1) Customer Segmentation adalah sekumpulan orang atau perusahaan yang menjadi “penikmat” dari barang atau jasa dari perusahaan produsen (perusahaan manufacture atau services). Seperti tercermin dari jargon mereka “Now Everyone can Fly” AirAsia (AA) mencoba untuk menggapai seluruh pangsa pasar penerbangan yang sebelumnya sangat exclusive untuk kalangan menengah keatas. Ada sentilan yang mengatakan “Now Everyone can Fly with AirAsia, when everyone give some money”, sentilan tersebut dapat dibenarkan karena seluruh penumpang AA pastinya tetap membayar untuk pelayanan penerbangan yang dinikmati, maka dari itu AA dalam segmentasi memiliki segment yang cukup beragam atau dalam teori dinamakan Multi-sided platform. Pertama tentunya konsumen entry level dengan tujuan penerbangan murah dan cepat sampai tujuan, kedua konsumen yang menginginkan pelayanan prima dengan fasilitas layaknya flight dengan penerbangan kelas satu, konsumen ketiga adalah anak-anak yang menjadi ceruk pasar (niche market) baru dari industri ini yang dicoba raih oleh AA. Selain konsumen penerbangan, advertiser dan pengguna layanan kargo adalah pemberi revenue stream yang dapat diperhitungkan dari bisnis Low Cost Airlines AA dalam menutupi operasional mereka yang cenderung menekan cost dan harga tiket ke konsumen. Konsep multi-sided platform yang diimplementasikan ini membuat AA menjadi Low Cost Airlines regional terbaik. 2) Value Proposition adalah usaha perusahaan dalam memecahkan masalah-masalah pelanggan dan memuaskan kebutuhan pelanggan melalui nilai yang diaplikasikan ke setiap lini perusahaan untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan pelanggan. Dengan jargon “Now Everyone Can Fly”, AirAsia membawa angin baru dengan jasa yang murah tapi dengan pelayanan kelas satu.
1
Operations Management 1st Assignment - AirAsia Business Model Analysis – Group 4
Kinerja AirAsia sendiri sangat baik jika dilihat dari kepuasan para pengguna jasanya karena memang AirAsia meyakini bahwa konsumen adalah yang no.1 sehingga dari sisi keamanan, pelayanan, respon terhadap feedback semua dilakukan dengan baik untuk meningkatkan mutu pelayanan yan sesuai komitmen perusahaan. Positioning brand AirAsia adalah penerbangan yang aman, dapat dipecaya dan murah namun dengan tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk menyediakan jasa penerbangan yang nyaman bagi konsumennya (“Low fares, high quality services”). Harga dari AirAsia tergolong murah ditambah dengan promo-promo lainnya. Risk reduction, safety dan maintenance menjadi prioritas dari AirAsia sehingga mereka menerapkan standard keaman dari DCA yang juga dipercaya sesuai dengan standard penerbangan US, UK, dan Europe sehingga sampai sekarang belum pernah terjadi kecelakaan besar, teroris, dan bencana lainnya di penerbangan ini. Cost Reduction dilakukan dengan menerapkan Low Cost Operation dengan tidak adanya pembagian kelas, ticketless, penggunaan satu jenis pesawat, biaya distribusi dan biaya tetap yang kecil, pengoptimalan penerbangan dan pemanfaatan media regional untuk promosi sehingga mampu menekan harga dan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih. Pengaksesan AA dapat dikases melalui website/mobile untuk proses reservasi dan check in dan juga melalui email, live chat dan twitter untuk pelayanan feedback atau sejenisnya. AirAsia memberikan kenyamanan kelas satu bagi para pelanggannya dengan pelayanan yang ramah, jujur dan terbuka. Selain itu juga dengan melakukan jargonnya AA berusaha memperoleh semua target pasarnya baik orang normal atau bagi mereka dengan kemampuan khusus (disability) juga dengan menambah frekuensi penerbangan sehingga mempermudah mereka dengan jadwal yang padat. 3) Channels adalah sekumpulan tools yang dimaksimalkan perusahaan untuk menyampaikan nilai-nilai utama pada bisnis yang diperuntukkan perusahaan untuk mencapai kepuasan konsumen. Ada beberapa tools yang digunakan AirAsia untuk berkomunikasi dan menyampaikan nilai proposisi mereka kepada para pelanggannya: 1. Pemasangan iklan baik melalui media televisi, radio, surat kabar, baliho dan lain sebagainya. AirAsia menyatakan diri sebagai Low Cost Airline. 2. Menjadi sponsor dari beberapa event atau kompetisi bergengsi sebagai media untuk memperkenalkan nila proposisi mereka, seperti Australian Motor Cycle Grand Prix in 2012 dan menjadi sponsor pada jersey untuk klub English Premier League Queen Park Rangers. 3. Membuka counter Airasia di spot keramaian public seperti mall dan supermarket, dengan ini AirAsia dapat mendekatkan diri ke konsumen untuk peenjualan dan pelayanan pelanggan. 4. Akhir-akhir ini yang menjadi sangat popular ialah dengan pembelian secara online melalui www.airasia.com. Cara ini termasuk penjualan dengan saluran langsung dimana pelanggan dapat mengakses informasi dengan sangat lengkap, bahkan disediakan pula direct communication melalui chat, forum, dan telepon. 5. Melalui mitra atau tour agent, AirAsia dapat melakukan penjualan tiket secara tidak langsung. Walaupun dengan cara ini AirAsia tidak mendapatkan margin yang besar namun AirAsia terbantu dengan penyebaran image yang menimbulkan kesadaran merek untuk masyarakat.
2
Operations Management 1st Assignment - AirAsia Business Model Analysis – Group 4
4) Customer Relationship adalah pengelolaan hubungan pelanggan yang dilakukan oleh seluruh elemen dari perusahaan dengan memanfaatkan resources yang dimiliki perusahaan untuk memaksimalkan value yang diterima konsumen. Untuk pelayanan, AirAsia menyediakan jasa internet live chat yang akan melayani selama 24 jam, email dan twitter yang melayani dari hari Senin – Jumat dari pukul 9AM – 6PM waktu Malaysia untuk melayani komplain atau feedback dari customernya. Untuk reservasi dan check-in bisa melalui website dari AirAsia. Selain secara teknologi, AirAsia pun melakukan pelayanan secara personal dengan ramah, jujur dan terbuka sehingga mampu memuaskan kebutuhan pelanggan dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi selama penerbangan dengan baik dan memuaskan. Untuk menjaga loyalitas konsumen AA memiliki program promo dan point rewards yang beragam diperuntukan bagi pemegang membership BIG. Program terbaru AA adalah dengan mengincar segmen anak-anak melalui Skyrider Club. 5) Revenue streams, AirAsia (AA) memperoleh revenue stream/ pemasukan melalui jasa layanan penerbangan, jasa tambahan pelayanan penerbangan dan jasa non penerbangan. Sebagai maskapai penerbangan penjual tiket pesawat baik secara online maupun konvensional disediakan oleh AA. Pada sisi lain penjualan tiket/ booking tiket plus Hotel untuk hotel/wisata sebagai bentuk kerjasama antara AA dengan provider wisata (salah satunya melalu situs online, misalnya www.rajakamar.com) menjadi sarana praktis wisatawan untuk memperoleh layanan perjalanan hemat dan mudah. Selain dari sektor penerbangan dan wisata AirAsia menawarkan pemilihan ukuran bagasi, pemilihan posisi kursi online (Hot seat), order makanan atau minuman (sebelum dan saat flight), flight shopping dan penyediaan fasilitas tambahan (contoh: Red carpet). Semakin banyak servis yang diinginkan konsumen, semakin besar konsumen akan membayar. Dari sektor non penerbangan AirAsia memperoleh tambahan pemasukan yang cukup signifikan dari advertising pada seluruh online page dan media ambient Airasia (travel3sixty flight magazine) dan jasa cargo. Marjin keuntungan berdasarkan laporan tahunan yang dirilis AirAsia didapati meningkat dari tahun 2011-2012. 6) Key resource merupakan hal-hal yang pokok/ menjadi kunci utama dari sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk kesuksesan sebuah model bisnis. Key resources dari Air Asia mencakup financial resources, physical resources, intellectual resources, dan human resources di dalam organisasi. Key resources utama dari perusahaan yang bergerak di service industry adalah Human capital. Investasi pada hard skill dan soft skills (single type aircraft), menjadikan setiap orang dalam perusahaan sebagai kontributor yang handal dalam kesuksesan perusahaan, memberikan penghargaan kepada kesuksesan dan kontribusi individu dalam organisasi yang mensejahterakan perusahaan sehingga dapat memaintain brand AirAsia di dalam industri layanan penerbangan. Komponen key resources yang lain adalah aset fisik yang dimiliki oleh AA antara lain : fasilitas manufaktur, bangunan, kendaraan,mesin-mesin, system, point of sales system, dan network distribusi. Juga terdapat sumber intelektual di Air Asia antara lain : merk, paten, copyright, partnership, dan database konsumen yang merupakan komponen penting pada bisnis model. Sumber intelektual sulit untuk dibangun, tetapi ketika hal ini dapat dibangun dengan sukses, dapat menjadi nilai substansi bagi perusahaan. 7) Key Activities adalah sekumpulan kegiatan operasional bisnis yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam memperoleh kepuasan pelanggan. Kegiatan yang inti dari AirAsia untuk dapat sukses dan berhasil menjadi Low Cost Airline hingga saat ini ialah pelayanan jasanya. Tidak hanya pelayanan jasa yang diberikan saat penerbangan saja, melainkan pelayanan untuk masyarakat saat sebelum dan sesudah melakukan penerbangan. Kemudahan dan kejelasan informasi dengan fasilitas yang ada merupakan kegiatan utama penunjang
3
Operations Management 1st Assignment - AirAsia Business Model Analysis – Group 4
kesuksesan AirAsia. Walaupun dengn harga yang murah tapi tanpa kejelasan untuk mengakses produk tersebut maka pelanggan pun akan enggan untuk mengaksesnya. Untuk segment Cargo AA menyediakan website yang sangat memudahkan bagi pengguna jasa dan untuk advertiser sangat banyak tersedia media-media baik online ataupun online yang bisa menjadi sarana advertising untuk advertiser. 8) Key Partnerships adalah sekumpulan aktivitas di perusahaan dan beberapa sumber daya yang didapat dari kemitraan dengan pihak lain. Air asia melakukan share ownership dengan menjual saham mereka kepada para investor seperti Tune air, IDBIF Malaysian investment Ltd (IDBIF),Crescent air asia investment (CAAL), Deucalation Capital II Limited (DCL) sebagai selling shareholder dan Toni Fernandes sebagai pemilik saham terbesar perorangan sebesar 18,4 % dan saham lainnya tersebar dalam bentuk perorangan ataupun group. Dengan demikian AA dapat mengurangi resiko yang ada dengan membagi kepemilikan perusahaan tersebut. Sebagai selling shareholder yang berhak menjual kembali saham yang mereka miliki kepada pihak lain, namun AirAsia sebagai perusahaan tidak berhak untuk mendapatkan pendapatan atau pun tidak berhak dalam mengatur penjulan saham kembali yang dilakukan oleh selling shareholder tersebut. Air Bus A320s merupakan partner yang selama ini menemani air asia dalam menjalankan bisnisnya, meski pada awalnya menggunakan Boeing B737s. Air Bus A320s dinilai lebih effisien dan memiliki kapasitas yang lebih besar. Partner lain adalah perbankan, pihak advertiser dan cargo business partner. Air Asia juga menjalin kerjasama dengan secondary terminal agar dapat menunjang dalam terciptanya penerbangan murahnya atau Low Cost Carrier (LCC) yang selalu digembor-gemborkannya. 9) Cost Structure adalah keseluruhan biaya yang digunakan untuk menjalankan suatu bisnis Air asia melakukan bisnis berbasis penerbangan oleh karena itu air asia tidak bias lepas dari biayabiaya seperti adanya biaya pesawaat berupa penyewaan, perawatan dari pesawat yang digunakan. Dan juga akan timbul biaya di bandara berupa airport fee dan platform fee. Sedangkan biaya yang lain dapat berupa gaji dari pekerja ataupun awak pesawat yang dikenal cukup mahal. Jasa penerbangan adalah produk utama dari air asia oleh karana itu, akan timbul biaya pelayanan terhadap para pelanggan seperti tersedianya kemudahan bagi pelanggan dalam mengakses pemesanan tiket ataupun dalam mendapatkan informasi yang jelas. Air asia dikenal akan maskapai penerbangan murahnya atau Low Cost Carrier (LCC). Oleh Karena itu Air Asia dituntut untuk dapat meminimalisirkan biaya. Dengan cara menaikkan frekuensi terbang pesawatnya daripada tidak produktif. AA tidak menyediakan pelayanan tambahan di atas pesawat seperti pemberian snack kepada pelanggan, air asia juga menyiasatinya dengan Single Class Seating. Serta transaksi yang lebih mudah dan murah seperti menciptakan pemesanan tiket online. Daftar Pustaka: Osterwalder, A. and Pigneur, Y. Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers. (1st Edition). Wiley, 2010. www.airasia.com (Akses pada 19, 21 dan 25 Februari 2013). Air Asia Annual Report 2011 and Prospectus 2010 pada www.airasia.com/my/en/about-us/investorrelations-main.page (Akses pada 22 dan 25 Februari 2013).
4
Operations Management 1st Assignment - AirAsia Business Model Analysis – Group 4