PERMASALAHAN BMT DI INDONESIA
Kliping
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Ekonomi Syariah yang diina ol!h Pro"# Dr# HM# Bamang Ban$ Si%&oyo' MM
Ol!h
Li Li%a Rahay$ Ning%ih N
()*+(),((-.*
Man%y$r Hidaya/
(+*+((,*0,.(
Marian$% Ka Kamarli$% Ra Ra"an
(+*+(),*-*()
UNI1ERSITAS NEGERI MALANG 2AKULTAS EKONOMI 3URUSAN MANA3EMEN S!p/!m!r 0*(,
PERMASALAHAN BMT DI INDONESIA A# Ma%alah
Kemiskinan merupakan masalah kronis yang melanda bangsa Indonesia. Banyak program pengentasan kemiskinan telah dilakukan, tetapi keberhasilannya belum terasa sama sekali, hasil yang dicapai tidak efisien dan tidak tepat sasaran. Satu temuan dari hasil kajian tingkat internasioanal maupun lokal bahwa bagaimana membebaskan manusia dari belenggu kemiskinan dengan memutus mata rantai kemiskinan melalui pengembangan microfinance, yaitu suatu model penyedian jasa keuangan bagi masyarakat yang memiliki usaha pada sektor paling kecil yang tidak dapat mengakses bank karena berbagai keterbatasannya. Upaya pengentasan kemiskinan ini dapat dilakukan, antara lain dengan memutus mata rantai kemiskinan itu sendiri, diantaranya adalah penguatan berbagai aspek di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UK! pada dasarnya merupakan bagian dari masyarakat miskin yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk produktif. "rti penting UK tidak terbantahkan lagi karena ia merupakan penyumbang lapangan pekerjaan terbesar perekonomian Indonesia. #alam hal ini, di Indonesia telah dikembangkan $embaga Keuangan ikro Syariah ($KS! dengan istilah yang lebih dikenal dengan nama %Baitul aal wa at&'amwil atau biasa juga disebut %Balai Usaha andiri 'erpadu atau disingkat B'. Kehadiran B' ini diharapkan mampu mananggulangi masalah permodalan yang dialami oleh pengusaha kecil mikro, sehingga distribusi modal dan pendapatan dapat dirasakan masyarakat kecil yang tidak tersentuh oleh kebijakan pemerintah. )eluang pengembangan B' di Indonesia sesungguhnya sangat besar, mengingat Usaha ikro dengan skala pinjaman dibawah *p. + uta adalah segmen pasar yang dapat dilayani dengan efektif oleh lembaga ini. -amah, /ulkifli *usdy dan /ulfadli dalam penelitian mereka %"nalisis asalah Baitul aal 0at 'amwil (B'! 1perasi di )ekanbaru Indonesia enggunakan)endekatan Analytical Network Process ("2)! bahwa dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan "2), ada beberapa temuan yang dirumuskan, salah satunya tentang permasalah internal, kurangnya kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh B' menjadi isu yang sangat penting untuk diselesaikan oleh para praktisi B'. Karena sumber daya manusia sebagai unsur yang paling penting dalam kegiatan usaha untuk mencapai suatu tujuan B' itu. Selain itu dari isu&isu eksternal juga tidak adanya regulasi khusus yang mengatur masalah B' yang harus diatasi. Karena masalah yang berkaitan dengan status hukum B' masih menjadi perdebatan hangat di kalangan praktisi, akademisi, dan regulator. Sebagai lembaga keuangan mikro, Baitul aal wa 'amwil (B'!, kerap mengalami sejumlah kendala internal dan eksternal seperti yang telah dikemukakan diatas. eski begitu, banyak di antara mereka berhasil bertahan. Ketua )engurus B' ardlotillah Sumedang "S3) Sudrajat mengungkapkan, mengelola B' tidak mudah. "ngkatan perintis, B' sebagai lahan dakwah. "ngkatan muda memiliki orientasi lain, bahkan penggelapan pun ada saja. 44Ilmu pengelola B' akan menentukan keberlangsungannya. Butuh kekuatan ruhiyah, juga rupiah,44 kata "sep dalam seminar nasional peran pembiayaan mikro dalam pemberdayaan umat. 'ercatat, pada 5678 ada sekitar 9.+66 B' yang beroperasi di Indonesia dengan aset mencapai *p : triliun. #i awa Barat sendiri jumlah B' yang beroperasi mencapai 5;7 dengan aset *p ;66 miliar. eski dari sisi teknologi B' sudah cukup kompetitif, modal dan legalitas membuat B' berbeda dengan bank. Ketidakcocokan pembiayaan dengan dana kadang memicu persoalan likuiditas B'. )ersoalan legalitas juga membuat B' harus teliti. B' koperasi harus dijalankan sebagai koperasi. Sebab jika dilanggar, dendanya *p 76 miliar, yang bisa jadi lebih besar dari modal B' sendiri. Baik bank maupun B' boleh berbadan hukum koperasi. B' sendiri saat ini pun banyak yang statusnya koperasi. #irektur S#I dan aal B'
In/i P!rma%ahan4 Upaya mengurangi permasalahan kemiskinan yang dihadapi oleh microfinance melalui $embaga Keuangan ikro Syariah ($KS! dengan istilah yang lebih dikenal dengan nama %Baitul aal wa at&'amwil atau biasa juga disebut %Balai Usaha andiri 'erpadu atau disingkat B'. Sebagai lembaga keuangan mikro, Baitul aal wa 'amwil (B'!, kerap mengalami sejumlah kendala internal dan eksternal. )ermasalahan internal, kurangnya kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh B' sedangkan permasalahan eksternal adalah juga tidak adanya regulasi khusus yang mengatur masalah B' yang harus diatasi. 2amun tidak menutup kemungkinan terdapat permasalahan lain selain S# dan *egulasi Khusus.
B# M!/od! P!m!5ahan ma%alah etode pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan analisis didapatkan dari berbagai sumber studi pustaka yang digunakan sebagai landasan teori dan pijakan penulis dalam menganalisis masalah yang dikaji. )ustaka diperoleh dari teori dan pendapat para ahli baik dari buku, jurnal, situs internet, blog, dan lain&lain. etode analisis yang digunakan adalah deskriptif analitik, yaitu menganalisis permasalahan yang ada dari hasil pengamatan atau identifikasi dan studi kepustakaan tentang permasalahan serta hubungan antara masalah tersebut yang didasarkan kepada suatu teori atau konsep keilmuan yang rele>an. 6# Da%ar T!ori yang Dig$nakan
enurut pendapat $ubis ? 0ajdi (5675! menyimpulkan bahwa %B' (Baitul al 0at&'amwil! adalah suatu lembaga yang dioperasionalkan dengan prinsip bagi hasil, menumbuhkan bisnis usaha mikro dalam membela kepentingan kaum fakir miskis, ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh&tokoh masyarakat setempat dengan berlandaskan pada sistem ekonomi yang pada sistem ekonomi yang berintikan keadilan. B' bukan hanya sebuah lembaga yang berorientasi bisnis, tetapi sosila lembaga yang kekayaannya terdistribusi secara merata dan adil. B' atau baitul maal watamwil merupakan padanan kata dari Balai Usaha andiri 'erpadu. Baitul mall berfungsi menampung dan menyalurkan dana berupa akat, infa= dan shada=ah (/IS! dan mentasrufkan sesuai amanah. Sedangkan baitul tamwil adalah pengembangan usaha&usaha produktif in>estasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil serta mendorong kegiatan menabung dalam menunjang ekonomi. Sedangkan $ubis mendefinisikan baitul maal secara harfiah yang berarti rumah harta benda atau kekayaan.2amun demikian, kata baitul maal bisa diartikan sebagai perbendaharaan (umum atau negara!.Baitul maal dilihat dari istilah fikih adalah suatu lembaga atau badan yang bertugas untuk mengurusi kekayaan negara terutama keuangan, yang berkenaan dengan soal pemasukan dan pengelolaan, maupun yang berhubungan dengan masalah pengeluaran lain. Sedang baitul tamwil berupa rumah penyimpanan harta milik pribadi yang dikelola oleh suatu lembaga. #ari pengertian di atas, secara kontekstual B' berusaha memadukan dua macam kegiatan sekaligus yang berbeda&beda sifatnya yaitu laba dan nirlaba dalam suatu lembaga.Kegiatan sosial sebagai kegiatan penunjang (Baitul aal! dan kegiatan bisnis sebagai kegiatan utama (Baitul 'amwil!. Sebagai lembaga sosial (Baitul aal!, B' berfungsi menghimpun dana&dana sosial yang bersumber dari akat, infak dan shada=ah atau sumber lain yang halal kemudian didistribusikan kepada mustahi= (yang berhak! dan bersifat nirlaba. Sementara sebagai lembaga bisnis (Baitul 'amwil! dalam keuangan Islam B' berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana (intermediasi! yang bersifat profit motif. )enghimpunan dana diperoleh melalui simpanan pihak ketiga (anggota B'! melalui simpanan berbentuk tabungan wadiah dan mudharabah dan penyalurannya dalam bentuk pembiayaan atau in>estasi, dengan prinsip jual beli (murabahah, salam dan istishna!, prinsip bagi hasil (mudharabah dan musyarakah!, prinsip sewa&menyewa (ijarah dan ijarah muntahia bitamlik) (IB'! dan pembiayaan =ardh yang dijalankan berdasarkan prinsip syari@ah. #alam konteks ini B' berfungsi sebagai lembaga pengelola dan pemberdayaan dana masyarakat, dengan jalan menjalin mitra kerjasama antara pihak pengelola B' dengan masyarakat. yakni dengan menghimpun dana masyarakat kemudian didistribusikan kembali kepada masyarakat (nasabah! yang bergerak dalam sektor usaha produktif dan membutuhkan bantuan dana dengan sifat perolehan laba. Secara kelembagaan B' didampingi atau didukung )usat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil ()I2BUK!.)I2BUK mendapatkan pengakuan dari Bank Indonesia sebagai $embaga )engembangan Swadaya asyarakat.)I2BUK sebagai lembaga primer karena pengembangan misi yang sangat luas.#alam prakteknya B' dapat didirikan dalam bentuk Kelompok Swadaya asyarakat (KS! dan Koperasi.Sebelum menjalankan usahanya, Kelompok Swadaya asyarakat harus mendapatkan sertifikat operasi dari )I2BUK.'ugas B' membantu usaha&usaha kecil sehingga keberadaan B' merupakan representasi dari kehidupan masyarakat dimana B' itu berada, dengan jalan ini B' mampu mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat. )eran umum baitul maal wa tamwil adalah melakukan pembinaan dan pendanaan berdasarkan sistem syari@ah yang menegaskan arti penting prinsip prinsip syari@ah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan syari@ah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil maka B' mempuyai tugas penting dalam mengembangkan misi ke&Islam&an dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Sejarah berdirinya Baitul aal 0at 'amwil (B'! di Indonesia pada tahun 7;;6 mulai ada prakasa mengenai bank syariah, yang diawali dengan $okakarya Bunga Bank dan )erbankan yang diselenggarakan pada tanggal 7:&56 "gustus 7;;6 oleh ajelis Ulama Indonesia (UI!. -asil lokakarya tersebut dilanjutkan dan dibahas dalam usyarawah 2asional IA (U2"S IA! UI tanggal 55&5+ "gustus 7;;6 di -otel Sahid aya akarta.-asil U2"S membentuk 'im )erbankan UI yang bertugas mensosialisasikan rencana pendirian bank syariah di Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 7 2o>ember 7;; 7, tim berhasil mendirikan Bank uamalat Indonesia (BI! yang mulai beroperasi sejak September 7;;5. )ada awalnya kehadiran BI belum mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun industri perbankan. 2amun dalam perkembangannya, ketika BI dapat tetap aksis ketika terjadi krisis ekonomi tahun 7;;, telah mengilhami pemerintah untuk memberikan perhatian
dan mengatur secara luas dalam Undang&undang, serta memacu segera berdirinya bank&bank syariah lain baik bentuk Bank )erkreditan *akyat Syariah (B)*S! maupun Widows Syariah untuk bank umum Kehadiran BI ini pada awalnya diharapkan mampu untuk membangun kembali sistem keuangan yang dapat menyentuh kalangan bawah ( grass rooth!."kan tetapi pada prakteknya terhambat, karena BI sebagai bank umum terikat dengan prosedur perbankan yang telah dibakukan oleh Undang& Undang.Sehingga akhirnya dibentuklah Bank )erkreditan *akyat Syariah (B)*S! yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat bawah.2amun realitasnya, sistem bisnis B)*S terjebak pada pemusatan kekayaan hanya pada segelitir orang, yakni para pemilik modal.Sehingga komitmen untuk membantu derajat kehidupan masyarakat bawah mendapat kendala baik dari sisi hukum maupun teknis. #ari segi hukum, prosedur peminjaman bank umum dan bank B)*S sama, begitu juga dari sisi teknis. B' merupakan sebuah organisasi Kelompok Swadaya asyarakat (pra koperasi! atau berbadan hukum koperasi, dalam bentuk kelompok simpan pinjam atau serba usaha. 1leh karena itu, berbadan hukum koperasi, maka B' harus tunduk pada Undang&Undang 2omor 5+ 'ahun 7;;5 'entang )erkoperasian dan )) 2omor ; 'ahun 7;;+ tentang pelaksanaan usaha simpan pinjam oleh koperasi. -al ini dipertegas oleh K3).32 2omor ;7 'ahun 5669 tentang Koperasi asa Keuangan Syariah.Undang&Undang tersebut sebagai payung hukum berdirinya B' ($embaga Keuangan ikro Syariah!.eskipun sebenarnya tidak terlalu sesuai karena simpan pinjam dalam koperasi khusus diperuntukan bagi anggota koperasi saja, sedangkan didalam B', pembiayaan yang diberikan tidak hanya kepada anggota tetapi juga untuk diluar anggota atau tidak lagi anggota jika pembiayaannya telah selesai.
D# Ka7ian Empiri% 8P!n!li/ian T!rdah$l$9 -asil penelitian yang dilakukan oleh (< "priadi, ation in marketing )roduct and $ack of Gapital obtained by B'. Beside that, eFternal aspects they areD $ack of )ublic@s Undertanding Islamic economic, $ack of )ublic@s 'rust toward performance of B', #ifficult to find honesty Gustomers, $ack of super>ision from go>erment and UI, the absence not specific regulation go>erning B'. )enunjang penelitian lainya juga dilakukan (una,567+D76! tentang implementasi menajemen strategik syariah di B' amanah Ummah. -asil penelitian menunjukkan tahapan proses perumusan strategi analisis internal organisasi dan analisis eksternal organisasi, analisis internal menggunakan pendekatan sumber daya yang dimiliki selain itu juga menggunakan pendekatan fungsional dengan menganalisa kinerja keuangan perusahaan, kinerja keuangan dan kinerja pemasaran. "nalisis lingkungan eksternal dibagi dengan dua caraD lingkungan makro dan lingkungan industri. Selain itu, terkait dengan asek&aspek hukum B' dalam perspektif hukum ekonomi menurut Kelik 0ardoyo (dalam Ismayati 5677D5! disebutkan bahwa selama ini belum ada undang&undang yang secara spesifik mengatur B'. 1leh karena itu dalam operasional B' digunakan berbagai norma yang menjadi acuan dari berbagai sumber peraturan perundang&undangan yang telah ada, diantaranyaD UU 2o 5+ 'ahun 7;;5 tentang Koperasi, )) 2o. ; tahun 7;;+, UU 2o 8: tahun 7;;; tentang pengelolaan akat, KU)erdata khususnya Buku III mengenai perjanjian KU- #agang,
566: tentang )erbankan Syariah, UU 21. tahun 566 tentang )engadilan "gama dan UU 21. 86 tahun 7;;; tentang "rbitrase dan "lternatif penyelesaian sengketa.
E# Impl!m!n/a%i4 Tahapan:Tahapan P!m!5ahan Ma%alah 8S/ra/!gi yang dig$nakan9 (# engatasi masalah internal (S#!, diantaranyaD a# E;al$a%i' dilakukan untuk mengetahui kinerja pengelola B' saat ini dengan harapan kapabilitas dapat diketahui. ika kemampua S# kurang memenuhi kualifikasi untuk lembaga tersebut dikarenakan kurangnya skill penunjang, maka perlu dilakukan perencanaan untuk training. # P!r!n5anaan p!ndidikan dan p!la/ihan' bertujuan untuk memberi pelatihan, moti>asi yang kuat, kemajuan dan penguasaan science, teknologi serta skill dalam mewujudkan kualitas para pengelola $K syariah ($embaga keuangan ikro SyariahHBaitul aal 0a 'amwil! yang sadar akan tanggung jawabnya. 5# So%iali%a%i' dilaksanakan sebelum pelaksanaan pemberian latihan umum ataupun latihan khusus. Supaya tujuan dari perencanaan sebelumnya dapat dipahami oleh target sasaran. d# P!la/ihan $m$m' diadakan sebagai institusi latihan yang disusun secara >ertikal sebagai tahapan kualitas karyawan, hal ini didasarkan atas kondisi riil bahwa tidak semua karyawan memiliki kompetensi yang dibutuhkan agar dapat bekerja secara profesional dalam artian jujur, cakap, mampu mengkomunikasikan gagasan dan memiliki kemampuan leadership pada setiap jenjang menejemen yang dibutuhkan. !# La/ihan kh$%$%' dilakukan untuk menambah dan mengembangkan keahlian dan kecakapan karyawan dalam bidang&bidang tertentu secara khusus. -al ini sangat diperlukan bagi B' mengingat semakin berkembangnya B' maka kompleksitas masalah akan semakin meningkat, disamping itu perubahan lingkungan social ekonomi masyarakat serta perkembangan teknologi apalagi ditengah persaingan yang semakin ketat maka dibutuhkan kecakapanHketrampilanHkeahlian khusus oleh karena itulah dirancang kursus&kursus tertentu yang dibutuhkan menurut situasi dan kondisi yang ada. "# Taensional, terlebih lagi B' lebih berfokus pada UK yang membutuhkan dana relatif kecil. f. 'ak berlebihan jika dikatakan bahwa nilai&nilai Islam menjadi sesuatu yang hidup dalam B', bukan sekedar dianggap serangkaian aturan dan larangan, melainkan prinsip yang bisa diperasionalkan. g. Kegiatan B'cenderung merekatkan kohesi>itas (kebersamaan! masyarakat di wilayah operasionalnya. ereka yang tergolong mampu secara ekonomis bisa didekatkan dengan yang kurang mampu. 0# 2ak/or P!nghama/ a# S# yang bertugas untuk mengelola B' membutuhkan sistem training melalui edukasi, selama ini pegawai B' hanya capable dalam hal manajemen keuangan secara kon>ensional saja, akan tetapi setidaknya juga harus dapat memiliki beberapa kemampuan terkaitD marketing, analisa pembiayaan, konsultan usaha, kemampuan pendampingan dan juru dakwah.
b. )ara pengurus B' belum memahami sepenuhnya aspek sumber daya manusia dalam B', dengan kata lain belum mumpuni sumber daya insani yang mumpuni di bidang ekonomi syariah, sehingga dalam pratiknya B' seringkali menyimpang dari prinsip syariah. 5# )ermasalahan pokok yang senantiasa dihadapi dalam pendirian suatu usaha adalah permodalan. Setiap ide ataupun rencana untuk mendirikan ataupun pengoperasian B' sering menjadi masalah yang serius sebagai akibat tidak adanya modal yang cukup. d. )emahaman sebagian besar masyarakat mengenai sistem dan prinsip ekonomi syariah belum tepat, bahkan diantara ulama dan cendekiawan muslim sendiri masih belum ada kata sepakat yang mendukung keberadaan B', sebagai salah satu lembaga keuangan syariah )# S/ra/!gi M!ningka/kan Pro%p!k BMT a. 1ptimalisasi lembaga pemerintahan yang mengadakan pendanaan B' secara melalui lembaga swasta seperti lembaga )'. )ermodalan 2asional adani terhadap B', akan tetapi itu dirasa kurang cukup kontributif untuk pengembangan B', karena belum ada penanganan khusus dari lembaga pemerintahan. b. 1ptimalisasi linkage program untuk penambahan permodalan B', baik itu antara B' dan B)*S serta Bank Syariah, sehingga kemungkinan likuidasi B' terjadi akan semakin mengecil. +# S/ra/!gi P!ng!mangan BMT Semakin berkembangnya masalah ekonomi masyarakat, maka berbagai kendala tidak mungkin terlepaskan dari keberadaan B'. Berikut beberapa strategi untuk mempertahankan eksistensi B' a. Sumber daya manusia kurang memadai kebanyakan berkorelasi dari tingkat pendidikan dan pengetahuan. B' dituntut meningkatkan sumber daya melalui pendidikan baik formal ataupun non formal. isal bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan bisnis Islami. b. Strategi pemasaran yang local oriented berdampak pada lemahnya mensosialisaikan produk B' maka untuk meningkatkan tehnik pemasaran perlunya memperkenalkan eksistensi B' di masyarakat. c. )erlunya ino>asi. d. Untuk meningkatkan kualitas layanan B' diperlukan pengetahuan stategi dalam bisnis (bussines stategy!. e. #iperlukan pengetahuan mengenai aspek bisnis islami sekaligus meningkatkan muatan&muatan islam dalam setiap perilaku pengelola dan karyawan B' dengan masyarakat pada umumnya dan nasabah pada khususnya. f. )erlu adanya e>aluasi bersama guna memerikan peluang bagi B' untuk lebih kompetitif. #engan cara mendirikan lembaga e>aluasi B' atau sertifikasi B'. Eang berfungsi untuk memberikan laporan peringkat kinerja kwartal atau tahunan B' di seluruh Indonesia. G# K!%imp$lan dan Saran (# K!%imp$lan B' adalah lembaga sosial masyarakat yang berfungsi menghimpun dana&dana sosial yang bersumber dari akat, infak, dan shado=oh atau sumber lain yang halal kemudian didistribusikan kepada musta=i= untuk melakukan pembinaan dan pendanaan berdasarkan sisitem syariah yang menegaskan prinsip penting syariah yang juga sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan ekonomi masyarakat kecil. aka B' mempunyai tugas penting dalam mengembangkan misi keislaman dan dalam segala aspek kehidupan masyarakat.'ugas B' juga mengatasi masalah&masalah kemiskinan karena lapangan pekerjaan baru akan menyumbang angka penurunan kemiskinan dalam mencetak pertumbuhan ekonomi di Indonesia. #engan demikian B', sangat berperan penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat. 2amun terdapat masalah yang menjadi penghambat dari BE untuk survive, masalah tersebut dapat dikategorikan menjadi masalah internal dan masalah eksternal. asalah internal terkait kurangnya kualitas S#, sedangkan masalah eksternal tidak adanya regulasi khusus yang mengatur masalah B'. Kehadiran B' diharapkan dapat mengatasi permasalahan permodalan. 0# Saran a. #itetapkan badan hukum yang jelas serta independen bagi B'. -ali ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam mengi>estasikan uangnya di B' karena secara hukum sudah ada jamianan yang jelas. b. #idirikan satu B' induk dari seluruh B' yang ada di Indonesia. #i mana unsur&unsur di dalamnya harus ada regulasi. adi harus ditetapkan undang&undang khusus untuk B'. )eraturan pelaksanaan sebagai penjabaran dari undang&undang dilakukan secara desentralisasi melalui B' pusat dari setiap daerah, sedangkan induk B' nasional berfungsi sebagai penetapan kebijakan yang bersifat umum. #engan demikian akan memudahkan dalam pengaturan dan penentuan kebijakan dalam rangka pengembangan potensi serta perluasan jaringan B' di seluruh Indonesia. c. )engawasan terhadap B' dilakukan oleh lembaga pengawasan independen. #ewan pengawas memiliki tugas utama dalam pengawasan B' terutama yang berkaitan dengan sistem syariah yang dijalankan. $andasan kerja dewan ini berdasarkan fatwa #ewan Syariah 2asional (#S2!.
Da"/ar R$7$kan
< "priadi ? 8&i:H78:!, diakses 55 sepetember 567J. -ascaryani, '. #., anilati, ".,