Anak 1 bln, putih di tengah mata, stlh dilakukan pemeriksaan diagnosisnya Katarak Kongenital. Operasi katarak sebaiknya kapan dilakukan ? a. 6-8 bln b. Setelah usia 1 thn c. Setelah usia …Deskripsi lengkap
remediasi mataDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Contoh Soal UKDIDeskripsi lengkap
soalDeskripsi lengkap
soalFull description
Anak 1 bln, putih di tengah mata, stlh dilakukan pemeriksaan diagnosisnya Katarak Kongenital. Operasi katarak sebaiknya kapan dilakukan ? a. 6-8 bln b. Setelah usia 1 thn c. Setelah usia …Full description
gfgfgfgfgfDeskripsi lengkap
ukdiDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
soal mataDeskripsi lengkap
KUMPULAN BERBAGAI MACAM SOAL UKDI MATA TAHUN KE TAHUNDeskripsi lengkap
KUMPULAN BERBAGAI MACAM SOAL UKDI MATA TAHUN KE TAHUNFull description
Deskripsi lengkap
osceDeskripsi lengkap
osce
soal cbt ukdiDeskripsi lengkap
kumpulan soal semoga bermanfaaatFull description
SOAL UKDI MATA
*Mata 1.
Anak laki-laki 10 tahun dibawa orang tuanya ke praktek dokter umum dengan keluhan mata merah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan tidak disertai pandangan kabur. Pemeriksaan oftalmologi :terdapat folikel-folikel di limbus kornea. Diagnosis yang paling mungkin : a. Konjungtiitis ba!terial kronis b. Konjungtiitis iral akut !. Konjungtiitis !um flygten d. Konjungtiitis trakomatos e. Konjungtiitis ernal "awaban: #. Konjungtiitis ernal $ejala mata gatal%mera gatal%merah% h% berair% berair% riwayat riwayat atopik dan pada pemeriksaan pemeriksaan didapatkan didapatkan fotofobia% fotofobia% blefarospasme% sekret mata mukoid% isus dalam batas normal. &iasanya mulai dalam tahun-tahun prapubertas dan berlangsung '-10 tahun. Penyakit ini lebih banyak pada anak laki-laki daripada perempuan dan biasanya terdapat riwayat keluarga alergi. Dari pemeriksaan slit lamp didapatkan cobblestone appereance (gambaran appereance (gambaran reaksi papilar yang besar) pada palpebra superior merupakan gejala yang khas pada konjungtiitis ernal. *eferensi: +K ,$% &agian lmu Penyakit ata% lmu Kesehatan ata% /00% hal.2.
2.
3eorang perempuan berusia 0 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan mata kanan merah sejak ' hari yang lalu. Keluhan disertai rasa sakit% berair% silau. 4isus 4isus mata kanan 5650% mata kiri 565. 3pasme palpebra palpebra minimal% konjungtia hiperemis. Pada kornea terdapat infiltrat bentuk dendritik. Apakah diagnosa yang paling mungkin7 a. nfeksi bakteri: infiltrat filamentosa b. nfeksi irus: 8. 3impleks. !. Paparan bahan toksin d. nfeksi !lamydia e. Alergi "awaban: &. nfeksi irus: 8. 3impleks Konjungtiitis irus herpes simpleks (834)% biasanya merupakan penyakit anak ke!il% adalah keadaan keadaan luar biasa yang yang ditandai ditandai dengan dengan pelebaran pelebaran pembuluh darah unilateral% unilateral% iritasi% sekret mukoid% nyeri% dan fotofobia ringan. 9erjadi pada infeksi primer herpes simpleks atau episode rekuren rekuren herpes herpes okuler. okuler. Keadaan ini sering disertai keratitis herpes simpleks% dengan kornea menampakka menampakkan n lesi-lesi lesi-lesi epithelial epithelial tersendiri tersendiri yang umumnya umumnya menyatu menyatu membentuk membentuksatu satu ulkus atau ulkus-ulkus epitelial yang ber!abang banyak atau disebut dendritik. *eferensi: 4aughann 4aughann D$% $eneral pthalmology ; th% ed% hal. 110-111.
3.
3eorang pasien datang ke klinik mata% pemeriksaan isusnya menunjukkan 3 '6/0% setelah dikoreksi dengan 3 -0%/' isus menjadi '6<% '6 <% dikoreksi 3-0.'0 isusnya is usnya '6% dikoreksi 3-0.' isusnya '65% dikoreksi 3-1.00 isusnya '6'% dikoreksi 3-1./' isusnya '610. anakah koreksi
yang tepat7 a. 3 -0%/' b. 3 -0%'0 !. 3 -0%' d. 3 -1.00 e. 3 -1./' "awaban: D. 3-1.00 Pada pasien ini% kelainan refraksi berupa miopia. Pada koreksi penderita miopia ukuran lensa koreksi adalah lensa negatif teringan yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal. Pada kasus diatas% tampak bahwa yang memberikan koreksi ketajaman penglihatan maksimal yaitu '6' adalah 3 = 1.00. *eferensi: Kapita 3elekta Kedokteran% edisi ketiga% hal. /-;. 4.
>aki-laki kena bola tenis 1 hari yang lalu% mata merah% ketajaman menurun% udem palpebra% injeksi konjungtia% kornea keruh% kripta iris bagus% pupil regular% reflek fundus samar. Pemeriksaan selanjutnya7 a. *efraktometri b. Keratometri !. Kampimetri d. 9onometri e. &iometri "awaban: D. 9onometri Pada pasien dengan trauma% anamnesis harus men!akup perkiraan ketajaman penglihatan sebelum dan segera sesudah !edera. Permukaan kornea diperiksa untuk men!ari adanya benda asing% luka% dan abrasi. Dilakukan inspeksi konjungtia bulbaris untuk men!ari adanya perdarahan% benda asing atau laserasi. ftalmoskop langsung dan tidak langsung digunakan untuk mengamati lensa% korpus itreus% diskus optikus dan retina. ata diperiksa se!ara berkala untuk men!ari perdarahan sekunder% glaukoma% atau ber!ak darah di kornea akibat pigmen besi. ,ntuk itu perlu dilakukan pemeriksaan tonometri untuk mengetahui tekanan intraokuler. Pengukuran keratometer digunakan pada pemasangan lensa kontak dan penghitungan daya lensa intraokuler sebelum operasi katarak.
5.
3eorang anak perempuan berusia 2 tahun datang dengan keluhan kedua mata gatal. Pada pemeriksaan ditemukan blepharospasm% photophobia% sekret mata yang !opious mu!oid. 9ajam penglihatan dalam batas normal. Ditemukan gambaran cobblestone appearance pada palpebra superior. Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus ini? a. Antibiotik topikal b. Antimetabolik topikal !. A!y!loir topikal d. Antihistamin topikal e. Artifi!ial tear "awaban: D. Antihistamin topikal
$ejala mata gatal%merah% berair% riwayat atopik dan pada pemeriksaan didapatkan fotofobia% blefarospasme% sekret mata mukoid% isus dalam batas normal% dari pemeriksaan slit lamp didapatkan cobblestone appereance (gambaran reaksi papilar yang besar) pada palpebra superior merupakan gejala yang khas pada konjungtiitis ernal. Penatalaksanaannya adalah dengan pemberian steroid topikal atau mast !ell stabili?er (antihistamin) topikal. *eferensi: +K ,$% &agian lmu Penyakit ata% lmu Kesehatan ata% /00% hal.2. 6.
3eorang laki- laki ' tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah% gatal%k eluar sekret seperti susu pada konjungtia. 9erdapat riwayat alergi pada keluarga. Pada pemeriksaan slit lamp terdapat papila pada konjungtia tarsal superior dan inferior. Diagnosa7 a. 4ernal !onjungtiitis b. Atopi! !onjungtiitis !. A!ute !onjungtiitis d. +oli!ele !onjungtiitis e. +li!tenularis !onjungtiitis "awaban: A. 4ernal !onjungtiitis Pasien umumnya mengeluh tentang gatal yang sangat dan bertahi mata berserat-serat. &iasanya terdapat riwayat keluarga alergi dan kadang-kadang pada pasien muda juga. Konjungtia tampak putih seperti susu% dan terdapat banyak papila halus di konjungtia tarsalis inferior. Konjungtia palpebrae superior sering memiliki papila raksasa mirip batu kali. 3etiap papila raksasa berbentuk poligonal% dengan atap rata% dan mengandung berkas kapiler. *eferensi: 4aughann D$% $eneral pthalmology ; th% ed% hal. 11'-115.
7.
3eorang laki laki petani berusia 50 tahun datang ke Puskesmas dengan kelulah 1 bulan yang lalu mata kiri terusuk padi% yang kemudian timbul ber!ak putih. 3ejak 1 minggu ini mata merah% buram dan sakit% sedangkan mata kanan tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan oftalmologikus diperoleh 43 16@% palpebra tampak udem dan hiperemis% konjungtia hiperemis dengan sekret ()% kornea
terdapat kekeruhan
dan tampak infiltrat dengan gambaran satelit (). Apakah
diagnosis yang mugkin7 a. Katarak b. Keratitis e! jamur !. Keratitis e! bakteri d. Konjungtiitis e! jamur e. Konjungtiitis e! bakteri "awaban: &. Keratitis e! jamur Keratitis adalah peradangan pada kornea. anifestasi klinisnya berupa mata merah% sakit ringan hingga berat% fotofobia% penglihatan menurun. Pada pemeriksaan terlihat kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel. ris sukar dilihat akibat edema kornea dan infiltrasi sel radang pada kornea. Dapat disertai penipisan kornea% lipatan des!emet% reaksi jaringan uea berupa flare% hipopion% hifema% dan sinekia posterior. &ila disebabkan jamur% maka infiltrat akan
berwarna abu-abu dikelilingi infiltrat halus disekitarnya (fenomena satelit). &iasanya banyak dijumpai pada pekerja pertanian. *eferensi: 4aughann D$% $eneral pthalmology ; th% ed% hal. 1'-15. 8.
Pria 'th% dirujuk ke klinik mata dari klinik endokrin. dia menderita D sejak 10th yll% kadar gula darah normal. pemeriksaan isus maupun luar mata normal.funduskopi: media jernih% papil normal% retina datar% tidak ada neo askularisasi% dot haemorrhages ()% hard eBudates ()% ma!ula edema (-)% foeal refleB normal. Apa diagnosis paling mungkin7 a. proliferatie diabeti! retinopathy b. nonproliferatie diabeti! retinopathy !. Central retinal ein o!!lution d. Central retinal artery o!llution e. *etinal deta!hment. "awaban: &. onproliferatie diabeti! retinopathy *etinopati diabetika se!ara klinis dibagi menjadi / tipe% yaitu: •
*etinopati diabetika nonproliferatif% karena hipermeabilitas pembuluh darah memiliki tanda-tanda yaitu mikroaneurisma (berupa tonjolan dinding kapiler terutama daerah kapiler ena)% eksudat keras (hard exudates) dan lunak% perdarahan retina (dot haemorrhages)% serta dengan atau tanpa edema makula.
•
*etinopati diabetika proliferatif% terjadi akibat iskemia retina yang mema!u timbulntya ascular
endothelial
gro!th
"actor
(4#$+)→proliferasi
endotel→jaringan
fibrovaskuler→terbentuk pembuluh-pembuluh darah baru (neovaskularisasi) di retina, vitreus, hingga permukaan iris. *eferensi: +K ,$% &agian lmu Penyakit ata% lmu Kesehatan ata% /00% hal.1/;-1/. #.
3eorang wanita '2 th memeriksakan glaukoma karena takut setelah ibunya operasi glaukoma beberapa tahun yang lalu% 4A3! 3-/%'D% 4A3! -/%'D% segmen anterior normal% bilik depan tampak terbuka. Pemeriksaan selanjutnya7 a. Pemeriksaan >apang Pandang b. Pemeriksaan shadow test !. 9etes pilokarpin /E d. PB kamera foto fundus e. PB tonometer applanasi "awaban: #. PB tonometer applanasi Pada glaukoma sudut terbuka primer% terdapat ke!enderungan familial yang kuat dan kerabat dekat pasien dianjurkan menjalani pemeriksaan penapisan se!ara teratur. Diagnosis glaukoma sudut terbuka primer ditegakkan apabila ditemukan kelainan-kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapangan pandang disertai peningkatan tekanan intraokular% sudut kamera anterior terbuka dan tampak normal% dan tidak ada sebab lain yang menyebabkan peningkatan tekanan
intraokular. 3ekitar '0E pasien glaukoma sudut terbuka primer memperlihatkan tekanan intraokular yang normal sewaktu pertama kali diperiksa% sehingga untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan tonometri berulang. 3ehingga pada pasien ini perlu dilakukan pemeriksaan tonometer applanasi. 9onometer applanasi $oldmann adalah !ara yang lebih teliti daripada tonometri 3!hiot?. *eferensi: 4aughann D$% $eneral pthalmology ; th% ed% hal. /0-/1. 1$.
3eorang laki-laki 5 tahun datang dengan keluhan mata mudah berair% mata pegal dan kabur bila melihat jauh. Pemeriksaan fisik segmen anterior tenang. Dilakukan koreksi isus 4D 561' dikoreksi dengan 30.' menjadi 565 43 5610 dikoreksi dengan 30.' menjadi 565 Diagnosis pada pasien ini adalah7 a. Astigmatisma b. 8ipermetrop !. Anisometrop d. iop e. Presbiop "awaban: &. 8ipermetrop 8ipermetropia adalah mata dengan kekuatan lensa positif yang kurang sehingga sinar sejajar tanpa akomodasi difokuskan di belakang retina. Diperbaiki dengan lensa positif sehingga bayangan benda bergeser ke depan dan diatur tepat jatuh di retina. Pada pasien ini dilakukan koreksi dengan lensa positif sehingga isus menjadi normal maka diagnosis yang tepat adalah hipermetropia. *eferensi: Kapita 3elekta Kedokteran% edisi ketiga% jilid 1% hal. /-;.
11.
Pria 5' th datang dengan keluhan mata kiri merah% nyeri% penglihatan berkurang sejak / hari yang lalu. $atal% terasa ada pasir tidak dirasakan. ual dan muntah (). *iw 89 F D (-)% *PK D F 89 (-). ata kanan penglihatan berkurang tetapi tidak merah. PB mata kanan : isus ;650 dikoreksi menjadi 56/0% 9 normal% segmen anterior dbn% lensa : katak imatur% shadow test ()% segmen posterior kesan baik. PB kiri : isus 16500 tidak bisa dikoreksi% konjungtia bulbi hiperemis ()% 9 ()% C dangkal% segmen posterior tampak kabur. aka diagnosisnya7 a. $laukoma simplek 3 F katarak matur D3 b. *etinitis 3 F glaukoma D3 !. Katarak matur 3 F katarak imatur D3 d. $laukoma sekunder akut 3 F katarak imatur D3 e. --"awaban: D. $laukoma sekunder akut 3 F katarak imatur D3 Pasien mengalami katarak imatur. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi lensa% denaturasi lensa% atau akibat kedua-duanya. &iasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. ,mumnya terjadi pada usia lanjut tapi dapat terjadi se!ara kongenital. Pada katarak imatur kekeruhan masih sebagaian. Penyulit pada katarak ialah
glaukoma karena bilik mata depan menjadi dangkal dan sudut bilik mata menjadi sempit akibat hidrasi lensa. Pada mata kiri pasien mengalami glaukoma akut sekunder . $laukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi. $ejala yang timbul dapat berupa rasa nyeri hebat yang menjalar ke kepala disertai mual dan muntah% mata merah dan bengkak% tajam penglihatan sangat menurun% dan melihat lingkaranlingakaran seperti pelangi. Pada pemeriksaan terlihat injeksi konjungtia% injeksi siliar% kornea suram karena sembab% reaksi pupil hilang atau melambat% kadang pupil midriasis% kedua bilik mata depan tampak dangkal pada bentuk primer% sedangkan pada bentuk sekunder dijumpai *eferensi: 4aughann D$% $eneral pthalmology ; th% ed% hal. 1'-1<;.
SOAL UKDI RADIOLOGI
Radiologi 12. 3eorang laki laki%berumur 0 tahun.datang ke $D dengan keluhan mengalami trauma
tumpul. 3atu jam kemudian mun!ul tanda-tanda peritonitis umum dengan udara bebas di bawah diafragma pada rongten abdomen. Apa diagnosis dari kasus tersebut: a. *uptur lien b. *uptur usus !. *uptur hepar d. *uptur gaster e. *uptur omentum "awaban: D. *uptur gaster Peritonitis pada pasien ini disebabkan oleh perforasi akibat trauma tumpul yang dialami pasien. Pada ruptur gaster lokasi nyeri yang hebat terdapat pada epigastrium. ,dara dari lambung dapat keluar masuk ke ruangan antara hepar dengan dinding perut dan menyebabkan hilangnya pekak hati. &ising usus akan berkurang atau hilang. &ila terjadi keterlambatan penanganan akan menyebabkan udara yang masuk ke rongga peritonium semakin banyak% menyebabkan distensi abdomen dan perkusi timpani yang difus. Dengan pemeriksaan abdomen posisi akan tampak gambaran udara bebas subdiafragma. *eferensi: Kapita 3elekta Kedokteran jilid /% edisi ketiga% hal. /0-/1. 13.
3eorang pria berusia ;0 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai perut kembung dan tidak bisa buang air besar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan perut tampak kembung (distended)% defans mus!ular (). Apa saran pemeriksaan penunjang yang harus diusulkan7 a. Pemeriksaan rontgen abdomen posisi supine b. Pemeriksaan & posisi !. Pemeriksaan & 4P d. ,3$ abdomen e. C9 3!an Abdomen "awaban: &. pemeriksaan & posisi
Pasien ini mengalami akut abdomen dengan gejala yang menonjol adalah nyeri perut. ,ntuk mengetahui penyebabnya kita harus men!ari lokasi% jenis awitan dan progresiitas% serta karakter nyeri. Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan antara lain pemeriksaan darah% urine dan feses. 3edangkan pemeriksaan radiologis adalah foto polos abdomen% foto polos dada% pemeriksaan dengan kontras% ,3$% C9-s!an. Pada pemeriksaan yang dibutuhkan pertama kali adalah foto abdomen dengan posisi. *eferensi: Kapita 3elekta Kedokteran jilid /% edisi ketiga% hal. 0;-0.
14. >aki-laki usia 5' tahun datang ke ,$D dengan keluha badan lemah dan nyeri persendian sudah sejak 1 tahun yang lalu. Ketika diperiksa laboratorium lengkap didapatkan 8bG g6d>% protein serum dan protein urin abnormal. Pada foto roentgen kepala tampakan lateral ditemukan pun!hed out lession multipel. Diagnosis yang memungkinkan untuk kelainan ini adalah: a. Chroni! kidney disease b. A!ute kidney injury !.
steosarkoma
d. steoliti! lession e. ultipel mieloma "awaban: #. ultipel mieloma ultiple mieloma () adalah keganasan hematologik dari sel &% yang se!ara umum menghasilkan protein imunoglobulin monoklonal. ditandai oleh lesi litik tulang% penimbunan sel plasma dalam sumsum tulang% dan adanya protein monoklonal dalam serum. anifestasi klinis dari heterogen disebabkan adanya massa tumor% produksi imunoglobulin monoklonal% penurunan sekresi imunoglobulin oleh sel plasma normal yang mengakibatkan terjadinya hipogamaglobunemia% gangguan hematopoiesis dan penyakit osteolitik pada tulang% serta hiperkalsemia dan disfungsi ginjal. Pada foto rontgen tulang tampak lesi osteolitik pada tulang atap tengkorak% ertebra% dan tulang panggul. *eferensi: Hilliams 8ematology% /000% hal. 12. 15.
3eorang perempuan 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ketika duduk sakit untuk berdiri serta nyeri hingga punggung bawah. Pemeriksaan penunjang yang tepat adalah7 a. yelografi b. C9 s!an !. & d. +oto lumbo e. --"awaban: D. +oto lumbo
Pasien ini diagnosis mengarah ke 8ernia ukleus Pulposus. Pada 8P keluhan biasanya nyeri punggung bawah yang onsetnya perlahan-lahan% bersifat tumpul atau terasa tak enak% sering intermiten% walaupun kadang-kadang keluhan tersebut onsetnya mendadak dan berat. yeri tersebut khas yaitu diperhebat oleh aktiitas atau pengerahan tenaga. ,ntuk menegakkan diagnosis dilakukan foto polos tulang belakang. *eferensi: Kapita 3elekta Kedokteran jilid /% edisi ketiga% hal. ';-'. 16.
3eorang wanita berusia 0 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai dahak kental dan ber!ak darah. Pada
pemeriksaan fisik
ditemukan ronki pada lapangan atas paru kanan. Diagnosis sementara adalah tuberkulosis paru. ,ntuk memastikan diagnosis tersebut dilakukan pemeriksaan forotoraks. Apakah gambaran radiologik yang mungkin ditemukan 7 a. 8iperlusen aaskular b. 3inus kostofrenikus tumpul !. 8iperaerasi paru dengan diafragma letak rendah d. &er!ak infiltrat dengan kalsifikasi pada apeks paru e. Perselubungan homogen di lapangan paru bawah "awaban: D. &er!ak infiltrat dengan kalsifikasi pada apeks paru >okasi lesi tuberkulosis umumnya di daerah apeks paru% tetapi dapat juga mengenai lobus bawah
atau di daerah hilus menyerupai tumor paru. Pada awal penyakit saat lesi masih merupakan sarang-sarang pneumonia% gambaran radiologis berupa ber!ak-ber!ak seperti awan dan dengan batas-batas yang tidak tegas. &ila lesi sudah diliputi jaringan ikat maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas yang tegas. >esi ini dikenal sebagai tuberkuloma. Pada kaitas ba yangannya berupa !in!in yang mula-mula berdinding tipis kemudian menebal. &ila terjadi fibrosis terlihat bayangan yang bergaris-garis. Pada kalsifikasi bayangannya tampak sebagai ber!ak-ber!ak padat dengan densitas tinggi. Pada atelektasis terlihat seperti fibrosis yang luas disertai pen!iutan yang dapat terjadi pada sebagaian atau satu lobus maupun pada satu bagian paru. $ambaran 9& milier terlihat berupa ber!ak-ber!ak halus yang umumnya tersebar merata pada seluruh lapang paru. Pada satu foto dada dapat didapatkan berma!am-ma!am bayangan sekaligus seperti infiltrat% garis-garis fibrotik% kalsifikasi% kaitas% maupun atelektasis maupun emfisema sehingga dapat dikatan bahwa tuber!ulosis is the great imitator. *eferensi: &uku Ajar lmu Penyakit Dalam% "ilid % edisi 4% hal 2<<-22.