WHITEPAPER CLINICAL PRIVILEGES DOKTER SPESIALIS ANAK RS .. BAB I PENDAHULUAN
1.1 1.1 Latar Latar Belak Belakang ang Perkembangan ilmu dan teknologi mengakibatkan pola penanggulangan dan penanganan penyakit atau masalah kesehatan akan mengalami kemajuan sehingga menjadi lebih efektif, lebih beragam dan lebih canggih canggih namun menjadi menjadi lebih mahal. mahal. Oleh karena itu diperluka diperlukann kemampua kemampuann untuk untuk menyarin menyaringg dan menapis penerapannya sesuai dengan budaya bangsa dan tahapan pembangunan. Untuk memenuhi tuntutan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas, diperlukan tenaga kesehatan yang sesuai dan berkualitas yaitu tenaga kesehatan profesional yang didukung oleh penguasaan penguasaan ilmu dan teknologi yang kuat dan rasional. Selain Selain itu dokter dokter spesialis spesialis anak tidak hanya berfungsi berfungsi sebagai sebagai tenaga tenaga profesion profesional al dalam dalam pelayana pelayanann kesehatan anak melainkan melainkan juga diharapkan mempunyai kemampuan kemampuan akademik sebagai sebagai tenaga peneliti dan tenaga pendidik. Untuk menjaga dan menjamin kompetensi yang ditetapkan tersebut dapat tercapai maka diperlukan Standar pendidikan dokter spesialis anak yang bersifat nasional. Kompetensi dibidang profesi kedokteran harus dibangun secara komprehensif, terpadu, terstruktur dan bersifat bersifat akademik akademik dan professio professional. nal. Tuntutan Tuntutan seperti seperti ini dapat dapat terpenuhi terpenuhi dengan dengan mengacu mengacu kepada kepada Kurikulum Kurikulum erbasis erbasis Kompetens Kompetensi,i, yang pada pada penerapa penerapannya nnya memerluk memerlukan an konsisten konsistensi, si, kedisplin kedisplinan an dan komitmen yang tinggi. erdasarkan SK !endiknas "o #$%U%&''&, kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung ja(ab yang dimilki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas)tugas di bidang perkejaan tertentu. *i bidang kedokteran, kompetensi dokter adalah penerapan pengetahuan melalui ketrampilan, kecakapan serta kemampuan professional dalam hal menjalin hubungan antar manusia, pengambilan keputusan, kemampuan psikomotor, psikomotor, serta moral moral dan etika dengan tujuan tujuan untuk memberikan pelayanan pelayanan kesehatan paripurna bagi masyarakat.
1.2. Dkter S!e"#al#" Anak *okter Spesialis +nak +nak adalah seorang dokter dokter yang telah mencapai kompetensi kompetensi tertentu secara profesional mengkhususkan diri melayani anak sehat dan anak sakit dalam keluarga maupun dalam masyarakat sejak konsepsi sampai akhir usia remaja serta mempunyai kemampuan untuk menyerap, mengembangkan dan menyebarluaskan menyebarluaskan lmu Kesehatan +nak. 1
*okter Spesialis +nak adalah dokter yang memiliki kualifikasi sebagai berikut . /ulus /ulus pendidik pendidikan an dokter dokter yang yang diaku diakuii Pemerint Pemerintah ah ndon ndonesia esia &. /ulus pendidikan pendidikan Spesialisasi Spesialisasi +nak dari pusat Pendidikan Pendidikan Spesialis Spesialis +nak yang telah diakui diakui di ndonesia ndonesia *okter Spesialis +nak harus mempunyai kompetensi sbb . Kompet Kompetens ensii akadem akademik ik pering peringkat kat magis magister ter yang yang mampu mampu menye menyerap rap,, meneli meneliti, ti, menge mengemb mbang angkan kan dan dan menyebarkan ilmu kesehatan anak sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. &. Kompeten Kompetensi si profesional profesional peringkat peringkat dokter dokter spesialis yang mampu mampu memberikan memberikan pelayana pelayanann kesehatan kesehatan anak secara paripurna dalam tingkat spesialistik bertaraf internasional sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat. *okter Spesialis Paru 0 Pernafasan harus mempunyai pengetahuan teori pemahaman tentang teori, keterampilan dan profesional -
. !amp !ampuu mene menera rapk pkan an prin prinsi sip) p) prin prinsip sip dan dan meto metode de berp berpik ikir ir ilmi ilmiah ah dala dalam m meme memeca cahk hkan an masa masala lahh kesehatan anak. &. !mpu mengenal mengenal,, merumuskan merumuskan pendekatan pendekatan penyeles penyelesaian aian dan menyusun menyusun prioritas prioritas masalah masalah kesehatan kesehatan anak dengan cara penalaran ilmiah, melalui perencanaan, implementasi dan e1aluasi terhadap upaya pre1entif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. 2. !engu !enguasa asaii penge pengetah tahua uann serta serta mengi mengikut kutii perkem perkemban bangan gan ilmu ilmu dan dan tekno teknolog logii dalam dalam membe memberika rikann pelayanan kesehatan anak. #. !empu !empunya nyaii ketera keteramp mpila ilann dan sikap yang baik sehing sehingga ga sangg sanggup up memaha memahami mi dan dan memeca memecahka hkann masalah masalah kesehatan kesehatan anak secara secara ilmiah ilmiah dan dapat dapat mengamalk mengamalkann annya ya kepada kepada masyaraka masyarakatt secara secara optimal. $. !ampu !ampu menangani menangani setiap kasus pediatric pediatric spesialist spesialistik ik dengan kemampu kemampuan an profesiona profesionalisme lisme yang tinggi tinggi melalui pendekatan kedokteran berbasis bukti 341idence ased !edicine5. 6. !ampu !ampu melaku melakukan kan pelaya pelayana nann keseha kesehatan tan anak anak melalu melaluii komun komunika ikasi si interp interpers ersona onal,l, sehin sehingga gga anank anank dapat tumbuh dan berkembang optimal secara fisik, mental dan sosial dengan upaya pencegahan, pengobatan, pengobatan, peningkatan kesehatan dan rehabilitasi. 7. !ampu !ampu meningkatka meningkatkann pelayanan pelayanan profesi profesi dengan jalan jalan penelitian penelitian dan pengemb pengembanga angann bidang lmu Kesehatan +nak. 8. !ampu !ampu meningkatka meningkatkann kuantitas kuantitas dan kualitas kualitas penelitian penelitian dasar, dasar, klinis dan lapangan lapangan serta mempun mempunyai yai moti1asi mengembangkan pengalaman belajarnya sehingga dapat mencapai tingkat akademik yang lebih tinggi. 9. !ampu !ampu mengorgani mengorganisasi sasi pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan anak anak sehingga sehingga menjadi pemuka pemuka dalam pengemba pengembanga ngann pelayanan kesehatan anak dengan profesionalisma tinggi. '. !ampu berpartisipasi berpartisipasi dalam kependidikan kesehatan kesehatan umumnya, ilmu kesehatan kesehatan anak khususnya. . ersifat ersifat terbuka, terbuka, tanggap terhadap terhadap perubah perubahan an dan kemajuan kemajuan ilmu dan teknologi, teknologi, ataupun ataupun masalah masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan ilmu kesehatan anak. &. !empunyai rasa tanggung tanggung ja(ab dalam dalam melakukan profesi kedokteran kedokteran dalam suatu sistem sistem pelayanan sesuai dengan Sistem Kesehatan "asional dan berpegang teguh pada 4tik Kedokteran ndonesia.
1.$. Per%#&!'nan ( Pen)#)#kan*Aka)ek + 2
. katan katan *okter Spesialis Spesialis +nak +nak ndonesia ndonesia 3*+5 3*+5 merupakan merupakan (adah profesi profesi spesialisasi spesialisasi +nak. +nak. &. Kolegium Kolegium lmu Keseheta Kesehetann +nak 3K+5 ndonesia ndonesia
BAB II STANDAR PELA,ANAN 3
2.1. Stan)ar K&!eten"# . +lergi munologi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. <. r. s.
+nafilaksis Urtikaria 4dema angioneurotik *ermatitis :initis alergika Sinusitis paranasalis +sma bronkial dan batuk kronik Konjungti1itis 1ernalis +lergi obat +lergi makanan Sindrom Ste1en);ohnson "ekrolisis epidermal toksik Penyakit defisiensi imun Penyakit auto imun +rtritis rheumatoid ju1enilis /upus eritematosis sistemik Purpura =enoch) Schonlein Acquired Immune Deficiency Syndrome Sengatan serangga
&. +spek Pediatri dalam lmu edah a. edah efektif pada bayi dan anak dengan kelainan ba(aa yang dapat diperbaiki b. edah akut pada bayi dan anak dengan trauma, aspirasi benda asing, tertelan benda asing, akut abdomen, atau infeksi akut c. Penyakit menahun yang perlu pembedahan 2. *ermatologi a. b. c. d.
Kelainan congenital dan perkembangan Kelainan kulit dengan manifestasi klinik nfeksi kulit *ermatitis
#. 4ndokrinologi a. Pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan 4
Pera(akan pendek Pera(akan tinggi Obesitas - Obesitas hormonal - Perbedaan obesitas hormonal dan obesitas nutrisional >angguan keseimbangan cairan dan elektrolit - *iabetes insipidus - S+*= >angguan kelenjar tiroid - =ipotiroid - =ipertiroid - Struma - Tumor *iabetes mellitus - *iabetes mellitus tipe - *iabetes mellitus tipe & - *iabetik ketoasidosis - ayi dari ibu *! - "eonatal diabetes =ipoglikemia - =ipoglikemia pada bayi - =ipoglikemia pada anak =yperplasia adrenal congenital Sindroma ?ushing dan Penyakit ?ushing Testis dan gangguannya +mbigus genitalia - *isgenesis gonad - !ikropenis - Pseudohermaprodit Kelenjar paratiroid dan gangguannya - =ipoparatiroid
-
b.
c.
d.
e.
f.
g. h. i. j.
k.
$. >astro =epatologi Gastroenterologi : a. *isfagia b. +noreksia c. !untah - :efluks gastroesofagus - !untah menetap - !untah bedah d. *iare - *iare akut - Sindrom diare kronik - !alabsorbsi dan intoleransi kronik - Terapi nutrisi enteral 5
+lergi makanan Pera(atan pasca bedah intestinal e. Perdarahan saluran cerna - Perdarahan saluran cerna sederhana - Perdarahan saluran cerna yang sulit f. Kembung - Kembung non)bedah - Kembung bedah - 4nterokolitis nekrotikans g. Konstipasi - Konstipasi akibat pengaruh makanan - Konstipasi akibat kelainan ba(aan - Konstipasi akibat infeksi - Konstipasi akibat obat h. Sakit perut - Sakit perut akut - Sakit perut berulang - Sakit perut bedah i. >angguan tumbuh kembang akibat penyakit saluran cerna - !asukan kalori yang tidak adekuat - !alabsorbsi dan kehilangan kalori terlalu banyak - *iare kronik - >angguan fugsi limfatiksaluran cerna j. Keracunan makanan oleh - ahan kimia - akteri beracun dalam bahan makanan - ahan makan yang tercemar jamur beracun - ahan makanan yang beracun - ahan makanan yang mengandung atau tercemar logam berat Hepatologi : a. Kolestasis - Kolestasis intrahepatik pada bayi dan anak - nfeksi - Sepsis - @irus hepatotropik +)? - @irus non)hepatotropik - TO:?= - !etabolik - Sindrom +lagille - *efisiensi alfa antitripsin - >alaktosemia - Tirosinemia - Kolestasis ekstrahepatik pada bayi dan anak - +tresia bilier - AInspissated bile syndrome” - Kista duktus koledokus - Kolelitiasis
-
6
-
Kolesistitis
b. =epatitis akut - =epatitis 1irus hepatotropik +)? - =epatitis 1irus non +)? - =epatitis non 1irus 3 karena obat, bakteri, parasit5 c. =epatitis kronik - =epatitis 1irus hepatotropik 3)?5 - =epatitis karena kelainan metabolic - “Glycogen storage disease” - Sindrom +lagille - *efisiensi alfa B antitripsin - >alaktosemia - Penyakit Cilson - =epatitis autoimun d. Tumor hati - =epatoblastoma - Karsinoma hepatoseluler e. Kelainan hati akibt obat - Parasetamol - Sitostatika - Tuberkulostatik - +ntikon1ulsan f. Penyakit hati metabolic - >angguan metabolisma karbohidrat - >angguan metabolisme protein - >angguan metabolisme lemak - >angguan metabolik lain - *efisiensi alfa antitripsin - Penyakit Cilson g. Sirosis hepatis dan hipertensi porta - Sirosis ahti - =ipertensi porta karena sirosis - =ipertensi porta karena kelainan ekstrahepatik - +sites refrakter karena sirosis hati h. >agal hati fulminant i. Penyakit sistemik yang berpengaruh pada hati - >agal jantung kanan - Septikemia - /eukemia - Tumor yang bermetastasis ke hati - Tuberkulosis milier - !alnutrisi berat j. Transplantasi hati 6. >igi dan mulut 7
a. Odontologi - Pertumbuhan gigi normal - Kelainan gigi karena gangguan pertumbuhan gigi - Kelainan gigi pada penyakit sistemik - Karies dentis - Penyakit periodontal b. Stomatologi - Penyakit jaringan lunak mulut yang sering ditemukan - Penyakit kelenjar sali1a - Penyakit pada rahang - Kelainan pertumbuhan rahang - Trauma mulut 7. >iDi dan metabolik a. b. c. d. e. f. g. h. i.
/atar belakang teori giDi klinik Penilaian status giDi +ir susu ibu Pengganti air susu ibu Pensapihan Kesulitan makan pada anak >iDi salah *ukungan giDi >iDi komunitas
8. =ematologi a. +nemia - +nemia defisiensi besi - +nemia defisiensi asam folat dan 1itamin & - +nemia hemolitik autoimun - +nemia pasca perdarahan - +nemia aplastic b. Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir c. *efisiensi >6P* d. Thalassemia e. =emoglobinopati lain f. Idiopathic hrombocytopenic !urpura g. Amega"aryocytic hrombocytopenic !urpura h. Trombopatia i. =emofilia j. Penyakit @on Cillebrand k. *efisiensi @itamin K l. Kelainan pembuluh darah m. /eukemia 8
n. Tumor ganas padat 9. Kardiologi a. Penyakit jantung ba(aan - *efek septum atrium - *efek septum 1entrikel - *uktus arteriosus persisten - Stenosis pulmonal - =ipoplasia jantung kiri - Stenosis aorta - Koarktasio aorta - Tetralogi Eallot - +tresia tricuspid - Transposisi arteria besar - +nomali drenase 1ena pulmonalis - Double outlet right #entricle - *ekstrokardia b. *emam reumatik dan penyakit jantung reumatik c. Penyakit jantung didapat non)reumatik - nfeksi - 4ndokarditis - !iokarditis - Perikarditis dan efusi perikardium - Penyakit Ka(asaki - Penyakit Takayasu - "on) infeksi Kelainan kardio1askuler pada - >lomerulonefritis - =ipertensi - >angguan elektrolit dan asam basa - Kelainan hematologik - Penyakit metabolik dan endokrin - Kelainan giDi - Penyakit paru d. !asalah khusus - >agal jantung - *isritmia - Tromboemboli - =ipertensi pulmonal - Kardiomiopati - =enti jantung '. "efrologi a. Kelainan kongenital ginjal dan saluran kemih 9
"efropati congenital - +genesis ginjal - >injal polikistik - >injal multikistik - =ipoplasia ginjal - Uropati congenital - Obstruksi hubungan uroteropel1ik - Obstruksi hubungan uretero1esiko - *uplikasi ureter - :efluks 1esikoureter - Katup uretra posterior - Ureterocele - Sindrom prune belly >lomerulopati - Sindrom nefrotik - Sindrom nefrotik congenital - Sindrom nefrotik responsi1e steroid - Sindrom nefrotik non responsif steroid - >lomerulonefritis - >lomerulonefritis akut - >lomerulonefritis akut pasca streptokokus 3>"+ PS5 - >lomerulonefritis akut lain 3 >"+ non PS 5 - >lomerulonefritis kronik - >lomerulonefritis progresif cepat - Kelainan ginjal pada penyakit sistemik - "efritis lupus - Sindrom hemolitik uremik - =enoch Schonlein purpura - "efropati diabetikum - "efropati g+ - Sindrom +lport Tubulopati - +sidosis tubular renal - Sindrom Eanconi - :ikets hiopofosfatemia 3 @itamin * resistant rickets 5 =ipertensi - =ipertensi primer - =ipertensi sekunder - =ipertensi renoparenkim - =ipertensi reno1askular - =ipertensi non)renal - =ipertensi krisis - =ipertensi non)krisis nfeksi saluran kemih - akteriuria asimtomatik - nfeksi saluran kemih simpleks
-
b.
c.
d.
e.
10
nfeksi saluran kemih kompleks - Pielonefritis akut :efluks 1esikoureter dan nefropati refluks - Uropati obstruktif f. atu saluran kemih - atu 1esika - atu ginjal g. ntoksikasi jengkol h. "efritis interstisialis - "efritis interstisialis akut - "efritis interstisialis kronik i. >agal ginjal - >agal ginjal akut - >agal ginjal kronik j. Tumor ginjal - Tumor Cilms k. >angguan pola berkemih - 4nuresis - nkontinensia urin - Kandung kemih neurogenic
-
. "eurologi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.
Peninggian tekanan intracranial >angguan perkembangan umum Kelemahan Kejang !alformasi congenital nfeksi prenatal a. Penyakitnfeksi matadan 3konjungti1itis5 metabolic degenerati1e b. PenyakitPengenalan dini kelainan mata neurokutan Strabismus Penyakit-neuromuskuler - +mbliopia Tumor susunan saraf 3aka /aDy eyes5 tear ducts Trauma -lahirlocked pada neonates - Ptosis nfeksi susunan saraf dan komplikasinya - :etinopathy of prematurity Trauma kepala tulang belakang - @isual inattention Penyakit cerebro1askuler - Pediatric cataracts 4nsefalopati - Pediatric glaucoma >angguan perkembangan Khusus - +bnormal 1ision de1elopment +ttention *eficit *isorder dan gangguan otonom - 4ye problem due to genetic disorders - ?ongenital malformation of 1ision or tear drainage duct system - Orbital tumor - :efracti1e errors 3myopia5 - +ccomodati1e insufficiency - ?on1ergenceinsufficiency and asthenopia - 41aluation of 1isual issues in education
&. Oftalmo logi
11
2. Pediatri >a(at *arurat a. b. c. d. e. f.
Pertolongan pertama pada kecelakaan :esusitasi dasar dan lanjutan Pengangkutan penderita ga(at Kedaruratan anak lmu kesehatan anak intensif :ujukan, sistem komunikasi dan organisasi
#. :adiologi dan pencitraan a.
:adiologi dan pencitraan neonates - :ontgen toraks - Penyakit hyaline membran - Sindrom aspirasi mekonium - Pneumothoraks - Pnumomediastinum - =ernia diafragmatika - =ipoplasia%agenesis paru - 4mfisema lobaris congenital - *isplasia bronkopulmoner - US> toraks - Paralisis diafragma - :ontgen abdomen - 4nterokolitis nekrotikans - !orbus hirschsprung - +tresia 4sophagus - +tresia +ni - +tresia duodeni - +tresia jejunum - +tresia ileum - Peritonitis mekonium - Stenosis pylorus hipertrofi - US> dan ?T scan abdomen - >injal dan saluran kemih - =ati dan sistem bilier - !assa intraabdomen - Stenosis pilorik hipertrofi - :ontgen Kepala - Kraniostenosis - *isplasia - Tumor - nfeksi - US> dan ?T scan kepala - Kelainan congenital 12
=idrosefalus !ikrosefali Perdarahan otak :ontgen tulang - *isplasia - Eraktur - Kelainan congenital- ?T4@, dan lain)lain abygram 3 foto seluruh tubuh dalam film 5
-
-
-
b.
:adiologi dan pencitraan bayi dan anak - :ontgen toraks - Tuberkulosis paru - Kelainan congenital - 4dema paru - 4fusi pleura - +sma bronchial - Pneumotoraks - Pneumomediastinum - =ernia diafragmatika - Paralisis diafragma - +spirasi pneumonia - Pneumatokel - ulla - ronkopneumonia - ronkiolotis - ronkiektasis - US> dan ?T Scan Thoraks - Pleural efusi - 4mpiema - Paralisis diafragma - Tumor - :ontgen abdomen - !orbus hirschsprung - leus - Peritonitis - Perforasi - +ppendisitis kronik - ntususepsi - Pilorik hypertrophy stenosis - atu ginjal)ureter - !assa tumor intra%retroperitoneal =ati dan sistem bilier ?airan bebas intraperitoneal - US> dan ?T scan abdomen - Pilorus stenosis hypertrophy 3hanya US>5 - !assa tumor retro%intraperitoneal • •
13
ntususepsi +ppendisitis kronik atu ginjal)saluran kemihF empedu Kelainan congenital >enitalia interna Testis)kriptokismus :ontgen kepala - TO:?= - Trauma kapitis - Tumor - *isplasia - Kelainan congenital - nfeksi US> dan ?T Scan Kepala - =idrocephalus - !ikrocephalus - Tumor - Eraktur :ontgen Tulang - *isplasia - Eraktur - Tumor%keganasan - one sur1ey 3pada penyakit tertentu5 - one age 3umur tulang5 - !etabolismeOsteoporosis Osteopenia :ickets, dan lain)lain - Thalasemia - Kelainan congenital
-
-
-
-
• • •
$. Penyakit infeksi tropis a.
b.
nfeksi parasit - =elminthiasis - +nkilostomiasis - +skariasis - Oksiuriasis - Trikuriasis - Taeniasis solium - Taeniasis saginata - !alaria - +mubiasis - >iardiasis - Toksoplasmosis nfeksi ;amur 14
?andidiasis =istoplasmosis nfeksi bakteri - *ifteri - *isentri basil - Pertusis - Tetanus - *emam tifoid - Salmonelosis - nfeksi Streptokokkus grup + - nfeksi Stafilokokkus - Sepsis - /eptospirosis d. nfeksi 1irus - ?ampak - *engue - Poliomielitis - :ubella - !umps - @aricella)Dooster - 4pstein arr 1irus - :abies - ?hikungunya - nfluenDa - =@ - ;apanese ensefalitis - Sitomegalo1irus /ain)lain - nfeksi nosokomial - Sengatan%gigitan ular - Sengatan%gigitan serangga
-
c.
e.
6. Penyakit telinga hidung dan tenggorokan a. b. c. d. e. f. g. h.
k.
>angguan pendengaran pada bayi dan anak Otitis media !astoiditis :hinitis Sinusitis 4pistaksis ?orpus alienum Tonsilofaringitis /aringitis >angguan pernafasan jalan nafas bagian atas Trakeostomi dan intubasi pada anak 15
7. Perinatologi a. b. c. d. e. f.
g.
h.
Pertumbuhan dan perkembangan janin Penga(asan antenatal dan perinatal !orbiditas dan mortalitas perinatal Pemeriksan fisik dan neurologik neonates Eisiologi neonates Penyakit)penyakit yang sering ditemukan pada neonates - +sfiksia neonatorum - nfeksi pada neonatus - Trauma lahir - Penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan kekurangan giDi >ejala dan keadaan yang penting pada neonatus - Sindrom gagal nafas - kterus neonatorum - +nemia dan perdarahan - Kejang pada neonatus - !untah, diare, hipotermia, letargi, tidak mau mengisap, berat badan tidak mau naik Pera(atan neonates
8. Psikologi)psikiatri anak *epression +nGiety and affecti1e disorders +*=* +ntisocial conduct 9. :espirologi Substance abuse and se1ere trauma TouretteHs disorders Kelainan pulmonologi pada usia muda - Kelainan paru dan saluran nafas yang sering ditemukan di usia muda - +tresia koana - Paresis pita suara - Trakeomalasia - 4mfisema lobaris congenital - Tumor paru - Kista paru dan bleb paru - Eistel trakeoesofagus - Eistel arterio1enosa pada paru - /imfangiektasis pada paru - Sekuestrasi paru - Sindrom Cilson mikity - *isplasia bronkopulmoner - Tumor mediastinum - =yperplasia kelenjar timus - Teratoma mediastinum 16
=igroma kistik - Kelainan diafragma dan dinding dada - =ernia diafragmatika - Paralysis diafragma - 41entrasio diafragma - +sphyGiating Thorasic *istrophy - Osteogenesis imperfecta - Penyakit membrane hialin - Sindroma aspirasi - Pneumomediastinum dan pneumotoraks - Perdarahan paru - 4dema paru +sma - Serangan asma - 4arly asthmatic response - /ate asthmatic response - *ual asthmatic response - "on specific bronchial responsi1eness - 4Gercise induced asthma - Status asmatikus - +sma episodic jarang - +sma episodic sering - +sma kronik dan persisten atuk Kronik dan erulang 3K5 - K e.c bronchial hypereacti1ity - K e.c bukan bronchial hyperacti1ity - Eibrosis kistik - ronkiektasis - +bses paru - :efluks gastro esophagus - enda asing di saluran nafas nfeksi saluran nafas - nfeksi saluran nafas akut - nfeksi saluran nafas akut bagian atas - :hinitis - :inofaringitis - Tonsillitis - Tonsilofaringitis - :inotonsilofaringitis - Sinusitis - Otitits media akuta - 4piglotitis - Sindrom croup 3laryngitis, trakeitis, laringotracheobronkhitis5 - nfeksi saluran nafas kronik - ronkiektasis - Pneumonia kronik
-
17
f.
Tuberkulosis - Tuberkulosis paru - Tuberkulosis ekstra paru Kelainan%penyakit lain - +spirasi hidrokarbon - +sbestosis, bibinosis, pneumoconiosis - +kibat keganasan pada saluran nafas - +kibat kelainan%penyakit organ lain pada saluran nafas "ear dro(ning
&'. Tumbuh kembang)pediatri sosial Konsep umum pertumbuhan dan perkembangan *emografi dan statistic kesehatan 4pidemiologi klinik Keluarga berencana Tahapan pertumbuhan dan perkembangan normal Penilaian pertumbuhan dan perkembangan - !emantau pertumbuhan anak dengan gro(th chart - !emanatau perkembangan anak dengan *en1er - *eteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan - Stimulasi g. >angguan pertumbuhan dan perkembangan h. Upaya peningkatan kualitas anak i. $eha#ioural dan psychological disorders j. !asalah) masalah social - +dopsi - %oster care - &hild care - Separation ' death - Impact of #iolence -e&!erta%ankan ( -en#ngkatkan K&!eten"# a. b. c. d. e. f.
2.2.Stan)ar
Program Pendidikan erkelanjutanF Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran erkelanjutan 3P&K5 yang disusun oleh *+ . &. 2. #.
!engikuti acara ilmiah dan ?P* yang diselenggarakan oleh *+ atau Perhimpunan Profesi lain !ampu menganalisis makalah ilmiah !ampu melakukan penelitian ilmiah !ampu membuat tulisan ilmiah
2.$. Stan)ar Et#k -e)#klegal . !emahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan hukum secara umum dalam kegiatan sehariBhari. 18
&. !emahami kaitan Sumpah *okter, Kode 4tik Kedokteran ndonesia, UU Kesehatan, UU Praktik Kedokteran dan Peraturan Kementerian Kesehatan, KU=P, nformed ?onsent, dll 2. eretika saat melakukan kegiatan anamnesis, kerjasama interpersonal, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dengan alat bantu diagnostik, konseling, terapi, memelihara rahasia jabatan, catatan medik dan memelihara kesehatan sendiri. #. !ampu melakukan kemitraan kolaborasi dengan pasien atau keluarganya, disiplin lain dan sesama spesialis +nak.
BAB III KEWENANGAN KLINIS
Kategori Ke(enangan Klinis DI-INTAKAN
DISETUUI .
&.
2.
#.
$.
DA/TAR KO-PETENSI DOKTER SPESIALIS ANAK Tatalaksana spesialistik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak a. konsep dasar tumbuh kembang anak b. pemantauan tumbuh kembang anak c. deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak d. gangguan tumbuh kembang anak e. masalah tumbuh kembang pada remaja 3a.l. "+PI+, kehamilan remaja, dst5 Tatalaksana spesialistik pemantauan peningkatan kualitas hidup anak a. >angguan belajar pada anak b. +nak dengan kebutuhan khusus 3al. ?P, !:, +*=*, autism, sindrom do(n5 Tatalaksana spesialistik pemantauan dan penerapan pediatri sosial a. Kon1ensi hak anak b. Kekerasan pada anak c. +dopsi Tatalaksana spesialistik pemantauan nutrisi klinis pediatric a. !etabolisme nutrient 3macro dan micro nutrient5 serta perannya dalam proses tumbuh kembang b. Kebutuhan nutrisi % nutrient pada neonatus, bayi, anak dan remaja c. nterksi nutrient) nutrient dan nutrient) obat d. %ood additi#es dan food safety e. (utritional genomics f. !re#enti#e nutrition g. "utrisi komunitas Tatalaksana spesialistik asuhan keterampilan makan bayi 3 19
6.
7.
8.
9.
infant feeding practice5 a. Perkembangan fungsi saluran cerna b. Penentuan status nutrisi pada bayi c. Perkembangan ketrampilan makan bayi d. $reast feeding e. Susu formula dan ?odeG +limentarius f. !akanan pendamping +S g. Pengaturan makan pada bayi h. !ssalah makan pada neonatus dan bayi Tatalaksana spesialistik asuhan nutrisi pada anak dan remaja a. Penilaian status nutrisi b. Penentuan kebutuhan nutrisi c. Penentuan cara pemberian nutrisi d. *ukungan nutrisi enteral dan atau parenteral e. *ukungan nutrisi perioperatif f. *ukungan nutrisi pada penyakit kritis g. Penentuan jenis nutrisi yang diberikan h. Pengenalan masalah makan pada anak dan remaja i. Pemantauan pelaksanaan asuhan nutrisi +suhan tindakan imunisasi a. Konsep dasar imunisasi b. Pelayanan imunisasi c. ;ad(al imunisasi d. !anajemen penyimpanan dan transport 1aksin e. Teknik imunisasi f. Safety in)ection g. Kejadian ikutan pasca imunisasi 3KP5 +suhan diet pada berbagai penyakit a. Pada kelainan neurologis b. Pada kelainan sistem pernafasan c. Pada kelainan gastrointestinal d. Pada kelainan hati e. Pada kelainan ginjal f. Pada kelainan jantung dan pembuluh darah g. Pada kelainan imunologis h. Pada diabetes mellitus i. Pada keganasan ). %ood ad#erse reactions +suhan medis genetika klinis a. +namnesis 3pedigree5 b. Pemeriksaan fisis 3dysmorphology5 c. Pemeriksaan penunjang - cytogenetic, molecular genetic, biochemical genetic d. Genetic diagnosis e. Genetic treatment 20
'.
.
&.
2.
#.
$.
f. Genetic counseling +suhan medis anak sakit ga(at a. :esusitasi dan transportasi anak sakit ga(at b. *ukungan nutrisi anak sakit ga(at Penerapan farmakologi klinis di bidang pediatric a. Earmakokinetik b. faktor yang mengubah respon c. efek samping dan interaksi obat d. analisis manfaat, risiko dan ekonomi dalam penggunaan Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang pediatri a. :adiology - kepala, abdomen, ekstremitas, jaringan lunak b. :adiology toraks c. Ultrasonografi - kepala, toraks, abdomen d. 4kokardiografi e. ?T)scan - kepala, toraks, abdomen, ekstremitas, jaringan lunak f. !: - kepala, toraks, abdomen, ekstremitas, jaringan lunak Tatalaksana spesialistik ga(at darurat susunan saraf pusat 3SSP5 a. Kejang b. penurunan kesdaran c. paresis% paralisis d. peningkatan tekanan intracranial% edema serebri e. trauma kepala dan medulla spinalis f. perdarahan intracranial g. hipoksik iskemik ensefalopati Tatalaksana spesialistik ga(at darurat respirasi a. Sesak napas b. Status asmatikus c. >agal napas d. Sumbatan 3 obstruksi 5 jalan napas - laringitis akut - epiglotitis - trakeitis bakterialis - abses retrofaringeal - abses parafaringeal - benda asing e. pneumotoraks f. pneumomediastinum g. edema paru h. haemoptisis Tatalaksana spesialistik ga(at darurat kardio1askuler 21
6.
7.
8. 9. &'. &. &&. &2. .
&$.
&6.
a. Syok b. cyanotic spell c. S@T% aritmia d. >agall jantung e. Krisis tamponade f. 4fusi pericardium Tatalaksana spesialistik ga(at darurat metabolik)gastro)renal) endokrin)alergi a. >angguan cairan B elektrolit, asam) basa b. Inborn error of metabolism c. *iabetik ketoa sidosis d. *enal tubular acidosis e. =ipoglikemia dan hiperglikemia f. >agal ginjal g. Sindrom uremik)hemolitik h. Sindrom lisis tumor i. Perdarahan saluran cerna j. Pancreatitis k. gagal hati fulminan l. short gut syndrome m. syok anafilaksis Tatalaksana spesialistik ga(at darurat infeksi)hematologi a. S:S, sepsis 0 !OE b. Koagulasi intra1askuler diseminata Tatalaksana spesialistik ga(at darurat keracunan 3poisoning5 Tatalaksana spesialistik ga(at darurat hampir tenggelam Tatalaksana spesialistik ga(at darurat trauma non SSP Tatalaksana spesialistik ga(at darurat luka bakar Tatalaksana spesialistik ga(at darurat hipotermi dan hipertermi Tatalaksana spesialistik asfiksia neonatorum Tatalaksana spesialistik hiperbilirubinemia pada neonatus a. >6P* b. nkompatibilitas +O% rhesus c. Kern ikterus Tatalaksana spesialistik prematuritas dan ntra Uterine >ro(th :etardation a. :etinopathy of prematurity b. +pnu prematuritas c. Penyakit membran hialin d. P@/ e. @=% P@= f. Pera(atan metode kangguru 3Kanggaro !other ?are5 Tatalaksana spesialistik trauma lahir a. Trauma jaringan lunak 22
&7.
&8. &9.
2'. 2. 2&. 22.
2#. 2$. 26.
b. Trauma susunan saraf ekstra% intracranial c. Trauma jaringan tulang d. Trauma organ intra abdomen Tatalaksana spesialistik kelainan gastrointestinal neonatus a. "ecrotiDing enterocolitis b. !econium plugs Tatalaksana spesialistik perdarahan pada neonatus 3J 1itamin K deficiency bleeding5 Tatalaksana spesialistik kejang dan jittery pada neonatus a. =ipoglikemia dan hiperglikemia b. =ipokalsemia c. =ipomagnesemia d. =iperamonemia e. other metabolic disorders Tatalaksana spesialistik syok pada neonatus Tatalaksana spesialistik sepsis neonatorum Tatalaksana spesialistik anemia pada neonatus Tatalaksana spesialistik kelainan respirasi pada neonatus a. !econium aspiration syndrome b. Pneumotorak% pneumomediastinum c. PP=" d. T:*" e. Pneumonia Tatalaksana spesialistik termoregulasi pada neonatus Tatalaksana spesialistik infeksi TO:?= pada neonatus Tatalaksana spesialistik cacat lahir a. +genesis paru, aplasia paru, hipoplasia paru b. Kista paru c. 4mfisema kongenital lobaris d. 41entrasio diafragmatika e. =ernia diafragmatika f. *isplasia bronkopulmonal g. /aringotrakeomalasia h. undescended testes 3kriptorkismus5 i. uropati congenital j. malformasi kongenital SSP k. hiperplasia timus l. cleft lip, cleft palate m. atresia esofagus, fistel trakeoesofagus n. hypertrophic pyloric stenosis o. duodenal atrasia p. =irschsprungHs disease <. +tresia ani r. =idrokel s. Omfalokel 23
27.
28.
29. #'. #. #&.
#2. ##. #$.
#6. #7. #8. #9. $'. $. $&. $2. $#. $$. $6. $7. $8.
$9.
t. >astroskisis u. hernia 3 inguinalis, skrotalis, labialis, umbilikalis5 1. pektus eksa1atus (. hemangioma G. ?T4@ y. Spina bifida D. =idrosefalus aa. Phocomelia ab. kembar siam ac. kelainan jantung ba(aan Tatalaksana spesialistik ensefalitis a. ;apanese ensefalitis b. =erpes simpleks ensefalitis tatalaksana spesialistik meningitis a. meningitis bakterialis neonatus, bayi 0 anak b. meningitis 1irus c. meningitis oleh mikroorganisme lain Tatalaksana spesialistik abses otak Tata laksana spesialistik 1entrikulitis Tata laksana spesialistik empiema subdural Tata laksana spesialistik tetanus a. Tetanus neonatorum b. Tetanus anak Tata laksana spesialistik poliomyelitis Tata laksana spesialistik rabies Tata laksana spesialistik infeksi respiratorik akut a. Selesma 3common cold5 b. :inotonsilofaringitis c. otitis media akut Tata laksana spesialistik difteri Tata laksana spesialistik bronchitis kronis Tata laksana spesialistik rinosinobronkitis Tata laksana spesialistik bronkiolitis Tata laksana spesialistik pneumonia Tata laksana spesialistik pneumonia atipik Tata laksana spesialistik efusi pleura Tata laksana spesialistik empiema Tata laksana spesialistik influenDa Tata laksana spesialistik a1ian influenDa Tata laksana spesialistik parotitis epidemika Tata laksana spesialistik pertusis Tata laksana spesialistik infeksi respiratorik kronik non T a. ronkiektasis b. abses paru Tata laksana spesialistik tuberkulosis paru 24
6'.
6. 6&. 62. 6#. 6$. 66. 67. 68. 69. 7'. 7. 7&. 72.
7#. 7$. 76. 77. 78. 79. 8'. 8. 8&. 82.
8#.
a. !iliary spread b. ronchogenic spread c. 4ndobronchitis T d. +telektasis e. ?a1ities f. others primary T Tata laksana spesialistik tuberculosis ekstra paru a. /imfadenitis T superfisialis b. T pleura c. T pericardium d. Skrofuloderma e. T tulang - spondilitis, koksitis, gonitis, daktilitis f. T abdomen - peritonitis, usus, hepar, limpa, Tata laksana spesialistik ginjal g. T SSP - meningitis, tuberkuloma otak Tata laksana spesialistik tuberkulosis diseminata Tata laksana spesialistik tuberkulosis perinatal Tata laksana spesialistik tuberkuloma Tata laksana spesialistik mikobakteriosis atipik Tata laksana spesialistik pneumotoraks Tata laksana spesialistik pneumomediastinum Tata laksana spesialistik endokarditid infektif Tata laksana spesialistik miokarditis Tata laksana spesialistik penyakit Ka(asaki Tata laksana spesialistik kandidiasis Tata laksana spesialistikleptospirosis Tata laksana spesialistik soil helmintiasis Tata laksana spesialistik hepatitis a. =epatitis akut b. =epatitis + c. =epatitis d. =epatitis ? Tata laksana spesialistik amubiasis hati Tata laksana spesialistik kolesistitis akut Tata laksana spesialistik pankreatitis akut Tata laksana spesialistik infeksi saluran kemih Tata laksana spesialistik penyakit menular seksual Tata laksana spesialistik fe1er of unkno(n sources Tata laksana spesialistik sepsis Tata laksana spesialistik demam neutropenia Tata laksana spesialistik demam tifoid Tata laksana spesialistik infeksi arbo1iruses a. @irus dengue b. @irus chikungunya Tata laksana spesialistik infeksi 1irus =@ 25
a. Transmisi =@ perinatal b. nfeksi opurtunistik respiratori pada =@ c. T)=@ d. Pneumocystis jero1eci 3carinii5 e. /ymphoid interstitial pneumonia 3/P5 f. Eungal infection 8$. Tata laksana spesialistik eksantema akut% demam dengan ruam a. !orbili b. :ubella c. @aricella d. =E!* 86. Tata laksana spesialistik malaria 87. Tata laksana spesialistikanthraG 88. Tata laksana spesialistik lepra 89. Tata laksana spesialistik filariasis 9'. Tata laksana spesialistik artritis septik 9. Tata laksana spesialistik osteomielitis 9&. Tata laksana spesialistik infeksi kulit a. mpetigo 0 pioderma b. Selulitis 92. Tata laksana spesialistik infected bite% sting 3serangga, ular, he(an lain5 9#. Tata laksana spesialistik infeksi konjungti1a akut a. Konjungti1itis akut >O b. Konjungti1itis akut non >O 9$. Tata laksana spesialistik infeksi nosokomial 96. Tata laksana spesialistik urtikaria a. Urtikaria akut b. Urtikaria kronik c. +ngioedema 97. Tata laksana spesialistik dermatitis atopik 98. Tata laksana spesialistik rinitis alergika 99. Tata laksana spesialistik konjungti1itis 1ernalis ''. Tata laksana spesialistik alergi a. +lergi obat b. +lergi makanan '. Tata laksana spesialistik penyakit defisiensi imun '&. Tata laksana spesialistik artritis reumatoid ju1enilis. '2. Tata laksana spesialistik lupus eritematosus sistemik '#. Tata laksana spesialistik purpura =enoch)Schonlein '$. Tata laksana spesialistik sindrom Ste1en ;ohnson '6. Tata laksana spesialistik nekrolisis epidermal toksik '7. Tata laksana spesialistik asma a. Tatalaksana jangka panjang asma dan K 26
b. Serangan asma '8. Tata laksana spesialistik gigitan% sengatan 3serangga, ular, he(an lain5 '9. Tata laksana spesialistik demam reumatik '. Tata laksana spesialistik penyakit jantung rematik .Tata laksana spesialistik gangguan tiroid &. Tata laksana spesialistik hipotiroid kongenital 2. Tata laksana spesialistik hiperplasia adrenal kongenital #. Tata laksana spesialistik diabetes melitus $. Tata laksana spesialistik disorders of seGual de1elopment 6. Tata laksana spesialistik diare a. *iare akut b. *iare kronik c. *iare persisten 7. Tata laksana spesialistik gangguan motilitas saluran cerna a. !untah b. refluks gastroesofagus c. konstipasi d. nyeri parut e. kembung 8. Tata laksana spesialistik kelainan hepatobilier a. =epatitis akut b. =epatitis kronis c. Kolestasis d. sirosis hepatis 9. Tata laksana spesialistik anemia a. +nemia nutrisi b. =emoglobin abnormal 3thalassemia5 c. +nemia hemolitik autoimun d. +nemia pada infeksi kronik e. +nemia aplastik &'. Tata laksana spesialistik kelainan trombosit a. diopathyc thrombocytopenic purpura b. Trombositosis c. Trombopati &. Tata laksana spesialistik gangguan pembekuan a. =erediter 3hemofilia5 b. +c
.
&$. &6. &7. &8. &9.
2'. 2. 2&. 22.
2#. 2$. 26. 27. 28. 29. #'. #. #&. #2. ##. #$. #6. #7. #8. #9. $'.
d. limfoma malignum 3=odgkin disease5 e. tumor hati f. teratoma g. osteosarcoma h. limfangioma i. orbital tumor 3retinoblastoma5 j. tumor susunan saraf Tata laksana spesialistik penyakit jantung ba(aan a. Sianotik b. non sianotik Tata laksana spesialistik hematuria Tata laksana spesialistik proteinuria Tata laksana spesialistik enuresis Tata laksana spesialistik inkontinensia urin Tata laksana spesialistik glomerulonefritis a. >lomerulonefritis akut b. >lomerulonefritis kronik Tata laksana spesialistik kelainan ginjal akibat penyakit sistemik Tata laksana spesialistik sindrom nefrotik Tata laksana spesialistik hipertensi Tata laksana spesialistik uropati obstruktif a. Uropati kongenital b. atu saluran kemih c. ntoksikasi jengkol Tata laksana spesialistik tubulopati Tata laksana spesialistik nefritis intersisialis Tata laksana spesialistik floppy infant Tata laksana spesialistik gangguan gerak di luar kemauan Tata laksana spesialistik epilepsi pada neonatus, bayi, dan anak Tata laksana spesialistik kejang demam Tata laksana spesialistik keadaan yang menyerupai epilepsi Tata laksana spesialistik penyakit metabolik dan degeneratif Tata laksana spesialistik penyakit neurokutan Tata laksana spesialistik penyakit neuromuskular Tata laksana spesialistik nyeri kepala Tata laksana spesialistik ensefalopati Tata laksana spesialistik trauma kepala Tata laksana spesialistik penyakit serebro1askuler Tata laksana spesialistik gangguan perkembangan khusus Tata laksana spesialistik gangguan otonom Tata laksana spesialistik malnutrisi energi protein 28
$. $&. $2. $#. $$. $6. $7.
DI-INTAKAN
DISETUUI . &. 2. #. $. 6. 7. 8. 9. '. . &. 2. #. $. 6. 7. 8. 9. &'. &. &&. &2. . &$. &6. &7. &8.
Tata laksana spesialistik failure to thri1e Tata laksana spesialistik obesitas pada anak dan remaja Tata laksana spesialistik Obstructi1e S Tata laksana spesialistikleep +pnea Syndrome 3OS+S5 Tata laksana spesialistik kelainan metabolisme ba(aan Tata laksana spesialistik kelainan kulit pada anak Tata laksana spesialistik kelainan mata pada anak Tata laksana spesialistik kelainan% gangguan psikologis) psikiatris
KETERA-PILAN KLINIK PROSEDUR PEDIATRIK !elakukan tindakan mempertahankan jalan napas 3endotracheal tube5 !elakukan tindakan bag)mask 1entilation !elakukan tindakan intubasi% ekstubasi !elakukan tindakan trakeostomi 5 !elakukan tindakan pungsi krikotiroid !elakukan tindakan perikardiosentesis 5 !elakukan tindakan terapi oksigen !elakukan tindakan 1entilator mekanik 5 !elakukan tindakan pemasangan ?P+P !elakukan tindakan pemantauan tanda 1ital dengan monitor !elakukan tindakan defibrilasi 5 !elakukan tindakan pemasangan alat pacu jantung eksternal 5 !elakukan tindakan sedasi dan analgesi !elakukan tindakan terapi inhalasi !elakukan tindakan bronkoskopi 5 !elakukan tindakan bronkografi 5 !elakukan tindakan endoskopi 5 !elakukan tindakan kateterisasi jantung 5 !elakukan tindakan torakosintesis jarum 3nsertion of chest tube5 !elakukan tindakan pemasangan CS* 3J countinuous suction5 5 !elakukan tindakan akses 1askuler sentral 5 !elakukan tindakan akses 1askuler perifer !elakukan tindakan akses intraarterial 3J femoral central linesL5 5 !elakukan tindakan intraosseous lines 5 !elakukan tindakan transfusi !elakukan tindakan transfusi tukar 5 !elakukan tindakan pengambilan darah 1ena dan arteri !elakukan tindakan pemasangan kateter umbilikal 3 umbilical 29
&9. 2'. 2. 2&. 22. 2#. 2$. 26. 27. 28. 29. #'. #. #&. #2. ##. #$. #6. #7. #8. #9. $'. $. $&. $2. $#. $$. $6. $7. $8. $9. 6'. 6. 6&. 62. 6#. 6$. 66. 67. 68. 69. 7'.
1enous catheteriDation5 !elakukan tindakan jugular artery cannulation 5 !elakukan tindakan pemasangan kateter saluran kemih !elakukan tindakan pemasangan pipa lambung 3J bilasan lambung5 !elakukan tindakan dialisis peritoneal 5 !elakukan tindakan hemodialisis 5 !elakukan tindakan pungsi lumbal !elakukan tindakan pungsi asites5 !elakukan tindakan pungsi pleura 5 !elakukan tindakan pungsi aspirasi suprapubik !elakukan tindakan pungsi aspirasi sumsum tulang !elakukan tindakan pungsi aspirasi paru !elakukan tindakan pungsi aspirasi kelenjar dengan jarum halus !elakukan tindakan tap sub dural 5 !elakukan tindakan bronchial la1age 5 !elakukan tindakan pemasangan 44> 5 !elakukan tindakan pemasangan 4:+ !elakukan tindakan pemasangan 4!> 5 !elakukan tindakan pemasangan 4K> !elakukan tindakan ekokardiografi 5 !elakukan tindakan polisomnografi 5 !elakukan tindakan parasentesis !elakukan tindakan biopsi kulit 5 !elakukan tindakan biopsi otot 5 !elakukan tindakan biopsi hati 5 !elakukan tindakan biopsi ginjal 5 !elakukan tindakan biopsi pleura 5 !elakukan tindakan uji kulit terhadap alergen !elakukan tindakan uji pro1okasi makanan !elakukan tindakan uji tuberculin !elakukan tindakan uji fungsi paru 3J pro1okasi bronkus5 !elakukan tindakan uji kulit tipe lambat !elakukan tindakan uji aspirasi duodenum !elakukan tindakan uji akti1itas tripsin !elakukan tindakan uji hidrogen napas !elakukan tindakan uji P++ !elakukan tindakan uji pemantauan refluks gastro esofagus !elakukan tindakan uji Gilosa !elakukan tindakan uji fungsi lambung !elakukan tindakan uji enteropati hilang protein !elakukan tindakan uji motilitas saluran cerna !elakukan tindakan uji keringat !elakukan tindakan ":P certified 5 30