Suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggungjawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Tersedianya Pedoman Prosedur Rujukan di Puskesmas sesuai setandar di fasilitas pelayanan kesehatan. Dapat terlaksananya prosedur oprasional pra rujukan dan rujukan pasien Dapat terlaksananya prosedur oprasional memberi rujukan balik balik pasien Dapat terlaksananya prosedur oprasiaonal menerima rujukan balik pasien Dapat terlaksananya prosedur oprasional rujukan lintas batas Dapat terlaksanannya prosedur oprasional pengelolaan pasien di ambulance yang sesuai standar Dapat terlaksananya prosedur merujuk dan menerima rujukan spesimen Sesuai SK Kepala Puskesmas no. Tahun 2016 Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari : 1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi. 2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi dan apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawayan di fasilita pelayanan kesehatan yang lebih mampu. 3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai pasen yang bersangkutan. 4. Mencantumkan terapi sementara. 5. Mencantumkan tindakan yang telah diberikan. 6. Mencantumkan alasan merujuk . 7. Mencantumkan tanda tangan dokter yang merejuk. 8. Pasien di dampingi tenaga kesehatan saat merujuk kecuali untuk rujukan rawat jalan. 9. Menggunakan ambulance transport kecil untuk rujukan rawat jalan. 10. Memberikan edukasi pada pasien tentang proses rujukan. 11. Komunikasi dengan RS yang akan menjadi tujuan rujukan sebelum mengirim pasien kecuali untuk rujukan rawat jalan dan kasus gawat darurat KIA. 12. Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnosa ditegakan kecuali untuk rujukan rawat jalan. Hal – hal yang perlu diperhatikan : 1. Sistem rujukan dimulai dari puskesmas yang melakukan tindakan pengiriman
2.
3. 4.
5. Unit terkait
pasien yang dilaksanakan sesuai dengan indikasi kesehatan untuk perawatan dan pengobatan lebih lanjut kesarana pelayanan yang lebih lengkap/ kompeten yaitu Rumah sakit. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang menerima rujukan harus merujuk kembali pasien ke puskemas yang menerima pasien melalu adanya format rujukan balik sebagai sistem informasi timbal balik antara puskesmas dan Rumasakit, fungsi adanya surat rujukan balik ini untuk mendapatkan pengawasan pengobatan dan perawatan termasuk rehabilitasi selanjutnya. Dilakukan menggunakan sistem informasi yang sudah disiapkan. Dinas kesehatan berperan untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiata sistem rujukan secara kulitatif, kuantitas rujukan, epidemologi serta hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan sistem rujukan. Puskesmas dan RS wajib melakukan pencataatan kegiatan dan melaporkan secara berjenjang ke sudinkes. POSKESDES KIA POLI KANDUNGAN PONEK AMBULANCE