11/10/2016
STANDAR KOMPETENSI
•
SETELAH MENYELESAIKAN PEKULIAHAN INI ANDA DIHARAPKAN DAPAT MENGENAL DAN MEMAHANI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT MARITIM
KOMPETENSI DASAR •
SOSIAL BUDAY BUDAYA A MASYARAKAT MARITIM
• • •
Dapat menjelaskan Pengertian Sosial budaya mayarakat Maritim Dapat menyebutkan dan memahami Karakteristik masyarakat masyarakat Maritim Dapat menjelaskan Sistem sosial dan Budaya masyarakat maritim Mampu menjelaskan cara –cara Peningkatan SDM Masyarakatmaritim
Tim Dosen MKU UMRAH
REFERENSI
•
•
•
•
•
•
Limbong Bernhard, 2015. POROS MARITIM. Margaretha Margaretha Pustaka, Jakarta Hamid, Rahman,Abd. 2013. Sejarah Maritim Indonesia, Ombak. Yogyakarta PPAL Maritime 2015 Reviw. Upaya Mewujudkan Visi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Tahir Bun Ajib. Sistem So sial Budaya Masyarakat Maritim. Jurnal Jurnal Fakultas Ushuludin Dan Dakwah IAIN Ambon Kusnadi. 2010. Budaya Masyarakat Maritim. Jelajah Budaya. Wahyudin, Yudi.2003. Sistem sosial ekonomi dan masyarakat maritim. Makalah.
PENDAHULUAN •
Dalam Dalam konst konstruk ruksi si sosial sosial masyar masyaraka akatt di kawasa kawasan n pesisi pesisirr, masyar masyaraka akatt nelaya nelayan n merup merupaka akan n bagian bagian da ri ri konst ru ru ks ks i s os os ia ia l te rs rs eb eb ut ut, m es es ki kipun disadar i bahwa tidak semua desa-desa di ka wa wa sa sa n pe si si si sir m em em ilili ki ki pe nd ndud uk uk ya ng ng be rm rm at ata pe pe nc nca ha ha ri ria n s eb ebag ai ai ne la laya n2 n2. Walau Walaupu pun n demik demikian ian,, di desa-d desa-desa esa pesisi pesisirr yang yang sebagian besar penduduknya bermatapencahar ia ian s eb ebagai nelayan, petamba k, k, ata u pem bu budidaya peraira n, n, ke bu buda ya ya an an n el elaya n b er er pe peng ar ar uh uh b es es ar ar terhad terhadap ap terbe terbent ntukn uknya ya ident identit itas as kebu kebuda dayaa yaan n masyar masyaraka akatt pesisi pesisirr secara secara keselu keseluruh ruhan an (Gink (Ginkel, el, 2007).
11/10/2016
PENGERTIAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT MARITIM
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MARITIM •
Pengertian Sosial Budaya
Pengertian Masyarakat Maritim
Pengertian Sosial Budaya Masyarakat Maritim
•
Masyarakat pesisir pada umumnya telah menjadi bagian m asya ra kat ya ng p lu ra li st ik ta pi m asi h te ta p m emi lik i j iwa kebersamaan. Artinya bahwa struktur msyarakat pesisir rata-rata merupakan gabungan karakteristik masyarakat perkotaan dan Pedesaan, sehingga mampu membentuk sistem dan nilai budaya yang merupakan akulturasi budaya dari masing-masing komponen yang membentuk struktur masyarakatnya Kehidupan di daerah tepi pantai, pesisir mendapatkan berbagai akses kemudahan : 1. Akses ke sumber mata pencaharian Melaut nelayan 2. Kemudahan mendapatkan MCK(,amdi cuci kakus)
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MARITIM (Cont)
POTRET SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT MARITIM •
•
Masyarakat pesisir memiliki karakteristik yang unik, yang erat kaitannya dengan sifat usaha dalam bidang perikanan Karena sifat usaha dalam perikanan dipengaruhi faktor : Lingkungan, Musim dan Pasar, maka karakteristik masyarakat pesisir dipengaruhi oleh faktor tersebut
11/10/2016
Karakteristik masyarakat pesisir (cont)
SISTEM SOSIAL MASYARAKAT MARITIM SISTEM SOSIAL
Terggantung kondisi lingkungan •
•
Ketergantungan musim
Ketergantungan pada Pasar •
SISTEM SOSIAL MASYARAKAT MARITIM (Cont) Budaya Maritm •
•
Bagi masyarakat nelayan, kebudayaan merupakan sistem gagasan atau sistem kognitif yang berfungsi sebagai ”pedoman kehidupan”, referensi pola-pola kelakuan sosial, serta sebagai sarana untuk menginterpretasi dan memaknai berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungannya (Keesing, 1989:68-69). Setiap gagasan danpraktik kebudayaan harus bersifat fungsional dalam kehidupan masyarakat. Jika tidak, kebudayaan itu akanhilang dalam waktu yang tidak lama. Kebudayaanharuslah membantu kemampuan survival masyarakat ataupenyesuaian diriindividu terhadap lingkungan kehidupannya. Sebagai suatu pedoman untuk bertindak bagiwarga masyarakat, isi kebudayaan adalah rumusan dari tujuan-tujuan dan cara-cara yang digunakanuntuk mencapai tujuan itu, yang disepakati secara sosial (Kluckhon, 1984:85, 91).
KARAKTERISTIK MASYARAKAT NELAYAN MEMPENGARUHI POLA HUBUNGAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN NELAYAN POLA HUBUNGAN patron-klien : Pada masa Paceklik nelayan (musim Angin kencang) Nelayan meminjam uang dan kebutuhan sehari kepada Tauke (pedangang pengumpul) menyebabkan KETERIKATAN antara Nelayan –Tauke Pola hubungan ini menyebabkan alat dominasi dan eksploitasi
SISTEM SOSIAL MASYARAKAT MARITIM (Cont) •
Perspektif antropologis untuk memahami eksistensi suatu masyarakat bertitik tolak dan berorientasi pada hasilhubungan dialektika antara manusia, lingkungan, dan kebudayaannya. Karena itu, dalam beragam lingkungan yang melingkupi kehidupan manusia, satuan sosialyang terbentuk melalui proses demikian akan menmpilkan karakteristik budaya yang berbeda-beda.
11/10/2016
Identitas kebudayaan Masyarakat Maritim
Budaya kemaritiman 1. sistem gender Sistem gender adalah sistem pembagian kerja secara seksual (the division of laborby sex ) dalam masyarakat nelayan yang didasarkan pada persepsi kebudayaan yang ada. Berdasarkan sistem gender masyarakat nelayan,pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan ”laut” merupakan ”ranah kaum laki-laki”,sedangkan wilayah ”darat” adalah ranah kerja ”kaum perempuan”. •
Sistem gender
Relasi patron klien
Pola Eksploitasi Perikanan
Kepemimpinan Sosial
Dampak dari sistem pembagian kerja ini adalah kaum perempuan mendominasi dalam urusan ekonomi rumah tangga dan pengambilankeputusan penting di rumah tangganya (Kusnadi, 2001). Dengan demikian, kaumperempuan tidak berposisi sebagai ”suplemen” tetapi bersifat ”komplemen” dalam menjaga kelangsungan hidup rumah tangganya
Budaya kemaritiman
•
2.RELASI Patron –klien
Budaya Maritm
•
Pada dasarnya, hubungan patron-klien berkenaan dengan: hubungan di antara para pelaku atau perangkat para pelaku yang menguasai sumber daya yang tidak sama; (b) hubungan yang bersifat khusus ( particularistic), hubungan pribadi dan sedikit banyak mengandung kemesraan (affectivity ); (c) hubungan yang berdasarkan asas saling menguntungkan dan saling memberi dan menerima (Legg, 1983:10-29)
•
Prinsip-prinsip relasi patron-klien berlaku juga pada masyarakat nelayan. Unsurunsur sosial yang berpotensi sebagai patron adalah pedagang (ikan) berskala besar dan kaya, nelayan pemilik (perahu) (orenga, Madura), juru mudi (juragan laut atau pemimpin awak perahu), dan orang kaya lainnya. Mereka yang berpotensi menjadi klien adalah nelayan buruh ( pandhiga, Madura) dan warga pesisir yang kurang mampu sumber dayanya. Secara intensif, relasi patron-klien ini terjadi di dalam aktivitas pranata ekonomi dan kehidupan sosial di kampung.
11/10/2016
Budaya Maritim
•
3. Pola Eksploitasi Sumber Daya
Dalam konteks hubungan eksploitasi sumber daya perikanan, masyarakat nelayan kita memerankan empat perilaku sebagai berikut: (1) mengeksploitasi terus-meneru sumber daya perikanan tanpa memahami batas-batasnya; (2)
mengeksploitasi sumber daya perikanan, disertai dengan merusak ekosistem pesisir dan laut, seperti menebangi hutan bakau serta mengambil terumbu karang dan pasir laut; mengeksploitasi sumber daya perikanan dengan cara-cara yang merusak ( destructive fishing), seperti kelompok nelayan yang melakukan pemboman ikan, melarutkan potasium sianida, dan mengoperasikan jaring yang merusak lingkungan, seperti trawl atau minitrawl ; serta (4) mengeksploitasi sumber daya perikanan dipadukan dengan tindakan konservasi, seperti nelayan-nelayan yang melakukan penangkapan disertai dengan kebijakan pelestarian terumbu karang, hutan bakau, dan mengoperasikan jaring yang ramah lingkungan (Kusnadi, 2009:126-127). (3)
Selain itu, sebab-sebab khusus timbulnya konflik nelayan di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Pelanggaran jalur-jalur penangkapan, khususnya di perairan pantai (inshore ). 2. Perebutan wilayah tangkapan( fishing grounds). 3. Perebutan lokasi rumpon dan pencurian ikan di lokasi rumpon. 4. Pengoperasian alat tangkap yang tingkat kualitasnya berbeda di antara dua kelompok nelayan (misalnya, nelayan pancingan dengan nelayan payang), sehingga hasil tangkapan yang diperoleh timpang. 5. Pengoperasian alat tangkap yang merusak kelestarian sumber daya perikanan, seperti minitrawl dan sejenisnya. 6. Penangkapan yang merusak lingkungan, seperti dengan bom ikan, potasium, dan sebagainya. •
•
Kondisi-kondisi umum yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi timbulnya konflik nelayan adalah sebagai berikut. 1. Kelangkaan atau semakin berkurangnya sumber daya perikanan, khususnya di perairan pantai, dan kondisi overfishing, yang disebabkan oleh beberapa hal penting, yaitu: - eksploitasi berlebihan dan kerusakan ekosistem pesisir-laut, Kegiatan eksploitasi sumber daya perikanan tidak disertai dengan kesadaran dan visi kelestarian atau keberlanjutan dalam mengelola lingkungan pesisirlaut,sehingga terjadi ketimpangan, Kegagalan pembangunan pedesaan di wilayah kabupaten/kota pesisir, sehingga - meningkatkan tekanan penduduk terhadap sumber daya laut dan kompetisi semakin meningkat. - Belum adanya perencanaan dan aplikasi kebijakan pembangunan wilayah pesisir -secara terpadu dengan melibatkan stakeholders yang luas
•
•
4. kepemimpinan sosial Sebagai suatu kesatuan sosial-budaya, masyarakat nelayan memiliki ciri-ciri perilaku sosial yang dipengaruhi oleh karakteristik kondisi geografis dan matapencaharian penduduknya. Sebagian dari ciri-ciri perilaku sosial tersebut adalah sebagai berikut :
11/10/2016
• • • •
• • • • • • • • •
• •
1. Etos kerja tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai kemakmuran. 2. Kompetitif dan mengandalkan kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan. 3. Apresiasi terhadap prestasi seseorang dan menghargai keahlian. 4. Terbuka dan ekspresif, sehingga cenderung “kasar”. 5. Solidaritas sosial yang kuat dalam menghadapi ancaman bersama atau membantu sesama ketika menghadapi musibah. 6. Kemampuan adaptasi dan bertahan hidup yang tinggi. 7. Bergaya hidup “konsumtif “. 8. Demonstratif dalam harta-benda (emas, perabotan rumah, kendaraan, bangunan rumah, dan sebagainya) sebagai manifestasi “keberhasilan hidup”. 9. ”Agamis”, dengan sentimen keagamaan yang tinggi. 10. ”Temperamental”, khususnya jika terkait dengan ”harga diri”.
•
Ciri-ciri perilaku sosial di atas memiliki relevansi dengan ciri-ciri kepemimpinan sosial masyarakat pesisir. Berdasarkan kajian filologis atas naskah-naskah klasik ( kuno) yang banyak dipengaruhi oleh ajaran agama Islam, seperti Kitab Sindujoyo Pesisiran dan Babad Gresik Pesisiran , syarat-syarat pemimpin di kalangan masyarakat pesisir adalah sebagai berikut (Widayati, 2001:3):
Peningkatan SDM Masyarakat maritim
• • • •
•
• • • • • •
1. Siap menolong siapa saja yang meminta bantuan. 2.Mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. 3. Dermawan kepada semua orang. 4. Selalu menuntut ilmu dunia dan akhirat untuk keseimbangan kehidupan. 5. Tidak berambisi terhadap jabatan atau kedudukan walaupun banyak berjasa. 6. Rendah hati ( tidak sombong), tetapi tidak rendah diri ( minder ). 7. Sangat benci penindasan dan berbuat adil kepada siapa saja. 8. Rajin bekerja dan beribadah, khususnya shalat lima waktu. 9. Sabar dan bijaksana. 10. Berusaha membahagiakan orang lain.
•
•
A.
Didalam masyarakat dimana terjadinya proses perubahan, terdapat faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan yang terjadi, antara lain adalah (1) sistem pendidikan yang maju, (2) sistem informasi dan komunikasi terbuka, dan (3) adanya kemauan keras sebagai akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. Peningkatan ppendidikan untuk mecapai kesejahteraan yang lebih baik Peningkatan pendidikan
B. Pelatihan dan keterampilan Sesuai dengan Arah kebijakan pembangunan dan perikanan kementerian kelautan dan perikanan, beberapa sasaran dan strategi pokok dalam mencapai yang disesu aikan dengan RPJMN 2015-2019
11/10/2016
PROGRAM LANJUTAN/STRATEGIS 2015-2019
QUICK WIN 2015-2019
•
• • • • •
•
• •
Membangun Gerakan Nelayan Hebat Membangun Gerakan Kemandirian Pembudidaya Ikan GerakanCinta Lautdan Rehabilitasi Kawasan Gerakan Ekonomi Kuliner Rakyat Kreatif dari Hasil Laut Pencanangan Pembangunan 24 Techno Park berbasis Perikanan Rakyat Mendukung operasi keamanan laut di perairan perbatasan Pengembangan kawasan ekowisata maritim Realokasi subsidi solar menjadi LPG ke nelayan
•
Program Lanjutan/ Strategis
• • • • •
•
*) Rancangan Awal RPJMN Tahun 2015-2019
25
*) Rancangan Awal RPJMN Tahun 2015-2019
RINCIAN QUICK WIN 2015-2019 •
1
Gerakan Nelayan hebat
• • •
•
•
2
Gerakan kemandirian Pembudidaya Ikan
•
•
•
125 Armada penangkapan ikan > 30 GT di wilayah perbatasan sampai 2019 Cold storage di 100 sentra nelayan dalam rangka SLIN sampai 2019 Sistem Informasi Nelayan Pintar di 100 sentra nelayan sampai 2019 Jaminan pasokan BBM untuk nelayan (berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk pasokan ke SPDN dan relokasi BBM ke LPG) Sertifikasi Hak atas Tanah Nelayan/Pembudidaya 30.000 per tahun Penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) 20.000 pembudidaya sampai 2019 Penjaminan mutu benih di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan unit pembenihan lainnya pada 900 unit pembenihan sampai 2019 Pengembangan 100 Kebun Bibit rumput laut dengan kultur jaringan sampai 2019 Penerapan teknologi biofloc budidaya lele dan patin di 24 lokasi sampai 2019
Peningkatan produksi kelautan dan perikanan dua kali lipat menjadi sekitar 40-50 juta ton pada tahun 2019 Pembangunan 100 sentra perikanan terpadu Penerapan Best Aquaculture Practices Pemberantasan IUU fishing Rehabilitasi kerusakan pesisir Pengelolaan kawasan konservasi perairan Penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil Peningkatan kesejahteraan di pulau-pulau terdepan
RINCIAN QUICK WIN 2015-2019 4
Gerakan Ekonomi Kuliner Rakyat Kreatif dari Hasil Laut
5
Pembangunan Techno Park berbasis perikanan rakyat
6
Operasi pengawasan laut di perairan perbatasan
7
Pariwisata
8
Energi
• • •
• •
•
•
3
Gerakan Cinta Laut dan Rehabilitasi Kawasan Pesisir di PANTURA Jawa
• • •
Penanaman mangrove 3 juta batang per tahun Pembangunan sabuk pantai 7,5 km sampai 2016 Pembangunan rekayasa hybrid 25 km sampai 2016
26
•
•
Lomba bazaar aneka masakan hasil laut di 35 lokasi per tahun Lomba inovasi menu masakan hasil laut di 35 lokasi per tahun Pendirian dan penataan 25 sentra kuliner masakan hasil laut di kota pesisir sampai 2019 (berkoordinasi dengan Kementerian UKM)
Pembangunan 20 techno park berbasis litbang KP sampai tahun 2019 Pembangunan 4 techno park berbasis vokasional sampai tahun 2019
Operasional kapal pengawas di WPP wilayah timur dan barat (minimal 210 hari layar per tahun)
Pengembangan 5 sentra wisata bahari berbasis gugus pulau sampai 2019 PartisipasidalamPekanWisata Maritim(berkoordinasidengan Kementerian Pariwisata) Penyediaan LPG untuk 600.000 nelayan sampai 2019 (berkoordinasi dengan Kementerian ESDM)
11/10/2016
QUIZ
1. Jelaskanlah Pengertian dan konsep Sosial budaya mayarakat Maritim 2. Jelaskanlah apa saja Karakteristik masyarakat Maritim 3. Dalam sistem Sosial masyarakat maritim, dikenal adanya Patron-klien. Jelaskanlah prinsip yang melandasinya 3. Jelaskan beberapa bentuk Budaya masyarakat maritim 4. Jelaskanlah ciri – ciri perilaku masyarakat maritim 5. Sebutkan cara –cara Peningkatan SDM Masyarakat maritim