LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
FORMULASI DAN TEKNOLOGI TEKNOLOGI SEDIAAN 1 (FTS 1)
MODUL I KURVA LAJU PENGERINGAN
Gol. / Kel. Har Pra!".
: 1/F : SENIN
Na#a
NI M
O!a Ro' Ma##a%
K1**1+** ,-
Aalr Ra#a$
K1**1+*1 0,
Na$%$ P"er Le"ar
K1**1+*1 00
Ma Nr2a'a$
K1**1+*1 03
Ar2a Frr2a"
K1**1+*1 0-
Ora P"r Ha$a4
K1**1+*1 05
Ta$%aTa$&a $
LA67TEKNOLOGI DAN FORMULASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADI8AH SURAKARTA ,*1-
MODUL I
KURVA LAJU PENGERINGAN A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui proses perubahan kandungan air dalam granul akibat perlakuan panas selama proses pengeringan.
B. TINJAUAN PUSTAKA Pengeringan adalah proses perpindahan massa air atau pelarut lainnya dari suatu
zat padat atau semi padat dengan menggunakan penguapan[1]. Proses ini seringkali merupakan tahap akhir proses prduksi sebelum dikemas atau dijual ke konsumen. Benda yang telah dikeringkan akan menjadi benda yang padat dalam wujud bubuk (misal susu bubuk ) maupun potongan besar (misal kayu) meski bahan awal sebelum pengeringan adalah benda semi padat (misal keju hijau). !umber panas dan "ara penghantaran panas dibutuhkan dalam pengeringan. #alam pengeringan kon$eksi% aliran gas (misal udara) dipanaskan lalu dipaparkan ke bahan yang akan dikeringkan sehingga gas tersebut membawa uap air. Pengeringan $akum memanaskan bahan se"ara konduksi atau radiasi sementara uap air dihisap keluar. &etode tidak langsung lainnya adalah pengeringan drum. &etode lain dalam ekstraksi "airan seperti menggunakan sentri'ugasi tidak disebut sebagai proses pengeringan. (httpsid.wikipedia.orgwikiPengeringan% diakses tanggal 1* &aret +,1-) Pembuatan granul dengan "ara basah at berkhasiat% zat pengisi% dan zat penghan"ur di"ampur baik/baik% lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat. !etelah diayak menjadi granul dan dikeringkan dalam almari pengering pada suhu *,,/0,, ,. !etelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan peli"in dan di"etak. (2nie'% 1345) Untuk melakukan pengeringan pada suhu tinggi digunakan lemari pengering. 6enis bangunnya ber$ariasi dan dapat dipanaskan se"ara e'ekti'. Pada umumnya lemari pengering memiliki alat pengatur suhu. 7emari pengering memiliki alat yang dilengkapi dengan $entilator% pembalik aliran udara untuk membantu pen"apaian keteraturan suhu dibagian dalam lemari dan ke"epatan aliran udara yang memadai. Pada lemari
pengeringan hampa udara memungkinkan pengusiran air se"ara "epat dan aman dari material pada suhu rendah. (8oght% 134*)
C. ALAT DAN BAHAN Alat:
Baan:
!
awan petri - pasang
/ 7aktosa
1,,g
!
2lmari pengering
/ 2milum manihot
1,,g
!
2yakan
/ &u"ilago amilum (5.09)
:.s
!
;era"a
!
2lat gelas
!
!
Baskom
D. PENIMBANGAN BAHAN
atatan penimbangan 7aktosa
1,,%5 g
2milum manihot
1,,
7ama pen"ampuran
0 menit
g
Pembuatan mu"ilago amilum 1, 9
8olume mu"ilago amilum 1, 9 yang
2milum
1,%1 g
ditambahkan dalam pembuatan granulatum
2ir
1,, ml
simpleks adalah = 3, ml
E. CARA KERJA SKEMATIS Ditimbang piring petri kosong (wadah dan tutupnya)
Ditimbang laktosa dan amilum manihot masing-masing seberat 100 gram, dimasukkan ke dalam mikser dan di campur sampai homogen (5 menit)
Dibuat mucilago amilum 10% sebanyak 100 mL, dan di tambahkan pada campuran () sedikit demi sedikit sebanyak !0 mL, dicampur homogen sampai terbentuk masa granul, kemudian ayak dengan ayakan no" 1 mesh" Dicatat #olume mucilago yang di gunakan"
Ditimbang granul basah 5 gram, sebanyak $ kali dan dimasukkan masingmasing ke dalam piring petri" (setiap piring petri mengandung 5 gram)"
Dimasukkan $ piring petri kedalam almari pengering, dibuka tutupnya, dan dikeringkan pada suhu $0&"
'etelah waktu tertentu, keluarkan sebuah piring petri dan almari pengering dalam keadaan tertutup, dinginkan dan ditimbang" aktu pengeringan !0, $0, *0, 10, 150, 1+0 menit, sehari dan tiga (!) hari"
Dibiarkan satu piring petri dalam almari pengering dan dilanutkan pengeringan sampai ! hari"
Ditimbang berat granul setelah pengeringan selama ! hari (bobot konstan), dan dicatat sebagai berat granul kering"
". PEMBAHASAN CARA KERJA
#alam praktikum ini dibuat granul dengan "ara menimbang laktosa 1,,%5 gram dan amilum manihot 1,, g dan di"ampurkan selama 0 menit. !ebelumnya juga telah dibuat
mu"illago
dengan
"ara
menimbang
amilum
sebanyak
1,%1
g
dan
men"ampurkannya dengan a:uadest 1,, ml. #ipanaskan sampai mu"illago berwarna bening. #i"ampur antara "ampuran laktosa dan amilum manihot dengan mu"illago yang telah dibuat sampai homogen sampai terbentuk massa granul yang baik. Untuk mendapat granul yang baik pada praktikum ini kira/kira dibutuhkan mu"illago sebanyak 3, ml.
tutup). #i isi petri dengan granul masing/masing +0 g. awan petri yang sudah di isi granul basah tadi dikeringkan dalam lemari pengering (suhu ?,o ) dengan posisi tutup terbuka agar penguapan bisa maksimal. #ikeringkan dengan waktu tertentu (?, menit% -, menit% 3, menit% 1+, menit% 10, menit% 14, menit% 1 hari% dan ? hari). #ikeluarkan dari lemari pengering dengan keadaan tertutup%
didinginkan% lalu di ditimbang. #itimbang berat masing/masing granul pada waktu pengeringan yang berbeda. !etelah di dapat massa granul kering dengan waku pengeringan yang berbeda% dihitung kandungan lembab (&) untuk setiap waktu pengeringan. 7alu% dibuat kur$a waktu pengeringan $s &.
G. DATA HASIL PERCOBAAN Peni#$angan
3?%?
%a&t' Pengeringan Pa(a S'' )* +C / -*, *, /0*, /1*, /2*, ari --%? -5%* -5%* 5+%1 --%4 --%4
) ari --%4
114%4
31%+
3+%*
3+%5
35%1
31%4
31%4
31%4
114%,
3,%?
30%+
3?%*
3-%5
3,%-
3,%1
43%41
+0%0
+*%3
+0
+0%?
+0
+0
+*%3
+*%3
+*%5
+*
+5%4
+-
+*%-
+?%4
+?%?
+?%,1
5%?* 9
*%?, 9
+,%4 +9
1+%3 39
-%31 9
?%*? 9
1%+-9
,9
)*,
Berat piring petri kosong (wadah>tutup) (g) Berat piring petri > granul basah (g) Berat piring petri > berat granul setelah pengeringan (g) Berat granul basah (g) Berat granul setelah pengeringan (g) Moisture content (&) (9) atatan
H. PERHITUNGAN Perit'ngan &an('ngan le#$a$ 3etela 4a&t' 5engeringan tertent': Perit'ngan MC
&"?, @ &"-, @ &"3, @ &"1+, @ &"14, @ &"1hari @
24,7 −23,01
A 1,,9 @ 5%?*9
23,01 24 −23,01 23,01
A 1,,9 @ *%?,9
27,8 −23,01
A 1,,9 @ +,%4+9
23,01 26 −23,01 23,01
A 1,,9 @ 1+%339
23,8 −23,01 23,01 23,3 − 23,01 23,01
A 1,,9 @ -%319 A 1,,9 @ 1%+-9
&"?hari @
23,01 −23,01 23,01
A 1,,9 @ ,9
K'r6a 4a&t' 5engeringan 789 63. MC 79:
Kr9a La Pe$&er$&a$ 5
0
15 M< (=) 10
5
0 !0
$0
*0
10
150
1+0
1 hari
! hari
;a!"
I. PEMBAHASAN
Pada praktikum modul 1 kali ini yaitu bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu pengeringan terhadap kandungan air (&) dalam granul selama proses pengeringan (drying). Proses pengeringan dalam praktikum ini maksudnya adalah menghilangkan kandungan air dalam granul dengan "ara pemanasan. Pada saat pengeringan granul akan terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa yang berlangsung se"ara bersamaan. Perpindahan massa% berupa perginya air dari dalam granul ke permukaan granul dan menguapnya air dari permukaan granul mengikuti aliran udara kering di ruang pengeringan. Pada perpindahan massa terjadi proses migrasi % yaitu perginya air dari dalam granul ke permukaan granul. Pada per"obaan ini suhu untuk pengeringan yaitu ?,o . Pada per"obaan ini menggunakan metode granulasi basah (wet granulation)% bahan pengisinya yaitu laktosa% bahan penghan"urnya yaitu amilum manihot% dan zat
pengikatnya yaitu mu"illago amili 1,9. #igunakan mu"illago amili sebanyak kurang lebih 3, ml untuk mendapatkan massa granul yang baik. Penambahan mu"illago harus sedikit demi sedikit karena penambahan terlalu banyak akan membuat massa granul terlalu basah. Pengayakan dilakukan dengan hati/hati tujuannya agar di peroleh massa granul yang baik. Proses pengeringan dilakukan pada suhu ?, o dalam rentang waktu yang berbeda% yaitu ?, menit% -, menit% 3, menit% 1+, menit% 10, menit% 14, menit% 1 hari% dan ? hari. al ini dimaksudkan agar perpindahan massa dan perpindahan panas yang terjadi atau berlangsung dapat di amati perbedaannya. Perpindahan massa disini berupa keluarnya air dari dalam granul ke permukaan granul. !edangkan menguapkan air. air dari permukaan granul adalah mengikuti aliran udara kering dari ruang pengeringan. Pada saat memasukkan ke lemari pengering% tutup "awan harus terbuka supaya membantu pengeringan. #iratakan juga granul supaya seragam tebal tipis lapisan. #iameter piring petri juga haruis sama karena berpengaruh pada tebal tipisnya granul yang ada pada "awan. Berat granul kering tidak sesuai dengan teoritis karena didapatkan hasil untuk masing/masing menit +*%5g (?,C)D +*g (-,C)D +5%4g (3,C)D +-g (1+,C)D +*%-g (10,C)D +?%4g (14,C)D +?%?g (1 hari)D +?%,1g (? hari). &enurut teori semakin lama dikeringkan% maka berat kering granul juga akan semakin berkurang% tetapi dari hasil praktikum yang diperoleh% berat granul pada menit ke/3,% 1+,% 10, lebih besar dari pada menit ke/-,.
J. KESIMPULAN
•
&etode granulasinya basah.
•
Pengeringan granul pada suhu ?, o dengan $ariasi waktu (?,C% -,C% 3,C% 1+,C% 10,C% 14,C% 1 hari% ? hari)
•
asil per"obaan dan teoritis tidak sesuai untuk berat granul kering dan nilai &.
K. DA"TAR PUSTAKA
2nie' %&oh.%1345. Ilmu Farmasi. Jakarta Fhalia Gndonesia httpsid.wikipedia.orgwikiPengeringan% diakses tanggal 1* &aret +,18oigt% F. 1351. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. 6ogjakarta Fadjah &ada Uni$ersity Press
S'ra&arta; 0< Maret 0*/Ket'a Kel+#5+& Pra&ti&an
===================