SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUBLIK
MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Bisnis-1 Program Studi Manajemen Semester V
Oleh :
DIKKI APRIANTA GINTING S ( 1415310041) Dosen Pembimbing :
Rizal Ahmad, SE.,M.Si
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Seiring perkembangan jaman sistem manajemen adalah salah satu
komponen penting dari teknologi informasi yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi Dalam hal ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi. Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995).
1.2
RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang di maksud dengan sistem informasi dan apa fungsinya? 2. Bagaimana ruang lingkupnya Sistem Informasi Manajemen? 3. Peran Baru SIM dalam Organisasi? 4. Sistem Informasi Menajemen Publik (SIMP)?
5. Bagaimana Proses Penggunaan SIMP Dalam Meningkatkan Mutu Layanan Publik 6. Klasifikasi Data Yang Biasa Digunakan Untuk Kepentingan SIMP 7. Apa kaitan Sistem Informasi dengan Sektor Publik atau organisasi public?
1.3
TUJUAN Adapun tujuan makalah ini ialah : 1. Memahami
konsep-konsep
teoritis
tentang
Sistem
Informasi
Manajemen (SIM). 2. Mengerti dan mampu mengidentifikasi kebutuhan informasi pada setiap tingkatan dalam organisasi. 3. Memiliki kemampuan untuk mengambarkan dan melakukan analisis berbagai sistem informasi dalam organisasi. 4. Mengetahui bagaimana kebijakan publik dalam sistem informasi. 1.4
MANFAAT Adapun manfaat makalah ini ialah : 1. Dapat menambah wawasan bagi pembaca. 2. Menambah Ilmu pengetahuan mengenai Sistem Informasi Manajemen Publik sehingga dapat mengaplikasikannya kedalam kehidupan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
SISTEM INFORMASI Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masingmasing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu system yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan system informasi secara kritis. 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari system informasi dan teknologi baru. 7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksitransaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. 9. Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
2.2
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Berikut ini pengertian SIM (Management Information Systems, MIS)
menurut beberapa pakar dibidangnya. Pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut Laudon dan Laudon (2008) adalah : “Suatu susunan komponenkomponen
yang
terintegrasi
&
bekerja
secara
bersama-sama
untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, control, analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi”. Sedangkan menurut Davis (2009) adalah: “Suatu sistem
operasional
yang
melaksanakan
beraneka-ragam
fungsi
untuk
menghasilkan keluaran yang berguna bagi pelaksana operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan.” Menurut Stoner, 1996. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian. Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi. Atau bisa kita jabarkan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
yang sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.
2.3
RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang
pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masingmasing Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.4
PERAN BARU SIM DALAM ORGANISASI SIM adalah penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk
mendukung informasi-informasi yg dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan pelaksanaan dan pengendalian. SIM berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan oleh komputer (user) yang menghasilkan sebuah informasi. dilihat dari besar kecilnya sebuah organisasi meliputi:
1. Sistem Informasi Keuangan / Akutansi, Yaitu menyediakan informasi tentang keuangan. 2. Sistem informasi Pemasaran (Marketing), Yaitu menyediakan informasi tentang pemasaran sebuah organisasi.
Didalam suatu organisasi, Sistem Informasi Manajemen dipergunakan pada tiga tingkatan manajemen : 1. Manajemen tingkat bawah, Sistem Informasi Manajemen dipergunakan untuk keperluan pengendalian operasional. Pada tingkatan ini SIM dipergunakan dengan tujuan untuk penghematan disegala bidang yang mungkin untuk dilakukan. Contohnya pencetakan rekening listrik oleh PLN. Penerapan SIM dalam hal ini akan menghasilkan penghematan baik waktu maupun tenaga kerja. 2. Tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM dipergunakan untuk keperluan pengendalian manajemen. Tugas seorang manajer menengah ialah mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar benar-benar dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak oleh semua personilnya secara efektif dan efisien. Untuk dapat melaksanakan tugas seperti ini manajer harus mempunyai segala macam informasi tentang segala kegiatan organisasi dalam operasinya sehari-hari. Dalam hal inilah SIM dapat berperanan secara nyata untuk membantu manajer. Hal ini disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah, dan menggali informasi yang terkandung didalamnya secara cepat. 3. Manajemen tingkat puncak, yang tugas utamanya adalah untuk membuat perencanaan yang strategis. 4. Sistem informasi pada suatu organisasi berada didalam suatu departemen tersendiri, departemen sistem informasi/departemen pengolahan elektronik (Electronic Data Processing) –
Manajer SI / controller
–
Manajer kantor (office manager)
–
Bendaharawan (treasurer)
–
Asisten bendaharawan (assistant treasure)
–
Sekretaris (secretary)
–
Manajer perencanaan / pengendalian (manger of planning and controls)
–
2.5
Direktur keuangan (vice-president finance)
SISTEM INFORMASI MENAJEMEN PUBLIK (SIMP) Suatu organisasi publik akan menjalankan fungsi-fungsi operasi yang
harus berjalan dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan pelayanan itu sendiri. fungsi-fungsi operasi dalam organisasi Publik meliputi fungsi operasi dalam pelayanan. Untuk menjalankan fungsi-fungsi operasi tersebut dibutuhkan manajemen di mana sudah barang tentu fungsi-fungsi manajemennya harus dapat berjalan dengan baik. Fungsi-fungsi manajemen yang harus berjalan dalam menggerakan fungsi operasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan sekurang-kurangnya meliputi fungsi planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting. Fungsi menajemen memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan tingkat relasional yang kompleks antar fungsi operasi ketika harus menjalankan fungsi operasi tersebut yang di bangun dalam organisasi publik. Ketika fungsi operasi dalam organisasi berjalan sesuai fungsi manajemen, maka akan terjadi lalulintas data dan informasi yang saling terkait dan saling membutuhkan sehingga tingkat kompleksitas relasional antar fungsi tersebut kelihatan sekali. Kompleksitas relasional data dan informasi tersebut meliputi tahap-tahap pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat, dan kegunaan menjadi informasi, interpretasi informasi, penyimpanan informasi, penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna dan penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen organisasi. Tahapan kompleksitas relasional data dan informasi memungkinkan ditempuhnya delapan tahap penting dalam penanganan informasi, yaitu penciptan informasi, pemeliharaan saluran informasi, transmisi informasi, penerimaan informasi, penyimpanan informasi, penelusuran informasi, penggunaan informasi
dan penilaian kritis serta umpan balik. Tahap-tahap tersebut menjadi sebuah bentuk Sistem Informasi Manajemen Publik . Sistem Informasi Manajemen Publik (SIMP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi publik. Jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
Kendala dan keunggulan organisasi publik Kendala SIM pada organisasi Publik : 1. Penngunaan sim memerlukan biaya yang besar 2. Sdm pegawai yang kurang mahir penggunaan komputer 3. SIM public memerlukan waktu pengujian dan pengembangan yang berlarutlarut 4. Belum
mapannya
strategi
serta
tidak
memadainya
anggaran
yang
dialokasikan 5. SIM public memerlukan waktu pengujian dan pengembangan yang berlarutlarut Keunggulan SIM pada Organisasi Publik : 1) Memudahkan dalam pengambil keputusan 2) Di sector public, SIM public tidak hanya digunakan untuk memantau lingkungan tetapi sebagai actor eksternal yang berarti untuk berinteraksi dan bahan memonitor focus organisasi.Akuntabilitas yang meningkat di sector public sering mengamanatkan bahwa SIM public menyediakan akses langsung bagi actor resmi di luar organisasi
Adapun komponen-komponen sistem informasi manajemen publik dalah: Sistem informal meliputi sistem diskursus dan interaksi antara individu dan kelompok kerja organisasi. 1. Sistem formal meliputi sistem aturan, batasan organisasi, dan batasan wewenang. 2. Sistem komputer formal meliputi aktivitas organisasi melalui formalasasi dan pemrograman.
3. Sistem komputer informal dikaitkan dengan penanganan komputer secara personal dan pengunaan sistem formal. 4. Sistem eksternal, formal, dan informal tidak ada organisasi yang hidup dalam isolasi dan keterkaitan antara organisasi dengan lingkungan eksternal yang terjadi.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasikan organisasi publik: 1. Organisasi publik sebenarnya identik dengan administrasi pemerintahan. 2. Organisasi public dikaitkan pada peraturan Negara, dibiayai oleh keuangan Negara, dan dioperasionalisasikan oleh aparat yang mempunyai jenjang karier terentu. 3. Sifat-sifat administrasi organisasi publik berorientasi publi. 4. Administrasi Negara yang berbentuk organisasi publik memiliki ciri khusus dalam melaksanakan kebijakan publik. 5. Organisasi publiK memfokuskan pada sifat “PUBLICNESS”.
2.6
PROSES PENGGUNAAN (SIMP) DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PUBLIK Sistem Informasi Manajemen Publik (SIMP) adalah sistem yang didisain
untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi publik. Maksud dilaksanakannya SIMP adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi publik. Dengan adanya SIMP organissi publik akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, pertama, tersedianya sistem pengeloaan data dan informasi publik. Kedua, terintegrasinya data dan informasi publik untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi publik yang lengkap bagi seluruh stakholders yang berkepentingan dalam bidangnya. SIMP digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang
tergabung dalam inter-organizational information system sehingga organisasi publik dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders) Nilai penting SIMP adalah : Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based information systems) memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif dengan data pendukung yang lengkap Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien. Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa SIMP sangat berguna dalam meningkatkan mutu layanan publik
2.7
KLASIFIKASI DATA YANG BIASA DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN SIMP Data adalah Semua fakta, petunjuk, indikasi, dan informasi baik dalam
bentuk tulisan (karakter), angka (digital, gambar (analog termasuk peta)), media magnetic, dokumen, dan bentuk lain yang didapat dari hasil penyelidikan umum dan eksplorasi. Informasi adalah Rangkuman data yang telah mengalami proses pengolahan dan atau interpretasi yang disajikan dalam bentuk peta, laporan baik hard copy maupun soft copy Jenis Data Berdasarkan :
Sumber : Internal, eksternal
Tahapan Kegiatan : Primer, sekunder
Sifat : Dasar, Olahan, Interpretasi
Bentuk : Fisik, Non fisik/elektronik
Kerahasiaan :Terbuka, tertutup
Deskripsikan Fungsi Manajemen Informasi Dalam konteks : 1. Manajemen Data Fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data menyiratkan
suatu
kumpulan
data
yang
terorganisasi
beserta
tatacara
penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian. Keberhasilan
manajemen system informasi dalam kontek menajemn data bergantung pada tiga faktor utama yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tatacara penggunannnya. Perkembangan fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data dapat dilihat pada tiga hal pokok yaitu cara pengumpulan dan pemasukan data, cara penyimpanan dan pengambilan data serta cara penerapan data. Pengelolaan data Suatu kegiatan yang dilakukan secara professional dan terpusat, meliputi penyimpanan, penataan, pengolahan dan pemanfaatan. 1. Monitoring : Sistem Informasi adalah suatu sistem konseptual yang memungkinkan manajer untuk mengendalikan dan memonitor system fisik perusahaan yang digunakan untuk mentrans-formasikan sumber daya input menjadi sumber daya output. 2. Pengambilan keputusan : Manajemen informasi dalam pengambilan keputusan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang tidak ditekankan untuk membuat keputusan, melainkan melengkapi kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, sistem pendukung keputusan membantu manusia dalam proses membuat keputusan, bukan menggantikan perannya dalam mengambil keputusan.
Manfaat yang dihasilkan dari manajemen informasi SPK :
Memperbesar kemampuan pengambil keputusan untuk memproses informasi dan pengetahuan.
Memperbesar kemampuan pengambil keputusan dalam menangani permasalahan yang kompleks, berskala besar, dan menggunakan banyak waktu.
Memperpendek waktu pengambilan keputusan.
Meningkatkan reliabilitas dari hasil keputusan dan outcome.
Mendorong pelaksanaan eksplorasi bagi pengambil keputusan.
Memberikan pendekatan baru dalam proses berpikir mengenai lingkup permasalahan dan konteks keputusan.
Membangkitkan bukti baru dalam mendukung sebuah keputusan atau konfirmasi dari asumsi yang sudah ada.
Menghasilkan keunggulan strategis dan kompetitif di dalam persaingan antar organisasi. termasuk kemampuan grafik menyeluruh atas pertanyaan‐ pertanyaan pengandaian.
Evaluasi Dan Penilaian Manajemen informasi dalam konteks evaluasi dan penilaian member manfaat. Kegiatan monitoring-evaluasi yang dilakukan secara internal dapat diintegrasikan ke public dengang dukungan manajemen system informasi. Manajemen system informasi akan meningkatkan akuntabilitas program lembaga/ organisasi. Keterlibatan publik melalui dukungan manajemen system informasi akan meningkatkan kinerja program lembaga/organisasi.
Mengontrol Kualitas Manajemen informasi dalam konteks Kontrol terhadap kualitas memungkinkan untuk melakukan proses pengumpulan dan evaluasi fakta/evidence untuk menentukan apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien.
Meningkatkan Daya Kompetensi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Oleh karena itu sangat jelas bahwa menajeman system informasi akan berdampak kepada peningkatan daya saing komptensi.
2.8
PEMBANGUNAN
SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN
DI
SEKTOR PEMERINTAH Walaupun sudah lebih 20 tahun Sistem Informasi dikenal di Indonesia, implementasi di kantor pemerintah (baik pusat maupun daerah) relatif masih rendah dibandingkan dengan sektor swasta .Hal tersebut disebabkan selain karena adanya hambatan di dalam birokrasi, yaitu mulai dari UU, kebijakan pusat dan daerah, sampai pada organisasi dan tata kerja yang tidak mudah untuk diubah atau disempurnakan, juga karena keterbatasan yang dimiliki pada kantor pemerintah mendorong implementasi sistem informasi sesuai dengan batasan yang ada. Berbeda dengan kondisi di kantor pemerintah, implementasi sistem informasi di sektor swasta tidak memiliki hambatan yang berarti, sehingga lebih mudah melakukan penyesuaian di dalam pemanfaatan sistem informasi. Bagi sektor swasta, sistem informasi serta business process reengineering dimanfaatkan untuk mencari solusi yang optimal di dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama ini, masih rendahnya implementasi sistem informasi pada kantor pemerintah disebabkan antara lain karena: 1. Belum adanya satuan kerja di suatu kantor pemerintah yang secara struktural bertanggungjawab di dalam pembangunan dan pengembangan sistem informasi ; 2. Keterbatasan di dalam penguasaan sistem informasi diatasi dengan suatu solusi yang „it oriented‟ sehingga berakibat berkembangnya pulau-pulau sistem informasi; 3. Rancangan sistem informasi berkembang secara parsial sesuai dengan kebutuhan masing-masing entitas kantor pemerintahan (satuan kerja), sehingga sulit untuk di-integrasikan; 4. Sistem informasi dilaksanakan secara mandiri di masing-masing satuan kerja tanpa adanya koordinasi sistem informasi antar satuan kerja, termasuk membangun informasi yang bukan menjadi tanggung jawab satuan kerja pembangun sistem;
5. Data dan informasi yang dibuat dan berada di luar kewenangan/tupoksi suatu satuan kerja/lembaga tidak dapat dijamin keakuratan dan tanggungjawab kelayakannya, sehingga akan menjadi suatu area yang berisiko tertinggi; 6. Belum terbangunnya budaya bekerja dengan suatu pola yang saling terintegrsi di lingkungan kantor pemerintah; 7. keterbatasan kemampuan sumberdaya manusia untuk pengelolaan sistem informasi.
Pelaksanaan sistem informasi pada kantor pemerintah dapat diselenggarakan jika: 1. Ada suatu proses kerterbukaan serta manajemen data dan informasi yang tertib serta terencana; 2. Birokrasi tidak lagi menjadi suatu hambatan; 3. Pembangunan sistem informasi dikembalikan pada tupoksi masing-masing organisasi satuan pemerintahan; 4. Perlu dibuat suatu strategi dan kebijakan pendukung agar sistem informasi dapat diselaraskan dengan birokrasi yang ada di sektor swasta; 5. Perlu peningkatan sumberdaya manusia; 6. Perlu adanya change management di lingkungan kantor pemerintahan.
BAB III PENUTUP 3.1
KESIMPULAN Sistem Informasi ialah kombinasi dari Teknologi informasi dan aktivitas
orang yang menggunakan teknologi tersebut untuk tujuan mendukung operasi dan manajemen. Sistem Informasi Manajemen
(SIM) adalah penerapan sistem
informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yg dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Sistem Informasi Manajemen Publik (SIMP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi publik. Maksud dilaksanakannya SIMP adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi publik. Dengan adanya SIMP organissi publik akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, pertama, tersedianya sistem pengeloaan data dan informasi publik. Kedua, terintegrasinya data dan informasi publik untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi publik yang lengkap bagi seluruh stakholders yang berkepentingan dalam bidangnya. SIMP digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information system sehingga organisasi publik dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders) Nilai penting SIMP adalah : Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based information systems) memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif dengan data pendukung yang lengkap Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien. Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa SIMP sangat berguna dalam meningkatkan mutu layanan publik
3.2.
SARAN Dari penguraian di atas, kita telah dapat mengetahui tujuan penggunaan
SIM di organisasi publik. Saran penulis atas tujuan masing-masing organisasi tersebut adalah agar dapat menerapkan SIM secara benar dan sesuai tujuan yang telah direncanakan. Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://prayogayudha.blogspot.co.id/2013/11/sistem-informasimanajemen.html
http://nurjatiwidodo.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Kel-1-Pengertian-danRuang-Lingkup-Manajemen-Sistem-Informasi.pdf
http://nurjatiwidodo.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Kel-4-InformasiManajemen-Publik-dan-Kebijakan-Publik-dalam-Sistem-Informasi.pdf
http://publicadministrationur2013.blogspot.co.id/2014/06/penerapansistem-informasi-manajemen.html
http://fadhilayani.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-sim-pada-organisasipublik-dan.html
http://arihendra.tumblr.com/post/11318314910/manajemen-sisteminformasi-publik-SIMP
http://www.academia.edu/5305738/Makalah_Sistem_Informasi_Manajem en_Management_Information_System