !entukan hal hal yang menyebabkan ketidaknyamanan pasien sepeti pakaian lembab - ediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih - !entukan temperatur ruangan yang paling nyaman
-
+indari penyinaran langsung dengan mata ediakan lingkungan yang tenang 5erhatikan hygiene pasien untuk menjaga kenyamanan $tur posisi pasien yang membuat nyaman
=. emasaniet$ '-erasaan gelisah $ang tidak /elas dari ketidakn$amanan atau ketakutan $ang disertai res-on autonom, -erasaan ke-rihatinan disebabkan dari antisi-asi terhada- baha$a. Sin$al ini meru-akan -eringatan adan$a ancaman $ang akan datang dan memungkinksn indi#idu untuk mengambil langkah untuk men$etu/ui suatu tindakan+ bd urangn$a -engetahuan tentang -erubahan dalam status kesehatan anak NOC : - $nIiety Control - $ggression Control - Coping - 8mpulse Control riteria +asil -lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas -9engidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas -1ital sign (!:, nadi, respirasi) dalam batas normal -5ostur tubuh, ekspresi ajah, bahasa tubuh, dan tingkat akti%itas menunjukkan berkurangnya kecemasan. -9enunjukkan peningkatan konsenrtasi dan akurasi dalam berpikir -9enunjukkan peningkatan fokus eksternal NIC : 3. 9enurunkan cemasB$nIiety 0eduction - aji tingkat kecemasan orangtua - !enangkan orangtua pasien(dengan mengajarkan teknik relaksasi) - elaskan seluruh prosedur tindakan kepada orantua pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan - *erusaha memahami keadaan orantua pasien - *erikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan - 9endampingi orantua pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan - :orong orantua pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya - :engarkan orantua pasien dengan penuh perhatian - Ciptakan hubungan saling percaya - *antu orantua pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan kecemasan KASUS SEMU $.5engkajian 3.*iodata Nama $n. 6 mur 3 bulan enis elamin 5erempuan ukuB *angsa 9aduraB 8ndonesia
a.
b.
c.
d.
e. f.
$gama 8slam !gl 9asuk 0 &> /ebruari &'3; !gl 5engkajian 3 9aret &'3; :iagnosa NEC $lamat ampang &.0iayat esehatan eluhan tama ?rangtua mengatakan bayi reel, anak muntah cairan berarna hijau, *$* bercampur darah, perut teraba keras, dan suhu badan mengalami kenaikan (demam) 0iayat esehatan ekarang 9enurut ibu pasien keluhan dirasakan pada daerah dada dan perut. 8bu pasien mengatakan perut pasien teraba keras, 9untah cairan berarna hijau, kondisi bertambah jika perut pasien bertambah kembung. 5asien juga mengalami penurunan nafsu makan. 9enurut ibu pasien anaknya mengalami sejak & hari sebelum 90, kemudian ibu klien memutuskan untuk membaa ke 5uskesmas terdekat, kemudian dirujuk ke 0 :r.utomo, kemudian pasien mendapat peraatan di 80: hingga akhirnya harus mendapat peraatan di ruang N8C . 0iayat esahatan :ahulu 8bu pasien mengatakan baha pasien sebelumnya tidak pernah mengalami sesak nafas, tapi pernah mengalami diare sebelumnya. 9enurut ibu pasien sekitar beberapa hari yang lalu pasien pernah mengalami kejang demam dua kali, dan sekarang suhu tubuh pasien naik turun. 0iayat esehatan eluarga 8bu pasien mengatakan baha sebelumnya ia maupun anggota keluarga yang lain yang belum pernah sakit seperti yang dialami pasien. 8bu pasien juga mengatakan baha ia maupun anggota keluarga yang lain tidak mempunyai riayat penyakit menular ataupun penyakit keturunan. 0iayat ehamilan dan elahiran 3.5renatal etika hamil ibu pasien rajin memeriksakan kehamilan setiap bulan di 5osyandu. 8bu pasien mengatakan tidak ada kelainan ketika hamil dan tidak mempunyai riayat pengobatan rutin. 8bu pasien juga mengatakan baha ketika hamil dia sudah diimunisasi !! & kali. &.Natal etika melahirkan ibu pasien ditolong oleh bidan dirumah bersalin dan jenis persalinannya spontanBnormal, ibu pasien juga mengatakan ketuban pecah di usia =@ minggu =.5ost Natal 8bu pasien mengatakan baha bayi lahir prematur, dengan berat bayinya ketika b aru lahir & kilogram dengan panjang 4= cm. 0iayat 8munisasi 5asien belum pernah mendapat imunisasi 0iayat 6aktasi
*ayi belum jarang sekali memberikan $8, dan kadang di kombinasi dengan susu formula. g. 5engkajian !umbuh embang 3.5ertumbuhan ** lahir & kilogram ** saat sakit &,; kilogram !* 4@ cm 66$ 3& cm &.5erkembangan a.5erkembangan personal sosial 9engamati tangannya / (fail) !ersenyum spontan 5 (pass) 9embalas senyum 0 (refusal) 9enatap muka 5 (pass) :ari pemeriksaan ::! dapat diinterpretasikan baha perkembangan personal sosial pasien normal b.5erkembangan motorik halus 9engikuti leat garis tengah 0 (refusal) 9engikuti ke garis tengah 5 (pass) :ari pemeriksaan ::! dapat diinterpretasikan baha perkembangan motorik halus pasien normal c. 5erkembangan bahasa *erteriak / (fail) !ertaa / (fail) *ersuara 5 (pass) *ereaksi terhadap bel 5 (pass) :ari pemeriksaan ::! dapat diinterpretasikan baha perkembangan bahasa pasien normal d. 5erkembangan motorik kasar :uduk kepala tegak / (fail) ' epala terangkat ' / (fail) ' epala terangkat 4; / (fail) 9engangkat kepala 5 (pass) "erakan seimbang 5 (pass) :ari pemeriksaan ::! dapat diinterpretasikan baha perkembangan motorik kasar pasien normal h. 5emeriksaan /isik a.5enilaian eadaan mum 6emah, C9 (Compos 9entis), dengan 5ediatric coma scale E4, 1;, 9@ b.5emeriksaan istemik 3.5ernafasan 8nspeksi bentuk hidung simetris, septum nasal ditengah, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip dan tidak ada secret dihidung, terpasang ?& 3 literBmenit, frekuensi pernafasan @&IBmenit. 5erkusi terdengar bunyi sonor
$uskultasi suara nafas ronchi. 5alpasi ekspansi simetris &.ardio%askuler 8nspeksi konjungti%a pucat (+*O3',= gr<), tidak ada pembesaran jantung. 5alpasi tidak ada pembesaran %ena jugularis, terdapat edema, C0/ H & detik. $uskultasi denyut jantung 3@'IBmenit, *unyi jantung 8 terdengar PlubQ pada 8C ; dan bunyi jantung 88 terdengar PdubQ pada 8C &, tidak terdapat bunyi jantung tambahan. 5erkusi suara perkusi terdengar pekak. =.5encernaan 8nspeksi *ibir pasien agak kering, pasien tidak mengalami stomatitis, terdapat distensi abdomen, terpasang N"!, terkadang pasien muntah bilious, *$* bercampur darah namun samar. $uskultasi terdengar bising usus 3'IBmenit. 5alpasi lien dan hepar tidak teraba 5erkusi suara terdengar timpani pada semua kuadran 4.9usculoskeletal 8nspeksi pada ekstremitas kiri pasien terpasang infus aEn 4* tetesan &'IBmenit, bentuk kepala klien normochepal, ada edema pada ekstremitas, tidak ada fraktur. 5alpasi reflek patella positif ;.8ntegumen 8nspeksi 0ambut klien berarna hitam, kulit kepala bersih, suhu =>,& oC.,terkaji jaundice 5alpasi terdapat edema pada ekstremitas @.Neurosensori esadaran pediatric coma scale E4, 1;, 9@(compos mentis) "emeriksaan Ner%us a.Ner%us 8 (?lfaktorius) /ungsi penciuman pasien tidak terkaji karena pasien belum bisa berbicara b.Ner%us 88 (?ptikus) /ungsi penglihatan pasien tidak terkaji, karena pasien belum bisa berbicara c.Ner%us 888, 81, dan 18 (?kulomotorius, !horakalis dan $bdusen) 5asien dapat mengangkat kelopak mata, refleks pupil baik terhadap cahaya d.Ner%us 1 (!rigeminus) 5asien belum dapat mengunyah karena usianya masih bayi e.Ner%us 188 (/asialis) 5ada pasien ketika diobser%asi ketika diam tidak ada gerakan abnormal seperti tic facialis f.Ner%us 1888 ($ustikus) /ungsi pendengaran tidak terkaji, karena pasien menangis ketika dikaji g.Ner%us 8R ("losofaringeus) dan Ner%us R (1agus) %ula terletak ditengah-tengah, menurut ibu pasien reflek muntah pasien baik. lien dapat menelan $8 dan 5$8 dengan baik h.Ner%us R8 ($ssesorius) 5asien dapat dapat menggerakan kepala ke kiri dan ke kanan i.Ner%us R88 (+ypoglosus)
5asien dapat menjulurkan lidah >.Endokrin 8nspeksi elenjar tiroid tidak teraba 5alpasi tidak ada pembesaran lipatan paha. 2."enitourinaria 8nspeksi normal, tidak terpasang deuer kateter 5alpasi tidak terdapat dilatasi kandung kemih A%.8.%$/ /'$&.$&. '*./ A%..%$/ ($8 dan
Nutrisi 5$8) 9akan -/rekuensi -5orsi -enis makanan -Nafsu makan 9inum -/rekuensi -umlah - enis minuman eluhan
S'', S$.%
S'/,6$ S$.%
S4 jam sekali -
S@ jam sekali -
$8 dan 5$8 baik
$8 dan 5$8 (%ia N"!) kurang
!idak ada keluhan
Nafsu makan menurun, muntah cairan hijau
=-4IBhari uning Normal
4IBhari uning bercampur darah Normal
4IBhari uning !idak ada keluhan
4IBhari uning *$* bercampur darah !idak teratur
-"angguan tidur eluhan
9alam jamBhari iang & jamBhari !idak ada keluhan
"angguan pola tidur
5ersonal +ygiene -9andi -eramas
&IBhari &IBhari
3IBhari -
Eliminasi *$* - /rekuensi - 7arna - onsistensi *$ -/rekuensi -7arna - umlah eluhan 5ola istirahatBtidur -6amanya tidur
-"osok gigi -"unting kuku eluhan 5ola $kti%itas eluhan
!idak ada keluhan $ktif !idak ada keluhan
6emas !idak ada keluhan
i. $spek 5sikologis (+ospitalisasi anak dan orang tua) 5engalaman keluarga tentang sakit dan raat inap 8bu membaa anaknya ke 0 karena kejang dan demam tinggi, serta muntah cairan hijau. 8bu mengatakan baha dokter telah menceritakan tentang kondisi anaknya. 7alaupun begitu ibu pasien mengatakan baha ia dan suaminya tetap merasa cemas dan bingung dengan keadaan pasien j.$spek osial 5asien tinggal bersama orang tuanya dilingkungan dengan tingkat sosial ekonomi menegah ke baah. k.5emeriksaan :iagnostik +asil 6aboratorium H'$%+. +emoglobin !rombosit 6eukosit $lbumin 5rotein total "lobulin +ematokrit
l.!erapi CefotaIim 5henobarbital aen 4* C6 5aracetamol
H$/. 3',& 3;'.''' .33' 3&,@> ;=' &,@= =&
S$%,$* gr< Bmm= Bmm= gBdl gBdl gBdl <
N.$. R,-,$* 6 3=,;-32 533,;-3@,; 3;'.'''-4''.''' 4'''-3'.''' =,4-; @,4-2,& &,>-=,& =>-4>
=I&'' mg &I2 mg 3' cc =' cc
Analisa $ata
:ata /okus : - pasien nafsu makan menurun -8bu pasien mengatakan jika perut pasien kembung -ibu pasien mengatakan klien muntah cairan berarna hijau :? -5erut pasien tampak kembung
Etiologi Nekrosis jar. sus T 5erforasi usus T "agal absorbsi usus T 9ual #9untah
9asalah etidakseimbangan nutrisi
: - orang tua mengatakan jika pasien tampak reel :? 5asien tampak reel -
: - ibu pasien mengatakan jika tinja pasien ada darahnya :? -!ampak darah pada tinja pasien
$sfiksia T 5enurunan aliran darah ke usus T Nekrosis usus Nekrosis ususBperlukaan pada usus T 5ecah 5: T !inja berdarah T urangnya pengetahuan
Nyeri akut
$nsietas
D.$+*/$ K''&$?$%$* 3. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien &. Nyeri akut berhubungan dengan agents cedera =. $nsietas berhubungan dengan urangnya pengetahuan tentang perubahan dalam status kesehatan anak P'&'*7$*$$* 3. "iagnosa e-erawatan : etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmam-uan ingestdigestabsorb NOC : Nutritional tatus Nutritional tatus food and /luid 8ntake Nutritional tatus nutrient 8ntake 7eight control riteria +asil -$danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan -*eratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan -9ampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi -!idk ada tanda tanda malnutrisi -9enunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan -!idak terjadi penurunan berat badan yang berarti NIC : N,%&.%.* $*$+''*%: $e(inisi mengatur diet sesuai kemajuan dietnya sesuai dengan toleransinya -aji suara peristaltik -$njurkan pasien Non 5er ?s (nothing by mouthBN5?) puasa, jika dibutuhkan -lem N"! dan monitor toleransinya, jika sesuai -9onitor kesiapan dan adanya reflek menelanBgag, jika sesuai -olaborasi dengan anggota tim kesehatan tentang kemajuan diet pasien M$*$+''*% C$.&$* :
$e(inisi . 5eningkatan keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi karena kadar cairan yang abnormal -9onitor kecenderungan ** harian -+itung ** popokBdiapers -5ertahankan pencatatan intake dan output secara akurat -9onitor status hidrasi (missal kelembaban membrane muklosa, denyut nadi yang adekuat, tekanann darah orthostatic) -9onitor hasil lab yang rele%an dengan retensi cairan (missal peningkatan berat jenis, peningkatan *N, penurunan hematokrit, dan peningkatan osmolalitas urin) -9onitor status hemodinamik, meliputi tingkat C15, 9$5, dan 5C75, jika ada -9onitor tanda-tanda %ital -aji lokasi dan luas dari edema, jika ada. -*erikan terapi 81 dalam temperature ruangan K*/'.*+ $%$/.: $e(inisi. 5enggunaan bantuan secara interaktif untuk membantu memelihara proses menyusui yang baik -!entukan pemahaman ibu tentang menyesui -:idik orang tua untuk membuat keputusan tentang menyusui bayi -1erikan informasi tentang keuntungunan dan kerugian menyusui -*enarkam miskonsepsi, informasi yang salah dan ketidak akuratan tentang menyusui -!entukan keinginan dan moti%asi untuk menyusui -*erikan dukungan pada keputusan ibu -*erikan orang tua rekomendasi materi penyuluhan, jika dibutuhkan -E%aluasi pengertian ibu tentang isyarat bayi lapar (misalnya rooting, sucking, alertness) -!entukan frekuensi menyusui hubungannya dengan kebutuhan bayi -:emonstrasikan cara melatih menghisapkan, jika sesuai -8nstruksikan teknik relaksasi, termasuk masase payudara -!entukan penggunaan pompa payudara yang sesuai -embangkan informasi tentang masalah persediaan yang kurang selama beberapa aktu
&. "iagnosa e-erawatan :N$eri akut berhubungan dengan agents cedera :efinisi 5erasaan dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang timbul dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. atau gambaran adanya kerusakan. +al ini dapat timbul secara tiba-tiba atau lambat, intensitasnya dari ringan atau berat. *atasan karakteristik a. 6aporan %erbal dan non%erbal b. 6aporan pengamatan c "angguan tidur (tampak reel, pergerakan yang sulit ) d.5erubahan respon otonomi pada tonus otot (tampak dari lemah ke kaku) e.!ingkah laku ekspresif (gelisah, menangis,reel) f. 5erubahan nafsu makan minum /aktor yang berhubungan a.$gen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis) NOC L$' :
- ontrol nyeri - !ungkat nyeri - !ingkat kenyamanan riteria +asil 3.5asien menunjukkan rasa nyaman &.?rangtua mengatakan pasien menunjukkan adanya peningkatan pola istirahat =.5asien tidak reel NIC : 5ain 9anagement %nter#ensi e-erawatan : a.6akukan pengkajian komprehensif pada bayi b.?bser%asi 0eaksi non%erbal dan ketidaknyamanan c."unakan omunikasi terapeutik kepada orangtua untuk mengetahui 5engalaman Nyeri d.*antu 5asien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan e.ontrol lingkungan (batasi yang masuk diruangan N8C) f.urangi factor presipitasi Nyeri g.5ilih dan lakukan penanganan nyeri (/armakologik,Nonfarmakologi dan interpersonal), bila memungkinkan h.aji sumber dan tipe nyeri untuk menentukan inter%ensi i.olaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil j.9onitor tanda-tanda %ital bayi 9anajemen 6ingkungan enyamanan a.5ilihlah ruangan dengan lingkungan yang tepat b.*atasi pengunjung c.!entukan hal hal yang menyebabkan ketidaknyamanan pasien sepeti pakaian lembab d.ediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih e.!entukan temperatur ruangan yang paling nyaman f. +indari penyinaran langsung dengan mata g.ediakan lingkungan yang tenang h. 5erhatikan hygiene pasien untuk menjaga kenyamanan i. $tur posisi pasien yang membuat nyaman . "iagnosa e-erawatan :Ansietas berhubungan dengan urangn$a -engetahuan tentang -erubahan dalam status kesehatan anak :efinisi kecemasan yang disebabkan tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif tentang hal yang spesifik. *atasan karakteristik -9engungkapkan masalah -!idak tepat mengikuti perintah -!ingkah laku yang berlebihan (histeris, apatis, sikap bermusuhan, agitasi, kecemasan) /aktor yang berhubungan -urang paparan -9isintepretasi informasi -eterbatasan kognitif -urang keinginan untuk mencari informasi
-!idak mengenal sumber informasi NOC : -$nIiety Control - $ggression Control -Coping -8mpulse Control riteria +asil -!ingkat kecemasan berkurang setelah diberikan informasi -9engetahui nama penyakit yang diderita anak -9endeskripsikan proses penyakit anak -9endeskripsikan faktor penyebab penyakit anak -9endeskripsikan faktor resiko -9endeskripsikan efek penyakit -9endeskripsikan tanda dan gejala -9endeskripsikan perjalanan penyakit -9endeskripsikan tindakan untuk menurunkan progresifitas penyakit -9endeskripsikan komplikasi -9endeskripsikan tanda dan gejala darikomplikasi -9endeskripsikan tindakan pencegahan untuk komplikasi NIC: 9enurunkan cemasB$nIiety 0eduction - !enangkan orantua pasien - elaskan seluruh prosedur tindakan kepada orantua pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan - *erusaha memahami keadaan orantua pasien - *erikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan - 9endampingi orangtua pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan - :orong orantua pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya - aji tingkat kecemasan orangtua - :engarkan orantua pasien dengan penuh perhatian - Ciptakan hubungan saling percaya - *antu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan kecemasan - *antu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas $jarkan pasien teknik relaksasi
!E$C+8N" 5EN"E!$+$N 50?E 5ENU$8! :efinisi membantu orangtua pasien memahami informasi yang berhubungan dengan penyakit yang spesifik 8nter%ensi -*erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan orangtua pasien tentang proses penyakit yang spesifik -elaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaiman hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi
-"ambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit -"ambarkan proses penyakit -8dentifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat -ediakan informasi tentang kondisi pasien -ediakan bagi keluarga atau ? informasi tentang kemajuan pasien -ediakan pengukuran diagnostik yang tersedia :iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan proses pengontrolan penyakit -:iskusikan pilihan terapi -"ambarkan rasional rekomendasi manajemen terapi -8nstruksikan orantua pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi peraatan kesehatan
BAB I" KESIMPULAN
Necrolitizing Enteroolitis merupakan penyakit yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi pada bayi baru lahir, resiko meningkat pada bayi prematur dan bayi berat lahir sangat rendah. elainan ini diduga muncul sebagai akibat dari respon inflamasi dari suatu iskemia intestinal, kolonisasi bakteri atau dan pemberian makanan enteral. *ayi prematur berbeda dibandingkan bayi-bayi aterm dan pasien yang lebih besar dalam beberapa hal antara lain pertahanan tubuh pada sistem pencernaan, motilitas intestinal, pola kolonisasi bakteri, autoregulasi aliran darah splanknikus, dan regulasi jalur inflamasi.
*ayi prematur menjadi lebih rentan diakibatkan sistem imun yang imatur yang mana tidak memadai dalam melindungi terhadap organisme patogen. 9encegah prematuritas, pemberial antibiotik enteral, penggunaan cairan parenteral secara bijak, pemberian 8g" dan 8g9 enteral, pemberian kortikosteroid antenatal, penundaan atau melambatkan pemberian makanan pendamping $8, pemberian $8 dan penggunaan probiotik dapat menjadi pendekatan yang paling baik dalam mencegah NEC.
DA!TAR PUSTAKA
3.
&.
$guayo 5, /raser :, harp , et alK tomal complications in the neborn ith necrotizing enterocolitis. urg 0es. &'' :ecK3;>(&)&>;-2. Epub &'' ul 3'. *hoomika .5ateland igna .hah, &'3&.Necrotizing Enterocolitisin 1ery 6o *irth 7eight 8nfants $ ystemic 0e%ie. :epartment of Clinical 5harmacy, hri ar%ajanik 5harmacy College, Near $r%ind *aug, "ujarat, 9ehsana =24''3, 8ndia
=.
4.
Camilia 0. 9artin, 9:, and 7. $llan 7alker, 9:, &''2 5robiotics 0ole in 5athophysiology and 5re%ention in Necrotizing Enterocolitis in eminars 5erinatology, +ar%ard 9edical chool, 5ediatric "astroenterology and Nutrition, 9assachusetts "eneral +ospital for Children, page 3&>-3=> cit, ubijanto 9arto udarmo, 0eza "unadi 0anuh, 5itono oeparto, 6ike .:jupri, &''' ontribusi 5rebiotik pada formula untuk p emeliharaan ekosistem mikrobiota normal pada usus, 6aboratoriumB9/ 8lmu esehatan $nak 0.:r.oetomoB/ nair
;.
+unter C, pperman , /ord +0, Camerini 1. nderstanding the susceptibility of the premature infants to necrotizing enterocolitis. 5ediatr 0es &''2K@=33>- &=
@.
uniarto, 0atno dkk &'34, /aktor 0isiko yang 9emengaruhi olonisasi 9ikroflora aluran Cerna Neonatus urang *ulan dengan Enterokolitis Nekrotikans, ournal ari 5ediatri 8:$8 %ol 3; no @
>.
itterman, , &''@ Enterokolitis Nekrotikan dalam *uku $jar 5ediatri 0udolph, 1ol 3, edisi &', E"C, akarta, hal &>-='' 6e%iton $, :amman ?, Engelke . !he clustering of disorders in infants born before the &2th eek of gestation. $cta 5ediatr &'3'K3>;-2''.
2.
.
6in 57, Nasr !0, toll *. Necrotizing enterocolitis recent scientific ad%ances in patophysiology and pre%ention. emin 5erinatol &''2K=&>'-2&.
3'. 6issauer !om # /annaroff $.$%roy. &''. $t a "lance Neonatologi. akarta 5enerbit Erlangga 33. 9ahesari, $khil., et.al,. &'33. ournal Neonatal Necrotizing Enterocolitis. 5ortland :o%e 5ress ournal. 3&. pringer C et alK Necrotizing Enterocolitis (5ediatric perspecti%e), 9edscape, 9ay &'33 3=. toll *, +ansen N8, *ell E/. Neonatal outcomes of eItremely preterm infants from the N8C+: neonatal research netork. 5ediatrics &'3'K3&@44=-;@. 34. 7atson, 0oger. &''&. $natomi dan /isiologi untuk 5eraat. akarta E"C 3;. 7endelboe $9, melser C, 6ucero C$, 9c:onald 6C. Cluster of necrotizing enterocolitis in a neonatal intensi%e care unit. $m 8nfect control &'3'K=2344-2. 3@. 7+?, &''2 Enterokolitis Nekrotikan dalam 5elayanan eseshatan $nak di 0umah akit, :epes 08, akarta, hal @> 3>. 7ong,6 :onna, &''2 .*uku $jar eperaatan 5ediatrik Edisi.@. 1olume 3. 5enerbit *uku edokteran E"C. akarta