BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang Dahulu, selama berabad-abad, campak ( rubeola, morbili ), merupakan penyakit
menular masa kanak-kanak yang paling umum. Walaupun Walaupun campak tidak u umum mum lagi di Negara yang memberikan vaksin secara luas, tetapi ketimpangan antara Negara maju dan Negara Negara lain lain yang yang kurang kurang perawat perawatan an kesehat kesehatan an untuk untuk bayi bayi dan anak anak sangat sangat mencolok. N!"#$ memperkirakan lebih dari % juta kematian setahun disebabkan oleh campak dan komplikasinya pada anak di Negara berkembang di seluruh dunia. &enurut &enurut data '* ( %++ ) insiden insiden campak pada balita sebesar /0%1.111. /0%1.111. angka tersebut jauh lebih rendah disbanding tahun %+/ sebelum program imunisasi campak dimulai, yaitu /1110%1.111 pada anak umur %-% tahun. !munisasi merupakan sala salah h satu satu upaya upaya terb terbai aik k untuk untuk menu menuru runk nkan an insi inside den n campa campak. k. 'eba 'ebagai gai dampak dampak program imunisasi tersebut insiden campak cenderung c enderung turun pada ssemua umur. 2ada bayi ( 3 % tahun ) dan anak umur %-4 tahun terjadi penurunan cukup tajam, sedangkan pada golongan umur -%4 tahun relative landai. 'aat ini programpembe programpemberantas rantasan an penyakit penyakit campak dalam tahap reduksi yaitu penurunan jumlah kasus k asus dan kematian akibat campak, menyusul tahap eliminasi dan akhirnya tahap eradikasi. Diharapkan %1-% tahun setelah tahap eliminasi, penyakit campak dapat dieradikasi, karena satu-satunya penjamunya adalah manusia. &akalah ini akan membahas lebih jauh penyakit campak, mani5estasi klinis dan pemeriksaan penunjang, pen unjang, komplikasi penyakit campak, serta asuhan keperawatan kep erawatan dari penyakit campak itu sendiri.
B.
Tujuan penulisan Tujuan %. *ujuan mum a. &ahasi &ahasiswa swa dapa dapatt member memberika ikan n asuhan asuhan kepe keperaw rawata atan n pada pada anak dengan dengan
diagnosa medis campak. 1
. *ujuan husus a. &ahasiswa mengetahui pengkajian pada pasien campak. b. &ahasiwa mengetahui diagnosa yang muncul pada pasien campak. c. &ahasiswa mengetahui mengetahui intervensi yang dapat diberikan pada pasien campak. d. &ahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai intervensi yang telah dibuat pada pasien campak. e. &ahasiswa dapat mengevaluasi pasien campak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Anatoi !isiologi %. 6natomi kulit. ulit ulit adalah adalah suatu suatu organ organ pembung pembungkus kus seluru seluruh h permuk permukaan aan luar luar tubuh, tubuh,
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. 'eluruh kulit beratnya sekitar % 7 berat tubuh, pada orang dewasa sekitar ,8 9 :, kg dan luasnya sekitar %, 9 %,+ meter persegi. *ebalnya kulit bervariasi mulai 1, mm sampai mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. ulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus minus dan kulit kulit bagian bagian medial medial lengan lengan atas. atas. 'edangk 'edangkan an kulit kulit tebal tebal terdapa terdapatt pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
2
. *ujuan husus a. &ahasiswa mengetahui pengkajian pada pasien campak. b. &ahasiwa mengetahui diagnosa yang muncul pada pasien campak. c. &ahasiswa mengetahui mengetahui intervensi yang dapat diberikan pada pasien campak. d. &ahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai intervensi yang telah dibuat pada pasien campak. e. &ahasiswa dapat mengevaluasi pasien campak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Anatoi !isiologi %. 6natomi kulit. ulit ulit adalah adalah suatu suatu organ organ pembung pembungkus kus seluru seluruh h permuk permukaan aan luar luar tubuh, tubuh,
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. 'eluruh kulit beratnya sekitar % 7 berat tubuh, pada orang dewasa sekitar ,8 9 :, kg dan luasnya sekitar %, 9 %,+ meter persegi. *ebalnya kulit bervariasi mulai 1, mm sampai mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. ulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus minus dan kulit kulit bagian bagian medial medial lengan lengan atas. atas. 'edangk 'edangkan an kulit kulit tebal tebal terdapa terdapatt pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
2
'ecara embriologis embriologis kulit berasal berasal dari dua lapis yang berbeda, berbeda, lapisan lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapi lapisa san n dala dalam m yang yang beras berasal al dari dari meso mesode derm rm adala adalah h dermi dermiss atau atau korium korium yang yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat. a. #pidermis #pidermis #pidermis adalah lapisan lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. avaskuler. *erdir *erdirii dari dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung meng andung sel melanosit, ;angerhans dan merkel. *ebal *ebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. etebalan epidermis hanya sekitar 7 dari seluruh ketebalan kulit. *erjadi *erjadi regenerasi setiap 4- minggu. #pidermis #pidermis terdiri terdiri atas lima lapisan lapisan (dari (dari lapisan lapisan yang paling paling atas atas sampai sampai yang yang terdalam) < %. 'tra 'tratu tum m or orne neum um.. *erdiri *erdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas mengelupas dan berganti. .
'tratum ;usidum =erupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. *idak tampak pada kulit tipis.
:.
'tratum >ranulosum Ditandai Ditandai oleh :- lapis lapis sel polygonal polygonal gepeng yang yang intinya intinya ditengah ditengah dan sitopl sitoplasm asmaa terisi terisi oleh oleh granul granulaa baso5i baso5ilik lik kasar kasar yang yang dinama dinamakan kan granula granula kerato keratohia hialin lin yang mengan mengandung dung protei protein n kaya kaya akan akan histi histidin din.. *erdapat *erdapat sel ;angerhans.
4.
'tratum 'pinosum. *erdapat berkas-berkas 5ilament yang dinamakan tono5ibril, dianggap 5ila 5ilame menn-5i 5ila lame men n
ters terseb ebut ut
mem memegan egang g
pera perana nan n
pent pentin ing g
untu untuk k
memper mempertah tahanka ankan n kohesi kohesi sel dan melind melindung ungii terhada terhadap p e5ek e5ek abrasi abrasi.. #pidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan
3
mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tono5ibril. 'tratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan &al5igi. *erdapat sel ;angerhans. .
'tratum =asale ('tratum >erminativum). *erdapat akti5itas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. #pidermis diperbaharui setiap / hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan 5aktor lain. &erupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.
$ungsi #pidermis < 2roteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel ;angerhans). b.
Dermis &erupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
?*rue 'kin@.
*erdiri
atas jaringan
ikat yang
menyokong
epidermis
dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. *ebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar : mm. Dermis terdiri dari dua lapisan < %. ;apisan papilerA tipis mengandung jaringan ikat jarang. . ;apisan retikulerA tebal terdiri dari jaringan ikat padat. 'erabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. 'erabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira kali dari 5etus sampai dewasa. 2ada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput.
4
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu 5olikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. ualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis. $ungsi Dermis < struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing 5orces dan respon in5lamasi c.
'ubkutis &erupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan
lemak. ;apisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Bumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. =er5ungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi. $ungsi 'ubkutis 0 hipodermis < melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.
>ambar % < penampang kulit.
5
. Caskularisasi ulit 6rteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. "abang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. 2ada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran epidermis :. $isiologi ulit ulit merupakan organ yang ber5ungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier in5eksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme. $ungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. 'ensasi telah diketahui merupakan salah satu 5ungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran sara5 seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. ulit berperan pada pengaturan suhu dan
keseimbangan
cairan
elektrolit.
*ermoregulasi
dikontrol
oleh
hipothalamus. *emperatur peri5er mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. *emperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. =ila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. 2ada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas. B.
De!inisi
6
a. 2enyakit campak adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas :/ 1c ata lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan mata merah. ( WE ) b. "ampak adalah penyakit in5eksi virus akut, menular yang ditandai dengan tiga stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalensi. ( ilmu kesehatan anak <4 ) c. 2enyakit campak ( rubeola, campak + hari, measles ) adalah suatu in5eksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis ( peradangan selaput ikat mata 0 konjungtiva ) dan ruam kulit. ".
Etiologi Cirus campak adalah anggota genus Morbillivirus dari 5amily paramiksovirus.
2enyakit pada anjing, rinderpest ( plak ternak ), dan hewan pemamah biak peste des petiis adalah morbillovirus lain yang memberikan derajat keterkaitan imunologi yang jelas dengan campak, memberikesan adanya suatu jalur evolusi bersama lebih awal dalam hal kemunculannya pada pejamu yang spesi5ik ( anjing, ternak, kambing, manusia ).
>ambar < virus campak
Cirus campak mempunyai N6 untai lurus negative di dalam kapsid heliks protein yang tertutup oleh membrane luar lemak dan protein. Cirionnya adalah pleomor5ik, dengan diameter antara %11-1 nm. #nam protein structural telah ditemukan dan 5ungsinya terlibat dalam beberapa si5at khas virus yang telah diketahui ( table -% ). Cirus sangat tidak tahan panas tetapi hidup dalam jangka
7
waktu lama pada temperature rendah. Cirus campak memperbanyak diri dalam berbagai cara, baik dibiakan sel primer maupun dibarisan yang stabilA sel yang berasal dari manusia dan monyet paling dapat dipercaya untuk isolasi virus permulaan tetapi setelah beberapa kali isolasi, virus mudah berbiak dalam biakan jaringan spesies lain. 2erubahan mor5ologi biakan sel yang dipicu oleh virus campak ditandai dengan pembentukan sel raksasa berinti besar dan banyak atau pembentukan inklusi sinsitium dan eusino5il didalam nucleus dan sitoplasma, yang sangat mirip dengan yang diamati di specimen sitologi yang diambil dari secret traktus respiraturius dan banyak jaringan penderita campak. 6ntibodi muncul di dalam serum %-% hari setelah in5eksi pada manusia atau hewan percobaan. 6ntibodi itu menetralisasi kerja virus secara spesi5ik, mem5iksasi komplemen dengan antigen virus dan menghambat hemaglutinasi dan hemolisis oleh virus. *idak terbukti adanya perbedaan antigen yang bermakna pada strain campak selama 41 tahun ini. eseragaman ini berkaitan dengan sangat jarang terjadinya serangan kedua pada penyakit ini. *able -%. protein virus campak ;
2rotein interna ( ;arge )
2 D.
2rotein interna yang berhungan dengan polymerase N6. Patologi eaksi seluler terutama monositik, hyperplasia lim5oid yang tersebar luas di N2 Nucleoprotein yang melindungi N6 virus. adenoid, tonsil, timus, limpa, plak peyer, apendiks dan nodus lim5atikus sangat khas, $ $actoryang penggabungan ( 5usi dan akti5itas di dalam 5ocus sedang akti5 ini )ditemukan selhemolisis. besar dengan nucleus multiple. 'el juga ditemukan di trakea, bronkus dan bronkiolus. yang mengandung emaglutinasiinklusi dan adsorbs. Dengan dikenainya lapisan mukosa saluran pernapasan ini, maka epitel yang terkena & 2rotein matriks membrane interna. rontok kedalam saluran bersama dengan makro5ag, lender dan debris sel. #ksudat mononuclear peribronkus meluas keberbagai derajat dengan pola intertisial dan terlihat makro5ag di dinding alveolus. Di kulit, nekrosis hialin dini sel epidermis diikuti oleh eksudasi serum perivaskuler, proli5erasi sel endotel dan nekrosis element epitel. ;esi di daerah bukal (
8
bintik koplik ) terbentuk sebagai nekrosis setempat pada epitel basal kelenjar sub mukosa, dengan berkumpulnya sel bundar dan pembentukan vesikel. Bika terjadi ense5alomielitis setelah campak, terjadi serangan dimielinasi perivaskuler yang menonjol terutama di substantia alba juga dilapisan korteks lebih dalam. =edungan perivaskuler sel microglia, lim5osit dan sel plasma jelas terlihat disekitar vena kecil, yang sel endotelnya membengkak. E.
Pato!isiologi Cirus campak ditularkan lewat in5eksi droplet udara, menempel dan berbiak.
!n5eksi mulai saat orang yang rentan menghirup percikan mengandung virus dari secret naso5aring pasien campak. Di tempat masuk kuman, terjadi periode pendek perbanyakan virus local dan penyebaran terbatas, diikuti oleh viremia primer singkat bertiter rendah, yang memberikan kesempatan kepada ag en untuk menyebar ketempat lain, tempat virus secara akti5 memperbanyak diri di jaringan lim5oid. Ciremia sekunder yang memanjang terjadi, berkaitan dengan awitan prodromal klinis dan perluasan virus. 'ejak saat itu ( kira-kira + sampai %1 hari setelah terin5eksi ) sampai permulaan keluarnya ruam, virus dapat dideteksi di seluruh tubuh, terutama di traktus respiraturius dan jaringan lim5oid. Cirus juga dapat ditemukan di secret naso5aring, urine, dan darah.pasien paling mungkin menularkan pada orang lain dalam periode sampai hari. Dengan mulainya awitan ruam ( kira-kira %4 hari setelah in5eksi awal ), perbanyakan virus berkurang dan pada % hari sulit menemukan virus, kecuali di urine, tempat virus bisa menetap selama beberapa hari lagi. !nsiden bersamaan dengan munculnya eksantema adalah deteksi antibody campak yang beredar dalam serum yang ditemukan pada hampir %117 pasien dihari ke dua timbulnya ruam. 2erbaikan gejala klinis dimulai saat ini, kecuali pada beberapa pasien, dimulai beberapa hari kemudian karena penyakit sekunder yang disebabkan oleh bakteri yang bermigrasi melintasi barisan sel epitel traktus respiraturius. *erjadi sinusitis, otitis media, bronkopneumonia sekunder akibat hilangnya pertahanan normal setempat. 'ebanyak %17 pasien memperlihatkan pleositosis dalam cairan serebrospinalis dan 17 memperlihatkan kelainan elektroense5alogra5i di puncak serangan penyakit.
9
Namun, hanya 1,%7 yang memperlihatkan gejala dan tanda ense5alomielitis. =eberapa hari setelah serangan akut, terlihat kelainan system sara5 pusat, saat serum antibody berlimpah dan virus menular tidak lagi dapat dideteksi.hal ini diperkirakan ense5alitik autoimun. 2ada pasien ''2#, hilangnya virus campak dari system sara5 pusat beberapa tahun kemudian setelah in5eksi campak primer menekankan perlunya penjelasan lebih lanjut tentang interaksi virus dengan system sara5 pusat, baik secara akut maupun kronis. ''2# bisa disebut sebagai ense5alitis virus campak lambat. 'eorang wanita yang pernah menderita campak atau pernah mendapatkan imunisasi campak akan meneruskan daya imunitasnya pada bayi yang dikandungnya. ekebalan ini akan bertahan selama satu tahun pertama setelah anak dilahirkan. Eleh karena itu, jarang sekali kita jumpai bayi ( khususnya yang berusia dibwah bulan ) yang menderita campak. 'eseorang yang pernah menderita campak akan menjadi kebal seumur hidupnya. #.
$ani!estasi klinis "ampak memiliki masa tunas %1-1 hari. 2enyakit ini dibagi dalam tiga stadium,
yaitu < a. 'tadium ataral ( 2rodromal ). =iasanya stadium ini berlangsung selama 4- hari disertai panas, malaise, batuk, 5oto5obia, konjungtivitis dan koriFa. &enjelang akhir stadium kataral dan 4 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi campak, tetapi sangat jarang dijumpai. =ercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar jarum dan dikelilingi oleh eritema. ;okalisasinya dimukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah. Barang ditemukan dibibir bawah tengah atau palatum. adang-kadang terdapat macula halus yang kemudian menghilang sebelum stadium erupsi. >ambaran darah tepi ialah lim5ositosis dan leucopenia. 'ecara klinis, gambaran penyakit menyerupai in5luenFa dan sering didiagnosis sebagai in5luenFa. Diagnosis perkiraan yang besar dapat dibuat bila ada bercak koplik dan penderita pernah kontak dengan penderita campak dalam waktu b.
minggu terakhir. 'tadium #rupsi
10
oriFa dan batuk-batuk bertambah. *imbul enantema atau titik merah di palatum durum dan palatum mole. adang-kadang terlihat pula beercak koplik. *erjadinya eritema yang berbentuk macula papula disertai menaiknya suhu badan. Diantara macula terdapat kulit yang normal. &ula-mula eritema timbul dibelakang telinga, dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. adang-kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit. asa gatal, muka bengkak. uam mencapai anggota bawah pada hari ketiga dan akan menghilang dengan urutan seperti terjadinya. *erdapat pembersaran kelenjar getah bening di sudut mandibula dan dibawah leher belakang. 2ula terdapat sedikit splenomegali. *idak jarang disertai diare dan muntah. Cariasi dari campak yang biasa ini adalah ? black measles@ yaitu campak yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus. c.
'tadium onvalensi #rupsi berkurang
meninggalkan
bekas
( hiperpigmentasi ) yang lama kelamaan
yang
berwarna
akan hilang
lebih
tua
sendiri. 'elain
hiperpigmentasi pada anak !ndonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. iperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk campak. 2ada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. 'uhu menurun sampai normal kecuali bila ada komplikasi. %.
Diagnosis Ban&ing a. >erman measles. 2ada penyakit ini tidak ada bercak koplik, tetapi ada pembesaran
kelenjar di daerah suboksipitalis, servikal bagian posterior, belakang teling. b. #ksantema subitum. uam akan timbul bila suhu badan menjadi normal.
H.
Peeriksaan Penunjang a. 'erologi
11
2ada kasus atopic, dapat dilakukan pemeriksaan serologi untuk memastikannya. *ehnik pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah 5iksasi complement, inhibisi hemaglutinasi, metode antibody 5luoresensi tidak langsung. b. 2atologi anatomi 2ada organ lim5oid dijjumpai < hyperplasia 5olikuler yang nyata, senterum germinativum yang besar, sel Warthin-$inkeldey ( sel datia berinti banyak yang tersebar secara acak, sel ini memiliki nucleus eosino5ilik dan jisim inklusi dalam sitoplasma, sel ini merupakan tanda patognomonik sampak ). 2ada bercak koplik dijumpai < nekrosis, neutro5il, neovaskularisasi. c. Darah tepi Bumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi in5eksi bakteri. d. 2emeriksaan antibody !g& anti campak. e. 2emeriksaan untuk komplikasi #nse5alopati 0 ense5alitis ( dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinal, kadar elektrolit I.
darah
dan
analisis
gas
darah ),
enteritis
(
5eces
lengkap),
bronkopneumonia ( dilakukan pemeriksaan 5oto dada dan analisis gas darah ). Koplikasi =ermacam-macam komplikasi bisa ditemukan selama stadium akut campak atau segera sesudah itu. Gang terkena paling sering adalah traktus respiraturius, tetapi gastroenteritis berat juga terjadi. ;aringotrakeobronkitis berat ( croup ) bisa menyebabkan sumbatan aliran udara sehingga memerlukan trakeostomi, terutama pada anak berusia dibawah : tahun. =ronkiolitis bisa menimbulkan sumbatan jalan napas bagian bawah yang berat. 2neumonia yang jarang tetapi selalu 5atal, yaitu pneumonia interstisialis ( pneumonia sel raksasa ) telah ditemukan pada anak dengan tanggap imun lemah, termasuk pada anak yang menderita 6!D', yang menderita in5eksi campak persisten progresi5 tanpa eksantema yang khas dan disertai kegagalan yang unikuntuk membentuk antibody campak yang spesi5ik. >ambaran radiogra5i yang menunjukkan gambaran interstisial yang jelas keluar dari kedua daerah hilus. Cirus campak dapat diambil berulang kali dari sputum atau dari hapusan naso5aring diwarnai. saha untuk mengobati atau mencegah komplikasi ini belum berhasil. eratokonjungtivitis asimtomatik jinak yang menyertai campak dapat memetap selama 4 bulan A lesi dapat dilihat hanya dengan biomikroskop lampu cerah. *erjadi
12
lesi kornea yang lebih berat pada pasien campak yang kurang giFi. elainan elektrokardiogra5i yang sementara umum terjadi, tetapi jarang terjadi miokarditis yang sebenarnya. ;im5adenopati di5us yang menyertai campak mengenai nodus mesenterium dan dianggap menimbulkan nyeri abdomen yang umum terjadi. >ejala dan tanda penyakit yang identik dengan apendiksitis akut bisa mengakibatkan intervensi operasi selama periode prodromal. omplikasi akibat bakteri terutama akibat invasi traktus respiraturius menyebabkan bronkopneumonia. !n5eksi ini bisa disebabkan oleh streptokokus Hhemolitikus, pneukokokus, H.influensa tipe =, atau sta5ilokokus. 2eribronkitis dan pneumotitis interstisial terjadi pada hampir semua pasien campak dan sembuh dengan cepat setelah timbulnya ruam dan turun demam. 2uncak demam kedua atau kegagalan turunnya puncak demam pertama setelah erupsi mencapai puncak menandakan in5eksi bakteri sekunder. *erlihatnya leukositosis peri5er yang bergeser kekiri memastikan hal itu. adiogra5i dada dapat menunjukkan bronkopenumonia atau gambaran pneumonia segmental atau lobar. 6pusan atau biakan sputum, aspirasi trakea, cairan pleura, darah, atau bahan sesuai lainnya, akan membantu menemukan penyebab dan memilih obat antimikroba yang tepat. saha mencegah in5eksi bakteri sekunder dengan memberikan antibody ?pro5ilaksis@ dalam stadium kataralis tidak memberikan hasil. omplikasi bakteri lebih sering terjadi dan lebih berat pada anak yang kekurangan protein. Dari sindrom yang dapat timbul sesudah campak, yang paling menakutkan adalah berbagai komplikasi system sara5 pusat.sejauh ini yang paling umum adalah ense5alomielitis, tetapi ense5alopati toksik, neuritis retrobulbar, trombo5lebitis vena serebralis, hemiplegic akibat in5ark vaskuler dan paralisis asending dengan polineuropati juga pernah ditemukan. #nse5alopati toksik muncul dengan kecepatan tinggi pada puncak demam dan ruam, tetapi mani5estasi system sara5 pusat lainnya yang lebih umum menjadi tampak setelah serangan penyakit akut, setelah periode penyembuhan yang berakhir dalam hari atau lebih. ejang, perubahan kesadaran, dan perubahan tiba-tiba menjadi koma, sering menandai awitan ense5alomielitisA demam kembali timbul, dan terjadi 13
leukositosis peri5er yang jelas. 6ngka kematian berkisar antara %1 sampai 7 dan sekuele yang bermakna berupa kelainan motorik, intelek dan emosi terjadi pada 1 sampai 17 penderita yang selamat dari kematian. 'elama vase viremia campak awal, terjadi trombositopenia yang tidak cukup berat untuk menyebabkan perdarahan spontan, tetapi hal itu memperlihatkan kerusakan megakariosit oleh virus. omplikasi pasca in5eksi lain yang jarang dan tidak dapat diterangkan adalah purpura trombositopenik, yang terjadi 4 sampai %4 hari setelah ruam dan bisa menimbulkan purpura kulit yang hebat, perdarahan genitourinarius dan gastrointestinalis, serta epistaksis. ortikosteroid memberikaan kesembuhan segera dengan berhentinya perdarahan dan kembalinya dengan mantap hitung trombosit menjadi normal. espon ini menguatkan konsep bahwa komplikasi ini mungkin suatu 5enomena autoimun. #5ek buruk campak terhadap beberapa penyakit dasar tidak diketahui dengan jelas. eakti5an kembali atau eksaserbasi tuberculosis selama serangan campak beberapa kali ditemukan. 'atu hal yang menyebabkan kekurangan kekebalan seluler adalah hilangnya hipersensitivitas kulit terhadap tuberkuloprotein ( dan antigen lain ) yang terjadi karena campak dan menetap selama beberapa minggu setelah itu, jadi reactor positi5 sebelumnya bisa menghasilkan test kulit negative. erusakan traktus respiraturius dapat menjelaskan memburuknya keadaan pasien yang sedang menderita 5ibrosis kistik. =ayi dengan de5isiensi protein dalam dietnya bisa jatuh ke kwashiorkor berat saat diserang campak sebagai akibat menurunnya asupan melalui oral, meningkatnya kehilangan melalui gastrointestinal dan keseimbangan nitrogen negative dari in5eksi. =erbeda dengan e5ek samping yang tidak disukai ini, campak kadang-kadang dapat memicu dieresis yang baik pada anak yang menderita sindrom ne5rotik re5rakter. "ampak saat masa gestasi, walaupun jarang bisa mengindusi kelahiran premature, bayi lahir mati atau abortus tetapi tidak dengan meningkatnya insiden mal5ormasi congenital. J. Penatalaksanaan %. 2enatalaksanaan &edis 14
ecuali tindakan pendukung umum, tidak ada terapi terbaru bagi pasien yang tidak mengalami komplikasi. Walaupun ribavirin menghambat replikasi virus campak invitro, tidak terlihat hasil yang nyata pada pemberian invivo. 2enggunaan antipiretik yang bijaksana untuk demam tinggi dan obat penekan batuk mungkin berman5aat secara simptomatik. 2emberian pengobatan yang lebih spesi5ik seperti pemberian anti mikroba yang tepat harus digunakan untuk mengobati komplikasi in5eksi bakteri sekunder. Eleh karena campak jelas menurunkan cadangan vitamin 6, yang menimbulkan tingginya insiden Iero5talmia dan ulkus kornea pada anak yang kurang giFi, WE menganjurkan supplement vitamin 6 dosis tinggi di semua daerah dengan de5isiensi vitamin 6. supplement vitamin 6 juga telah memperlihatkan penurunan 5rekuensi dan keparahan pneumonia dan laringotrakeobronkitis akibat kerusakan virus campak pada epitel traktus respiraturius bersilia. 2ada bayi usia di bawah % tahun diberi vitamin 6 sebanyak %11.111 ! dan untuk pasien lebih tua diberikan 11.111 !. Dosis ini diberikan segera setelah diketahui terserang campak. Dosis kedua diberikan hari berikutnya, bila terlihat tanda kekurangan vitamin 6 dimata dan diulangi % sampai 4 minggu kemudian.
.
2enatalaksanaan eperawatan 2enyakit campak merupakan penyakit yang mudah sekali menular. 'elain itu sering menyebabkan kematian jika mengenai anak yang keadaan giFinya buruk sehingga mudah sekali mendapatkan komplikasi terutama bronkopneumonia. 2asien campak dengan bronkopnumonia perlu dirawat di rumah sakit karena memerlukan perawatan yang yang memadai ( kadang perlu in5use atau oksigen ). &asalah yang perlu diperhatikan ialah kebutuhan nutrisi, gangguan suhu tubuh, gangguan rasa aman nyaman, risiko terjadinya komplikasi. a. ebutuhan Nutrisi
15
"ampak menyebabkan anak menderita malaise dan anoreksia. 6nak sering mengeluh mulut pahit sehingga tidak mau makan atau minum. Demam yang tinggi menyebabkan pengeluaran cairan lebih banyak. eadaan ini jika tidak diperhatikan agar anak mau makan ataupun minim akan menambah kelemahan tubuhnya dan memudahkan timbulnya komplikasi. b. >angguan suhu tubuh "ampak selalu didahului demam tinggi. Demam yang disebabkan in5eksi virus ini pada akhirnya akan turun dengan sendirinya setelah campaknya keluar banyak, kecuali bila terjadi komplikasi demam akan tetap berlangsung lebih lama. ntuk menurunkan suhu tubuh biasanya diberikan antipiretik dan jika tinggi sekali diberiakan sedative untuk mencegah terjadinya kejang. c. >angguan rasa aman nyaman >angguan ini dirasakan anak karena adanya demam, tak enak badan, pusing, mulut terasa pahit dan kadang muntah-muntah. =iasanya anak juga tidak tahan meluhat sinar karena silau, batuk bertambah banyak dan akan berlangsung lebih lama dari campaknya sendiri. 6nak kecil akan sangat rewel, pada waktu malam anak sering minta digendong saja. Bika eksantem telah keluar anak akan merasa gatal, hal ini juga menambah gangguan aman dan kenyamanan anak. ntuk mengurangi rasa gatal tubuh anak dibedaki dengan bedak salisil %7 atau lainnya ( atas resep dokter ). 'elama masih demam tinggi jangan dimandikan tetapi sering-sering dibedaki saja. d. esiko terjadinya komplikasi "ampak sering menyebabkan daya tahan tubuh sangat menurun. al ini dapat dibuktikan dengan uji tuberculin yang semula positi5 berubah menjadi negative. !ni menunjukkan bahwa antigen antibody pasien sangat kurang kemampuannya untuk bereaksi terhadap in5eksi. Eleh karena itu resiko terjadinya komplikasi lebih besar terutama jika keadaan umum anak kurang baik, seperti pada pasien dengan malnutrisi atau dengan penyakit kronik lainya. K.
Pen'ega(an a. !munisasi 2asi5
16
!> manusia yang diberikan segera setelah pemajanan dapat mengubah gambaran klinis dan e5ek antigen pada in5eksi virus campak. 6nak yang rentan harus segera diberi !> 1, ml0kg ==, untuk mencegah campak. =ila telah berlangsung lebih dari hari, maka !> tidak dapat diandalkan untuk mencegah maupun memodi5ikasi penyakit. 2asien dengan campak yang dimodi5ikasi globulin memperlihatkan gambaran klinis yang beragam dengan masa tunas memanjang dan berbagai keluhan dan tanda penyakit campak, tetapi mereka tetap sebagai sumber penular potensial pada individu yang berkontak dengan mereka. Eleh karena si5at kekebalan alaminya sementara, imunisasi pasi5 harus diikuti oleh iminisasi akti5 dalam : bulan setelah itu. arena dosis besar immunoglobulin saat ini sering deberikan untuk pencegahan atau pengobatan sejumlah gangguan ( misal in5eksi !C, penyakit awasaki, trombositopenia imun, hepatitis = dan pro5ilaksis varisela ) interval yang lebih panjang dianjurkan sebelum vaksin virus campak. !ni bervariasi dari : sampai %% bulan bergantung pada produk dan jumlah globulin yang diberikan. b. !munisasi 6kti5 Caksin yang telah dilemahkan menghasilkan in5eksi yang tidak menular dan tidak ada hubungannya dengan in5eksi bakteri sekunder dan komplikasi neurologi. #5ek pro5ilaksis vaksin hidup yang diberika mencapai +87. Caksin yang dilemahkan menimbilkan reaksi ringan. espon demam yang terjadi pada sampai %7 anak memberikan sedikit rasa tidak nyaman, toksisitas atau ketidakmampuan. #ksantem yang dimodi5ikasi dengan berbagai bentuk bisa terjadi setelah serangan demam pada kurang dari 7 pasien yang divaksinasi. Ebservaasi terus menerus pada anak yang mendapat vaksin hidup 1 sampai tahun yang lalu memperlihatkan antibody menetap dan e5ek protekti5 yang lebih baik dibandingkan dengan yang menderita campak secara
alami. %.Caksin 2ada tahun %+:, telah dibuat dua jenis vaksin campak yaitu <
17
a. Caksin yang berasal dari virus campak yang hidup dan dilemahkan ( tipe #dmonston = ). b. Caksin yang berasal dari virus campak yang dimatikan ( virus campak yang berada dalam larutan 5ormalin yang dicampur dengan garam aluminium ). . Dosis dan cara pemakaian Dosis baku minimal untuk pemberian vaksin campak yang dilemahkan adalah %111 *"!D1 atau sebanyak 1, ml. untuk vaksin hidup, pemberian dengan 1 *"!D1 saja mungkin sudah dapat memberikan hasil yang baik. 2emberian yang dianjurkan secara subkutan, walaupun demikian dapat diberikan secra intramuscular. Daya proteksi vaksin campak diukur dengan berbagai macam cara. 'alah satu indicator pengaruh vaksin terhadap proteksi adalah penurunan angka kejadian kasus campak sesudah pelaksanaan program imunisasi. :. eaksi !2! eaksi !2! imunisasi campak yang banyak dijumpai terjadi pada imunisasi ulang pada seseorang yang telah memiliki imunitas sebagian akibat imunisasi dengan valsin campak dari virus yang dimatikan. ejadian !2! imunisasi campak telah menurun dengan digunakanya vaksin campak yang dilemahkan. >ejala !2! berupa demam yan lebih dari :+,1c yang terjadi pada -%7 kasus, demam mulaidijumpai pada hari ke - sesudah imunisasi dan berlangsung selama hari. =erbeda dengan in5eksi alami demam tidak tinggi, walaupun demikian peningkatan suhu tubuh tersebut dapat merangsang terjadinya kejang demam. uam dapat dijumpai pada 7 resipien, timbul pada hari ke 8-%1 sesudah imunisasi dan berlangsung selama -4 hari. al ini sukar dibedakan dengan modified measles akibat imunisasi yang terjadi jika seseorang telah memperoleh imunisasi pada saat masa inkubasi penyakit alami. eaksi
18
!2! berat jika ditemukan gangguan 5ungsi system sara5 pusat seperti ense5alitis dan ense5alopati pasca diimunisasi. 4. !munisasi langan 2enelitian di jogyakarta, 6mbon, dan 2alu oleh =adan ;ingkes Depkes J esos mengenai kadar !g> pada 11 anak sekolah per provinsi pada tahun %++/, menunjukkan status antibody campak hanya mencapai 8%,+7 sehingga pada umur -%% tahun jumlah anak yang rentan pada in5eksi campak cukup tinggi yaitu -:,7. 6tas dasar penelitian tersebut ulangan imunisasi campak diberikan pada usia masuk sekolah ( umur -8 tahun ) melalui program =!6'. !munisasi ulang dianjurkan juga dalam situasi tertentu, misalnya < a. &ereka yang memperoleh imunisasi sebelum umur % tahun dan terbukti bahwa potensi vaksin yang digunakan kurang baik ( tampak peningkatan insiden kegagalan vaksinasi ). 2ada anak-anak yang memperoleh imunisasi ketika berumur %-%4 bulan tidak disarankan mengulangi imunisasinya tetapi hal ini bukan merupakan kontra indikasi. b. 6pabila terdapat kejadian luar biasa peningkatan kasus campak, maka anak 'D, ';*2 dan ';*6 dapat diberikan imunisasi ulang. c. 'etiap orang yang pernah imunisasi vaksin campak yang virusnya sudah dimatikan ( vaksin inakti5 ). d. 'etiap orang yang pernah memperoleh imunoglobulin. e. 'eseorang tidak dapat menunjukkan catatan imunisasinya. . ontra !ndikasi ontra indikasi imunisasi campak berlaku bagi mereka yang
sedang
menderita demam tinggi, sedang memperoleh pengobatan imunosupresi5, hamil,
memiliki
riwayat
alergi,
sedang
memperoleh
immunoglobulin atau bahan-bahan berasal dari darah.
19
pengobatan
BAB III ASUHAN KEPE)A*ATAN ANAK DEN%AN "A$PAK
A. 2engkajian
2engkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang mempunyai kegiatan pokok yaitu < %.2engumpulan Data a. 6namnese a) !dentitas penderita &eliputi nama anak, umur < rentan pada anak berumur %-%4 th dengan status giFi yang kurang dan sering mengalami penyakit in5eksi, jenis kelamin (; dan 2 pervalensinya sama), suku bangsa, no register, tanggal masuk rumah sakit, diagnosa medis. b) eluhan utama 6nak masuk rumah sakit biasanya dengan keluhan adanya eritema dibelakang telinga, di bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah, badan panas, enantema ( titik merah ) dipalatum durum dan palatum mole. c) iwayat kesehatan sekarang 2ada anak yang terin5eksi virus campak biasanya ditanyakan pada orang tua atau anak tentang kapan timbulnya panas, batuk,
20
konjungtivitis, koriFa, bercak koplik dan enantema serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya. d) iwayat kesehatan dahulu 6nak belum pernah mendapatkan vaksinasi campak dan pernah kontak dengan pasien campak. e) iwayat kesehatan keluarga 6pakah anak belum mendapatkan vaksinasi campak. 5) iwayat imunisasi !munisasi apa saja yang sudah didapatkan misalnya =">, 2E;!E !,!!, !!!A D2* !, !!, !!!A dan campak. g) iwayat nutrisi ebutuhan kalori 4- tahun yaitu +1 kalori0kg0hari.2embatasan kalori untuk umur %- tahun +11-%:11 kalori0hari. ntuk pertambahan berat badan ideal menggunakan rumus / K n. 'tatus >iFi lasi5ikasinya sebagai berikut < -
>iFi buruk kurang dari 17
-
>iFi kurang 1 7 - 3/1 7
-
>iFi baik /1 7 - %%1 7
-
Ebesitas lebih dari %1 7
h) iwayat tumbuh kembang anak. a. *ahap pertumbuhan 2ada anak umur lima tahun, perkiraan berat badan dalam kilogram mengikuti patokan umur %- tahun yaitu umur ( tahun ) I K /. *api ada rata-rata == pada usia : tahun < %4, g, pada usia 4 tahun %,8 kg dan tahun yaitu %/,8 kg. ntuk anak usia pra sekolah rata 9 rata pertambahan berat badan ,: kg0tahun.'edangkan untuk perkiraan tinggi badan dalam senti meter menggunakan patokan umur - % tahun yaitu umur ( tahun ) I K 88.*api ada rata-rata *= pada usia pra sekolah yaitu : tahun + cm, 4 tahun %1: cm, dan tahun %%1 cm.
21
ata-rata pertambahan *= pada usia ini yaitu 9 8, cm0tahun.2ada anak usia 4- tahun 5isik cenderung bertambah tinggi.
b. *ahap perkembangan. L
2erkembangan psikososial ( #ric #rcson ) < !nisiati5 vs rasa bersalah.6nak punya insiati5 mencari pengalaman baru dan jika anak dimarahi atau diomeli maka anak merasa bersalah dan menjadi anak peragu untuk melakukan sesuatu percobaan yang menantang ketrampilan motorik dan bahasanya.
L
2erkembangan psikoseIsual ( 'igmund $reud ) < =erada pada 5ase oedipal0 5alik ( :- tahun ).=iasanya senang bermain dengan anak berjenis kelamin berbeda.Eedipus komplek ( laki-laki lebih dekat dengan ibunya ) dan #lektra komplek ( perempuan lebih dekat ke ayahnya ).
L 2erkembangan
kogniti5
(
2iaget
)
<
=erada
pada
tahap
preoperasional yaitu 5ase preconseptual ( - 4 tahun ) dan 5ase pemikiran intuitive ( 4- 8 tahun ). 2ada tahap ini kanan-kiri belum sempurna, konsep sebab akibat dan konsep waktu belum benar dan magical thinking. L
2erkembangan moral berada pada prekonvensional yaitu mulai melakukan kebiasaan prososial < sharing, menolong, melindungi, memberi sesuatu, mencari teman dan mulai bisa menjelaskan peraturan- peraturan yang dianut oleh keluarga.
L 2erkembangan
spiritual
yaitu
mulai
mencontoh
kegiatan
keagamaan dari ortu atau guru dan belajar yang benar 9 salah untuk menghindari hukuman. L 2erkembangan
body
image
jelek,pendek-tinggi,baik-nakal,
22
yaitu
mengenal
bermain
sesuai
kata peran
cantik, jenis
kelamin, membandingkan ukuran tubuhnya dengan kelompoknya. L
2erkembangan sosial yaitu berada pada 5ase ? !ndividuation 9 'eparation ?. Dimana sudah bisa mengatasi kecemasannya terutama pada orang yang tak di kenal dan sudah bisa mentoleransi perpisahan dari orang tua walaupun dengan sedikit atau tidak protes.
L
2erkembangan bahasa yaitu vokabularynya meningkat lebih dari %11 kata pada akhir umur tahun. &ulai bisa merangkai :- 4 kata menjadi kalimat. 'udah bisa menamai objek yang 5amiliar seperti binatang, bagian tubuh, dan nama-nama temannya. Dapat menerima atau memberikan perintah sederhana.
L
*ingkah laku personal sosial yaitu dapat memverbalisasikan permintaannya, lebih banyak bergaul, mulai menerima bahwa orang lain mempunyai pemikiran juga, dan mulai menyadari bahwa dia mempunyai lingkungan luar.
L
=ermain jenis assosiative play yaitu bermain dengan orang lain yang
mempunyai
permainan
yang
mirip.=erkaitan
dengan
pertumbuhan 5isik dan kemampuan motorik halus yaitu melompat, berlari, memanjat,dan bersepeda dengan roda tiga.
b. 2emeriksaan 5isik ( had to toe ) a) 'tatus kesehatan umum &eliputi keadaan penderita, kesadaran, tinggi badan, berat badan, dan tandatanda vital. b) epala dan leher - !nspeksi < aji bentuk kepala, keadan rambut, kulit kepala, konjungtivitis, 5oto5obia, adakah eritema dibelakang telinga, di bagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. - 2alpasi <
23
adakah pembesaran kelenjar getah bening di sudut mandibula dan didaerah leher belakang, c)
&ulut - !nspeksi < 6dakah bercak koplik di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah, enantema di palatum durum dan palatum mole, perdarahan pada mulut dan traktus digestivus.
d)
*oraks - !nspeksi < =entuk dada anak, 6dakah batuk, secret pada naso5aring, perdarahan pada hidung. 2ada penyakit campak, gambaran penyakit secara klinis menyerupai in5luenFa. - 6uskultasi < onchi 0 bunyi tambahan pernapasan.
e)
6bdomen - !nspeksi < =entuk dari perut anak. uam pada kulit. -6uskultasi =ising usus. -2erkusi 2erkusi abdomen hanya dilakukan bila terdapat tanda abnormal, misalnya masa atau pembengkakan.
e)
ulit - !nspeksi < #ritema pada kulit, hiperpigmentasi, kulit bersisik. - 2alpasi < *urgor kulit menurun . 6nalisa Data Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikelompokkan dan dilakukan analisa serta sintesa data. Dalam mengelompokkan data dibedakan atas data subyekti5 objekti5. Data yang telah dikelompokkan tadi dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan tentang masalah keperawatan dan kemungkinan penyebab.
24
B.
Diagnosa Kepera+atan 2enilaian klinis tentang respon individu, keluarga atau komunitas terhadap proses
kehidupan 0 masalah kesehatan. 6dapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien campak adalah sebagai berikut < %. .
>angguan termoregulasi b0d penyakit yang dialami. etidak e5ekti5an jalan napas < ketidak mampuan mengeluarkan
:. 4. . .
secret b0d penumpukan secret pada naso5aring. erusakan integritas kulit b0d in5eksi virus morbili. ekurangan volume cairan tubuh b0d demam, diare, muntah. >angguan rasa aman dan nyaman b0d rasa gatal. esiko terjadinya komplikasi < bronkopneumonia b0d keadaan umum anak kurang baik.
".
Inter,ensi Kepera+atan Diagnosa ! >angguan termoregulasi b0d penyakit yang dialami. *ujuan < pemeliharaan ( mempertahankan ) suhu tubuh dalam rentang yang normal. Dengan criteria hasil < a. 'uhu tubuh anak dalam rentang yang normal. b. 6nak bebas dari demam.
!ntervensi No %
!ntervensi &onitor perubahan suhu tubuh, 'ebagai denyut nadi.
asional pengawasan terhadap
adanya
perubahan keadaan umum pasien sehingga dapat diakukan penanganan dan perawatan secara cepat dan tepat.
;akukan tindakan yang dapat paya 9 upaya tersebut dapat membantu menurunkan suhu tubuh sperti menurunkan suhu tubuh lakukan
kompres,
pakaian
tipis
memudahkan
pasien serta
berikan meningkatkan kenyamanan pasien. dalam proses
25
:
penguapan. ;ibatkan keluarga perawatan
serta
menurunkan
dalam &eningkatkan rasa nyaman anak.
ajari suhu
cara dan
mengevaluasi perubahan suhu 4
tubuh. aji sejauh mana pengetahuan &engetahui keluarga
dan
anak
olaborasi
in5omasi
dari
tentang pasien dan keluarga mengenai perawatan
hypertermia
kebutuhan
pasien dengan hypertemia. dengan
dokter 6ntipiretik menurunkan0mempertahankan
dengan memberikan antipiretik suhu tubuh anak. dan antibiotic sesuai dengan ketentuan.
Diagnose !! etidak e5ekti5an jalan napas < ketidak mampuan mengeluarkan secret b0d penumpukan secret pada naso5aring. *ujuan < bersihan jalan napas e5ekti5 Dengan criteria hasil < a. *idak mengalami aspirasi b. &enunjukkan batuk yang e5ekti5 dan peningkatan pertukaran udara dalam paru. !ntervensi No %
!ntervensi asional aji 5ungsi pernapasan, contoh onci, mengi menunjukkan akumulasi bunyi napas, kecepatan, irama secret0
ketidakmampuan
untuk
dan kedalaman dan penggunaan membersihkan jalan napas yang dapat otot aksesori.
menimbulkan penggunaan otot aksesori pernapasan
dan
peningkatan
kerja
pernapasan. "atat kemampuan untuk batuk 2engeluaran secret sulit bila secret sangat
26
e5ekti5. :
tebal ( mis. #5ek in5eksi dan atau tidak
=erikan
posisi
semi
adekuat hidrasi ). 5owler 2osisi membantu
memaksimalkan
tinggi. =antu klien untuk batuk ekspansi paru dan menurunkan upaya 4
dan latihan napas dalam. pernapasan. =ersihkan secret dari mulut dan &encegah obstruksi trakea
A
pengisapan
atau
aspirasi.
sesuai 2engisapan dilakukan bila klien tidak
keperluan. 2ertahankan masukan cairan
mampu mengeluarkan secret. 2emasukan tinggi cairan membantu untk
=erikan lingkungan yang aman
mengencerkan secret. &eningkatkan kenyamanan untuk anak
Diagnose !!! erusakan integritas kulit b0d in5eksi virus morbili. *ujuan < keutuhan structural dan 5ungsi 5isiologis dari kulit dan membrane mukosa. Dengan criteria hasil < a. *erbebas dari adanya lesi jaringan. b. 'uhu, elastisitas, hidrasi dan warna jaringan dalam rentang yang diharapkan. !ntervensi No %
!ntervensi
asional
2antau kulit dari adanya< ruam &engetahui
perkembangan
penyakit
dan lecet, warna dan suhu, dan mencegah terjadinya komplikasi kelembaban
dan
kekeringan melalui deteksi dini pada kulit.
yang berlebih, area kemerahan
dan rusak. &andikan dengan air hangat &empertahankan dan sabun ringan
:
Dorong
klien
menghindari
menggaruk
kebeersihan
tanpa
mengiritasi kulit. untuk &embantu mencegah 5riksi 0 trauma dan kulit.
menepuk kulit.
27
4
=alikkan
atau
ubah
posisi &eningkatkan sirkulasi dan mencegah
dengan sering
tekanan pada kulit 0 jaringan yang tidak perlu.
6jarkan
anggota
keluarga
0 &engetahui
terjadinya
in5eksi
0
memberi asuhan tentang tanda komplikasi lebih cepat. kerusakan kulit, jika diperlukan.
onsultasi
pada
ahli
giFi 2erbaikan nutrisi klien agar terhindar
tentang makanan tinggi protein, dari in5eksi karena kulit dapat menjadi mineral, kalori dan vitamin.
barier utama yang dapat memperberat kondisi anak.
Diagnose !C ekurangan volume cairan tubuh b0d demam, diare, muntah. *ujuan < intike cairan seimbang, keseimbangan volume cairan dalam tubuh. Dengan criteria hasil < a. &emperlihatkan tidak adanya tanda dan gejala kekurangan volume cairan. !ntervensi No %
2antau
!ntervensi berat badan,
asional suhu, &engontrol keseimbangan output.
kelembaban pada rongga oral,
volume konsentrasi urin. kur berat jenis urine
&enunjukkan perubahan
pada
status
hidrasi
dan
5ungsi ginjal, yang
mewaspadakan terjadinya gagal ginjal :
Ebservasi mukosa
4
turgor. ilangkan
akut pada respon terhadap hipovolemia. kulit0membrane ipovolemia, perpindahan cairan dan untuk tanda
kekeringan, kekurangan nutrisi memperburuk turgor bau
kulit. dari &enurunkan rangsangan pada gaster dan
28
lingkungan bah posisi
dengan
respon muntah. sering, 6danya gangguan sirkulasi cenderung
berikan perawatan kulit dengan merusak kulit. sering dan pertahankan tempat tidur kering dan bebas lipatan. =erikan <
a.
&enarik minat anak agar mau minum
=entuk-bentuk cairan yang banyak. menarik ( sari buah, sirup tanpa es, susu )
Diagnose C >angguan rasa aman dan nyaman b0d rasa gatal. *ujuan < anak merasa nyaman Dengan criteria hasil < a. 6nak dapat beristirahat dengan nyaman. b. ewel berkurang. !ntervensi < No %
!ntervensi asional *ubuh anak dibedaki dengan &engurangi rasa gatal. bedak salisil %7 atau lainya
( atas resep dokter ) *idurkan anak ditempat yang &encegah
silau
dan
menambah
agak jauh dari lampu ( jangan kenyamanan anak. tepat dibwah lampu )
Diagnose C! esiko terjadinya komplikasi < bronkopneumonia b0d keadaan umum anak kurang baik. *ujuan < mengurangi dan mencegah terjadinya k omplikasi, mempercepat penyembuhan. Dengan criteria hasil <
29
a. 6nak bisa sembuh tanpa keluhan tambahan b. 2enyakit anak tidak bertambah parah. !ntervensi No %
"uci
!ntervensi tangan sebelum
sesudah
kontak
asional dan &engurangi risiko kontaminasi silang.
perawatan
dilakukan. !ntruksikan klien 0 orang terdekat untik memcuci
tangan sesuai indikasi =erikan lingkungan yang bersih &engurangi pathogen pada system imun dan berventilasi baik.
:
mengalami in5eksi nosokomial. Diskusikan tingkat dan rasional &eningkatkan kerja sama dengan cara isolasi
pencegahan
mempertahankan 4
dan mengurangi kemungkinan pasien
dan hidup dan mengurangi rasa terisolasi.
kesehatan
pribadi. 2antau tanda-tanda vital
&emberikan in5ormasi data-data dasar, awian atau peningkatan suhu secara berulang-ulang dari demam yang terjadi untuk
aji
5rekuensi
pernapasan,
menunjukkan
bahwa
tubuh
bereaksi pada proses in5eksi. 0kedalaman ongesti 0 distress pernapasan dapat
perhatikan
batuk mengindikasikan
perkembangan
2"2,
spasmodic kering pada inspirasi penyakit yang umum terjadi.meskipun dalam, perubahan karakteristik demikian,
*=
paru
mengalami
sputum dan adanya mengi atau peningkatan dan in5eksi jamur lainnya, ronchi.
;akukan
isolasi viral, dan bakteri yang dapat terjadi yang
pernapasan bila etiologi batuk membahayakan system pernapasan.
produkti5 tidak diketahui. bah sikap baring beberapa kali &encegah penyebaran in5eksi bertambah sehari dan berikan bantal utnuk parah
30
dan
mencegah
terjadinya
8
meninggikan kepala Dudukkan anak pada
dekubitus. waktu &encegah aspirasi
/ +
minum =erikan obat yang tepat &encegah penyakit bertambah parah =awa berobat kembali jika anak ntuk menentukan tindakan pengobatan terlihat selalu tidur, tidak mau selanjutnya. makan minum, semakin lemah, suhu tetap
tinggi,
kesadaran
menurun.
D.
Ipleentasi Kepera+atan !mplementasi keperawatan pada pasien campak sesuai dengan intervensi yang
telah disusun.
E.
E,aluasi #valuasi merupakan bagian akhir dari proses keperawatan. #valuasi dilakukan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan. Disamping itu evaluasi dapat dijadikan sebagai bahan pengkajian untuk proses berikutnya. 2erawat mempunyai tiga alternative dalam menentukan sejauh mana tujuan tercapai < a. =erhasil 2rilaku anak sesuai pernyataan tujuan dalam waktu atau tanggal yang ditetapkan di tujuan. b. *ercapai sebagian 6nak menunjukkan prilaku tetapi tidak sebaik yang ditentukan dalam pernyataan tujuan. c. =elum tercapai 2asien tidak mampu sama sekali menunjukkan perilaku yang diharapkan sesuai dengan pernyataan tujuan.
31
BAB III PENUTUP
A.
Kesipulan 2enyakit campak adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk
makulo popular selama tiga hari atau lebih disertai panas badan :/1c atau lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pilek dan mata merah. eluhan yang umum muncul adalah kelerahan yang timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar keseluruh tubuh. 'elain itu, timbul gejala seperti 5lu disetai mata berair dan kemerahan ( konjungtivitis ). 'etalah :-4 hari kemerahan mulai menghilang dan berubah menjadi kehitaman yang akan tampak bertambah dalam %- minggu dan apabila sembuh kulit akan tampak seperti bersisik. 2ada anak sehat dan cukup giFi, campak biasanya tidak menjadi masalah serius. Dengan istirahatyang cukup dan giFi yang baik, penyakit campak ( pada kasus ringan ) dapat sembuh dengan cepat tanpa menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Namun, bila anak dalam kondisi yang yang tidak sehat dapat menyebebkan kematian pada anak.
32
2engobatan pada anak dengan campak dapat dilakukan secara simtomatik yaitu antipeiretika bila suhu tinggi, sedativum, obat batuk dan memperbaiki keadaan umum. *indakan lain adalah pengobatan segera terhadap komplikasi ayng timbul. 2encegahan penyakit campak dapat dilakukan dengan menberikan imunisasi campak pada balita usia + bulan ke atas ( imunisasi akti5 ).
B.
Saran %. 2erawat a. &engingat bahwa penyakit campak merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang angka mordibilitasnya masih tinggi, maka penulis menyarankan untuk semua perawat jika menemukan kasus campak secepatnya dirujuk ke rumah sakit ssehingga anak secepatnya mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih baik. b. ntuk lebih mengetahui perkenbangan anak, hendaknya perawat mengunakan asuhan keperawatan secara tepat. . eluarga 2enulis menyarankan keluarga untuk tanggap dan ikut serta dalam perawatan anak serta memperhatikan status giFi anak jika anak terkena penyakit campak tidak akan berdampak buruk bagi kondisi ana
33