ABSES SUBMANDIBULA
1.1 Tinjauan Tinjauan Medis Medis
1.1.1
Peng engertian Abses adalah adanya timbunan pus / nanah di dalam suatu jaringan / organ
yang secara normal tidak ada. Abses Abses subm subman andi dibu bula la adal adalah ah adan adanya ya timb timbun unan an pus pus / nana nanah h di dalam dalam submandibula yang secara normal tidak ada.
1.1.2
Etiologi Abses Abses terjadi terjadi diakba diakbatka tkan n adanya adanya infeks infeksii yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh kuman kuman
pyogenik, namun kasus terbanyak ter banyak di sebabkan oleh staphylococcus aereus. aere us. Selain itu itu fakto faktorr pred predisp ispos osisi isi pada pada abses abses di antar antaran anya ya daya daya taha tahan n tubu tubuh h renda rendah, h, malnutrisi.
1.1. .1.
Pato atofisi fisio olog logi !uman / mikroorganisme
"n#asi ke dalam tubuh lokal (espon inflamasi $engeluarkan mediator kimia % bradikinin, serotinin, prostaglandin, dll &
Proses fagositosis
$erangsang syaraf *yeri
)asodilatasi
Peningkatan permeabilitas E+udasi
$ereda
'erlanjut
Sembuh
Peningkatan fagositosis Sel darah putih rusak erbentuk debris Peningkatan debris / pus
edema
3angguan perfusi lokal "skemia
ertampung pada / dalam rongga Abses aya tahan tubuh rendah / menurun
*ekrosis jaringan Pecah
Penyebaran hematogen Sepsis
!erusakan epitel 4lkus
3angguan integritas kulit $(S / hospitalisasi
Stress
!risis situasi
5emas
1.1.-
$anifestasi !linis
Pada lokasi abses, tanda lokal dari abses adalah 1. emam ringan 2. Peningkatan jumlah sel darah putih perifer . *yeri lokal -. 0aringan lunak . ampak massa / dapat dipalpasi
$erangsang pusat suhu / hipotalamus
6ipertermi
7. Adanya nodus eritemasus 8. 'ila berlanjut, dapat nekrosis jaringan dan kulit di atasnya dan fistel dan lemfedenitis 1.1.
Pemeriksaan Penunjang
1. (adiologi untuk mengetahui lokasi dan penyebaran abses 2. Pemeriksaan darah 9eokosit
adanya peningkatan jumlah leokosit sebagai indikasi infeksi
•
6E
meningkat pada hipo#olemik pada hemokonsentrasi
•
Elektrolit untuk mengetahui ketidakseimbangan elektrolit
•
9E
•
rombosit penurunan oleh karena agregasi trombosit
•
3ula arah hiperglikemi menunjukan glukoneogenesis meningkat
•
meningkat sebagai indikasi infeksi
. !ultur pus dan darah 4ntuk mengidentifikasi organisme penyebab infeksi 1.1.7
Penatalaksanaan 4ntuk stadium a:al diberikan antibiotik dosis tinggi, penisillin 7;;.;;; <
1.2;;.;;; unit / ampisillin / amoksillin < - + 2; < ;; mg atau sefalosporin < - + 2; < ;; mg, metronida=ol < - + 2; < ;; mg. 0uga obat simtomatik berupa analgesik < antipiretik parasetamol + 2; < ;; mg, anjuran berkumur dengan antiseptk / air hangat, dan kompres dengan air dingin. 'ila abses telah terbentuk, dilakukan pungsi kemudian insisi untuk untuk mengeluarkan nanah dengan anastesi lokal. "nsisi dilakukan pada daerah paling menonjol dan lunak, atau pertengahan garis yang menghubungkan dasar u#ula dengan geraham atas terakhir pada sisi yang sakit. Setelah selesai pasien diminta berkumur dengan antiseptik. 'ila terdapat trismus, diberikan analgesik lokal untuk nyeri dengan menyuntikan silokain atau no#okain 1 > di ganglion sfenopalatinum % bagiab belakang atas lateral konka media & Pada anak kecil dianjurkan untuk anastesi umum, kemudian di anjurkan untuk tosilektomi, umumnya sesudah infeksi tenang yaitu 2 < minggu sesudah drainase abses.
1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.2.1
Pengkajian
1.2.1.1 Anamnesa 1. Apakah terjadi penurunan pendengaran dan apa penyebabnya 2. !apan terjadinya penurunan pendengaran dan pernah di obati apa saja . Apakah terjadi kesulitan menelan dan apa penyebabnya -. $ulai kapan terjadi kesulitan menelan dan pernah di obati apa saja
. !eadaan lingkungan penderita yang mempengaruhi penyakit pasien seperti lingkungan pekerjaan, gaya hidup
1.2.1.2 Pemeriksaan ?isik A!")"AS / "S"(A6A 3ejala malaise S"(!49AS" anda ekanan darah normal / sedikit di ba:ah jangkauan normal % selama hasil curah jantung tetap meningkat & enyut perifer kuat, cepat % perifer hiperdinamik &@ lemah / lembut / mudah hilang, takiardi eksterm % syok & Suara jantung disritmia dan perkembangan S dapat mengakibatkan disfungsi miokard, efek dari asidosis / ketidakseimbangan elektolit. E9"$"*AS" 3ejala iare $A!A*A* / $"*4$A* 3ejala Anoreksia, mual / muntah anda Penurunan berat badan, penuruna lemak subkutan / massa otot % malnutrisi & Penurunan haluaran, konsntrasi urin@ perkembangan kearah diguria, anuria *E4(SE*S(" 3ejala Sakit kepala, pusing, pingsan anda 3elisah, ketakutan, kacau mental, disorientasi, delirium / koma *E(" / !E*A$A*A* 3ejala !ejang abdominal, lokalisasi rasa sakit / ketidaknyamanan. 4rtikaria / pruritus umum. PE(*APASA* anda akipnea
dengan
penurunan
kedalaman
pernafasan,
gangguan
kortikosteroid. "nfeksi baru, penyakit #iral. Suhu umumnya meningkat %8, B o 5 atau lebih& tetapi mungkin normal pada lansia atau mengganggu pasien kadang subnormal %di ba:ah 7, 7 o 5&
$enggigil 9uka yang sulit / lama sembuh, drainase purulen, lokalisasi eritema (uam eritema makular
SE!S4A9"AS 3ejala Pruritus perineal 'aru saja menjalani kelahiran / aborsi anda $aserasi #ul#a, pengeringan #aginal purulen PE*4946A* / PE$'E9A0A(A* 3ejala $asalah kesehatan kronis / melemahkan, misalnya hati, ginjal, sakit jantung@ kanker, $, kecanduan alkohol (i:ayat splenektomi 'aru saja menjalani operasi / prosedur in#asif, luka traumatik Penggunaan antibiotik %baru saja ataupun jangka panjang& Pertimbangan (3 menunjukkan lama dira:at 8, hari (encana Pemulangan $ungkin dibutuhkan bantuan dengan pera:atan / alat dan bahan untuk luka, pera:atan diri, dan tugasCtugas rumah tangga
1.2.2
(encana Asuhan !epera:atan
1.2.2.1 *yeri akut berhubungan dengan proses inflamasi 'atasan !arakteristik $ayor !omunikasi %#erbal atau penggunaan kode& tentang nyeri yang dideskripsikan $inor
$engatupkan rahang atau pergelangan tangan Perubahan kemampuan untuk melanjutkan akti#itas se belumnya Agitasi Ansietas Peka rangsang $enggosok bagian yang nyeri $engorok Postur tidak biasanya %lutut ke abdomen& !etidakaktifan fisik atau imobilitas $asalah dengan konsentrasi Perubahan pada pola tidur (asa takut mengalami cedera tulang $enarik kalau disentuh $ata terbuka lebar atau sangat tajam 3ambaran kurus $ual dan muntah ujuan *yeri berkurang atau hilang dalam :aktu 1 + 2- jam !riteria 6asil C
9aporan nyeri hilang / terkontrol
C
$enunjukkan panggunaan ketrampilan relaksasi, metode lain untuk meningkatkan kenyamanan
"nter#ensi dan (asional 1& !aji intensitas dan lokasi nyeri ( $enentukan kebutuhan inter#ensi selanjutnya 2& Ajarkan menejemen nyeri dengan nafas panjangdan distraksi ( $embuat relaksasi otot dan mengarahakan perhatian & 'erikan lingkungan yang nyaman da suasana tenang ( $eningkatkan relaksasi dan koping -& $oti#asi untuk istirahat dan tidak melakukan akti#itas ( Akti#itas merupakan stimulus terjadi nyeri & (a:at luka dan drainase ( $enurunkan peradangan luka sebagai proses terjadinya infeksi 7& !olaborasi Analgesik
( $eningkatkan ambang nyeri sehingga nyeri turun
1.2.2.2 6ipertermia berhubungan dengan peningkatan tingkat metabolisme penyakit yang ditandai dengan pasien mengatakan kalau tubuhnya terasa panas, kulit kemerahan, tubuh :aktu disentuh hangat, S D o5, P 2- + / menit, * B2 + / menit 'atasan !arakteristik $ayor Suhu lebih tinggi dari 8 D;5 % 1;;;? & per oral atau D D;5 % 1;1;? & Per rektal !ulit hangat akikardi $inor !ulit kemerahan Peningkatan kedalaman pernapasan $enggigil / merinding Perasaan hangat atau dingin *yeri dan sakit yang spesifik atau umu % mis sakit kepala & $alaise, keletihan, kelemahan !ehilangan nafsu makan 'erkeringat ujuan C Suhu tubuh normal 7;5 < 8 7;5 C !ulit kemerahan hilang C ubuh di sentuh tidak hangat lagi
!riteria 6asil C $engidentifikasi faktor < faktor resiko terhadap hipertermia C $enghubungkan metode pencegahan hipertermia C $empertahankan suhu tubuh normal "nter#ensi dan (asional 1&
Pantau suhu pasien ( Suhu D 7;5 < -1 1;5 menunjukkan proses penyakit infeksius akut
2&
Pantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan linen ditempat tidur sesuai indikasi (
Suhu
ruangan
/
jumlah
selimut
harus
diubah
untuk
mempertahankan suhu mendekati normal &
'erikan kompres mandi hangat@ hindari penggunaan alkohol ( apat membantu mengurangi demam
-&
!olaborasi brikan antiseptik ( igunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus
1.2.2. !erusakan integritas kulit / jaringan berhubungan dengan in#asi pada tubuh yang ditandai dengan pasien mengatakan apakah lukanya insisi dapat sembuh, terdapat insisi pada mandibula, terpasang drain pada insisi 'atasan !arakteristik $ayor 3angguan kornea, integumen, atau jaringan membran mukosa atau in#asi struktur tubuh % insisi ulkus dermal, ulkus kornea, lesi oral & $inor 9esi % primer, sekunder & Edema Eritema !ekeringan membran mukosa 9eukoplasia 9idah kotor ujuan luka dapat sembuh tepat :aktu komplikasi !riteria 6asil C
$enunjukkan periaku untuk meningkatkan penyembuhan / mencegah keusakan kulit.
C
$engidentifikasi
rasional
untuk
pencegahan
dan
pengobatan. "nter#ensi dan (asional 1&
Periksa selang < dan drainase insisi, yakinkan aliran bebas ( rain sisi insisi di gunakan untuk membuang cairan yang terkumpul
2&
Pertahankan drain pada sistem penampungan tertutup
( $encegah iritasi kulit dan memudahkan pengukuran haluaran. $enurunkan resiko kontaminasi &
bser#asi :arna dan karakter drainase. 3unakan kantong sekali pakai untuk menampung drain luka ( !antong di gunakan untuk penampungan drainase untuk pengukuran lebih akurat tentang haluaran dan melindungi kulit
-&
'enamkan selang drainase, biarkan selang bebas bergerak, dan hindari lipatan dan terpelintir ( $enghindari terlepas dan / atau hambatan
&
!olaborasi berikan antibiotik sesuai indikasi ( Perlu untuk pengobatan abses / infeksi
1.2.2.- Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis yang ditandai dengan pasien bertanya apakah panyakitnya bisa sembuh, pasien terlihat cemas 'atasan !arakteristik $ayor imanifestasikan oleh gejala < gejala dari tiga kategori fisiologi, emosional, dan kognitif. 3ejala < gejala ber#ariasi sesuai dengan tingkat ansietas ujuan Pasien tampak lebih rileks !riteria 6asil 1. $enggambarkan ansietas dan pola kopingnya 2. $enghubungkan peningkatan kenyamanan psikologi dan fisiologi . $enggunakan mekanisme koping yang efektif dalam menangani ansietas "nter#ensi dan (asional 1&
E#aluasi tingkat kesehatan, catat respon #erbal dan on #erbal pasien. orong ekspresi bebas akan emosi ( !etakutan dapat terjadi karena nyeri hebat, meningkatkan perasaan
sakit,
penting
pada
prosedur
diagnostik
kemungkinan pembedahan 2&
'erikan informasi tentang proses penyakit dan antisipasi tindakan ( $engetahui apa yang diharapkan dapat menurunkan ansietas
&
0ad:alkan istirahat adekuat dan periode menghentikan tidur
dan
( $embatasi kelemahan, menghambat energi, dan dapat meningkatkan kemampuan koping
1& Pelaksanaan / herapi 5efota+im 2 + 1 gr ") $etronida=ol + ;; mg 5ataflam 1C ; < 1 ?lagyl Supp + 1 *o#algin