BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Baut atau sekrup adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada heliks pada permukaannya. Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat sebagai pengikat ( fastener ) untuk menahan dua objek bersama, dan sebagai pesawat sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque) torque) menjadi gaya linear. Baut dapat juga didefinisikan sebagai bidang sebagai bidang miring yang membungkus suatu batang. Sebagian besar baut dipererat dengan d engan memutarnya searah memutarnya searah jarum jam, yang jam, yang disebut ulir kanan. Baut dengan ulir kiri digunakan pada kasus tertentu, misalnya saat baut akan menjadi pelaku torsi berlawanan torsi berlawanan arah jarum jam. Pedal jam. Pedal kiri dari sepeda memiliki ulir kiri.
B. TUJUAN Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah agar kita mengetahui bagaimana cara pembuatan baut dan fungsinya.
C. ALAT DAN BAHAN a.
ALAT 1.Mesin bubut 2.Pahat ulir 3.Jangka sorong 4.Pahat muka 5.Mall ulir b. BAHAN 1.Besi as D30
D. MODAL PEMBUATAN BAUT 1. Besi as D30 Dibutuhkan sepanjang 15 cm dengan harga besi s enilai Rp. 5000 2. Mall ulir seharga Rp. 50.000 3. Pahat muka seharga Rp. 35.000 4. Jangka sorong seharga Rp. 125.000 5. Pahat ulir seharga Rp. 78.000 6. Mesin bubut disediakan oleh laboratorim fakultas teknik
BAB II RINGKASAN TEORI A.
Pengertian dan Jenis Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain. Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis :
• Baut Hitam Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk konstruksi ringan / sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm. • Baut Pass Yaitu baut dari baja mutu tinggi ( ‡ St -42 ) dipakai untuk konstruksi berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang dan diameter batang baut relatif pass yaitu kelonggaran £ 0,1 mm. Bentuk baut untuk baja bangunan yang umum dipakai adalah dengan bentuk kepala/mur segi enam sebagai berikut :
Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :
1) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan. 2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang. 3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ). 4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi berat /jembatan
BAB III PROSES PENGERJAAN
A.
Cara kerja pembuatan baut
1. Pertama membuat diameter yang tepat,seperti yang diinginkan atau sesuai mur yang akan dipasangkan. Pada bagian akhir,kita membuat a lur untuk pembebas pahat atau sering disebut undercut.
bakal drat dengan alur(undercut)
2. Kedua,tentukan posisi roda gigi yang sesuai dengan kisar/pitch/gang dari ulir yang akan dibuat. Perhatikan tabel pada mesin bubut,kalau-kalau kita perlu melakukan pergantian roda gigi.Kalau posisi gir dan tuas-tuas pengaturnya sudah sesuai bisa dilanjutkan dengan langkah selanjutnya.
tabel drat
setting gear
roda gigi pengganti 3. Ketiga,persiapkan pahat bubut ulirnya.Cara mengasahnya hampir sama dengan mengasah pahat bubut muka,cuma bentuknya harus sesuai dengan jenis drat yang dibuat. Ulir metrik memiliki sudut 60 derajat,seedangkan withworth 55 derajat. Bila perlu gunakan plat penyetel pahat.
pahat ulir segi tiga 4. Keempat,atur putaran spindel ke kecepatan yang sesuai dengan kondisi bahan benda kerja. Rata-rata kita pakai kecepatan 100 rpm. Selanjutnya kita mulai menghidupkan mesin dan menekan tuas otomatis drat dan memulai proses pemakanan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah jangan melepas tuas ini sebelum proses pembuatan drat selesai. Melepasnya,misalnya karena memperbaiki pahat,akan memerlukan penyetelan kembali agar kembali ke alur pemakanan semula. Pada saat pemakanan perhatikan skala ukuran yang ada di tuas eretan meli ntang. Setel lah pada posisi angka tertentu atau 0 agar memudahkan proses pemakanan selanjutnya. Kedalaman pemakanan kurang lebih 0.1mm. Pada saat gerakan kembali ke posisi awal,bebaskan pahat dari sentuhan ke benda kerja. Setelah di posisi awal lagi,kembalikan ke titik pemakanan yang ditandai tadi,ditambah 0.1mm untuk pemakanan berikutnya. Begitu seterusnya sampai mendapatkan ulir yang pas dengan murnya…..
BAB IV PENUTUP A.
SARAN
Jika hendak memulai proses pengerjaan pembuatan baut, utamakanlah keselamatan. Gunakanlah alat-alat keselamatan dalam bekerja, jika anda memiliki rambut panjang sebaiknya menggunakan penutup kepala.
B.
KESIMPULAN
Baut digunakan sebagai pengikat suatu benda agar benda tersebut menyatu. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali. Sebagian besar baut dipererat dengan memutarnya searah jarum jam, yang disebut ulir kanan. Baut dengan ulir kiri digunakan pada kasus tertentu, misalnya saat baut akan menjadi pelaku torsi berlawanan arah jarum jam. Pedal kiri dari sepeda memiliki ulir kiri.