Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
Minggu 2
Data dan Analisa Tapak Cakupan Isi : 1. Proses Proses Perancang Perancangan an Tapak Tapak 2. Data Data Tapa Tapak k 3. Analisa Analisa dalam Tapak 4. Tanggapan Tanggapan rancang rancangan an tapak tapak
Tujan Pembelajaran : 1. Memahami Memahami proses proses perancangan perancangan tapak. tapak. 2. Mampu Mampu melak melakuka ukan n pendat pendataan aan tapak tapak sesuai sesuai dengan dengan ruang ruang lingku lingkup p proyek proyek menjadi informasi tapak 3. Mamp Mampu u mela melaku kuka kan n anal analis isa a tapa tapak k sert serta a mamp mampu u memb member erik ikan an tang tangga gapa pan n rancangan
Kriteria Penilaian : 1.
Kemampuan
melakukan
pendataan
tapak
dan
mengolahnya menjadi informasi tapak sesuai dengan ruang lingkup proyek 2.
Kemampuan melakukan analisa tapak serta mampu
memberikan tanggapan rancangannya.
Metode Penilaian : 1. Sketsa Sketsa suatu rancangan rancangan tapak berupa potongan potongan tapak 2. Bedah disain disain rancangan rancangan tapak proyek proyek sejenis 3. Jenis tugas tugas mandiri, mandiri, media media kertas kertas A4 4. Besara Besaran n nilai nilai 5 %
Penyampaian : 1. Tata Tatap p muka muka 2. Disk Diskus usii 3. Tugas Tugas mand mandiri iri 4. Stud Studio io
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
Pustaka : Hand Out per tatap muka yang merupakan rangkuman dari beberapa
1.
sumber. 2.
Slide dokumentasi pribadi yang terkait dengan materi kuliah.
3.
Ashihara, Yosinobu, Merancang Ruang Luar , 19..
4.
Cullen, G, The Concise townscape, terjemahan, ITS, Surabaya
5.
Hakim, Rustam, Unsur Perancangan Lansekap, Bina Aksara, 1987.
6.
Reid, Grant W., Grafik Lansekap, Erlangga, Jakarta, 1979.
7.
Todd, Kim W., Tapak, Ruang dan Struktur , Intermatra, Bandung,
8.
Walker, Theodore D., Perancangan Tapak, Detail & Konstruksi , Erlangga,
Jkt, 2001 9.
White, Edward T., Analisis Tapak , Intermatra, Bandung, 1985.
10.
Widajanti, Andjar, Modul : Perancangan Tapak , Jurusan Arsitektur FTSP
UMB, 2002l.
Minggu 2
Analisa Tapak Analisa
Tapak
merupakan
suatu
kegiatan
riset
praperancangan
yang
memusat pada kondisi-kondisi yang ada, dekat dengan potensial pada dan di sekitar sebuah tapak
serta merupakan suatu penyelidikan atas seluruh
tekanan, gaya, situasi serta timbal baliknya pada lahan dimana proyek kita akan didirikan. Peran utama dari analisa tapak dalam perancangan adalah memberi kita informasi
mengenai
tapak
kita
sebelum
memulai
konsep-konsep
perancangan kita sehingga pemikiran dini kita tentang bangunan dapat menggabungkan tanggapan-tanggapan yang berarti terhadap kondisi-kondisi luar. Persoalan tapak antara lain : lokasi, ukuran, bentuk, kontur, utilitas, tata wilayah, garis sempadan, lalu lintas, pemandangan ke dan dari tapak dll. Sebagai arsitek kita perlu mengetahui persoalan tersebut agar dapat merancang
sebuah
bangunan
yang
berhasil
tidak
hanya
memenuhi
pertanggungan jawab internal tapi juga eksternal, serta mengantisipasi persoalan dan potensi sekarang maupun masa yang akan datang (White:6). Secara diagramatis sebagai berikut :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
I. TAHAPAN PERANCANGAN TAPAK Tahapan Perancangan Tapak dapat digambarkan sebagai berikut (Andjar W. 2002 : minggu ke 1) : 1. Tentukan Sasaran-sasaran Sasaran-sasaran yang ingin dicapai baik oleh klien maupun pemakai produk perancangan. Arsitek
bersama
klien bertanggung jawab
mengidentifikasikan sasaran-sasaran. 2. Analisa Program Merupakan pemrograman arsitektur yang dikembangkan bersamaan dengan analisa tapak. 3. Analisa Tapak Meliputi kegiatan analisa dengan mempertimbangkan aspek-aspek pembentuk tapak. 4. Konsep Perancangan Merupakan perumusan konsep untuk memenuhi sasaran-sasaran awal dan program. 5. Perancangan Tapak Keterkaitan antara ruang luar dan ruang dalam agar memenuhi persaratan program.
II. DEFINISI, PERSOALAN DAN IMPLIKASI PERANCANAGN TAPAK A.
Tapak Sebagai Jaringan Aktif
Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus berjalan dan jalin menjalin dalam perhungan yang sangat rumit (White, 1985 : 8).
B.
Segitiga Konskeuensi
Merupakan suatu model yang berguna untuk memahami jaringan dari sebab akibat tautan dan bagaiamana sebab akibat tersebut berhubungan kepada aspek-aspek dan persoalan-persoalan lain dari proyek. Segitiga konskuensi memusatkan pada peniruan bangunan yang telah selesai dan ditempati serta didasarkan pada Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
suatu hipotesis bahwa bukanlah rancangan atau bangunan itu sendiri yang menjadi tanggung jawab akhir kita sebagai perancang tapi tetapi peramalan dan kelahira sekumpulan konskuensi atau akibat yang telah dianggap positif dan mungkin. (White, 1985 : 9)
Terdapat tiga pihak dalam segitiga konsekuensi : 1. Bangunan Mencakup seluruh perwujudan fisik dari rancangan kita baik interior maupun eksterior seperti dinding, lantai, langit-langit, struktur, peralatan mekanik, furniture, penerangan, jendela, pitnu, dll. 2. Pemakai Meliputi semua orang yang memiliki bangunan tersebut, yang bekerja dan memelihara di dalamnya, klien, langganan dalam bangunan, pengguna, tetangga atau yang sekedar lewat di depannya. 3. Tautan Meliputi semua kondisi , situasi, pengaruh-pengaruh, dan tekanan-tekanan pad tapak yang telah ada sebelum pembangunan bangunan tersebut. Yang penting kita harus memahami bagaimana ketiga pihak tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam merancang tapak atau menempatkan bangunan pada tapak tidak mungkin tanpa melakukan perubahan kondisi yang ada, namun kita harus
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
menentukan apa yang dipertahankan, diperkuat, ditekankankan, dikurangi, digubah dan dihilangkan. Sehingga kita akan selalu mewariskan tapak yang keadaannya lebih baik dari pada saat kita mendapatkannya pertama kali.
III. DATA TAPAK Jika kita berharap untuk melakukan analisa tapak yang cermat, terdapat beberapa hal yang harus kita ingat mengenai data tapak yang harus kita kumpulkan yaitu (White : 11-15): 1. Harus mengunjungi tapak agar dapat merasakan spirit jiwa tapak. 2. Memahami data tapak terhadap dimensi waktu masa lalu. Masa kini dan masa yang akan datang. 3. Perlu memandang pada lapisan persoalan tautan berkutnya di luar persoalan=persoalan yang kita tuju. 4. Harus dapat merekam informasi apa yang “keras” (tidak dapat ditawar) seperti batas tapak, ketentuaan hokum, daerah tapak dan letak utilitas maupun data “lunak” (kondisi tapak yang dapat dirubah atau yang tidak secara mutlak harus diarahkan atau ditanggapi dalam rancangan) seperti pemandangan, lingkungan, kebisingan. Namun pada beberapa kondisi ada data keras yang dapat dirubah menjadi data lunak seperti kontur, tata wilayah, garis sempadan dan pepohonan walaupun harus memperhatikan ketentuan yang berlaku. 5. Memahami skala proritas dari informasi yang dikumpulkan dan direkam, misalnya sesuatu memiliki nilai yang besar dan harus diselamatkan, diperkaya dan diperkuat atau apakah sesuatu hal adalah sangat negative dan harus dihilangkan atau dihindarkan.
Secara diagramatis dapat digambarkan sebagai barikut :
Gambaran data yang akan ditampilkan berikut tidak memiliki arti khusus dibalik urutannya selain daripada fakta bahwa gambaran
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
tersebut
memisahkan
dari
data
iklim
persoalan-persoalan gambaran umum
dan
berlangsung
dari
ke gambaran-gambaran
yang lebih terinci.
Adapun data-data tapak yang harus diolah menjadi informasi tapak tersebut adalah : 1. Lokasi Meliputi peta negara dan peta kota yang memperlihatkan lokasi tapak dalam hubungan dengan kota sebagai suatu keseluruhan. Peta kota juga juga dapat memperlihatkan jarak dan waktu-waktu tempuh terhadap fungsi-fungsi yang berkaitan di bagian kota lain. 2. Tautan Menggambarkan
lingkungan
sekitar
tapak
yang
langsung
berbatasan yang mungkin sebanyak tiga atau empat blok di luar perbatasan
tapak,
dan
dapat
diperluas
tergantung
skala
proyeknya yang mungkin menimbulkan suatu dampak pada proyek kita. Namun harus memperhatikan pula kondisi masa lalu, masa sekarang maupun prediksi ke depan. 3. Ukuran dan Tata Wilayah Meliputi aspek-aspek dimensional tapak, batas-batas tapak, lokasi dan jalur penembusan dan klasifikasi tatawilayah (termasuk rencana ke depan) dengan semua implikasinya seperti garis sempadan,
koefisien
dasar
bangunan,
batasan
ketinggian,
ketentuan parkir, tata guna lahan, dll. 4. Undang-undang Meliputi kententuan hukum, batasan, kepemilikan, dll. 5. Keistimewaan Fisik Alamiah Meliputi
kontur,
pola
drainase,
tipe
tanah,
daya
dukung,
pepohonan, batuan, sungai, puncak bukit, lembah, kolam, dll. 6. Keisimewaan Buatan Meliputi kondisi-kondisi pada tapak seperti bangunan, dinding, jalan, bahu jalan, pipa air kebakaran,, tiang listrik, dan pola
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
lapisan perkerasan. Namun kondisi di luar tapak juga ikut berpengaruh missal skala, bentuk atap, poros visual, dll. 7. Sirkulasi Menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di atas dan disekitar tapak. 8. Utilitas Meliputi tipe, kapasitas, dan lokasi dari seluruh utlitas yang berada pada, berdampingan dengan dan dekat dengan tapak seperti listrik, gas saluran air kotor, air bersih dan telepon. Sistem utilitas ada yang di atas tanah dan ada yang di dalam tanah, keduanya perlu data ukuran, dll. 9. Pancaindra Meliputi aspek visual, pendengaran, perabaan, dan penciuman pada tapak dari dank ke tapak. 10.
Manusia dan Kebudayaan
Meliputi suatu analisis atas lingkungan sekitar tapak berupa aspek non fisik seperti cultural, psikologik, perilaku, dan sosiologis 11.
Iklim
Meliputi seluruh kondisi iklim yang yang berhubungan seperti curah hujan, salju, kelembaban, variasi suhu sepanjang bulan dan dalam setahun, angina, matahari, sklus bencanaalam.
Secara diagramatis poin 1-11dapat dilihat pada buku Analisa Tapak , karangan Edwart T. White hal 16-20.
IV. IMPLIKASI-IMPLIKASI BAGI PERANCANGAN Analisa tautan adalah suatu pengantar kepada perancangan bagi tautan. Analisa tersebut harus
kita
lakukan
melibatkan pengetahuan akan apa yang dengannya
dari
segi
tapak
sebelum
menerapkannya pada tata wilayah tapak. Analisa tautan haruslah berupa suatu penyelidikan akan kondisi-kondisi yang ada maupun yang diproyeksikan yang menganggap tidak ada bangunan baru pada tapak sehingga ketika mulai merancang tapak kita tidak
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
bingung apa yang sebenarnya ada di sana sekarang dengan apa yang kita inginkan ada di sana atau harapkan untuk meletakkan di sana.
Berikut adalah beberapa contoh implikasi perancangan oleh situasi yang dapat menyebabkan suatu ruang atau kegiatan ditempatkan pada rencana tapak. (White, 1985 : 21-24)
a. Konsep tata wilayah tapak
c. Penempatan ruang-ruang
diilhami oleh suatu tanggapan
dikarenakan
hubungan
terhadap pemandangan
dengan tautan eksternal
b. Penempatan ruang-ruang dikarenakan hubungan fungsional internal d. Contoh situasi-siatuasi lain :
V. DIAGRAM INFORMASI & TANGGAPAN RANCANGAN TAPAK Diagram informasi tapak dapat disajikan dalam bentuk gambargambar denah, potongan tampak dan perspektif, isometric atau dalam bentuk lain yang tersedia. Ada dua komponen pada diagram informasi tapak, y aitu : 1.
Kita harus memiliki suatu gambar acuan dari tapak untuk memberikan suatu tautan bagi informasi tapak khusus yang ingin kita rekam. Misal denah batas tapak.
2. Kita harus menggambarkan diagram fakta tapak itu sendiri. Perekaman informasi tapak ada dua bentuk : 1. Digabung atau terpadu dalam satu lembar Namun terkadang membingungkan. 2. Memisahkan setiap informasi tapak ke dalam gambar yang terpisah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
Dengan informsi yang sendiri-sendiri terkadang ada kemungkinan mengabaikan sesuatu. Untuk itu dimungkunkan kita memakai paduan kedua bentuk di atas. Secara diagramatis sbb :
Pembuatan Diagram Informasi dan Tanggapan Rancangan Tapak, meliputi : 1. Proses identifikasi persoalan Mengenali persoalan-persoalan yang akan dianalisa dan mencatat secara diagramatis, antara lain : •
Pikirkan wujud proyek, kebutuhannya, persyaratannya dan persoalan kritisnya
•
Mengunjungi tapak agar lebih dapat merasakannya.
2. Mengumpulkan data Dengan sumber yang baik dan akurat. 3. Membuat diagram Dapat
terpisah,
terpadu
maupun
penggabungan,
tergantung
keparluannya. Lihat lebih detail buku White hal 40-120. 4. Mengorganisasikan Diagram-Diagram Ada beberapa cara dalam mengorganisasikan diagram yang dapat digunakan untuk pengaturan informasi antara lain : •
Kategori Subjek
•
Kuantitatif-Kualitatif
•
Umum-Khusus
•
Kepentingan Nisbi
•
Urutan penggunaan
•
Saling ketergantungan
Contoh secara diagramatis Lihat lebih detail buku White hal 121-125. 5. Menafsirkan Diagram Penafsiran
atas
diagram-diagram
adalah
usaha
kita
untuk
menunjukkan makna terhadap apa yang telah kita jumpai tentang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
tapak kita. Kita tengah mencoba untuk mengubah data menjadi informasi tapak. Penafsiran adalah dimana kita membaca diagram-diagram dan membiarkannya memberi kepada kita sesuatu tentang apa yang dapat
kita
duga
ketika
kita
benar-benar
memulai
pada
konseptualisasi rancangan. Terlampir beberapa contoh langkahlangkah dalam menanggapi persoalan-persoalan dalam
tapak.
White, 1985 : 126-152)
Dengan menggabungkan kembali persoalan-persoalan tapak secara kreatif akan menciptakan informsi tapak yang memiliki makna dan memberi kepada kita potensi untuk tanggapan-tanggapan dan pemecahan-pemecahan yang kreatif pula.
VI. BENTUK-BENTUK ANALISIS TAUTAN LAINNYA Terdapat beberapa metoda lain untuk menggambarkan informasi yang dipelajari melalui analisa tautan. Teknik analitik pada situasi ini tidaklah berubah dari yang telah dibahas, namun merupakan penyajian lain yaitu : •
Potret (udara, suasana yang ada, dll)
•
Maket (menggambarkan situasi tiga dimensi)
•
Lembaran transparan (diagram yang terpisah dapat dilakukan
super impose) •
Analisis ruang interior (untuk mengambarkan keterkaitan ruang dalam dan ruang luar sebagai satu kesatuan)
Berikut beberapa ilustrasi, namun diagramatis secara detail dapat dilihat pada White, 1985 : 142-158)
Selamat Belajar
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I
Jurusan Arsitektur- FTSP UMB
Pustaka : 1. Hand
Out per tatap muka yang merupakan rangkuman dari beberapa sumber.
2. Ashihara, 3. De
Yosinobu, Merancang Ruang Luar , 19..
Chiara, Joseph dan Lee E Koppelmen, Standart Perencanaan Tapak,Erlangga,
Jakarta1990. 4. Hakim, 5. Reid, 6. Todd,
Rustam, Unsur Perancangan Lansekap, Bina Aksara, 1987.
Grant W., Grafik Lansekap, Erlangga, Jakarta, 1979. Kim W., Tapak, Ruang dan Struktur , Intermatra, Bandung,
7. Walker, 8. White,
Theodore D., Perancangan Tapak, Detail & Konstruksi , Erlangga, Jkt, 2001
Edward T., Analisis Tapak , Intermatra, Bandung, 1985.
9. Widajanti,
Andjar, Modul : Perancangan Tapak , Jurusan Arsitektur FTSP UMB, 2002l.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Tin Budi Utami MT PERENCANAAN & PERANCANG TAPAK I