NASIONALISME ISMKI Oleh : Muh.Fachreza P. Goma Nasionalisme : Paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri (Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed 3) Nasionalisme adalah : Kemauan untuk bersatu tanpa paksaan dalam semangat persamaan dan kewarganegaraan (Ernest Renan) Unsur-Unsur Nasionalisme (Hertz, Nationality and Politics) • Hasyrat Untuk Mencapai Kesatuan • Hasyrat Untuk Mencapai Kemerdekaan • Hasyrat Untuk Mencapai Keaslian • Hasyrat Untuk Mencapai Kehormatan Bangsa ISMKI merupakan singkatan dari Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia yaitu suatu Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis, bersifat independen, berstatus sebagai satu-satunya Organisasi antar Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kedokteran di Indonesia. Oleh karenanya Nasionalisme ISMKI memiliki arti Kesadaran dan keinginan kuat yang mendasar untuk mencintai ISMKI, yang secara bersama-sama mencapai tujuan, mempertahankan dan mengabadikan identitas dan integritas. Visi pembentukan ISMKI adalah sebagai wadah akan pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia. ISMKI disini memiliki 2 peran penting yakni sebagai wadah koordinasi gerakan mahasiswa kedokteran dan juga sebagai wadah aspiratif baik aspek kebijakan pendidikan kedokteran maupun terkait dengan kebijakan yang bersinggungan dengan dunia kesehatan, sehngga disini ISMKI juga memiliki peran sebagai policy control. Sedikit mengingat akan sejarah, ISMKI pertama kali dibentuk pada tanggal 20 september 1981 dan dikukuhkan lewat Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No.61/SKDikti/1989. Juga melalui Surat Keterangan Pengurus Besar IDI No.1772/PB/A.3/03/2006 yang semakin menguatkan legalitas ISMKI sebagai organisasi Nasional mahasiswa kedokteran Indonesia satu-satunya. Keanggotaan ISMKI adalah Senat/BEM/LEM/PEMA Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia.Sedangkan mahasiswa kedokteran disetiap institusi merupakan anggota dari Senat/BEM/LEM/PEMA, sehinga dapat disimpulkan bahwa anggota ISMKI adalah seluruh mahasiswa kedokteran yang ada di Indonesia.Dapat kita tekankan sekali lagi bahwa ISMKI adalah organisasi KEMAHASISWAAN bukan organisasi MAHASISWA yang bersifat perseorangan.Kesimpulannya adalah ISMKI merupakan organisasi nasional yang secara sah baik de facto maupun de jure sebagai organisasi kemahasiswaan kedokteran Indonesia. SEJARAH DAN LATAR BELAKANG ISMKI
o PEMBENTUKAN IMKI Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia (IMKI) merupakan organisasi mahasiswa kedokteran berskala nasional yang pertama. Pada era pasca 1966, saat mahasiswa kembali ke kampus, tuntutan akan profesionalisme dari lingkungan yang didominasi akan teknokrat semakin meningkat. Hal itu mendorong mahasiswa kedokteran saat itu untuk membentuk suatu wadah yang dapat menyatukan aspirasi mereka dalam rangka peningkatan profesionalisme mahasiswa kedokteran. Selain itu, kepergian beberapa mahasiswa UI (Biran Affandi, Razak, Azrul Azwar, Widiapati dan Ichsan Utama) ke kongres ARMSA (Asian Regional Medical Students Association atau sekarang bernama AMSA, Asian Medical Students Association) juga turut menjadi pemicu untuk terbentuknya organisasi sejenis di Indonesia. Akhirnya setelah dilakukan konsolidasi antar fakultas-fakultas kedokteran, terbentuklah organisasi IMKI melalui deklarasi Cimacan pada tahun 1969, dengan ketua terpilih Biran Affandi.Pada awaal pembentukannya, keanggotaan IMKI adalah keanggotaan personal dan bukan keanggotaan senat mahasiswa.
Pada periode awal, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh IMKI antara lain adalah melakukan pertukaran mahasiswa kedokteran dengan Jerman dan membina kerjasama dengan ARMSA. Salah satu hal yang perlu dicatat adalah diselenggarakannya rapat kerja IMKI yang pertama di Bali pada tahun 1970. Waktu itu, salah satu keputusan yang diambil adalah menetapkan penyelenggaraan Munas I IMKI di Makassar pada tahun 1971 dengan Steering Committee Syafri Guricci dari Universitas Hasanuddin. MUSYAWARAH NASIONAL ISMKI Munas IMKI di Makassar pada tahun 1971 dilaksanakan di sebuah pulau tidak jauh dari kota Makasar bernama Pulau Kayangan. Waktu itu terjadi persaingan cukup ketat antara delegasi dari UI (Fahmi Alatas, Hariman Siregar, Umar Fahmi) delegasi dari UNDIP (Satoto), dan delegasi dari USU (Aslim Sihotang) untuk menjadi ketua umum. Akhirnya terpilih Aslim Sihotang sebagai ketua umum, Syafri Guricci sebagai wakil ketua dan Hariman Siregar sebagai sekretaris.Disebabkan oleh hambatan jarak dan komunikasi, pada periode ini peran sekretaris menjadi cukup dominan. Mengikuti angin depolitisasi kampus, Hariman Siregar berhasil menghimpun organisasiorganisasi pofesi sejenis (Ikatan Mahasiswa Hukum, Ikatan Mahasiswa Teknik, dll) dalam suatu wadah guna mengimbangi keberadaan dewan mahasiswa.
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan IMKI pada periode ini antara lain mengirim delegasi untuk menghadiri World University of Medical Students di India pada tahun 1972 yaitu pertemuan mahasiswa kedokteran seluruh dunia yang dihadiri delegasi dari berbagai negara. Peristiwa Malari yang melibatkan Hariman Siregar yang tengah menjabat fungsionaris IMKI menyebabkan vakumnya dewan mahasiswa yang disertai kevakuman IMKI. Untuk mengembalikan arah kebijakan organisasi mahasiswa yang sebelumnya telah terpotisir, Dirjen DIKTI megeluarkan konsep NKK (Normalisasi Kebijakan Kampus).Salah satu perwujudan konsep tersebut adalah pembentukan ISMS (Ikatan Senat Mahasiswa Sejenis).Konsep tersebut menimbulkan banyak kontroversi di kalangan mahasiswa. o PEMBENTUKAN ISMKI Pemerintah melalui Dr. Abdul Gafur mencoba mengadakan pendekatan kepada Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk ikut mendukung penerapan konsep NKK dengan membentuk Ikatan Senat Mhasiswa Kedokteran Indonesia.Respon yang pertama datang dari Senat Mahasiswa UNHAS.Pra MUNAS ISMKI I dilaksanakan di Makasar yang diwarnai berbagai pertentangan pendapat antarpeserta yang hadir.Pada awalnya sebagian besar peserta menolak pembentukan ISMKI dan bersikeras untuk mempertahankan IMKI. Akhirnya setelah dilakukan lobi-lobi dan pendekatan disepakati akan dilaksanakan Munas ISMKI I di Makasar pada bulan September 1981. ISMKI dideklarasikan di Makasar pada tanggal 20 September 1981. Munas ISMKI menetapkan :
I
di
Makasar
berhasil
membuat
keputusan
dan
1. AD/ART ISMKI 2. Garis-garis pokok kebijaksanaan ISMKI 3. Presidium ISMKI dan MPM (Majelis Pertimbangan Musyawarah) 4. BP Munas dan Sekjen ISMKI. Sekjen terpilih yaitu Faried dari UGM. STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN ISMKI Dari struktur diatas dapat dilihat bahwa wilayah merupakan perpanjangan tangan Nasional yang langsung berhubungan dengan institusi.Garis koordinasi antara PHW (pengurus Harian Wilayah) dan institusi secara singkat dapat dijelaskan bahwa segala kebijakan yang dibuat adalah atas dasar kesepakatan bersama/koordinasi semua
institusi dengan asas kekeluargaan. Sehingga setiap institusi memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hal pelaksanaan. Keanggotaan ISMKI terdiri atas Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kedokteran di perguruan tinggi yang ada diseluruh Indonesia.Terdiri dari anggota tetap dan anggota muda, anggota tetap adalah anggota yang telah disahkan dan ditetapkan di Musyawarah Nasional ISMKI, sedangkan anggota muda adalah lembaga eksekutif mahasiswa kedokteran yang telah memenuhi syarat keanggotaan dan disahkan oleh sekretaris wilayah setempat. Setiap lembaga eksekutif mahasiswa kedokteran yang akan menjadi anggota tetap harus mengajukan permohonan tertulis kepada sekretaris jenderal ISMKI yang isinya kesediaan mengikuti dan menjalankan AD/ART serta peraturan lainnya untuk kemudian direkomendasikan pada waktu MUNAS ISMKI berikutnya untuk disahkan dan ditetapkan peserta munas. Sampai saat ini tercatat jumlah anggota ISMKI baik anggota utama maupun anggota muda sebanyak 72 intitusi kedokteran yang tersebar dalam 4 wilayah di seluruh Indonesia
ISMKI dibagi menjadi 4 wilayah berdasarkan letak geografis (1) ISMKI Wilayah 1 meliputi institusi-institusi yang berada dalam provinsi D.I Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan , Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung (2) ISMKI Wilayah 2 meliputi institusi-institusi yang berada dalam provinsi Banten, Jawa Barat, DKI. Jakarta, dan Kalimantan Barat (3) ISMKI Wilayah 3 meliputi institusi-institusi yang berada dalam provinsi Jawa Tengah, DIY. ,Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, KalimantanTimur dan Kalimantan Selatan (4) ISMKI Wilayah 4 meliputi institusi-institusi yang berada dalam provinsi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua Dari 75 institusi yang tergabung bersama ismki 23 institusi berada didalam naungan wilayah 4. Institusi-institusi tersebut antara lain : 1. Universitas Brawijaya 2. Universitas Islam Malang
3. Universitas Muhammadiyah Malang 4. Universitas Jember 5. Universitas Airlangga 6. Universitas Hang Tuah 7. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 8. Universitas Udayana 9. Universitas Warmadewa 10. Universitas Mataram 11. Universitas Islam Al-Azhar Mataram 12. Universitas Nusa Cendana 13. Universitas Hasanuddin 14. Universitas Muslim Indonesia 15. Universitas Muhammadiyah Makassar 16. Universitas Halu Oleo 17. Universitas Tadulako 18. Universitas Alkhairat 19. Universitas Sam Ratulangi 20. Universitas Patimura 21. Universitas Cendrawasih 22. Universitas Katholik Widaya Mandala Anggota muda 23. universitas nahdatul ulama surabaya Struktur kepengurusan di ISMKI wilayah 4 dibuat berdasarkan ART ISMKI BAB III Struktur Ogranisasi Pasal 12 Pengurus Harian Wilayah : (1) Pengurus Harian Wilayah adalah pengurus harian di tingkat wilayah yang dipimpin oleh Sekretaris Wilayah (2) Pengurus Harian Wilayah terdiri dari Sekretaris Jenderal Wilayah, Wakil Sekretaris Wilayah, Bendahara Wilayah, dan Sekretaris Bidang Wilayah.
(3) Struktur dan fungsi Pengurus Harian Wilayah merupakan perwujudan dari struktur dan fungsi Pengurus Harian Nasional. (4) Sekretaris Wilayah 1. Sekretaris Wilayah adalah pengurus harian tertinggi tingkat wilayah yang ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. 2. Sekretaris Wilayah bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah. 3. Sekretaris Wilayah wajib melaksanakan Musyawarah Kerja Wilayah maksimal tiga bulan setelah ia terpilih dalam Musyawarah Wilayah. 4. Sekretaris Wilayah berhak mengangkat perangkat pembantu sesuai dengan kebutuhan yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, dan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi. 5. Sekretaris Wilayah bertanggung rekomendasi Musyawarah Wilayah
jawab
untuk
melaksanakan
6. Sekretaris Wilayah bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan hasil ketetapan Musyawarah Kerja Wilayah dan Musyawarah Kerja Nasional. 7. Sekretaris Wilayah wajib melaporkan perkembangan wilayah setiap enam bulan sekali kepada Sekretaris Jenderal. 8. Sekretaris Wilayah wajib melaporkan hasil-hasil pelaksanaan Musyawarah Kerja Wilayah pada Musyawarah Wilayah di akhir masa jabatannya. (5) Wakil Sekretaris Wilayah 1. Bertugas membantu Sekretaris Wilayah dalam mengkoordinasikan ketetapan Musyawarah Kerja Wilayah dan Musyawarah Kerja Nasional. 2. Dipilih oleh Sekretaris Wilayah. 3. Bertanggung jawab pada Sekretaris Wilayah. (6) Bendahara Wilayah 1. Bertugas membantu Sekretaris Wilayah dalam mengelola keuangan ISMKI Wilayah. 2. Dipilih oleh Sekretaris Wilayah. 3. Bertanggung jawab pada Sekretaris Wilayah. (7) Sekretaris Bidang Wilayah
1. Membantu Sekretaris Wilayah dalam hal rencana dan kegiatan operasional di bidangnya. 2. Melaksanakan koordinasi kerja dengan Sekretaris Wilayah, Sekretaris Bidang, dan anggota. 3. Bertanggung jawab kepada Sekretaris Wilayah. (8) Pertemuan pengurus harian wilayah dengan Pengurus Harian Nasional ditentukan oleh Sekretaris Jenderal sesuai dengan kebutuhan. (9) Pelimpahan tugas dan wewenang Sekretaris Wilayah 1. Apabila Sekretaris Wilayah berhalangan sementara, maka tugas dan wewenang dilimpahkan kepada wakil Sekretaris Wilayah sampai dengan Sekretaris Wilayah yang bersangkutan dapat kembali bertugas. 2. Apabila Sekretaris Wilayah berhalangan tetap, maka diadakan Musyawarah Wilayah Luar Biasa untuk memilih Sekretaris Wilayah pengganti yang akan menjalankan tugas dan wewenang Sekretaris Wilayah tersebut sampai masa jabatannya berakhir. ISMKI memiliki berbagai macam kegiatan yang terbagi atas kegiatan-kegiatan nasional maupun kegiatan wilayah. Kegiatan tersebut ada yang bersifat tenderisasi adapula yang dilakukan lokal institusi maupun regio. Diantara kegiatan tender yang ada adalah sebagai berikut Nasional (IMSS, IIMO, RAKORNAS, NMDP, dan LKMM Nas) sedangkan wilayah (MUSWIL, MUSKERWIL, RAKORWIL, IGB, LKMMSK Wil). ISMKI sendiri tergabung dalam suatu organisasi mahasiswa kedokteran international. Organisasi ini bernama International Federation Medical Students Association (IFMSA). Organisasi ini Berdiri tahun 1951 di Copenhagen DenmarkOrganisasi non-politik untuk seluruh mahasiswa kedokteran di Dunia. Tujuan Pembentukan organisasi adalah untuk mempelajari dan meningkatkan kepedulian mahasiswa kedokteran dalam kerjasama berbasis profesionalitasm serta mengembangkan aktivitas-aktivitas dalam lingkup kesehatan dan sosial mahasiswa. Sampai saat ini terdapat kurang lebih 122 NEGARA dan 130 NMO( National Member Organiization ) terbagi atas 5 regional (africa, america, europe, asia pacifik, dan eastern mediterranean)