laporan Kimia Farmasi Analisis IIDeskripsi lengkap
sejarah matematikaFull description
Statutory Construction Case Digests
hDescription complète
mata kuliah statistikaFull description
Leave comment and like, Thanks ;)Full description
StatCon Reviewer. Yun lang.
statistika
STAT 231 OutlineFull description
PLease give like and comment :)Full description
Descripción completa
Prueba de chi cuadradaDescripción completa
stat lab
Statistics 101 4th exam UP DilimanFull description
Full description
Pembahasan
Pada Pada prakti praktikum kum kali kali ini yaitu yaitu dilaku dilakukan kan penguj pengujian ian kualit kualitatif atif terhad terhadap ap sebuah produk jamu yang memiliki merek dagang “tawon”. Pengujian kualitatif ini akan dilakukan dengan menggunakan metode sats-otto-gang. Dimana stat-ottogang itu sendiri merupakan metode pemisahan suatu zat aktif atau senyawa dalam sediaan farmasi dari campuran matriks atau disebut juga dengan ekstraksi. Cara analisis metode stas-otto-gang didasarkan pada pembagian senyawa kedalam fase air dan fase yang tak tercamourkan dengan air yakni fase organik. Pemisahan sebag sebagia ian n besar besar campu campura ran n obat obat yang yang dilak dilakuk ukan an deng dengan an memb membag agin inya ya hany hanyaa kedalam dua pelarut tidaklah cukup pemisahan baru akan mantap jika diterapkan kedu keduaa dari dari stasstas-ot otto to-g -gan ang g yaitu aitu yang yang meny menyan angk gkut ut peny penyan angk gkut utan an ataup ataupun un penguraian garam. Prinsip ini menyangkut kelarutan garam lebih bersifat bers ifat hidrofil sedangkan sedangkan asam atau basanya lebih lipofil. lipofil. !ebasaan !ebasaan ataupun ataupun keasaman larutan larutan serta keragaman sifat lipofil pelarut memungkinkan pemisahan lebih lanjut. "angkah pertama yang dilakukan dalam identifikasi senyawa kimia dalam sediaan jamu adalah pemisahan atau sering disebut dengan ekstraksi. Dimana terlebih dahulu sampel ditimbang sebanyak #$$ mg kemudian dilarutkan dalam % ml a&uadest kemudian difiltrasi terlebih dahulu supaya proses ekstraksi tidak terbentuk # fase. 'etelah itu larutan jamu di cek p( nya dan p( yang di dapat haruslah netral. )pabila p( jamu belum netral maka perlu ditambahkan *a(C+ # ,. Pada larutan larutan jamu jamu sampel sampel kami kami memilik memilikii p( netral netral sehing sehingga ga tidak tidak perlu perlu dilaku dilakukan kan penamb penambaha ahan n *a(C+ *a(C+# ,. ,. 'etel 'etelah ah itu itu kemu kemudi dian an laru laruta tan n jamu jamu di tambahkan a&uadest sampai olume /$ ml lalu ditambahkan ( 0'+1 #* fungsi penambahan (0'+1 #* adalah untuk membuat larutan jamu memiliki sifat asam yaitu memiliki p( /. Pengguanaan asam sulfat ini karena asam sulfat merupakan asam organic kuat akan lebih mendesak kembali disosiasi obat yang besifat asam2 sama halnya dengan asam tartrat yang kadang-kadang ditambahkan. 3ang tak terekst terekstrak raksi si adalah adalah asam organi organicc bergu bergugus gus hidrof hidrofil il misalny misalnyaa asam tartat tartat itu sendiri sendiri asam sitrat berbagai asam amino dan berbagai berbagai asam sulfonat. 4ahap 4ahap ini adalah tahap pembentukan garam asam organik berbagai jenis f enol dan zat netral dalam suasana asam asam dapat diekstraksi dengan eter.
!emudian proses 5CC dilanjutkan dengan mencampurkan pelarut organik yang memiliki sifat kepolaran berbeda dengan air yaitu mengunakan eter yang bersifat non polar. Pada 5CC ini dilakukan triplo hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan proses ekstraksi supaya semua senyawa kimia dapat tertarik sempurna oleh eter. 5ter yang ditambahkan pada proses 5CC ini sebanyak /% ml. hasil dari 5CC ini yaitu berupa 0 campuran yang tidak saling menyatu karena beda kepolaran dan berat jenis. Pada campuran ini fase air berada di bawah dan fase eter berada di atas hal ini terjadi karena air memiliki berat jenis yang lebih besar dibadingkan dengan eter. !emudian kedua campuran tersebut dipisahkan antara fraksi air dan fraksi eter. !emudian pada fraksi eterdi basakan dengan % ml *a+( dan dilakukan ekstraksi secara triplo. Pengocokan fraksi /6 daengan larutan *a+( atau larurtan basa menyebabkan berbagai asam karbonat dan fenol masuk ke fase air dalam bentuk garamnya sedangkan dalam eter tertinggal berbagai zat netral yang kelarutrannya tak dipengaruhi basa. 7ase eter yang diperoleh dengan cara tersebut dinyatakan sebagai fraksi 86. kemudian 7raksi air diasamkan kembali dengan (0'+1 #* dan diekstraksi dengan /% ml dan dilakukan triplo kemudian dikocok diperoleh dua faase yaitu fase eter dan fase air. fraksi 8) yaitu fraksi eter yang mengandung asam berbagai fenol dan senyawa yang dengan basa dari eter masuk kedalam fase air. !emudian untuk fraksi 8) dapat dilakukan dengan menggaramkan asam karbonat dengan larutan natrium bikarbonat dalam air sedangkan fenol baru dpat digaramkan dengan alkali hidroksida. Pada ekstrasksi dengan menggunakan eter dan penambahan asam sulfat pada pemisahan fraksi / bukan hanya senyawa yang bersifat basa yang akan tertinggal dalam fase air dan akan larut sebagai sulfat tetapi dengan berbagia asam fenol dan senyawa netral yang sukar larut dalam eter. !emudian pada fase air yang diperoleh pada proses ekstraksi pertama kali fase air tersubut di ubah menjadi netral dengan menambahkan larutan *a(C+# dan larutan asam tartat sampai p( 1-% kemudian diekstraksi dengan menggunakan kloroform sebanyak /% ml dan dilakukan triplo. Dari proses ekstraksi ini menghasilkan 0 fase yaitu fase air dan fase kloroform dalam suasana asam. Pada
fraksi 88 mengandung asam karbonat fenol senyawa netral yang larut dalam klorofom serta berbagai basa lemah. !emudian pada fase air dibasakan dengan menambahkan *a+( # * sampai p( 9 /$. 6asa akan dibebaskan yang kemudian dapat diekstraksi dengan eter sebanyak /% ml. dari proses ekstraksi tersebut didapatkan larutan dengan 0 fase yaitu fase air dan fase eter. Dimana fraksi eter adalah fraksi 888 yaitu fraksi eter dalam suasana basa. Pada tahap ini fenol tidak dapat diekstraksi dari fase *a-alkali sehingga harus dilakukan tahap selanjutnya !emudian pada fase air diasamkan dengan asam sulfat # * dan *( 1+( : * sampai p( mencapai ; lalu diekstrasksi dengan /% ml kloroform-isopropanol <#=/>. )moniak adalah basa lemah yang dengan fenol membentuk fenolat yang larut dalam air. Pada p( ; basa fenol dapat melarut paling baik dalam pelarut organic dapat digunakan pelarut organic kloroform = isopropanol <#=/> dan diperoleh fraksi 8? dan fraksi ? yaitu fase air dan fase kloroform suasana amoniak. . pada fraksi 8? yaitu fase air akan tertinggal senyawa yang tak dapat dipisahkan dengan klorofom sedangkan dalam 7raksi ? ini akan terdapat asam hidrofil < misalnya asam hidroksilat dan asam sulfonat>. 'etelah proses ekstrasi selesai dengan ditandai diperolehnya % fraksi maka tahap selanjutnya adalah menguapkan ke-% fraksi tersebut dengan menggunakan cawan uap. !emudian !ristal yang terbentuk dilarutkan dngan menggunakan pelarut methanol. !emudian dari ke-% larutan fraksi tersebut dilakukan uji kualitatif dengan menggunakan berbagasi pereaksi yaitu
zweeker 7eCl#
libermen burchard sulfuric acid mure@id. Dari ke-% fraksi hanya terdapat / fraksi yang positif mengandung senyawa kimia yaitu pada fraksi /) yang positif mengandung na-diklofenak. (al ini membuktikan bahwa dalm jamu cap tawon tersebut mengandung senyawa kimia yaitu na-diklofenak.
Kesimpulan
6erdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa /.
Aetode pemisahan atau ekstraksi dapat dilakukan dengan metode stasotto-gang dimana metode ini akan memisahkan senyawa dari campuran
matriknya didasarkan pada pembagian senyawa kedalam fase air dan fase yang tak tercampurkan dengan air yakni fase organik. 0.
Pada jamu tradisional yang memiliki merek dagang “tawon” mengandung zat kimia yaitu *a-diklofenak yang terdapat pada fraksi /).
DAFTAR PUSTA
6asset B. dkk. /;;1. Vogel Kimia Analisis Kualitatif Organik . 5disi 1. Penerbit buku kedokteran. Bakarta 6uhler?olker. /;;,. Generic Drug Formulations. 6)'7 7ine Chemicals. aymond C owe Paul B 'heskey and 'in C +wen.0$$:. Handbook of Pharmaceutical Excipients Fift Edition Pharmaceutical Press.