KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Tinjauan Ekonomi &
Keuangan Daerah PROVINSI
SULAWESI UTARA
Peta Sulawesi Utara
Peta Sulawesi Utara
Daftar Isi Peta Sulawesi Utara......................................................... .................................................................... ........... 2 Daftar Isi ............................................................. ..................................................................................... ........................ 3 Kata Pengantar ................................................................ ........................................................................... ........... 4 Selayang Pandang Pandang ..................................................................... ..................................................................... 5 Geografis dan Demografis Demografis ......................................................... ......................................................... 6 Kondisi Kondisi Pelayanan Publik ........................................................... ........................................................... 7 Kondisi Kondisi Perekonomian Perekonomian .............................................................. 17 Kesejahteraan Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... ....................................................... 26 Potensi Potensi Ekonomi .............................................................. ....................................................................... ......... 30 Gambaran Umum Umum Keuangan Keuangan Daerah Daerah ...................................... 33 Kondisi Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 46 Ucapan Terima Kasih................................................................ 52 Sumber Data Data ............................................................................ ............................................................................ 53
Kata Pengantar Pengantar Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbedabeda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. Selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. Inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah. Setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang. Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Utara ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Sulawesi Utara. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi desentralisasi fiskal. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Dr. Marwanto Harjowiryono.
Selayang Pandang Selain tinutuan atau bubur manado, didaerah ini juga anda dapat menemukan makanan khas yang jarang anda temui didaerah lain seperti RW (daging anjing), paniki (kelelawar), daging ular, tikus hutan, babi hutan dan berbagai makanan khas lainnya seperti ikan woku blanga dan ikan cakalang fufu.
Prov. Sulawesi Utara yang didirikan berdasarkan UU No. 13 tahun 1964 terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dengan ibukota terletak di Kota Manado. Provinsi ini di sebelah selatan berbatasan dengan Prov. Gorontalo yang merupakan hasil pemekaran wilayah dari Prov. Sulawesi Utara. Sementara Kepulauan Sangihe dan Talaud merupakan bagian utara dari provinsi ini merupakan berbatasan dengan Davao del Sur di negara Filipina. Prov. Sulawesi Utara mempunyai 15 kabupaten/kota yakni Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Bolaang Mongondow Selatan, Kab. Bolaang Mongondow Timur, Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Kepulauan Sangihe, Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kab. Kepulauan Talaud, Kab. Minahas a, Kab. Minahasa Selat an, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kota Manado dan Kota Tomohon. Penghuni terbesar dari provinsi ini adalah suku Minahasa. Prov. Sulawesi Utara memiliki beberapa jenis makanan khas yang sudah terkenal yaitu tinutuan atau yang lebih dikenal dengan bubur manado.
Prov. Sulawesi Utara mempunyai beberapa tari tradisional seperti Tarian Maengket, Tarian Kabasaran, Tarian Katrili, Tari Poco-poco, Upacara Tulude, Tari Masamper, Tari Cakalele, Tari Tumatenden dan berbagai tarian daerah lainnya. Selain berbagai macam tarian Prov. Sulawesi Utara juga mempunyai beberapa alat musik khas daerah yakni musik kolintang dan musik bambu. Sedangkan rumah adat Sulawesi Utara adalah rumah panggung. Tempat wisata yang berada di Prov. Sulawesi Utara adalah Pulau Bunaken yang sudah terkenal sampai ke penjuru dunia, Pulau Siladen, Bukit Kasih Kanonang, Bukit Doa Tomohon, taman nasional tangkoko, pantai di Pulau Lihaga yang begitu indah dengan pasir putih, Waruga, Kelenteng Ban Hin Kiong, Batu Pinabetengan, Vulcano Area di Tomohon, Desa Agriwisata Rurukan-Tomohon, Gunung berapi bawah laut yang terdapat di Pulau Mahangetang Kepulauan Sangihe.
Geografis dan Demografis Luas wilayah Prov. Sulawesi Utara meliputi 14.499,07 km2. Kab. Bolaang Mongondow memiliki wilayah paling luas yaitu 3.333, 10 km 2. Sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Kotamobagu yang luasnya hanya 50,60 km 2. Dari sisi demografi, total jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 2.270.596 jiwa. Kota Manado memiliki populasi tertinggi dengan jumlah penduduk 410.481 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi terendah adalah Kab. Bolaang Mongondow Selatan dengan jumlah penduduk 57.001 jiwa. Kepadatan penduduk Prov. Sulawesi Utara yaitu 156,60 jiwa/km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kota Manado dan Kota Kotamobagu dengan kepadatan penduduk masing-masing sebesar 2.515,36 jiwa/km 2 dan 2.123,70 jiwa/km2. Kab. Bolaang Mongondow dengan luas wilayah terbesar di Prov. Sulawesi Utara hanya memiliki tingkat kepadatan penduduk 64,05 jiwa/km 2 dan kepadatan penduduk terendah berada pada Kab. Bolaang Mongondow Selatan yaitu 31,65 jiwa/km 2.
No
Daerah
Penduduk (Orang)
Luas Area (Km2)
Kepadatan (Per Km2)
1
Kab. Bolaang Mongondow
213.484
3.333,10
64,05
2
Kab. Minahasa
310.384
1.152,25
269,37
3
Kab. Kepulauan Sangihe
126.100
600,26
210,08
4
Kab. Kepulauan Talaud
83.434
1.019,51
81,84
5
Kab. Minahasa Selatan
195.553
1.484,47
131,73
6
Kab. Minahasa Utara
188.904
987,22
191,35
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
70.693
1.618,88
43,67
8
Kab. Kepulauan Sitaro
63.801
220,56
289,27
9
Kab. Minahasa Tenggara
100.443
709,16
141,64
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
57.001
1.801,20
31,65
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
63.654
896,54
71,00
12 Kota Manado
410.481
163,19
2.515,36
13 Kota Bitung
187.652
314,98
595,76
91.553
147,15
622,17
107.459
50,60
2.123,70
2.270.596
14.499,07
156,60
14 Kota Tomohon 15 Kota Kotamobagu
Prov. Sulawesi Utara
Kondisi Pelayanan Publik 1.
Pendidikan
2.
Kesehatan
3.
Infrastruktur
4.
Perusahaan Air Minum
5.
Sumber Daya Listrik
Kabupaten/Kota
Sekolah
Murid
Guru
Rasio Murid /Guru
Rasio Murid /Sekolah
1 Kab. Bolaang Mongondow
222
28.245
1.185
23,84
127,23
2 Kab. Minahasa
340
34.426
2.280
15,10
101,25
3 Kab. Kepulauan Sangihe
208
13.817
1.199
11,52
66,43
4 Kab. Kepulauan Talaud
114
10.506
828
12,69
92,16
5 Kab. Minahasa Selatan
232
27.525
1.329
20,71
118,64
6 Kab. Minahasa Utara
189
20.710
854
24,25
109,58
86
10.110
459
22,03
117,56
12,08
73,40
7 Kab. Bolaang Mongondow Utara 8 Kab. Kepulauan Sitaro
102
7.487
620
9 Kab. Minahasa Tenggara
90
13.152
514
25,59
146,13
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
59
8.344
342
24,40
141,42
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
55
7.840
386
20,31
142,55
12 Kota Manado
265
47.265
2.104
22,46
178,36
13 Kota Bitung
99
21.055
819
25,71
212,68
14 Kota Tomohon
64
10.031
654
15,34
156,73
15 Kota Kotamobagu
67
11.660
627
18,60
174,03
2.192
272.173
19,17
124,17
Prov. Sulawesi Utara
14.200
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Dasar (SD) Tahun 2008/2009
Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan khususnya Sekolah Dasar (SD) , maka secara total di Prov. Sulawesi Utara terdapat SD sebanyak 2.192 unit. Kab. Minahasa memiliki 340 unit sedangkan Kab. Bolaang Mongondow Timur hanya 55 unit. Berdasarkan jumlah murid terbanyak adalah Kota Manado mencapai 47.265 murid, sedangkan jumlah murid terendah yaitu 7.487 murid di Kab. Kepulauan Sitaro.
Bila dilihat seberapa daya tampung SD, maka rasio murid/sekolah paling tinggi adalah Kota Bitung yaitu 25,71 murid/sekolah. Sedangkan rasio murid/sekolah terendah adalah di Kab. Kepulauan Sangihe yaitu 11,52 murid/sekolah. Salah satu indikator kualitas pembelajaran yang diterima oleh murid SD adalah perbandingan antara banyakn ya murid yang harus diajar oleh setiap guru. Rasio murid/guru yang tertinggi adalah Kota Bitung yaitu 212,68 murid/guru. Sedangkan yang terendah adalah di Kab. Kepulauan Sangihe yaitu 66,43 murid/guru.
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat
No.
Kabupaten/Kota
Sekolah
Murid
Guru
Rasio Murid / Guru
Rasio Murid / Sekolah
1
Kab. Bolaang Mongondow
48
7.500
285
26,32
156,25
2
Kab. Minahasa
98
13.531
1.006
13,45
138,07
3
Kab. Kepulauan Sangihe
51
5.716
397
14,40
112,08
4
Kab. Kepulauan Talaud
39
4.990
238
20,97
127,95
5
Kab. Minahasa Selatan
77
11.560
575
20,10
150,13
6
Kab. Minahasa Utara
59
7.433
445
16,70
125,98
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
14
2.841
120
23,68
202,93
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) ,
8
Kab. Kepulauan Sitaro
24
3.087
154
20,05
128,63
maka secara total di Prov. Sulawesi Utara
9
Kab. Minahasa Tenggara
40
4.884
409
11,94
122,10
terdapat SLTP sebanyak 619 unit. Kab.
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
14
2.254
112
20,13
161,00
9
1.542
90
17,13
171,33
12 Kota Manado
85
21.142
1.085
19,49
248,73
13 Kota Bitung
28
7.581
426
17,80
270,75
unit. Berdasarkan jumlah murid terbanyak
14 Kota Tomohon
20
4 .701
279
16,85
235,05
adalah Kota Manado mencapai 21.142
15 Kota Kotamobagu
13
6.049
293
20,65
465,31
619
104.811
5.914
17,72
169,32
Pertama (SLTP) Tahun 2008/2009
Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan
prasarana
pendidikan
khususnya
Minahasa memiliki 98 unit sedangkan Kab. Bolaang Mongondow Timur hanya 9
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
murid, sedangkan jumlah murid terendah yaitu
1.542
murid
di
Kab.
Bolaang
Mongondow Timur Bila
dilihat
seberapa
daya
Prov. Sulawesi Utara
Kepulauan Sangihe yaitu 112,08 murid/
murid/guru yang tertinggi adalah Kab.
sekolah.
Bolaang Mongondow yaitu 26,32 murid/
tampung
SLTP, maka rasio murid/sekolah paling
Salah satu indikator kualitas pembelajaran
tinggi adalah Kota Kotamobagu yaitu
yang diterima oleh murid SLTP adalah
465,31 murid/sekolah. Sedangkan rasio
perbandingan antara banyaknya murid
murid/sekolah terendah adalah di Kab.
yang harus diajar oleh setiap guru. Rasio
guru. Sedangkan yang terendah adalah di Kab. Minahasa Tenggara yaitu 11,94 murid/guru.
Angka Melek Huruf (AMH)
No.
Kabupaten/Kota
Tahun 2009-2010
Angka Melek Huruf (persen) 2009
2010
1 Kab. Bolaang Mongondow
98,23
98,29
Indikator keberhasilan pendidikan di
2 Kab. Minahasa
99,68
99,71
Prov. Sulawesi Utara bisa dilihat dari
3 Kab. Kepulauan Sangihe
98,54
98,70
indikator Angka Melek Huruf (AMH)
4 Kab. Kepulauan Talaud
99,36
99,53
di setiap daerah. Kabupaten/kota
5 Kab. Minahasa Selatan
99,42
99,78
6 Kab. Minahasa Utara
99,70
99,74
AMH Prov. Sulawesi Uta ra pada tahun
7 Kab. Bolaang Mongondow Utara
98,31
98,39
2009 sebesar 99,41% dan pada tahun
8 Kab. Kepulauan Sitaro
99,68
99,76
2010 mengalami penurunan menjadi
9 Kab. Minahasa Tenggara
99,48
99,48
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
98,31
98,32
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
99,50
99,51
12 Kota Manado
99,86
99,86
AMH terendah adalah Kab. Bolaang
13 Kota Bitung
99,13
99,38
Mongondow dengan capaian AMH
14 Kota Tomohon
99,84
99,84
sebesar 98,23% pada tahun 2009 dan
15 Kota Kotamobagu
99,60
99,62
di Prov. Sulawesi Utara belum ada yang mencapai AMH 100%. Capaian
sebesar 97, 32%. AMH
tertingggi
baik
pada
tahun
2009 dan 2010 adalah Kota Manado yaitu sebesar 99,86%. Sedangkan
98,29% tahun 2010.
Prov. Sulawesi Utara
99,41
97,32
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD se-Prov. Sulawesi Utara Tahun 2009/2010
No.
Kabupaten / Kota
1 Kab. Bolaang Mongondow
Angka Partisipasi Kasar (APK) 131,33
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP se-Prov. Sulawesi Utara Tahun 2009/2010
Angka Partisipasi Murni (APM) 105,07
No.
Kabupaten / Kota
Angka Partisipasi Angka Partisipasi Kasar (APK) Murni (APM)
1 Kab. Bolaang Mongondow
97,25
70,25
2 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
-
-
2 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
41,37
31,38
3 Kab. Bolaang Mongondow Timur
-
-
3 Kab. Bolaang Mongondow Timur
60,72
46,06
4 Kab. Bolaang Mongondow Utara
-
-
4 Kab. Bolaang Mongondow Utara
89,15
68,34
5 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro
-
-
5 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro
64,4
48,87
6 Kab. Kep. Sangihe
101,22
77,05
7 Kab. Kep. Talaud
106,12
80,65
8 Kab. Minahasa
100,75
75,06
9 Kab. Minahasa Selatan
108,07
82,08
6 Kab. Kep. Sangihe
118,90
96,99
7 Kab. Kep. Talaud
145,34
99,82
8 Kab. Minahasa
120,13
98
9 Kab. Minahasa Selatan
122,23
99,71
10 Kab. Minahasa Tenggara
108,61
88,6
11 Kab. Minahasa Utara
120,32
98,15
11 Kab. Minahasa Utara
12 Kota Bitung
119,94
97,83
12 Kota Bitung
13 Kota Kotamobagu
122,55
99,97
119,9
99,76
108,35
97,78
14 Kota Manado 15 Kota Tomohon
Berdasarkan rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD di Prov. Sulawesi Utara, maka APK SD tertinggi adalah Kab. Kepulauan Talaud sebesar 145,34% dan terendah adalah Kota Tomohon yaitu 108,35%. Sedangkan untuk APM SD tertinggi adalah Kab. Bolaang Mongondow sebesar 105,07% dan APM SD terendah yaitu 88,6% di Kab. Minahasa Tenggara.
97,94
74,37
103,19
76,94
112,3
85,65
13 Kota Kotamobagu
103,48
79,12
14 Kota Manado
111,87
84,71
15 Kota Tomohon
106,48
80,31
10 Kab. Minahasa Tenggara
Berdasarkan rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP di Prov. Sulawesi Utara, maka APK SMP tertinggi adalah Kota Manado sebesar 111,87% dan terendah adalah Kab. Bolaang Mongondow Selatan yaitu 41,37%. Sedangkan untuk APM SMP tertinggi adalah Kota Bitung sebesar 85,65% dan APM SMP terendah yaitu 31,38% di Kab. Mongondow Selatan.
Jumlah Sarana Kesehatan Tahun 2010 Kabupaten/Kota Fasilitas Kesehatan
g d n n a o w a g l n o o o B M
2010
a s a h a n i M
2010
a e u h a i g l u n p a e S K n
a d u u l a a l u a p T e n K
a s n a a h t a a l n i e S M
a s a a h r a a t n i U M
2010
2010
2010
2010
a g d r n n o a t a g a n U l o o w B M o
2010
a o u r a a l t u i p S e n K
a a s r a a h g a g n i n e M T
g d n n n a a o w t a g l l n o a e o o B M S
2010
2010
2010
r g d u n n o i m a g a n T l o o w B M o
2010
o d a n a M
g n u t i B
n b o o h m u o a g a m t o o T K
2010 2010 2010
2010
L A T O T
2010
1 Rumah Sakit/Hospital a Rumah Sakit Umum
1
2
1
1
1
1
-
1
1
-
-
2
1
-
1
b RS Khusus
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
13 2
c Rumah Sakit Swasta
-
3
-
-
1
2
-
-
-
-
-
4
1
2
2
15
d Rumah Sakit TNI/Polri
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
1
-
-
4
2 Puskesmas/Public Health Centers a Puskesmas
14
19
17
19
17
10
6
10
11
5
5
15
9
7
5
169
b Puskesmas Pembantu
46
28
69
46
72
24
11
14
20
10
12
70
25
29
11
487
c Puskesmas Keliling Darat
14
14
13
17
13
11
6
9
4
6
3
15
13
12
5
155
d Puskesmas Keliling Laut
-
-
17
4
-
1
-
1
-
-
-
2
3
-
-
28
e Puskesmas Rawat Inap
5
8
11
17
10
5
4
5
8
2
3
5
4
5
2
94
53
28
-
24
10
25
15
-
9
4
9
8
-
1
21
207
f Poliklinik Desa 4 Tenaga Medis / Health Personnel a Dokter Ahli / Specialist b Dokter Umum / General Practitioner c Dokter Gigi / Dentist d Apoteker / Pharmacists c Sarjana Kesehatan / Health Master 5 Posyandu
7
5
-
-
16
4
-
-
-
-
-
182
41
50
-
305
37
90
6
26
74
60
15
30
36
11
16
467
78
52
19
1.017
5
6
-
2
1
4
1
1
3
-
2
15
7
5
-
52
3
3
-
5
4
-
1
-
8
1
-
7
3
8
-
43
10
15
1
10
13
30
31
3
18
13
8
19
23
18
20
232 2.184
192
286
192
157
189
146
93
97
144
74
52
303
160
61
38
6 Pedagang Besar Farmasi
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
31
-
-
-
32
7 Apotik
-
10
6
5
2
2
-
-
2
1
2
100
10
10
15
165
8 Toko Obat
4
5
14
9
1
9
-
2
5
-
-
28
5
4
14
100
Fasilitas kesehatan bagi seluruh penduduk di Prov. Sulawesi Utara yang
Jumlah keseluruhan puskesmas di Prov. Sulawesi Utara adalah 1.140
berupa rumah sakit di Prov. Sulawesi Utara sebanyak 34 buah, dimana
buah yang didominasi oleh puskesmas pembantu sebanyak 487 buah,
11 buah terdapat di Kota Manado. Sedangkan Kab. Mongondow Utara,
Kab. Bolaang Mongondo memiliki jumlah puskesmas terbanyak dengan
Kab. Mongondow Selatan, dan Kab. Mongondow Timur belum memiliki
jumlah 132 buah dan jumlah puskesmas paling sedikit sebanyak 27
rumah sakit.
buah di Kab. Mongondow Selatan.
No.
Kabupaten/Kota
Angka Harapan Hidup (tahun) 2009
2010
1
Kab. Bolaang Mongondow
71,38
71,58
2
Kab. Minahasa
72,33
72,47
3
Kab. Kepulauan Sangihe
72,75
73,01
4
Kab. Kepulauan Talaud
71,59
71,89
5
Kab. Minahasa Selatan
72,09
72,28
Harapan hidup (AHH) yang cenderung
6
Kab. Minahasa Utara
72,4
72,6
naik dari 72,12 tahun di 2009 menjadi
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
69,68
69,91
72,22 tahun di 2010. Capaian AHH
8
Kab. Kepulauan Sitaro
69,9
70,03
9
Kab. Minahasa Tenggara
68,46
68,62
Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun 2009-2010
Tingkat
kesehatan
masyarat
Prov.
Sulawesi Utara dapat dilihat dari Angka
tertinggi adalah Kab. Kepulauan Sangihe yaitu 72,75 tahun di2009 dan 73,01 tahun di 2010. Sedangkan AHH terendah di Kab.
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
71,25
71,29
Minahasa Tenggara yaitu 68,46 tahun di
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
71,28
71,35
2009 dan 68,62 tahun di 2010.
12 Kota Manado
72,5
72,64
13 Kota Bitung
70,35
70,5
14 Kota Tomohon
72,39
72,62
15 Kota Kotamobagu
71,58
71,8
Prov. Sulawesi Utara
72,12
72,22
Permukaan No.
Kabupaten/Kota
Aspal
Kerikil
Tanah
1
Kab. Bolaang Mongondow
117,10
27,00
30,00
2
Kab. Minahasa
292,35
9,50
3
Kab. Kepulauan Sangihe
92,68
4
Kab. Kepulauan Talaud
5
Kondisi Tidak Mantap Mantap
Kritis 57,00
Panjang Jalan Provinsi Kabupaten/
49,55
67,55
-
172,17
129,68
-
Permukaan dan Kondisi
-
-
82,68
10,00
-
Jalan, Tahun 2010 (000
72,50
10,00
25,00
19,00
83,50
5,00
Kab. Minahasa Selatan
52,80
10,00
25,00
24,20
42,30
21,30
km) km (41% dari total panjang jalan)
6
Kab. Minahasa Utara
89,20
-
-
58,55
30,65
-
dalam kondisi tidak mantap, dan
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
*)
*)
*)
*)
*)
*)
8
Kab. Kepulauan Sitaro
*)
*)
*)
*)
*)
*)
9
Kab. Minahasa Tenggara
*)
*)
*)
*)
*)
*)
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
*)
*)
*)
*)
*)
*)
Dari 940,33 km total panjang jalan,
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
*)
*)
*)
*)
*)
*)
permukaan jalan yang sudah diaspal
12 Kota Manado
24,20
-
-
19,60
-
4,60
13 Kota Bitung
28,00 *)
10,00 *)
25,00 *)
12,50 *)
25,50 *)
25,00 *)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
438,25
389,18
14 Kota Tomohon 15 Kota Kotamobagu Prov. Sulawesi Utara
768,83
66,50
105,00
112,90
Keterangan/Note: *) = Masih gabung dengan induk
Salah
satu
bentuk
untuk
memperlancar
pelayanan
publik
jalan. Secara total panjang jalan di wilayah
dan
Prov. Sulawesi Utara adalah 940,33 km,
menggerakkan perekonomian di wilayah
dimana 438,25 km (47% dari total panjang
Prov. Sulawesi Utara adalah infrastruktur
jalan) berada dalam kondisi mantap, 389,18
transportasi
Kota menurut Fungsi
112,90 km (12% dari total panjang jalan) dalam kondisi kritis.
sepanjang
768,83
km
(82%),
permukaan kerikil yaitu 66,50 km (7%), dan sisanya 105 km (11%) adalah jalan dengan permukaan tanah.
No.
Cabang
1
Cabang Manado
2
Pelanggan, KWh Per
Jumlah Pelanggan
Penjualan Tenaga Listrik KWh
Rp/KWh
280.194
723.649
712,58
Cabang Kotamobagu
81.108
99.385
606,51
3
Cabang Tahuna
47.836
55.505
631,15
Pelanggan, Rp/KWh
4
Cabang Gorontalo
113.648
213.488
667,77
dan Jam Nyala PT. PLN
5
Cabang Palu
205.224
335.661
690,76
(Persero) Wilayah VII,
6
Cabang Luwuk
62.835
85.352
646,28
Tahun 2010
7
Cabang Toli-Toli
54.044
58.245
602,46
844.889
1.571.285
684,56
Rata-Rata Daya Tersambung Per
Jumlah/Total
Dari sisi ketenagalistrikan, jumlah total penjualan tenaga
listrik di
1.571.285
KWh,
Prov.
Sulawesi
dengan
Utara
pelanggan
adalah
sebanyak
844.889 pelanggan dan harga listrik Rp 684,56/KWh. Baik penjualan listrik, pelanggan, dan harga listrik tertinggi berada pada Cabang Manado. Sedangkan untuk penjualan terendah di Cabang Tahuna, jumlah pelanggan terendah di Cabang Tahuna, dan harga listrik terendah di Cabang Toli-Toli.
Uraian
Kantor
Pelanggan
Nilai Air Minum Air Minum yang yang disalurkan disalurkan (m3) (m3)
Banyaknya Kanto r,
1
Kab. Bolaang Mongondow
1
…
…
…
Pelanggan, Air Minum yang
2
Kab. Minahasa
1
…
…
…
disalurkan dan Nilai Air
3
Kab. Kepulauan Sangihe
3
…
…
…
Minum yang disalurkan,
4
Kab. Kepulauan Talaud
3
…
…
…
5
Kab. Minahasa Selatan
1
…
…
…
6
Kab. Minahasa Utara
1
…
…
…
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
*)
…
…
…
Keseluruhan kantor air minum
8
Kab. Kepulauan Sitaro
1
…
…
…
yang ada
9
Kab. Minahasa Tenggara
*)
…
…
…
Utara adalah 14 buah, dengan
10 Kota Manado
1
…
…
…
jumlah
11 Kota Bitung
1
…
…
…
206.193 pelanggan, air minum
12 Kota Tomohon
1
…
…
…
yang
13 Kota Kotamobagu
*)
…
…
…
m3, serta nilai air minum yang
Prov. Sulawesi Utara Ket/Note: *) = masih gabung dengan induk … = data belum tersedia
14
206.193
11.817.000
56.013.100
Tahun 2010
di Provnsi Sulawesi pelanggan
disalurkan
sebanyak 11.817.000
disalurkan yaitu 56.013.000.
Kondisi Perekonomian 1.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2.
Tingkat Inflasi
3.
Produksi Tanaman Pangan
4.
Produksi Perkebunan
5.
Produksi Ternak
6.
Produksi Perikanan
7.
Industri
8.
Perhotelan
Bangunan dan Konstruksi 16,50%
Pengangkutan dan Komunikasi 11,49%
Komposisi PDRB (2010) Jasa-Jasa 16,55%
Keuangan, Persewan dan Jasa Perusahaan 6,10%
Pertambangan 4,03%
Lainnya 18,98% Industri Pengolahan 8,07% Pertanian 19,50%
Kinerja ekonomi Prov. Sulawesi Utara terus
menguat
setiap
tahunnya,
dan pada tahun 2010 pertumbuhan ekonominya
mencapai
7,12%
yang relatif jauh lebih tinggi bila
Listrik, Gas dan Air Minum 0,78%
Perdagangan, Hotel dan Restoran 16,96%
dibandingkan dengan pertumbuhan
sebesar 16,96%, sektor jasa-jasa sebesar 16,55%, sektor bangunan dan
ekonomi nasional sebesar 6,10%. Pertumbuhan ekonomi tersebut
konstruksi sebesar 16,50%, serta sektor pengangkutan dan komunikasi
ditopang oleh besarnya PDRB Prov. Sulawesi Utara tahun 2010 yang
11,49%. Sedangkan keempat sektor lainnya bila diakumulasikan
mencapai Rp36.834,8 miliar rupiah.
memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu 18,98%.
Pada dasarnya besarnya PDRB Prov. Sulawesi Utara didominasi oleh lima sektor usaha yaitu pertanian yang memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 19,50%, lalu sektor perdagangan, hotel dan restoran
No.
Kabupaten/Kota
Padi
Palawija
1
Kab. Bolaang Mongondow
51.866
45.642
2
Kab. Minahasa
13.793
28.484
3
Kab. Kepulauan Sangihe
280
1.836
4
Kab. Kepulauan Talaud
379
4.080
5
Kab. Minahasa Selatan
14.926
22.200
6
Kab. Minahasa Utara
8.975
7.201
Pada tahun 2010, luas panen tanaman padi
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
9.586
6.293
Prov. Sulawesi Utara adalah 109.951 Ha,
8
Kab. Kepulauan Sitaro
-
837
9
Kab. Minahasa Tenggara
7.711
10.378
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
4.920
4.266
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
3.798
5.294
71
1.398
168
2.313
14 Kota Tomohon
1.563
4.268
15 Kota Kotamobagu
1.735
3.227
109.951
156.048
12 Kota Manado 13 Kota Bitung
Prov. Sulawesi Utara
Luas Panen Tanaman Bahan Makanan Menurut Jenisnya Tahun 2010 (Ha)
sedangkan
luas
panen
tanaan
palawija
adalah 156.048. Kab.
Bolaang
Mongondow
merupakan
daerah dengan luas panen terbesar baik untuk
tanaman
padi
maupun
palawija.
Sedangkan untuk luas panen terkecil baik untuk tanaman padi maupun palawija adalah Kab. Kepulauan Sitaro.
No.
Daerah
Luas Areal (ha)
Produksi (ton)
1
Kab. Bolaang Mongondow
41.224,22
35.615,49
2
Kab. Minahasa
44.747,15
38.281,43
3
Kab. Kepulauan Sangihe
27.497,95
27.470,34
4
Kab. Kepulauan Talaud
29.597,19
22.728,99
5
Kab. Minahasa Selatan
74.137,06
63.010,76
6
Kab. Minahasa Utara
53.770,63
44.371,08
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
22.784,00
14.491,65
ton.
8
Kab. Kepulauan Sitaro
8.984,81
6.893,45
mendominasi
9
Kab. Minahasa Tenggara
40.485,43
37.230,95
luas
10
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
13.058,09
14.483,66
arealnya mencapai 276.069,41 hektar
11
Kab. Bolaang Mongondow Timur
17.900,51
11.164,24
dengan
12
Kota Manado
3.945,50
3.482,55
13
Kota Bitung
15.094,50
9.885,50
14
Kota Tomohon
3.924,34
924,60
15
Kota Kotamobagu
2.387,82
1.326,41
401.695,07
331.361,22
Luas Areal dan Jumlah Produksi Perkebunan se-Sulawesi Utara (2010)
Sulawesi Utara memiliki luas areal perkebunan hektar yang
sekitara
dengan mencapai
Perkebunan sektor
total
perkebunan
273.234,37 ton
produksi
331.361,22
Kelapa
total
401.695,07
dimana
produksi
mencapai
Provinsi Sulawesi Utara
No.
Kabupaten/Kota
Sapi
Kerbau
Kambing
Babi
Kuda
1
Kab. Bolaang Mongondow
21.800
2
Kab. Minahasa
24.730
-
3
Kab. Kepulauan Sangihe
1.524
-
4
Kab. Kepulauan Talaud
1.036
-
1.729
5
Kab. Minahasa Selatan
10.967
-
2.280
23.617
271
6
Kab. Minahasa Utara
9.029
-
3.191
20.185
302
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
7.300
-
5.997
787
112
8
Kab. Kepulauan Sitaro
9
Kab. Minahasa Tenggara
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
9.402
16.721
23
3.026
96.727
6.064
3.451
53.359
-
11.299
-
54
-
408
11.302
6
4.267
-
1.596
10.257
23
7.420
-
4.550
522
-
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
2.436
-
3.331
2.349
7
12 Kota Manado
2.631
-
1.489
4.554
347
13 Kota Bitung
1.424
-
1.605
19.536
44
14 Kota Tomohon
2.801
-
807
71.695
247
15 Kota Kotamobagu
1.120
-
2.130
3.016
11
44.991
345.926
7.457
Prov. Sulawesi Utara
-
98.539
-
Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak, Tahun 2010 (ekor)
Sektor peternakan di Prov. Sulawesi Utara sebagian besar didominasi
ada di Kab. Minahasa dan Kab. Bolaang Mongondow masing-masing
oleh budidaya ternak babi sebanyak 345.926 ekor. Populasi ternak babi
sebanyak 24.730 ekor dan 21.800 ekor.
terbanyak ada di Kab. Minahasa yaitu 96.727 ekor, sedangkan yang terendah yaitu 522 ekor ada di Kab. Bolaang Mongondow Selatan.
Sementara itu, populasi ternak kerbau tidak berkembang di Prov. Sulawesi Utara.
Peternakan sapi juga cukup berkembang di Prov. Sulawesi Utara dengan jumlah populasi ternak sapi yaitu 98.539 ekor, dimana populasi terbanyak
Perikanan Laut No.
Kabupaten/Kota
Produksi (Ton)
Perikanan Darat
Nilai Produksi (Ribu Rupiah)
Produksi (Ton)
Nilai Produksi (Ribu Rupiah)
1 Kab. Bolaang Mongondow
8.131
56.408.654
767
14.190.128
2 Kab. Minahasa
7.983
39.112.487
15.7 02
134 .909. 285
3 Kab. Kepulauan Sangihe
7.724
63.824.710
2
56.812
4 Kab. Kepulauan Talaud
8.271
69.669.282
-
-
5 Kab. Minahasa Selatan
6.348
79.069.850
1.938
17.493.480
17.465
102.838.057
3.833
57.195.832
7 Kab. Bolaang Mongondow Utara
2.686
16.992.570
627
10.574.658
8 Kab. Kepulauan Sitaro
2.557
19.117.340
-
-
9 Kab. Minahasa Tenggara
4.397
17.958.073
1.824
10.632.560
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan
4.079
32.587.200
146
7.749.029
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur
2.618
20.266.829
249
5.763.755
dan Nilai Produksi
12 Kota Manado
7.950
44.194.362
66
1.476.140
Ikan Menurut Jenis
13 Kota Bitung
140.552
826.569.116
53
702.671
14 Kota Tomohon
-
-
782
7.590.576
15 Kota Kotamobagu
-
-
464
4.590.500
220.760
1.388.608.530
26.452
272.925.619
6 Kab. Minahasa Utara
Banyaknya Produksi
Ikan, Tahun 2010
Prov. Sulawesi Utara
Sektor perikanan di Sulawesi Utara menghasilkan produksi
Kab. Bitung merupakan daerah yang memberikan kontribusi
sebanyak 247.212 ton, dimana hasil perikanan laut mencapai
terbesar bagi produksi perikanan laut yaitu sebanyak 140.551,7
89% dan sisanya 11% dari hasil perikanan darat. Nilai produksi
ton, sedangkan daerah yang memberikan kontribusi terbesar
untuk perikanan laut sebesar Rp 1.388 ,6 miliar dan perikanan
bagi perikanan darat adalah Kab. Minahasa sebanyak 15.701,57
darat Rp 272,9 juta.
ton.
Nilai Tambah Perusahaan Industri Besar dan Sedang Menurut Kode Industri, Tahun 2009 (Ribu Rp) Kode
Klasifikasi Industri Pengolahan
Nilai Tambah Harga Pasar
Pajak tak langsung
Nilai tambah Biaya Faktor Produksi
Nilai Output
Biaya Input
4.495.646.697
3.039.393.118
1.456.253.579
183.278.905
1.272.974.674
15
Makanan dan Minuman
16
Tembakau
156.000
92.720
63.280
60.000
3.280
20
Kayu, barang2 dari kayu (tidak termasuk furniture), dan barang2 anyaman
15.292.156
9.222.364
6.069.792
50.070
6.019.722
22
Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman
67.544.212
36.775.880
30.768.332
297.446
30.470.886
24
Kimia dan Barang-barang dari Bahan Kimia
104.480.007
76.527.349
27.952.658
706.477
27.246.181
25
Karet dan Barang dari Karet
4.592.835
2.311.381
2.281.454
6.240
2.275.214
26
Barang Galian Bukan Logam
15.742.701
10.784.725
4.957.976
37.710
4.920.266
27
Logam Dasar
145.550.562
109.520.784
36.029.778
72.233
35.957.545
28
Barang-barang dari Logam kecuali Mesin & Peralatannya
27.887.557
19.112.715
8.774.842
2.200
8.772.642
35
Alat Angkutan Selain Kendaraan B ermotor Roda Empat atau Lebih
249.623.841
146.878.133
102.745.708
101.311
102.644.397
36
Furniture dan Industri Pengolahan Lainnya
123.151.544
78.861.768
44.289.776
462.983
43.826.793
5.249.668.112
3.529.480.937
1.720.187.175
185.075.575
1.535.111.600
Jumlah/ Total
15 16/17/23/24 20 21 22 25 26 35 36
Industri Makanan dan Minuman Industri Pengolahan Tembakau/ Industri Tekstil/Industri Barang-barang dari Batu bara, Pengilangan Minyak Bumi Industri kayu, barang-barang dari kayu(tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan Industri Kertas, barang-barang dari kertas dan sejenisnya Industri Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman Industri Karet, barang dari karet dan barang plastik Industri Barang Galian bukan Logam Industri alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih Industri Furnitur dan Industri Pengolahan lainya
Nilai output adalah
industri di Sulawesi Utara
sebesar
Rp5.249.668.112.000.
Nilai output paling tinggi adalah dari golongan industri makanan dan minuman yang
mencapai
Rp4.495.646.697.000,
sedangkan yang paling rendah terdapat pada golongan industri tembakau yaitu hanya mencapai Rp156.000.000.
Tahun
Hotel
Kamar Tidur
Tempat Tidur
Tenaga Kerja
Banyaknya Hotel Tidak
1997
147
2.154
3.070
1.198
Berbintang, Kamar Tidur, dan
1998
145
2.214
3.172
1.237
1999
14
1.379
1.621
1.547
2000
14
1.379
1.621
1.547
2001
14
1.379
1.621
1.547
Ketersediaan hotel tidak berbintang di
2002
96
1.599
2.483
802
Prov. Sulawesi Utara pada tahun 2010
2003
100
1.665
2.587
835
2004
112
2.089
2.916
1.506
2005
117
2.182
3.046
1.573
2006
172
3.208
4.478
2.312
2007
165
3.048
4.570
2.312
2008
182
4.253
6.433
…
2009
208
5.181
7.565
…
2010
208
5.181
7.565
…
Tempat Tidur Tahun 1997 - 2010
sebanyak 208 buah, dengan jumlah kamar tidur 5.181 buah dan jumlah tempat tidur sebanyak 7.565 buah.
No.
Bulan
Kelas Hotel Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5
Seluruh Kelas Hotel
Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang Dirinci menurut
1
Januari/ January
43,91
27,03
50,11
22,55
27,75
34,59
Kelas Hotel dan Bulan Tahun
2
Pebruari/ February
19,74
47,98
62,23
32,91
48,88
47,35
2010
3
Maret/ March
46,35
40,53
59,09
36,73
37,29
45,42
4
April/ April
54,83
40,08
58,29
38,70
28,00
44,77
Pada
5
Mei/May
52,01
44,51
61,67
37,25
45,75
49,81
tingkat
6
Juni/ June
25,96
37,68
51,20
50,40
38,69
45,64
berbintang di Prov. Sulawesi
7
Juli/ July
34,10
50,17
39,92
45,71
44,67
44,14
Utara adalah 44,23%. Tingkat
8
Agustus/ August
50,16
37,58
62,71
30,31
33,05
43,97
hunian terbesar adalah kamar
9
September/September
51,87
49,65
57,85
30,24
27,37
43,36
hotel bintang 3 yaitu sebesar
10 Oktober/October
18,34
58,88
41,97
36,20
27,36
41,01
56,22%
11 Nopember/November
13,51
26,98
62,47
37,91
28,88
40,94
terendah adalah kamar hotel
12 Desember/December
65,02
46,41
64,81
30,46
47,30
49,19
bintang 5 yaitu 36,20%.
40,22
42,59
56,22
39,30
36,20
44,23
2010
tahun
2010,
hunian
dan
rata-rata
kamar
tingkat
hotel
hunian
Kesejahteraan Masyarakat 1.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2.
Tingkat Pengangguran Terbuka
3.
Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan
No.
Kabupaten/Kota
IPM 2009
2010
1
Kab. Bolaang Mongondow
72,52
72,99
Indeks Pembangunan Manusia
2
Kab. Minahasa
75,28
75,74
(IPM)
3
Kab. Kepulauan Sangihe
75,21
75,58
Tahun 2009-2010
4
Kab. Kepulauan Talaud
74,83
75,3
5
Kab. Minahasa Selatan
74,18
74,68
Berdasarka data IPM tahun 2009-2010 dari
6
Kab. Minahasa Utara
75,57
76,08
BPS maka dapat dilihat bahwa IPM Prov.
7
Kab. Bolaang Mongondow Utara
72,27
72,63
Sulawesi Utara mengalami peningkatan
8
Kab. Kepulauan Sitaro
72,31
72,71
dari 75,68 di tahun 2009 menjadi 76,09 di
9
Kab. Minahasa Tenggara
72,86
73,3
10
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
70,03
70,36
11
Kab. Bolaang Mongondow Timur
71,85
72,27
Manado yaitu sebesar 78,02; sedangkan
12
Kota Manado
77,79
78,02
IPM terendah adalah di Kab. Bolaang
13
Kota Bitung
75
75,52
Mongondow Selatan yaitu 70,36. Secara
14
Kota Tomohon
76,09
76,39
umum, hanya dua daerah
15
Kota Kotamobagu
75,03
75,53
IPM nya di atas rata-rata IPM Prov.
tahun 2010. IPM tertinggi pada tahun 2010 adalah Kota
yang tingkat
Sulawesi Utara yaitu Kota Manado dan
Prov. Sulawesi Utara
75,68
76,09
Kota Tomohon.
Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Tahun 2009-2011 Agustus 2009 No.
Kabupaten/Kota
1
Kab. Bolaang Mengondow
2
Kab. Minahasa
3
Agustus 2010
Pengangguran Pengangguran TPT (%) (Orang) (Orang)
Agustus 2011
TPT (%)
Pengangguran (Orang)
TPT (%)
9.919
6,95
7.339
8,04
5.247
5,46
14.077
9,45
12.746
8,40
14.203
9,20
Kab. Kepulauan Sangihe
6.174
10,68
6.562
11,56
4.523
7,34
4
Kab. Kepulauan Talaud
3.743
9,64
3.278
7,88
3.111
7,91
5
Kab. Minahasa Selatan
7.947
9,30
7.167
7,39
5.716
6,13
6
Kab. Minahasa Utara
9.451
11,95
9.420
11,18
8.056
8,98
7
Kab. Bolaang Mengondow Utara
2.644
7,77
1.762
6,83
1.535
5,03
8
Kab. Kep. Siau Tagolandang Biaro (Sitaro)
1.730
6,20
1.588
5,70
1.452
4,80
9
Kab. Minahasa Tenggara
3.075
7,08
2.523
5,71
3.243
6,96
997
4,41
2.013
8,16
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 11 Kab. Bolaang Mongondow Timur 12
Kota Manado
13
Kota Bitung
14 Kota Tomohon 15 Kota Kotamobagu
Total Prov. Sulawesi Utara
-
-
-
-
1.591
5,78
1.902
6,43
33.197
15,38
26.744
13,91
23.361
11,48
9.459
11,86
9.726
12,23
10.051
11,30
4.384
10,29
4.570
9,86
3.859
8,79
5.157
9,42
3.622
7,58
5.211
10,05
110.957
10,56
99.635
9,61
93.483
8,62
Berdasarkan data tingkat pengangguran dari BPS
Pada tahun 2011, Kota Manado merupakan daerah
selama tiga tahun maka dapat dilihat bahwa jumlah
dengan jumlah pengangguran terbanyak dan TPT
pengangguran dan TPT terus berkurang setiap
terbesar. Sementara jumlah pengangguran terendah
tahunnya.
dan TPT terendah adalah Kab. Kepulauan Sitaro.
No.
Kabupaten
Jumlah (000 jiwa) 2008
2009
Persentase 2010
2008
2009
2010
1
Kab. Bolaang Mongondow
32,5
31,619
20,7
10,64
10,16
9,70
2
Kab. Minahasa
27,1
25,688
27,9
9,00
8,47
9,00
3
Kab. Kep. Sangihe
18,4
17,43
16,6
14,01
13,23
13,22
4
Kota Bitung
16,8
16,299
18,0
9,33
8,93
9,52
5
Kota Manado
28,5
27,801
26,6
6,59
6,32
6,51
6
Kab. Kepulauan Talaud
9,7
9,212
9,5
12,90
12,16
11,38
7
Kab. Minahasa Selatan
21,4
20,546
20,9
11,66
11,13
10,74
8
Kota Tomohon
6,3
6,084
6,8
7,53
7,19
7,40
Pada
9
Kab. Minahasa Utara
14,7
14,233
15,8
8,35
7,98
8,39
penduduk miskin Prov. Sulawesi
10
Kota Kotamobagu
9,0
8,625
8,1
7,60
7,16
7,57
Utara sebanyak 219.000 jiwa,
11
Kab. Minahasa Tenggara
17,5
16,881
17,7
18,30
17,49
17,65
dimana
12
Kab. Bolaang Mongondow Utara
8,4
8,076
7,2
10,44
9,93
10,23
miskin terbanyak ada di Kab.
13
Kab. Kepulauan Sitaro
7,9
7,56
7,5
12,68
12,11
11,80
Minahasa yaitu 27.900 jiwa dan
14
Kab. Bolaang Mongondow Timur
-
-
5,0
-
-
7,82
jumlah penduduk miskin paling
15
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
-
-
10,6
-
-
18,84
sedikit ada di Kab. Bolaang
Prov. Sulawesi Utara
218,2
210,054
219,0
9,80
9,324084
9,66
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2008-2010
berkurangnya jumlah penduduk miskin di suatu wilayah. Berdasarkan data, dapat dilihat bahwa jumlah dan persentase penduduk miskin semakin bertambah dari tahun 2009 ke 2010.
2010,
jumlah
jumlah
penduduk
Mongondow Timur yaitu 5000 jiwa..
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin
tahun
Potensi Ekonomi
POTENSI EKONOMI DI PROVINSI SULAWESI UTARA
Bidang Perdagangan dan Ekspor Impor
PLTP itu telah memberikan kontribusi 60% pada sistem kelistrikan interkoneksi Minahasa – Kotamobagu. Untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat, maka akan dilakukan
Pemerintah Prov. Sulawesi Utara akan menjadikanPelabuhan
pengembangan PLTP Lahendong IV dengan kapasitas 20 Mw,
Peti Kemas Bitung sebagai pelabuhan penghubung (hub
serta Kotamobagu 1 dan 2 dengan kapasitas 2x40 Mw, yang
port) untuk kegiatan ekspor dan impor, seiring dengan upaya
keduanya direncanakan sudah beroperasi pada tahun 2012.
menjadikan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Pemerintah terus berusaha mengoptimalkan potensi panas bumi
dengan sejumlah insentif investasi, yang juga sejalan dengan
yang ada di 6 lokasi yaitu di Airmadidi, Gunung Dua Sudara,
tekad Gubernur Sulut menjadikan Sulut Gerbang Asia Pasifik.
Lahendong, Tompaso, Gunung Ambang, dan Kotamobagu.
Hal ini karena pasar ekspor komoditas Sulut umumnya berada di kawasan Asia Timur, dan lokasi Sulut berada di bibir Samudera Pasifik yang lebih dekat dengan negara tujuan ekspor itu, sehingga dapat mengurangi biaya pengapalan komoditas ekpor impor. Tak hanya itu, Sulut juga ingin menjadi jangkar perdagangan bagi kawasan utara Sulawesi, termasuk Gorontalo dan Maluku Utara.
Bidang Energi Potensi panas bumi di Indonesia 27.510 MW sedangkan potensi listrik dari panas bumi sebesar 580 MW terpusat di Lahendong, Kota Tomohon. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong yang dikembangkan sejak 1996, saat ini memiliki tiga unit dengan kapasitas masing-masing 20 Mw. Ketiga unit
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) akan dibangun di Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan. Renca na proyek ini adalah untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan listrik bagi Kab. Minahasa sekitar 1,2 Mega Watt. Sumber pembangkit listrik adalah dengan memanfaatkan aliran arus sungai dengan teknologi yang sederhana dan total investasi ini adalah Rp 22,5 miliar dengan jangka waktu 2 tahun.
Bidang Budidaya Rumput Laut Lokasi pengembangan rumput laut di Kab. Minahasa Selatan terdapat di Kecamatan Puso maen, Belang dan Tatapan. Salah satu areal budidaya rumput laut di Perairan Desa Arakan, Kecamatan Tatapaan Kab. Minahasa Selatan, yang menghasilkan sekitar 100
ton rumput laut per bulan. Kabupaten ini memiliki potensi areal budidaya rumput laut seluas 1.500 hektar yang terdapat di 6 desa. Kab. Minsel merupakan daerah pengembangan kawasan minapolitan spesifik rumput laut. Rumput laut Sulawesi Utara menjadi komoditas yang banyak diminati restoran di Belanda menyusul permintaan pelaku usaha di negara tersebut selama berlangsungnya Pasar Malam Indonesia di Den Haag pada 1 – 7 April 2011. Hal tersebut karena rumput laut Sulut memiliki kualitas yang sangat khas. Saat ini, rumput laut menjadi salah satu makanan favorit di Belanda sehingga banyak restoran dengan menu dari bahan baku rumput laut yang tumbuh dan berkembang di negara tersebut. Rumput laut dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang sangat enak dan memiliki gizi tinggi, sehingga dijadikan sebagai bahan baku utama pada beberapa restoran. Melalui pengolahan tersebut maka dapat meningkatkan nilai ekonomi rumput laut. Agar dapat lebih efisien, maka kegiatan budidaya dan pengolahan akan diupayakan dilakukan secara terintegrasi di satu kawasan. Kawasan yang menjadi prioritas adalah Kab. Minahasa Selatan karena memiliki potensi yang besar untuk komoditas ini.
Gambaran Umum Keuangan Daerah
Komposisi APBD Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab., dan Kota 10.000,00 8.000,00 h a i p u R r a i l i M
6.000,00 4.000,00 2.000,00 (2.000,00)
2008
2009
2010
2011
2012
Pendapatan
5.311,44
6.354,81
7.173,89
8.342,07
8.313,69
Belanja
5.115,60
6.094,31
6.901,29
8.054,57
8.796,70
195,84
260,50
272,60
287,50
(483,01)
69,96
214,25
257,25
532,90
100,70
Surplus/Defisit Pembiayaan
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
Komposisi Pendapatan APBD Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab.,dan Kota 8.000,00 7.000,00 6.000,00 h a i p u R r a i l i M
5.000,00 4.000,00 3.000,00 2.000,00 1.000,00 -
2008
2009
2010
2011
2012
495,38
528,22
652,81
848,82
851,28
Daper
4.409,94
5.297,33
5.493,48
6.063,04
6.992,56
L2PyS
406,12
529,26
1.027,60
1.430,21
469,85
PAD
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
Komposisi Belanja APBD Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab.,dan Kota 5.000,00 4.000,00 h a i p 3.000,00 u R r a i 2.000,00 l i M
1.000,00 -
2008
2009
2010
2011
2012
2.544,85
2.833,81
3.466,47
4.067,41
4.463,55
893,51
988,60
1.161,64
1.439,34
1.531,29
B. Modal
1.290,82
1.904,01
1.734,03
2.045,43
2.013,93
B. Lain2
386,41
367,88
539,14
502,39
787,94
B. Pegawai B. Barang Jasa
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab., dan Kota (Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2011) Komposisi PAD Kab/Kota
Komposisi PAD Prov.
4,1%
Pajak daerah
4,9%
2,1%
Retribusi daerah
28,2% 42,4%
88,9%
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
25,8% 3,6%
Lain-lain PAD yang sah (Dalam Juta Rupiah)
PAD
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
Kab./Kota
229.469
97.375
59.299
8.194
64.601
Prov.
401.838
357.104
8.595
16.483
19.655
Uraian
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Sulawesi Utara (Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011) 45,0 40,0 35,0 30,0 25,0
%
20,0 15,0 10,0 5,0 0,0 Pajak Kendaraan Bermotor
Bea Balik Nama Pajak Bahan Bakar Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor rata-rata 2008-2010
Pajak Air Permukaan
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Kendaraan Diatas air
2011 (Dalam Juta Rupiah)
Pajak Kendaraan Bermotor
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Pajak Bahan Pajak Air Bakar Kendaraan Permukaan Bermotor
rata-rata 2008-2010
35,492
33,337
30,201
2011
37,205
39,557
22,929
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Kendaraan Diatas air
0,747
0,203
0,016
0,305
0,000
0,004
Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Sulawesi Utara (Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
50,0 40,0 30,0 %
20,0 10,0 0,0 1
2
3
4
5
6
rata-rata 2008-2010
7
8
9
10
11
12
2011 (Dalam Juta Rupiah)
1
2
3
4
5
6
7 Pajak Hiburan
8
9
10
11
12
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Air Tanah
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
BPHTB
Pajak Restoran
Pajak Hotel
Pajak Reklame
Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C
47,31
0,00
24,06
11,13
6,13
6,37
3,33
1,48
0,00
0,00
0,00
0,00
35,80
21,94
20,39
10,07
3,84
3,48
2,67
1,31
0,35
0,16
0,07
0,00
Pajak Penerangan Jalan rata-rata 2008-2010 2011
Pajak Pajak Air Parkir Bawah Tanah
Tren Simpanan Pemda se-Provinsi Sulawesi Utara di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota
2.000 1.800
h a i p 1.600 u R r 1.400 a i l i M1.200
1.000 800 600 400 200 0 Jan
feb
Mar
Apr 2009
Mei
Jun 2010
Jul 2011
Agt 2012
sep
Okt
Nov
Des
Potret Dana Simpanan Pemda di Perbankan Prov. Sulawesi Utara Dalam bentuk Tabungan, Simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota 90.000.000 70.000.000 50.000.000 30.000.000 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 0 2008
2009 SULUT
SULUT Nasional
2010
2011
Nasional
2008
2009
2010
2011
376.315
500.976
652.628
726.169
71.601.901
59.812.944
62.088.098
80.445.845
Trend Persentase Dana Idle Terhadap Realisasi Belanja Daerah Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab., dan Kota
16,15%
18,00%
15,35%
16,00%
+ Trend
14,64%
persentase
dana
idle
terhadap realisasi belanja daerah
14,00%
di wilayah Prov. Sulawesi Utara
12,00%
menurun pada tahun anggaran
10,00%
2011
8,22%
dibandingkan
tahun
sebelumnya 2010
8,00%
9,46%
6,00%
9,02%
+ Hal
ini
menunjukkan
bahwa
penyerapan belanja semakin baik
4,00%
di wilayah Prov. Sulawesi Utara
2,00% 0,00% 2009
2010 SULUT
2011
Nasional
2009
2010
2011
NAS
SULUT
NAS
SULUT
NAS
SULUT
Belanja
389,7
6,09
424
6,9
498,1
8,05
Idle
59,8
,5
62,1
,65
80,5
,73
% Idle/Blj
15,35%
8,22%
14,65%
9,46%
16,16%
9,02%
Estimasi Realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota Sampai Dengan Bulan September 2012 (Persentase) 100
98.840
90 80
76.116
70
67.065
60 54.399
50
30 20 10 4.766 0
26.774 20.141
14.016 20.283 13.265 8.247
8.450 4.890
33.085 26.240
57.773
42.777
42.448 34.541
%40
58.753 50.794
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
2011
4.766
8.450
14.016
20.283
26.774
33.085
42.448
54.399
58.753
67.065
76.116
98.840
2012
4.890
8.247
13.265
20.141
26.240
34.541
42.777
50.794
57.773
2011
Secara
persentase,
estimasi
realisasi
belanja
daerah
2012
sampai
dengan bulan September 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.
Estimasi Realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. Sulawesi Utara Sampai Dengan Bulan September 2012 (Persentase) 80 70
57,8
60 50 40 30 20 10 00
I l a r l e u a e m u a K i s i t b l l R D b a p a a p a B K a P K P
i l n l u r t i r r Y g l i r h g a e u a u b a a I n e e n b b b D e s p t B m l e c e m k t m K a t n g a u a m J A l a a a u K S J u J B n K S S e B
a g T r r a B T n t T b l e l N N t u l u S S u S
u m g l o k i n a u t u l a p t n a J m o M a r o L G
l e s l u S
t u l u S
t u l a M
+ Rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan September 2012 agregat per provinsi adalah sebesar 57,8%. + Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai realisasi belanja di atas rata-rata. + Realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
Opini BPK atas LKPD Pemda Se-Provinsi Sulawesi Utara
Nama Daerah
OPINI BPK 2008
2009
2010
Prov. Sulawesi Utara
WDP
WTP
WTP
Kab. Bolaang Mongondow
WDP
Nama Daerah
OPINI BPK 2008
2009
Kab. Minahasa
WDP
WDP
WDP
Kab. Minahasa Selatan
TW
TW
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
WDP
Kab. Minahasa Tenggara
TMP
TMP
Kab. Bolaang MongondowTimur
WDP
Kab. Minahasa Utara
WDP
WDP
Kota Bitung
WDP
WDP
Kota Kotamobagu
WDP
WDP
Kab. Bolaang Mongondow Utara
WDP
WDP
Kab. Kepulauan Sangihe
WDP
TW
Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro
WDP
WDP
Kota Manado
WDP
TW
Kab. Kepulauan Talaud
TMP
TMP
KotaTomohon
TW
TW
2010
Kondisi Keuangan Daerah Indikator Kondisi Keuangan Daerah 1.
Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
2.
Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah
3.
Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
4.
Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB
5.
Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah
6.
Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah
7.
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
8.
Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah
9.
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab., dan Kota Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
0,25
4.000 3.500 n 3.000 a u b i 2.500 R
2.000
PAD / Total Pendapatan Daerah
3.673,95 2.405,53 2.851,15
2.169,38 1.462,69
3.159,47
1.601,20
1.640,40
2.217,44
1.823,58
0,20
1.000
0,21 0,19
0,18
0,16
0,15 0,10
1.500
0,18
0,09
0,09
0,08
2008
2009
0,09
0,10
0,05
500 0 2007
2008 Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Utara
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani per satu orang penduduknya + Rasio pendapatan daerah per kapita Prov. Sulawesi Utara
2007
Nasional
2010
2011
prov. Sulawesi Utara
+ Rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli daerah (PAD)
memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per
+ Rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Prov. Sulawesi
kapita nasional. Namun demikian, pendapatan per kapita
Utara memiliki tren yang stabil tiap tahun anggaran.
Prov. Sulawesi Utara lebih tinggi dibandingkan dengan
Namun demikian, rasio PAD per total Pendapatan Daerah
pendapatan per kapita nasional
Prov. Sulawesi Utara lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab., dan Kota Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
0,60 0,40
0,55
0,49
0,44
Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB
2,00%
0,41
0,40
0,20
0,35
0,32
1,33%
1,48%
1,33%
1,67%
1,50%
0,44 0,36
1,37% 1,48%
1,00%
1,34%
1,42%
2007
2008
1,27%
1,58%
0,29 0,50%
-
0,00%
2007
2008 Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Utara
+ Rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai + Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Prov. Sulawesi Utara memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara nasional. Rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Prov. Sulawesi Utara lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional
Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Utara
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya + Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Prov. Sulawesi Utara memiliki tren meningkat dengan slope yang sama dengan tren nasional. Rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Prov. Sulawesi Utara memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara nasional.
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Total Pendapatan Daerah /
Belanja Modal / Total Belanja 110,00%
40,00% 30,00% 20,00%
Total Belanja Daerah
28,95%
24,51%
27,46%
31,24% 25,13% 25,39%
25,23% 26,19%
22,17% 21,67%
105,70% 103,83%
105,00% 100,00%
10,00%
106,71% 103,95% 104,27%
103,64%
95,00%
103,57% 102,22%
102,66% 97,04%
90,00%
0,00%
2007
2007
2008
Nasional
2009
2010
2011
2008
Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Utara
prov. Sulawesi Utara
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah + Rasio
ini
mengukur
seberapa
besar
daerah
dalam mendanai belanja daerah
mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya
+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah di
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Prov. Sulawesi
Prov. Sulawesi Utara relatif stabil dari tahun ke tahun dengan
Utara cenderung menurun seperti tren rasio secara
kecenderungan menurun. Pada tahun 2011, rasio total
nasional walaupun sedikit naik tahun 2011. Namun
pendapatan daerah per total belanja daerah Prov. Sulawesi
demikian, rasio belanja modal per total belanja Sulawesi
Utara lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara
Utara lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara
nasional.
nasional
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Rasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah
Total Belanja Daerah 50,0% 40,0%
35,6%
39,4% 35,9%
39,1%
28,4%
25,00% 20,06% 17,56%
20,00%
40,6% 40,2%
30,0% 20,0%
42,6%
37,5%
15,00%
12,29%
17,07%
10,00%
30,9%
5,00%
10,0%
2,38%
2,13%
5,53%
4,78%
2008
2009
2010
0,00%
0,0%
2007
2007
2008
Nasional
2009
11,47%
2010
2011
Nasional
6,92% 2011
prov. Sulawesi Utara
prov. Sulawesi Utara
+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya
+ Rasio ini mengukur proporsi SiLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan
+ Rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah
+ Rasio SiLPA terhadap belanja daerah Prov. Sulawesi Utara
Prov. Sulawesi Utara cenderung meningkat pada tahun 2008
cenderung menaik berbeda dengan rasio secara nasional
hingga 2010 kemudian sedikit menurun pada tahun 2011.
yang cenderung turun. Namun demikian, pada tahun 2011
Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung
rasio SiLPA terhadap belanja Prov. Sulawesi Utara lebih
per total belanja daerah Prov. Sulawesi Utara lebih rendah
rendah dibandingkan rasio secara nasional.
dibandingkan dengan rasio secara nasional.
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Utara Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah + Rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga 2,00%
1,67%
yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode. 1,27%
1,50% 1,00%
0,59%
0,79% 0,45%
+ Rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan 0,95% 0,70%
0,68% 0,78%
0,50%
0,06%
daerah di Prov. Sulawesi Utara memiliki tren menurun. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan daerah Prov. Sulawesi Utara lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional.
0,00% 2007
2008
Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Utara
Ucapan Terima Kasih
Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah”
yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan
dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat
memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.
terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan
+ Selanjutnya terima kasih kepada tim dari Subdirektorat
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Oleh karena itu
Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah
apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan
yang terdiri dari Putut Hari Satyaka, SE. MPP; Krisnandar,
dalam rangkaian kata berikut ini:
SE; Prasetyo Indro S.,SE, ME; Aris Soedjatmiko, S.Sos,
+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal
MM; Wahyu Widjayanto, SE, MM; Edi Soeprijono, S.Sos;
Perimbangan Keuangan DR. Marwanto Harjowiryono – dan
Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, SH;
Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah
Chrisliana Tri ferayanti, SE, ME; Lukman Adi Santoso, SE.,ME.;
Drs. Yusrizal Ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan
Mauliate H. Silitonga, SE; Nanag Garendra Timur, S.Si; Rizki
bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.
Anggunani, S.Si; Shinta Theresia Purba; dan Virgin Marthalia
+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Subdirektorat
yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus
Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan
mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.
Informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data
Terima kasih atas kerja kerasnya.
ringkasan APBD 2012 dan Realisasi APBD 2011 melalui Sistem Informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian Umum,
Sekretariat
Jenderal
Perimbangan
Keuangan
Sumber Data
SIKD, Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka 2007 – 2011, BPS Potensi Investasi di Provinsi Sulawesi Utara, BKPM www.sulutprov.go.id