Gambaran Pneumothorax dalam Radiologi Pembimbing : dr. Toto Kuntoro Sp.Rad
Oleh : Alma Palupi Eni Farkhaeni
Stase Radiologi RSUD R. Syamsudin SH FK Universitas Muhammadiyah Muhammadiyah Jakarta
(2009730068) (200973006 8) (2007730045)) (2007730045
Merlein Uviarty
(2009730095) (200973009 5)
M.Taufiq Aldino
(2008730025) (200873002 5)
Pendahuluan •
•
Paru-paru merupakan unsur elastis yang akan mengempis dan mengempiskan udara melalui trakea yang dipengaruhi tekanan ruang untuk mempertahankan mempertahanka n keberlangsun keberlangsungan gan pernafasan. Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura. Dengan adanya udara dalam rongga pleura tersebut, maka akan menimbulkan menimbulk an penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat mengembang dengan maksimal sebagaimana biasanya ketika bernafas
Anatomi
Definisi Pneumotoraks adalah suatu keadaan terdapatnya udara atau gas di dalam pleura akibat robeknya pleura atau suatu keadaan dimana udara terkumpul di dalam kavum pleura sehingga memisahkan rongga viceralis dengan parietalis yang menyebabkan kolapsnya paru yang terkena
Epidemiologi •
•
•
Insidensi pneumotoraks sulit diketahui karena episodenya banyak yang tidak diketahui. Di Amerika Serikat, insidens pneumotoraks spontan primer pada laki-laki adalah 7,4 kasus per 100.000 orang tiap tahunny, pada wanita insidensnya adalah 1,2 kasus per 100.000 orang. Sedangkan insidens pneumotoraks spontan sekunder pada laki-laki adalah 6,3 kasus per 100.000 orang dan wanita 2,0 per 100.000 orang. Pneumotoraks spontan primer terjadi pada usia 20 30 tahun dengan puncak insidens pada usia awal 20-an sedangkan pneumotoraks spontan sekunder lebih sering terjadi pada usia 60 65 tahun.
–
–
Etiologi
trauma
spontan
Non iatrogenik
Iatrogenik
Primer
sekunder
Bedah thorax /
•
abdomen Biopsi paru /
Cedera
Penyakit saluran
•
•
•
pleura
penetrasi
napas obstruktif
Thoracentesis
•
•
Esophagoscopic
•
biopsi
•
•
Bronchoscopic
•
biopsi
Luka tusukan
•
Infeksi
Luka tembak
•
Cedera Tumpul
•
Tumor Penyakit paru
spontan penyebab traumatik
Pneumotoraks Tertutup
Klasifikasi
Jenis fistula
Pneumotoraks Terbuka Pneumotoraks Ventil
Luas paru kolaps
Pneumotoraks parsialis Pneumotoraks totalis
Klasifikasi Menurut penyebab
Pneumotoraks spontan •
•
Primer : pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Sekunder: pneumotoraks yang terjadi dengan didasari oleh riwayat penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya, misalnya fibrosis kistik, penyakit paru obstruktik kronis (PPOK), kanker paru-paru, asma, dan infeksi paru.
Pneumotoraks traumatik •
•
Pneumotoraks traumatik non-iatrogenik: pneumotoraks yang terjadi karena jejas kecelakaan, misalnya jejas pada dinding dada, barotrauma. Pneumotoraks traumatik iatrogenik: pneumotoraks yang terjadi akibat komplikasi dari tindakan medis.
Klasifikasi Menurut jenis fistula Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax) Pada tipe ini, pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada jejas terbuka pada dinding dada), sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax), •
•
pneumotoraks dimana terdapat hubungan antara rongga pleura dengan bronkus yang merupakan bagian dari dunia luar (terdapat luka terbuka pada dada).
Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax) pneumotoraks dengan tekanan intrapleura yang positif dan makin lama makin bertambah besar karena ada fistel di pleura viseralis yang bersifat ventil.
Klasifikasi Menurut luas paru kolaps
Pneumotoraks partial •
pneumotoraks yang menekan pada sebagian kecil paru (< 50% volume paru)
Pneumotoraks spontan •
pneumotoraks yang mengenai sebagian besar paru (> 50% volume paru).
Diagnosis Gejala Klinis •
Sesak napas
•
Nyeri dada
•
Batuk-batuk
•
Denyut jantung meningkat.
•
•
Kulit mungkin tampak sianosis karena kadar oksigen darah yang kurang. Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat pada 5-10% pasien, biasanya pada jenis pneumotoraks spontan primer
Pemeriksaan Fisik Inspeksi : •
Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit (hiper ekspansi dinding dada)
•
Pada waktu inspirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal
•
Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat
Palpasi : •
Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
•
Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat
•
Suara Fremitus melemah atau menghilang pada sisi yang sakit
Perkusi : •
•
Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura tinggi
Auskultasi : •
Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang
•
Suara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negative
Gambaran Radiologi Pneumothorax
•
•
•
Adanya gambaran hiperlusen avaskular pada hemitoraks yang mengalami pneumotoraks Hiperlusen avaskular menunjukkan bagian yang mengalami pneumothoraks, paru yang kolaps memberikan gambaran radioopak. Bagian paru yang kolaps dan yang mengalami pneumotoraks dipisahkan oleh batas paru kolaps berupa garis radioopak tipis yang berasal dari pleura visceralis, yang biasa dikenal sebagai pleural white line.
Tanda panah menunjukkan pneumothorax line
Foto Rontgen pneumotoraks (PA), bagian yang ditunjukkan dengan anak panah merupakan bagian paru yang kolaps.
•
•
Untuk mendeteksi pneumotoraks pada foto dada posisi supine orang dewasa maka tanda yang dicari adalah adanya deep sulcus sign. Normalnya, sudut kostofrenikus berbentuk lancip dan rongga pleura menembus lebih jauh ke bawah hingga daerah lateral dari hepar dan lien. Jika terdapat udara pada rongga pleura, maka sudut kostofrenikus menjadi lebih dalam daripada biasanya
•
Deep sulcus sign (kiri) dan tension pneumotoraks kiri disertai deviasi mediastinum kanan dan deep sulcus sign (kanan).
Tension pneumotoraks
Pneumotoraks
•
•
Foto dada pada pasien pneumotoraks sebaiknya diambil dalam posisi tegak sebab sulitnya mengidentifikasi pneumotoraks dalam posisi supinasi. foto dada diambil dalam keadaan ekspirasi penuh.
INSPIRASI
EKSPIRASI
DIAGNOSIS BANDING •
•
•
Dalam radiologi, bleb atau bulla digambarkan sebagai area yang hiperlusen, dengan dinding bleb atau bulla yang sangat tipis. Dalam beberapa kasus, dimana bleb atau bulla dapat memberikan gambaran radiologi yang mirip dengan pneumotoraks. Untuk membedakannya, dapat dilihat dari daerah yang hiperlusen apakah pada daerah tersebut terdapat gambaran vaskularisasi atau tidak. Pada pneumotoraks daerah hiperlusen-nya tidak terdapat vaskular sehingga biasa disebut hiperlusen avaskular. pada bleb atau bulla yang besar, jaringan paru di sekitar bulla akan mengalami pemadatan yang diakibatkan oleh pendesakan bulla tersebut kepada jaringan paru.
•
Gambaran foto pneumothorax
•
Gambaran foto thoraks bulla paru
PENATALAKSANAAN •
Observasi dan Pemberian O2
•
Tindakan dekompresi, dengan cara : •
•
•
Menusukkan jarum melalui dinding dada terus masuk rongga pleura Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil : •
Dapat memakai infus set
•
Jarum abbocath
•
Pipa water sealed drainage (WSD)
Tindakan bedah
Penatalaksanaan tambahan •
Apabila terdapat proses lain di paru, maka pengobatan tambahan ditujukan terhadap penyebabnya. Misalnya : - proses TB paru diberi OAT - bronkhitis dengan obstruksi saluran napas diberi antibiotik dan bronkodilator.
•
Istirahat total untuk menghindari kerja paru yang berat.
PROGNOSIS •
•
Pasien dengan pneumotoraks spontan hampir separuhnya akan mengalami kekambuhan, setelah sembuh dari observasi maupun setelah pemasangan tube thoracostomy . Kekambuhan jarang terjadi pada pasien-pasien pneumotoraks yang dilakukan torakotomi terbuka. Pasien-pasien yang penatalaksanaannya cukup baik, umumnya tidak dijumpai komplikasi.
KESIMPULAN •
•
Pneumotoraks merupakan suatu keadaan dimana rongga pleura terisi oleh udara, sehingga menyebabkan pendesakan terhadap jaringan paru yang menimbulkan gangguan dalam pengembangannya terhadap rongga dada saat proses respirasi Berdasarkan penyebabnya, pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan maupun traumatik. Pneumotoraks spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder. Sedangkan pneumotoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non iatrogenik. Dan menurut fistel yang terbentuk, maka pneumotoraks dapat bersifat terbuka, tertutup dan
•
•
•
pada hasil foto röntgen berupa gambaran radiohiperlusen tanpa adanya corakan bronkovaskuler pada lapang paru yang terkena, disertai adanya garis putih yang merupakan batas paru . Dari hasil rontgen juga dapat diketahui seberapa berat proses yang terjadi melalui luas area paru yang terkena pendesakan serta kondisi jantung dan trakea. Pada prinsipnya, penanganan pneumotoraks berupa observasi dan pemberian O2 yang dilanjutkan dengan dekompresi. pneumotoraks yang berat dapat dilakukan tindakan pembedahan.