BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi. (http://www.fik.ui.ac.id/) Keperawatan juga berkewajiban untuk menyediakan pelayanan/asuhan keperawatan yang didasarkan pada kaedah-kaedah suatu profesi termasuk adanya bukti pertanggung jawaban melalui sistem informasi yang tepat yang ditunjukkan oleh sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik. Namun pada realitanya dilapangan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersifar manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat teknolgi yang memadai, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek. Selain itu dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan, perawat sering mengeluh terhadap dokumentasi yang memakan waktudan terlalu banyak
perawat
belum
sepenuhnya
faham
menuliskannya.
(http://www.fik.ui.ac.id/) Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan. (http://www.fik.ui.ac.id/) Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik.
Metode pendokumentasian asuhan
keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang sebelumnya
manual,
bergeser 1
kearah
komputerisasi.
Metode
pendokumentasian
tersebut
dengan
menggunakan
Sistem
Informasi
Manajemen. Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan
di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System (Eko,I. 2001).
Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi
manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan
dalam menghitung
pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya (Udin,and Martin, 1997). Oleh karena itu system sistem informasi manajemen berbasis komputer ini sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh manajemen rumah sakit, dimana aktifitas perawatan dapat termonitor dalam sebuah data base rumah sakit. (http://www.fik.ui.ac.id/) Manfaat lain yang dapat diperoleh dari sistem informasi yang berbasis komputer ini ialah system ini sangat praktis karena mampu menyimpan data yang sangat banyak penuh dalam sebuah kotak kecil/hard disk yang berukuran hanya 15x10x 5 cm. Sistem informasi berbasis komputer juga dirancang untuk mengikuti era globalisasi sehingga perawat di Indonesia tidak tertinggal dengan perawat yang diluar negeri. (http://www.fik.ui.ac.id/) B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa rumusan masalah, yaitu : 1. Apa definisi sistem informasi manajemen ? 2. Bagaimana sistem informasi manajemen dalam keperawatan? 3. Apa saja kelebihan sistem informasi manajemen ? 4. Apa saja kekurangan sistem informasi manajemen ? 5. Apa saja program-program yang dirancang dalam sistem informasi keperawatan? 2
C. Tujuan Penulisan Dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa jurusan keperawatan dapat : 1. 2. 3. 4. 5.
Mengerti dan memahami tentang difinisi sistem informasi manajemen Mengetahui sistem informasi manajemen dalam keperawatan kelebihan dari sistem informasi manajemen Mengetahui kekurangan dari sistem informasi manajemen Mengetahui Mengetahui program-program yang dirancang dalam sistem informasi keperawatan
D. Sistematika Penulisan Makalah ini kami susun dengan sistematika dasar yaitu sebagai berikut : BAB I: Pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II: Pembahasan yang berisikan, definisi teori, penjelasan teori, serta penerapan dalam keperawatan. BAB III: Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Sumber daya tersebut meliputi hardware, software, network, data, produk informasi, dan sumber daya manusia. Dari Sistem Informasi ini akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk mengendalikan organisasi. Agar diperoleh informasi yang dibutuhkan oleh manajemen maka harus diketahui terlebih dahulu kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Kualitas suatu informasi juga perlu diperhatikan agar keputusan yang dihasilkan dapat efektif. Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu : 1. Relevan (relevancy), artinya informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. 2. Akurat (accuracy), artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. 3. Tepat waktu (timeliness), artinya informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan memerlukan teknologiteknologi terbaru. Sistem Informasi ini sangat penting bagi perusahaan karena bagian yang mampu menentukan keberhasilan perusahaan, membantu dalam mengembangkan dan bersaing dengan perusahaan lain, serta memungkinkan bagi perusahaan untuk 4
mencapai efektivitas dan efesiensi proses bisnis serta dalam keputusan manajerial. Sistem informasi sebaiknya mendukung strategi bisnis perusahaan, proses bisnis, struktur dan budaya perusahaan dalam meningkatkan nilai bisnis serta seharusnya dikelola dengan baik agar mendapatkan hasil yang maksimal. Banyak perusahaan yang menanamkan investasi yang besar dalam sektor sistem informasi mengingat peranannya yang semakin dibutuhkan. Secara garis besar, fungsi Sistem Informasi tersebut bagi perusahaan/organisasi dapat mencakup: 1. Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, manajemen operasi, pemasaran, dan manajemen sumberdaya manusia 2. Kontributor utama dalam mendukung efesiensi kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada konsumen dan kepuasan konsumen 3. Sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif 4. Bagian yang penting dalam upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam bersaing secara global 5. Bagian utama dari sumber daya perusahaan dan biayanya dalam menjalankan bisnis sehingga memerlukan pengelolaan yang prima 6. Kesempatan pengembangan karir yang dinamis. Bagi sebagian besar organisasi/perusahaan, Sistem informasi berhasil dikelola dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi pihak perusahaan bersangkutan. Secara umum, kesuksesan tersebut dapat disebabkan oleh keterlibatan dari end user, dukungan manajemen eksekutif, kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan yang matang dan tepat, serta harapan yang realistik. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri
5
dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan danperumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted ) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras ( hardware ) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”. B. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi,
mendukung
proses
pengambilan
keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi. Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap,
bahkan
menurut
Jasun
(2006)
Sistem
Informasi
Manajemen
Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan C. Kelebihan Sistem Informasi Manajemen 1. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan produktifitas. 6
2. Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan cepat dan lengkap. 3. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian 4. Dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien 5. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993). 6. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman 7. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan 8. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa institusi kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan 9. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti: ANA, NANDA,NIC (Nursing Interventions Classification, 2000). 10. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman
bagi
pengambil
kebijakan/pengambil
keputusan
di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System. (Eko,I. 2001) 11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya. (Udin,and Martin, 1997) 12. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang berukuran 10 cm x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem informasi manjemen. 7
D. Kekurangan Sistem Informasi Manajemen 1. Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Selain itu dengan adanya SIM tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap SIM tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri. 2. Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat minim di rumah sakit Indonesia. 3. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam keperawatan masih banyak kelemahannya. 4. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai
perlindungan hukum atas
dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undangundang ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting dapat dialihkan dalam Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran. 5. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain. E. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM Keperawatan antara lain : 1. Standar Asuhan Keperawatan Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome 8
keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring. 2. Standart Operating Procedure (SOP) Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC. 3. Discharge Planning Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang. 4. Jadwal dinas perawat Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print. 5. Penghitungan angka kredit perawat. Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.. 9
6. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak. Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan. 7. Daftar NIC terbanyak Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada. 8. Laporan Implementasi Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift. 9. Laporan statistik Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut. 10. Resume Perawatan Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan. 11.
Daftar SAK (Standar Asuhan Keperawatan) Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena 10
dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur
yang
tersedia.
Dalam
sistem
informasi
manajemen
keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat. 12. Presentasi Kasus On Line Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawat 13. Mengetahui Jasa Perawat Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya. 14.
Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakantindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masingmasing perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa
15. Laporan Shift Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien. 16.
Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum.
11
BAB III PENUTUP A. Simpulan Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu. Kelebihan sistem informasi manajemen salah satunya adalah membuat dokumentasi keperawatan menjadi lebih efisien dan produktif, sedangkan kelemahannya adalah dapat memberikan dampak terhadap lingkungan sosial. Adapun
program-program
dalam
sistem
informasi
manajemen
keperawatan ini adalah standar asuhan keperawatan, standar operasional prosedur, discharge planning, jadwal dinas perawat, perhitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar NIC terbanyak, laporan implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar SAK, presentasi kasus online, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan perawat dan aktifitas perawat, laporan shift, monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang rapat. B. Saran 12
Bagi mahasiswa jurusan keperawatan, hal ini sangat bermanfaat untuk kita ketahui agar nantinya saat kita melihat ke lapangan kita bisa mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen yang ada di lingkup rumah sakit khususnya dalam bidang keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bastiamsah, Tommi. 2012. Makalah Sistem Informasi Manajemen. Available at (https://www.academia.edu/5751263/Makalah-Sistem-InformasiManajemen). Diakses tanggal 30 Maret 2015. Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI. Eko, I.R. 2001. Manajemen Sistem Informasi dan Tehnologi Informasi. Jakarta: Kelompok Gramedia. FIK UI. 2008. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan. Available at (http://pkko.fik.ui.ac.id/files/TUGAS%20MAKALAH%20SIM%20HB.rtf). Diakses tanggal 30 Maret 2015. FIK
UI.
2008.
Perawat
dan
Teknologi
Informasi.
Available
(http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON %20LINE.doc). Diakses tanggal 30 Maret 2015.
13
at
14