SYUKUR DAN IKHLAS
Syukur (Ar:asy-syukr = ucapan, perbuatan, dan sikap terima kasih atau al-hamd; pujian). Dalam ilmu tasawuf : ucapan, sikap dan perbuatan terima kasih kas ih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan kurnia yang diberikan-Nya. Nikmat yang diberikan Allah SWT kepada manusia sangat banyak dan bentuknya bermacam-macam. Setiap detik yang dilalui d ilalui manusia dalam hidupnya tidak pernah lepas dari nikmat Allah SWT. Nikmatnya sangat besar dan banyak ba nyak sehingga bagaimanapun juga manusia tidak akan menghitungnya menghitungnya (QS.16:18). Sejak manusia lahir ke dunia dalam keadaan tidak tahu apa-apa, kemudian diberi Allah pendengaran, penglihatan, dan hati (QS.16:78) sampai meninggal dunia menghadap Allah SWT di akhirat kelak ia tidak akan lepas dari nikmat Allah SWT. Secara garis besar nikmat itu dapat dibahagi d ibahagi dua, iaitu (A) nikmat yang menjadi tujuan dan (B) nikmat yang menjadi alat untuk mencapai tujuan. Nikmat dan tujuan utama (A) yang ingin dicapai oleh umat Islam ialah kebahagian di akhirat. Adapun ciri-ciri nikmat ini adalah: (1) kekal, (2) diliputi oleh kebahagian dan kesenangan, (3) sesuatu yang mungkin dapat dicapai, dan (4) dapat memenuhi segala kebutuhan manusia. Sedangkan nikmat yang kedua (B) meliputi: (1) kebersihan jiwa dalam bentuk iman dan da n akhlak yang mulia; (2)"kelebihan tubuh", seperti kesihatan dan kekuatan; (3) hal-hal yang membawa kesenangan jasmani, seperti harta, kekuasaan, dan keluarga; dan (4) hal-hal yang membawa me mbawa sifat-sifat keutamaan, seperti hidayat, petunjuk, pertolongan dan lindungan Allah SWT. Menurut Imam al-Ghazali, syukur merupakan salah satu makam (darjat/stage) yang paling tinggi dari sabar, khauf (takut) kepada Allah SWT, dan lain-lain. Adapun kesyukuran itu merupakan makam yang mulia dan pangkat yang tinggi sebagaimana firman Allah SWT yang bermaksud dalam surah al-Nahl:114, "Dan bersyukurlah nikmat Allah, jika kamu memang hanya menyembah kepada-Nya sahaja". Cara bersyukur kepada Allah ada tiga: (1) bersyukur dengan hati, iaitu mengakui dan menyedari sepenuhnya bahawa segala nikmat yang diperolehi berasal dari Allah SWT dan tiada seseorang pun selain Allah SWT yang dapat memberikan nikmat itu; (2) bersyukur dengan lidah, iaitu mengucapkan secara jelas ungkapan rasa syukur itu dengan kalimah al-hamd li Allah (segala puji bagi Allah); dan (3) bersyukur dengan amal perbuatan, iaitu mengamalkan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik dan memanfaatkan nikmat itu sesuai dengan ajaran agama.Yang dimaksud dengan mengamalkan anggota tubuh ialah menggunakan anggota tubuh
itu untuk melakukan hal-hal yang positif dan diridai Allah SWT, sebagai perwujudan dari rasa syukur tersebut. Misalnya, jika seseorang memperolehi nikmat harta benda, maka ia mempergunakan harta itu sesuai dengan jalan Allah SWT. Jika nikmat yang diperolehinya berupa ilmu pengetahuan, ia akan memanfaatkan ilmu itu untuk keselamatan, kebahagian, dan kesejahteraan manusia dan diajarkan ilmunya kepada orang lain; bukan sebaliknya, ilmu yang diperolehi digunakan untuk membinasakan dan menghancurkan kehidupan manusia. Wujud dari syukur s yukur kepada Allah SWT yang nyata ialah melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT. Untuk anggota tubuh, misalnya, Imam Ghazali G hazali menegaskan bahawa mensyukuri anggota tubuh yang diberikan Allah SWT meliputi tujuh anggota yang penting, iaitu (1) Mata, mensyukuri nikmat ini dengan tidak mempergunakannya untuk melihat hal-hal yang maksiat; (2) telinga, digunakan hanya untuk mendengarkan hal-hal yang baik dan tidak mempergunakannya untuk hal-hal yang tidak boleh didengar; (3) lidah, dengan banyak mengucapkan zikir, mengucapkan puji-pujian kepada Allah SWT, dan mengungkapkan mengungkapkan nikmat-nikmat yang diberikan d iberikan Tuhan sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah ad-Duha ayat 11 yang bermaksud " Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)" ; (4) tangan, digunakan untuk melakukan kebaikan-kebaikan terutama untuk diri sendiri, mahupun untuk orang lain, dan tidak mempergunakannya untuk melakukan hal-hal yang haram; (5) perut, dipakai hanya untuk memakan makanan yang halal/baik halal/baik dan tidak t idak berlebih-lebihan (mubazir). Makanan itu dimakan sekadar untuk menguatkan tubuh terutama untuk beribadat kepada Allah SWT; (6) kemaluan (seksual), untuk dipergunakan di jalan yang diridai Allah SWT (hanya bagi suami istri) dan disertai niat memelihara diri dari perbuatan yang haram; (7) kaki, digunakan untuk berjalan ke tempat-tempat yang baik, seperti ke masjid, naik haji ke Baitullah (Ka'bah), mencari rezeki yang halal, dan menolong sesama umat manusia. Di samping hal-hal tersebut, syukur kepada Allah SWT dilakukan pula dalam bentuk sujud syukur setelah seseorang ses eorang mendapat nikmat dalam bentuk apa sahaja, mahupun kerana lulus dari musibah dan bencana. Sujud ini hanya dilakukan sekali dan di luar sembahyang. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud disebutkan: " Apabila Nabi Muhammad SWT memperolehi sesuatu yang menggembirakan, baginda tunduk bersujud kerana Allah SWT." Bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan-Nya merupakan
kewajiban manusia, baik dilihat dari sudut fitrahnya, mahupun berdasarkan nas syarak atau hukum Islam (Al-Qur'an dan hadis). Manfaat yang diperolehi dari tindakan bersyukur itu sebenarnya dirasakan oleh manusia yang bersangkutan, antara lain untuk mengekalkan nikmat yang ada dan menambahkan nikmat lain yang berlimpah luah. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah ibrahim ayat 7 yang bermaksud "....Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu dan jika kamu ingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Maksudnya, apabila orang bersyukur atas nikmat Allah SWT, maka akan diberikan-Nya tambahan nikmat. Sebaliknya, orang yang tidak mahu bersyukur (kufur nikmat) akan mendapat siksa yang pedih. Sayugialah hendaknya, setiap manusia tidak melihat kesenangan orang lain yang telah dikurniakan-Nya dalam segala macam kenikmatan dengan pandangan irihati dan kagum, kerana itu akan menyebabkan manusia tersebut menghina nikmat Allah yang diterimanya serta memperkecilkan kurnia itu. Sepatutnya manusia tidak terlalai untuk mensyukuri nikmat Allah terhadapnya. Hal ini mungkin menyebabkan nikmat-nikmat itu dicabut oleh Allah SWT serta dipindahkan dari dirinya. Itulah semua adalah timbul dari sikap tidak bersyukur terhadap nikmat dan tiada mengapa adab dan tertib kepada Tuhannya. Sebaiknya, hendaklah manusia redha terhadap bahagian yang telah ditentukan Allah bagi dirinya, serta tidak lupa mensyukuri segala nikmat-nikmat yang dikurniakan untuknya. Sesudah itu, pohonlah tambahan dari kurnia-kurnia Tuhan itu sebanyak yang perlu, kerana perbendaharaan langgit dan bumi itu adalah dalam genggaman Allah SWT, dan segala rezeki sesuatu ada di dalam tangan-Nya, Dia menggerakkan setiap sesuatu menurut kehendak-Nya sendiri, sedangkan Dia berkuasa atas segala sesuatu.
Definisi Ikhlas dan Cara belajar Ikhlas
Semoga Allah mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. karena betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, kalau tidak ikhlas melakukannya, tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Bertempur melawan musuh, tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan, ia tidak memiliki nilai apapun. Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan, ia pun tidak akan memiliki nilai apapun. Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat, tapi selama adzan bukan Allah yang dituju, hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang, maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai! Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna. Apakah ikhlas itu? Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak menyertakan kepentingan pribadi atau imbalan duniawi dari apa yang dapat ia lakukan. Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq, maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan, tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah. Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah. Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona, tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkan benar-benar menjadi kata yang disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebihnya terserah Allah. Kalau ikhlas walaupun sederhana kata-kata kita, Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu. Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa. Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia. Allah Mahatahu segala lintasan hati, Mahatahu segalanya! Makin bening, makin bersih, semuanya semata-mata karena Allah, maka kekuatan Allah yang akan menolong segalanya.
Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu? Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena ia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan. Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan. Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman. Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa. Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalam hati mengharap pujian, tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru malah cibiran. Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini. Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap. Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.
MEMAHAMI
ARTI HIDUP MEMAHAMI MAKNA HIDUP DALAM ISLAM
HIDUP ini sebuah misteri dan penuh rahasia! Manusia memiliki keterbatasan dalam memahami makna hidup. Pada umumnya, manusia tidak mengetahui banyak hal tentang sesuatu, yang mereka ketahui hanyalah realitas yang nampak saja (Q.S 30: 6-7). Tidak ada seorang pun yang tahu berapa lama ia akan hidup, di mana ia akan mati, (Q.S 31: 34) dalam keadaan apa ia akan mati, dan dengan cara apa ia akan mati, sebagian manusia menyangka bahwa hidup ini hanya satu kali dan setelah itu mati ditelan bumi. Mereka meragukan dan tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan kembali setelah mati (Q.S An-Naml: 67). Adapun mengenai kepercayaan adanya kehidupan setelah mati pandangannya sangat beragam tergantung pada agama dan kepercayaan yang dipeluk dan diyakini. Islam menjelaskan makna hidup yang hakiki melalui perbandingan dua ayat yang sangat kontras, seperti dicontohkan di dalam Alquran. Seorang yang telah mati menurut mata lahir kita, bahkan telah terkubur ribuan tahun, jasadnya telah habis dimakan cacing dan belatung lalu kembali menjadi tanah, namanya sudah hampir dilupakan orang. Tetapi yang mengherankan, Allah SWT memandangnya masih hidup dan mendapat rezeki di sisi-Nya serta melarang kepada kita menyebut mati kepada orang tersebut. Hal ini dapat kita lihat dalam (Q.S 3: 169). "Janganlah kalian menyangka orang-orang yang gugur di jalan Allah itu telah mati, bahkan mereka itu hidup dan mendapat rezeki di sisi Allah." Sebaliknya ada orang yang masih hidup menurut mata lahir kita, masih segar-bugar, masih bernapas, jantungnya masih berdetak, darahnya masih mengalir, matanya masih berkedip, tetapi justru Allah menganggapnya tidak ada dan telah mati, seperti disebutkan dalam firmannya "Tidak sama orang yang hidup dengan orang yang sudah mati. Sesungguhnya Allah SWT mendengar orang yang dikehendaki-Nya, sedangkan kamu tidak bisa menjadikan orang-orang yang di dalam kubur bisa mendengar," (QS Al-Fathir 22). Maksud ayat ini menjelaskan Nabi Muhammad tidak bisa memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya. Dua ayat ini memberikan perbandingan yang terbalik, di satu sisi orang yang telah mati dianggap masih hidup, dan di sisi lain orang yang masih hidup dianggap telah mati. Lalu apa hakikat makna hidup menurut Islam? Seorang filusuf Yunani Descartes pernah mendefinisikan, manusia ada dan dinyatakan hidup di dunia bila ia melakukan aktivitas berpikir. Kemudian Karl Marx menyatakan, manusia ada dan dinyatakan hidup jika manusia mampu berusaha untuk mengendalikan alam dalam rangka mempertahankan hidupnya.
Sedangkan Islam menjelaskan manusia ada dan dianggap hidup jika ia telah melakukan aktivitas "jihad" seperti yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Q.S. Ali Imron: 169 di atas. Tentu saja jihad dalam pengertian yang sangat luas. Jihad dalam pengertian bukan hanya sebatas mengangkat senjata dalam peperangan saja, tetapi jihad dalam konteks berusaha mengisi hidup dengan karya dan kerja nyata. Jihad dalam arti berusaha memaksimalkan potensi diri agar hidup ini berarti dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Misalnya, seseorang yang berusaha mencari dan menemukan energi alternatif ketika orang sedang kesulitan BBM itu juga sudah dipandang jihad karena ia telah mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Seseorang yang keluar dari sifat malas, kemudian bekerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, itu juga termasuk jihad karena ia telah mampu mengalahkan hawa nafsunya sendiri, dan bukankah ini jihad yang paling besar karena Rasulullah sendiri menyatakan bahwa jihad yang paling akbar adalah melawan hawa nafsu sendiri. Hidup dalam pandangan Islam adalah kebermaknaan dalam kualitas secara berkesinambungan dari kehidupan dunia sampai akhirat, hidup yang penuh arti dan manfaat bagi lingkungan. Hidup seseorang dalam Islam diukur dengan seberapa besar ia melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai manusia hidup yang telah diatur oleh Dienull Islam. Ada dan tiadanya seseorang dalam Islam ditakar dengan seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh umat dengan kehadiran dirinya. Sebab Rasul pernah bersabda "Sebaik-baiknya manusia di antara kalian adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain. (Alhadis). Oleh karena itu, tiada dipandang berarti (dipandang hidup) ketika seseorang melupakan dan meninggalkan kewajiban-kewajiban yang telah diatur Islam. Dengan demikian, seorang muslim dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas hidup sehingga eksistensinya bermakna dan bermanfaat di hadapan Allah SWT, yang pada akhirnya mencapai derajat Al-hayat Al-thoyyibah (hidup yang diliputi kebaikan). Untuk mencapai derajat tersebut maka setiap muslim diwajibkan beribadah, bekerja, berkarya berinovasi atau dengan kata lain beramal saleh. Sebab esensi hidup itu sendiri adalah bergerak (Al-Hayat) kehendak untuk mencipta (Al-Khoolik), dorongan untuk memberi yang terbaik (Al-Wahhaab) serta semangat untuk menjawab tantangan zaman (Al-Waajid). Makna hidup yang dijabarkan Islam jauh lebih luas dan mendalam dari pada pengertian hidup yang dibeberkan Descartes dan Marx. Makna hidup dalam Islam bukan sekadar berpikir tentang realita, bukan sekadar berjuang untuk mempertahankan hidup, tetapi lebih dari itu memberikan pencerahan dan keyakinan bahwa. Hidup ini bukan sekali, tetapi hidup yang berkelanjutan, hidup
yang melampaui batas usia manusia di bumi, hidup yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan sang Kholik. Setiap orang beriman harus meyakini bahwa setelah hidup di dunia ini ada kehidupan lain yang lebih baik, abadi dan lebih indah yaitu alam akhirat (Q.S. Adl-dluha: 4). Setiap muslim yang aktif melakukan kerja nyata (amal saleh), Allah menjanjikan kualitas hidup yang lebih baik seperti dalam firmannya "Barang siapa yang melakukan amal saleh baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan ia beriman, maka pasti akan kami hidupkan ia dengan al-hayat al-thoyibah (hidup yang berkualitas tinggi)." (Q.S. 16: 97). Ayat tersebut dengan jelas sekali menyatakan hubungan amal saleh dengan kualitas hidup seseorang. Aktualisasi diri! Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah pengakuan dari komunitas manusia yang disebut masyarakat. Betapa menderitanya seseorang, sekalipun umpamanya ia seorang kaya raya, berkedudukan, mempunyai jabatan, namun masyarakat di sekitarnya tidak mengakui keberadaannya bahkan menganggapnya tidak ada, antara ada dan tiada dirinya tidak berpengaruh bagi masyarakat. Dan hal ini adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat muslim. Terlebih rugi lagi jika keberadaan kita tidak diakui oleh Allah SWT, berarti alamat sebuah kemalangan yang akan menimpa. Ketika usia kita tidak menambah kebaikan terhadap amal-amal, ketika setiap amal perbuatan tidak menambah dekatnya diri dengan Sang Pencipta, berarti hidup kita sia-sia belaka. Allah menganggap kita sudah mati sekalipun kita masih hidup. Oleh karena itu, seorang muslim "diwajibkan" untuk mengaktualisasikan dirinya dalam segenap karya nyata (amal saleh) dalam kehidupan. "Sekali berarti, kemudian mati" begitulah sebaris puisi yang diungkapkan penyair terkenal Chairil Anwar. Walaupun ia meninggal dalam keadaan masih muda dan telah lama dikubur di pemakaman Karet Jakarta, tetapi nama dan karya-karyanya masih hidup sampai sekarang. Kalau Chairil Anwar telah "berjihad" selama hidupnya di bidang sastra. Bagaimana dengan kita? Mari berjihad dengan amal saleh di bidang-bidang yang lain. Agar kita dipandang hidup oleh Allah SWT. Amin.***
Arti Hidup Yang Sebenarnya
Kadang terlintas dipikiranku,Apa sebenarnya arti kehidupanini sesungguhnya?Setiap manusiatentunya memilki kehidupannya masingmasing.Semuanya memiliki artikehidupan yang berbeda,Seperti kamudan aku tentu berbeda tentangpengertian hidup.Berbeda manusiaberbeda pula arti kehidupan seseorang dan setiap manusia juga mempunyai jalan masing-masing untuk hidup.hal inilah yangmenyebabkan setiap manusiamempunyai pengertian hidup yangberbeda.Adayang sadar dan ada pula yangtidak menyadari apa sebenarnya arti dari sebuah kehidupan yang sesungguhnya.Tidak ada yang bisa menyangkal kalau seseorang belum mengetahui akan arti sebuah kehidupan yang sesungguhnya.Tentu semuanya memerlukan proses.Dalam proses inilah manusia mencari akan arti dari sebuah kehidupan yang sesungguhnya.Saat manusia menemukan arti kehidupannya selanjutnya manusia berpikir untuk apa arti kehidupan ini?Begitu manusia menemukan untuk apa arti kehidupan tersebut.berarti ia telah menemukan jati diri yang sesungguhnya.Terlintas dibenakku ketika melihat seorang kakek berjalan kaki dengan penglihatan yang kurang sempurna begitu semangatnya ia menggeluti pekerjaan sebagai penjual keliling.Rasa iba datang ketika melihat kondisi tersebut akan tetapi dibenakku begitu terinspirasi akan pencarian arti dari sebuah kehidupan yang sesungguhnya.Kemudian ada lagi suatu cerita ketika yang bertolak 180 derajat dari kisah seorang kakek tadi.Seseorang yang hidupnya berkecukupan,penuh dengan kesenangan tiada derita yang menghampirinya akan tetapi ia tidak mempunyai arti kehidupan yang sesungguhnya,Untuk apa arti kehidupannya?Ia sendiri tidak pernah menyadarinya.Kadang kita juga sering kehilangan akan arti sebuah kehidupan yang sesungguhnya.Tak sedikit pula orang yang patah semangat,putus asa dalam menjalani kehidupan.stress karena tak mempunyai arah dan tujuan hidup. Betapa pentingnya dalam diri seseorang memahami akan arti kehidupan yang sesungguhnya.Mungkin diri kita akan terasa goyang saat diterpa musibah.Kehilangan akan sesuatu ataupun lainnya yang menyebabkan diri terombang-ambing dalam kehidupan.Seandainya kita benar-benar memahami arti sebuah kehidupan tentu kita akan benar-benar tegar dalam menghadapi setiap gejolak kehidupan.Sebagai manusia yang beragama tentunya kita mempunyai sandaran hidup akan keyakinan kita terhadap tuhan.Kita bisa menemukan arti kehidupan sesungguhnya lewat agama yang kita anut.Kita terus berpikir dan mencari sampai pada titik yang mempertemukan antara diri dengan tuhan.Dengan begitu kita akan\ sadar sejauh mana kita mengartikan kehidupan ini. Dan pada akhirnya tinggal kita sendiri yang menyimpulkan Apa arti kehidupan ini?Untuk Apa?Dan Akan Dibawa Kemana Arah Kehidupan Kita Tersebut?
mungkin kita sebagai manusia akan terus berpikir dan mencari. Maka sempatkanlah diri anda untuk berpikir dan terus mencari Arti kehidupan ini.Kita boleh berbeda akan pengertian arti kehidupan ini,tetapi kita jangan pernah samasama terjerumus kedalam gejolak kehidupan yang akan menyesatkan diri kita sendiri. IKHTIAR DAN DOA
Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguhsungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Akan tetapi, usaha kita gagal, hendaknya kita tidak berputus asa. Kita sebaiknya mencoba lagi dengan lebih keras dan tidak berputus asa. Kegagalan dalam suatu usaha, antara lain disebabkan keterbatasan dan kekurangan yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri. Apabila gagal dalam suatu usaha, setiap muslim dianjurkan untuk bersabar karena orang yang sabar tidak akan gelisah dan berkeluh kesah atau berputus asa. Agar ikhtiar atau usaha kita dapat berhasil dan sukses, hendaknya melandasi usaha tersebut dengan niat ikhlas untuk mendapat ridha Allah, berdoa dengan senantiasa mengikuti perintah Allah yang diiringi dengan perbuatan baik, bidang usaha yang akan dilakukann harus dikuasai dengan mengadakan penelitian atau riset, selalu berhati-hati mencari teman (mitra) yang mendukung usaha tersebut, serta memunculkan perbaikan-perbaikan dalam manajemen yang professional. Ada beberapa prinsip dasar ikhtiar yaitu: (1) Dilakukan dengan niat yang benar. ³Sesungguhnya Allah mencintai hamba Nya yang bekerja. Barang siapa yang bekerja keras mencari nafkah yang halal untuk keluarganya, sama seperti mujahid di jalan Allah.´ ( HR Ahmad );
(2) Menggunakan input yang halal. ³Bertakwalah kepada Allah dan sederhanakanlah dalam mencapai rizki. Ambillah apa yang halal, dan tinggalkanlah apa yang haram.´ ( HR Ibn Majah );
(3) Mengikuti proses sesuai tuntunan syariah (menghindari riba, gharar, dan maysir). ³Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.´. (QS An Nisaa¶ :29);
(4) Mengelola ikhtiar dengan baik (profesional) yang didasarkan kepada pengetahuan yang cukup terhadap apa yang dikerjakan. ³Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.´ (QS An Nisaa¶ : 5) ³Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas ( pandai memelihara harta ) , maka serahkan kepada mereka harta-hartanya.´ (QS An Nisaa¶ : 6 );
(5) Selalu berdoa dan memasrahkan hasil ikhtiar kepada Allah setelah melakukannya. Ibnu Mas¶ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. berdoa, ³ Ya Allah, aku mohon kepadamu petunjuk, ketakwaaan, kesejahteraan dan kekayaan.´ ( HR Muslim ). ³Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.´ (QS Al Hadiid : 5)
Definisi Doa / Do'a / Berdoa - Arti, Pengertian, Taca Cara, dan Waktu Mustajab Agama Islam A. Arti Doa / Do'a Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya. B. Tujuan Berdo'a / Berdoa - Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT - Agar selamat dunia akhirat - Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT - Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk C. Waktu-waktu yang tepat / mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT - Ketika membaca AlQuran - Setelah Solat wajib - Pada saat tengah malam setelah sholat tahajud - Saat melaksanakan ibadah haji - Saat berpuasa wajib dan sunah
D. Adab atau Tata cara Berdoa / berdo'a - Menghadap ke Kiblat / Ka'bah - Sebelum berdoa membaca basmalah, istighfar dan hamdalah. Kemudian diikuti salawa nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. - Mengangkat kedua telapak tangan sebelum berdoa dan mengusap muka dengan telapak tangan setelah doa. - Melembutkan suara dan tenang saat berdoa - khusyuk, ikhlas dan serius - Berharap agar doanya diterima Allah SWT - Berdoa berulang-ulang di lain waktu untuk menunjukkan keseriusan kita agar dikabulkan oleh Allah SWT - Setelah berdoa ditutup dengan salawat nabi dan pujian pada Allah SWT. Dalam Al-Quran banyak sekali kata-kata do¶a dalam pengertian yang bebeda. Abû Al-Qasim Al-Naqsabandî dalam kitab syarah Al-Asmâ¶u al-Husnâ menjelaskan beberapa pengertian dari kata doa. Pertama, do¶a dalam pengertian ³Ibadah.´ Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 106. Artinya: ³Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau.´ Maksud kata berdo¶a di atas adalah ber-´ibadah´ (menyembah). Yaitu jangan menyembah selain daripada Allah, yakni sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan madarat kepadamu. Kedua, doa dalam pengertian ³Istighatsah´ (memohon bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 23 dibawah ini. Artinya: ³Dan berdo¶alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang-orang yang dapat membantumu.´ Maksud kata ber-´doa´ (wad¶u) dalam ayat ini, adalah ³Istighatsah´ (meminta bantuan, atau pertolongan). Yaitu mintalah bantuan atau pertolongan dari orangorang yang mungkin dapat membantu dan memberikan pertolongan kepada kamu.
Ketiga, Doa dalam pengertian ³permintaan´ atau ³permohonan.´ Seperti dalam AlQuran surah Al-Mu¶min ayat 60 dibawah ini. 60. Dan Tuhanmu berfirman: ³Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [1327] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina´. Maksud kata ³Doa´ (ud¶ûnî) dalam ayat ini adalah, ³memohon´ atau ³meminta.´ Yaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) nisscaya Aku (Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kamu itu. Keempat, Doa dalam pengertian ³percakapan´. Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 10 dibawah ini. 10. Do¶a [671] mereka di dalamnya ialah: ³Subhanakallahumma´ [672], dan salam penghormatan mereka ialah: ³Salam´ [673]. Dan penutup do¶a mereka ialah: ³Alhamdulilaahi Rabbil µaalamin [674]. Artinya: ³Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Subhânakallâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan).´ Kelima, Doa dalam pengertian ³memanggil.´ Seperti firman Allah dalam Al-Quran dibawah ini. Artinya: ³Pada hari, dimana la mendoa (memanggil) kamu.´ Maksud kata ³doa´ (yad¶û) dalam ayat ini adalah ³memanggil.´ Yaitu, pada suatu hari, dimana la (Tuhan) menyeru (memanggil) kamu. Keenam, Doa dalam pengertian ³memuji.´ Seperti dalam Al-Quran surah Al-Isrⶠayat 110 dibawah ini. Artinya: ³Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang).´ Maksud kata ³doa ´ (qulid¶û) dalam ayat ini adalah ³memuji´. Yaitu, pujilah olehmu Muhammad akan Allah atau pujilah olehmu Muhammad akan Al-Rahmân. Maka atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ³doa´ adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya. Atau dengan istilah Al-Tîbî seperti dikutip Hasbi Al-Shidiq ³do¶a´ adalah ³Melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan (kebutuhan) dan ketundukan kepada Allah Swt.´ 186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Asbabun nuzul : Ayat ini turun berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: ³Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?´ Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini (S. 2: 186) sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah asSajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu¶awiyah bin Jaidah, dari bapaknya yang bersumber dari datuknya.) Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun sebagai jawaban terhadap beberapa shahabat yang bertanya kepada Nabi SAW: ³Dimanakah Tuhan kita?´ (Diriwayatkan oleh µAbdurrazzaq dari Hasan, tetapi ada sumber-sumber lain yang memperkuatnya. Hadits ini mursal.) Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW: ³Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, karena Allah SWT telah berfirman ³Ud¶uni astajib lakum´ yang artinya berdoalah kamu kepada-Ku, pasti aku mengijabahnya) (S. 40. 60). Berkatalah salah seorang di antara mereka: ³Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?´ Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (S. 2: 186) (Diriwayatkan oleh Ibnu µAsakir yang bersumber dari Ali.) Sebotol heroin yang merupakan salah satu narkoba yang paling dikenal. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya olehDepartemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. [rujukan?] Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (UndangUndang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis narkotika adalah: Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campurancampuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide), dsb. Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat, seperti:
Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb. Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. [rujukan?] Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. [rujukan?] Tentu saja hal ini bisa membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan [rujukan?], namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. [rujukan?] Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba. Kelompok Berdasarkan Efek Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut: Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD Stimulan, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw Adiktif, Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja, heroin, putaw Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian [sunting]Jenis
Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan. Ganja (C annabis sativa syn. C annabis indica ) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol ) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewaShiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
Pemanfaatan Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak. Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan. Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan. Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Budidaya Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk. Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan ³efek stimulan´.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif. Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya.
Kadang disebut juga Napza(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan. Zat-zat berbahaya tersebut tergolong menjadi;
Narkotika Psikotropika Zat-zat Adiktif [sunting]Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca(kokain), dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah:
Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu Codein atau Kodein Methadone (MTD) LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs PC mescalin barbiturat Demerol atau Petidin atau Pethidina Dektropropoksiven Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian) NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA. Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
PENYEBABNYA SANGATLAH KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI BER BAGAI
1.
FAKTOR
Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya. 2.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA. GEJALA KLINIS PENYALAH GUNAAN NAPZA 1.
Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan. 2.
Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa
ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain. Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik. Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.***