No. Dokumen : KESDAM V/BRW RUMKIT TK. II dr. SOEPRAOEN
Revisi :
Halaman : 1 dari 2
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh : Kepala Rumah Sakit Tk. II dr.Soepraoen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
dr. Paskah Saragih Kolonel Ckm NRP 1910000330460 Menentukan dokter yang bertanggung jawab dalam memberikan rangkaian asuhan medis kepada pasien Memberikan pelayanan medis sesuai dengan bidang kompetensi dan keahliannya Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen No. Kep / 119 / X / 2014 tentang kebijakan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan 1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah sakit baik dari UGD maupun poliklinik dengan mempergunakan cap stempel pada halaman tersendiri dalam catatan medis yaitu: a. Cap stempel “DPJP” bila pasien dirawat oleh seorang dokter (terlampir) b. Cap stempel “RAWAT BERSAMA” bila se jak awal sudah diketahui bahwa pasien dirawat bersama oleh beberapa dokter (terlampir) 2. Apabila dari UGD maupun maupun poliklinik DPJP belum belum ditentukan, maka petugas ruangan diwajibkan segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien tersebut, termasuk 3. melakukan klarifikasi DPJP utama utama dan DPJP tambahan bila pasien sejak awal telah dirawat bersama oleh beberapa dokter sesuai dengan bidang terkait yang menangani pasien tersebut 4. melakukan klarifikasi DPJP utama utama dan DPJP tambahan bila pasien sejak awal telah dirawat bersama oleh beberapa dokter sesuai dengan bidang terkait yang menangani pasien tersebut
PROSEDUR PENENTUAN DPJP
No. Dokumen KESDAM V/BRW RUMKIT TK. II dr. SOEPRAOEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
Halaman 2 dari 2
5. melakukan klarifikasi DPJP utama dan DPJP tambahan bila pasien sejak awal telah dirawat bersama oleh beberapa dokter sesuai dengan bidang terkait yang menangani pasien tersebut 6. Kebijakan penentuan dan pengaturan DPJP di masing-masing KSMF berdasarkan antara lain a. Jadwal konsulen jaga Konsulen jaga hari itu menjadi DPJP pasien baru, kecualikasus rujukan yang ditujukan langsung kepada salah seorang konsulen b. Surat Rujukan langsung kepada salah satu dokter spesialis terkait, dokter spesialis yang dituju otomatis menjadi DPJP pasien yang dimaksud, kecuali bila dokter tersebut berhalangan karena sesuatu hal, maka pelimpahan DPJP beralih kepada konsulen jaga pada hari itu c. Atas permintaan pasien/keluarga Pasien dan keluarga berhak meminta salah seorang dokter sebagai DPJP apabila ada relefansinya dengan bidang spesialisasi dokter yang bersangkutan. Bila tidak ada relefansinya, hendaknya diberikan penjelasan dan diberikan alternatif DPJP lain sesuai SPO yang berlaku. Penjelasan sebaiknyadilakukan oleh dokter tersebut dan dilimpahkan kepada dokter lain yang lebih berkompeten dalam bidangnya. d. Hasil rapat Komite Medik pada kasus tertentu Pada kasus yang sangat kompleks atau jarang, penentuan DPJP / DPJP utama dapat ditentukan berdasarkan rapat komite medik. 1. Komite Medik 2. Semua Instalasi 3. SPI