sekumpulan gejala yang di akibatkan oleh Gangguan pada aliran darah yang disebabkan oleh thrombosis (pembekuan darah) yang terbentuk di dalam pembuluh darah sehingga menghambat alirah darah.
Etiologi
Masalah yang sesungguhnya pada SKA terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokontriksi). Penyempitan ini diakibatkan oleh 4 hal yaitu : a) Adanya timbunan lemak
b) Sumbatan (trombosit)
c) Vasokontriksi
d) Infeksi pada pembuluh darah
Terjadinya SKA dipengaruhi oleh beberapa keadaan yakni : a)
Aktivitas
b)
Stress.
c)
Udara dingin. keadaan-keadaan tersebut ada hubungannya dengan peningkatan aktivitas simpatis sehingga tekanan darah meningkat, frekuensi debar meningkat dan kontra aktivitas jantung meningkat.
PATOFISIOLOGIS Aterosklerosis koroner merupakan penyebab penyakit arteri koroner yang paling sering ditemukan. Kondisi patologis dari arteri koroner ini adalah penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak di dinding pembuluh darah yang menyebabkan perubahan struktur dan fungsi arteri dan penurunan aliran darah kejantung.
MANIFESTASI KLINIS
Angina Pectoris
Berupa serangan sakit dada yang khas, yaitu ditekan atau terasa berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri
infark miokard akut
Nyeri dada serupa dengan angina tetapi menetap lebih dari 30 menit.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a) Keluhan utama Keluhan utama biasanya nyeri dada, perasaan sulit bernapas dan pingsan. b) Riwayat penyakit saat ini Dengan mengajukan serangkaian pertanyaan mengenai nyeri dada pada klien secara PQRST yang meliputi :
P rovoking
In c i d e n t
: Nyeri setelah beraktivitas dan tidak berkurang
dengan istirahat dan setelah diberikan nitrogliserin
Quality
of
pain
: seperti apa nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien. Sifat nyeri dapat seperti tertekan ,diperas, atau diremas
R egion
R a d i a t i o n ,R e l i ef
: lokasi nyeri di daerah substernal atau
nyeri di atas pericardium. Penyebaran nyeri dapat meluas hingga area dada. Dapat terjadi nyeri dan ketidakmampuan menggerakan bahu dan tangan.
S everity
(scale) of pain :
klien ditanya dengan menggunakan rentang 0-4
atau0-10 (visual analogue scale- VAS) dan klien akan menilai seberapa berat nyeri yang dirasakan. Biasanya pada saat angina terjadi, skala nyeri berkisar antara 3-4(skala0-4) atau 7-9(skala 0-10).
Ttime : sifat mula timbulnya (onset). Biasanya gejala nyeri timbul mendadak. Lama timbulnya (durasi) nyeri dada umumnya dikeluhkan lebih dari 15 menit. Nyeri oleh infark miokardium dapat timbul pada waktu istirahat, nyeri biasanya dirasakan lebih berat dan berlangsung lebih lama, Gejala-gejala yang menyertai infark miokardium meliputi dispnea, berkeringat, ansietas, dan pingsan .
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluarga Riwayat Pekerjaan dan Pola Hidup
PEMERIKSAAN FISIK
B1 (Breathing) Klien terlihat sesak, frekuensi napas melebihi normal dan mengeluh sesak napas seperti tercekik dispnea kardiak biasanya ditemukan.
•
B2 (Blood) Inspeksi Penyebaran nyeri dapat meluas di dada. Dapat terjadi nyeri dan ketidakmampuan menggerakkan bahu dan tangan
•
Palpasi Denyut nadi perifer melemah.
•
Auskultasi Tekanan darah biasanya menurun.
•
Perkusi Batas jantung tidak mengalami pergeseran
B3 (Brain)
Kesadaran umum klien biasanya CM (penurunan). tidak ditemukan sianosis perifer. Pengkajian objektif klien yaitu wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis, merintih, meregang, dan
menggeliat yang merupakan respons dari adanya nyeri dada akibat infark miokardium
B4 (Bladder)
B5 (Bowel)
B6(Bone)
PENATALAKSANAAN Penanganan nyeri dapat berupa terapi farmakologi :
•
Morphin sulfat Nitrat
Membatasi ukuran infark miokardium golongan utama terapi farmakologi yang di berikan adalah Antikoagulan Trobolitik Antilipemik Vaodilator perifer •
• •
Penghambat beta
•
•
Pemberian oksigen , terapi oksigen segera dimulai saat awitan (onset) nyeri terjadi.
Pembatasan aktivitas fisik penghentian seluruh aktivitas pada umumnya akan mempercepat penghentian nyeri.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nyeri
yang
berhubungan
dengan
ketidak
seimbangan suplai darah dan oksigen dengan kebutuhan penurunan
miokardium suplai
akibat
darah
ke
sekunder
dari
miokardium,
peningkatan produk asam laktat
Risiko tinggi penurunan curah jantung yang berhubungan dengan perubahan frekuensi ,irama, konduksi elektrikal
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan penurunan perfusi perifer akibat sekunder dari ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokardium dengan kebutuhan.
Risiko tinggi gangguan perfusi perifer yang berhubungan dengan menurunnya curah jantung .
PENANGANAN GAWAT DARURAT
Tirah baring untuk mengurangi kebutuhan oksigen dan beban kerja jantung.
Pemberian antipiretik untuk menurunkan demam dan mengurangi stress pada jantung.
Pembatasan aktivitas untuk meminimalkan konsumsi oksigen.